Disusun Oleh :
Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Palangka Raya
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, yang mana
atas berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah tentang
“Persatuan Dan Keragaman Kultur”.
Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya. Penulis
mengakui dalam makalah yang sederhana ini mungkin banyak sekali terjadi
kekurangan sehingga hasilnya jauh dari nama kesempurnaan.
Penulis sangat berharap kepada semua pihak kiranya memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Besar harapan penulis dengan terselesaikannya
makalah ini adapat menjadi bahan tambahan bagi penilaian Dosen Studi Agama
Islam, dan mudah-mudahan isi dari makalah ini dapat diambil manfaatnya oleh
semua pihak yang membaca makalah ini dan juga dapat memberikan inspirasi dan
wawasan terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………….…………………ii
DAFTAR ISI…………………………………….………………...…………....iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………..………………........1
B. Rumusan masalah……………………………………..……………………2
C. Tujuan penulisan……………………………………..………………….....2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………...10
B. Saran……………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kaitannya dengan agama, Islam merupakan petunjuk bagi manusia
menuju jalan yang lurus, benar dan sesuai dengan tuntunan kitab suci Al Qur’an
yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kalau dikaitkan dengan kontets
perubahan zaman sekarang, bagaimana Islam memandang keberagaman/pluralitas
yang ada dinegeri ini, bahkan di dunia. Sebagaimana yang telah disebutkan
berkali-kali oleh Allah SWT didalam Al Qur’an. Islam sangat menjunjung
keberagaman/pluralitas, karena keberagaman/pluralitas merupakan sunnatullah,
yang harus kita junjung tinggi dan kita hormati keberadaannya.
Bangsa Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak, tidak hanya
masalah adat istiadat atau budaya seni, bahasa dan ras, tetapi juga termasuk
masalah agama.Walaupun mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam,
tetapi masih banyak agama lain. Setiap agama tentu punya aturan masing-masing
dalam beribadah. Namun perbedaan ini bukanlah alasan untuk berpecah belah.
Sebagai satu saudara dalam tanah air yang sama, setiap warga Indonesia
berkewajiaban menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia agar negara ini
tetap enjadi satu kesatuan yang utuh dan mencapau tujuannya sebagai negara yang
makmur dan berkeadilan sosial. Islam dalam melihat keberagaman merupakan
sesuatu yang niscaya dan menjadi realita kehidupan manusia. Disamping Al-Quran
menegaskan keniscayaan keberagaman manusia dalam SARA, Al-Quran juga
memerintahkan kepada semua pengikutnya untuk tetap berbuat baik dan adil
kepada sesama manusia, meskipun di luar agamanya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana persatuan dan keberagaman kultur dalam islam
2. Hadist tentang mengahargai perebedaan
3. Apa peran agama dalam menjaga perbedaan
4. Apa saja hikmah, tujuan dan keanekaragaman dalam islam
5. Bagaiamana upaya dalam mewujudkan persatuan islam
6. Bagaimana sikap muslim terhadap keberagaman berbasih tauhid
C. Tujuan penulisan
1. Menjelaskan persatuan dan keberagaman kultur dalam islam
2. Menjelaskan Hadis tentang persatuan dan keanekaragaman islam
3. Menjelaskan Peran agama dalam menjaga perbedaan
4. Menjelaskan hikmah, tujuan dan keanekaragaman dalam islam
5. Menjelaskan upaya dalam mewujudkan persatuan islam
6. Menjelaskan sikap muslim terhadap keberagaman berbasih tauhid
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip dasar :
artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti.”
Ayat ini mengandung pesan, yakni kita diajarkan untuk tidak membeda-bedakan orang
lain berdasarkan kekayaan, warna kulit, ras, suku bangsa, dan perbedaan fisik lainnya.
Akan tetapi kita diajarkan untuk menjadi orang yang mulia di sisi Allah berdasarkan
ketakwaan kita.
Allah Swt. melihat manusia dari amal shaleh dan kebersihan hatinya. Manusia yang
paling mulia di sisi Allah Swt. adalah manusia yang paling banyak amal salehnya dan
bersih hatinya.
a.
Rasulullah saw. berpesan agar kita senantiasa bertoleransi dan menghargai perbedaan,
seperti yang disabdakan dalam hadis berikut ini:
b.
c.
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang dimarfu’kan kepada Nabi saw.,
beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta benda
kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada amal dan hati kalian.”
(H.R. Ibnu Majah)
Sebagai seorang mukmin, hendaknya menghargai perbedaan di antara kaum
mukminin, sebab sesama mukmin adalah bersaudara, yang satu sama lain saling
menguatkan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw.:
d.
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
“Antara seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya adalah bagaikan satu bangunan,
yang saling menguatkan satu sama lainnya.”
(H.R. at-Tirmizi)
Jika diri kamu sudah terbiasa bertoleransi dan menghargai perbedaan, maka kehidupan
akan menjadi lebih tenang dan penuh kedamaian
Dapat dilihat dari ajaran-ajaran agama Islam yang termuat dalam al-Qur’an,
antara lain adalah sebagai berikut,
c. Sebagai ujian dan sarana manusia dalam berlomba menuju kebaikan dan
prestasi “…untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan
yang teran g. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikannya satu uma
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberiannya kepadamu,
maka berlomba lombalah berbuat kebajikan hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukannya kepadamku apa yang telah kamu
perselisihkan itu” (Q.S. al-Maidah [5]: 48).
d. Sebagai motivasi beriman dan beramal sholeh “Dan (ingatlah), ketika musa
memohon air untuk kaumnya, lalu Allah berfirman: "pukullah batu itu dengan
tongkatmu" Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sesungguhnya
tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing makan dan
minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka
bumi dengan berbuat kerusakan” (Q.S. al-Baqarah [2]: 60).
.
F. Sikap Muslim Terhadap Keberagaman Berbasis Tauhid
Ada beberapa sikap yang seharusnya kita ambil dalam berinteraksi dengan
keragaman kelompok dan pemikiran dalam agama Islam, agar perbedaan yang
ada tidak menimbulkan perpecahan dan kebencian, apalagi sampai berakibat
saling memusuhi dan menjatuhkan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
kita sebagai umat beragama saling menghargai satu sama lain adalah hal yang
paling penting. Karena Setiap suku bangsa mempunyai ciri atau karakter
tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun budaya.
Keberagaman agama dalam indonesia adalah negara yang religius. Hal itu
dibuktikan dalam sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kebebasan dalam beragama dijamin dalam UUD 1945 pasal 29 yang menyatakan
bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya .
Daftar Pustaka
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=142571
https://media.neliti.com/media/publications/54003-ID-islam-multikultural-hikmah-tujuan-
dan-ke.pdf
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/psnlkk/article/view/4634
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=142573
https://memuat-pencarian.blogspot.com/2019/11/qs-al-hujurat4913-tentang-toleransi-
dan.html
https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-04117704/membangun-ukhuwah-islamiyah?
page=all
https://www.beritasatu.com/archive/195510/3-konsep-persaudaraan
https://journal.unsika.ac.id/index.php/pendidikan/article/download/3171/1999