Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMAN PENDAPATAN DAERAH

Disusun Oleh :

Kelompok II

1. Helmalia Putri NIM C30121008


2. Irman NIM C30121009
3. Meita Gania Salsabila NIM C30121012
4. Musdalifa NIM C30121013

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TADULAKO

KATA PENGANTAR

i
 

KATA PENGA
NTAR 
Palu, 22 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... iii
I Latar Belakang........................................................................................ iii
II Rumusan Masalah................................................................................... iv
III Tujuan Penulisan.................................................................................... iv

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 1
A. Definisi Kerukunan............................................................................... 1
B. Pengertian Kerukunan antar Umat Beragama....................................... 2
C. Jenis-jenis Kerukunan antar Umat Beragama....................................... 5
D. Ukhuwah.............................................................................................. 5
E. Manfaat Kerukunan antar Umat Beragama.......................................... 6
F. Cara menjaga kerukunan antar Umat Beragama.................................. 6

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 8


I Kesimpulan............................................................................................ 8
II Saran..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara hukum yang mewajibkan warga negaranya memilih satu
dari 5 agama resmi di Indonesia. Namun kerukunan antar umat beragama di
Indonesia dinilai masih banyak menyisakan masalah. Kasus-kasus yang muncul
terkait masalah kerukunan beragama pun belum bisa terhapus secara tuntas. Kasus
Ambon, Kupang, Poso, forum-forum islam ekstrimis dan lainnya menyisakan
masalah ibarat api dalam sekam yang sewaktu-waktu siap membara dan
memanaskan suasana di sekelilingnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman
masyarakat tentang kerukunan atar umat beragama perlu ditinjau ulang.
Dikarenakan banyaknya ditemukan ketidak adanya kerukunan antar agama, yang
menjadikan adanya saling permusuhan, saling merasa ketidak adilan. Maka dari
itulah pentingnya kerukunan umat beragama, agar semua masyarakat yang
mengalami dan tidak mengalami efek negatif dari ketidak rukunan agama bahwa
kerukunan agama itu sangatlah penting.

Islam Agama Rahmat bagi Seluruh Alam. Kata islam berarti damai, selamat,
sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa
agama islam adalah agama yang mengandung ajaran untuk menciptakan kedamaian,
keselamatan, dan kesejahteraan hidup umat manusia pada khususnya dan seluruh
alam pada umumnya. Agama islam adalah agama yang Allah turunkan sejak
manusia pertama, Nabi pertama, yaitu Nabi Adam AS. Agama itu kemudian Allah
turunkan secara berkesinambungan kepada para Nabi dan Rasul-rasul berikutnya
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari beragam
agama. Kemajemukan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu
mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing- masing dan
berpotensi konflik. Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang
multikultural. Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja kerena
keanekaragaman suku, budaya,bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang
diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama islam, Katolik, protestan, Hindu,

iii
Budha, Kong Hu Chu. Dari agama-agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang
dianut masing-masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila
tidak terpelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama yang
bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita
kedamaian, hidup saling menghormati, dan saling tolong menolong (Wahyuddin,
2009 : 102).

Oleh karena itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama yang
sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota
kelompok sosial yang berbeda agama guna menghindari ”ledakan konflik antarumat
beragama yang terjadi tiba-tiba”.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan kerukunan antar umat beragama?


2. Apakah yang dimaksud dengan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan
bermasyarakat?
3. Apa saja jenis-jenis kerukunan antar umat beragama?
4. Ukhuwah?
5. Apa manfaat kerukunan antar umat beragama?
6. Bagaimana cara menjaga kerukunan antar umat beragama?

III. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kerukunan antar umat beragama.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kerukunan antar umat beragama
dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis kerukunan antar umat beragama.
4. Untuk mengetahui Ukhuwah
5. Untuk mengetahui apa manfaat kerukunan antar umat beragama.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kerukunan antar umat beragama

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KERUKUNAN
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”.
Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat”
untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran. Bila pemaknaan tersebut
dijadikan pegangan, maka “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan
oleh masyarakat manusia (Taher,2007:118).
Kerukunan juga bisa bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya
ada ketidakrukunan; serta kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan
bersama dengan damai serta tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukunan
seperti itu, memerlukan proses waktu serta dialog, saling terbuka, menerima dan
menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan antarumat beragama bermakna
rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama dalam segala aspek
kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antarumat
beragama(Taher , 2007:118).

Manusia ditakdirkan Allah Sebagai makhluk social yang membutuhkan hubungan


dan interaksi sosial dengan sesama manusia. Sebagai makhluk social, manusia
memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
baik kebutuhan material maupun spiritual(Sairin,2002: 54)
Ajaran Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong
(ta’awun) dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras,
bangsa, dan agama( Hafifuddin, 2003:135)

Selain itu islam juga mengajarkan manusia untuk hidup bersaudara karena pada
hakikatnya kita bersaudara. Persaudaraan atau ukhuwah, merupakan salah satu ajaran
yang pada hakikatnya bukan bermakna persaudaraan antara orang- orang Islam,
melainkan cenderung memiliki arti sebagai persaudaraan yang didasarkan pada
ajaran Islam atau persaudaraan yang bersifat Islami(Hafifuddin, 2003: 135).

Sungguh bahwa Allah telah menempatkan manusia secara keseluruhan sebagai


Bani Adam dalam kedudukan yang mulia, walaqad karramna bani Adam (QS Al -
Isra:70).

Manusia diciptakan Allah SWT dengan identitas yang berbeda-beda agar mereka
saling mengenal dan saling memberi manfaat antara yang satu dengan yang lain
(QS 49Al Hujurat:13).

1
Tiap-tiap umat diberi aturan dan jalan yang berbeda, padahal andaikata Allah
menghendaki, Dia dapat menjadikan seluruh manusia tersatukan dalam kesatuan
umat. Allah SWT menciptakan perbedaan itu untuk member peluang berkompetisi
secara sehat dalam menggapai kebajikan, fastabiqul khairat (QS Al Maidah :48).

Sabda Rasul, seluruh manusia hendaknya menjadi saudara antara yang satu dengan
yang lain, wakunu ibadallahi ikhwana (Hadist Bukhari).

B. PENGERTIAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


Kerukunan antar umat beragama berarti damai dan tentram dalam berbagai perbedaan
agama sehinnga tercipta kesinambungan yang baik antar umat beragama. Ajaran
Islam menganjurkan manusia untuk bekerja sama dan tolong menolong (ta’awun)
dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan umat Islam dapat berhubungan dengan siapa saja tanpa batasan ras,
bangsa, dan agama.

Kerukunan dalam kehidupan akan dapat melahirkan karya – karya besar yang
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya konflik pertikaian dapat
menimbulkan kerusakan di bumi. Manusia sebagai mahkluk sosial membutuhkan
keberadaan orang lain dan hal ini akan dapat terpenuhi jika nilai-nilai kerukunan
tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat.

Menurut Muhammad Maftuh Basyuni dalam seminar kerukunan antar umat beragama
tanggal 31 Desember 2008 di Departemen Agama, mengatakan bahwa kerukunan
umat beragama merupakan pilar kerukunan nasional adalah sesuatu yang dinamis,
karena itu harus dipelihara terus dari waktu ke waktu. Kerukunan hidup antar umat
beragama sendiri berarti keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran
agamanya dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. ( Sairin, 2002: 56)

Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas disebutkan dalam
Alqur’an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah dalam masalah akidah
dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya
toleransi, sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al Kafirun: 6, yang artinya:
“Bagimu agamamu, bagiku agamaku”.Beberapa prinsip kerukunan antar umat
beragama berdasar Hukum Islam (Daud Ali, 1998: 124):
2
1. Islam tidak membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama
(QS.Al-Baqarah : 256).
2. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat baik,berlaku adil
dan tidak boleh memusuhi penganut agama lain,selama mereka tidak
memusuhi,tidak memerangi dan tidak mengusir orang Islam.(QS. Al-
Mutahanah : 8).
3. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk mengamalkan syari'at
agamanya masing-masing (QS.Al-Baqarah :139).
4. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati hak-hak
tetangga,tanpa membedakan agama tetangga tersebut.Sikap menghormati

terhadap tetangga itu dihubungkan dengan iman kepada Allah SWT dan iman
kepada hari akhir (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).

5. Barangsiapa membunuh orang mu'ahid,orang kafir yang mempunyai


perjanjian perdamaian dengan umat Islam, tidak akan mencium bau
surga;padahal bau surga itu telah tercium dari jarak perjalanan empat
puluh tahun (Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash riwayat Bukhari).

Sudah banyak perjanjian damai dan perjanjian HAM yang dibuat oleh Negara Islam
dan seluruh Negara di dunia soal itu. Dan hanya sedikit yang melanggar, diantara
yang melanggar itu diantaranya Israel, sedangkan yang tidak melanggar dan
sangatlah banyak, seperti Jerman, Cheko, Irlandia dan masih sangat banyak yang
tidak saya sebut satu persatu yang tetap menjaga perdamaian. Jadi mereka yang
menjaga perjanjian damai dengan orang Islam. Tidaklah dibenarkan membunuh
orang-orang yg tetap menjaga perdamaian dengan orang Islam. Bahkan menurut
hadis tersebut tidak akan mencium bau surga bagi yang membunuh orang tersebut
tanpa kesalahan yang jelas.

Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari.
Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan akan damai dan hidup
saling berdampingan. Perlu di ingat satu hal bahwa kerukunan antar umat beragama
bukan berarti kita megikuti agama mereka bahkan menjalankan ajaran agama
mereka.

3
Untuk itulah kerukunan hidup antar umat beragama harus kita jaga agar tidak terjadi
konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di masyarakat Indonesia yang
multikultural dalam hal agama, kita harus bisa hidup dalam kedamaian, saling
tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu
bangsa Indonesia yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan
Negara.

Dalam kehidupan bermasyarakat kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan


karena tidak menuntut kemungkinan bahwa orang yang disekitar kita satu agama
dengan kita. Tidak bisa dibayangkan apabila tidak terciptanya kerukunan antar umat
beragama pada masyarakat sekarang ini, mungkin akan terjadi perang antar agama.
Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak dilarang oleh syariat
Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah dan ibadah. Kedua persoalan
tersebut merupakan hak intern umat Islam yang tidak boleh dicamputi pihak lain,
tetapi aspek sosial kemasyarakatan dapat bersatu dalam kerja sama yang baik. Kerja
sama antar umat beragama merupakan bagian dari hubungan sosial antar manusia
yang tidak dilarang dalam ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama dalam bidang-
bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan
sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. Hubungan yang baik antar umat
beragama dapat berdampak positif bagi pemuda penerus bangsa. Untuk itu
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat dapat diwujudkan dengan:

a. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama

b. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu

c. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan

d. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan


Negara atau pemerintah.

Dengan demikian akan dapat tercipta keamanan dan ketertiban antar umat
beragama, ketentraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat berbangsa dan
bernegara

4
C. JENIS – JENIS KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, adalah suatu bentuk
kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama.
Misalnya, kerukunan sesama orang Islam atau kerukunan sesama penganut
Kristen. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama juga harus dijaga agar
tidak terjadi perpecahan, walaupun sebenarnya dalam hal ini sangat minim
sekali terjadi konflik.

a) Kerukunan antar umat beragama lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang
terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda-beda. Misalnya,
kerukunan antar umat Islam dan Kristen, antara pemeluk agama Kristen dan
Budha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama. Kerukunan antar
umat beragama lain ini cukup sulit untuk dijaga. Seringkali terjadi konflik antar
pemeluk agama yang berbeda.

D. UKHUWAH
Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Maksudnya, adanya perasaan simpati dan
empati antara dua orang atau lebih. Jalinan perasaan ini menimbulkan sikap tibal
balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalami kesulitan. Ukhuwah yang
kita jalin bukan hanya antar seagama saja. Akan tetapi yang lebih penting lagi
adalah antar umat beragama. Manusia yang baik adalah manusia yang dapat menjalin
dan mempererat ukhuwah antar sesama manusia. Ada 3 macam ukhuwh yang
seharusnya dijalin, yaitu ;

Ukhuwah islamiyah, persaudaraan yang berlaku antar sesama umat Islam atau
persaudaraan yang diikat oleh akidah / keimanan, tanpa membedakan golongan.
Sesama akidahnya sama (laa ilaaha ilallah) maka itu adalah saudara kita dan harus kita
jalin dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an
surah Al Hujurat ayat 10, yang artinya: “sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
adalah saudara. Oleh karena itu, pereratlah simpul persaudaraan diantaramu, dan
bertawakallah kepada Allah , mudah-mudahan kamu mendapatkan rahmat”
a. Ukhuwah Insaniyah / Basyariah, persaudaraan yang berlaku pada semua
manusia secara universal tanpa membedakan agama, suku, ras dan aspek-
aspek kekhususan lainnya. Persaudaraan yang diikat oleh jiwa kemanusiaan.
Maksudnya, kita sebagai manusia harus dapat memanusiakan manusia dan

5
memposisikan atau memandang orang lain dengan penuh rasa kasih saying ,
selalu melihat kebaikannya bukan kejelekannya.
b. Ukhuwah wathoniyah, pewrsaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme/ jiwa
kebangsaan tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat, budaya
dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Semuanya itu adalah saudara yang perlu
untuk dijalin , karena kita sama-sama satu bangsa yaitu bangsa Indonesia .
mengingat pentingnya menjalin hubungan kebangsaan ini Rasulullah bersabda
“Hubbul wathon minal iman” artinya: cinta sesama saudara setanah air
termasuk sebagian dari iman.

E. MANFAAT KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA


 Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat
 Toleransi antar umat Beragama meningkat
 Menciptakan rasa aman bagi agama – agama minoritas
dalam melaksanakan ibadahnya masing masing
 Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan Agama
 Menguatkan tali silaturahim antar umat beragama
 Membangun hubungan interaksi yang baik antar umat beragama

F. CARA MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

 Menjunjung tinggi toleransi antar umat Beragama di Indonesia. Baik yang


merupakan pemeluk Agama yang sama, maupun dengan yang berbeda Agama.
Rasa toleransi bisa berbentuk dalam macam-macam hal. Misalnya seperti,
pembangunan tempat ibadah oleh pemerintah, tidak saling mengejek dan
mengganggu umat lain dalam interaksi sehari – harinya, atau memberi waktu
pada umat lain untuk beribadah bila memang sudah waktunya mereka
melakukan ibadah. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjukkan sikap
toleransi. Hal ini sangat penting demi menjaga tali kerukunan umat beragama di
Indonesia, karena jika rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia sudah
tinggi, maka konflik – konflik yang mengatasnamakan Agama di Indonesia
dengan sendirinya akan berkurang ataupun hilang sama sekali.

Selalu siap membantu sesama dalam keadaan apapun dan tanpa melihat status
orang tersebut. Jangan melakukan perlakuan diskriminasi terhadap suatu agama,
terutama saat mereka membutuhkan bantuan. Misalnya, di suatu daerah di
Indonesia mengalami bencana alam. Mayoritas penduduknya adalah pemeluk
agama Kristen. Bagi Anda yang memeluk agama lain, jangan lantas malas dan
enggan untuk membantu saudara sebangsa yang sedang kesusahan hanya karena
perbedaan agama. Justru dengan membantu mereka yang kesusahan, kita akan
6
mempererat tali persaudaraan sebangsa dan setanah air kita, sehingga secara
tidak langsung akan memperkokoh persatuan Indonesia.

 Hormatilah selalu orang lain tanpa memandang Agama apa yang mereka anut.
Misalnya dengan selalu berbicara halus dan sopan kepada siapapun. Biasakan
pula untuk menomor satukan sopan santun dalam beraktivitas sehari harinya,
terlebih lagi menghormati orang lain tanpa memandang perbedaan yang ada. Hal
ini tentu akan mempererat kerukunan umat beragama di Indonesia.

 Bila terjadi masalah yang membawa nama agama, tetap selesaikan dengan
kepala dingin dan damai, tanpa harus saling tunjuk dan menyalahkan. Para
pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan peranannya
dalam pencapaian solusi yang baik dan tidak merugikan pihak – pihak manapun,
atau mungkin malah menguntungkan semua pihak. Hal ini diperlukan karena di
Indonesia ini masyarakatnya sangat beraneka ragam.

7
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Masing – masing orang pasti mempunyai agama walaupun mereka menganut agama yang
berbeda – beda. Untuk itu perlu adanya kerukunan umat beragama, kerukunan umat
beragama sangat penting dalam kehidupan sebab dengan adanya kerukunan umat beragama
hidup menjadi lebih nyaman dan bahagia. Kerukanan antar umat beragama adalah dimana
kita saling menghargai perbedaan agama yang kita miliki dengan agama yang dimiliki oleh
orang lain. Dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama ada kendala – kendalanya.
Maka dari itu masing – masing agama harus memiliki kesadaran untuk menghormati dan
menghargai agama yang berbeda.
Akhirnya jika bicara tentang kerukunan maka harus bicara tentang KITA, bukan bicara
tentang AKU dan KAMU sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhaammad SAW
dalam Piagam Madinah. Semoga kita selalu mampu menjaga persaudaraan kemanusiaan
(Ukhuwah Insaniyah), Persaudaran Kebangsaan (Ukhuwah Wathaniyah) dan
Persaudaraan seiman (Ukhuwah Islamiyah) di bumi Indonesia yang kita cintai ini, agar
kita dapat hidup rukun dan harmoni. Sebagai semboyan kita, Bhinneka Tunggal Ika.

II. SARAN
Jagalah dan tingkatkanlah toleransi yang tinggi antar umat beragama. Jangan jadikan
perbedaan sebagai masalah, tapi jadikanlah perbedaan sebagai suatu kelebihan untuk saling
melengkapi menuju kehidupan yang lebih baik. 1 hal yang perlu diingat oleh kita yaitu
“lakum dinukum waliyadin” ~ Bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Q.S. Al-Kafirun: 6.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://dinaeni.wordpress.com/2012/01/08/kerukunan-antar-umat-beragama/ http://dezhi-
myblogger.blogspot.com/2011/05/pengertian-kerukunan-umat- beragama.html
http://www.scribd.com/-Kerukunan-Antar-Umat-Beragama
http://www.jappy.8m.net/blank_14.html
Masduqi, Irwan. Berislam Secara Toleran. Jakarta, Mizan

Anda mungkin juga menyukai