OLEH :
1.FANESA DUKALANG
2.IYANATUL FITRI
3.PUTRI NABILAH
4.ASIA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena berkat rahmatnya dan
bimbingannya penulis mampu memyelesaikan makalah yang berjudul “ PERANAN AGAMA DALAM
MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA“ Sebagai Tugas Mata kuliah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Tak lupa pula penulis mengucapkan terimah kasih kepada Dr.
Mohammad Arifin M. Pd, yang telah membimbing kami mengenai berbagai macam ulasan pendidikan
pancasila yang berguna bagi penulis dan rekan-rekan mahasiswa sehingga dengan konsep tersebut penulis
mampu menyesuaikan makalah ini sebagai aplikasi yang telah diterima dalam mengikuti mata kuliah
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Penulis berharap dengan adanya makalah ini semoga bisa
merealisasikan poin – poin penting peranan agama dengan penuh tanggung jawab. Dan semoga makalah
sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca
untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya .
DAFTAR ISI
A.Latar belakang
Agama merupakan ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan ( kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
serta lingkungannya. Agama memilik peran penting bagi kehidupan umat manusia. Yaitu menjadi
pemandu dalam upaya mewujudkan suatau kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Agama
dalam hal ini agama Islm mengatur kehidupan umatnya di berbagai aspek seperti ekonomi, sosial,
budaya, politik, pendidikan, akhalak, ilmu pengetauan, dan lain sebagianya. Berbagai macam konflik
yang disebabkan perbedaan suku, budaya, atau agama yang terus terjadi, dan kekerasan yang mengatas
namakan agama di Indonesia selalu menjadi sorotan. Indonesia yang memiliki begitu banyak suku,
budaya, etnis, ras, dan agama. Peran agama tidak terlepas dari muculnya konflik dan ketegangan di tanah
air. Penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam juga menjadi pusat perhatian. Pertemuan
pertemuan antar kebudayaan juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang dimilki Indonesia.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulisan
Persatuan/Kesatuan Bersala dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.”
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini, masing-masing
suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang bersatu.
Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat
semula.
1. Persatuan dan kesatuan adalah faktor yang menjalin kebersamaan dalam keberagaman
yang ada di Indonesia sehingga tercipta keutuhan sebagai satu bangsa yang bulat dan
bersatu di mana di dalamnya terdapat kebersamaan yang saling melengkapi.
2. Rasa persatuan dan kesatuan adalah faktor yang memupuk rasa kemanusiaan serta
toleransi tetap hidup dalam masyarakat Indonesia yang beragam.
Persatuan dan kesatuan ini adalah kunci hidup yang serasi, rukun dan harmonis sehingga
nasionalisme bisa terjaga dan pembangunan nasional berjalan lancar.
Kerukunan Umat Beragama (KUB) mengukur tingkat kerukunan umat agama di Indonesia.
Angka tersebut diperoleh dari tiga kriteria yang diukur yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerja
sama antarumat beragama.
Hasilnya, kategori kerja sama memperoleh 75,40 poin, toleransi 72,37 poin, dan kesetaraan
memperoleh angka 73,72 poin.
“Ini artinya selama kurun lima tahun terakhir, kondisi kerukunan kita dalam kondisi baik. Meski
demikian, kita perlu mencari tahu, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerukunan umat
beragama dan berusaha untuk meningkatkannya,” ujarnya.
Saat ini Kementerian Agama sedang menyiapkan policy brief dan policy recommendation untuk
penyusunan program dan kegiatan di setiap satuan kerja. Tujuannya agar terjadi peningkatan
Indeks KUB guna memberikan proyeksi tentang angka indeks pada tahun-tahun berikutnya.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abdurrahman Mas’ud menjelaskan bahwa Survei
Indeks KUB merupakan kegiatan yang akan terus dilakukan setiap tahun.
“Selama ini indeks KUB ini juga digunakan oleh Kementerian Agama untuk mengambil
kebijakan-kebijakan pada tiap program yang dijalankan,” terangnya.
Tak hanya bagi kalangan internal, survei ini juga dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga lain di
luar Kemenag. Bahkan, lanjut Mas'ud, Bappenas juga menggunakan indeks tersebut untuk
disandingkan dengan indeks-indeks lainnya dalam penyusunan rencana pembangunan.
Hadir dalam peluncuran Indeks KUB 2019 para tokoh agama, tokoh perempuan, perwakilan
majelis agama, peneliti dan widyaiswara Kemenag, Kakanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia,
serta Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan di Indonesia.
E.Cara Menjaga Ukhuwah Islamiah
Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai "persaudaraan", terambil dari akar kata yang pada
mulanya berarti "memperhatikan". Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan
mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. Masyarakat Muslim
mengenal istilah Ukhuwah Islamiyah.
Istilah ini perlu didudukan maknanya, agar bahasan kita tentang ukhuwah tidak mengalami
kerancuan. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan tinjauan kebahasaan untuk menetapkan
kedudukan kata Islamiyah dalam istilah diatas.Selama ini ada kesan bahwa istilah tersebut
bermakna "persaudaraan yang dijalin oleh sesama muslim", atau dengan kata lain, kata
"islamiyah"dijadikan sebagai pelaku ukhuwah itu. Pemahaman ini kurang tepat. Kata Islamiyah
yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektiva, sehingga
ukhuwah islamiyah berarti"persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh Islam".
Paling tidak ada dua alasan untuk mendukung pendapat ini. Pertama, Al-Quran dan Hadits
memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan. Kedua, karena alasan kebahasaan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kajian diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Agama itu sangat penting disegala aspek kehidupan umat manusia selain itu agama juga
berperan untuk menenangkan jiwa dan raga. Salah satunya adalah dalam hal politik. Contoh dari
politik yang berdasarkan agama adalah politik yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Politik
yang digunakan oleh Rasulullah SAW adalah poltik yang membawa kebahagiaan bagi umat yang
dipimpinnya. Jika seseorang pemimpin politik berlandaskan agama dalam hal ini agama Islam
dan yang menjadi landasan dalam memimpin rakyatnya adalah Al-quran dan hadist maka
pemimpin tersebut tidak akan menindas rakyatnya. Dikarenakan ia telah mengetahui norma-
norma berpolitik dalam Islam dan aturan-aturan berpolitik dalam Islam
B. Saran
Berkenaan dengan pentingnya penguasaan memahami kontribusi agama dalam kehidupan
politik. Khususnya pendidik harus mampu :
a. Menjelaskan pentingnya Agama dalam kehidupan berpolitik
b. Memberikan contoh pemimpin yang sesuai dengan kaidah Agama.
c. Menerapkan Suri Tauladan yang dicantumkan Dalam Hadits.
d. Berpolitik sesuai dengan norma-norma berpolitik dalam Islam.