Anda di halaman 1dari 6

Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )

Jamban Sehat

Topik : Jamban Sehat

Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien

Tempat : Poliklinik

Hari/Tanggal : Senin, 14 Agustus 2017

Pukul : 09.00 WIB s/d selesai

Lama Waktu : 20 Menit

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui
dan memahami tentang Jamban Sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini pasien dan keluarga pasien diharapkan :
a. Peserta dapat memahami apa itu jamban sehat.
b. Peserta dapat memahami syarat dan cirri ciri penggunaan jamban sehat.
c. Peserta dapat memahami jenis-jenis dari jamban sehat dengan harga yang
terjangkau
d. Peserta dapat memahami manfaat jaban sehat serta akibat jamban tidak sehat

B. Materi Penyuluhan
( Terlampir )

C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya jawab
D. Media
Infokus
Power point

E. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respons Audiens
1. 4 Menit Pembukaan
 Memberi salam Menjawab salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan kotrak: waktu, topik, Mendengar &
tempat serta tujuan penyuluhan Memperhatikan
2. 12 Menit Pelaksanaan
 Mengkaji pengetahuan pasien dan
keluarga pasien tentang jamban
sehat
 Menjelaskan pengertian jamban
sehat
 Menjelaskan ciri-ciri/syarat jamban Mendengar &
sehat dan tidak sehat memperhatikan

 Menjelaskan jenis-jenis jamban


sehat dengan harga yang terjangkau
 Menjelaskan manfaat jamban sehat
 Menjelaskan Akibat jamban yang
tidak sehat

3. 4 Menit Penutup
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Menyimpulkan materi
bersama dengan klien penyuluhan bersama
 Melakukan evaluasi dengan mahasiswa
memberikan pertanyaan  Menjawab pertanyaan
 Menutup penyuluhan dan  Menjawab salam
memberikan salam
F. Evaluasi
1. Apa pengertian dari jamban sehat
2. Ciri-ciri jamban sehat & jamban yang tidak sehat
3. Manfaat jamban sehat
4. Akibat jamban yang tidak sehat

G. Daftar Pustaka
Kesehatan Masnyarakat Ilmu Dan Seni, Prof, Dr. Soekidjo Notoatmodjo
Sumijatun, et al. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Lampiran Materi

JAMBAN SEHAT
a. Ruang lingkup Kesehatan Lingkungan
1. Ada Jamban.
2. Ada Sumber air bersih.
3. Ada tempat sampah.
4. Ada Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL).
5. Ventilasi Rumah
6. Kepadatan Lantai
b. Pengertian Jamban Sehat
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan tinja manusia.
Jamban terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa
leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya, (Abdullah, 2010).
c. Jenis-jenis Jamban Sehat
1. Jamban cemplung
Jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan
meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke
dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
2. Jamban tangki septik/leher angsa
Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap
air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia
yang dilengkapi dengan resapannya.
3. Kakus Bor
Jamban yang tempat penampungan kotorannya dibuat dengan mempergunakan
bor. Bor yang digunakan adalah bor tangan yang disebut boor aunger dengan
diameter antara 30-40 cm. Sudah barang tentu lubang itu harus jauh lebih dalam
dibandingkan dengan lubang yang digali seperti pada kakus cemplung atau
plengsengan, karena diameter kakus bor ini jauh lebih kecil.
Pengeboran pada umumya dilakukan sampai mengenai air tanah. Perlengkapan
lainnya dan cara mempergunakan, dapat pula diatur seperti pada kakus cemplung
dan kakus plengsengan.
d. Ciri-ciri / Syarat Jamban Sehat
Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban sehat. Ada
tujuh kriteria yang harus diperhatikan. Berikut syarat-syarat tersebut:

1. Tidak mencemari air


a) Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang
kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan
terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah
liat atau diplester.
b) Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
c) Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari
lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
d) Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang,
danau, sungai, dan laut
2. Tidak mencemari tanah permukaan
a) Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat
sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
b) Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau
dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
3. Bebas dari serangga
a) Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam
berdarah
b) Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk.
c) Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa
menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya
d) Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
e) Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
a) Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap
selesai digunakan
b) Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup
rapat oleh air
c) Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk
membuang bau dari dalam lubang kotoran
d) Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan harus
dilakukan secara periodic
5. Aman digunakan oleh pemakainya
a) Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau bahan
penguat lai yang terdapat di daerah setempat
6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
a) Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran
b) Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran
karena dapat menyumbat saluran
c) Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban
akan cepat penuh
d) Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa
berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan minimal 2:100
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
a) Jamban harus berdinding dan berpintu
b) Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar
dari kehujanan dan kepanasan.
e. Manfaat Jamban Sehat
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut
2. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya
3. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya
4. Kotoran tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan binatang-
binatang lainnya
5. Tidak menimbulkan bau
6. Mudah digunakan dan dipelihara
7. Sederhana desainnya
8. Murah
9. Dapat diterima oleh pemakainya
f. Akibat Jamban Tidak Sehat
1. Mengotori lingkungan
2. Mencemari air
3. Menimbulkan bau tak sedap
4. Merusak pemandangan
5. Menimbulkan penyakit berbasis lingkungan (diare, cacingan dan penyakit kulit)
g. Cara Memelihara Jamban Sehat
1. Lantai jamban selalu bersih dan tidak ada genangan air
2. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih
3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
4. Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran
5. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)
6. Bila ada kerusakan segera diperbaiki
7. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke dalam air misal : kertas,
kain bekas, dll.

Anda mungkin juga menyukai