Anda di halaman 1dari 4

Bahan Bacaan Pertemuan 2

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS

Pembelajaran berbasis teks juga disebut pembelajaran berbasis genre.

Secara sempit genre diartikan sebagai jenis teks. Secara luas, genre didefinisikan

sebagai "a staged, goal-oriented social process" (Martin, 1985a; Martin, 1992),

yaitu proses sosial yang berorientasi kepada tujuan yang dicapai secara bertahap.

Genre merupakan "proses sosial" karena melalui genre atau teks anggota

masyarakat berkomunikasi; genre "berorientasi kepada tujuan" karena orang

menggunakan jenis teks tertentu untuk melakukan sesuatu, misalnya untuk

memasak mie instan orang menggunakan teks prosedur; dan genre dikatakan

"bertahap" karena untuk mencapai tujuannya, teks disusun dalam tahapan-

tahapan (Martin & Rose, 2003:7-8). Tahapan-tahapan itu tidak lain adalah

tahapan-tahapan pada struktur teks (Wiratno, 2014). Melalui tahapan-tahapan

itulah tujuan sosial atau fungsi sosial teks dapat dicapai. Sebagai ilustrasi dapat

disebutkan bahwa teks dengan genre eksposisi mempunyai tujuan sosial untuk

menyampaikan gagasan agar gagasan itu diterima oleh pihak lain. Untuk itu, teks

eksposisi disusun dengan struktur teks: pernyataan tesis"argumentasi"pernyataan

ulang tesis (Tanda "berarti diikuti oleh).

Sementara itu, teks dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa yang

dapat dimediakan secara tulis atau lisan yang ditata menurut struktur teks tertentu

yang mengungkapkan makna secara kontekstual (Wiratno, 2003; Wiratno,

2009). Dari definisi itu, dapat diungkapkan bahwa teks tidak selalu berwujud

bahasa tulis, sebagaimana telah lazim dipahami oleh khalayak, misalnya teks

Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud baik

tulis maupun lisan. Bahkan dalam multimoda, teks dapat berwujud perpaduan

antara teks lisan atau tulis dan gambar/animasi/film. Selain itu, dapat diungkapkan

pula bahwa teks dimaknai melalui konteks.

1
1. Teks sebagai Bahan Dasar Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks di perguruan

tinggi merupakan kelanjutan dari pendekatan yang sama di SMP/MTs dan

SMA/MA. Teks dan fungsi sosialnya serta unsur-unsur kebahasaan yang

dikandung di dalamnya menjadi fokus kegiatan pembelajaran. Fungsi sosial teks itu

sesungguhnya adalah tujuan teks tersebut. Unsur-unsur kebahasaan dalam teks

tidak lagi diajarkan secara terpisah-pisah, tetapi secara integratif dengan

struktur teks dan fungsi/tujuan sosialnya. Dalam proses pembelajaran, perlu

ditunjukkan bahwa unsur- unsur dan struktur teks itu digunakan di dalam teks untuk

memenuhi fungsi/tujuan sosialnya. Karena teks yang satu memiliki fungsi/tujuan

sosial yang berbeda, teks yang berbeda juga memanfaatkan unsur-unsur

kebahasaan dan struktur teks yang berbeda pula.

Telah disampaikan di atas bahwa teks berada dalam konteks. Teks diliputi

oleh dua konteks, yaitu:

a. Konteks Situasi
Konteks situasi berkenaan dengan penggunaan bahasa yang di

dalamnya terdapat register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya

sesuatu (pesan, pikiran, gagasan, ide) yang hendak disampaikan ( field);

sasaran atau partisipan yang dituju oleh pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu

(tenor); dan format bahasa yang digunakan untuk menyampaikan atau mengemas

pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu ( mode). Terkait dengan format bahasa

tersebut, teks dapat diungkapkan ke dalam berbagai jenis atau genre,

misalnya deskripsi, laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, diskusi, naratif,

cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Jenis-jenis itu tergolong ke dalam genre

mikro dan sudah dipelajari di SMP atau MTs dan SMA atau MA. Di perguruan

tinggi, pembelajaran dipusatkan pada genre makro.

2
b. Konteks Budaya

Konteks yang kedua adalah konteks budaya masyarakat tutur bahasa

yang menjadi tempat jenis-jenis teks tersebut diproduksi. Konteks situasi

merupakan konteks yang terdekat yang menyertai penciptaan teks, sedangkan

konteks budaya lebih bersifat institusional dan global. Totalitas makna sebuah teks

dapat dipahami dengan menggali situasi dan konteks budaya sekaligus. Konteks

budaya yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan

tinggi adalah konteks budaya akademik. Pada konteks yang demikian itulah

diciptakan dan digunakan teks dengan ragam akademik.

2. Jenis-jenis Teks

Di atas telah dinyatakan bahwa jenis teks dimaknai sebagai genre dalam arti

sempit. Genre sebagai jenis teks, dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:

a. Genre Faktual

Genre faktual adalah jenis teks yang dibuat berdasarkan kejadian, peristiwa,

atau keadaan nyata yang berada di sekitar lingkungan hidup. Genre

faktual meliputi: laporan, deskripsi, prosedur, rekon (recount), eksplanasi,

eksposisi, dan diskusi.

b. Genre fiksional atau genre rekaan

Genre fiksional adalah jenis teks yang dibuat berdasarkan imajinasi, bukan

berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya. Genre fiksional mencakup: rekon,

anekdot, cerita/naratif, dan eksemplum.

Genre yang dipelajari pada mata kuliah Bahasa Indonesia adalah genre faktual,

bukan genre fiksional. Di pihak lain, genre dapat dijelaskan dari sudut pandang

makro dan mikro. Nama-nama genre yang disebutkan di atas: laporan, deskripsi,

prosedur, rekon, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi (untuk yang faktual) dan rekon,

anekdot, cerita/naratif, dan eksemplum (untuk genre fiksional) adalah nama-nama

genre mikro. Kenyataannya, teks-teks yang dijumpai di masyarakat merupakan

3
campuran dari beberapa genre mikro. Genre yang digunakan untuk menamai jenis

teks itu secara keseluruhan disebut genre makro. Genre makro berfungsi sebagai

payung yang membawahi genre-genre mikro yang ada di dalamnya. Sebagai

contoh, dapat disebutkan teks editorial. Nama editorial sekaligus digunakan

sebagai nama genre makro editorial. Di dalam editorial, mungkin ditemukan

campuran genre mikro deskripsi, laporan, eksplanasi, dan rekon. Akan tetapi, sangat

mungkin keseluruhan editorial itu hanya ditulis dengan genre eksposisi atau

diskusi. Dengan demikian, nama genre makronya adalah editorial, dan nama genre

mikro yang ada di dalamnya adalah genre eksposisi atau diskusi.

Anda mungkin juga menyukai