Anda di halaman 1dari 12

w

MAKALAH
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh :

1. Rino
J M. Rizky Ananda
2.

Prodi :Teknik Mesin


Universitas PGRI banyuwangi

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNyalah akhirnya makalah ini
telah selesai disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam. Makalah ini disusun agar
mahasiswa atau para pembacanya dapat hidup rukun antar umat beragama, karena di Indonesia
terdapat banyak agama yang berbeda – beda.

Dalam proses pemyusunan makalah ini, penyusun berupaya mengumpulkan informasi dari
berbagai referensi agar dapat merumuskan pokok-pokok bahasan tentang kerukunan antar hidup
beragama.

Semoga makalah ini dapat membantu memperluas wawasan mahasiswa ataupun para
pembacanya tentang kerukunan antar umat beragama. Tentu saja makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf atas segala kekurangan
yang ada, kami selalu menanti saran dan kritik dari dosen pembimbing maupun pembaca agar
makalah ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.4. Manfaat .....................................................................................................,,,,,..............2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3 2.1.


Definisi Kerukunan..............................................................................................................3

2.2. Kerukunan antar umat beragama..................................................................................4

2.3. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama......................................................5

2.4. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama.................................................................7

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3. Tujuan ...................................................................................................,,,,................. 2

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9

3.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 9 3.2.

Saran .......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara hukum yang mewajibkan warga negaranya memilih satu dari 6
agama resmi di Indonesia. Namun kerukunan antar umat beragama di Indonesia dinilai masih banyak
menyisakan masalah. Kasus-kasus yang muncul terkait masalah kerukunan beragama pun belum bisa
terhapus secara tuntas. Kasus Poso, Ambon, forumforum islam dan lainnya menyisakan masalah
ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu siap membara dan memanaskan suasana di
sekelilingnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat tentang kerukunan atar umat
beragama perlu ditinjau ulang. Dikarenakan banyaknya ditemukan ketidak adanya kerukunan antar
agama, yang menjadikan adanya saling permusuhan, saling merasa ketidak adilan. Maka dari itulah
pentingnya kerukunan umat beragama, agar semua masyarakat yang mengalami dan tidak mengalami
efek negatif dari ketidak rukunan agama bahwa kerukunan agama itu sangatlah penting.

Islam agama rahmat bagi seluruh alam. Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera,
penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama islam adalah agama
yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat
manusia pada khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah
turunkan sejak manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah
turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam agama.
Masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas (kelompok)
yang secara kultural dan ekonomi terpisah –pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-
beda satu sama lainnya. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai
kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing- masing dan berpotensi konflik. Indonesia
merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural. Multikultural masyarakat Indonesia
tidak saja kerena keanekaragaman suku, budaya, bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang
diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Kong Hu
Chu. Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang dianut masingmasing masyarakat
Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan
konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang
mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah
1. Apa definisi dari kerukunan?

2. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama?

3. Bagaimana menjaga kerukunan hidup antar umat beragama?

4. Apakah manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama?

1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah kerukunan antar umat beragama adalah

1. Mengetahui definisi dari kerukunan

2. Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama

3. Mengetahui cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama

4. Mengetahui manfaat dari terciptannya kerukunan antar umat beragama

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari menciptakan suasana rukun antar umat beragama
dilingkungan masyarakat yaitu dengan rasa aman, nyaman dan sejahtera.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Kerukunan
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya,
hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak menciptakan
perselisihan dan pertengkaran. Bila pemaknaan tersebut dijadikan pegangan, maka “kerukunan”
adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia. 1

Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidak
rukunan, serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta
tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan seperti itu, memerlukan proses waktu serta
dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan antar umat
beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek
kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antar umat beragama.
Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan hubungan dan
interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan kerja sama
dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan material maupun spiritual.

Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong dengan sesama
manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan
dengan siapa saja tanpa batasan ras, bangsa, dan agama.

2.2. Kerukunan antar umat beragama


Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama
bisa hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan kewajiban
agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu
kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak
peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa
kerukunan hidup antar umat

beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari agama yang
berbeda, sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.

Menurut Muhammad Maftuh Basyuni dalam seminar kerukunan antar umat beragama
tanggal 31 Desember 2008 di Departemen Agama, mengatakan bahwa kerukunan umat beragama
merupakan pilar kerukunan nasional adalah sesuatu yang dinamis, karena itu harus dipelihara terus
dari waktu ke waktu. Kerukunan hidup antar umat beragama sendiri berarti keadaan hubungan
sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, menghargai kesetaraan dalam
pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

1 https://dakaz.wordpress.com/kerukunan-antar-umat-beragama-menurut-pandangan-islam/
Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan toleransi antar umat
beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan
menerima perbedaan antar umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu
sama lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan lainnya tidak
saling menggangguKerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas disebutkan
dalam Alqur’an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah dalam masalah akidah dan
ibadah, seperti pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan
firman-Nya dalam surat Al Kafirun: 6, yang artinya: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku”.

Beberapa prinsip kerukunan antar umat beragama berdasar Hukum Islam :2

a. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama. (QS.AlBaqarah :
256).
b. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik, berlaku adil dan tidak boleh
memusuhi penganut agama lain, selama mereka tidak memusuhi, tidak memerangi dan tidak
mengusir orang Islam. (QS. Al - Mutahanah : 8).

2 (QS.Al-Baqarah : 256). (QS. Al - Mutahanah : 8). (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).
(Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari) Kerukunan antar umat beragama sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan
akan damai dan hidup saling berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat
beragama bukan berarti kita megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran agama mereka.

Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidak terjadi konflik-
konflik antar umat beragama. Terutama di masyarakat Indonesia yang multikultural dalam hal agama,
kita harus bisa hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar
agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas
dan kemajuan negara.

2.3. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama


Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama salah satunya dengan dialog antar umat
beragama. Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang modern yang demokratis adalah
terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan masyarakat dan bangsa serta
mewujudkannya dalam suatu keniscayaan. Untuk itulah kita harus saling menjaga kerukunan hidup
antar umat beragama. Secara historis banyak terjadi konflik antar umat beragama, misalnya konflik di
Poso antara umat islam dan umat kristen. Agama disini terlihat sebagai pemicu atau sumber dari
konflik tersebut.

Sangatlah ironis konflik yang terjadi tersebut padahal suatu agama pada dasarnya mengajarkan
kepada para pemeluknya agar hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong dan juga saling
menghormati. Untuk itu marilah kita jaga tali persaudaraan antar sesama umat beragama.
c. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari'at agamanya
masing-masing. (QS.Al-Baqarah :139).
d. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak tetangga, tanpa membedakan
agama tetangga tersebut. Sikap menghormati terhadap tetangga itu dihubungkan dengan iman
kepada Allah SWT dan iman kepada hari akhir (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).
e. Barang siapa membunuh orang mu'ahid, orang kafir yang mempunyai perjanjian perdamaian
dengan umat Islam, tidak akan mencium bau surga, padahal bau surga itu telah tercium dari
jarak perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari).

f. Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari.
Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan hidup saling
berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat beragama bukan berarti
kita megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran agama mereka.
g. Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidak terjadi
konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di masyarakat Indonesia yang multikultural
dalam hal agama, kita harus bisa hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak
saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak
langsung memberikan stabilitas dan kemajuan negara.

h. 2.3. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama


i. Menjaga Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama salah satunya dengan dialog antar
umat beragama. Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang modern yang demokratis
adalah terwujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan masyarakat dan bangsa serta
mewujudkannya dalam suatu keniscayaan. Untuk itulah kita harus saling menjaga kerukunan
hidup antar umat beragama. Secara historis banyak terjadi konflik antar umat beragama,
misalnya konflik di Poso antara umat islam dan umat kristen. Agama disini terlihat sebagai
pemicu atau sumber dari konflik tersebut. 3
3 https://elsietelibertador76.wordpress.com/tag/kerukunan-umat-beragama/

Dalam kaitannya untuk menjaga kehidupan antar umat beragama agar terjaga sekaligus tercipta
kerukunan hidup antar umat beragama dalam masyarakat khususnya masyarakat Indonesia misalnya
dengan cara sebagai berikut:

1. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain yaitu dengan
cara mengubah rasa curiga dan benci menjadi rasa penasaran yang positf dan mau
menghargai keyakinan orang lain.
2. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan
orangnya, misalnya dalam hal terorisme.
3. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan olok-olok mereka karena ini bagian dari
sikap saling menghormati.
4. Hindari diskriminasi terhadap agama lain karena semua orang berhak mendapat fasilitas yang
sama seperti pendidikan, lapangan pekerjaan dan sebagainya. Diskriminasi adalah tindakan
yang memperlakukan satu orang atau satu kelompok secara kurang adil atau kurang baik
daripada orang atau kelompok yang lain. Diskriminasi dapat bersifat langsung atau tidak
langsung dan didasarkan pada faktor-faktor yang sama seperti premanisme dan pelecehan.

Dengan memperhatikan cara menjaga kerukunan hidup antar umat beragama tersebut hendaknya kita
sesama manusia haruslah saling tolong menolong dan kita harus bisa menerima bahwa perbedaan
agama dengan orang lain adalah sebuah realitas dalam masyarakat yang multikultural agar kehidupan
antar umat beragma bisa terwujud.
j. Sangatlah ironis konflik yang terjadi tersebut padahal suatu agama pada dasarnya
mengajarkan kepada para pemeluknya agar hidup dalam kedamaian, saling tolong menolong
dan juga saling menghormati. Untuk itu marilah kita jaga tali persaudaraan antar sesama
umat beragama.

beberapa persoalan, baik yang bersifat internal maupun antar-umat beragama, hingga kini
masih sering muncul.

Dalam hal ini, Maftuh menjelaskan, tokoh dan umat beragama dapat memberikan kontribusi
dengan berdialog secara jujur, berkolaborasi dan bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama
guna mengatasi berbagai masalah sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan.

Ia juga mengutip perspektif pemikiran Pendeta Viktor Tanja yang menyatakan bahwa misi
agama atau dakwah yang kini harus digalakkan adalah misi dengan tujuan meningkatkan sumber
daya insani bangsa, baik secara ilmu maupun karakter. "Hal itu kemudian perlu dijadikan sebagai titik
temu agenda bersama lintas agama," katanya.

Mengelola kemajemukan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin


mengatakan masyarakat Indonesia memang majemuk dan kemajemukan itu bisa menjadi ancaman
serius bagi integrasi bangsa jika tidak dikelola secara baik dan benar. 4

2.4. Manfaat Kerukunan Antar Umat Beragama


Umat beragama diharapkan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama sehingga
dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka yang akan memberikan stabilitas dan kemajuan
negara. Dalam pemberian stabilitas dan kemajuan negara, perlu diadakannya dialog singkat
membahas tentang kerukunan antar umat beragama dan masalah yang dihadapi dengan selalu berpikir
positif dalam setiap penyelesaiannya.

Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni berharap dialog antar-umat beragama dapat
memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor pemersatu dalam kehidupan
berbangsa.

"Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan
sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu negara," katanya dalam Pertemuan Besar Umat
Beragama Indonesia untuk Mengantar NKRI di Jakarta.

Pada pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu itu Maftuh
menjelaskan, kerukunan umat beragama di Indonesia pada dasarnya telah mengalami banyak kemajuan dalam beberapa
dekade terakhir namun

4 Daud Ali, Mohammad, 1998. Pendidikan Agama Islam, Jakarata: Rajawalu pers.
7

"Kemajemukan adalah realita yang tak dapat dihindari namun itu bukan untuk dihapuskan. Supaya
bisa menjadi pemersatu, kemajemukan harus dikelola dengan baik dan benar," katanya. Ia
menambahkan, untuk mengelola kemajemukan secara baik dan benar diperlukan dialog berkejujuran
guna mengurai permasalahan yang selama ini mengganjal di masing-masing kelompok masyarakat. 5

Senada dengan Ma'ruf, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mgr.M.D Situmorang, OFM.
Cap mengatakan dialog berkejujuran antar umat beragama merupakan salah satu cara untuk
membangun persaudaraan antar- umat beragama.

Menurut Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Budi S Tanuwibowo, agenda
agama-agama ke depan sebaiknya difokuskan untuk menjawab tiga persoalan besar yang selama ini
menjadi pangkal masalah internal dan eksternal umat beragama yakni rasa saling percaya,
kesejahteraan bersama dan penciptaan rasa aman bagi masyarakat. "Energi dan militansi agama
seyogyanya diarahkan untuk mewujudkan tiga hal mulia itu," demikian Budi S Tanuwibowo.

Dengan adanya dialog antar agama ini juga diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap
optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat beragama.

BAB III
PENUTUP

5 Sairin, Weinata. 2002. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran
3.1. Kesimpulan
Pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan masyarakat
yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama
bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan
kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama
adalah dengan mengadakan dialog antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang
hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara menjaga sekaligus mewujudkan
kerukunan hidup antar umat beragama antara lain:

a. Menghilangkan perasaan curiga atau permusuhan terhadap pemeluk agama lain


b. Jangan menyalahkan agama seseorang apabila dia melakukan kesalahan tetapi salahkan
orangnya.
c. Biarkan umat lain melaksanakan ibadahnya jangan mengganggu umat lain yang sedang
beribadah.
d. Hindari diskriminasi terhadap agama lain.

3.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia supaya menanamkan sejak dini
pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun antar sesama
sehingga masyarakat merasa aman, nyaman dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyuddin.dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta; PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia

Daud Ali, Mohammad, 1998. Pendidikan Agama Islam, Jakarata: Rajawalu pers.

Sairin, Weinata. 2002. Kerukunan umat beragama pilar utama kerukunan berbangsa: butirbutir
pemikiran
https://dakaz.wordpress.com/kerukunan-antar-umat-beragama-menurut-pandanganislam/
https://elsietelibertador76.wordpress.com/tag/kerukunan-umat-beragama/
http://koswara .wordpress.com

10

Anda mungkin juga menyukai