Anda di halaman 1dari 10

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Disusun oleh :

Ainun Nafi’a 221030006


Nurnaningsi 221030007
Fika 221030022
Ahmad Rezky Ardilan 221030022

Jurusan Manajemen Pendidikan Islam


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri Datokarama Palu
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “Kerukunan Umat Beragama” dapat
kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan apa saja yang biasa terjadi
dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah
ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Sigi, 09 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian kerukunan umat beragama..................................................2
B. Pengertian kerukunan umat beragama menurut para ahli.....................2
C. Jenis-jenis kerukunan umat beragama..................................................3
D. Manfaat kerukunan antar umat beragama.............................................3
E. Upaya-upaya mengatasi konflik beragama...........................................5
BAB III PENUTUP..........................................................................................6
Kesimpulan .....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga
di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk
itusikap toleransi yang baik diperlukan dalam menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut
agar kerukunan antar umat beragama dapat tetap terjaga, sebab perdamaian nasional
hanya bisa dicapai kalau masing-masing golongan agama pandai menghormati identitas
golongan lain.
Islam mengakui hak hidup agama-agama lain, dan membiarkan para pemeluk
agama lain tersebut untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing, inilah dasar
ajaran Islam mengenai toleransi beragama. Akan tetapi toleransi tidak diartikan sebagai
sikap masa bodoh terhadap agamanya.
Istilah toleransi sebenarnyatidak terdapat dalam istilah Islam, tetapi toleransi
termasuk istilah modern yang lahir dari Barat sebagai respon dari sejarah yang meliputi
kondisi politis, sosial dan budayanya yang khas.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Kerukunan antara Umat Beragama ?
2. Bagaimana Manfaat Kerukunan antar beragama ?
3. Bagaimana Solusi atas konflik antar umat beragama yang terjadi di Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kerukunan antara Umat Beragama.
2. Untuk mengetahui Manfaat Kerukunan antar beragama.
3. Untuk mengetahui Solusi atas konflik antar umat beragama yang terjadi di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kerukunan umat beragama

Istilah kerukunan umat beragama identik dengan istilah toleransi. Toleransi mengadung
pengertian adanya sikap seseorang untuk menerima perasaan, kebiasaan, pendapat atau
kepercayaan yang berbeda dengan yang dimilikinya. Namun Susan Mendus dalam bukunya,
Toleration and the Limit of Liberalism membagi toleransi menjadi dua macam, yakni toleransi
negatif (negative interpretation of tolerance) dan toleransi positif (positive interpretation of
tolerance). Yang pertama menyatakan bahwa toleransi itu hanya mensyaratkan cukup dengan
membiarkan dan tidak menyakiti orang/kelompok lain.
Yang kedua menyatakan bahwa toleransi itu membutuhkan lebih dari sekedar ini,
meliputi juga bantuan dan kerjasama dengan kelompok lain. Konsep toleransi positif inilah yang
dikembangkan dalam hubungan sosial di negara ini dengan istilah kerukunan (harmony).Jadi,
kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan antarumat beragama yang dilandasi
toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta
kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat. Eksistensi kerukunan ini sangat penitng, di samping
karena merupakan keniscayaan dalam konteks perlindungan hak asasi manusia (HAM), juga
karena kerukunan ini menjadi prasyarat bagi terwujudnya integrasi nasional, dan integrasi ini
menjadi prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional.
B. Pengertian Kerukunan Umat Beragama Menurut Para Ahli
Adapun definisi kerukunan umat beragama menurut para ahli, antara lain;
1. Munawar khalil,
Kerukunan umat beragama adalah hubungan sosial yang terjalin sesama umat
beragama dengan dilandasi dengan toleransi, saling menghormati, saling
pengertian, menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran nilai agamanya
dan bentuk kerjasama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
2. Ulfa,

2
Kerukunan umat beragama ialah terjadinya proses sosial dan interaksi
sosial dalam kesediaan untuk menerima adanya serangkaian perberbedaan
keyakinan dengan orang atau bentuk kelompok sosial lainnya.
C. Jenis Kerukunan Umat Beragama
Berikut merupakan macam-macam bentuk kerukunan dalam umat beragama, antara lain;
1. Kerukunan antar sesama
Kerukunan ini merupakan suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat
yang menganut satu agama yang sama. Meskipun antar sesama penganut agama yang
sama, kerukunan tetap harus terjalin agar meminimalisir terjadinya konflik perpecahan.
Contohnya saja penggunaan doa Qunut saat sholat subuh oleh umat islam beraliran
Nahdhatul Ulama, sedangkan umat islam beraliran Muhammadiyah tidak menggunakan
doa Qunut saat sholat subuh. Namun hal ini tidak menjadi masalah diantaranya, selagi
pedoman dalam beragama adalah Al-Qur’an dan Hadist.
2. Kerukunan antar umat beragama lain
Kerukunan jenis ini merupakan suatu bentuk kerukuan yang terjalin antar umat
beragama yang berbeda dalam lingkungan masyarakat. Apabila kerukunan tidak
tercipta antar umat beragama lain, maka konflik yang serius akan terjadi dan dampak
yang ditimbulkan adalah ketidaknyamanan hidup dalam perbedaan keyakinan.
Contohnya saja dala hal ini sebagimana pada saat perayaan hari raya Nyepi umat
Hindu di Bali, umat beragama lain turut berdiam diri seharian di dalam rumah untuk
menghormati umat Hindu.
D. Manfaat kerukunan antar umat beragama.
Kerukunan antar umat beragama merupakan pondasi dasar dalam segala aspek
kehidupan yang plural ini, termasuk dalam hal kemajuan suatu bangsa dari segi Sumber daya
manusianya maupun pembangunan untuk kemaslahatan. Dan kerukunan adalah dambaan serta
harapan semua orang, sehingga setiap orang bisa melaksanakan hak dan kewajibannya dengan
aman dan suka cita tanpa ada kekhawatiran yang menyelimuti.
Adapun manfaat kerukunan antar umat beragama antara lain:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan keberagaman masing-masing agama
Masing-masing penganut agama dengan adanya kenyataan agama lain, akan semakin
mendorong menghayati dan sekaligus memperdalam ajaran-ajaran agamanya serta

3
semakin berusaha untuk mengmalkannya. Maka dengan demikian keimanan dan
keberagamaan masing-masing penganut agama akan dapat lebih meningkat lagi. Hal ini
semacam persaingan yang positif yang perlu dikembangkan dan ditanamkan pada tiap-
tiap umat beragama.
2. Menciptakan stabilitas nasional yang mantap Dengan terwujudnya kerukunan hidup
antar umat Bergama, secara praktis ketegangan-ketegangan yang ditimbulkan akibat
perbedaan paham yang berpangkal pada keyakinan keagamaan dapat dihindari.
Ketertiban dan keamanan nasional akan terjamin, sehingga mewujudkan stabilitas
nasional yang mantap.
3. Menunjang dan mensukseskan pembangunan Dari tahun ke tahun pemerintah senantiasa
berusaha untuk mensukseskan pembangunan dari segala bidang, namun
apabila umat beragama selalu bertikai dan saling mencurigai satu sama lain, maka hal itu
akan menghambat usaha pembangunan itu sendiri. Dan salah satu usaha agar
kemakmuran dan pembangunan di segala bidang selalu berjalan dengan baik, sukses dan
berhasil diperlukan kerukunan antar umat beragama.
4. Terciptanya suasana yang damai dalam bermasyarakat Ketika antar sesama manusia bisa
hidup harmonis dalam bingkai kerukunan tanpa ada pembedaan yang
menyakiti atau menindas pihak lain, maka yang tercipta adalah suasana damai dalam
masyarakat. Kedamaian juga merupakan tujuan dari hidup bermasyarakat, kebersamaan
dan komitmen kerukunan antar umat beragama menjadi kunci perdamaian dalam
kehidupan bermasyarakat.
5. Memelihara dan mempererat rasa persaudaraan dan silaturahim antar umat beragama
Memelihara dan mempererat persaudaraan sesama umat manusia atau dalam bahasa
agama Ukhuwah Insaniyah sangat diperlukan bagi bangsa yang majemuk atau plural
kehidupan keberagamaannya. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama, maka
Ukhuwah Insaniyah tersebut akan melekat dan percekcokan atau perselisihan akan bisa
teratasi.
6. Menciptakan rasa aman bagi agama-agama minoritas dalam melaksanakan ibadahnya
masing-masing Rasa aman bagi umat beragama dalam melaksanakan peribadatan dan
ritual keyakinan yang dianutnya merupakan harapan hakiki dari semua pemeluk agama.
Dan salah satu manfaat terciptanya kerukunan antar umat beragama adalah

4
menjamin itu semua, tidak memandang umat mayoritas maupun umat minoritas.
Kerukunan umat beragama menjadi pengingat bahwasanya dalam beragama tidak ada
unsurketerpaksaan untuk semua golongan.
7. Meminimalisir konflik yang terjadi yang mengatasnamakan agama Konflik merupakan
suatu keniscayaan yang mengiringi kehidupan manusia, selama ada kehidupan potensi
konflik akan selalu ada. Konflik disebabkan dari berbagai sumber, termasuk juga dalam
hal keagamaan. Konflik yang mengatasnamakan agama menjadi sangat sensitif bahkan
sangat berbahaya bagi masyarakat, karena melibatkan sisi terdalam manusia. Akan tetapi,
apabila setiap pemeluk agama bisa saling menghormati dan menjalin kerukunan antar
umat beragama hal ini akan bisa meminimalisir terjadinya konflik
atas nama agama.
E. Upaya-upaya Mengatasi Konflik Beragama
1. Masyarakat harus mempunyai rasa kehormatan antara agama satu dengan yang lain.
2. Masyarakat harus mempererat tali persahabatan dan berusaha mengenal lebih jauh
antara satu dengan yang lain.
3. Mempunyai kesadaran bahwa setiap agama yang dianut masyarakat membawa misi
kedamaian.
4. Masyarakat yang baru saja pindah ke daerah lain harus berbaur atau membaur ke
masyarakat sekitar.
5. Dalam masyarakat harus ada keadilan dan rasa ketidakadilan itu harus dihilangkan
agar tidak menimbulkan rasa kebencian.

5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Istilah kerukunan umat beragama identik dengan istilah toleransi. Toleransi mengadung
pengertian adanya sikap seseorang untuk menerima perasaan, kebiasaan, pendapat atau
kepercayaan yang berbeda dengan yang dimilikinya. Kerukunan antar umat beragama
merupakan pondasi dasar dalam segala aspek kehidupan yang plural ini, termasuk dalam hal
kemajuan suatu bangsa dari segi Sumber daya manusianya maupun pembangunan untuk
kemaslahatan. Dan kerukunan adalah dambaan serta harapan semua orang, sehingga setiap orang
bisa melaksanakan hak dan kewajibannya dengan aman dan suka cita tanpa ada kekhawatiran.
Eksistensi kerukunan ini sangat penitng, di samping karena merupakan keniscayaan dalam
konteks perlindungan hak asasi manusia (HAM), juga karena kerukunan ini menjadi prasyarat
bagi terwujudnya integrasi nasional, dan integrasi ini menjadi prasyarat bagi keberhasilan
pembangunan nasional.

6
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, K. (1968). Islam lawan fanatisme dan intoleransi. (S. S.H, Penerj.) Djakarta:
Tintamas. Anjar. (2012, 9 1-30). Intoleransi disemai di sekolah. Reformata, hal. 18. Arifin, H.
(2004). Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar. Jakarta: PT Golden Trayon Press.
Arikunto, S. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rinek Cipta. Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Ciptas. Ary, D., Luchy Cheser Jacobs, & Asghar Razavieh. (2011).
Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai