Anda di halaman 1dari 40

Ragam bahasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai[1]. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri [2]. Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri [2].

Daftar isi

1 Jenis ragam bahasa 2 Referensi 3 Lihat pula 4 Pranata Luar

Jenis ragam bahasa


Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:

Ragam bahasa undang-undang Ragam bahasa jurnalistik Ragam bahasa ilmiah Ragam bahasa sastra

Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas: 1. Ragam lisan yang antara lain meliputi: o Ragam bahasa cakapan o Ragam bahasa pidato o Ragam bahasa kuliah o Ragam bahasa panggung 2. Ragam tulis yang antara lain meliputi: o Ragam bahasa teknis o Ragam bahasa undang-undang o Ragam bahasa catatan o Ragam bahasa surat Ragam bahasa menurut hubungan antarpembiacra dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara

Ragam bahasa resmi Ragam bahasa akrab Ragam bahasa agak resmi

Ragam bahasa santai dan sebagainya

Referensi
1. ^ Pendahuluan KBBI edisi ketiga. 2. ^ a b Meecham, Marjorie and Janie Rees-Miller. (2001) "Language in social contexts." In W. O'Grady, J. Archibald, M. Aronoff and J. Rees-Miller (eds) Contemporary Linguistics. pp. 537-590. Boston: Bedford/St. Martin's.

Lihat pula

Dialek Bahasa baku

Pranata Luar

Referensi Bahasa Inggris - Portal Pendidikan & Sastra Inggris

Ragam Bahasa
Ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia berjumlah sangat. Maka itu, ia dibagi atas dasar pokok pembicaraan, perantara pembicaraan, dan hubungan antarpembicara. Dari sekian banyak ragam bahasa, ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa. diantaranya :

Faktor Budaya atau letak Geografis Faktor Ilmu pengetahuan Faktor Sejarah

Berikut ini sebagian dari macam-macam ragam bahasa : Ragam bahasa menurut topik atau pokok pembicaraan meliputi:

ragam ragam ragam ragam

undang-undang jurnalistik ilmiah sastra

Ragam bahasa menurut media / sarana dibagi atas:

Ragam lisan, adalah bahasa yang terucap langsung yang diujarkan oleh pemakai bahasa. terdiri dari: ragam ragam ragam ragam percakapan pidato kuliah panggung

Ciri-ciri ragam bahasa lisan

Adanya lawan bicara Terikat waktu dan ruang Dapat dibantu dengan mimik muka/wajah, intonasi, dan gerakan anggota tubuh Unsur-unsur dramatika biasanya dinyatakan dihilangkan atau tidak lengkap

Lantas apa yang dimaksud dengan Ragam tulis ?

Ragam tulis, adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak dengan huruf sebagai dasarnya. terdiri dari: ragam teknis ragam undang-undang catatan surat-menyurat

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

Tidak mengharuskan kedatangan/kehadiran pembaca Diperlukan ejaan atau tanda baca Kalimat ditulis secara lengkap komunikasi resmi wacana teknis pembicaraan di depan khalayak ramai

pembicaraan dengan orang yang dihormati

Ragam Bahasa Indonesia

October 10, 2010 Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan. Macam-macam ragam bahasa :

1. Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi. 2. Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi. 3. Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan. 4. Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal. 5. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya. 6. Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi. 7. Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster. 8. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb. 9. Ragam bahasa perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa Benyamin s, dan lain sebagainya. 10. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa Madura, Medan, Sunda, Bali, Jawa, dan lain sebagainya. 11. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan. Macam-macam ragam bahasa yang disebutkan diatas dapat dibedakan lagi menjadi sebagai berikut : 1. Berdasarkan pokok pembicaraan :

Ragam bahasa undang-undang Ragam bahasa jurnalistik Ragam bahasa ilmiah Ragam bahasa sastra

2. Berdasarkan media pembicaraan : a. Ragam lisan yang antara lain meliputi:


Ragam bahasa cakapan Ragam bahasa pidato Ragam bahasa kuliah

Ragam bahasa panggung

Ciri-ciri ragam bahasa lisan


o o o o

Adanya lawan bicara Terikat waktu dan ruang Dapat dibantu dengan mimik muka/wajah, intonasi, dan gerakan anggota tubuh Unsur-unsur dramatika biasanya dinyatakan dihilangkan atau tidak lengkap

b. Ragam tulis yang antara lain meliputi:


Ragam bahasa teknis Ragam bahasa undang-undang Ragam bahasa catatan Ragam bahasa surat

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :


o o o o o o

Tidak mengharuskan kedatangan/kehadiran pembaca Diperlukan ejaan atau tanda baca Kalimat ditulis secara lengkap Komunikasi resmi Wacana teknis Pembicaraan di depan khalayak ramai Pembicaraan dengan orang yang dihormati

3. Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara, dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara
o o o o o

Ragam bahasa resmi Ragam bahasa akrab Ragam bahasa agak resmi Ragam bahasa santai dan sebagainya

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya keragaman bahasa, diantaranya :


Faktor Budaya atau letak Geografis Faktor Ilmu pengetahuan Faktor Sejarah

Pengertian Bahasa, Ragam Bahasa, Fungsi Bahasa adalah pemahaman dasar dalam memahami bahasa. Dalam memahami Bahasa Indonesia, kita juga perlu memahami hal-hal tersebut, sehingga pemahaman kita dalam memahami bahasa Indonesia, bisa lebih mendalam dan dapat mengaplikasikan dengan baik.

Definisi Bahasa; Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.

Fungsi bahasa dalam masyarakat:

1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. 2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia. 3. Alat mengidentifikasi diri.

Macam dan jenis ragam bahasa: 1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik, dsb. 2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden soeharto, gaya bahasa binyamin s, dsb. 3. Ragam bahasa pada sekelompok anggota masyarakay suatu wilayah seperti dialeg bahasa madura, medan, sunda, dll. 4. Ragam bahasa pada masyarakat suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi berbeda dengan ragam bahasaorang jalanan. 5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan. 6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal dan informal.

Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi.

Bahsa isyarat atau gestur atau bahasa tubuh adalah salah satu cara berkomunikasi melalui gerakangerakan tubuh. Bahasa isyarat digunakan permanen oleh penyandang cacat karena mereka mempunyai bahasa sendiri.

Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa-bahasa itu berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain. Bahasa hidup dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau punah, meskipun masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda tidak lagi menjadi penutur bahasa tersebut.

Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing. Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah. Karena pengaruh globali sasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap bahasa indonesia itu :

* Tidak gaul. * Terlalu formal.

Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan :

* Tergerus arus globalisasi. * Kemungkinan banyak oran yang tidak menyukai peraturan bahasa indonesia. * Tidak adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan.

Selain bahasa asing, bahasa daerah juga memberi pengaruh pada perkembangan bahasa indonesia. Karena bahasa indonesia mungkin dianggap terlalu formal untuk dipakai sehair-hari. Tidak apa-apa sebenarnya bahasa asing menyerap kedalam bahasa indonesia. Sebagai bahasa yang terbuka, bahasa indonesia harus luwes menerima unsur bahasa lain. Bahasa indonesia mengenal dua macam serapan yakni :

* Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indonesia. * Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia. Ragam dari segi sudut pandangan bidang atau pokok persoalan :

Ragam Bahasa Bisnis Ragam bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang biasa digunakan oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya.

Ciri-ciri ragam bahasa bisnis : a. Menggunakan bahasa yang komunikatif. b. Bahasanya cenderung resmi. c. Terikat ruang dan waktu. d. Membutuhkan adanya orang lain.

Ragam Bahasa Hukum Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Ciri-ciri ragam bahasa hukum : a. Mempunyai gaya bahasa yang khusus. b. Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan. c. Objektif dan menekan prasangka pribadi. d. Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran. e. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.

Ragam Bahasa Fungsional

Ragam bahasa fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya.

Ragam Bahasa Sastra Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Ciri-ciri ragam bahasa sastra : a. Menggunakan kalimat yang tidak efektif b. Menggunakan kata-kata yang tidak baku c. Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi

Ragam Menurut Sarananya : Ragam Bahasa Lisan Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.

Ragam lisan yang antara lain meliputi: Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.

Ragam bahasa pidato adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka umum.Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.

Ragam bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.

Ragam bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang saat dpanggung ketika mengsi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan : a. Memerlukan kehadiran orang lain b. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap c. Terikat ruang dan waktu d. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Kelebihan ragam bahasa lisan : a. Dapat disesuaikan dengan situasi. b. Faktor efisiensi. c. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara. d. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya. e. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur. f. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif.

Kelemahan ragam bahasa lisan : a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana. b. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat. c. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan. d. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

Ragam Bahasa Tulis Adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.

Ragam tulis yang antara lain meliputi:

Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau cara penulisan yang dicontohkan misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

Ragam bahasa undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang resmi.

Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk pengingat sesuatu.

Ragam bahasa surat adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang biasanya diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk memberikan informasi.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis : a. Tidak memerlukan kehaduran orang lain. b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap. c. Tidak terikat ruang dan waktu d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Kelebihan ragam bahasa tulis : a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan. b. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat. c. Sebagai sarana memperkaya kosakata. d. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Kelemahan ragam bahasa tulis : a. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidahkaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual. c. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur 1. Ragam daerah disebut (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masingmasing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll. 2. Ragam pendidikan adalah Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai. Contoh: 1. Isma mau nulis surat cinta - Isma mau menulis surat cinta 2. Saya akan ceritakan tentang Kancil - Saya akan menceritakan tentang Kancil.

Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.

Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Menurut Ciri Situasi Keidiologisan : Ragam Tinggi (Bahasa Indonesia yang baku/ragam ilmiah) Dalam kehidupan sosial dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, digunakan berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya, bahasa Indonesia, dan/atau bahasa asing. Bahkan, dalam situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan campuran digunakan pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan campuran itu. Dalam situasi kebahasaan seperti itu, timbul berbagai ragam atau variasi bahasa sesuai dengan keperluannya, baik secara lisan maupun tulisan. Timbulnya ragam bahasa tersebut disebabkan oleh latar belakang sosial, budaya, pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu. Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping ditandai oleh cirri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh cirri-ciri nonlinguistic, misalnya, lokasi atau tempat penggunaannya, lingkungan sosial pemakaiannya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan.

sumber, kutipan

Klik tombol like diatas... Jika anda menyukai artikel ini. Terima Kasih telah mengunjungi Blog ini, Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form dibawah post ini...

Share / Bagikan Artikel ini ke teman Anda :

di 10:32:00 PM { 0 komentar...Tambahkan Komentar Anda }

Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda

How To Make New Windows (Without Lose visitors)


Design By Yanson Bastian. Diberdayakan oleh Blogger.

Subscribe this blog

Search content here

TIME Posting Terkini

Assigment Curriculum vitae

7/3/2012
CURRICULUM VITAE YANSON BASTIAN Age : 22 Nationality

Date of birth : Indonesia

: March 17, 1990

Confirmation of Order Letter

6/12/2012
WALTER D. SPENCER OF BANDUNG CONTINENTAL HOTEL Jalan Papandayan No.14 Bandung 20001 Purchase Order No. 3567 To: International

Block style International Garment Corporation of Indonesia

4/17/2012
Nama : yanson bastianKelas : 4EA11NPM : 11208407BAHASA INGGRIS BISNIS 2 INTERNATIONAL GARMENT CORPORATION OF INDONESIAJln. Panglima Polem Raya No.21SURABAYA YANSON BASTIAN Los Angles, California, United States You can call me blablabla i'm a real blogger master. wkwkwkwk... if you interest with me you can leave your comment in this blog. thank you for visit us! :)

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan

berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat : 1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. 2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia. 3. Alat untuk mengidentifikasi diri. Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa : 1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb. 2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya. 3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya. 4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan. 5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan. 6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku). Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. Bahasa isyarat akan dibahas pada artikel lain di situs organisasi.org ini. Selamat membaca.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun. Selawat serta salam tercurahkan selalu kepada junjungan nabi besar muhammad SAW, karena beliau yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman modern yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Terima kasih saya ucapkan kepada bapak Redi Nugraha, S.Pd selaku dosen mata kuliah bahasa Indonesia, mudah mudahan ilmu yang bapak berikan kepada saya khusunya dan umumnya kepada kami semua bermanfaat. Penyusunan makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah bahasa Indonesia.

Namun penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersipat konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah ini dapat bermanpaat.

Panggarangan, ..................................

Penulis

DAFTAR ISI

hal KATA PENGANTAR .............................................. i DAFTAR ISI ............................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1 A. B. C. Latar Belakang Masalah ............................................ 1 Rumusan Masalah ................................................. 1 Tujuan Penulisan ....................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 2 A. B. Ragam Bahasa Baku Dan Tidak Baku .......................... 2 Ejaan Yang Disempurnakan ...................................... 2

BAB III PEMECAHAN MASALAH ............................................... 3 3.1 3.2 Bahasa Baku Dan Tidak Baku .......................................... 3 Ejaan Yang Disempurnakan ............................................ 3 3.3 Ejaan Dalam Pristilahan ..................................... 5

BAB IV PENUTUP.................................................................... 6 Kesimpulan ........................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Dalam kaitannya dengan bahasa yang kita gunakan sehari hari, tidak luput dari bahasa baku dan tidak baku. Dewasa ini seperti yang kita keatahui, bahwasanya masyarakat sulit membedakan bahasa baku dan tidak baku. Masyarakat lebih cenderung kepada bahasa tidak baku bahkan lebih banyak menggunakan bahasa bahasa gaul di bandingkan dengan bahasa baku. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis memandang perlu menyusun makalah ini dengan diterbelakangi perlu menyusun makalah ini dengan di latarbelakangi bahwa kajian sumber yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan atau wawasan kepada khalayak umum tentang bahasa baku dan tidak baku serta ejaan yang di sempurnakan.

B.

Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan yang sebelumnya dipaparkan maka kajian dipokuskan kepada permasalahn : 1. 2. 3. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa baku dan tidak baku? aspek aspek apa saja yang ada dalam sistem ejaan menjelaskan apa yang ada dalam ejaan dalam peristilahan

C.

Tujuan Penulisan Adapun tujuan dan aksud penulisan dalam makalah ini adalah :

1. 2. 3.

Untuk mengetahui salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia semester ganjil 2009 Untuk mengetahui bahasa baku dan tidak baku serta ejaan yang disempurnakan. untuk mengetahui lebih dalam tentang ejaan yang disempurnakan.

BAB II LANDASAN TEORI

A.

Ragam Bahasa Baku Dan Tidak Baku Ragam bahasa baku adalah ragam yang lembagakan dan diakui oleh sebagian besar masyarakat pemakai bahasan sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaanya. Sedangkan Ragam bahasa tidak baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah kaidah umum tersebut.

Ciri ciri ragam baku 1. Kemantapan Dinamis Adalah bahasa yang mantap sesuai dengan kaidah yang berlaku tetapi tidak kaku.

2.

Cendikia Dipakai pada situasi situasi resmi

3.

Seragam Yaitu pembakuan bahasa adalah proses penyeragaman bahasa

B.

Ejaan Yang Disempunakan Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, ejaan republik. Menurut Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2002 : 170) : ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang lambang itu (pemisah dan penggabungan dalam satu bahasa).

Selanjutnya departemen pendidikan dan kebudayaan menyebarluaskan buku panduan pemakaian berjudul pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

BAB III PEMECAHAN MASALAH

3.1

Bahasa Baku Dan Tidak Baku

3.1.1 Menggunakan Kata Baku Dan Tidak Baku Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah atau ragam bahasa Indonesia yang telah ditentukan dan disetandarkan. Perhatikan kalimat kalimat tersebut ! 1. 2. 3. Dia bilang, ibu rani meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Dia ngga mau mengakui kesalahannya. Bukan pebruari ini ia harus menghadiri seminar di jakarta.

Kalimat kalimat diatas menggunakan kata kata tidak baku. Bentuk baku dari kata kata tersebut adalah berkata, pebruari dan tidak.

3.2

Ejaan Yang Disempurnakan

3.2.1 Sistem Ejaan Dalam suatu bahasa sistem ejaan lazimnya mempunyai tiga aspek yaitu : 1. Aspek Ponologis Aspek ini menyangkut pelambangan fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.

2.

Aspek Morfologis Aspek ini menyangkut pelambangan satuan satuan morfemis.

Morfologis atau kata bentuk adalah bagian dari kata dan segala hal proses pembentukannya. Dalam morfologi unit terkecil yang mempunyai makna dan tugas ialah morfem. Morfem terbagi 2 yaitu : Morfem bebas Morfem terikat

3.

Aspek Sintoksis aspek ini menyangkut pelambangan ujaran dengan tanda baca.

Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek, yaitu : 1. Pemakaian huruf a. Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia : A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z.

b. Pemenggalan Kata c. Gabungan Huruf Konsonan

2.

Penulisan Huruf a. Huruf Kapital Dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat Dipakai sebagai huruf pertama pada petikan langsung Dipakai sebagai huruf pertama nama orang Dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan

Selain itu juga huruf kapital bisa dipakai di harap pertama yang lainnya.

b. Huruf Miring Menuliskan nama buku, majalah dan lain lain Menuliskan kata nama nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya. 3. 4. 5. Penulisan unsur serapan Penulisan kata Pemakaian tanda baca

3.4 3.4.1

Ejaan Dalam Pristilahan Ejaan Fonemik Penulisan istilah pada umumnya berdasarkan ejaan fonemik : artinya hanya satu bunyi yang berfungsi dalam bahasa indonesia yang dilambaangkan dengan huruf.

3.4.2

Ejaan Etimologis Untuk menegaskan makna yang berbeda, istilah yang homonim dengan kata lain dapat ditulis dengan mempertimbangkan etimologinya, yakni sejarahnya, sehingga bentuknya berlainan walaupun lafalnya mungkin sama.

3.4.3

Transliterasi Pengerjaan istilah dapat juga dilakukan menurut aturan kansliterasi yakni penggantian huruf demi huruf, dari huruf abjad yang satu keabjad yang lain, lepas dari bunyi lafal yang sebenarnya.

3.4.4

Ejaan Nama Diri Ejaan nama dir, termasuk merek dagang, yang didalam bahasa aslinya ditulis dengan huruf latin tidak aberubah.

3.4.5

Penyesuaian Ejaan Dalam perkembangannya, bahasa indonesia menyerap unsur berbagai bahasa lain. Pertama unsur unsur yang sudah lama terserap ke dalam bahasa indonesia yang tidak perlu lagi diubah ejaannya. Kedua unsur asing yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia.

3.4.6

Penyesuaian Huruf Gugus Konsonan Asing Huruf gugus konsonan pada istilah asing yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indoensia.

3.4.7 3.4.8 3.4.9

Penyesuaian imbuhan asing Penyesuaian akhir Penyesuaian awalan

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan Ragam bahasa baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar masyarakat EYD adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.

DAFTAR PUSTAKA

tt. 2001. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung : Yrama Widya http. Ensiklopedi. 2000 Drs. Ganda Asep Dkk. 1994. Bahasa Indoensia Untuk SLTP Kelas III. PT Pribumi Mekar.

1.1.Latar belakang Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi,

pidato,ceramah,dll. Pidato sering digunakan dalam acara-acara resmi. Misalkan saja pidato pesiden, pidato dari ketua OSIS, ataupun pidato dari pembina upacara. Sistematika dalam pidato pun hendaklah dipahami betul-betul. Agar pidato yang disampaikan sesuai dengan kaidah yang benar. Pidato sama halnya denan cermah. Hanya saja ceramah lebih membahas tentang keagamaan.kalau pidato lebih umum dan bisa digunakan dalam banyak acara.

1.2.Tujuan 1. Memahami macam-macam ragam bahasa indonesia. 2. Bisa membedakan mana yang termasuk ragam bahasa lisan dan mana yang termasuk ragam bahasa tulisan. 3. Dapat menganalisis ragam bahasa, baik lisan maupun tulisan. 4. Dapat menyebutkan contoh ragam bahasa lisan dan tulisan.

1.3.Rumusan masalah 1. Apa saja yang termasuk ke dalam ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulisan?

2. Bagaimana penggunaan ragam bahasa lisan dalam kehidupan sehari hari?

BAB II TELAAH PUSTAKA Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan. 2.1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media/Sarana 1. Ragam Bahasa Lisan Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Sehingga maksud seseorang bisa dilihat dari gaya dia berbicara(Hasan, 2000) Contoh yang termasuk ke dalam ragam bahasa lisan pun sangat banyak, diantaranya pidato, ceramah, sambutan, ngobrol, dll. Semua itu sering digunakan kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah. Syarat utama dari ngobrol yang penting bisa dimengerti oleh lawan bicara, tidak perlu menggunakan bahasa baku.

2. Ragam Bahasa Tulis Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide(Effendi, 1981)

Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah. Ciri Ragam Bahasa Tulis : 1) Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat 2) Pembentukan kata dilakukan secara sempurna, 3) Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan 4) Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.

2.2. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur 1. Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/dialek) Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan b pada posisi awal saat melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan t seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll.

2. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai

3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan

bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Bahasa baku dipakai dalam 1) pembicaraan di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan kuliah/pelajaran; 2) pembicaraan dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan pejabat; 3) komunikasi resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang; 4) wacana teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

2.3. Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan. Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau pers. Bahasa yang digunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan ekonomi/perdagangan, olah raga, seni, atau teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa. Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah

kata/peristilahan/ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama; koroner, hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran; improvisasi, maestro, kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni; pengacara, duplik, terdakwa, digunakan dalam lingkungan hukum; pemanasan, peregangan, wasit digunakan dalam lingkungan olah raga. Kalimat yang digunakan pun berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran/majalah, dll. Contoh kalimat yang digunakan dalam undang-undang.

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Data Salah satu contoh ragam bahsa lisan adalah pidato. Bahasa yang dipakai daam membawakan pidato pada umumnya adalah bahsa resmi atau bahasa baku. Hadirin sekalian yang saya muliakan, Hari Suci Waisak, sangat penting dan istimewa bagi umat Buddha karena Hari Suci Waisak dapat menjadi momentum bagi umat Buddha, untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur ajaran Sang Buddha. Sidharta Buddha Gautama, telah mengajarkan nilai-nilai universal, falsafah kehidupan yang mendalam dan pencerahan tentang hakikat, makna, dan tujuan kehidupan bagi umat Buddha. Buddha Gautama juga telah menunjukkan keteladanan kepada umatnya dalam menebarkan benih- benih kebajikan sikap yang tidak pernah menyerah pada hawa nafsu dan godaan duniawi serta pencapaian ke-Buddha-an yang hakiki. (Presiden RI, 2010) Ceramah adalah pesan yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiens yang bertindak sebagai pendengar.sedangkan

Umum adalah keseluruhan umtuk siapa saja, khlayak ramai, masyrakat luas, atau lazim. Jadi ceramah umum adalah pidato yang bertujuan untuk memberikan nasehat kepada khalayak umum atau maysrakat luas.Didalam ceramah umum ini keseluruhannya bersifat menyeluruh tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang tua muapun muda,materinya juga tidak ditentukan sesuai dengan acara.(Ismail, 2009) Tabel contoh ragam bahsa lisan dan tulisan Ragam Bahasa Lisan Faisal bilang kita harus pulang Ayah lagi baca koran Mia tinggal di Tasikmalaya Ragam Bahasa Tulis Faisal mengatakan bahwa kita harus pulang Ayah sedang membaca koran Mia bertempat tinggal di Tasikmalaya (www.kiva.org)

3.2. Analisis

Pada kutipan pertama suda jelas bahwa itu bagian dari teks pidato, dan pidato termasuk ke dalam ragam bahsa lisan. Dikatakan termasuk ragam bahasa lisan karea diucapkan secara lisan. Dalam penggunaanya kita wajib memperhatikan sistematikanya, karena digunakan dalam acara resmi. Ceramah juga termasuk ke dalam ragam bahasa lisan. Karena menurut Ismail, ceramah itu memberikan nasehat. Secara otomatis nasehat itu disampaikan secara lisan, sehingga termasuk ragam bahasa lisan. Membedakan ragam bahsa lisan dan tulisan sangat mudah. Dalam tabel diatas, sangat terlihat sekali perbedaan antara ragam bahsa lisan dan tulisan. Setelah dianalisis, ragam bahsa lisan yang sering kita gunakan sehari-hari misalkan dalam bercakap-cakap dengan teman tidak memerlukan kata-kata baku. Sedangkan dalam ragam bahasa tulis perlu

memperhatikan susunan penulisannya.

2 FUNGSI BAHASA
Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari : Alat untuk Ekspresi Diri Alat untuk Komunikasi Alat untuk Adaptasi Sosial Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia Alat untuk mengidentifikasi diri Alat control sosial dan integrasi (penyatuan) Alat ekspresi diri Alat untuk berpikir Dan lain-lain

II . 3 RAGAM BAHASA
Macam dan jenis ragam bahasa:

1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, jurnalistik, dsb. 2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden soeharto, gaya bahasa binyamin s, dsb. 3. Ragam bahasa pada sekelompok anggota masyarakay suatu wilayah seperti dialeg bahasa madura, medan, sunda, dll. 4. Ragam bahasa pada masyarakat suatu golongan seperti ragam bahasa orang akademisi berbeda dengan ragam bahasaorang jalanan. 5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan. 6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal dan informal.

Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi. Bahsa isyarat atau gestur atau bahasa tubuh adalah salah satu cara berkomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat digunakan permanen oleh penyandang cacat karena mereka mempunyai bahasa sendiri.

Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa-bahasa itu berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain. Bahasa hidup dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau punah, meskipun masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda tidak lagi menjadi penutur bahasa tersebut.

Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing. Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.

Karena pengaruh globalisasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap bahasa indonesia itu : * Tidak gaul. * Terlalu formal. Rapuhnya bahasa indonesia disebabkan : * Tergerus arus globalisasi. * Kemungkinan banyak oran yang tidak menyukai peraturan bahasa indonesia. * Tidak adanya relasi masyarakat dengan pemerintah tentang pembudidayaan.

Selain bahasa asing, bahasa daerah juga memberi pengaruh pada perkembangan bahasa indonesia. Karena bahasa indonesia mungkin dianggap terlalu formal untuk dipakai sehairhari. Tidak apa-apa sebenarnya bahasa asing menyerap kedalam bahasa indonesia. Sebagai bahasa yang terbuka, bahasa indonesia harus luwes menerima unsur bahasa lain. Bahasa indonesia mengenal dua macam serapan yakni : * Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa indonesia. * Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa indonesia. Ragam dari segi sudut pandangan bidang atau pokok persoalan : Ragam Bahasa Bisnis Ragam bahas bisnis adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berbisnis, yang biasa digunakan oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnisnya. Ciri-ciri ragam bahasa bisnis : a. b. c. d. Menggunakan bahasa yang komunikatif. Bahasanya cenderung resmi. Terikat ruang dan waktu. Membutuhkan adanya orang lain.

Ragam Bahasa Hukum Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah memenuhi syarat-syarat dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia.

Ciri-ciri ragam bahasa hukum :

a. b. c. d.

Mempunyai gaya bahasa yang khusus. Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan. Objektif dan menekan prasangka pribadi. Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki untuk

menghindari kesimpangsiuran. e. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran bersensasi.

Ragam Bahasa Fungsional Ragam bahasa fungsional adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya.

Ragam Bahasa Sastra Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang banyak menggunakan kalimat tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Ciri-ciri ragam bahasa sastra : a. b. c. Menggunakan kalimat yang tidak efektif Menggunakan kata-kata yang tidak baku Adanya rangkaian kata yang bermakna konotasi

Ragam Menurut Sarananya : Ragam Bahasa Lisan Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.

Ragam lisan yang antara lain meliputi: Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.

Ragam bahasa pidato adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka umum.Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.

Ragam bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.

Ragam bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang saat dpanggung ketika mengsi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan : a. b. c. d. Memerlukan kehadiran orang lain Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap Terikat ruang dan waktu Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Kelebihan ragam bahasa lisan : a. b. c. Dapat disesuaikan dengan situasi. Faktor efisiensi. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak

anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerakgerak pembicara. d. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang

dibicarakannya. e. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang

dituturkan oleh penutur. f. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi

audit, visual dan kognitif.

Kelemahan ragam bahasa lisan : a. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase

sederhana. b. c. d. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

Ragam Bahasa Tulis Adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.

Ragam tulis yang antara lain meliputi:

Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis atau cara penulisan yang dicontohkan misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.

Ragam bahasa undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi yang resmi.

Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat yang diperuntukkan untuk pengingat sesuatu.

Ragam bahasa surat adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang biasanya diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk memberikan informasi.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis : a. b. c. d. Tidak memerlukan kehaduran orang lain. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap. Tidak terikat ruang dan waktu Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Kelebihan ragam bahasa tulis : a. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang

menarik dan menyenangkan. b. c. d. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat. Sebagai sarana memperkaya kosakata. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau

mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Kelemahan ragam bahasa tulis : a. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya

bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna. b. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti

kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual. c. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu

dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur 1. Ragam daerah disebut (logat/dialek). Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan

perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memilikiciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang Jawa Tengah tampak padapelafalan/b/pada posisiawal saat melafalkan namanama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha, canthik, dll. 2. Ragam pendidikan adalah Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur

yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai. Contoh: 1. 2. Isma mau nulis surat cinta - Isma mau menulis surat cinta Saya akan ceritakan tentang Kancil - Saya akan menceritakan tentang Kancil.

Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur. Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut.

Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

Menurut Ciri Situasi Keidiologisan : Ragam Tinggi (Bahasa Indonesia yang baku/ragam ilmiah) Dalam kehidupan sosial dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, digunakan berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya, bahasa Indonesia, dan/atau bahasa asing. Bahkan, dalam situasi tertentu, seperti dalam keluarga perkawinan campuran digunakan pula bahasa yang bersifat campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua bahasa ibu pasangan perkawinan campuran itu. Dalam situasi kebahasaan seperti itu, timbul berbagai ragam atau variasi bahasa sesuai dengan keperluannya, baik secara lisan maupun tulisan. Timbulnya ragam bahasa tersebut disebabkan oleh latar belakang sosial, budaya, pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu. Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping ditandai oleh cirri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh cirriciri nonlinguistic, misalnya, lokasi atau tempat penggunaannya, lingkungan sosial pemakaiannya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan.

BAB III PENUTUP


III . 1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa ksimpulan, antara lain : Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari Dari bahasa yang baik dapat menunjukkan kepribadian seseorang

Berbahasa-lah dengan baik dan benar agar mudah dipahami oleh orang lain Perhatikan juga bahasa dalam berbicara, seperti bahasa tubuh, bahasa isyarat, dll. Jika kita kurang memperhatikannya, maka akan terjadi salah paham dalam berkomunikasi Bahasa menunjukkan bangsa

Anda mungkin juga menyukai