Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“Sejarah Pemikiran Ilmu Ekonomi”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar bisnis

Dosen Pembimbing: Drs.M.Thamrin Bey,M.Si

Oleh:

1. Rico Yogastara (1961309)


2. Rista Kusuma Wardani (1961310)
3. Qazun Nadhifa (1961347)
4. M. Thoriq Hibatullah (1961297)
5. Ilham Haqiqi (1961337)

KELAS PAGI 6

JURUSAN MANAJEMEN

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG TAHUN 2019


I. PEMIKIRAN KAUM PERINTIS SOSIALIS

A. Pandangan filsafat dan etika tentang ekonomi


Filsafat Ekonomi adalah interdisiplin ilmu ekonomi yang berkutat pada pengkajian teori
ekonomi, metodologi ekonomi, berupa penilaian terhadap hasil, institusi, dan proses
ekonomi ,serta etika dalam proses ekonomi. Fokus utama pada kajian filsafat ekonomi adalah
permasalahan yang berkaitan dengan metodologi dan epistemologi. Pengkajian atau
pembelajaran konseptual terhadap metodologi dan teori ekonomi akan membawa ahli ekonomi
memahami suatu aktivitas atau fenomena ekonomi, dan kemudian memodelkannya. Selain itu,
etika dalam filsafat ekonomi merupakan bahasan yang tidak kalah penting. Ekonomi
merupakan ilmu yang melibatkan aktivitas dan karakter dari manusia. Bahkan kegiatan
ekonomi dapat mengubah tatanan sosial-budaya dari masyarakat, sehingga dalam
penerapannya terdapat nilai-nilai dan etika yang perlu dikaji kembali.

Kerangka utama dari pembahasan ekonomi secara teoretis diberikan oleh teori pilihan rasional.
Teori pilihan rasional dalam aplikasinya meliputi bahasan risiko, ketidakpastian, situasi
strategis dan keputusan berkelompok. Mengkaji fondasi dasar teori pilihan rasional berarti
mengkaji aksioma dan prinsip-prinsip yang mendasari teori tersebut. Meskipun demikian, tidak
semua teori ekonomi bersifat rasional, seperti teori kuantitas uang dan hukum penawaran dan
permintaan.

Etika dalam ekonomi

Dalam ilmu ekonomi terdapat istilah ekonomi normatif dan ekonomi positif. Ekonomi positif
berkaitan dengan kajian fakta-fakta empiris secara ilmiah, sedangkan ekonomi normatif
berkaitan dengan kajian nilai-nilai pada masyarakat. Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang erat
kaitannya dengan aktivitas manusia. Aktivitas manusia merupakan suatu entitas yang tidak
hanya diatur oleh hukum alam, melainkan juga nilai-nilai sosial, etika dan budaya berpengaruh
besar dalam sikap dan pengambilan keputusan. Konsep etika dalam ekonomi dibahas dalam
ekonomi normatif bersamaan juga dengan istilah lain seperti, moralitas, keadilan, dan
kesejahteraan.

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_ekonomi
Pemikiran Ekonomi SCHOLASTIC THEOLOGICAL
Pada awal zaman skolastik pemikiran yang dikeluarkan adalah adanya hubungan antara
rasio dan iman. Pada zaman ini berhasil memecahkan masalah “universalia” (konsep-
konsep umum). Pada zaman selanjutnya pemikiran-pemikiran mulai dikembangkan tidak
hanya pada konsep umum tapi juga pada teori-teori ekonomi dan filsafat. Tokoh-tokoh
utama yang mengembangkan teori-teori ekonomi adalah St. Albertus Magnus dan St.
Thomas Aquinas. Selanjutnya zaman skolastik mencapai zaman akhir pada tahun 1300-
1500.
Tokoh-tokoh utama perkembangan pemikiran ekonomi pada masa tersebut adalah
sebagai berikut :
a. St. Albertus Magnus
Pemikiran Magnus merupakan konsep pemikiran ekonomi etis yaitu konsep ekonomi
yang menggunakan pemikiran-pemikiran agama. Hal ini dikarenakan ajaran-ajaran
Skolastik mendapat pengaruh yang kuat dari gereja. Sehingga konsep-konsep
ekonomi lebih menekankan pada hal-hal yang bersifat etis dan berdasarkan keadilan.
Salah satu pandangannya yang terkenal adalah pemikirannya tentang harga yang adil
dan pantas (just price),yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan
tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Atas dasar harga yang
pantas ini, maka aktivitas tukar menukar barang harus menyertakan unsur etis. Selain
itu Magnus juga menentang adanya bunga dan menyebut orang yang memakan
bunga (usury) adalah pendosa.
b. St. Thomas Aquinas
Filsafat dari Thomas Aquinas didasarkan pada pemikiran Aristoteles. Ia menggunakan
pembedaan Aristoteles antara bentuk dan materi yang disebut hilemorfisme. Thomas
mengajarkan Allah sebagai "ada yang tak terbatas" (ipsum esse subsistens). Allah adalah "dzat
yang tertinggi", yang memunyai keadaan yang paling tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak
bergerak. Tampak sekali pengaruh filsafat Aristoteles dalam pandangannya.

Kebaikan dari pemikiran ekonomi kaum Skolastik adalah penggunaan konsep-konsep agama
yang membuat ekonomi menjadi adil. Etika dan keadilan dalam ekonomi diperlukan untuk
membentengi diri dari keserakahan. Pemikiran St. Albertus Magnus tentang harga yang adil
dan pantas (jus price) merupakan pemikiran yang bagus. Orang yang bekerja keras membuat
suatu barang harus mendapatkan harga atas hasil yang dibuat dengan adil. Sehingga untuk
memperoleh hasil / keuntungan yang besar dia harus bekerja dengan keras.
Akan tetapi terdapat kelemahan di dalamnya. Hal ini terdapat dalam konsep harga yang adil dan pantas
dalam pemikiran St. Albertus Magnus. Konsep harga yang adil dan pantas (jus price) dari magnus tidak
menggambarkan kejelasan dari bagaimana harga yang pantas itu.
Daftar Pustaka

aldinosuprima.blog.uns.ac.id › files › 2010/05 › spe


II. Pemikiran Kaum Merkantilisme
A. Sejarah Merkantilisme
Kemunculan mazhab merkantilisme dimulai sejak Abad Pertengahan, antara abad
keempatbelas dan ketujuhbelas, atau pada masa kejayaan Laissez-Faire. Masa-masa
kemunculan merkantilisme memang tidak berlangsung secara cepat dan juga tidak terlihat
secara tegas.
Ada banyak faktor yang mendorong kemunculan paham merkantilisme ini. Eatwell (1987:
445), menjelaskan salah satu di antaranya adalah perkembangan pemikiran ekonomi Eropa
yang dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi nasional.
Beberapa tanda yang mengawali perkembangan ekonomi merkantilisme ini di antaranya adalah
:
1. Banyaknya penemuan dan penaklukan wilayah-wilayah geografi baru oleh negara-
negara Eropa.
2. Adanya arus-arus modal baru, baik dari wilayah geografi baru maupun ke wilayah
geografi baru tersebut.
3. Kebangkitan para raja dan saudagar yang mendorong nasionalisme.
4. Perkembangan perdagangan lokal, menuju ke perdagangan baru keluar negeri dengan
tujuan untuk mendapat keuntungan lebih besar lewat perdagangan luar negeri.
5. Meredupnya kekuasaan lama gereja dan golongan ningrat (Chilcote, 2010 : 552).
Asumsi kaum merkantilis kala itu adalah mengenai peran negara dalam upaya mencapai
kesejahteraan yang dilakukan dengan regulasi dan kontrol. Regulasi dan kontrol diperlukan
untuk membatasi individu yang terlalu mementingkan diri sendiri, yang dianggap dapat
menghambat kesejahteraan. Karenanya, demi mencapai kesejahteraan ini diperlukan regulasi
dan kontrol terhadap aspek – aspek perdagangan, seperti :
1. keseimbangan pembayaran kredit;
2. keseimbangan perdagangan yang menguntungkan;
3. manufaktur
4. sirkulasi komoditas lewat tanah yang subur.
Dalam upaya penegakan regulasi dan kontrol ini, terdapat tokoh yang dianggap memiliki peran
penting adalah Thomas Mun (1571-1641) yang merupakan saudagar kaya raya dari Inggris
dan Jean Baptist Colbert (1619-1683) yang merupakan seorang menteri utama ekonomi dan
keuangan dari Prancis zaman Raja Louis XIV. Kedua tokoh tersebut dianggap sebagai dua
tokoh penting yang mewakili kaum ‘scholar’ (terpelajar) dan saudagar kala itu. Dua tokoh ini
pula yang membuat ‘ekonomi merkalitisme’ juga sering disebut ‘Colbertisme’.
B. Tokoh Merkantilisme
Pemikiran Merkantilisme sendiri mulai dituangkan dalam bentuk tulisan pada tahun 1613.
Tokoh –tokoh yang menggawangi penulisan merkantilisme adalah Antonio Serra, Thomas
Munn dan David Hume.
Selain itu, ada juga para tokoh lain yang dianggap sebagai kaum Merkantilisme, yakni Sir
Josiah Child, Jean Bodin, Von Hornich dan Jean Baptiste Colbert. Mereka dianggap sebagai
tokoh pelopor yang merumuskan konsep pemikiran merkantilisme, dan mendukung
merkantilisme.
Ada lagi, tokoh lain yang cukup populer dalam menguraikan konsep perdagangan bebas khas
“merkantilis” Eropa pada abad keenambelas hingga kedelapanbelas adalah esais Perancis,
Montaigne. Dituliskan oleh Montaigne, Merkantilis memegang prinsip dalam perdagangan
apapun, salah satu pihak dapat memperoleh keuntungan hanya dengan mengorbankan yang
lain, dengan kata lain, bahwa dalam setiap transaksi ada pemenang dan pecundang, seorang
“pemeras” dan yang “dieksploitasi.” (Murray, 2012: 157).
Pada intinya, mereka berpandangan bahwa semakin banyak emas, berarti semakin banyak pula
uang yang dimiliki, dan akhirnya dapat menghasilkan output dan kesempatan kerja  yang
semakin besar. Artinya, kesejahteraan bisa dicapai dengan lebih baik (Salvatore, 1996: 23-24).
C. Ide Pokok Merkantilisme
Mazhab merkantilisme muncul sebagai tanggapan atas upaya mencapai kesejahteraan.
Beberapa ide pokok yang terkandung dalam merkantilisme, dapat dijabarkan dalam beberapa
poin, seperti berikut :
1. Emas dan perak, adalah bentuk kekayaan yang khas yang paling banyak disukai,
karenanya ekspor logam mulia sangat dilarang.
2. Negara harus mampu mendorong kegiatan ekspor dan memupuk kekayaan dengan jalan
merugikan negara lain (tetangga).
3. Dalam kebijakan ekspor-impor, negara harus mencapai surplus sebesar-besarnya.
4. Kolonisasi dan monopolisasi perdagangan harus dilaksanakan secara ketat demi
memelihara keabadian kaum koloni agar tunduk dan tergantung pada negara induk.
5. Adanya penentangan atas bea, pajak, dan restriksi intern terhadap mobilitas barang.
6. Penguatan pemerintah pusat untuk menjamin kebijakan merkantilisme dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
7. Pertumbuhan penduduk yang tinggi disertai sumber daya manusia yang tinggi adalah
hal penting guna memenuhi pasokan kepentingan militer dan pengelolaan
merkentilisme yang kuat pula (Sastradipoera, 2001: 12-18).
Teori Perdagangan Internasional dalam Pandangan Kaum Merkantilisme
Jika dikaitkan dengan sektor perdagangan luar negeri, maka kita bisa menarik dua ide pokok
terkait kebijakan merkantilis, berupa :
1. Pemupukan logam mulia. Tujuan pemukukan logam mulai adalah untuk pembentukan
negara nasional yang kuat dan pemupukan kemakmuran nasional demi
mempertahankan dan mengembangkan kekuatan negara.
2. Politik perdagangan untuk mencapai surplus. Setiap politik perdagangan beserta
kerangka kebijakan negara, ditujukan untuk menunjang kelebihan ekspor di atas impor
atau demi mencapai neraca perdagangan yang aktif.
Agar suatu negara mencapai neraca perdagangan yang aktif, ekspor harus didorong dan impor
harus dibatasi. perdagangan internasional atau perdagangan luar negeri, menitikberatkan tujuan
politik merkantilisme pada upaya untuk memperbesar ekspor di atas impor, serta kelebihan
ekspor dapat dibayarkan dengan logam mulia.

Daftar pustaka
https://portal-ilmu.com/teori-merkantilisme/#!
III. Sejarah Pemikiran Ekonomi kaum Pisiokrat (Physiocrat)
Mazhab Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi Merkantilis,tokoh
pemikir yang paling terkenal pada Mazhab Pisiokrat adalah Francois Quesnay.Pemikiran yang
terbesar dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah hukum-hukum alamiah,Dan menjelaskan
arus lingkaran ekonomi.Inti pemikiran dalam Mazhab Pisiokrat dituangkan dalam tabel
ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum petani,classe des froprietaires dari kaum
pemilik tanah,classe sterile atau classe stipendile yang meliputi kaum pedagang dan
industriawan dan classe passieve adalah kaum pekerja.
Pemikiran ekonomi kaum pisiokrat yang menonjol dalam perkembangan ilmu ekonomi
selain lingkaran arus ekonomi yaitu tentang teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga
yaitu harga dasar barang-barang,harga penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen.
Aliran Physiocrat membangun teori mereka berdasarkan konsep hukum alam sehingga
mereka menamakan dirinya physiocratsm yang berasal dari kata physic,yang artinya
alam,cratain atau cratos yang artinya kekuasaan.Dengan kata lain,penganut aliran ini percaya
bahwa sumber daya alam adalah sumber dari kekayaan.
Ada tiga hal yang membuat kaum physiocrats terkenal yaitu:
1)Pengikut aliran physiocrats menganggap teori yang mereka bangun teori yang bersifat
obyektif dan berhasil menyusun suatu pandangan tentang tata ekonomi yang menyeluruh dan
lengkap.
2)Aliran ini mencetuskan istilah laisszez faire yang sampai saat ini masih menjadi bahan kajian
yang menarik.
3)kajian yang mereka cetuskan menjadi dasar analisis makro yang mencoba menjawab dari
mana datangnya pendapatan itu dibagikan diantara anggota masyarakat.
Istilah Fisiokrat berasal dari bahasa Yunani,yaitu dari kata Physia yang berarti alam dan
kratos yang berarti kekuatan.Secara harfiah berarti supremasi alam.
Tokohnya:
•Francois Quesnay (1654-1774)
Inti dari mazhab ini adalah:
•Pemilik tanah harus dikenakan pajak dalam bentuk satu macam pajak.
•Tekanan pada sektor pertanian yang produktif memungkinkan terjadinya
Surplus di atas nilai sumber daya yang digunakan.
•Pemerintah harus membatasi diri dalam investasinya dalam perekonomian
Yang jelas bertentangan dengan kaum mekantilis maupun feodalis.

Daftar Pustaka
http://isdiqlia.blogspot.com/2014/11/sejarah-pemikiran-ekonomi.html?m=1
IV. Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik

Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik

Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil tidak berbeda dengan filsafat mazhab
pisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional, dan bertolak dari
suatu metode alamiah.

Politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan
dengan keseimbangan yang bersifat otomatis, dimana masyarakat senantiasa secara otomatis
akan mencapai keseimbangan pada tingkat full employment.

Asas pengaturan kehidupan perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar. Teori harga
merupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan
pembagian pendapatan ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme
permintaan dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium). Jadi
dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan
perusahaan orang-perorangan.

Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan alamiah, pemikiran pesimistik
dan individu serta negara. Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah, mengritik
pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan individulah yang menjadi inti pengembangan
kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi klasik pada prinsip laissez faire.

Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik Adam Smith (1723-1790)

Adam Smith adalah pakar utama dan pelopor dalam mazhab Klasik. Karya besar yang disebut
diatas lazim dianggap sebagai buku standar yang pertama dibidang pemikiran ekonomi
gagasannya adalah sistem ekonomi yang mengoperasionalkan dasar-dasar ekonomi persaingan
bebas yang diatur oleh invisible hand, pemerintah bertugas melindungi rakyat, menegakkan
keadilan dan menyiapkan sarana dan prasarana kelembagaan umum.

Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semula
menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos
produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga
alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga
alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep para doks tentang nilai

Sumber kekayaan bangsa adalah lahan, tenaga kerja, keterampilan dan modal. Dengan
demikian, timbul persoalan pembagian pendapatan yakni upah untuk pekerja, laba bagi pemilik
modal dan sewa untuk tuan tanah. Tingkat sewa tanah akan meningkat, sedangkan tingkat
upah menurun, dengan asumsi berlaku dana upah, dan lahan lama-kelamaan menjadi kurang
subur, sedangkan persaingan tingkat laba menurun yang akhirnya mencapai kegiatan ekonomi
yang stationer.

Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik : J.B.Say

Jean Batiste Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara yang lebih sistematis serta
logis. Karya Sayyaitu the oriedes debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan
dikenal sebagai Hukum Say(Say’sLaw) yaitu supply creatsit soven demand tiap penawaran
akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau
liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (overproduction) yang sifatnya
menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi
menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang
sifatnya terbatas (pengangguran friksi).

Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik Thomas Robert Malthus

Thomas Robert Malthus dilahirkan tahun 1766 di Inggris, sepuluh tahun sebelum Adam
Smith menerbitkan The Wealth of Nations dan meninggal tahun 1834. Malthus adalah
seorang ilmuwan dibidang teologi yang kemudian memusatkan perhatiannya kepada
masalah-masalah ekonomi dalam perkembangan masyarakat. Malthus adalah alumnus dari
University of Cambridge, Inggris, tempat ia menyelesaikan pelajaran dalam ilmu
matematika dan ilmu sejarah klasik. Malthus diangkat menjadi Profesorof Historyand
Political Economy di East India Colege. Bagian yang paling penting dalam pola dasar
pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah
dan teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essayonthe Principle of
Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol
menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan
bertambah secara deret hitung.

Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik David Ricardo

Ricardo adalahs eorang Pemikir yang paling menonjol diantara segenap pakar Mazhab
Klasik. Ia sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir
seluruhnya deduktif. David Ricardo telah mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam
Smith secara lebih terjabar dan juga lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif,
pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji
berbagai permasalahan menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh
Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi
pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori
upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori
perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.
Daftar Pustaka
https://diskartes.com/2016/08/ekonomi-klasik-adam-smith/
V. Pemikiran Ekonomi Mazhab Sosialis, Kritik terhadap Pemikiran
Ekonomi Klasik

Latar Belakang Pemikiran Ekonomi Mazhab Sosialis


Pemikiran-pemikiran mazhab klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi
selanjutnya banyak terdapat kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama
banyak merugikan kaum buruh.Maka kemudian lahirlah mazhab baru yang dinamakan
mazhab sosialisme.
Mazhab Sosialisme dikatakan lahir dan berkembang sebagai reaksi terhadap akibat buruk
dari adanya revolusi industri. Para tokoh pemikir Sosialisme sangat anti terhadap kapitalisme
dan individualisme, karena mereka yang semakin kaya itu adalah hanya kaum pemilik modal
atau kaum kapitalis, dengan demikian terjadi kesenjangan ataupun ketimpangan pola hidup,
yaitu jurang yang semakin kaya antara si kaya dan si miskin.
Sosialisme merupakan doktrin yang menyokon pemilikan dan pengawasan
publik terhadap alat-alat produksi utama, adapun tujuannya untuk mencapai distribusi
barang yang lebih efisien dan adil.
Secara garis besar, faktor-faktor yang mendorong lahirnya Sosialisme:
1.        Karena adanya revolusi Industri
2.        Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletariat(buruh)
3.        Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar, dan lebih rasional terhadap
kehidupanmanusia & masyarakatnya.
4.        Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil revolusi Perancis.
Perkembangan dan upaya semua pengejaran terhadap kekayaan pribadi dianggap oleh
mazhab Sosialisme sebagai akar ketidak adilan diantara manusia, dan sebagai penyebab
keruntuhan moral serta  b u r u k n y a o r d e m a s y a r a k a t . O l e h s e b a b i t u ,
p e n g h a p u s a n a t a s h a k - h a k m i l i k s w a s t a a t a u p u n pengawasan terhadap
manifestasinya yang tidak diinginkan adalah merupakan ajaran pokok Sosialisme.
Pokok – Pokok Pemikiran Mazhab Sosialis
Beberapa kesamaan dari pandangan kaum sosialis diantaranya adalah sebagai berikut :
1.        Semua kaum sosialis tidak mengakui gagasan mazhab klasik mengenai harmoni
kepentingan (harmony of interest).
2.        Akibat dari pandangan pertama, kaum sosialis menentang konsep laissez-faire, laissez
passer yang berasal dari mazhab fisiokrat dan kemudian dikembangkan oleh mazhab klasik,
kecuali kaum anarkis kaum sosialis yang lainnya menganggap negara memiliki potensi untuk
menjadi wakil progresif dari kepentingan kelas buruh.
3.        Kaum sosialis menolak hokum pasar (lois des debouches) dari Jean Baptiste Say yang
menyatakan bahwa penawaran menciptakan permintaannya sendiri sehingga krisis jangka
pendek tidak mungkin terjadi).
4.        Kaum sosialis menyangkal menyangkal konsep humanitas yang menjadi dasar mazhab
klasik yakni keyakinan akan kesempurnaan manusia.
5.        Kaum sosialis membela tindakan kolektif dan kepemilikan umum atas perusahaan oleh
pemerintah pusat atau pemerintahan lokal atau koperasi dengan tujuan untuk memperbaiki
bangsa.
6.        Tidak semua kaum sosialis sependapat bahwa negara merupakan pengatur kegiatan
ekonomi yang utama, masih ada juga kaum sosialis yang menganggap bahwa mekanisme
pasar masih sangat dibutuhkan untuk melakukan efisien.
Aliran sosialisme sebelum Marx (yang lebih bersifat utopis) sering dimasukan kedalam
“sosialis”, sedangkan sosialisme yang digolongkan Marx termasuk kedalam “komunis” atau
sering disebut Marxisme. Namun, paham ini terus berkembang menjadi berbagai jenis
marxisme seperti marxisme ortodoks, neo marxis, human marxis, aliran kiri baru (New Left),
sosialis independen, dan lain sebagainya.
1.        Sosialisme utopian
Sosialisme utopian berkembang sejak sekitar tahun 1800-an, dengan tokoh-
tokohnya Henri Comte de Saint-Simon (1760-1825) dengan bukunya Nouveau
Christianisme (1825), Charles Fourier yang menulis Nouveau Monde Industriel et
sociétaire (1829), Robert Owen yang menulis A New View on Society, or Essays on the
Formation of the Human  Character (1813), dan Louis Blanc yang menulis Organisation du
travail (1893).
Seorang penulis roman utopis bernama Thomas More membayangkan adanya sebuah
pulau yang diberi nama Utopia dimana tidak ada hak milik pribadi, semua milik komunal dan
hari kerja ditetapkan sampai jam enam sore. Laki-laki maupun perempuan berkewajiban
untuk bekerja, ia menyarankan untuk wajib belajar bagi laki-kaki dan perempuan serta
kebebasan beragama.
2.        Sosialisme Negara
Sosialisme negara (state socialism) meliputi gagasan mengenai pemilikan pemerintah
dan pelaksanaan seluruh sector dengan tujuan untuk mencapai sasaran masyarakat
keseluruhan. Sosialis negara menganggap negara sebagai kekuatan yang adil sehingga
mampu menguntungkan kaum buruh, negara dapat mengambil alih perusahaan-perusahaan
yang memonopoli masyarakat sehingga dapat membantu perkembangan perekonomian
melalui pemberian subsidi kepada koperasi-koperasi.
3.        Sosialisme anarkis
Piere-Joseph Proudhon (1809-1865) berpendapat bahwa segala bentuk pemerintahan
adalah koersif dan harus dilenyapkan. Menurutnya, segala bentuk milik pribadi adalah
perampokan dan harus diganti menjadi hak milik kolektif atas modal oleh kelompok-
kelompok kooperatif, pemerasan dapat dihindarkan apabila sebuah bank sirkulasi pusat
memberikan kredit tanpa bunga yang akan melenyapkan segala pertentangan kelas.
Pihak yang diuntungkan oleh Mazhab Sosialis   
Tidak sedikit kaum sosialis beranggapan bahwa sosialisme adalah tahapan
perkembangan sosial-kemanusiaan yang secara wajar akan datang sesuai dengan tahapan
dalam evolusi ekonomi pada saat kapitalisme menunjukan dirinya sebagai suatu susunan
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia. Kaum Sosialis Utopis, Sosialis Kristen,
dan Sosialis Serikat Sekerja yang lebih lunak (Jazob Oser dan Stanley L, Brue, op.cit, h.
152), menganggap dirinya bahwa mereka ingin mewakili kepentingan setiap orang, walaupun
dengan mengutamakan kebutuhan dan kepentingan kaum buruh. Kaum sosialis tersebut
dengan terang-terangan berpihak kepada kaum buruh dengan membangunkan kesadaran
masayarat dan menjadi kaum reformis kelas menengah. Karena itu mereka pun mendorong
reformasi perundang-undangan.
            Sebaliknya, kaum Marxis, Anarkis, dan Sindikalis mengumumkan perang kelas
kepada kaum kaya. Tujuan satu-satunya adalah mendorong kepentingan kelas buruh, Gerakan
serikat buruh, tekanan parlementer, ancaman revolusi, dan agitasi mereka membantu
kemenangan atas para kapitalis yang memeras kaum buruh itu.

Keabsahan Pemikiran Mazhab Sosialis


1.        Pada tahun 1949 Mao Zedong menyatakan bahwa Republik Rakyat Cina adalah Negara
komunis.
2.        Pada suatu tahap di abad 20 sekitar setengah dari populasi dunia hidup dibawah pemerintah
yang mengklaim Marx sebagai cahaya pembimbing politik mereka. Namun, pada akhir abad
tersebut hanya beberapa kediktatoran yang tidak direkonstruksi ulang yang tetap menjadi
bangsa komunis murni yang membuktikan bahwa teori tersebut tidak tahan melalui ujian
waktu.
3.        Hanya sedikit negara yang merangkul komunis memengikuti revolusi social, yang dapat
dikatakan sesuai dengan kriteria Marx, negarat ersebut sebagian besar adalah Negara agraris,
berpendapatan rendah, dan bangsa yang tidak berkembang seperti Cina dan Rusia.
4.        Menurut penelitian yang dilakukan British Broadcasting Corporation, Masyarakat lebih
menyukai Karl Marx sebagai filsuf favorit di Inggris dibandingkan dengan Plato, Socrates,
Aristoteles, Hume dan Nietzsche. Karena Teori-teori Marx tidak hanya didasarkan atas
pandangan ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, sosial, politik, sejarah, falsafah
dan sebagainya.
5.        Setelah Perang Dunia II, Perang Saudara Cina antara Partai Komunis Cina dan
Kuomintang berakhir pada 1949 dengan pihak komunis menguasai Cina daratan dan
Kuomintang menguasai Taiwan dan beberapa pulau-pulau lepas pantai di Fujian. Pada 1
Oktober 1949, Mao Zedong memproklamasikan Republik Rakyat Cina dan mendirikan
sebuah negara komunis.
6.        Pada abad 20 komunisme berhasil memikat banyak orang untuk turut berbondong-bondong
dalam sebuah gerakan penghapusan kaum kapitalis. Diantaranya adalah Rusia dan Negara-
negara Eropa timur yang bergabung dalam uni soviet, Albania, Rumania, Cina, JermanTimur
(kalaitu), Korea Utara, Vietnam, Kamboja, Kuba dan beberapa Negara lain (Zazuli,
2009). Sekitar setengah dari populasi dunia hidup dibawah pemerintah yang mengklaim Marx
sebagai cahaya pembimbing politik mereka.
7.        Namun, pada akhir abad tersebut hanya beberapa kediktatoran yang tidak direkonstruk
siulang yang tetap menjadi bangsa komunis murni yang membuktikan bahwa teori tersebut
tidak tahan melalui ujian waktu.
8.        Secara umum komunis medi anggap runtuh akhir dasawarsa ’80-an atau sekitar tahun
1988-1989. (Zazuli, 2009)
9.        Hanya sedikit negara yang merangkul komunis memengikuti revolusisosial, yang dapat
dikatakan sesuai dengan  kriteria Marx, Negara tersebut sebagian besar adalah Negara
agraris, berpendapatan rendah, dan bangsa yang tidak berkembang seperti Cina, Korea Utara
dan Rusia.

Kritik Terhadap Mazhab Sosialis


Ramalan Marx tentang tidak terelakkannya kejatuhan kapitalisme tidak pernah
menjadi kenyataan. Walaupun pada tahun 1930-an pernah terjadi depresi, namun bisa
terselamatkan. Ramalan Marx bahwa negara sosialis pertama akan timbul dari negara maju
seperti Inggris, Amerika dan Jerman ternyata salah.
Teori pertentangan kelas dinilai kurang solid karena dinegara-negara kapitalis tidak
ada perlakuan pengusaha yang melampaui batas terhadap kaum buruh seperti yang
dikhawatirkan Marx. Dari berbagai aliran sosialisme, hanya pemikiran-pemikiran kaum
reformis yang lebih mendekati “trak yang benar”.

Daftar pustaka
http://deedewilestari60.blogspot.com/2015/05/mazhab-sosialis.html
VI. TEORI NEOKLASIK MENURUT PARA AHLI SERTA FAKTA PENERAPAN
TEORI NEOKLASIK DI BELAHAN DUNIA

Kaum Neoklasik muncul sebagai penyempurna pemikiran-pemikiran kaum sebelumnya. Para


pakar Neoklasik membahas ramalan Marx menggunakankonsep analisis marginal (Marginal
Analysis). Pada intinya, konsep Neoklasik merupakan pengaplikasian kalkulus diferensial
terhadap tingkah laku konsumen dan produsen, serta penentu harga-harga di pasar.
Teori ini telah lama digunakan dan dikembangkan Heindrich Gossen (1810-1858) dalam
menjelaskan kepuasan (utility) dari pengkonsumsian dari sejenis barang. Menurut kepuasan
Marginal (Marginal Utility) dari pengkonsumsian suatu macam barang akan semakin
menurun jika barang yang sama dikonsumsi semakin banyak (Hukum Gossen I). Dalam
Hukum Gossen II, menjelaskan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas.
Teori yang dikembangkan oleh Gossen tersbut tidak mendapat perhatian khusus dari pakar-
pakar ekonomi  pada masanya. Maka sekitar 40 tahun kemudian, Jevons, Menger, Bohm-
BAwerk,Von Wieser (pakar mazhab Austria yang bernaung dibawah kaum Neoklasik)
memberi pengakuan dan penghargaan atas karya Gossen tersebut. Sejak itulah  konsep
marginal ini sering diakui sebagai konstribusi utama mazhab Austria.
Salah satu yang mendirikan teori Neoklasik yaitu Gossen, telah memberi sumbangan dalam
pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I
menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang
diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II menjelaskan  bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya.
Jevons, dan Menger juga mengembangkan teori nilai dari kepuasan marginal. Jevons
berpendapat bahwa prilaku individulah yang berperan dalam menentukan nilai barang.
Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai dari order dari berbagai jenis barang, menurut dia
nilai suatu barang ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya.
Dengan teori orde barang ini maka mencakup pula teori distribusi.
Pemikireang yang mengagumkan yang disusun oleh Warlas  tentang teori keseimbangan
umum melalui empat sistem perkembangan yang serempak. Dalam teori inin terjadi kaitan
antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori konsumsi. Produksi, dan distribusi.Warlas
menggunakan asumsi bahwa persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan
yang terbatas, sedangkan teknologi produksi dan selera konsumen tetap. 
B.   TOKOH-TOKOH DALAM SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI NEOKLASIK
Kita sudah membahas  sejarah dari pemikiran ekonomi Neoklasik, berikut kita kupas lebih
dalam mengenai tokoh-tokoh yang ada dibalik teori-teori Neoklasik tersebut. Adapun tokoh-
tokohnya adalah sebagai berikut:
1.     Alfred Marshall
Alfred Marshall lahir pada 26 Juli 1842 dan meninggal pada 13 Juli 1924 di Balliot Croft,
Cambrige, Inggris pada usia 81 tahun. Alfred Marshall adalah seorang ahli ekonomi Inggris
pada zamannya, dia tumbuh di daerah Clapham, London dan dididik di Merchant Taylor’s
Schoool, Northwood dan St. John’s College, Cambridge. Alfred Marshall sangat berprestasi
di Universitas Cambridge yang membuat kariernya melonjak di jalur akademis.
Dia menulis beberapa teori perdagangan internasional dan masalah proteksionisme, lau pada
tahun 1879, ia mengumpulkan makalah-makalh yang pernah dibuatnya dalam satu buku yang
berjudul The Pure Theory of ForeignTrade:The Pure Theory of Domestic Values.
Pada awal kariernya, Alfred Marshall adalah ilmuwan dan pengajar falsafah khususnya
segilogika, etika, dan matematika. Dalam perkembangan selanjutnya ia tertarik pada ilmu
ekonomi dan kemudian seluruh perhatiannya dipusatkan pada perkembangan teori ekonomi.
Sementara itu, ia elalu menempatkan pemikiran ekonomi yang dipantaunya dalam kehidupan
masyarakat. Pengaruhnya tidak terbatas pada kalangan sesame rekan ahli dari zamannya,
melainkan terus sampai selama tiga dasawarsa yang pertama dalam abg ke-20 dia ingin
meningkatkan kekauan matematika ekonomi dan mentransformasi menjadi lebh ilmiah.
Alfred Marshall mengajar selama Sembilan tahun di St John’s College di Cambridge. Alfred
Marshall menikahi Maria Palley pada tahun 1877, Maria Palley tersebut adalah muridnya,
setelah itu dia dipaksa mengundurkan diri dari St John’s tersebut untuk mematuhi peraturan
bujangan di universitas karena ia diketahui menikahi muridnya, Maria Palley Marshall yang
kelak ikut menulis ‘The Economic of Indutry’ pada tahun 1879.
Alfred Marshall kembali mengajar sebentar sebentar di Bristol dan di Balliol College,
Oxford. Dia mecapai ukuran popularitas pada pekerjaan ini, dan setelah kematian ini,
Marshall kembali ke universitas Cambridge untuk menjadi professor ekonomi politik.
Ekonomi hanya merupakan mata kuliah yang harus diambil oleh sejarawan dan ahli filsafat
untuk mendapat gelar sarjana mereka, Marshall mulai membuat ilmu ekonomi sebagai bidang
studi yang mandiri dan terpisah, yang memiliki standar ilmiah yang sama tingginya  dengan
ilmu-ilmu fisika dan biologi. Tapi Marshall ingin ilmu ekonomi menjadi ilmu praktis,
membantu pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis dalam mengambil sebuah keputusan
penting. Pada tahun 1903 upaya ini berhasil, sebuah jurusan dan gelar dibidang ekonomi
dibuka di Cambridge, dan ilmu ekonomi menjadi salah satu disiplin yang diakui oleh dunia.
2.     William Stanley Jevons
William Stanley Jevons lahir 1 september 1835 di Leverpool, Inggris. Meninggal pada
tanggal 13 agustus 1882, ia adalah seorang ekonom Inggris dan ahli logika. Jevon’s
mematahkan stdinya dari ilmu-ilmu alam di London pada 1854 intuk bekrja sebagai assayer
di Sidney, dimna ia memperoleh minat dalam bidang politik. Ia kembali ke Inggri pada tahun
1862, mengurai teori utilitas marginal dari sebuah nilai. Karya-karyanya pada metode logika
dan ilmiah adalah Prinsip of Science (1874), serta Teori Politik Ekonomi (1871), dan
Negara dalam Kaitannya dengan Buruh (1882)
Pada tahun 1866 ia terpilih sebagai professor logika, filsafat mental, moral, dan profesor
Cobden ekonomi politik di Owens kuliah. Tahun depan ia menikah dengan Harriet Ann
Taylor, yang ayahnya, John Edward Taylor pendiri dan pemilik Manchester Guardian.
Teori utilitas merupakan karyanya yang paling khas dan asli untuk ekonomi dan logika, Teori
ini menjadi teori umum mengenai ekonomi politik. Teori utilitas  menjelaskan bahwa tingkat
utilitas komoditas adalah beberapa fungsi terus-menrus dari kuantitas komoditas yang
tersedia. Ia menulis Sebuah makalah tentang “Sebuah Teori Matematika Umum Ekonomi
Politik” untuk British Association pada tahun 1862. Empat tahun kemudian ia mempublikasi
dalam jurnal yang berjudul “Journal of Society Statistic”.
            Jevon’s tidak secara eksplisut membedakan antara konsep utilitas ordinal dan
cardinal. Utilitas cardinal memungkinkan besarnya relatif  utilitas akan dibahas, sementara
utilitas ordinal hanya menyirat bahwa barang dapat dibandingkan dan peringkat sesuai yang
disediakan utilitas yang paling baik.
3.     Leon Walras
Leon Walras lahir 16 Desember 1834 di Swiss dan meninggal 5 Januari 1910. Berbeda
pendekatanya dengan Marshal dalam mempelajari pembentukan harga dan alokasi sumber
daya yang efisien dalam sistem pasar bebas. Berbeda dari Marshal yang selalu hendak
mempertemukan teori dengan kebijakan ekonomi untuk penanggulangankemiskinan, Leon
Walras hanya mau mengembangkan ilmu ekonomi sebagai ilmu murni, tidak mencampuri
kebijakan ekonimi. Leon Walras berkeinginan ilmu ekonomi menjadi ilmu eksat seperti
matematika sehingga ia mengemukakan teorinya dalam bentu rumus-rumus matematika.
Hukum Walras menyatakan bahwa pertimbangan setiap pasar tertentu, jika semua pasar
lainnya dalam suatu perekonomian dalam keseimbangan, maka pasar juga harus dalam
keseimbnaganmeskipun Walras menetapkan kerangka kerja untuk berpikir tentang adanya
kesimbangan dengan jelas dan tepat usahanya untuk menunjukkan eksistensi dengan
menghitung jumlah persamaan dan variabel yang sangat lemah.  
4.     Francis Ysidro Edgeworth FBA
Francis Ysidro Edgeworth FBA lahir pada 8 Februari 1845 dan meninggal pada 13 Februari
1926, ia adalah seorang filsuf Irlandia dan ekonom politik yang membuat kontribuasi yang
signifikan terhadap metode statistic, dan ia juga seorang editor jurnal akademis terkemuka di
bidang ekonomi dan tulisannya sangat berpengaruh di bidang ekonomi.
Berdasarkan statistic matematika pada tahun 1880-an ia diangkat ke kursi bidang ekonomi di
King College London pada 1888, dan pada tahun 1891 diangkat Drummond Professor
Ekonomi Politik di Universitas Oxford. Dan juga pada tahun 1891 ia di angkat sebagai editor
jurnal ekonomi tetapi menjadi salah satu publikasi ilmiah terkemuka di bidang ekonomi saat
ini.
Edgeworth adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam  mengembangkan ekonomi
Neoklasik. Dia adalah tokoh yang pertama kali menerapkan teknik-teknik tertentu matematis
formal untuk mengambil keputusan individu di bidang ekonomi.
Dia mengembangkan teori utilitas memperkenalkan kurva indeferen dan terkenal kotak
Edgeworth, yang sekarang akrab bagi mahasiswa bagi mikro ekonomi.ia juga
memperkenalkan dugaan Edgeworth yang menyatakan bahwa inti dari perekonomian
menyusut ke awal dari kesetimbangan kompetitif sebagai jumlah agen dalam perekonomian
semakin bersar.
Dia juga memperkenalkan kurva penawaran dan kurva indeferen dalam bidang perdangan
internasional yang  menggambarkan proposi utama termasuk optimal tariff. Selain itu dia
juga memperkenalkan perpajakan paradox yang sangat mempengaruhi harga dari suatu
barang. Pada tahun 1897, dalam sebuah artikel pada harga monopoli, Edgeworth mengkritik
solusi  Cournot terhadap duopoly masalah dengan penyesuaian harga. Pada saat yang sama
Edgeworth menunjukkan bagaimana persainangan harga antara du perusahaan dengan
kendala kapasitas dan meningkatnya biaya marginal kurva mengakibatkan ketidakpastian.
Edgeworth juga mengkritik teori produktifitas marginal dalam beberapa artikel dan ia juga
mencoba memperbaiki teori Neoklasik distribusi secara lebih solid. Teori limit Edgeworth
berkaitan dengan kesimbangan penawaran dan permintaan di pasar bebas.
5.     Carl Menger ( 1840-1921
Carl Menger lahir Sacz Nowy di Galicia Austria, ia belajar hukum Universitas Praha dan
Vienna dan kemudia ia memperoleh gelar doctor  dala ilmu hikum dari Universitas
Jagiellonian di Krakow. Selama ia bekerja di loper Koran ia melihat perbedaan antara apa
yang ekonomi klasik ajarkan di sekolah mengatakan tentang penentuan harga dan apa yang
dunia nyata peserta paar yang di yakini.
Pada tahun 1867 Menger memulai studi ekonomi politik yang memuncak pada tahun 1871
dengan penerbitan prinsip nya ekonomi sehingga ia dijuluki sebagai ayah pemikir ekonomi
dari Austria. Ia menantang klasik biaya berbasis teori nilai dengan teori marginalitas harga
yang di tentukan.
Menger yang pertama kali menggunakan teori subjektif dari nilai guna suatu barang yang
sudah sangat familiar di kalangan mahasiswa khususnya ekonomi.
6.     Alfredo Pareto (1848-1923)
Pareto berargumen bahwa sitem ekonomi terbentuk melalui seperangkat gerakan dan
pengawasan dalam membentuk nilai ekonomi. Pareto menerangkan konsep masyarakat
dengan organisasi , juga masyarakat, tetapi intisari dari konsep keseimbangan itu adalah
pergerakan. Ia juga menitik beratkan pada penggunaan sumber-sumber daya produksi secara
optimal dalam sistem ekonomi, dan juga distribusi pendapatan.
7.     Friedrich Von Wieser (1851-1926)
Friedrich Von Wieser adalah anggota pertama dari mazhab Austria, ia pertama kali dilatih
dalam imu sosiologi dan hukum, setelah bertemu dengan Carll Menger ia beralih ke ilmu
ekonomi. Wieser dikenal dengan dua karya utama yaitu nilai alam, dan teori imputasi serta
ekonomi social. Dia  ambisius menerapkan kedunia nyata, Penjelasan dari utilitas marginal
teori sangat besar pengaruhnya.
Dia menggunakan perubahan alami yang menunjukkan bahwa ia menganggap nilai sebagai
katagori alam yang akan berhubungan dengan masyarakat secara langsung.
Wieser mencoba mendirikan sebuah metode untuk menghitung nilai ekonomi dan
menyatakan bahwa factor-faktor produksi memiliki nilai karena mereka telah diberikan  nilai
pada produksi akhir.
C.    ANALISIS PENERAPAN TEORI-TEORI NEOKLASIK
Semakin hari perkembangan ekonomi tumbuh pesat baik di Negara maju maupun di Negara
yang sedang berkembang, dengan berbagai alas an secara tidak langsung semua Negara telah
menggunakan teori Neoklasik sebagai dasar dari kegatan ekonomi yang mereka lakukan,
sebut saja perdangan internasional yang mereka lakukan seperti hubungan bilateral antara dua
Negara maupun multilaral yang melibatkan beberapa Negara sekaligus, ini merupakan realita
yang nyata akan penggunaan teori Neoklasik di kehidupan nyata khususnya di era globalisasi
ini.
Nilai efisensi yang di utamakan oleh setiap Negara juga hasil rujukan dari teori Neoklasik ini,
inti dari kegiatan ekonomi suatu negra yaitu mensejahterakan masyarakat yang ada di Negara
tersebut, oleh sebab itu pengeluaran suatu Negara tidak di benarkan sistem boros, suatu
Negara harus berpikir bagaimana cranya mendapatkan keuntungan dari hasil produksi Negara
tersebut.
KESIMPULAN
Dari berbagai macam pembahasan yang telah di uraikan bisa kita simpulkan bahwa teori
Neoklasik ini muncul sebagai penentang sekaligus pelengkap teori-teori sebelumnya. Teori
Neoklasik ini menggunakan sistem matematis yang memudahkan untuk meramal di masa
yang akan datang. Perdangan internasional merupakan pokok penting yang ada dalam teori
Neoklasik ini, hal ini akan berimpas pada psara persaingan bebas yang pelakunya tidak
mengenal jabatan ataupun kasta.
Akumulasi modal yang hemat dan tepat merupakan inti dari sebuah perekonomian, semua
kalangan berpikir bagaimana caranya menghasilkan laba yang sebesar-besarnya dengan biaya
yang sekecil-kecilnya dengan catatan tidak mengganggu pelaku ekonomi lainnya.
Optimism akan sumber daya manusia manusia yang mampu beradadaptasi sesuai jamannya
merupakan keyakinan dasar dari teori-teori Neoklasik, merekla percaya dan yaklin bahwa
manusia tidak akan larut dalam keterbatasan dan keterbe;lakngan, manusia akan berusaha
untuk jadilebih ahli dalm melakukan sesuatu, baik itu di bidang akademik maupun  di bidang
non akademika. Semua orang akan terus berusaha dan mencari celah aka sebuahkegiatan
ekonomi guna mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

Daftar pustaka
https://yandesiar.blogspot.com/2016/09/analisis-teori-teori-neoklasik-menurut.html

Anda mungkin juga menyukai