Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ariqah Nabila Tama Nst

NIM : 1192111001

Kelas : PGSD Reguler A 2019

Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dra. Inayah Hanum, M.Pd

UTS PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Soal

1. Kemukakan ciri-ciri teks akademik dan jelaskan !

2. Buatlah tugas CBR Bahasa Indonesia yg baru ini, menjadi teks ulasan !

3. Mengapa teks akademik harus menggunakan genre mikro yang tepat ?

Jawaban :

1. Ciri-ciri teks akademik :

a. Jika dilihat dari aspek objek, maka teks akademik memiliki fakta objek yang
diteliti. Dimana objek penelitian merupakan isu yang dibahas pada sebuah
penelitian, sehingga kita atau peneliti bisa melihat situasi atau gambaran
yang lebih jelas dari objek yang nantinya akan ditemukan solusinya.

b. Jika dilihat dari aspek fakta pengamatan, maka teks akademik bersifat fakta
yaitu dibuktikan dengan pengamatan (objektif). Nah jadi teks akademik
dibuat memang berdasarkan kenyataan, bukan berdasarkan pikiran surealis
atau pikiran yang tidak nyata.

c. Jika dilihat dari aspek tata urutan, maka teks akademik bersifat metodis dan
sistematis. Metodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui
oleh penalaran. Sedangkan sistematis artinya tersusun secara teratur atau
berurutan menurut sistem. Nah jadi artinya dalam pembahasan masalah teks
akademik digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah
yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan
penentuan strategi.

d. Jika dilihat dari aspek bahasa, maka teks akademik menggunakan bahasa
ilmiah. Artinya teks akademik menggunakan bahasa baku, sistematis dan
resmi serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
e. Jika dilihat dari aspek istilah, maka teks akademik menggunakan pemakaian
istilah khusus. Nah dimana istilah khusus merupakan suatu kata yang
penggunaan serta maknanya terbatas hanya untuk bidang tertentu , misalnya
kata : agregat, aritmatika, dan lain lain).

f. Jika dilihat dari aspek gaya bahasa, maka teks akademik bersifat formal.
Yaitu sesuai dengan aturan atau ketentuan yang berlaku. Contoh kata formal
yaitu : ingin, dan contoh kata tidak formal yaitu : mau.

g. Jika dilihat dari aspek isi, maka teks akademik berisi pengamatan atau
penelitian. Artinya di dalam teks akademik terdapat kesadaran yang tertuju
pada peristiwa atau fakta tertentu sebagai metode dalam penelitian.

h. Teks Akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat. Dimana


kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana
melalui penggunaan kalimat simple. Dan kesederhanaan struktur pada
kalimat simple mendukung ciri keilmiahan teks akademik.

i. Teks akademik padat kata leksikal. Artinya teks akademik lebih banyak
mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiv,
dan adverb tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sandang,
preposisi, dan sebagainya).

j. Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan


inkongruen. Artinya didalam teks akademik menunjukkan ciri keilmiahan
baik secara ideasional maupun tekstual.

k. Teks akademik bersifat monologis. Dimana sifat monologis artinya bahwa


didalam teks akademik memberikan informasi kepada pembaca dalam satu
arah.

2. Berikut ulasan CBR Bahasa Indonesia yang saya buat :

Buku Utama

1. Judul Buku : Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk Perguruan


Tinggi
2. Pengarang Buku : Fitriani Lubis, S.Pd., dkk
3. Penerbit : Universitas Negeri Medan
4. Tahun Penerbit : 2021
5. Kota : Medan
6. ISBN :-
7. Halaman : 124
Buku Pembanding

1. Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi

2. Pengarang Buku : Paristiyanti Nurwadani, dkk.

3. Penerbit : RISTEKDIKTI

4. Tahun Penerbit : 2016

5. Kota : Jakarta

6. ISBN : 978-602-70089-6-0

7. Halaman : 276

Buku utama yang saya review merupakan buku yang ditulis oleh dosen
mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Negeri Medan yaitu Fitriani
Lubis, S.Pd, M.Pd., dkk. Beliau lahir di Medan tepatnya pada tanggal 31
Agustus 1977. Buku ini berisikan kumpulan materi yang khususnya ditujukan
pada mahasiswa semester IV di jenjang perguruan tinggi, dan umumnya bagi
kalangan pembaca. Sedangkan buku pembanding yang saya review
merupakan hasil karya Paristiyanti Nurwadani, dkk yang diterbitkan oleh
ristek Dikti yang dipersiapkan pemerintah untuk menjadi salah satu sumber
informasi dan bahan ajar mata kuliah bahasa Indonesia.

Pada pembahasan bab 1 di dalam buku utama, membahas tentang sejarah


asalnya bahasa Indonesia, kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara, bahasa daerah dan bahasa asing, serta membahas
mengenai bahasa Indonesia baku (pengertian, fungsi, konteks dan ciri-ciri).
Sedangkan di dalam buku pembanding mengenai pembahasan yang sama
yakni fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia terdapat di bagian pertama buku
dalam “Pendahuluan”. Buku pembanding lebih sedikit atau hanya sekilas
menjelaskan mengenai kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, dan bahasa
daerah maupun bahasa asing. Di dalam buku pembanding lebih menjelaskan
konsep awal atau desain buku mengenai bab-bab materi yang akan dibahas.

Pembahasan bab 2 pada buku utama menjelaskan tentang Penulisan Teks


Akademik (pengertian; perbedaan teks akademik dengan teks non-akademik;
ciri teks akademik; teks akademik dalam ulasan buku, proposal, laporan
penelitian, dan artikel ilmiah). Sedangkan di dalam buku pembanding juga
membahas mengenai Teks Akademik (di dalam bab 1). Penjelasan secara rinci
dan jelas mengenai Teks Akademik dapat kita lihat di dalam buku
pembanding. Penjelasan di dalam buku pembanding lebih mendalam. Salah
satunya dalam penyajian perbedaan teks akademik dan teks non-akademik.
Begitupun juga penjelasan mengenai teks akademik dalam berbagai genre
makro. Di dalam buku utama hanya memaparkan sedikit dan kurang rinci dari
setiap genre makro teks akademik.

Pembahasan di dalam bab 3 mengenai penulisan teks ulasan buku, yaitu


menjelaskan bagaimana penulisan teks ulasan dalam sebuah buku. Begitupun
dengan buku pembanding, menjelaskan mengenai penulisan teks ulasan buku
berada di dalam Bab 2. Dilhat secara rinci, penjelasan menngenai penulisan
teks ulasan buku lebih jelas di dalam buku pembanding. Di dalam buku
pembanding lebih banyak contoh penjelasan mengenai penulisan teks ulasan
buku.

Pembahasan Bab 4 dalam buku utama mengenai Teks Proposal


(pengertian; proposal kegiatan, dan proposal penelitian; struktur tekss dan
hubungan genre mikro pada proposal). Di dalam buku utama terdapat contoh
dari teks proposal penelitian. Di dalam buku pembanding penjelasan mengenai
Teks Proposal terdapat pada bab 3. Di dalam buku pembanding terdapat
contoh dari dua jenis proposal, yakni proposal kegiatan dan proposal
penelitian. Dan setiap struktur dalam penulisan teks proposal penelitian dan
proposal kegiatan dijelaskan dengan disertai contoh dari teks proposal yang
dilampirkan.

Pembahasan bab 5 tentang Penulisan Teks Laporan. Begitupun dengan


buku pembanding, penjelasan mengenai Teks Laporan terdapat pada bab 4.
Kedua buku, baik buku utama dan buku pembanding sama-sama menjelaskan
pengertian dari teks laporan, model teks laporan penelitian dan kegiatan,
hubungan genre pada teks laporan penelitian dan kegiatan, langkah penulisan
teks laporan penelitian dan kegiatan, serta manfaat dari teks laporan. Di dalam
buku pembanding terdapat contoh (teks laporan penelitian dan laporan
kegiatan) dan penjelasan yang rinci dalam setiap penjelasan mengenai struktur
penulisan laporan penelitian dan laporan kegiatan.

Pembahasan bab 6 tentang Penulisan Teks Artikel Ilmiah. Sama halnya


dengan buku pembanging, membahas mengenai penulisan Teks Artikel Ilmiah
terdapat pada bab 5. Pada buku utama menjelaskan secara singkat mengenai
bagaimana struktur teks artikel ilmiah,dan hanya memberikan langsung contoh
teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual. Sedangkan di dalam buku
pembanding terdapat pemberian contoh dari setiap penjelasan artikel
penelitian dan artikel konseptual. Selanjutnya, di dalam buku utama terdapat
contoh penulisan kutipan dan penulisan daftar rujukan. Sedangkan di dalam
buku pembanding tidak menjelaskan secara rinci dan jelas, hanya
memaparkan sedikir mengenai daftar pustaka.

Kedua buku ini memiliki kelebihan masing-masing. Menurut saya buku


utama memiliki kelebihan antara lain cover atau sampul cukup menarik
perhatian pembaca sebab cover yang ada di buku sesuai dengan materi yang
ingin dibahas, terdapat gambar pada sampul cover peta Indonesia,
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan terdapat gambar ataupun
tabel yang mendukung penjelasan setiap materi yang disampaikan. Adapun
buku Pembanding yang tak kalah bagusnya dengan buku utama, karena buku
Pembanding ini menggunakan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami dan
dimengerti. Sehingga para pembaca tidak kesusahan/bingung memahami
setiap kalimat yang ada pada buku.

Selain kelebihan, menurut saya kedua buku juga memiliki kelemahan


yang nantinya bisa menjadi perbaikan dalam penulisan edisi selanjutnya.
Kekurangan buku utama diantaranya sistematika penulisan dalam buku yang
direview terdapat kesalahan pengetikan, walaupun itu adalah kesalahan yang
manusiawi, akan tetapi jika banyak kesalahan dalam pengetikan juga akan
membuat para pembaca salah memahami makna kata yang dibaca gambar,
tabel maupun contoh yang ada di dalam buku kurang menarik perhatian
pembaca, dikarenakan tidak adanya perpaduan warna di dalam buku dan tidak
semua bab terdapat rangkuman, yakni terdapat pada bab 5 dan bab 6.
Sedangkan di dalam buku pembanding ini, terdapat kelemahan diantaranya
tidak terdapat rangkuman di akhir setiap babnya, sehingga membuat pembaca
susah mencari inti dari suatu bab yang dibahas.

Setelah saya mereview kedua buku ini maka saya menyimpulkan bahwa
kedua buku ini memaparkan penjelasan yang sangat lengkap disertai dengan
tabel, contoh atau bentuk dari materi yang diampaikan, serta dilengkapi
dengan ringkasan dan soal evaluasi diakhir bab nya, akan tetapi tidak semua
bab terdapat rangkuman. Dengan kelebihan dan kekurangan kedua buku ini
saya rasa kedua buku ini dapat dijadikan referensi dan pedoman dalam
memahami kedudukan bahasa Indonesia oleh para pendidik dan mahasiswa
calon pendidik, sehingga saya merekomendasikan agar kedua buku ini dibaca
oleh berbagai kalangan, khususnya para pendidik dan mahasiswa calon
pendidik, karena adanya pemaparan materi yang disampaikan secara
mendalam dan meluas.

3. Menurut saya, teks akademik harus menggunakan genre mikro yang tepat karena
di dalam teks akademik dapat terwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku,
ulasan buku, usul penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel
ilmiah. Dimana jenis-jenis tersebut merupakan aliran mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Adapun genre makro
adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara total, dan
genre mikro adalah sub genre yang lebih kecil yang terdapat didalamnya dan
dipayungi oleh genre makro tersebut. Sehingga teks akademik harus
menggunakan genre mikro yang tepat karena kalau tidak tepat, teks akademik
tidak akan sempurna dan tidak akan menjadi teks yang baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai