MAKALAH
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkah-
Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama dan Peradaban Islam. Besar
harapan kami agar makalah ini dapat menjadi referensi akademis dalam
mempelajari studi mengenai Pendidikan Agama dan Peradaban Islam. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat disempurnakan.
Penuntasan makalah ini tidak terlepas dari kerja sama antar anggota
kelompok yang terlibat secara langsung. Penulisan makalah ini diuji ketika
pembelajaran secara bertatap muka. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan
terimakasih sebagai bentuk apresiasi atas semua yang telah diberikan selama
proses penyusunan makalah ini. Terakhir, semoga siapapun yang membaca
makalah ini mendapatkan manfaat baik secara akademis maupun non akademis.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Definisi dari Kerukunan.................................................................................6
2.2 Definisi dari Kerukunan Antar Umat Beragama............................................7
2.3 Kerukunan Umat Beragama dalam Pandangan Islam....................................8
2.4 Jenis-jenis Kerukunan....................................................................................9
2.5 Manfaat dari terciptanya kerukunan antar umat beragama............................9
2.6 Menjaga kerukunan hidup antar umat beragama.........................................10
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk mencapai
sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia
memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya masalah adat istiadat atau
budaya seni, tapi juga termasuk agama.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari
beragam agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu
mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas masing-masing dan berpotensi
konflik. Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural.
Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja karena keanekaragaman suku,
budaya, bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui oleh
pemerintah Indonesia adalah agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu,
Budha dan Kong Hu Chu.
Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang dianut masing-
masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak
terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama yang
bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita
kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama
yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua
anggota kelompok sosial yang berbeda agama guna menghindari ”ledakan konflik
antar umat beragama yang terjadi tiba-tiba”. (2017)
4
f) Bagaimana manfaat dari terciptanya kerukunan antar umat beragama
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dari Kerukunan
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan
“damai”. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan
“bersepakat” untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud,
1985:850) Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka “kerukunan”
adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia. (Ahmad
Firaz Maolana, 2017)
Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena
sebelumnya ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup
berdampingan dan bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk
mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling
terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan
6
antarumat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat
beragama dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja
sama antarumat beragama.
7
2. Kerukunan di antara umat / komunitas agama yang berbeda-beda ialah
kerukunan diantara para pemeluk agama-agama yang berbeda-beda yaitu
diantara pemeluk islam dengan pemeluk Kristen, Katolik, Hindu dan
Budha.
8
Islam adalah agama yang menjunjung toleransi terhadap agama lainnya dan
tentunya bukan toleransi yang kebablasan. Toleransi adalah mengakui adanya
keberagaman keyakinan dan kepercayaan di masyarakat, tanpa saling mencampuri
urusan keimanan, kegiatan, tata cara dan ritual peribadatan agama masing-masing.
Toleransi Islam antar umat beragama itu hanya menyentuh ranah sosial.
Membenarkan keyakinan agama lain bukanlah disebut toleransi, tapi pluralisme
agama yang mengarah pada sinkretisme. Sedangkan pluralisme adalah paham
yang bertentangan dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan keyakinan bahwa
Islam sajalah agama yang benar, yang diridhoi Allah.
9
2.5 Manfaat dari terciptanya kerukunan antar umat beragama
Umat beragama diharapkan menjunjung tinggi kerukunan antar umat
beragama sehingga dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka yang
akan memberikan stabilitas dan kemajuan negara. Dalam pemberian stabilitas dan
kemajuan negara, perlu diadakannya dialogsingkat membahas tentang kerukunan
antar umat beragama dan masalah yangdihadapi dengan selalu berpikir positif
dalam setiap penyelesaiannya.
Beberapa manfaat yang dapat kita perolah dari kerukunan antar umat
beragama dengan antara lain :
10
menghormati. Untuk itu marilah kita jaga tali persaudaraan antar sesame umat
beragama. (Ahmad Firaz Maolana, 2017)
11
Dilakukan dalam bentuk kerjasama dari komunitas agama yang
plural dalam menylesaikan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.
5. Dialog Kerohanian (spiritual dialogue).
Dilakukan dengan tujuan mengembangkan dan memperdalam kehidupan
spiritual di antara berbagai agama.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa kerukunan
umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengalaman ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan
masyarakat dan bernegara. Berbagai macam bahasan mengenai kerukunan antar
umat beragama yaitu: kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai kerukunan
umat beragama di Indonesia ada beberapa sebab antara lain rendahnya sikap
toleransi, kepentingan politik dan sikap fanatisme. Adapun solusi untuk
menghadapinya, adalah dengan melakukan dialog antar pemeluk agama dan
menanamkan sikap optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat
beragama.
3.2 Saran
Sudah saatnya bukan perbedaan lagi yang kit acari atau yang kita bicarakan,
tapi persamaanlah yang seharusnya kita cari karena dari permasalahan hidup ini
akan saling menghargai, menghormati dan selaras. Lewat persamaan kita bisa
jalin persaudaraan dan mempererat tali silahturahmi, dengan begitu akan tercipta
kerukunan dengan sendirinya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Firaz Maolana, P. C. (2017). Kerukunan Antar Umat Beragama., (p. 1). Denpasar.
Retrieved April 12, 2023, from
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/20051/1/14822e497745b7ed8bd9238f506ad
72a.pdf
Ibnu Rusydi, S. Z. (2018). MAKNA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. Journal for
Islamic Studies, 1, 173-175. Retrieved April 14, 2023, from
https://media.neliti.com/media/publications/339662-makna-kerukunan-antar-
umat-beragama-dala-bd8bd3a9.pdf
Ibnu Rusydi, S. Z. (2018). MAKNA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. Journal for
Islamic Studies, 1, 171-172. Retrieved April 14, 2023, from
https://media.neliti.com/media/publications/339662-makna-kerukunan-antar-
umat-beragama-dala-bd8bd3a9.pdf
Paurus Wirutomo, d. (2012). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: UI-press. Retrieved April
13, 2023
Suseno, F. M. (1996). Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafah Tentang Kebijaksanaan Hidup.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Retrieved April 13, 2023
14
15