Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirohim
Assalamu’alaikum. Wr. wb
Segala puji syukur bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat
dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW atas bimbingannya maka penulis bisa
menyelesaikan sebuah makalah sosiologi ekonomi yang berjudul “Distribusi”
Makalah ini dibuat dalam jangka waktu tertentu sehingga bisa menghasilkan karya yang
bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan
mahasiswi dapat meninjau dan mengetahui tentang distribusi dalam sosiologi ekonomi dengan
melalui beberapa cara seperti,diskusi dan sebagainya. Karena itu sangat diharapkan bagi
mahasiswa dan mahasisiwi ekonomi untuk memahami semua yang berkaitan dengan ekonomi
Terima kasih tak lupa saya haturkan untuk kerja sama dan kekompakan teman
kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tak lupa pula kami
haturkan terima kasih atas bantuan makalah ini dikerjakan.
Kami meyakini bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan yang tentunya masih
dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.

Terima Kasih
Wassalamualaikum wr.wb

. Malang,03 April 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
judul.................................................................................................................................................1
Kata
pengantar..........................................................................................................................................2
Daftar
isi......................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang................................................................................................................................4
B.     Rumusan masalah..........................................................................................................................4
C.    Tujuan............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi........................................................................................................................5
B. Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang Distribusi.................................................................5
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Distribusi
D. Tujuan dan Manfaat Distribusi
C. Fokus Kajian Sosiologi Tentang Distribusi………………………….…………………………....5
D. Jenis-Jenis
Distribusi.........................................................................................................................................5
E. Struktur Sistem Distribusi...............................................................................................................5
BAB II PENUTUP
A.    Saran..............................................................................................................................................6
B.     Kesimpulan...................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Distribusi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang menghubungkan produsen dan
konsumen. Distribusi saat ini seringkali menjadi kendala terbesar terutama bagi perusahaan yang
yang memproduksi secara massal. Semakin luas semakin luas wilayah pemasaran,semakin
banyak pula kendala yang dihadapi sehingga perlu perlu pembagian wilayah pemasaran pada
setiap area dengan penempatan cabang-cabang atau distributor.
Distribusi juga sebagai alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan dengan pertukaran
sosial. Nilai-nilai langka ini biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, capital, tanah, teknologi
dan organisasi sehingga barang dan jasa juga menjadi bernilai langka.

B.     RUMUSAN MASALAH


1.      Apa yang dimaksud dengan distribusi ?
2.      Bagaimana Pandangan Para Peneruka Sosiologi Tentang Distribusi ?
3. Apa faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Distribusi
4. Tujuan dan Manfaat Distribusi
5.      Apa yang menjadi fokus kajian sosiologi tentang distribusi ?
6.      Apa macam-macam jenis distribusi ?
7.      Apa struktur sistem distribusi dalam sosiologi ?

C.     TUJUAN
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai penyelesain tugas untuk prodi “Sosiologi
Ekonomi” serta untuk mempelajari dan memahami materi tentang distribusi.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DISTRIBUSI
Distribusi berakar dari bahasa inggris distribtion, yang berarti penyaluran. Sedangkan
kata dasarnya to distribute, berdasarkan kamus Inggris Indonesia John M, Echols dan Hassan
Shadilly, bermakna membagikan, menyalurkan, menyebarkan, mendistribusikan, mengageni.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi dimaksudkan sebagai penyaluran
( pembagian, pengiriman ) kepada beberapa orang atau jasa kepada pihak lain.
Para ahli klasik menjelaskan distribusi sebagai alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan
dengan pertukaran social. Nilai-nilai langka biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, kapital,
tanah,teknologi, dan organisasi sehingga barang dan jasa juga menjadi bernilai langka.
Bagi sosiolog proses yang dikatakan yang dikatakan ekonom tersebut terjadi dalam
suatu jaringan hubungan sosial interpersonal jadi distribusi dapat di mengerti sebagai suatu
perangkat hubungan sosial yang melaluinya orang mengalokasikan barang dan jasa yang di
hasilkan.distribusi juga menunjukkan suatu proses alokasi dari produksi barang dan jasa sampai
ke tangan konsumen atau proses konsumsi. Dengan demikian, distribusi merupakan proses yang
mengantar produksi barang dan jasa dengan proses konsumsinya.

B.   PANDANGAN PARA PENERUKA SOSIOLOGI TENTANG DISTRIBUSI


Para tokoh teori sosiologi klasik telah berbicara tentang distribusi sudut pandang dan isi
dari teori yang dikembangkan oleh para tokoh teori tersebut beragam. Beberapa pemikiran dari
tokoh teori yang akan didiskusikan adalah Karl Marx, Georg Simmel, Max Weber, dan Polanyi.
1. Karl Marx ( 1818-1883 )
Beberapa karya Karl Marx berhubungan dengan penjelasan tentang aspek-aspek pasar
seperti uang, transportasi dan perdagangan. Dalam capital : A Critique of Political Economy
( 1867/1967 ), Marx menjelaskan siskulasi komoditi. Ia melihat 3 tipe sirkulasi komoditi yang
dialami umat manusia sepanjang sejarah. Sirkulasi komoditi yang sangat sederhana dialami umat
manusia adalah tipe K – K yaitu suatu komoditi ditukar langsung dengan komoditi lainnya,
misalnya seorang petani menukarkan sesumpit jagung dengan sejerat ikan kepada seorang
nelayan. Tipe ini, dikenal juga dengan barter, merupakan bentuk pertukaran komoditi yang
pertama dalam sejarah umat manusia. Dalam tipe ini para aktor melakukan interaksi sosial dan
mereka dapat saling mengotrol perilaku mereka. Bentuk lanjut dari tipe pertama ini adalah tipe K
–U – K yaitu komoditi dikonversikan komoditi, misalnya nelayan menjual hasil tangkapannya
kemudian uang hasil penjualannya tersebut digunakan untuk membeli beras. Dalam tipe kedua
ini, uang digunakan oleh aktor sebagai sarana konversi. Para aktor, seperti juga dalam tipe
pertama, dapat mengebangkan jaringan sosial antara sesamanya secara spontan dan dapat saling
mengontrol perilaku diantara mereka. Kedua tipe sirkulasi yang disebut barusan hanya terdapat
dalam masyarakat pra-kapitalis.

2. George Simmel ( 1858 – 1918 )


Simmel hanya menyentuh salah satu aspek dari distribusi mengenai sosiologi tentang
distribusi yaitu uang. The Philuosophy of money ( 1907/1978 ) yang merupakan karya
monumental dan sebagai buku rujukan utama. Dalam bukunya tersebut, simmel mulai dengan
diskusi tentang bentuk – bentuk umum dari uang dan nilai. Kemudian dia menjelaskan tentang
dampak uang terhadap “inner world “ dari aktor dan terhadap budaya secara umum. Menurut
Simmel, nilai dari sesuatu berasal dari kemampuan orang menempatkan diri mereka sendiri pada
jarak yang tepat terhadap objek.
Dalam konteks nilai secara umum, Simmel membicarakan uang. Dalam realitas
ekonomi, uang melayani baik untuk menciptakan jarak terhadap objek juga memberikan sarana
untuk mendapatkan jalan keluarnya. Beberapa dampak perkembangan ekonomi uang terhadap
individu dan masyarakat adalah munculnya sinsime dan kebosanan. Dari sisi lain, menurut
simmel, itu berarti pula uang mereduksi semua nilai kemanusiaan kedalam istilah moneter
(1907/1978:356)
Bagi Simmel. Uang selain mengandung instrumen impersonal juga mempunyai aspek
pembebasan. Dengan putusnya hubungan – hubungan personal dalam lingkungan tradisional.
Uang memberikan kepada setiap individu kebebasan memilih kerangka dan kerabat kerja dalam
pertukaran ekonomi.
3.  Max Weber ( 1864 – 1920 )
Dalam economy and society ([1922]1978:635), Weber melihattai bahwa suatu pasar
ada apabila di mana terdapat kompetisi, meskipun hanya unilateral, bagi kesempatan dari
pertukaran di antara suatu keberagaman partai – partai yang potensial. Kumpulan orang secara
fisik pada suatu tempat, seperti pada tempat brdagang local, pecan raya, atau pertukaran (pasar
perdagangan ) hanya merupakan salah satu pembentuk pasar utama.
Menurut Weber, tindakan social di pasar bermula dari persaingan dan berakhir dengan
pertukaran. Tahap pertama, rekanan yang potensial diarahkan pada tawaran mereka terutama
oleh tindakan potensial dari kelompok besar yang tidak terbatas atau pesaing rekaan,
dibandingkan oleh tindakan mereka sendiri. Tahap kedua merupakan tahap yang terstruktur
secara berbeda. Pada tahap ini barter yang lengkap hanya terjadi dengan rekanan yang dekat.
Pertukaran menunjukkan “pola dasar dari semua tindakan social rasional”.
4.  Karl Polanyi ( 1886 – 1964 )
Menurut Polanyi dan kawan-kawan ([1957]1971:43,68) ekonomi dalam masyarakat pra
industry melekat dalam institusi social, politik, dan agama. Ini berarti bahwa fenomena seperti
perdagangan, uang, dan pasar diilhami tujuan selain mencati keuntungan. Kehidupan ekonomi
dalam masyarakat pra- industri diatur oleh keluarga subsistensi, resiprositas, dan redistribusi.
Keluarga adalah suatu sistem di mana barang – barang produksi dan disimpan di kalangan
anggota kelompok untuk pemakaian mereka sendiri (self-sufficient system)

Sedangkan dalam msyarakat modern, system redistribusi yang disebut diatas tidak lagi
dominan, ia digantikan oleh ekonomi pasar yang ditandai dengan pasar yang mengatur dirinya
sendiri”. Ia digantikan oleh ekonomi pasar yang ditandai dengan “pasar yang mengatur dirinya
sendiri “.Dalam masyarakat ekonomi pasar ini, barter tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan
aktifitas ekonomi yang semakin kompleks. Oleh karena itu, uang tukar muncull karena ada
kebutuha benda- benda dapat dihitung untuk tujuan tukar-menukar secara tidak langsung

Mekanisme pasar tidak dibolehkan untuk mendominasi kehidupan ekonomi; oleh


karena itu permintaan dan penawaran bukan sebagai pembentuk harga tetapi lebih kepada tradisi
atau otoritas politik. Sebaliknya dalam masyarakat modern. “pasar yang menetapkan harga”
diatur oleh suatu logika baru, yaitu logika yang menyatakan bahwa tindakan ekonomi tidak mesti
melekat dalam masyarakat.
5.  Taleott Parsons ( 1902 – 1979 ) dan Neil J. Smelser
Dalam membahas fenomena ekonomi dan masyarakat, parson dan Parson dan
Smelsermenggunakan skema AGIL, yaitu adaptasi (A), pencapaian tujuan (G), integrasi(I), dan
pola pemeliharaan laten (L). Adapun yaang dimaksud dengan adaptasi adalah tujuan-tujuan yang
melembaga dan sah.
Pencapaian tujuan (G) merupakan fungsi yang merujuk kepada cara dimana masyarakat
menciptakan tujuan khusus yang dilegitimasi oleh nilai – nilai yang dominan dan menggerakan
penduduk untuk mencapai tujuan tersebut. Integrasi (I) berfungsi sebagai mekanisme yang
mengatur sesuatu agar tidak terjadi pertentangan di antara individu-individu, kelompok, atau
subsistem yang ada, sehingga terjadi keseimbangan dalam system secara keseluruhan.
Pola pemeliharaan laten system managemen (L) merupakan suatu system nilai dan
kepercayaan yang beroperasi sebagai rancangan yang melegetimasi dan berkelanjutan bagi
institusi utama dan sebagai pola motivasional yang terstruktur bagi anggota-anggotanya.
Parsons dan Smelser melihat uang sebagai salah satu apek pertukaran di pasar,
memainkan peran penghubung antara produksi dan pertukaran. Mereka menjelaskan hubungan
antara keduanya dengan memperhatikan baik pemikiran ekonomi klasik dan sosiologi. Senada
dengan pemikiran ekonomi klasik. Uang merupakan generalisasi dari daya beli yang mengontrol
keputusan bagi pertukaran barang dan jasa. Sedangkan hubungan dengan pemikiran sosiologi,
uang mensimbolkan uang dan memuat prestise (1956:70-71).
Penjelasan Parson dan Smelser tentang pasar terlihat ketika mereka membahas
bagaimana pasar di penuhi bukan hanya olh kepentingan-kepentingan ekonomi tetapi juga oleh
kepentingan pemerintah (1956:76-78).
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas distribusi adalah:

1. Aspek Pasar Dalam cakupan aspek ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola
pembelian pelanggan, adalah jumlah pelanggan, posisi geografis pelanggan, jumlah pesanan dan
rutinitas dalam pembelian.
2. Aspek barang estimasi dari segi barang bersangku
t-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, tolak ukur barang dan
pengepakan.
3. Aspek industri estimasi yang dibutuhkan di sini ialah sumber anggaran, pengalaman dan
kemampuan manajemen bersama pengawasan dan jasa yang diberikan.
4. Aspek kebiasaan dalam Pembelian estimasi yang dibutuhkan dalam kebiasaan pembelian
ialah kegunaan penghubung, tindakan penghubung akan kebijaksanaan produsen, kapasitas
pemasaran dan biaya distribusi barang.

D. Tujuan dan Manfaat Distribusi

Tujuan distribusi antara lain:

1. Mempercepat distribusi barang dan pelayanan hasil pembuatan dari produsen pada
pelanggan.
2. Pemerataan penyaluran hasil pembuatan secara menyeluruh kepada pelanggan.
3. Mengawasi kelangsungan aktivitas produksi.
4. Meningkatkan mutu dan jumlah hasil produksi.

Manfaat distribusi ialah:

1. Bagi produsen, membantu menyalurkan barang dan jasa yang dihasilkan produsen ke
tangan pelanggan sehingga dapat mengawasi kesinambungan produksi.
2. Bagi pelanggan, dengan mudah dapat membeli barang atau jasa yang dibutuhkan.
3. Menambah nilai guna suatu barang, karena barang yang bertumpuk di industri (produsen)
tanpa terpenuhi tidak akan dapat dirasakan manfaat dan kegunaannya oleh masyarakat.
4. Mengawasi stabilitas harga, karena barang yang bertumpuk disuatu tempat dapat
merendahkan harga sementara di kawasan yang kesukaran harga barang cenderung bakal naik.
 F.  FOKUS KAJIAN SOSIOLOGI TENTANG DISTRIBUSI

Banyak fenomena yang terjadi dalam proses yang mengantarai antara proses produksi
dan konsumsi. Fenomena-fenomena distribusi tersebut meliputi :
1.  Resiprositas
Resprositas menunjukkan pada gerakan di antara kelompok-kelompok simetris yang
saling berhubungan. Ini terjadi apabila hubungan timbal balik antara individu-individu atau
antara kelompok-kelompok sering dilakukan. Hubungan bersifat simetris terjadi apabila
hubungan antara berbagai pihak memiliki potensi dan peranan yang relative sama dalam suatu
proses pertukaran.
Ada 2 jenis resiprositas, yaitu resiprositas sebanding (balanced reciprocity) dan
resiprositas umum (generalized reciprocity). Resiprositas sebanding merupakan kewajiban
membayar atau membalas kembali kepada orang atau kelompok lain atas apa yang mereka
berikan atau lakukan untuk kita secara setara, seringkali langsung dan terjadwal. Resiprositas ini
menekankan pada apa yang diterima dari seseorang atau kelompok pada masa lampau haruslah
setara dengan apa yang akan diberikan apa kepada orang atau kelompok pemberi. Sifat langsung
ditujukan oleh siapa memberikan apa kepada siapa dan akan menerima apa dari siapa.
Sedangkan sifat terjadwal menunjukkan pada kepastian seseorang kapan akan
memperoleh pembayaran atau pembalasan atas pemberian atau kegiatan yang dilakukan
sebelumnya.
Sedangkan resiprositas umum merupakan kewajiban memberi atau membantu orang
atau kelompok lain tanpa mengharapkan pengembalian, pembayaran atau balasan yang setara
dan langsung dan langsung. Berbeda dengan resiprositas berbanding, resiprositas umum tidak
menggunakan kesepakatan terbuka atau langsung antara pihak-pihak terlibat. Ada harapan
bersifat umum bahwa pengembalian setara atau hutang ini akan tiba pada saatnya, tetapi tidak
ada batas waktu tertentu pengembalian, juga tidak ada spesifikasi mengenai bagaimana
pengembalian itu dilakukan.
2. Redistribusi
Sahlin (1976) mendefinisikan redistribusi sebagai “pooling”, perpindahan barang dan
atau jasa yang terentralisasi, yang melibatkan proses pengumpulan kembali dari anggota-anggota
suatu kelompok melalui pusat kepada dan pembagian kembali kepada anggota-anggota
kelompok tersebut. Jadi redistribusi merupakan gerakan appropriasi kearah pusat kemudian dari
pusat di distribuaikan kembali. Hal ini terjadi karena adanya komunitas politik terpusat.
Dalam era modern, redistribusi tidak hanya dilakukan negara, institusi ekonomi dan
politik lainnya juga melakukan redistribusi. Perusahaan besar melakukan redistribusi dalam
bentuk CSR (corporate social responsibility). CD (community development), funding bagi
berbagai jenis kegiatan dan sebagainya.

3. Pertukaran
Pertukaran (exchange) merupakan distribusi yang dilakukan atau terjadi melalui pasar.
Sedangkan (market) berakar dari bahasa latin “mercatus”, yang bermakna sebagai berdagang
atau tempat berdagang. Dengan demikian, terkadung 3 arti yang berbeda di dalam makna
tersebut: satu, pasar dalam artian secara fisik; dua, sebagai tempat mengumpulkan; tiga, sebagai
hak atau ketentuan yang legal tentang suatu pertemuan pada suatu tempat pasar (marketplace).
Dalam kajian sosiologi, pasar dibedakan antara pasar sebagai tempat pasar
(marketplace) dan pasar (market). Pasar sebagai tempat pasar merupakan bentuk fisik dimana
barang dan jasa dibawa untuk dijual dimana pembeli bersedia membeli barang dan jasa tersebut.
Dalam masyarakat pra kapitalis, menurut sanderson (2003:131), tempat pasar adalah tempt fisik
yang terdapat di sejumlah tempat yang ditentukan dalam masyarakat. Tetapi dalam kapitalisme
modern, tempat pasar adalah “tersebar”, yakni tersebar luas diseluruh masyarakat. Sedangkan
pasar (market)dilihat oleh sosiologi sebagai suatu institusi social, yaitu suatu struktur sosial yang
memberikan tataran siap pakai bagi pemecah persoalan kebutuhan dasar kemanusiaan.
Khususnya kebutuhan dasar ekonomi dalam distribusi barang dan jasa. Pasar, oleh sebab itu
biasa dipandang sebagai serangkaian hubugan social yang terorganisasi di seputar proses jual
beli sesuatu yang berharga.

D.  JENIS-JENIS DISTRIBUSI

Distribusi dibagi menjadi 3, adalah:

1. Distribusi Langsung (jangka Pendek), adalah metode distribusi ataupun aktivitas


menyalurkan barang yang tidak menggunakan saluran distribusi. contohnya: distribusi hasil
agraria oleh orang tani ke pasar langsung.
2. Distribusi tidak Langsung (jangka panjang), adalah aktivitas menyalurkan barang dan
jasa melewati pihak-pihak lain atau badan penghubung seperti agen, broker, kios atau penjual
asongan.
3. Distribusi semi Langsung, adalah penyampaian barang dari produsen kepada pelanggan
dengan penghubung tapi penghubung masih milik produsen sendiri. 

Contoh Distribusi

Contoh distribusi langsung


Contohnya, petani sayur, buah-buahan, dan beras secara langsung menjual hasil produksinya ke
pelanggan tanpa perantara.

Contoh distribusi tidak langsung


Contohnya, industri ban mobil dan motor yang mereproduksi ban tidak mendagangkannya
langsung ke pelanggan, tapi melewati agen ataupun toko-toko ban selanjutnya dijual ke
pelanggan.

E.  STRUKTUR SISTEM DISTRIBUSI

Bagian yang terkait dalam struktur sistem distribusi adalah : individu, kelas, dan sistem
kelas. Masing-masing bagian itu akan menggambarkan tingkatan yang berbeda dari sebuah
organisasi dalam sistem distribusi.
Konsep penting dari bagian struktur distribusi adalah kelas.
Bagian-bagian yang terkait dalam struktur sistem distribusi Individu merupakan tingkatan yang
paling dasar, sebagai satuan yang terdapat dalam kelas. Satuan dari tatanan ini adalah status yang
dimiliki oleh seseorang.Kelas adalah bagian yang berada di dalam sistem kelas. Dalam
masyarakat terdapat sistem kelas yang menjadi bagian-bagian dari sistem di Sistem kelas,
merupakan suatu hirarkhi atau jenjang kelas yang diranking dari beberapa criteria tunggal. Setiap
anggota masyarakat secara simultan, dapat menjadi anggota beberapa kelas dalam sistem kelas
pekerjaan, kekayaan, ras, etnik, pendidikan, usia, dan jenis kelamin.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
     Ø     Distribusi berakar dari bahasa inggris distribution, yang berarti menyalurkan.
Sedangkan kata dasarnya to distribute, berdasarkan kamus Inggris Indonesia John M, Echols
dan Hassan Shadilly, bermakna membagikan, menyalurkan, menyebarkan, mendistribusikan, dan
mengageni. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, distribusi dimaksudkan sebagai
penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau beberapa tempat. Jadi,
distribusi dapat dimengerti sebagai proses penyaluran barang atau jasa kepada pihak lain.
     Ø     Para tokoh teori sosiologi klasik telah berbicara tentang distribusi sudut
pandang dan isi dari teori yang dikembangkan oleh para tokoh teori tersebut beragam. Beberapa
pemikiran dari tokoh teori yang akan didiskusikan adalah Karl Marx, Georg Simmel, Max
Weber, Karl Polanyi.
     Ø     Dalam fokus kajian sosiologi banyak fenomena yang terjadi dalam proses yang
mengantarai antara proses produksi dan konsumsi. Fenomena-fenomena distribusi tersebut
meliputi : redistribusi,resiprositas, pertukaran, pasar (aktor, mekanisme, ruang dan waktu),
transportasi, perdagangan, kewirausahaan, uang, pemberian, perusahaan, ritel, distributor, dll.
     Ø     Terdapat tiga jenis dalam distribusi yang dapat ditemukan dalam aktifitas
ekonomi masyarakat, yaitu resiprositas, redistribusi, dan pertukaran.
     Ø     Dalam sistem struktur distribusi terdapat bagian-bagian yaitu individu, kelas,
sistem kelas.

B.            SARAN
Mungkin inilah makalah kelompok kami, meskipun jauh dari kesempurnaan minimal
dapat mengimplementasikan tulisan ini, masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami,
maka kami juga butuh kritik dan saran agar menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
daripada masa sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Damsar dan Indrayani.2013.Pengantar Sosiologi Ekonomi.Edisi Kedua.Kencana Prenadamedia


Group : Jakarta
http ://massofa.wordpress.com/2008//04//02/mengenal-sosiologi-distribusi/s
http://sosiolog-muda.blogspot.com/2012/11/resume-resume-sosiologi-ekonomi.html
http://Sukmadigaul.blogspot.com/2012/10/sosiologi-distribusi_29.html
http://glosarium.org/arti/?k=redistribusi
http://glosarium.org/?k=resiprositas

Anda mungkin juga menyukai