DISUSUN OLEH;
Dosen Pengampu :
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Ragam Dan Laras
Bahasa”.
Penyusun
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 8
DAFTAR PUSAKA ............................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya ini dan bermacam-
macam pula latar belakang penuturnya, mau tidak mau akan melahirkan sejumlah ragam
bahasa. Adanya bermacam-macam ragam bahasa ini sesuai dengan fungsi, kedudukan,
lingkungan yang berbeda-beda.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar
tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-
pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi
yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus
menguasai bahasanya.
Oleh karena itu, untuk pegangan dan sekaligus sebagai patokam dalam
berbahasa, dalam makalah ini penulis menyajikan penggunaan bahasa berdasarkan
ragam dan laras bahasa Indonesia, serta bagaimana menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Ragam Bahasa Indonesia ?
2. Apa saja macam-macam Ragam Bahasa Indonesia ?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Laras Bahasa Indonesia ?
4. Apa saja macam-macam Laras Bahasa Indonesia ?
5. Apa saja Fungsi Ragam dan Laras Bahasa Indonesia?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini sebagai
berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud Ragam Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui Apa saja macam-macam Ragam Bahasa Indonesia.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Laras Bahasa Indonesia.
4. Mengetahui macam-macam Laras Bahasa Indonesia
5. Apa saja Fungsi Ragam dan Laras Bahasa Indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh
dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah
contoh spesifik dari sistem tersebut.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa,
menurut pemakainya yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan serta menurut medium pembicara
(Bachman, 1990). Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, laras, aksen, gaya atau
berbagai variasi sosiolungistik lain termasuk variasi bahasa baku itu sendiri.
1. Ragam Lisan
Bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Menghendaki adanya lawan bicara
yang siap mendengar apa yang diucapkan oleh seseorang. Unsur fungsi gramatikal
seperti subjek, predikat, objek dan keterangan tidak selalu diucapkan dengan kata
dan pada ragam bahasa lisan terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Makna
ragam bahasa lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada
suara.
2. Ragam Tulis
Bahasa yang tertulis atau tercetak. Tidak selalu memerlukan “lawan bicara”
yang siap membaca apa yang dituliskan oleh seseorang. Unsur fungsi gramatikal
harus dinyatakan secara eksplisit agar pembaca dapat memahai maksud penulisnya
secara jelas dan pasti dan makna ditentukan terutama oleh pemakaian tanda baca
2
Sedangkan berdasarkan situasi pemakainya ragam bahasa dapat dibagi atas tiga
macam :
1. Ragam Formal Digunakan dalam situasi resmi. Ragam formal atau ragam baku
yaitu ragam yang mengikuti kaidah atau aturan kebahasaan. Bahasa baku tidak
dapat digunakan untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk :
komunikasi resmi.
wacana teknis.
pembicaraan di depan khalayak ramai.
pembicaraan dengan orang yang dihormati.
3. Ragam Non Formal tidak mutlak untuk menggunakan pemakaian kata baku
Atau dalam hal ini ragam nonformal berciri tidak sesuai kaidah atau aturan yang
tetap. Contohnya, seperti pada saat kita mengobrol santai dengan teman.
Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai
laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian
antara bahasa dan pemakaiannya. Hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras
ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas
laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. Laras Bahasa memiliki cirinya
3
sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan
atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.
Ada dua macam laras bahasa yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus. Apakah yang dimaksud dengan
kedua macam laras bahasa tersebut? Berikut ini adalah pembahasan mengenai jenis-
jenis laras bahasa :
1. Laras Bahasa Biasa adalah laras bahasa yang sering ditemukan dan
digunakan oleh masyarakat luas, misalnya laras bahasa yang dipakai dalam
bidang hiburan, seperti laras bahasa berita, penerangan, dan lain-lain.
2. Laras Bahasa Khusus adalah laras bahasa yang digunakan dalam
pemakaian khusus yaitu, laras bahasa ilmiah yang dipakai dalam penulisan
laporan ilmiah, dan lain-lain.
Kedua jenis laras bahasa ini dapat dibedakan dengan cara melihat beberapa
hal berikut ini:
-Kosakata
-Gaya Bahasa
-Tata bahasa
4
3. Laras Hukum laras yang yang corak penggunaan bahasanya dengan dunia
hukum. Yang mempunyai ciri-ciri yaitu, mempunyai bahasa yang tersendiri,
Objektif dan menekan prasangka pribadi, dan tidak beremosi dan menjauhi
tafsiran bersensasi.
7. Laras Bahasa Iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa
yang dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli atau memakai barang atau
jasa yang ditawarkan.
8. Laras Bahasa Satra memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif.
Bahasanya dapat dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatis dan
puitis.
5
9. Laras Bahasa Agama berisi istilah agama dari bahasa Arab. Struktur
ayatnya banyak dipengaruhi struktur bahasa Arab. Disisipkan dengan
kutipan dari al-Quran dan hadis.
10. Laras Rencana adalah laras bersifat umum yang menyentuh mengenai tajuk
tertentu. Ciri utama dalam laras rencana ialah keberbagaian idea mengenai
sesuatu tajuk yang diperkatakan.
13. Laras Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu
objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik,
menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca.
(LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan
aspek yang paling dominan dalam sebuah produk tulisan feature. Dalam
penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis
sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini
itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh- contoh, serta
penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan
kredibilitasnya.
14. Laras Komik adalah bahasa yang digunakan untuk menulis cerita bergambar
yg umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik adalah cerita yang bertekanan
pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat
secara khas dengan paduan kata- kata. Secara umum komik adalah cerita
6
bergambar yang ada gelembung- gelembung atau balon udara. Laras komik
inilah yang digunakan untuk menulis pada gelembung-gelembung bahasa.
Setiap komik gambar dan kata menjadi unsur utamanya. Dimana keduanya
saling mendeskripsikan satu sama lain.
Secara umum fungsi ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa
bagian, antara lain :
Setelah dewasa, seorang individu pun menggunakan bahasa sebagai alat ekspresi
diri dan komunikasi. Seorang penulis pun mengekspresikan diri melalui tulisannya,
sehingga karya ilmiah pun dapat disebut sebagai alat ekspresi diri.
Selain sebagai salah satu unsur kebudayaan, bahasa memungkinkan pula manusia
memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil
bagian serta pelajaran dari pengamalan tersebut, serta berkenalan dengan orang lain
Bahasa memiliki peran penting dalam memainkan peran sosial, baik itu dengan
diterapkan pada diri sendiri ataupun orang lain.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA