Anda di halaman 1dari 4

BAGAIMANA ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN DALAM

KEBERAGAMAN

Umat islam terdiri dari beragam mazhab dan keyakinan religius. Contoh, di Indonesia terdapat
Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai dua organisasi kemasyarakatan islam
terbesar yang memiliki corak khas dalam keyakinan religiusnya. Secara berangsur-angsur
gesekan-gesekan keyakinan religius di antara ormas-ormas Islam menjadi hilang akibat
kesadaran masing-masing orang dalam ormas yang berbeda untuk membina kerukunan umat dan
antarumat beragama dalam rangka membangun persatuan bangsa.

Awal lahirnya mazhab yang berbeda-beda ialah ketika nabi Muhammad wafat, ketika para
sahabat menetapkan tokoh yang paling layak untuk memimpin umat dan menggantikan Nabi
Muhammad. Muhajirin dan Ansar merasa paling layak memimpin umat karena Muhajirin ialah
yang paling awal mendukung kenabian dan Ansar ialah yang membuat Islam menjadi besar.
pada akhirnya, Umar bin Khattab mendeklarasikan Abu Bakar (Muhajirin) sebagai khalifah.
Keluarga nabi terkejut karena menurut mereka keluarga nabi-lah atau Ali bin Abi Thalib yang
layak menjadi ulil amri karena mereka ma’shum atau terbebas dari segala dosa dan kesalahan.
Inilah yang menjadi bibit dua mazhab dalam Islam, yakni mazhab suni dan mazhab syiah.

Terdapat tiga pilar keberagaman. Pertama ialah sumber historis mengenai konsep keberagaman
yakni rangkaian peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perbedaan pendapat antara
para sahabat yang dimulai semenjak Rasulullah hidup. Kedua ialah sumber sosiologis yakni
perbedaan kondisi alam, struktur masyarakat, latar belakang muitahid sangat berpengaruh dan
mempengaruhi proses inferensi hukum. Terakhir ialah sumber teologi, “Hadis Mu’adz”
merupakan gerbang awal dibukanya pintu ijtihad dalam menyelesaikan problematika hukum
syariat.

Jejak sejarah peristiwa perbedaan pendapat era generasi terbaik umat islam yang pertama ialah
Hadis Bani Quraidzah, yakni asal muasal terbukanya pintu perbedaan perndapat dalam hukum
islam (fikih). Lalu metode suksesi kepemimpinan atau pergantian kepemimpinan dari Rasulullah
ke khalifahan berikutnya. Selanjutnya ialah perbedaan dialek yang ditandai dengan lahirnya
qiraat sab’ah. Terakhir ialah peristiwa takhim yang merupakan asal muasal perbedaan pendapat
dibidang politik yang kemudian melahirkan perbedaan mazhab. Ada empat tokoh mazhab fiqih,
yakni Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.

Berikut ialah alasan pentingnya mengenal mazhab, yakni adanya beragam mazhab dalam Islam
merupakan realitas yang harus dipandang sebagai kekayaan budaya Islam. Tanpa mazhab, kita
mungkin akan memusuhi sesama Islam. Lalu, memungkinkan kita memiliki banyak pilhan untuk
mengatasi permasalahan kehidupan modern. Karena tidak semua permasalahan di era modern
dapat diselesaikan dengan hanya satu mazhab. Selanjutnya, di era globalisasi dimana arus
informasi begitu mudah diakses termasuk tentang Islam. Tanpa mazhab, orang akan bingung
karena beragam pemikiran dan hukum islam yang berbeda-beda, bahkan bertentangan. Terakhir,
sekarang gerakan ukhuwah islamiah didengungkan oleh hampir semua ulama, cendikiawan
muslim, dan orang-orang Islam pada umumnya. Tanpa mazhab yang berbeda-beda hal ini
hanyalah dipandang sebagai slogan palsu yang mudah untuk diucap tetapi sulit untuk
dilaksanakan.

Kunci dari keharmonisan dalam keberagaman menuruh Syaikh Jamal Farouq ialah dengan
mengedepankan adab dan etika, membuang sifat fanatisme golongan, memurnikan niat dan
menyingkirkan jauh-jauh hawa nafsu, dan lain-lain. Dalam kehidupan, terdapat tiga macam
ukhuwah. Pertama ialah Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan yang berlaku antarsesama umat
islam. Kedua ialah Ukhuwah Basyariyah atau persaudaraan sesama manusia secara universal.
Ketiga ialah Ukhuwah Wathaniyah atau persaudaraan sesama manusia sebangsa dan setanah air.
Apabila ditanyakan mana yang harus diprioritaskan antara Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah
Wathaniyah, maka jawabannya ialah keduanya harus diprioritaskan dengan ketentuan masing-
masing ukhuwah tersebut jangan sampai merusak satu sama lain.

NADLATUL ULAMA

Nahdlatul Ulama yang berartikan kebangkitan ulama atau kebangkitan cendekiawan islam yang
disingkat menjadi NU adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Organisasi ini
berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan
ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya melembagakan wawasan tradisi
keagamaan yang dianut jauh sebelumnya, yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah. Selain itu, NU
sebagaimana organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya atau
keagamaan yang lahir di masa penjajah, pada dasarnya merupakan perlawanan terhadap
penjajah. Hal ini didasarkan, berdirinya NU dipengaruhi kondisi politik dalam dan luar negeri,
sekaligus merupakan kebangkitan kesadaran politik yang ditampakkan dalam wujud gerakan
organisasi dalam menjawab kepentingan nasional dan dunia Islam umumnya. NU selama ini
mengikuti Madzhab Imam Syafi'i dan mengakui tiga madzhab lainnya, yakni Madzhab Imam
Hanafi, Madzhab Imam Maliki dan Madzhab Imam Hambali. Alasan NU memilih mazhab empat
disebabkan adanya kemiripan cara berijtihad antara keempat mazhab dengan empat sahabat
Khulafaur Rasyidin. Imam Syafi’i mirip dengan Sahabat Abu Bakar yang lebih hati-hati, Imam
Malik mirip Sahabat Umar bin Khattab, Imam Ahmad bin Hanbal mirip Sahabat Ustman bin
Affan, dan Abu Hanifah mirip caranya Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini


diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai
orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama Muhammadiyah
adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan
ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu
dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan
pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar
agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem
kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak
merefleksikan kepada perintah-perintah Alquran, di antaranya surat Ali Imran ayat 104 yang
berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk
bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak,
yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Sebagai dampak positif dari
organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di
seluruh Indonesia. Muhammadiyah tidak berafiliasi kepada mazhab tertentu. Namun, hal tersebut
tidak berarti menafikan berbagai pendapat fukaha yang ada. Pendapat-pendapat mereka sangat
penting dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan diktum norma atau ajaran
yang lebih sesuai. Hal tersebut menyatakan bahwa Muhammadiyah memahami agama dilakukan
langsung dari sumber-sumber pokoknya, Al-Quran dan Sunnah. Bukan berarti menegasikan
pendapat ulama yang ada, bukan pula tidak merujuknya.

PERSATUAN ISLAM

Persatuan Islam yang disingkat Persis atau PERSIS adalah sebuah organisasi Islam di Indonesia.


Persis didirikan pada 12 September 1923 di Bandung oleh sekelompok Islam yang berminat
dalam pendidikan dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji
Muhammad Yunus. Persis didirikan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman Islam yang
sesuai dengan aslinya yang dibawa oleh Rasulullah Saw dan memberikan pandangan berbeda
dari pemahaman Islam tradisional yang dianggap sudah tidak orisinil karena bercampur dengan
budaya lokal, sikap taklid buta, sikap tidak kritis, dan tidak mau menggali Islam lebih dalam
dengan membuka Kitab-kitab Hadits yang shahih. Oleh karena itu, lewat para ulamanya seperti
Ahmad Hassan yang juga dikenal dengan Hassan Bandung atau Hassan Bangil, Persis
mengenalkan Islam yang hanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Organisasi Persatuan Islam
telah tersebar di banyak provinsi antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Riau, dan Gorontalo.
Persis bukan organisasi keagamaan yang berorientasi politik namun lebih fokus terhadap
Pendidikan Islam dan Dakwah dan berusaha menegakkan ajaran Islam secara utuh tanpa
dicampuri khurafat, syirik, dan bid'ah yang telah banyak menyebar di kalangan awwam orang
Islam.

Anda mungkin juga menyukai