Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MODERASI BERAGAMA
“DINAMISME MODERASI BERAGAM”

Disusun Oleh:
Dahnia Santari (2215010039)
Madhuri dypsy (2215010055)
Annisa Putri (2215010047)

Dosen Pembimbing:
Prof.Dr.Eka Putra Wirman,M.A

PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BONJOL PADANG
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayatnya dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makala moderasi beragama
yang berjudul “Dinamisme Moderasi Beragama”.

Terima Kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampuh, Prof.Dr.Eka Putra


Wirman,M.A dan yang telah membantu penulis baik secara moral maupun materi. Terimah kasih
juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang mendukung penulis sehingga bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca. Guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Padang, 26 September 2023


Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan........................................................................................................................
A.Latar Belakang....................................................................................................................
B.Rumusan Masalah...............................................................................................................
C.Tujuan Penulisan.................................................................................................................
Bab 2 Pembahasan........................................................................................................................
A.Moderasi Beragama di Indonesia Masyarakat Multikultural dan Budaya Lokal
B.Konflik Timbulnya Moderasi Beragama
C. Moderasi Islam; Solusi Masyarakat Multikultural
BAB III Penutup...........................................................................................................................
A.Kesimpulan.........................................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia memiliki keragaman,mencakup beraneka ragam
etnis,bahasa,agama,budaya,dan status sosial. Keragaman dapat menjadi “integrating force” yang
mengikat kemasyarakatan namun dapat menjadi penyebab terjadinya benturan antara
budaya,antar ras,etnik,agama dn antar nilai-nilai hidup.
Keragaman budaya (multikultural) merupakan peristiwa alami karena bertemunya
berbagai budaya,berinteraksinya beragam individu dan kelompok dengan membawa perilaku
budaya,memiliki cara hidup berlainan dan spesifik. Keragaman seperti keragaman budaya,latar
belakang keluarga,agama,dan etnis tersebut saling berinteraksi dalam komunikasi masyarakat
Indonesia.
Dalam masyrakat multikultural,interaksi sesama manusia cukup tinggi
itensitasnya,sehingga kemampuan sosial warga masyarakat dalam berinteraksi antar manusia
perlu dimiliki setiap anggota masyarakat. Keragaman suku,ras,agama,perbeaan bahasa dan nilai-
nilai hidup yang terjadi di Indonesia sering berbuntut sebagai konflik. Konflik di masyarakat
yang bersumber pada kekerasan anatar kelompok yang meledak secara sporadis di berbagai
kawasan di Indonesia menunjukkan betapa rentannya rasa kebersamaan yang dibangun dalam
negara bangsa ,betapa kentalnya prasangka antara kelompok dan betapa rendahnya saling
pengertian antar kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana masyarakat multikultural dan budaya lokal
2. Bagaiman konflik timbuknya modersi beragama
3. Bagaimana kesulitan menjalankan moderasi beragama pada mayarakat multikultural

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui masyarakat multikultural dan budaya lokal


2. Untuk mengetahui konflik timbulnya moderasi beragama
3. Untuk mengetahui kesilat menjalakan moderasi beragam pada masyarakat multikultural
BAB I
PEMBAHASAN

A. Masyarakat Multikultural dan Budaya Lokal


Multikurtural dapat dipahami sebagai gambaran terhadap kehidupan masyarakat yang
beragama,baik dalam budaya ataupun etnis. Biasanya agama juga menjadi cakupan dalam
multikultural, sebab agama sering menyatu ke dalam budaya tertentu. Dalam hal ini seperti
contoh pada budaya Eropa dengan agama Kristen.1
Multikultural secara kebahasaan dapat dipahami dengan paham banyak kebudayaan.
Kebudayaan dalam pengertian sebagai ideologi dan sekaligus sebagai alat menuju derajat
kemanusiaan tertinggi. Secara istilah dikenal multikulturalisme deskriptif dan multikulturalisme
normaif. Multikulturalisme deskriptif adalah kenyataan sosial yang mencerminkan adanya
kemajemukan (pluralistik). Sedangkan multikulturalisme normatif berkaitan dengan dasar-dasar
moral,yaitu adanya ikatan moral dari para warga dalam lingkup atau bangsa untuk melakukan
sesuatu yang menjadi kesepakatan bersama, dan multikulturalisme normatif itulah tampaknya
yang kini dikembangkan di Indonesia.
Pada negara Indonesia dengan keanekaragaman budaya,agama,suku,bahasa yang
dimilikinya menunjukkan sebagai masyarakat multikultural. Dimana keragaman budaya ini yaitu
suatu peristiwa alami dari berbagai perbedaan budaya di suatu daerah,setiap individu dan
kelompok suku bertemu dengan membawa perilaku budayanya masing-masing dan juga
memiliki cara yang khas dalam hidupnya.2
Moderasi beraga sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kekurangan
lokal,nasional,maupun global. Dengan cara inilah masing-masing umat beragama dapat
memperlakukan orang lain secara terhormat,menerima perbedaan,serta hidup bersama dalam
damai dan harmoni dalam masyarakat multikurtural seperti Indonesia,moderasi beragama bisa
jadi bukan pilihan,melainkan keharusan.3

B. Konflik Timbulnya Moderasi Beragama


Dalam masyarakat Indonesia yang multi budaya,sikap keberagamaan yang eklusif yang
hanya mengakui kebenaran dan keselamatan secara sepihak,tentu dapat menimbulkan gesekan
antara kelompok agama. Konflik keagaagamaan yang banyak terjadi di Indonesia,umumnya
dipicu adanya sikap keberagaman yang eklusif,serta adanya kontestasi antara kelompok agama
dalam meraih dukungan ummat yang tidak dilandasi sikap toleran,karena masing-masing
gunakan kekuatannya untuk menang sehingga memicu konflik.

Konflik masyarakat dan pemicu disharmoni masyarakat yang pernah terjadi dimasa lalu
berasal dari kelompok ekstrim kiri (komunisme) dan ekstim kanan (islamisme). Namun sekarang
1
Gunung djati conference series,vol. 8 (2022)
2
Jurnal diklat keagamaan,vol 13,no.2,februari-maret 2019
3
Jurnal Bimas Islam vol.12 No.1
ini ancaman negara kadang berasal dari globalisasi dan islamisme,yang disebut sebagai dyan
fundamentallisme.
Dalam konteks fundamentalisme agama,maka untuk menghindari disharmoni perlu di
tumbuhkan cara baragama yang moderat,atau cara berislam yang ingklusif atau sikap beragama
yang terbuka,yang di sebut sikap moderasi beragama. Berbagai konflik dan ketegangan antar
ummat manusia dalam keragamaan agama,suku,faham dan sebagainya telah memunculkan
ketetapan internasional lewat perserikatan bangsa-bangsa yang menetapkan tahun 2019 ini
sebagai “tahun moderasi internasional” (the international year of moderation). Penetapan ini
jelas sangat relevan dengan komitmen kementrian agama untuk menggunakan moderasi
beragama.
Agama menjadi pedoman hidup dan solusi jalan tengah (the middle path)yang adil dalam
menghadapi masalah hidup dan kemasyarakatan,agama menjadi cara pandang dan pedoman
yang seimbang antara urusan dunia dan akhirat,akal dan hati, rasio dan norma,idealisme dan
fakta,individu dan masyarakat. Hal sesuai dengan tujuan agama diturunkan ke dunia ini agar
menjadi tuntutan hidup,agama diturunkan ke bumi untuk meenjawab berbagai mikro maupun
makro, keluarga mau pun negara.4

B. Moderasi Islam; Solusi Masyarakat Multikultural


Masyarakat indonesia sangat terkenal dengan sifat kemajemukannya. Kemajemukan
bangsa indonesia yang tampak dari keragaman budaya, agama ras, bahasa, suku dan sebagainnya
mentasbihkan dirinya sebagai bangsa yang multikultural. Sebagaimana yang ditegaskan oleh
usman pelly (2003) bahwa masyrakatr multikultural adalah negara, bangsa daerah, bukan lokasi
geografis terbatas seperti kota atau sekolah, yang terdiri atas kebudayaan yang berbeda beda
dalam kesederajatan. Dalam hal ini masyarakat multikultural tidak bersifat homogen, namun
memliki karakteristik heterogen dimana pola hubungan sosial antar individu dimasyarakt bersifat
toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damani., satu sama lain
dengan perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.
Masyarakat multikultural tidak selamanya bisa hidup berdampingan sebagaimana yang
seharusnya terjadi. Tantangan masyarakat yang memiliki keragaman kultur, agama, bahasa, ras
dan yang lain pada saat tertentu justru menjadi persoalan besar bagi sebuah bangsa. Ini pula yang
masih menjadi perjuangan yang terus menerus digalakkan oleh seluruh tokoh elit negara dan
masyarakat itu sendiri dalam rangka memupuk rasa keadilan dan kesetaraan bagi masyarakat
tanpa melihat latar belakang kehidupannya. Cukuplah sejumlah tragedi kemanusiaan yang
pernah terjadi di indonesia akibat kurangarifan dalam mengelola keberagamaan masyarakat yang
berujung pada gesekan horizontal yang berujung pada perpecahan menjadi pengalaman pahit
bangsa ini.

4
Jurnal diklat keagamaan,vol.13,no.2,februari-maret 2019
Ketut gunawan dan yohanes rante, manajemen konflik atasi dampak masyarakat multikultural di indonesia, jurnal
mitra ekonomi dan manajemen bisnis, vol.2, oktober 2011, 212-224
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarlan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa moderasi beragama merupakan cara
pandang ,sikap dan perilaku dengan mengambil jalan tengah. Kunci terciptanya toleransi dan
kerukunan,baik di tingkat lokal,nasional,maupun global. Pilihan pada moderasi dengan menolak
ekstrenisme dan liberalisme dalam beragama adalah kunci keseimbangan,demi terpeliharanya
peradaban dan terciptanya perdamaian.
Dengan cara inilah masing-masing umat beragama dapat memperlakuakan orang lain
secara terhormat,menerima perbedaan,serta hidup bersama dalam damai dan harmoni. Dalam
masyarakat multikultural seperti Indonesia, moderasi beragama bisa jadi bukan pilihan
melainkan keharusan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, A. (2019). Moderasi beragama dalam keragaman Indonesia. Inovasi-Jurnal Diklat
Keagamaan, 13(2), 45-55.

Jamaluddin, J. (2022). Implementasi Moderasi Beragama di Tengah Multikulturalitas Indonesia


(Analisis Kebijakan Implementatif pada Kementerian Agama). AS-SALAM Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 7 (1), 1–13.

Dawing, D. (2017). Mengusung moderasi Islam Di tengah masyarakat multikultural. Rausyan Fikr:
Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin Dan Filsafat, 13(2), 225-255.

Anda mungkin juga menyukai