Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada saat sekarang ini sudah banyak pelajar bahkan selain pelajar pun yang tidak
memahami tentang jenis-jenis tulisan dalam Bahasa Indonesia
Selain itu, sekarang sudah banyak yang tidak mengetahui bagaiman pengguanaan dari tulisan-
tulisan tersebut
Oleh karena itu, penulis bermaksud membuat makalah tentang “Jenis-jenis Tulisan”
untuk memberi penjelasan lebih lanjut mengenai jenis-jenis tulisan Narasi, Deskripsi, Eksposisi,
dan Argumentasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Bagaimanakah tulisan-tulisan dalam bahasa Indonesia ?
 Apa sajakah jenis-jenis tulisan yang biasanya digunakan dalam bahasa Indonesia ?
 Bagaimanakah contoh penggunaan dari tulisan-tulisan tersebut ?

1.3 TUJUAN
 Untuk mengetahui bagaimana tulisan-tulisan dalam bahasa Indonesia
 Untuk mengetahui jenis-jenis tulisan dalam bahasa Indonesia
 Untuk mengetahui contoh penggunaan dari tulisan-tulisan dalam bahasa Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

Karangan dapat dibedakan atas beberapa macam, golongan (klasifikasi). Dapat dibedakan
atas karangan prosa dan karangan puisi. Dapat dibedakan ats karangan ilmiah dan karangan non
ilmiah. Dapat pula dibedakan atas karangan fiksi dan non fiksi. Dan masih bisa dibedakan atas
penggolongan laon lagi sesuai dengan kebutuhan pengarangnya.

Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan


gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tetap seperti
yang dimaksudkan pengarang.

Komunikasi dengan bahasa tulis, karangan atau tulisan juga disebut komposisi, meskipun
pengertian komposisi lebih luas cakupannya. Komposisi dalam bahasa Inggrisnya adalah
composition yang artinya karangan. Begitu juga dengan arti komposisi yaitu susunan kata atau
kalimat yang semula terpisah-pisah menjadi rangkaian majemuk yang lebih cepat.

Istilah komposisi berasal dari bahasa latin composition atau componere, yang terdiri atas
kata com dan ponere. Com berarti bersama-sama dan ponere berarti mengumpulkan. Jadi,
componere berarti mengumpulkan bersama-sama. Dalam hal ini, yang dikumpulkan adalah ide,
gagasan, atau imajinasi dalam suatu wadah yang berbentuk tulisan atau karangan. Namun untuk
selanjutnya akan digunakan kata tulisan atau menulis, bukan karangan atau mengarang.

1. Tulisan Narasi

a. Pengertian dan Unsur

Pembahasan mengenai tulisan narasi, acuan teori yang digunakan untuk menguraikan
pengertian tulisan narasi ada tiga, yaitu :
1. Semi (1990:32)

Menurut Semi, tulisan narasi pada umumnya digunakan untuk menyampaikan rangkaian
peristwa yang dialami oleh manusia. Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang
bertujuan menyampaikan ataungkaian menceritakan perisrtiwa atau pengalaman manusia
berdasarkan perkembangan manusia dari waktu ke waktu. Peristia yang disampaikan bias tentang
diri sendiri bias juga tentang orang lain, bahkan mungkin merupakan peristiwa yang dipisahkan
turun-temurun. Dalam bentuk ini, tulisan narasi tersebut membentuk rangkaian cerita yang
kompleks.

2
2. Keraf (1997:136)

Keraf mengungkapkan konsep yang jelas tentang narasi. Konsep narasi tersebut adalah
sebagaia berikut : suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin
dan dirangkaikan menjadi sebuah peristowa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Atau dapat
juga dirumuskan dengan cara lain. Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa yang terjadi.

3. Alwi (2001:46)

Juga memberikan pandangan yang identik tentang narasi. Narasi merupakan gaya atau corak
tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan
pengembangan dari waktu ke waktu.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan tulisan narasi adalah menguraikan rserangkaian peristiwa
yang diatur sedemikian rupa sehingga maknanya muncul di dalamnya. Dalam tulisan narasi
terdaat unsure utama, yaitu :

(1) Peristiwa atau kejadian


(2) Tokoh
(3) Latar (termasuk tempat, waktu, dan suasana
(4) Alur atau rangkaian peristiwa.

Jenis-jenis Narasi

A. Tulisan Narasi Ekspositoris

Digunakan untuk menggugah pikiran para pembaca sehingga para pembaca mengetahui
apa yang dikisahkan atau diceritakan si penulis. Sasaran utama adalah adanya perluasan
pengetahuan para pembaca sesudah membaca tulisan tersebut.

Menurut Keraf, tulisan narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian,


rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para pembaca atau pendengar.

Menurut Semi, Narasi ekspositoris adalah narasi yang pada dasarnya berkecenderungan
sebagai bentuk eksposisi untuk menginformasikan peristiwa dengan bahasa yang lugas dan
konfliknya tidak terlalu kelihatan.

Narasi ekspositoris lebih dekat hubungannya dengan tujun untuk menyajikan suatu
analisis proses. Isi tulisan narasi ekspositoris mengungkapkan rangkaian peristiwa atau kejadian
secara berurutan. Sebagai contoh, jika penulis ingin mengungkapkan kisah-kisah yang menarik,
pengalaman yang berkesan, atau peristiwa-peristiwa yang pernah dialaminya, tulisan narasi
ekspositoris merupakan jenis tulisan yang tepat digunakan.

3
Menurut Keraf, Narasi Sugestif merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan
sekian macam sehingga merangsang daya khayal para pembaca. Pembaca menarik suatu makna
baru di luar apa yang diungkapkan secara eksplit. Dengan demikian , penulis narasi sugestuf
berusaha gar para pembaca juga ikut dalam cerita yang diungkapkan pengarang sehingga
pembaca juga ikut terharu dalam membaca ceritanya. Bentuk narasi sugestif ini lazimnya dikenal
dengan cerita, misalnya ccerita pendek (cerpen), cerita bersambung (cerbung), atau cerita yang
lebih kompleks misalnya novel atau roman.

Contoh Narasi :

(1) Tulisan Narasi Ekspositoris

Ibu Tuti, 38 tahun bekerja sebagai guru di sebuah SMA di Padangpanjang. Karena
promosi jabatan sebagai kepala SMA, Pak Amin, suaminya, dpindahkan ke Padang. Di Padang,
keluarga Bu Tuti dan Pak Amin ini membangun rumah, sementara Bu Tuti masih mengajar di
sebuah SMA di Padangpanjang. Suaminya sedang mengusahakan agar Bu Tuti pindah mengajar
di salah satu SMA di Padang.

Pagi itu, Bu Tuti berangkat mengajar ke Padangpanjang. Beliau menumpang bus Padang-
Batusangkar. Malang tak dapat dielakkan, di pendakian Silaiang, menjelang Padangpanjang, bus
yang ditumpangi Bu Tuti mengalamin kecelakaan hebat karena bertabrakan dengan bus lain. Bu
Tuti menderita luka parah, pendarahan di otak atau geger otak. Bu Tuti pun dirawat di RSU
M.Jamil Padang.

(2) Tulisan Narasi Sugestif

Seminggu menjelang Idul Fitri yang lalu mamakku itu pulang ke rumah gadang di
kampung. Ia memang sudah lama tidak pulang. Ia pulang membawa sambil memperkenalkan
istri bungsunya dan si bungsu Lidia. Istri tuanya sudah lama meninggal dan orang Padang juga.
Tapi, istri mudanya ini kabarnya orang Betawi asli. Cantik dan masih muda.

Mamakku ini sebetulnya saudara sepupu ibuku. Seak muda belia ia merantau ke Jakarta
dengan hanya bermodalkan dengkul. Dan, kini ia telah menjadi orang yang paling terkenal dan
popular dikampungku, melebihi popularitas bupati. Malah pernah ditawarkan untuk menjadi
bupati. Jalan-jalan desa kami, beliaulah yang banyak membantu dalam bentuk kiriman uang.
Mesjid Raya yang megah di kampungku itu juga sebagian besar dibangun ats biaya kirimannya.
Dan, rumah gadang sebagai lambing kebanggaan kaum kami juga sudah dipugar apik. Ayah dan
ibukulah yang menyelenggarakan perbaikan rumah gadang yang bertanduk itu. Oleh sebab itu,
empat tahun yang lalu, ketika ia pulang meninjau pembangunan mesjid, ia didaulat menjadi
Datuk dengan gelar Datuk Nan Kunieng Timbago Cahyo Nago. Ia resmi menjadi penghuku
kaum keluargaku, dan aku merasa bangga juga menjadi keponakannya.

4
Menjelang Idul Fitri kemarin ini, ia sering memberikan ceramah agama di mesjid ray
yang dbangunnya itu. Semua masyarakat terkagum-kagum akan fatwanya. Ia seorang haji pula.
Dan, sebelum ia berangkat kembali ke Jakarata, aku bersama ibu menghadapnya ke rumah
gadang. Kami tinggal di rumah kecil dekat sawah.

2. Tulisan Deskripsi
a. Pengertian Tulisan Deskripsi

Tulisan deskripsi adalah tulisan yang digunakan penulis untuk mendeskripsikan atau
menguraikan sesuatu. Menurut Semi, tulisan deskripsi adalah tulisan yang tujuannya
memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh tehadap
pembaca atau pendengar bagaikan pembaca ikut melihat, mendengar, merasakan, atau
mengalami langsung objek tersebut. Sejalan itu, Atmazaki (2006:88) menjelaskan bahwa
deskripsi merupakan bentuk tulisan yang melukiskan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah
mencermati, mendengarkan, meraba, merasakan atau melihat segala sesuatu yang dideskripsikan
tersebut. Selain itu, tulisan deskripsi harus mampu memikat dan mempengaruhi emos serta
sensitivitas pembaca dan membentuk imajinasi pembaca.

Suparno dan Muhammad Yunus ( 2003:4.5) juga menyatakan bahwa kata deskripsi berasal
dari kata describre yang berarti menggambarkan atau memberikan suatu hal. Berdasarkan istilah
tersebut disimpulkan bahwa deskripsi adalah suatu bentuk tulisan yang melukiskan sesuatu
dengan keadaan sebenarnya sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium,
dan marasakan) apa yang dilukiskan itu sesuatu dengan citra penulisnya.

Jadi, deskripsi adalah tulisan yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu objek sehingga
pembaca seakan-akan mampu mengindera objek tersebut. Objek dalam tulisan deskripsi dapat
berua benda, perasaan atau idea tau imajinasi.

b. Ciri-Ciri

Menurut Semi (1990:41), cirri penanda deskripsi sekaligus sebagai pembeda dengan jenis
karangan yang lain ada lima, yaitu sebagai berikut :

1. Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.


Maksudnya, untuk menghasilkan tulisan deskripsi yang baik seorang penulis harus
mampu memperlihatkan suatu objek secara detail dan lebih terperinci. Misalnya, penulis
ingin melukiskan tentang benda atau orang, maka penulis harus mampu melukiskan
bagaimana bentuk atau sosok orang tersebut.
2. Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi serta sensitivitas dan membentuk imajinasi
pembaca. Maksudnya, pembaca akan ikut merasakan tentang objek yang dilukiskan dan

5
merasa bahwa objek ang dilukiskan itu seolah-olah dapat dirasakan sesuai imajinasi yang
disuguhkan penulis.
3. Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan pilihan kata yang mengunggah.
Maksudnya, pilihan kata dalam tulisan deskripsi dapat mengunggah perasaan pembaca.
Setelah membaca tulisan deskripsi, imajinasi pembaca akan terpancig. Misalnya, penulis
ingin melukiskan suasana di dalam bus yang sesak,maka penulis harus mampu memilih
diksi dan gaya bahasa yang tepat sehingga imajinasi pembaca terpancing ikut merasakan
atau mampu membayangkan alangkah sesak dan pengapnya bus tersebut.
4. Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan
dirasakan sehingga objeknya pada umumnya, benda, a;am, warna, dan manusia. Setiap
rangkaian kalimat yang dibuat dapat membnetuk imajinasi pembaca sehingga pembaca
dapat merasakan seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang dibacanya.
5. Organisasi penyajan lebih umum menggunakan susunan ruang. Misalnya, jika penulis
ingin melukiskan tempat ata ruangn, penulis tersebut akan merinci bentuk ,isi dan
susunan ruang.

Berdasarkan uaraian tntang ciri-ciri tulisan deskripsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
indkator tulisan deskripsi yang baik ada lima. Kelima indicator tersebut adalah (1)
mengungkapkan rincian tentang objek, (2) mengunggah emosi pembaca, (3) menggunakan diksi
yang tepat, (4) mengunggah imajinasi pembaca, dan (5) mengorganisasikan tulisan dengan cara
yang tepat, lazimnya menggunakan susunan ruang.

c. Jenis-jenis ;

Secara teori, jenis tulisan deskripsi ada dua. Menurut Semi (1990:42) ada dua, yaitu :

(1) Deskripsi ekspositorik


Tulisan deskripsi yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu dengan perincian yang
jelas sebagaimana adanya tanpa menekankan unsure impresi atau sugestu kepada
pembaca.
(2) Deskripsi artistic
Tulisan deskripsi yang mengarah pada pemberian pengalaman kepada pembaca
bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikan, dengan jalan
menciptakan sugesti dan impresi melalui keterampilan penyaampaian dengan gaya
yang memikat dan pilihan kata yang mengunggah perasaan.

d. Contoh

i. Deskripsi Ekspositorik
Pengertian kurikulum pendidikan tinggi menurut SK Mendiknas No. 232/U/2000
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kaji dan
pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman

6
penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum memiliki
dua dimensi, yaitu (1) sebagai perencanaan yang terdiri atas sederetan mata kuliah
silabus, dan program kegiatan pembelajaran (GBPP-SAP), serta (2) sebagai kegiatan
nyata, yaitu proses pembelajaran, evaluasi, dan penciptaan suasana pembelajaran.

ii. Deksripsi Artistik


Pada bulan Maret itu, malam lambat datangnya. Sinar matahari sore melantuni
bayangan hitam panjang-panjang arah ke timur. Seorang perempuan muda terlindung
oleh palem di pot dari sinar yang cerah itu. Dari tadi dia duduk-duduk bersama
suaminya di teras, sebagimana biasa dilakukannya bila sore indah. Mereka sama
membisu oleh keasyikan masing-masing. Tadinya dia menjahit. Sedang suaminya
membaca koran. Tapi kini dia mengalai lena pada kursi rotannya.
“Tahu ia apa yang kuingat sekarang,”pikir perempuan itu. “Selamanya ia dengan
bacaanya. Mengapa ia tak menanyakan apa yang kujahit? Memangnya laki-laki
selamanya tidak peduli pada istrinya yang dalam keadaan seperti aku ini”.
Lalu dia ingat pada beberapa kejadian di sekitarnya, seperti yang ia dengar dari
kawan-kawannya. Laki-laki itu banyak main gila dengan perempuan lain di kala
istrinya sedang mengandung. “Kenapa begitu, ya,” tanyanya dalam hati. Di antara
laki-laki yang main gila itu, ada juga yang sampai mengambil istri muda. “Hiii,”
reaksinya sendiri. Kemudian dia ingat lagi, betapa bibinya melepaskan sakit hati
karena dimadu diam-iam. Dia ambil pisau cukur, dipotongnya kemaluan suaminya
yang sedang tidur. “Memang hukuman yang pantas bagi laki-laki hidung belang,”
komentarnya dalam hati. Tapi bibinya sendiri dihukum juga dalam penjara selama
setahun. “Kalau suamiku ini main gila pula nanti, aku bersedia juga masuk penjara,”
kata hatinya.

3. Tulisan Eksposisi
a. Pengertian

Kata eksposisi berasal dari bahasa Inggris yaitu exposition, dalam bentuk verbanya adalah to
expose yang berarti menerangkan, atau menjelaskan. Sebenarnya, kata eksposisi berasal dari
bahasa Latin, yang berarti memulai atau membuka. Tulisan eksposisi adalah tulisan yang
uraiannya berupa penjelasan-penjelasan sehingga dapat membuka cakrawala berpikir pembaca.
Tujuan penulis menyusun karangan eksposisi adalah memaparkan, menguraikan, dan
menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu secara murni, apa adanya. Melalui
tulisan ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang apa yang dibacanya menjadi bertambah
luas dan dalam. Menurut Gani (1999:151), “Wacana eksposisi adalah wacana yang uraiannya
berupa penjelasan-penjelasan, sehingga dapat membuka ckarawala berpikir pembacanya”.

Keraf (1995:8), mengemukakakn bahwa tulisan eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan
utamanya memberitahukan atau memberi informasi mengenai suatu objek tertentu dan dengan

7
informasi itu pengetahuan para pembaca bertambah luas. Sebaliknya, Semi (1990:37),
menjelaskan pengertian eksposisi sebagai berikut.

Eskposisi adalah tulisan yang bertujuan menjeaskan atau memberikan informasi tentang
sesuatu. Contoh umum tentang eksposisi adalah: sebagaian besar buku teks, petunjuk cara
menjalankan mesin, petunjuk tentng komponen suatu obat, laporan, skripsi, label pada botol
makanan kamus, buku Tanya jawab, berita-berita atau artikel di surat kabar, suarat resmi, buku
tentang masakan, buku tentang merawat bunga, petunjuk tentang wajah atau rambut, bahkan
uraian tentang pengertian eksposisi ini pun adalah eksposisi.

Hakikat tulisan eksposisi merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa dan bagaimana.
Jawaban atas pertanyaan inilah yang menguraikan atau menjelaskan suatu ilmu pengetahuan.
Dikarenakan eksposisi merupakan tulisan yang memberikan penjelasan dan informasi, bahasa
yang digunakan pun haruslah lugas, padat, tidak bertele-tele serta netral. Arti kata yang dipilih
harus mempunyai arti yang standar. Kenetralan merupakan kunci utama tulisan eksposisi.

b. Ciri-ciri

Eksposisi adalah tulisan yang memberikan penjelasan dan informasi. Oleh sebab itu, bahasa
yang digunakan harus lugas, padat, tidak bertele-tele, dan netral. Bahasa yang dipergunakan
harus mempunyai arti yang standar. Kenetralan dalam memilih dan menggunakan inilah
merupakan kunci utama tulisan eksposisi.

Selain dari prinsip kenetralan tersebut, tulisan eksposisi dapat pula dikembangkan dengan
menggunakan pola pengembangan karangan susunan kronologis, susunan ruang, dan susunan
logis. Eksposisi ini cocok dikembangkan dengan teknik definisi, kalsifikasi, ilustrasi,
perbandingan, dan analisis fungsional.

Semi (1990:38-39) menyatakan lima ciri penanda tulisan eksposisi yaitu: (1) berupa tulisan
yang memberikan pengertian dan pengetahuan, (2) menjawab pertanyaan dari apa, mengapa
kapan, dan bagaimana, (3) disampaikan dengan bahasa baku, (4) menggunakan (lebih umum)
susunan logis, dan (5) disampaikan dengan nada netral, tidak memihak, dan tidak memaksakan
sikap penulis terhadap pembaca. Kelima ciri-ciri tersebut memiliki hubungan yang erat antara
yang satu dengan yang lain.

Beradasarkan proses penulisannya, Keraf (1995:6) menyatakan bahwa suatu tulisan dapat
dikatakan sebagai tulisan eksposisi jika telah terpenuhi syarat-syarat tulisan eksposisi tersebut.
Menurut Keraf ada tiga syarat tulisan eksposisi. Pertama,penulis harus mengetahui subjek yang
digarapnya. Pengetahuan ini harus diketahuinya agar ia dapat memperluas pengetahuannya
tentang hal tersebut. Pengetahuannya itu dapat diperolehnya melalui penelitan lapangan, wacana,
atau penelitian kepustakaan. Kedua, penulis harus mampu menganalisis persoalan secara jelas
dan konkret. Ketiga, penulis mengumpulkan bahan sebanyak-banyaknya, kemudian kemudian

8
bahan tersebut dipilih sesuai dengan tujuan tulisan eksposisi, selanjutnya bahan-bahan tersebut
dsampaikan dalam bentuk tulisan eksposisi.

Relevan dengan pendapat tersebut, Tarigan (1986:35) mengatakan setelah membac a tulisan
eksposisi pembaca akan memahami hal yang telah dijelaskan penulis. Tulisan eksposisi
merupakan tulisan yang member pengertian dan pengetahuan tentang suatu hal. Tulisan
penyingkapan dilakukan dengan jalan memberikan jawaban-jawaban atas sejumlah pertanyaan
yang vital, seperti apa, bagaimana, mengapa, dan dimana.

c. Unsur-unsur

Sebuah wacana selalu mengandung topic dan tema, frase, kata, dan unsur ortografis yang
berkaitan dengan tata ejaan dan tata istilah. Topic disebut juga dengan pokok pikiran yang
diperbincangkan dalam sebuah wacana. Sebuah wacana yang baik hanya memiliki satu topic
utama. Topic utama dapat dikembangkan dengan beberapa topik penjelas, yang penting topik
penjelas adalah topik utama. Ada tiga hal yang dapat dilakukan agar pengembangan topic itu
terarah, yaitu (1) membagi topik utama atas bebrapa subtopik dan subtopik dikembangkan atas
beberapa beberapa paragraph, (2) menyisihkan detail atau ide penjelas yang tidak penting, dan
(3) memilih dan mengambil ide penjelas yang sesuai ide pokok.

d. Langkah-langkah menulis Eksposisi

Keraf (1995:9), mengemukakan langkah-langkah menulis tulisan eksposisi sebagai berikut.


Pertama, pendahuluan disajikan latar belakang, alas an memilih topik itu, pentingya topik, luas
lingkup, batasan pengertian topik, permasalahan dan tujuan penulisan kerangka acuan yang
digunakan. Kedua, tubuh eksposisi. Tubuh atau isi eksposisi ini hendaknya disajikan dengan
teratur. Penulis harus mengembangkan sebuah organisasi atau kerangka karangan terlebih
dahulu. Ketiga, kesimpulan. Dalam bagian, ini diungkapkan apa yang disajikan dalam isi
eksposisi sesuai dengan sifat eksposisi. Apa yang disajikan hendaknya tidak mengarah kepada
usaha mempengaruhi para pembaca. Jadi, hanya bersifat semacam pendapat atau kesimpulan
yang dapat diterima atau ditolak pembaca.

e. Teknik Pengembangan

Menurut Suparno dan Mohammad Yunus (2003: 5.23) teknik mengembangkan tulisan
eksposisi ada enam yaitu teknik identifikasi, teknik perbandingan, teknik ilustrasi, teknik
klasifikasi, teknik, defenisi, dan yang terakhir teknik analis. Uraian singkat tentnag keenam
teknik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Teknik Identifikasi

Digunakan dengan cara penulis menyebutkan ciri-ciri atau unsure-unsur yang membentuk
suatu hal atau objek sehingga pembaca dapat mengenal objek itu dengan tepat dan jelas. Jadi,
teknik ini mirip dengan teknik pengmebangan tulisan deskripsi.

9
2. Teknik Perbandingan

Digunakan dengan cara penulis mengemukakan uraian yang berisi perbandingan antar
hal-hal yang ditulis dengan sesuatu yang lain. Perbandingan ini dilakukan dengan
menunjukkan persamaan dan perbedaan antara keduanya. Dengan membandingkan sesuatu
yang baru dengan sesuatu yang telah diketahui pembaca, diharapkan pembaca lebih mudah
memahami hal baru yang yang saimpaikan penulis.

3. Teknik Ilustrasi

Digunakan dengan cara penluis berusaha menunjukkan contoh-contoh nyata, baik contoh-
contoh untuk pengertian yang konkret maupun yang abstrak. Contohcontoh dalam ilustrasi
berfungsi untuk mengkonkretkan suatu prinsip umum yang sudah diuraikan sebelumnya.

4. Teknik Klasifikasi

Digunakan dengan cara penulis mengemukakan suatu pokok masalah yang majemuk.
Sesudah itu, dipecah atau diuraikan menjadi bagian-bagian serta digolongkan secara logis dan
jelas menurut dasar penggolongan yang berlaku sama bagi tiap bagian tersebut.

5. Teknik Definisi

Definisi adalah eksposisi terhadap ari kata-kata. Definisi merupakan penjelasan formal
terhadap pembatasan-pembatasan arti-arti dengan tujuan untuk memperjelas komunikasi. Oleh
karena itu, definisi banyak digunakan untuk mengembangkan eksposisi.

6. Teknik Analisis

Eksposisi berarti menjelaskan sesuatu, meberi keterangan tentang sesuatu atau


mengembangkan sebuah gagasan agar ha itu dapat diterima pembaca, perlu digunakan analisis.
Analisis merupakan cara memecahkan suatu pokok masalah dan dipecah lagi menjadi bgian-
bagian yang logis.

10
g. Contoh
Vitamin A
Vitamin terdapat dalam mentega, ikan, buah-buahan berwarna kuning, dan sayur-
sayuran. Diet yang rendah vitamin A dapat menyebabkan resistensi yang menurunkan terhadap unfeksi,
nafsu makan menurun, dan pencernaan makanan yang tidak sempurna. Pada mata, dapat menyebabkan
xeropthalmia. Pada kulit, kekurangan vitamin A menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau penonjolan
pada lengan, bahu, dan tungkai dengan ukuran yang berbeda-beda yang mengeliling folikel-folikel.
Biasanya, mulai dari depan dan samping lengan atas kemudian menyebar ke bagian luar lengan dan
tungkai, bahu, perut, dan akhirnya sampai berarut-larut dapat menjalar ke muka. Penonjolan-penonjolan
ini keras, kering, warnanya lebih gelap dari kulit sekitarnya dan tengahnya terasa tajam. Pada bagian
wajah atau muka, akan muncul bintik-bintik menyerupai jerawat dan kulit muka sangat kering
Kelebihan vitamin A juga memberi gejala yang tidak dikehendaki orang. Dilaporkan,
pada anak-anak yang orang tuanya memberikan terlaku banyak vitamin A gejala-gejala berikut ini salah
satu gejala kelebihan vitamin A adalah rambut menjadi rontok. Demikian juga alis mata Rambut yang
tinggal menjadi kasar dan kering gejala lain, bibir menjadi pecah-pecah serta muncul pigmentasi dan
gatal-gatal pada kulit. Pada orang dewasa, kelebihan vitamin A menyebabkan sakit-sakit pada sensi dan
tulang, pembentukan sisik-sisik pada kulit dan kerut-kerut pada pinggir mulut dan lubang hidung .
Rambut rontok dan yang tertinggal pun menjadi kasar dan kering serta pigmentasi pada kulit muka dan
leher. Bila berlarut-larut, akan timbul gejala-gejala seperti lelah, nyeri otot, nafsu makan menurun, sakit
kepala, dan penurunan berat badan. Dengan menghentikan asupan vitamin A dalam waktu beberapa
minggu, gejala-gejala tersebut akan menghilang.

4. Tulisan Argumentasi

A Pengertian
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan penulis atau pembicara (Keraf, 1983 :23).
Melalui argumentasi, penulis berusaha merangkaikan fakta sedemikian rupa sehingga ia
menunjukkan apakah suatu pendapat suatu pendapat atau suatu hal tertentu atau benar atau tidak.

11
Semi(1987:53) mengemukakan bahwa argumentasi adalah suatu tulisan yang bertujuan
meyakinkan atau membujuk pemabaca tentang kebenaran pendapat atau pernyataan penulis.
Ahmadi (1988:93) mengemukakan bahwa argumentasi dapat dikatakan sebagai salah satu
proses belajar.
Tulisan argumentasi adalah tulisan yang digunakan untuk mengungkapakan suatu data,fakta,
dan alasan sesuatu yang dilakukan dengan jelas sehingga pembaca menjadi yakin.

B. Ciri-Ciri
Menurut Keraf(1983:4) tulisan argumentasi memiliki empat ciri utama :
 Merupakan hasil pemikiran yang kritis dan logis.
 Bertolak dari fakta atau evidensi-evidensi yang ada.
 Bersifat mengajak atau mempengaruhi orang lain.
 Dapat di uji kebenarannya.

C. Contoh

KONRTOVERSI TENTANG SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN DI PERGURUAN


TINGGI

Biaya sumbangan pembinaan pendidikan sekarang menjadi kontroversial di tengah


masyarakat. Tokoh mahasiswa di perguruan tinggi negeri tidak menyetujui pungutan uang
sumbangan pendidikan yang diperkenankan oleh menteri pendidikan. Bila pemerintah mulai
memungut uang sumbangan pendidikan seperti yang dipaksakan dewasa ini, maka perguruan
tinggi hanya akan tersedia bagi orang-orang yang mampu dan kaya. Oleh sebab itu, mereka
menuntut agar semua mahasiswa perguruan tinggi negeri dibebaskan dari uang sumbangan
pendidikan.

Sebaliknya, mahasiswa di perguruan tinggi swasta harus membayar banyak sekali karena
pemerintah tidak memberi bantuan sedikitpun. Padahal, perguruan tinggi swasta sudah
membantu pemerintah dalam memberi kesempatan belajar puluhan ribu pemuda yang
sebenarnya pertama-tama merupakan kewajiaban pemerintah untuk memfasilitasi kebutuhan
pendidikan mereka. Lebih-lebih lagi, perguran tinggi swasta seharusnya mendapatkan subsidi
dari pemerintah. Kenyataannya justru terbalik,pengelola perguruan tinggi swasta harus

12
membayar kepada pemerintah biaya-biaya ujian, pengesahan ijazah, atau biaya untuk
memperoleh status terdaftar, diakui, dan disamakan.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karangan dapat dibedakan atas beberapa macam, golongan (klasifikasi). Dapat dibedakan
atas karangan prosa dan karangan puisi. Dapat dibedakan ats karangan ilmiah dan karangan non
ilmiah. Dapat pula dibedakan atas karangan fiksi dan non fiksi. Dan masih bisa dibedakan atas
penggolongan laon lagi sesuai dengan kebutuhan pengarangnya. Ada beberapa jenis tulisan,
diantaranya :

1. Deksripsi
Mendeskripsikan suatu benda.
2. Narasi
Menceritakan suatu peristiwa.
3. Eksposisi
Menjelaskan tentang suatu informasi dan berita.
4. Argumentasi
Pendapat yang disertai dengan fakta.

B. Saran

Disarankan kita sebagai mahasiswa untuk lebih memahami dan mengerti


tentang jenis-jenis tulisan dan menulis tulisan agar dapat membedakan tiap-
tiap jenis tulisan tersebut serta menambah pemahaman mengenai pelajaran
Bahasa Indonesia ini.

14

Anda mungkin juga menyukai