Disusun oleh :
TINGKAT I A
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS
TULUNGAGUNG
Jl.Raya Tulungagung – Blitar Km.4 Sumbergempol telp. ( 0355) 331080
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam. Atas
rahmat, taufik dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “ INDRA PENCIUMAN, INDRA PENGECAP DAN INDRA PERABA“, meskipun
jauh dari kesempurnaan, sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi
perbaikan.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penulis menyampaiakan terimakasih
sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu Anita Dwi Agustina Sari, S.ST., M.Keb yang telah banyak meluangkan waktu
dan tenagannya untuk membimbing penyusunan makalah ini menuju terselesainya
dan kesempurnaannya.
2. Teman-teman yang ikut berpartisipasi.
Walaupun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, dengan ibarat tiada
gading tak retak, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca umumnya. Amin.
Tulungagung,
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL....................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA.................................................
A. Indra Pengecap (Lidah)........................................................................
B. Indra Pencium (Hidung).....................................................................
C. Indra Peraba (Kulit).............................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hidung adalah salah satu indera yang kita gunakan untuk dapat
mengenali suatu lingkungan sekitar dan juga aroma. Serabut-serabut pada
saraf penciuman itu terdapat pada bagian atas selaput lendir hidung. Fungsi
dari serabut-serabut olfaktori adalah untuk mendeteksi rangsang zat kimia
dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor). Aktifnya indra pembau atau
penciuman di rangsang oleh gas yang terhirup oleh hidung. Indra pembau
tersebut sangat peka dan kepekaannya mudah hilang jika di hadapkan pada
bau yang sama dalam jangka waktu yang lama.
Lidah adalah salah satu panca indera yang mempunyai fungsi untuk
merasakan sebuah rangsangan rasa dari makanan atau minuman yang masuk
ke dalam mulut. Lidah akan merespon berbagai jenis makanan dan minuman
yang terdiri dari berbagai macam rasa seperti misalnya rasa manis, rasa
pahit, rasa asam dan rasa asin. Ada dua kelompok otot pada lidah, yaiut otot
intrinsik (melakukan sebuah gerakan halus) dan otot ekstrinsik (melakukan
sebuah gerakan kasar saat mengunyah dan menelan serta mengaitkan lidah
pada bagian sekitarnya). Indera Pengecap (Lidah) merupakan organ yang
tersusun atas otot. Prmukaan lidah banyak tonjolan kecil yang disebut
papilla lidah, memberi kesan lidah terkesan kasar. Pada papilla lidah terdapat
indra pengecap.
Bagian bagian Lidah Ada 3 bagian utama pada lidah, yaitu :
1. Ujung lidah peka terhadap rasa manis
2. Samping lidah peka terhadap rasa asin dan asam
3. Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit
Sebagai alat indera peraba kulit terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan
luar (epidermis) dan lapisan dalam (endodermis). Lapisan luar terdiri atas
lapisan lusidium, lapisan korneum yang selalu mati dan mengelupas, lapisan
germinativum yang terus menerus membentuk sel-sel baru kea rah luar, dan
lapisan granulosum yang mengandung pigmen. Sedangkan lapisan dalam
terdiri atas jaringan lemak, kelenjar keringat, berbagai saraf penerima
rangsang untuk rasa nyeri, panas, dingin, sentuhan, dan tekanan (Suhardi,
2007).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari indra penciuman?
2. Apa pengertian dari indra pengecap?
3. Apa pengertian dari indra Peraba?
4. Bagaimana fungsi keseimbangan indra penciuman?
5. Bagaimana fungsi keseimbangan indra pengecap?
6. Bagaimana fungsi keseimbangan indra peraba?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengerti tentang apa indra penciuman, indra
pengecap, indra peraba.
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengindentifikasi tentang
kesemibangan indra penciuman, indra pengecap, dan indra peraba.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Bagian-bagian lidah
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangkayang terlekat pada tulang
hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis.
Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik. Lidah
memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila.
Terdapat tiga jenis papila yaitu:
a. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.
b. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang
lidah.
c. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.
Pengecapan terutama berhubungan dengan fungsi dari kuncup rasa (tastebud) yang
terdapat didalam mulut. Akan tetapi presepsi pengecapan dipengaruhi juga oleh indera
penghidu, tekstur makanan dan makanan yang memberi sensasi nyeri akan
mempengaruhi pengalaman dalam pengecapan. Pengenalan bahan kimia spesifik yang
mampu merangsang berbagai reseptor pengecapan belum dapat diketahui semuanya.
Walaupun demikian penelitian telah mengenali 13 reseptor kimia yang ada pada sel
pengecap,yaitu 2 reseptor natrium, 2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida, 1
reseptoradenosin, 1 reseptor inosin, 2 reseptor manis, 2 reseptor pahit, 1
reseptorglutamat, dan 1 reseptor ion hidrogen. Ketiga belas reseptor
tersebutdikumpulkan menjadi menjadi 5 katagori umum yang disebut sensasipengecap
utama:
a. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh asam, yakni karena konsentrasi ionhidrogen.Semakin
asaam suatu makanan , maka semakin kuat pula sensasiasam yang terbentuk.
b. Rasa Asin
Rasa asin dihasilkan dari garam yang terionisasi,terutama karenakonsentrasi ion
natrium.
c. Rasa Manis
Rasa manis tidak dibentuk dari satu zat kimia saja, beberapa zat kimia
yangmenyebabkan rasa manis mencakup gula, glikol, alkoohol, aldehid, keton,amida,
ester, asam amino, protein, asam sulfonat, asam halogenasi, danasam-asam organik
dari timah dan belirium.
d. Rasa Pahit
Rasa pahit hampir seluruhnya disebabkan oleh substansi organik. Golongan substansi
organik tersebut yaitu substansi organik rantai panjang yangmengandung nitrogen dan
substansi organik alkaloid.
e. Rasa Umami
Rasa umami adalah rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Didapatkan dari
makanan yang mengandung L-glutamat seperti pada ekstrak daging dan keju lama.
7. Warna Lidah
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan
adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat
pada ujung lidah berarti adanya panas pada jantung,jika terdapat pada sisi kanan
kirimenandakan adanya ganguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya
aktivitasstatis darah, darah tidak lancar dan ada gangguan. Biru menandakan adanya
aktivitas dinginyang menyebabkan statis darah
8. Bentuk Lidah
Tipis, jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan )
darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal,
sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku,
menandakanmasuk angin panjang, adanya aktivitas panas pada jantung retak, adanya
gangguan padalambung, limpa dan jantung. Kemampuan mengecap seseorang tergantung
pada:
a. Faktor Individual, misalnya pada seseorang yang sedang sakit, maka kepekaan
mengecapnya akan berkurang.
b. Nilai Ambang, misalnya seseorang yang sudah terbiasa makan makanan yang
asam,akan lebih tinggi daripada orang yang tidak biasa makan asam. Nilai ambang
ini tergantung dari kebiasaan seseorang.
c. Konsentrasi, misalnya pada seseorang yang makan satu mangkok garam,
lamakelamaan tidak akan merasakan asin lagi seperti pertama kali memakannya.
Ketidakmampuan seseorang untuk mengenali bau disebut sebagai anosmia,
sedangkan ketidakmampuan seseorang untuk mengenali rasa disebut ageusia
Adapun cara memelihara indera pengecap agar tetap berfungsi adalah sebagai berikut:
a. Jangan dibiasakan makan dan minum yang masih panas, karena akan
berpengaruhterhadap indera pengecap.
b. Menggosok gigi secara teratur untuk mengatasi terjadinya infeksi pada gigi.
c. Kurangi merokok bagi perokok berat agar tidak terjadi bercak-bercak putih pada
indera pengecap. Sebaiknya bagi perokok berhentilah merokok mulai dari sekarang
jika anda menghargai sebuah kesehatan dan menyayangi tubuh anda.
4. Fisiologi penciuman
Semua materi berbau mengeluarkan materi mudah menguap dimana
akandibawa ke hidung melalui udara yang terinhalasi dan bahkandengan konsentrasi
yang rendah saat terlarut di dalam mucus dapatmenstimuli kemoreseptor penciuman.
Udara yang masuk ke hidungdihangatkan dan aliran konveksi membawa putaran
udara yang terinspirasike atas rongga nasal. Membau memusatkan molekul yang
dapat menguapdi atas hidung. Hal ini meningkatkan jumlah reseptor olfaktori
yangterstimulasi sehinggan terjadi persepsi bau. Indera penciuman
dapatmempengaruhi selera makan, jika bau menyenangkan selera makan
akanmeningkat dan sebaliknya. Saat dibarengi dengan melihat makanan bauyang
meningkatkan selera makan, meningkatkan salivasi, dan menstimulisystem
pencernaan.
Indera penciuman dapat menciptakan memori yangbertahan lama, khusunya
jika bau itu khas misalnya bau rumah sakit ataubau makanan favorit atau makanan
yang tidak disukai. Inflamasi mukosahidung mencegah zat berbau menjangkau area
penciuman di hidungmenyebabkan hilangnya indera penciuman (anosmia)
contohnya : flu.
f. Anosmia
a. Paccini merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
berupa tekanan, letaknya disekitar akar rambut.
b. Ruffini merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
panas.
c. Meisner merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka terhadap
sentuhan.
d. Krause merupakan ujung saraf yang peka terhadap rangsangan dingin.
e. Lempeng merkel berada dekat dengan permukaan kulit, peka terhadap
rangsang tekanan dan sentuhan ringan.
f. Ujung saraf yang tidak berselaput, peka terhadap rangsang berupa rasa nyeri.
(Anonim., 2013).
KESIMPULAN
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan
di luar tubuh. Indra merupakan ”jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia
luar sekitar kita. Alat indera adalah organ yang peka terhadap rangsangan
tertentu. Manusia mempunyai lima macam indra, antara lain Indra Pencium
dan Indra pengecap, hidung sebagai penerima rangsang bau berupa gas,
lidah sebagai penerima rangsang zat, Saraf ini akan menerima rangsang dari
luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang
diterima otak dengan baik, maka kita dapat membau, mengecap.
SARAN
Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa mengecap,
membau. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kelima alat indera
kita agar tetap sehat. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah
ilmu kita tentang alat indera.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/28714880/MAKALAH_PANCA_INDERA_pdf
https://www.academia.edu/9481244/MAKALAH_ANATOMI_FISIOLOGI_MANUSIA_PA
NCA_INDRA
https://www.academia.edu/9644455/MAKALAH_ALAT_INDRA
https://www.academia.edu/30142993/Indera_Penciuman_dan_Indera_Pengecap
https://caridokumen.com/download/laporan-uji-inderawi-indera-peraba-
_5a46e051b7d7bc7b7a24a2c6_pdf