ETIKA PERGAULAN
Kelompok 4:
Charles Baringin
Septianti
UNIVERSITAS GUNADARMA
Makalah Tentang Etika dalam Pergaulan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pergaulan yang berarti hidup bermasyarakat perlu latihan sejak dini, bahkan sejak seseorang
mengenal orang lain di luar dirinya sendiri. Sejak usia anak-anak hingga menjadi orang dewasa,
bahkan orang tua sekalipun dalam kehidupannya tidak lepas dari apa yang disebut dengan
pergaulan. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan, yaitu kemungkinan diterima
secara baik atau ditolak oleh kelompok, lingkungan, bahkan di dalam masyarakat luas pada
umumnya. Jika seseorang di dalam bergaul dapat diterima dengan baik di dalam komunitasnya,
maka seseorang itu akan lebih percaya diri, timbul semangat untuk lebih berkarya dan
berprestasi. Harga diri akan meningkat dengan sendirinya. Penghargaan demi penghargaan akan
diperoleh dan kepercayaan akan terus meningkat yang datang dari komunitasnya. Meskipun
demikian diperlukan pengendalian diri dengan: selalu mendekatkan diri kepasa Tuhan Yang
Maha Esa seraya memohon petunjukNya agar selalu diberikan bimbingan ke arah yang lebih
baik.
Lingkungan masyarakat merupakan barometer/tolak ukur seseorang, apakah sikap, tutur kata
dan perilaku seseorang dapat diterima oleh masyarakat luas atau tidak sesuai dengan norma dan
tata nilai di dalam masyarakat itu sendiri.
Keterampilan bergaul dapat dilihat sejak kanak-kanak hingga dewasa. Ketika masih kanak-
kanak seseorang suka berkenalan dengan cara yang paling sederhana, yaitu tersenyum dan
menyapa kawan-kawan yang baru dijumpainya. Ini merupakan awal terbentuknya rasa percaya
diri dengan dunia pergaulan dilingkungannya yaitu dunia anak. Sampai saatnya seseorang
memasuki dunia remaja dan dewasa, untuk belajar sesuai dengan usianya, karena pergaulan akan
membawa kesuksesan di masa yang akan datang.
2. PERMASALAHAN
3. TUJUAN
BAB II
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian
yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.
Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan
situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah
“kuper” atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan
kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah
maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.
Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan
bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua
atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus
kita sayangi.
Dalam etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang perlu
bersikap antara lain:
2. Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman sebaya harus dihargai dan yang
lebih muda harus kita sayangi.
Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur,
pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
1. Faktor umur
Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak berbeda
dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan sebaginya. Dapat dikatakan
baik, apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.
2. Faktor pekerjaan
Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku pergaulan antara
orang-orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di lapangan, pekerja pabrik, pekerja
bangunan, pekerja di terminal dan sebagainya.
3. Faktor keterikatan
Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta didik
tentu cara bergaulnya juga akan berbeda.
4. Faktor lingkungan
Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan, status sosialnya
sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan penyesuaian yang sangat ekstra hati-hati.
1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku sehingga mampu membedakan
mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia memiliki
keunikan yang masing-masing perlu dihargai.
3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu
meningkatkan rasa percaya diri.
4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan sehingga bisa
tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.
Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala pergaulan yang
negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan sulit menyadari bahwa apa yang
dilakukan menyimpang. Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah
antara lain:
1. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta menyukai hal-hal yang melanggar norma
sosial.
2. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misal: kecanduan narkoba, terlibat
dalam tindak kriminal dan sebagainya.
3. Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
sosial yang berlaku.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari diri
individu antara lain:
1. Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah
menyimpang.
2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang menyebab ia
berperilaku menyimpang.
3. Melakukan pengawasan sebagai control secara terus menerus agar terhindar dari perilaku yang
menyimpang.
4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat secara persuasif, sehingga anak tidak
merasa bahwa ia di bawah proses pembimbingan.
E. APA UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN POLA PERGAULAN YANG SEHAT?
Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah
dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut.
Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda.
Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh sikap
menyombongkan diri.
Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda
capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil
cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi instan, anda
haruss sedikit sabar. Tunggu samapi kapan ia menghubungi anda.
Buatlah rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan
anda.
4. Bersosialisasi
Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di luar
sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.
Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan
dengan sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk berbicara. Biarkan
ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa membuat relasi bicara,
makin banyak informasi yang anda dapatkan.
Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih
rendah dari pada anda.
Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi.
Banyak perkumpulan, organisasi atau klub professional yang didirikan dengan tujuan untuk
membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan
anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak dengan
orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir anda.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi
dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan,
adat, hukum dan lain-lain.
2. Cara yang baik bersikap dalam pergaulan adalah bagaimana seseorang tersebut mengutamakan
perilaku yang sopan santun saat berhubungannya dengan setiap orang.
3. Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur,
pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
4. Dampak positif dari pergaulan adalah Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa
diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang
pantas diteladani.
5. Dampak negatif dari pergaulan adalah tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang
menyimpang.
6. Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah dengan
jadilah humas untuk diri sendiri, membidik sasaran yang tepat, berbagi hal yang menyenangkan,
bersosialisasi, buang sikap angkuh, biarkan mereka bicara, buat mereka merasa penting dan
bergabunglah dalam berbagai kegiatan.
B. SARAN
Sumber : http://sahabatrhysayku.blogspot.com/2013/02/makalah-tentang-aborsi.html