Anda di halaman 1dari 13

DOSEN PENGAMPU :

REVITA YUNI,S.PD.,M.PD

SOSIALISME

MARX

(MARXISME)
Alya Yasmin : 7203141031
Cahya Widiani Br Padang : 7203341012
Pembahasan
RUMUSAN MASALAH
DALAM PRESENTASI INI :

Lahirnya Marxisme
Dogmatisasi Ideologi Karl Marx
Masalah-masalah Marxisme
A. Lahirnya Marxisme
Karl Marx lahir di Trier, Prusia, 5 Mei 1818. ayahnya,
seorang pengacara, menafkai keluarganya dengan relatif
baik, khas kehidupan kelas menengah. Orang tuanya adalah
dari pendeta yahudi (rabbi). Tetapi, karena alasan bisnis
ayahnya menjadi penganut ajaran Luther ketika Karl Marx
masih sangat muda. Tahun 1841 Marx menerima gelar
doktor filsafat dari Universitas Berlin, Universitas yang
sangat di pengaruhi oleh Hegel dan guru – guru muda
penganut filsafat Hegel. Lebiih dalamnya pikiran pikiran
Marx semasa kuliah begitu dipengaruhi oleh G.W.F. Hegel
(1770) -1831) dan Ludwig Feuerbach (1804-1872).
DARI HEGEL, MARX MENGEMBANGKAN
"MATERIALISME DIALEKTIS" YAKNI "SEMUA
KEMAJUAN DICAPAI MELALUI KONFLIK".
DARI THE ESSENCE OF CHRISTIANITY (1841)
KARYA FEUERBACH, MARX MERASIONALKAN
PANDANGAN MISTISNYA TENTANG AGAMA DAN
PENOLAKANNYA TERHADAP AJARAN KRISTEN.
MENURUTNYA "TUHAN TIDAK MENCIPTAKAN
MANUSIA; MANUSIALAH YANG MENCIPTAKAN
TUHAN!" ENGELS MENDESKRIPSIKAN DAMPAK
BUKU FEUER-BACH: "DALAM SEKALI
DAYUNG.... BUKU INI MENGEMBALIKAN
MATERIALISME KE SINGGASANANYA SIHIR
TELAH DIHANCURKAN... SEMANGAT
MENJALAR KE SELURUH DUNIA; KITA
SEMENTARA INI ADALAH FEUERBACHIAN"
(PADOVER: 1978)
Dogmatisasi Ideologi

Karl Marx

Dalam pembakuan ini ajaran Marx yang sebenarnya


rumit adan sulit dimengerti di sederhanakan agar cocok
sebagai ideoloagi perjuangan kaum buruh. George Lucas
menegaskan bahwa adukan Engels dan Kautsky itu
menyimpang dari apa yang sebenarnya di maksudkan
oleh Marx, pembakuan ini mencapai puncak ketika partai
komunis Rusia di bawah Lenin melakukan revolusi pada
Oktober 1917 dan mengkonstatir Marxisme Lenimisme
sebagai ideologi resmi ajaran komunis.
Pelembagaan pemikiran Marx menjadi ideologi tersebut
pada akhirnya menimbulkan kesalahaN masyarakat atas
dirinya bahkan tidak jarang mereduksi makna
sebenanrnya dari apa yang dilontarkan Marx. Pemikairan
Marx kemudian memunculkan pengikut yang dogmatis dan
fanatik serta melahirkan bentuk penolakan yang
menaifkan atas pemikiran marx. Padahal Marx sendiri
selalu menginginkan kebebasan berfikir sebaB itu dalam
karya – karyanya Marx mengutuk dogmatisme.

Sebagai sosok, Marx memiliki alur pemikiran


karakteristik dan khas yang membedakannya dengan
filsuf lain. Pada diri Marx melekat sejumlah atribut
sebagai bapak dan guru Sosialisme moderen, ekonom dan
sosiolog. Karl Marx mampu mengubah cara berfikir
manusia serta tindakan – tindakannya. Bahkan sebagai
sebuah ideologi parjuangan politis Marxisme
menyemangati sebagian besar gerakan buruh sejak akhir
abad 19 sampai sekarang yang mendasari kebanyakan
gerakan kebebasan sosial.
Berdasar pengaruh pemikiran Marx atas filosof dan pemikir abad ke 20
dibidanG pengetahuan serta paradigma Materialisme Dealektis yang dia
kembangkannya dari pemikairan Hegel, maka struktur dasar kONsep
pengetahuan yang muncul pun selalu diletakan pada pemahaman atau
asumsi Marx tentang dunia ini. Paradigma Materialisme Dialektis disini
lebih di maknai sebagai asumsi awal Marx ketika ia mencoba
menerjemahakan persepsi indra atas dunia dan benda sebagai kenyataan
yang pokok (fundamental reality). Kandungan dari hukum dialektika itu
sendiri tersusun dari tiga hal:

Hukum transformasi dari kuantitas menuju kualitas dan vice versa.


Perubahan bentuk oleh Marxis adalah transformasi dari kuantitas menuju
kualitas dan kebalikannya. Dua model perubahan tersebut merupakan
proses penting berkaitan dengan teori evolusi materi, sosial, bahkan
pemikiran ide. Hukum ini menyatakan bahwa proses-proses perubahan
gerak di alam semesta tidaklah perlahan (gradual), dan juga tidak setara.
Periode-periode perubahan yang relatif gradual atau perubahan kecil
selalu diselingi dengan periode-periode perubahan yang sangat cepat,
perubahan semacam ini tidak bisa diukur dengan kuantitas, melainkan
hanya bisa diukur dengan kualitas.
Hukum interpenetration of opposites
Teori hukum dialektika yang satu ini secara cukup sederhana bIsa diartikan
bahwasannya proses-proses perubahan revolusi terjadi karena adanya kontradiksi-
kontradiks, karena konflik-konflik yang terjadi di antara elemen-elemen yang berbeda,
yang melekat dalam semua proses alam materi maupun sosial.

Sebagai contoh dari hukum interpenetration of opposites adalah energi


elektromagnetik, menjadi bergerak akibat dorongan positif dan negatif atas satu sama
lain, eksistensi kutub utara dan kutub selatan. Hal-hal ini tidak bisa eksis secara
terpisah (sendirisendiri). Mereka eksis dan beroperasi justru akibat kekuatan-
kekuatan yang bertentangan satu sama lain (- dan +) yang ada dalam sistem. Hal yang
serupa bahwa setiap masyarakat saat ini terdiri atas elemen-elemen berbeda yang
bertentangan, yang bergabung bersama dalam satu sistem, yang membuat mustahil
bagi masyarakat apapun, di negeri manapun untuk tetap stabil dan tak berubah.
Metode dialektis hukum ke dua ini mengidentifikasi (mengenali) kontradiksi-
kontradiksi ini dan dengan demikian berarti mempelajari serta menyingkap secara
mendalam perubahan internal yang sedang terjadi.
Hukum negasi dari negasi
‘Negasi’ dalam hal ini secara sederhana berarti gugurnya sesuatu, kematian
suatu benda karena ia bertransformasi (berubah) menjadi benda yang lain.
Sebagai contoh, perkembangan masyarakat kelas dalam sejarah kemanusiaan
menunjukkan negasi (gugurnya) masyarakat sebelumnya yang tanpa-kelas.
Jadi, hukum negasi dari negasi secara sederhana menyatakan bahwa seiring
munculnya suatu sistem (menjadi ada/eksis) baru. Bisa di katakan bahwa
hukum negasi dari negasi dihasilhan sebagai solusi dari baberapa hal yang
berlawanan dan bertentangan, urgensi pentingnya hukum ini adalah mampu
menciptakan dan menafsirkan perubahan bentuk ke yang lebih baik, dan
bentuk inipun tidak menutup kemungkina akan berubah.

Dapat disimpulkan tiga hukum dialektika ini telah memberikan pengaruh


besar pada gerakan Marxisme dan kemudian menjelma dalam cakupan besar,
skala negara, untuk dijadikan landasan dalam keputusan publik.
Masalah-masalah Marxisme

1 2 3 4 5

Yang membuat

Realitas
Karena realitas
Perubahan
Hukum

hukum ini terus

bukanlah suatu
merupakan suatu
sejarah tidak
perubahan itu
bekerja adalah

keadaan
proses sejarah yang
bersifat acak,
adalah dialektika,
alienasi-yang

tertentu,
terus berlangsung,
melainkan
yakni pola
menjamin bahwa

melainkan
kunci untuk
mengikuti suatu
gerakan triadik
urutan keadaan itu

pada akhirnya akan

sebuah proses
memahami realitas
hukum yang
yang terus

dibawa menuju

sejarah yang
adalah memahami
dapat
berulang antara
sebuah akhir akibat

terus
hakikat perubahan
ditemukan. tesis, antitesis,
kontradiksi-

berlangsung. sejarah. dan sintesis. kontradiksi dalam

dirinya..
6. Proses itu berjalan di luar kendali manusia, bergerak karena
hukum-hukum internalnya sendiri, sementara manusia hanya
terbawa arus bersam dengannya.
7. Proses itu akan terus berlangsung sampai tercapai suatu
situasi, dimana semua kontradiksi internal sudah terselesaikan.
8. Ketika situasi tanpa konflik ini tercapai, manusia tidak lagi
terbawa arus oleh kekuatan-keuatan yang bekerja di luar kendali
mereka. Akan tetapi, untuk pertama kalinya manusia akan
mampu menentukan jalan hidup mereka sendiri dan tentunya
mereka sendiri akan menjadi penentu perubahan.
9. Pada saat inilah untuk pertama kalinya manusia dimungkinkan
untuk memperoleh kebebasannya dan pemenuhan diri.
10. Bnetuk masyarakat yang memungkinkan kebebasan dan
pemenuhan diri itu bukanlah masyarakat yang terpecah-pecah
atas individu-individu yang berdiri sendiri seperti dibayangkan
oleh orang liberal.
Kesimpulan
Segala konsep pemikiran manusia lahir dari situasi kontekstual yang di
anggap kelaur dari idealisnya. begitu juga dengan lahirnya konsep
marxisme yang di ambil dari ide pemikiran Karl Marx yang muncul
karena arogansi konsep kapitaslis yang merugikan kaum miskin atau
ploretariat. Karl Marx berusaha merumuskan suatu konsep pemerintahan
dan sistem ekonomi yang baik dan berpihak pada kaum miskin karena
rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam konsep
demokratis yang menjadi landasan fikir filsut pada masa itu. Akan tetapi
dalam realitanya hal tersebut dilupakan oleh konseptor kapitalis yaitu
Weber. Ssebelum Marx, Hegel juga sudah mengkritisi sistem ini namun
cuma dala teori idealis yang mana menurut Marx hal ini kurang
bermakna karena hanya berkutat pada dunia ide. oleh sebab itu Marx
melakukan kritik terhadap teori-teori Hegel, dengan metode materialis
dialektisnya Marx menulis sebuah karya besar yang disebut dengan
manifesco communist sebagai bentuk nyata solusi terhadap arogansi
kapitalis.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai