DOSEN PENGAMPU :
Dra. Sumiati, M.Ag
Oleh Kelompok 7 :
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Bagaimana Membumikan Islam Di Indonesia” mata kuliah Agama Islam dengan
lancar.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untak memenuhi tugas Konsep
Dasar Keperawatan. Rasa terima kasih penulis kepada yang terhormat Ibu Dra.
Sumiati, M.Ag selaku dosen penganpu dari materi pembuatan tugas makalah ini,
serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Harapan penulis tugas Makalah Agama Islam mengenai Bagaimana
Membumikan Islam Di Indonesia ini agar pembaca bisa menambah wawasan dan
pengetahuan tentang ejaan Bahasa Indonsia. Penulis menyadari bahwa tugas besar
ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang penulis miliki.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................iii
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Bagaimana Membumikan Islam Di Indonesia.....................................2
1. Membangun argumen tentang urgensi pribumisasi Islam..............
2. Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan pribumisasi Islam
sebagai upaya membumikan Islam di indonesia............................
3. Rangkuman tentang corak keberagamaan umat Islam diindonesia..
A. Kesimpulan............................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam dalam bentuk dasarnya adalah wahyu Allah yang merupakan sesuatu yang
nirbahasa. Wahyu dalam bentuk asalnya ditempatkan dalam sebuah blueprint
yang disebut dengan lauh al-Mahfuz, dari sana ia memancarkan dirinya melalui
tanda-tanda (ayat) yang terdapat dalam seluruh ciptaan Allah. Tanda-tanda Tuhan
tersebut sejatinya telah terinstal dalam diri setiap makhluk ciptaan-Nya. Dengan
bahasa sederhana dapat dikatakan bahwa fenomena alam, fenomena sosial, dan
fenomena budaya tentunya merupakan sebagian dari tanda-tanda Tuhan tersebut.
Dalam ajaran Islam, wahyu Allah selain berbentuk tanda-tanda (ayat) yang
nirbahasa, juga bermanifestasi dalam bentuk tanda-tanda (ayat) yang
difirmankan. Menelusuri Transformasi Wahyu dan Implikasinya terhadap
Corak Keberagamaan Wahyu dengan w kecil menyaran pada tanda-tanda,
instruksi, arahan, nasihat, pelajaran, dan ketentuan Tuhan yang nirbahasa,
dan mewujud dalam alam semesta dan isinya, termasuk dinamika sosial
budaya yang terjadi di dalamnya. wahyu dan Wahyu Wahyu dengan W
besar menyaran pada tanda-tanda, instruksi, arahan, nasihat, pelajaran, dan
ketentuan Tuhan yang difirmankan melalui utusan-Nya (malaikat) dan
diakses secara khusus oleh orang-orang pilihan yang disebut sebagai nabi
atau rasul Tanda-tanda Tuhan di alam semesta ini ada yang dipahami
secara sama, pada sembarang waktu dan tempat. Sebaliknya, tanda-tanda
Tuhan ada pula yang dibaca dan dipahami secara berbeda karena perbedaan
kadar kemampuan jiwa, nalar, rasa, dan fisik. ayat-ayat Tanda-tanda yang
dibaca secara berbeda-beda sesuai dengan perkembangan kemampuan nalar
manusia, disebut dengan ayat-ayat mutasyabihat Tanda-tanda Tuhan yang
ditangkap secara universal itulah yang disebut dengan ayat-ayat muhkamāt
Wahyu Allah (dengan w kecil) pada mulanya bersifat universal dan a-
historis. Sebagai tanda-tanda Tuhan yang terbentang, keberadaan wahyu
melintasi zaman dan melintasi ruang. Namun ketika wahyu tersebut di-
download menjadi wahyu terfirman, maka ia berubah menjadi wahyu yang
historis (menyejarah).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Membumikan Islam di Indonesia?
2. Apa Pengertian Urgenisasi Pribumi?
3. Ada berapa banyak Keberagaman Islam khususnya di Indonesia?
C. Tujuan
Mengetahui kapan membumikan islam di Indonesia dan mengetahui ajaran agama
Islam di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan Organisasi
NAHDLATUL ULAMA
Nahdlatul Ulama yang artinya Kebangkitan memberikan pandan yang dianggap
sud "Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam, lokal kaptak bu disingkat NU,
adalah sebuah organisasi Islam besar di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 31
Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Didirikan
oleh KH Hasyim Al Asy'ari.
MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama
organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut
Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan
seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini
sering menyebabkan ajaran Islam bercampur- baur dengan kebiasaan di daerah
tertentu dengan alasan adaptasi.
PERSIS
Persatuan Islam (disingkat Persis) adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia.
Persis didirikan pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang
berminat dalam pendidikan dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji
Zamzam dan Haji Muhammad Yunus. Persis didirikan dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman Islam yang sesuai dengan aslinya yang dibawa oleh
Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda dari pemahaman Islam
tradisional yang dianggap sudah tidak orisinil karena bercampur dengan budaya
lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak mau menggali Islam lebih
dalam dengan membuka Kitab-kitab Hadits yang shahih.
Ahmadiyyah
atau sering pula ditulis Ahmadiyah, adalah sebuah gerakan keagamaan Islam yang
didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) pada tahun 1889, di sebuah
kota kecil yang bernama Qadian di negara bagian Punjab, India, Mirza Ghulam
Ahmad mengaku sebagai Mujaddid, al Masih dan al Mahdi. Para pengikut
Ahmadiyah, yang disebut sebagai Ahmadi atau Muslim Ahmadi, terbagi menjadi
dua kelompok. Kelompok pertama ialah "Ahmadiyya Muslim Jama'at" (atau
Ahmadiyah Qadian).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia
hingga akhir zaman. Kewajiban sebagai umat islam untuk membumikan islam
sudah tertera dalam berbagai hadist dan surat di dalam Al-Qur'an. Banyak cara
yang dapat ditempuh dalam membumikan islam di Indonesia. Kebangkitan atau
kemajuan umat islam, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama sungguh sangat
bergantung pada sejauh mana mereka berpedoman dan Lerpegang teguh pada
petunjuk-petunjuk, ajaran-ajaran, aturan-aturan, etika-etika dan norma-norma
yang mencakup segala aspek dan segi kehidupan manusia di mana pun.
DAFTAR PUSTAKA