Anda di halaman 1dari 10

MENGENAL KEKHASAN

AGAMA KHONGHUCU

TUGAS KELOMPOK MATA PELAJARAN AGAMA


A. SEJARAH AGAMA KHONGHUCU

Agama Khonghucu dalam dialek Hokkian disebut dengan ( 教儒 ) Ru Jiao atau Ji


Kauw yang berarti agama bagi umat yang lembut hati. Awal mulanya agama
Khonghucu bukanlah suatu agama melainkan ajaran tentang Konfusianisme yakni
suatu ajaran mengenai filsafat dan etika atau moral. Ajaran Konfusianisme
merupakan ajaran tertua yang ada di negara Cina, Tiongkok yang diajarkan oleh
Kong Fu Tze atau dikenal dengan nama Khonghucu.
Khonghucu adalah nabi dan pendiri agama Khonghucu.
Nabi Khong Hu Chu adalah seorang nabi yang hidup sekitar 2500 tahun yang lalu,
Ia lahir di kota Tsow di negeri Lu di dataran Cina pada 27 Agustus tahun 551 SM.
Kong Hu Chu mulai menyebarkan wahyu yang ditrimanya dari Tuhan Yang Maha
Esa tatkala ia berumur 30 tahun.
Pada tahun 518 SM Nabi Khonghucu melakukan perjalanan ke kota-kota untuk
menyebarkan ajarannya. Nabi Konghuchu berhasil menarik umat manusia tidak kurang dari
3000 orang dan dari sekian jumlah murid itu ada 72 murid yang dikategorikan maju.
Pada usia 72 tahun, tanggal 18, bulan Februari Kongculik (lunar) 479 SM wafatlah beliau,
dimakamkan di kota Kiok Hu, dekat sungai Swi. Meskipun nabi Khonghucu telah wafat,
akan tetapi ajaran suci beliau teruslah berkembang lewat para murid dan pemeluk
Konghuchu di berbagai pelosok dunia hingga sekarang.
B. INTI AJARAN AGAMA KHONGHUCU

Khonghucu sangat mementingkan ajaran moral. Khonghucu selalu menghindari


pembicaraan tentang metafisika (ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-
hal nonfisik atau tidak kelihatan), ketuhanan, jiwa, dan berbagai hal yang ajaib.
Namun Ia tidak meragukan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa yang dianut
masyarakatnya. Tujuan hidup yang dicita-citakan dalam Khonghucu adalah
menjadi seorang Kuncu (manusia budiman).
Tuhan dalam agama Khonghucu adalah konsep ketuhanan dalam agama
masyarakat Tionghoa. Dimana Tuhan dalam Agama Khonghucu adalah Tian /
Tian Kong / Tian Gong / Huang Tian, yang berati Satu Yang Maha Besar, Maha
Kuasa, Maha Esa. Sedangkan Nabi dalam Agama Khonghucu adalah Nabi Kong
Zi / Nabi Khonghucu / Kong Fu Tze.
Dalam agama Khonghucu juga terdapat Rohaniwan Agama Khonghucu yaitu Jiao Sheng
(Penyebar Agama), Wenshi (Guru Agama), Xueshi (Pendeta), Zhang Lao (Tokoh/Sesepuh).
Kitab Suci Agama Khonghucu adalah Sishu Wujing.
Ucapan salam yang digunakan dalam agama Khonghucu yaitu “Salam Kebajikan” yang
artinya hanya orang yang hidupnya menjalankan kebajikan saja yang berkenan kepada Tuhan.
Simbol agama Kong Hu Cu adalah Genta Rohani (Mu Duo) dengan tulisan Zhong Shu ( 忠
恕 ) di tengahnya.
Tempat Ibadah Agama Khonghucu adalah Litang, Kelenteng / Bio / Miao.
C. HARI RAYA AGAMA KHONGHUCU

Khonghucu sebagai agama yang diakui di Indonesia sebenarnya memiliki banyak


hari raya dan salah satu di antaranya adalah Imlek. Istilah Imlek berasal dari kata
"Im" yang bermakna bulan (lunar), sementara "Lek" artinya kalender. Imlek
merupakan hari pergantian tahun atau Tahun Baru Cina atau Tiongkok.
Secara umum, Imlek memang dirayakan sebagai tahun baru masyarakat Tionghoa
atau mereka yang memiliki keturunan Cina. Bahkan orang yang memeluk agama
selain Konghucu sekalipun jika masih "berdarah" Tionghoa juga sering ikut
merayakan Imlek. Sebenarnya, Imlek menjadi tanda peristiwa alam yang
menunjukan perubahan cuaca dari musim dingin berganti menjadi musim semi.
Selain itu, di Indonesia terdapat berbagai macam tradisi perayaan Tahun Baru Imlek, antara
lain yaitu seperti Angpao yang merupakan amplop merah yang paling dinanti saat perayaan
Imlek, dan Barongsai yang merupakan Tarian tradisional Tiongkok yang terdapat pada
perayaan Tahun Baru Imlek.
Selain hari raya Imlek, ada beberapa hari raya lainnya bagi Umat agama Khonghucu, antara
lain yaitu Cap Go meh, Twan Yang (Peh Cun), dan Hari Tangcik.
D. AGAMA KHONGHUCU DI INDONESIA

Agama Khonghucu adalah sebuah agama yang diakui di Indonesia bersama dengan 5 agama lain. Agama


Konghucu berasal dari Tiongkok daratan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran, diperkirakan sedari
abad ke-3 Masehi masuk ke Indonesia. Agama Khonghucu pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno diakui
sebagai agama resmi di Indonesia. Keputusan tersebut dapat kita lihat dalam Keputusan Presiden No. 1 tahun 1965,
hingga Konstitusi No.5 tahun 1965, yang menetapkan bahwa Indonesia memiliki 6 agama resmi orang Indonesia. Dari
data Kementerian Agama tahun 2016, orang Indonesia yang menganut konfusianisme terdapat 117.091 orang. Selama
Orde Baru, penganut Agama Khonghucu menurun drastis karena semua kegiatan keagamaan Khonghucu sangat
dibatasi dan bahkan dilarang oleh pemerintah. Lalu pada zaman Orde Reformasi, Khonghucu mulai mendapatkan
pengakuan identitasnya kembali. Meskipun jumlah pemeluk dari Agama Konghucu ini sedikit, namun ajaran-ajaran
Konfusianisme menunjukkan jati diri orang Tionghoa yang berbudaya khas dan memperkaya kebudayaan Indonesia
yang Bhineka Tunggal Ika.
E. PANDANGAN GEREJA KATOLIK TERHADAP AGAMA
KHONGHUCU

Konsili Vatikan II dalam dekritnya tentang agama-agama bukan Kristen


menyatakan antara lain; “Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam
agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja
merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran,
yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya
sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua
orang. Namun, Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus,
yakni “jalan, kebenaran, dan hidup” (lih. Yoh 14: 6); dalam Dia manusia
menemukan kepenuhan hidup keagamaan, “dalam Dia pula Allah mendamaikan
segala sesuatu dengan diri-Nya. (NA.2). Artinya bahwa Gereja Katolik menghargai
keberadaan serta ajaran agama-agama lain, termasuk agama Khonghucu.
TERIMA
KASIH
KELOMPOK 6:

BRIGITTA SEBA
JUAN KIHOR
MONA LISA
CHRISTOFEL MAHMUD
GABRIELLA PELEALU

Anda mungkin juga menyukai