Anda di halaman 1dari 2

TUGAS MEMBUAT RINGKASAN

- Moh. Musthofa Hilmi (30101800107)


- Naufal Alif Ramadhan (30101800129)
- Nallury Rizqi Sinulingga (30101800123)
Pembelajaran Berbasis Teks.
Pembelajaran berbasis teks juga disebut pembelajaran berbasis genre. Genre merupakan
“proses sosial” karena melalui genre atau teks anggota masyarakat berkomunikasi; genre “berorientasi
pada tujuan” karena orang menggunakan jenis teks tertentu untuk melakukan sesuatu; dan genre
dikatakan “bertahap” karena untuk mencapai tujuannya, teks disusun dalam tahapan-tahapan. Melalui
tahapan-tahapan tersebut tujuan sosial dapat dicapai.
Penggunaan pembelajaran teks pada perguruan tinggi merupakan kelanjutan dari pendekatan
pembeljaran yang sama sebelumnya. Untuk fungsi social dan unsur-unsurnya yang dikandung
didalamnya menjadi focus kegiatan pembelajaran. Fungsi dari Sosial teks adalah tujuan dari teks tersebut.
Dalam proses pembelajaran, perlu diketahui bahwa unsur-unsur dan struktur teks digunakan didalam teks
untuk memenuhi fungsi dan tujuaan sosialnya. Teks diliputi olah 2 korteks yaitu korteks situasi berkenaan
dengan penggunaan bahasa yang didalamnya terdapat register yang melatar belakangi yaitu ada pesan,
ide,pikiran,gagasan yang akan disampaikan. dan korteks budaya tutur bahasa menjadi tempat dan jenis
teks diproduksi . Korteks situasi adalah korteks yang terdekat yang menyertai penciptaan teks, sedangkan
kosteks budaya lebih bersifat institusional dan global. Korteks budaya yang dikembangan dalam
perguruan tinggi adalah adalah korteks budaya akademik dan diciptakan dan digunakan teks dengan
ragam akademik.

1. Teks sebagai Bahan Dasar Pembelajaran


Teks berada dalam konteks. Teks diliputi oleh dua konteks, yaitu konteks situasi dan konteks
budaya. Konteks situasi berkaitan dengan penggunaan Bahasa yang di dalamnya terdapat register yang
melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak
disampaikan (field); sasaran atau partisipan yang dituju oleh pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu (tenor);
dan format bahasa yang digunakan menyampaikan atau mengemas pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu
(mode). Terkait dengan format bahasa tersebut, teks dapat diungkapkan ke dalam berbagai jenis, misalnya
deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, diskusi, naratif, cerita, petualangan, anekdot, dan lain-
lain. Sementara itu, konteks budaya masyarakat tutur bahasa yang menjadi tempat jenis-jenis teks tersebut
diproduksi. Konteksi situasi merupakan konteks yang terdekat yang menyertai penciptaan teks, sedangkan
konteks budaya lebih bersifat institusional dan global.

2. Jenis- Jenis Text


Jenis text atau genre digolongkan menjadi genre faktual dan genre fiksional atau genre rekaan.
Genre faktual adalah jenis text yang berdasaran kejadian, peristiwa atau keadaan nyata yang berada di
sekitar lingkungan hidup, contohnya yaitu text laporan, deskripsi, prosedur, rekon (recount), eksplanasi,
eksposisi, dan diskusi. Sedangkan genre fiksional adalah jenis text yang dibuat berdasarkan imajinasi,
bukan berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya, contohnya yaitu rekon, anekdot, cerita/ naratif, dan
eksemplum. Selain itu terdapat genre yang dijelaskan dari sudut pandang makro dan mikro. Genre makro
berfungsi sebagai payung yang membawahi genre mikro dibawahnya.
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Teks
Menurut Rose dan Martin 2012, terdapat 4 tahap yang harus ditempuh dalam pengajaran dan
pembelajaran berbasis teks. Yang pertama adalah tahap pembangunan konteks, tahap pemodelan teks,
tahap pembuatan teks secara bersama-sama dan yang terakhir tahap pembuatan teks secara mandiri.
Tahap tersebut berlangsung secara siklus sehingga dosen bisa secara bebas menentukan dari tahap mana
akan dimulai dan apabila mahasiswa mengalami kesulitan dalam suatu tahap tertentu maka dosen dapat
mengarahkan mahasiswa kembali ke tahap pemodelan.

Anda mungkin juga menyukai