NIM : 1192111001
Soal
2. Buatlah tugas CBR Bahasa Indonesia yg baru ini, menjadi teks ulasan !
Jawaban :
a. Jika dilihat dari aspek objek, maka teks akademik memiliki fakta objek yang
diteliti. Dimana objek penelitian merupakan isu yang dibahas pada sebuah
penelitian, sehingga kita atau peneliti bisa melihat situasi atau gambaran
yang lebih jelas dari objek yang nantinya akan ditemukan solusinya.
b. Jika dilihat dari aspek fakta pengamatan, maka teks akademik bersifat fakta
yaitu dibuktikan dengan pengamatan (objektif). Nah jadi teks akademik
dibuat memang berdasarkan kenyataan, bukan berdasarkan pikiran surealis
atau pikiran yang tidak nyata.
c. Jika dilihat dari aspek tata urutan, maka teks akademik bersifat metodis dan
sistematis. Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui
oleh penalaran. Sedangkan sistematis artinya tersusun secara teratur atau
berurutan menurut sistem. Nah jadi artinya dalam pembahasan masalah teks
akademik digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah
yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan
penentuan strategi.
d. Jika dilihat dari aspek bahasa, maka teks akademik menggunakan bahasa
ilmiah. Artinya teks akademik menggunakan bahasa baku, sistematis dan
resmi serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
e. Jika dilihat dari aspek istilah, maka teks akademik menggunakan pemakaian
istilah khusus. Nah dimana istilah khusus merupakan suatu kata yang
penggunaan serta maknanya terbatas hanya untuk bidang tertentu , misalnya
kata : agregat, aritmatika, dan lain lain).
f. Jika dilihat dari aspek gaya bahasa, maka teks akademik bersifat formal.
Yaitu sesuai dengan aturan atau ketentuan yang berlaku. Contoh kata formal
yaitu : ingin, dan contoh kata tidak formal yaitu : mau.
g. Jika dilihat dari aspek isi, maka teks akademik berisi pengamatan atau
penelitian. Artinya di dalam teks akademik terdapat kesadaran yang tertuju
pada peristiwa atau fakta tertentu sebagai metode dalam penelitian.
i. Teks akademik padat kata leksikal. Artinya teks akademik lebih banyak
mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiv,
dan adverb tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sandang,
preposisi, dan sebagainya).
Buku Utama
3. Penerbit : RISTEKDIKTI
5. Kota : Jakarta
6. ISBN : 978-602-70089-6-0
7. Halaman : 276
Buku utama yang saya review merupakan buku yang ditulis oleh dosen
mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan yaitu Fitriani
Lubis, S.Pd, M.Pd., dkk. Beliau lahir di Medan tepatnya pada tanggal 31
Agustus 1977. Buku ini berisikan kumpulan materi yang khususnya ditujukan
pada mahasiswa semester IV di jenjang perguruan tinggi, dan umumnya bagi
kalangan pembaca. Sedangkan buku pembanding yang saya review
merupakan hasil karya Paristiyanti Nurwadani, dkk yang diterbitkan oleh
ristek Dikti yang dipersiapkan pemerintah untuk menjadi salah satu sumber
informasi dan bahan ajar mata kuliah bahasa Indonesia.
Setelah saya mereview kedua buku ini maka saya menyimpulkan bahwa
kedua buku ini memaparkan penjelasan yang sangat lengkap disertai dengan
tabel, contoh atau bentuk dari materi yang diampaikan, serta dilengkapi
dengan ringkasan dan soal evaluasi diakhir bab nya, akan tetapi tidak semua
bab terdapat rangkuman. Dengan kelebihan dan kekurangan kedua buku ini
saya rasa kedua buku ini dapat dijadikan referensi dan pedoman dalam
memahami kedudukan bahasa Indonesia oleh para pendidik dan mahasiswa
calon pendidik, sehingga saya merekomendasikan agar kedua buku ini dibaca
oleh berbagai kalangan, khususnya para pendidik dan mahasiswa calon
pendidik, karena adanya pemaparan materi yang disampaikan secara
mendalam dan meluas.
3. Menurut saya, teks akademik harus menggunakan genre mikro yang tepat karena
di dalam teks akademik dapat terwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku,
ulasan buku, usul penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel
ilmiah. Dimana jenis-jenis tersebut merupakan aliran mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Adapun genre makro
adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara total, dan
genre mikro adalah sub genre yang lebih kecil yang terdapat didalamnya dan
dipayungi oleh genre makro tersebut. Sehingga teks akademik harus
menggunakan genre mikro yang tepat karena kalau tidak tepat, teks akademik
tidak akan sempurna dan tidak akan menjadi teks yang baik dan benar.