Anda di halaman 1dari 5

KRITIK BUKU PENDIDIKAN PANCASILA PADA PERGURUAN TINGGI

DOSEN PEMBIMBING :

LAHMUDDIN, S.H., M.Hum

Disusun Oleh :

Maulida Isnaini Endini

1902030031

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2019/2020
Judul : Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi

Penulis : M. Taufik, S.H.. M.H., Diyan Isnaeni, S.H., M.Hum., Dr. H. Mariyadi, S.H., M.H.,
Prof. Dr. H. Yaqub Cikusin, S.H., M.Si., Dr. Hj. Rahmatul Hidayati, S.H., M.H., Dr. H.
Suratman, S.H., M.Hum., Drs. H. Mohammad Bakar Misbakul Munir, M.H., Umar Said
Sugharto, S.H., M.H., Dr. H. Abdul Rokhim, S.H., M.H., Hayat, S.AP., M.Si., Drs.
Noorhudha Mushsin, B.E., M.M., Dr. Ir. Sumartono, M.P.

Penerbit : Penerbit Baskara Media

Tahun Terbit : 2018

Jumlah Halaman : xii + 382 halaman

Buku “Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi” yang merupakan Pancasila sebagai
ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari bangsa Indonesa.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dapat kita temui ada 11 bab yang memiliki pokok
bahasan tertentu. Buku ini membahas (1) Pancasila Dalam Lintasan Sejarah (2) Pengertian
Pancasila Dan Perkembangannya (3) Pancasila Sebagai Ideologi Negara (4) Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat (5) Pancasila Sebagai Etika Politik (6) Hubungan Agama dan
Pancasila (7) Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Bermasyarakat Berbangsa dan
Bernegara (8) Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara (9)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (10) Sistem Pemerintahan (11) Pancasila
Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Tegnologi.

Bab 1,”Pancasila Dalam Lintasan Sejarah” diantaranya pada Masa Kerajaan disini disebutkan
ada 3 Kerajaan Kutai, dibawah kekuasaan raja Mulawarman keturunan raja Asmawarman
keturunan dari Kudungga. Zaman Sriwijaya, dibawah wangsa Syailendra (600-1400).
Kerajaan Majapahit, Emou Prapanca Negara Kertagama, Empu Tantular mengarang
buku Sutasoma. Masa Penjajahan adalah dimana Indonesia sedang berjuang melawan
penjajah dari Belanda dan Jepang. Penjajahan Belanda, Belanda mendirikan VOC (Verenigde
Oost Indische Compagnie), untuk menghindarkan persaingan di antara mereka sendiri
(Belanda). Penjajahan Jepang, Jepang mendirian NICA (Netherlands Indie Civil
Administration) dan mendirikan BPUPKI atau Dokuritu Zyumbi Tioosakai. Masa
Kebangkitan Nasional diantaranya Lahirnya Semangat Nasionalisme, pada abad XX di
panggung politik internasional terjadilah pergolakan Kebangkitan Dunia Timur dengan suatu
kesadaran akan kekuatannya. Sidang BPUPKI, Sidang BPUPKI Pertama (28 Mei – 1 Juni
1945), Sidang BPUPKI Kedua (10-16 Juli 1945). Proklamasi Kemerdeaan dan Sidang PPKI,
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, PROLAMASI “Kami bangsa Indonesia dengan
ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasan dan
lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945 Atas Nama Bangsa Indonesia Soekarno Hatta. Sidang PPKI, Sidang
Pertama (18 Agustus 1945), Sidang Kedua (19 Agustus 1945). Masa Pasca
Kemerdekaan Diantaranya Masa Orde Lama, Masa Orde Baru, dan Masa Reformasi.
Bab 2, Pengertian Pancasila Dan Perkembangannya, Pancasila adalah landasan dari segala
keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa.
Pancasila merupakan ideologi bagi negara Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan
sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Pancasila merupakan kesempatan bersama
bangsa Indonesia yang mementingkan semua komponen dari Sabang sampai Merauke.
Pancasila Secara Etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa
kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut
bperkembangannya peran-peran para tokoh Islam dalam Perumusan Dasar Negara Pancasila
sangatlah penting diantaranya, KH Abdul Wahid Hasyim (Tokoh Nahdlatul Ulama/NU),
Kasman singodimedjo. Pancasila pada masa Orde Lama, ada 3 Periode. Periode Pertama
1945-1950, periode kedua 1950-1959, dan perio terakhir 1956-1965. Dan diikuti Pancasila
Masa Orde Baru, Pancasila Masa Reformasi.
Bab3, Pancasila Sebagai Ideologi Negara, pengertian dari Ideologi sendiri adalah
kata ‘idea’ yang berarti ‘gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita’ dan ‘Logos’ yang
berarti ‘ilmu’. Maka secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan artinya dengan ‘cita-cita’. Ideologi Terbuka
dan ideologi Tertutup, ideologi terbuka merupakan sistem pemikiran terbuka. Sedangkan
ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi Partikular dan Ideologi
Komprehensif, dari segi sosiologis pengetahuan mengenai ideologi dikembangkan oleh Karl
Mannheim yang beraliran Marx. Manheim membedakan dua macam kategori ideologi secara
sosiolegis, yaitu ideologi yang bersifat partikular dan yang bersifat komprehensif. Hubungan
antara Filsafat dan Ideologi, filsafat adalah sebuah pemikiran kritisvuntuk melogikakan
sesuatu. Sedangkan ideologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cita-cita, Ideologi
merupakan hasil filsafat Jadi saling keterkaitan. Perbandingan Ideologi dibagi menjadi 5
yaitu, Ideologi Pancasila, Makna Ideologi Bagi Bangsa dan Negara, Pancasila Sebagai
Ideologi yang Reformatif, Dinamis dan Terbuka, Ideologi Liberal, dan Ideologi Sosialisme
Komunis.
Bab 4, Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, Filsafat berasal dari bahasa Yunani dan berarti cinta
akan kebijaksanaan/love of wisdom (philo artinya cinta, dan sophia artinya kebijaksanaan).
Manfaat Filsafat adalah mengajarkan dan melatih kita untuk berpandangan luas atau tidak
npicik dalam memandang dunia. Landasan Filsafat Pancasila disini dibagi menjadi 3 yaitu,
Landasan Ontologi Filsafat Pancasila, Landasan Epistemologi Filsafat Pancasila, dan
Landasan Aksiologi Filsafat Pancasila. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, sila-sila pancasila
yang merupakan sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis. Pancasila
Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa dan Negara, dibagi menjadi 2 yaitu Dasar
Filosofis dan Nilai-nilai Pancasila sebagai Nilai Fundamental Negara.
Bab 5, Pancasila Sebagai Etika Politik, Tinjauan Umum Tentang Nilai, Norma, Moral.
Pertama nilai bisa diartikan “harga” atau “taksiran harga”, Kedua nilai bisa diartikan “harga
sesuatu”, ketiga nilai bisa diartikan “angka kepandaian”, keempat nilai bisa diartikan “kadar”
atau “mutu” untuk menentukan tinggi rendahnya sesuatu, kelima nilai bisa diartikan “sifat-
sifat” (hal-hal) yang penting dan berguna bagi kemanusiaan. Nilai adalah suatu penetapan
kualitas terhadap sesuatu hal yang bisa menjadi dasar dari penentu tingkah laku pada
manusia. Norma yaitu peraturan hidup yang mempengaruhi tingkah laku manusia didalam
masyarakat. Norma dibagi menjadi 4 yaitu, Norma Agama, Norma Kesusilaan, Norma
Kesopanan, dan Norma Hukum. Moral adalah sesuatu hal yang mutlak harus dimiliki oleh
manusia, ada dua amacam moral yaitu (1) moral keagamaan dan (2) moral sekuler.

Bab 6, Hubungan Agama dan Pancasila adalah hubungan yang saling memperkuat. Bukan
saling bertentangan. “Pancasila dijadikan rujukan untuk membuat konstitusi dan aturan-
aturan hukum. Konsep pancasila digali dari nilai-nilai yang luhur. Dan Agama adalah realitas
yanf berada disekeliling manusia, masing-masing manusia memiliki kepercayaan tersendiri
akan agamanya. Dalam kehiduoan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Indonesia
dengan Pancasila telah memberikan quidance soal relasi agama dan negara secara universal.
Bab 7, Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan
Bernegara. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan (Pancasila sebagai Paradigma
Membangun Masyarakat Madani, Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Kehidupan
Beragama, Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Iptek dan Imtaq, Pancasila Sebagai
Paradigma Pengembangan Bidang Politik, Pancasila Sedabagi Paradigma Pengembangan
Bidang Ekonomi, Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Sosial Budaya,
Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Hankam). Pancasila Sebagai Paradigma
Reformasi (Gerakan Reformasi, Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum, Pancasila
Sebagai Paradigma Reformasi Politik, Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi).

Bab 8, Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara. Asal
usul nilai Pancasila adalah berasal dari perkembangan dan pengalaman hidup bangsa
Indonesia dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, dimulai sejak keberadaan atau asal
mulanya bangsa Indonesia, zaman kerajaan sebelum kemerdekaan, zaman kemerdekaan dan
zaman setelah kemerdekaan samoai era saat ini.

Bab 9, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang untuk pertama
kalinya ditetapkan oleh para pendiri negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai hukum
dasar, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bukan hanya
merupakan dokumen hukum, tetapi juga mengandung aspek lain seoerti pandangan hidup,
cita-cita, dan filsafah yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa dan menjadi landasan dalam
lenggaraan negaara.

Bab 10, Sistem Pemerintahan. Pemerintahan mempunyai dua pengertian, dalam arti sempit
dan arti luas. Dalam arti sempit, sistem pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang
dilakukan oleh badan ekskutif beserta jajarannya dalam mencapai tujuan negara. Sistem
Pemerintahan dimaksudkan adalah penyelenggara setiap kebijakan negara, yaitu Presien,
Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa, dan semua yang masuk dalam tataran
ekskutif adalah pemerintahan

Bab 11, Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Ilmu
adalah pengetahuan yang memenuhi ciri-ciri tertentu dan disinilah dibakukan menjadi “ilmu
pengetahuan”, yang kedua terminologi tersebut digabung menjadi satu kata. Sedangkan
tegnlogi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk memecahkan masalah guna mencapai suatu
tujuan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai