Anda di halaman 1dari 20

PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN

Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu : Lutfi Nurfita, S.E.SY., M.E.

Disusun Oleh:

1. Achwal Alfarid Choiri 63040190114


2. Denny Hermawan 03040190120
3. Vivi Septianti 63040200001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN SALATIGA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PERUBAHAN PARADIGMA
MANAJEMEN ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Lutfi
Nurfita, S.E.SY., M.E. pada mata kuliah SPM. Selain itu, makalah ini juga untuk menambah
wawasan yang berkaitan dengan materi perubahan paradifma manajemen bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lutfi Nurfita, S.E.SY., M.E. selaku dosen mata
kuliah SPM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

PERUBAHAN PARADIGMA MANAJEMEN..............................................................................1

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan Masalah....................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

A. Manajemen Paradigma Baru.................................................................................................3

B. Dampak Paradigma Baru Manajemen Bagi Bisnis..............................................................7

C. Perubahan Pada Revolusi Kualitas.......................................................................................7

D. Perubahan Pada Lingkungan Dan Respon Organisasional...................................................8

E. Reformasi Manajemen Sumber Daya Manusia....................................................................9

F. Ciri-Ciri Manajemen Sumber Daya Manusia Di Masa Depan...........................................11

BAB III..........................................................................................................................................15

PENUTUP.....................................................................................................................................15

A. KESIMPULAN...................................................................................................................15

B. SARAN...............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Paradigma adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan
mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku. Paradigma
juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam
memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma adalah model dalam teori ilmu
pengetahuan. Selain itu, paradigma merupakan kerangka berpikir. Paradigma adalah model
utama, pola atau metode (untuk meraih beberapa jenis tujuan). Sering kali paradigma merupakan
sifat yang paling khas atau dasar dari sebuah teori atau cabang ilmu.1

Sementara paradigma dalam manajenen sendiri berupa cara berfikir seseorang dalam
mengelola suatu perusahaan ataupun bisnis.Saat ini manajemen sudah mengalami perubahan
paradigma.

Yang sebelinya manajemen cenderung bersifat arogan dimana manajemen menganggap


bahwa konsumenlah yang membutuhkan kita (organisasi/ perusahaan). Mereka pun menganggap
karyawan hanyalah faktor produksi/ operasi. Pada posisi ini, perusahaan tersebut cenderung
memiliki ciri-ciri: diproteksi pemerintah, dimana organisasi/ perusahaan itu cenderung terlena
dan lalai membangun keuangan.

Setelah itu paradigma manajemen berubah dan menganggap konsumen harus dilayani dan
dipuaskan. Dan karyawan bukan sekedar faktor produksi, sehingga harus diperhatikan.

Dan akhirnya manajemen menganggap konsumen sebagai mitra organisasi/ perusahaan


(network). Manajemen pun menganggap bahwa karyawan adalah aset utama sehingga perlu

1
https://hot.liputan6.com/read/4601251/paradigma-adalah-cara-pandang-terhadap-sesuatu-pahami-makna-
serta-contohnya diakses 10:29

1
dikembangkan. Pada posisi ini, perusahaan tersebut cenderung memiliki ciri-ciri: memiliki
persaingan. Persaingan menyebabkan organisasi/ perusahaan tidak punya pilihan lain dan harus
berhadapan dan berkompetisi dengan kompetitor. Untuk bertahan dan berkembang, organisasi/
perusahaan tersebut harus membangun keunggulan kompetitif.2

B. Rumusan Masalah
1. Apakah perubahan paradigma baru manajemen?
2. Bagaimana dampak paradigma baru manajemen bagi bisnis?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui perubahan paradigma baru manajemen
2. Mengetahui dambak paradigma baru manajemen bagi bisnis?

2
http://harismunandar.com/perubahan-paradigman-manajemen/ diakses 10.20

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Paradigma Baru


Manajemen paradigma baru adalah manajemen propesional gaya baru dengan visi
dan misi masa depan untuk mencapai unggulan terbaik (The best). Membangun program
kerja melalui proses POAC dan penggunaan sumber daya 6M serta sinergi aktivitas
dengan kecepatan tinggi (Speedy). Berdasarkan teknologi informasi, system manajemen
oprasional dirancang memiliki sifat flekxibel yang adaptif, responsive, dan peka terhadap
perubahan (Change) sehingga model manajemen dan produknya selalu dalam kondisi
terbaru (the new). Menjelajah cakrawala berbasis perubahan (change). Berwawasan
lingkungan (environment), dan bernuansa kewirausahaan (entrepreneurship) secara
terpadu.
Filosofi yang mendasari setiap Tindakan dan perilaku organisasi adalah menganut
pada dua prinsip, yaitu ekonomis dan produktif bertujuan menghasilkan nilai tambah
(added value). Menerapkan strategi menggunakan taktik dua pilar, yaitu pemberdayaan
(empowerment) dan pembaharuan (reformation) untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dalam keragaman organisasi menggali azas menfaat, membina budaya
organisasi, kemitraan (partnership), kebersamaan (togetherness), menciptakan
pembangunan melalui perubahan, dan inovasi secara berkesinambungan terus-menerus
tiiada henti, melakukan penelitian, meningkatkan mutu, meningkatkan daya saing,
menjalin kerja sama saling menguntungkan dan melakukan reformasi terpadau.3
Singkatnya, manajemen paradigma baru merupakan manajemen propesional gaya
baru berbasis pembaharuan (change), berwawasan lingkungan (environment), bernuansa
kewirausahaan (entrepreneurship), yang berorientasi pada efektivitas pencapaian sasaran
dan efisieni penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan. Dapat diungkapkan lebih
sederhana bahwa manajemen paradigma baru merupakan manajmen propesional gaya

3
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen, Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

3
baru berbasis perubahan (change) yang berorientasi pada efektivitas dan efisiensi untuk
mencapai tujuan. Lebih spesifik lagi dikenal dengan manajemen reformatif, manajemen
demokratif, manajemen partisipatif, dan manajemen efektif.4Strategi manajemen
paradigma baru adalah suatu tata cara atau taktik dan siasat yang diarahkan untuk
mencapai tujuan berikut.
Pertama, pemberdayaan (Empowerment); mengembangkan potensi kapasitas
daya guna dan berbagai unsur sumber daya, memaksimalkan pemanfaatan kapasitas daya
guna dari berbagai unsur sumber daya, pemberdayaan dapat dilakukan dengan cara :
kepemimpinan, motivasi, komunikasi, koordinasi, diklat,litbang, renovasi, rehabilitasi
dan modifikasi sehingga menjadi daya saing atau kekuatan yang tangguh untuk mencapai
sesuatu yang terkuat dan terbaik (the best), yaitu mencegah kapasitas menganggur (idle
capacity) dan mencapai kapasitas penuh (full capacity).
Kedua, Pembaharuan (Reformation): berevolusi dan orientasi pada perubahan
(change) dari kondisi lama (status quo) menjadi kondisi baru (reformis) diberbagai
sector; menggali peluang untuk menciptakan sesuatu yang tidak sempurna menjadi
sempurna, menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada, menciptakan sesuatu yang
tidak mungkin menjadi mungkin. Pembaharuan dapat dilakukan dengan cara : imajinasi,
inspirasi, kreatif, inovasi, ide, prakarsa, inisiatif sehingga menjadi daya cipta atau
kekuatan yang dinamis untuk menciptakan sesuatu yang terdepan yang beda, dan yang
baru, yaitu perbaikan terus-menerus dan inovasi berkelanjutan.
Model manajemen paradigma baru terbagi menjadi dua bagian. Pertama, model
model manajemen paradigma baru merupakan manajemen propesional gaya baru
berbasisi perubahan dan sebagai perpaduan dari manajemen berdasarkan sasaran
(management by objectives). Manajemen pengecualian (Management by exception),dan
manajemen modern lainnya untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien. Kedua,
manajemen paradigma baru bermula dari proses POAC dan penggunaan SD-6M,
selanjutnya menjelajah cakrawala perubahan, lingkungan dan kewirausahaan, filosofi
mendasari prinsip ekonomis dan produktif, strategi menggunakan taktik pemberdayaan
dan pembaharuan, orientasi pada efektivitas dan efisiensi dan berakhir pada pencapaian
tujuan.
4
Hendro and WW Chandra 2006. Be a Smart and Good Entreprenter, Jakarta: CLA Publishing and Universitas Bina
Nusantara

4
Gambar 1 Mekanisme Model Manajemn Paradigma Baru

5
Aktivitas manajemen dapat dipisahkan dalam aktivitas-aktivitas komponen yang meliputi:

1. Perencanaan (Planning), merupakan suatu teknis metodis, untuk melihat kemuka dalam
rangka usaha memenuhi syarat-syarat kerja dan mengurangi jumlah upaya mental yang
diperlukan sewaktu perkerjaan sedang berlangsung. Planning baik, lebih menekankan
upaya pencegahan daripada koreksi keterlambatan-keterlambatan perencanaan meliputi
determinasi metode-metode Tindakan-tindakan yang diusulkan dan mengetahui Tindakan
apa yang akan menghasilkan hasil yang diinginkan dan bagaimana thap pelaksanaannya.
Hal ini sangat penting bagi seorang manager yang efisien.
2. Pengorganisasian (Organizing), secara harfiah berarti “membuat sesuatu menjadi
organis” artinya berguna dengan jalan menetapkan suatu struktur atau hubungan operatif
yang bekerja antara berbagai komponen secara keseluruhan seorang manajer
mengorganisasi pekerjaan untuk apa ia bertanggung jawab, dengan jalan membaginya
dengan urutan yang teratur diantara berbagai macam unit structural guna melaksanakan
tugas.
3. Mengkoordinasi (Coordinating), meliputi kerja sama secara lancer dari macam-macam
aktivitas yang merupakan bagian dari seluruh usaha total yang dilakukan untuk
melaksanakan pekerjaanyang harus dilakukan. Dapat dianggap sebagai suatu upaya
kearah pembaruan yang sempurna, atau sesuatu penyesuaian yang harmonis.
4. Membimbing / mengarahkan (Directing), mengarahkan semua upaya menuju kearah yang
telah ditetapkan. Saluran-saluran tepat yang akan digunakan ditetapkan dengan jelas dan
bidang-bidang kearah mana aktivitas akan dikerahkan secra spesifik.
5. Mengawasi (Controlling), berarti upaya untuk membatasi, mengontrol dan memotivasi
pengaruh-pengaruh yang dilakukan olaeh para manajer. Pengawasan (control)
mengusahakan agar aktivitas sesuatu perusahaan tetap berada dalam saluran-saluran yang
tepat.5 6

5
H Malayu S.P. 2001, Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara
6
Jauch, Lawrence R. and Wiliam F. Glueck. 1999. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta:
Erlangga

6
B. Dampak Paradigma Baru Manajemen Bagi Bisnis

Sebuah slogan seperti "pelanggan adalah raja" . pelanggan harus dilayani dengan
segenap hati, pikiran dan otot. Dalam bisnis, asumsi utamanya adalah customer comes
first. Apa yang dibutuhkan (needs), diharapkan (expectations), dan diinginkan (wants)
pelanggan, itulah yang memberikan peluang kepada seorang pebisnis.
Pelanggan selalu mau membayar mahal apa saja yang bertalian dengan N-E-W
(NeedsExpectations-Wants)-nya. Dan kaum bisnis tidak saja berkewajiban untuk
melayani N - E-W-nya itu, tetapi juga menciptakan NEW - NEW baru lewat apa yang
belakangan ini disebut sebagai proses Value Creating Business. Peluang bisnis bukan
hanya perlu ditanggapi, tetapi sudah sampai taraf bisa diciptakan lewat proses rekayasa
canggih para periset pemasaran dan konstituennya.

C. Perubahan Pada Revolusi Kualitas

Dalam bisnis, sistem pelayanan pelanggan haruslah diarahkan sedemikian rupa,


bukan sekadar untuk memuaskan pelanggan, tetapi untuk membuatnya setia dan fanatik
terhadap produk atau jasa atau brand yang ditawarkan perusahaan. Customer Satisfaction
Index (CSI) harus digantikan dengan Customer Delighted Index (CDI, ini istilah yang
belum saya temukan dalam literatur, jadi cuma sekadar rekaan hasil berpikir logis saja)
atau Customer Loyalty Index (CLI, ini juga istilah rekaan penulis).
Dan para pakar atau periset di bidang pemasaran dengan piawai mencoba
menawarkan berbagai jasa pengukuran CSI maupun CDI/CLI dengan harga tinggi karena
tahu betul bahwa banyak perusahaan bersedia membayar mahal untuk menge - tahui
persepsi dan tingkat fanatisme serta kesetiaan pelanggan terhadap produk/ jasa/brand
mereka. Ini soal masa depan perusahaan, soal hidup dan matinya peru sahaan, jadi wajar
kalau biayanya mahal, bukan?
Seperti ketika CSI mewabah sebagai bagian dari konsep bisnis modern yang
diikuti oleh konsep Employee Satisfaction Index (ESI), maka baik CDI maupun CLI -
kalau ada yang mau mengukurnya secara kuantitatif- pada gilirannya akan dikaitkan

7
dengan Employee Delighted Index (EDI) dan Employee Loyalty Index (ELI). Sebab
kalau pelanggan eksternal (customer) dianggap penting, maka pelanggan internal
(employee, pegawai) tentu tak kalah penting.
Bukankah pelanggan internal (middle line) itulah yang memainkan peranan
strategis dalam melayani pelang - gan eksternal (top line) agar shareholders memperoleh
profit (bottom line)?
Masalahnya, bila pelanggan internal diminta fokus melayani pelanggan eksternal,
maka siapakah yang harus fokus melayani pelanggan internal itu? Jawabnya mungkin ini:
para pemilik bisnis yang terutama diwakili oleh manajemen puncak sebuah perusahaan.
Merekalah yang harus fokus melayani pegawai dan pekerja di dalam perusahaan.

D. Perubahan Pada Lingkungan Dan Respon Organisasional

Namun pada pihak lain mereka kesulitan untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa
mereka sendiri sangat fokus melayani berbagai N-E-W dari para pegawai gajian tersebut.
Banyak perusahaan yang masih bisa membukukan laba tinggi dalam kesulitan-kesulitan
ekonomi yang sedang berlangsung di tanah air. Namun tidak banyak perusahaan yang
bersedia menaik - kan gaji pegawainya di atas 20 persen per tahun dengan dalih situasi
ekonomi yang serba sulit saat ini.
Pemilik bisnis dan manajemen puncak perusahaan tentu paham betul bahwa
angka-angka inflasi telah membuat banyak pegawai berkurang daya beli dan bahkan daya
hidupnya bila kenaikan gaji selalu lebih kecil daripada angka -angka inflasi. Namun,
mereka berharap para pegawai yang mayoritas memang tidak punya banyak pilihan itu
(takut di-PHK) rela berkorban dan menunjukkan sikap mengabdi untuk "kepentingan
bersama".
Apa yang ingin saya katakan dengan uraian singkat di atas adalah masalah -
masalah pelayanan pelanggan selalu berakar pada masalah sikap pemilik bisnis dan
manajemen puncak terhadap pegawai mereka, dan bukan pertama-tama dan terutama
merupakan masalah antara sikap pegawai dengan pelanggan eksternal perusahaan.
Mencari pelanggan baru boleh jadi akan selalu lebih mudah dibandingkan dengan
usaha mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Sebab untuk mempertahankan
8
pelanggan yang sudah ada diperlukan suatu bentuk hubungan yang intim (customer
intimacy) yang benar-benar berakar pada konsep win-win solution.
Masalahnya, para pakar di bidang pemasaran dan pelayanan pelanggan sangat
sering mengatakan bahwa biaya yang diperlukan untuk mencari pelanggan baru 3 - 5 kali
lebih mahal dibandingkan dengan usaha mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Ironisnya, mayoritas pemilik bisnis dan manajemen puncak perusahaan sedikit sekali
yang benar-benar meyakini bahwa dalil tersebut juga berlaku dalam hubungan mereka
dengan pelang -gan internalnya (pegawai).
Sepanjang para pemilik dan mana - jemen puncak terus menerus belajar
mendemonstrasikan servant firts attitude terhadap pegawainya (middle line), meme - nuhi
bahwa melampaui needs-expectationswants-nya para pegawai yang melayani pelanggan
eksternal (top line), maka ia tidak perlu khawatir tentang profit (bottom line) yang akan
dinikmatinya.

E. Reformasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Visi bukan sekadar rumusan kata - kata indah yang puitis dan enak didengar.
Bahkan visi juga bukan sekadar hasil olah pengetahuan (knowledge management), meski
ia mencakup hal itu. Visi tidak mungkin diperoleh dari pelatihan (training)
sebab pada hakikatnya visi bukan ketrampilan. Visi harus berangkat dari hati ( heart,
perenungan, dan proses pembelajaran), yang kemudian diberi "bingkai" oleh akal budi
(ratio, pengetahuan), dan kemudian direalisasikan lewat tindakan nyata ( will,
keterampilan).
Dengan demikian hal ihwal tentang (apa) visi dapat diajarkan, dan bagaimana
merumuskan visi dapat dilatihkan, tetapi keduanya belum cukup. Harus ditambahkan
dengan faktor perenungan atau kontemplasi di peristirahatan batin (sanctuary). Dan
mungkin perenungan dan kontemplasi itulah yang sangat sedikit dilakukan oleh banyak
orang yang meme - gang jabatan kepemimpinan saat ini. Itu sebabnya kebanyakan visi
pribadi maupun visi perusahaan hanyalah sekadar basa-basi saja, asesoris penghias
dinding yang meaningless (tanpa makna).

9
Dari semua faktor pemasaran eksternal, teknologi mempunyai pengaruh terbesar
yang tidak dapat diperkirakan. Ini dapat merusak atau menciptakan pasar,
mengembangkan atau mengusa hakan industri dan produk, serta menciptakan kegiatan
ekonomi atau melesukannya. Pengaruh teknologi di masa mendatang merupakan faktor
pemasaran ekternal yang paling sukar diperkirakan.

1. Interface Pemasaran dan Teknologi

Pemasaran dan teknologi makin langsung berhubungan dan terkoordinasi dalam


pemikiran manajemen dan secara ekplisit disadari mengenai pentingnya peran
teknologi dalam persaingan, ongkos-ongkos, pangsa pasar, iklan, pengembangan
produk, penjualan langsung perorangan, distribusi dan faktor yang membentuk
bauran pemasaran.

Perkembangan teknologi mendatang diperkirakan akan lebih mempengaruhi


secara cepat dan langsung terhadap pasar dan manajemen pema - saran dari pada
sebelumnya. Ini berarti manajemen pemasaran harus cepat bereaksi dengan jendela
peluang yang hanya terbuka sebentar-sebentar. Teknologi baru akan membentuk dan
menyusun kembali pasar bersama - sama dengan hal - hal berikut :

a. Usangnya penggantian produk dalam waktu yang relatif pendek

b. Berkembangnya barang substitusi yang sangat berbeda dan lebih baik dalam
kinerja dan kualitas dibandingkan dengan apa yang sekarang ada

c. Perubahan metode pemasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen

d. Pengembangan industri baru dalam memberikan peluang pasar yang tak


terduga dan mengun-tungkan

e. Membentuk dan mempengaruhi pola hidup

f. Peningkatan efisiensi, produktivitas, dan penurunan ongkos pemasaran. Dari


uraian tersebut di atas maka, pengembangan teknologi di suatu negara akan
ditantang oleh pengembangan - pengembangan dari negara lain yang mungkin
sekali lebih unggul.

10
2. Komputasi dan Informasi

Jaringan elektronik dan kemam puan kendali jarak jauh komputer akan
menjadikan dunia lebih terbuka bagi konsumen. Kemajuan elektronik akan mengubah
rumah tangga dan pera - nannya dalam kehidupan kita . Rumah akan merupakan
perpustakaan dan pusat informasi, sebab komputer dan disket kompak akan menjadi
gudang informasi dunia yang tersedia dengan cepat. Rumah akan menjadi stasiun
kerja dan memungkinkan banyak orang tidak harus bepergian karena lebih
menyenangkan dan efisien untuk bekerja dirumah.
Komputer elektronik dirumah tinggal akan menyediakan kemampuan untuk
membuat katalog cetak khusus, buku - buku , surat kabar dan majalah. Konsumen
akan dapat meringkas data audio visual ke dalam disket kecil. Komunikasi pasar akan
makin banyak dan makin intensif bila media menjadi lebih terpadu akibat sistem
komunikasi yang lebih efektif, misalnya bila media cetak makin elektronik, dan bila
komputer, TV, telpon dan data base saling berkaitan. Ruang lingkup dan potensi
menjadi semakin besar. Komunikasi pasar yang lebih terdisain secara global akan
berkembang pesat.

F. Ciri-Ciri Manajemen Sumber Daya Manusia Di Masa Depan

Konsumen dimasa mendatang akan berbeda dengan nenek moyangnya dalam pola
pembelian. Konsumen di masa depan nampaknya lebih menyukai men-dengar dan
merasakan sendiri, bertindak demi kepentingan sendiri, makin terlihat dalam pengarahan
bisnis, dan menjadikan pasar bekerja lebih baik.
1. Pergeseran Ekonomi Banyak pergeseran dan trend akan mempengaruhi
perilaku kon - sumen serta pasar dalam waktu sepuluh sampai dua puluh tahun
mendatang . Contohnya :

11
a. Pergeseran produksi ke konsep kegunaan ( utility ) dengan dimensi seperti
keramahan pemakai, kualitas, pelayanan, jaminan dan modifikasi produk.
b. Dari kelompok individu ke kerja - sama yang lebih besar, saling
berkepentingan, saling berkaitan dan keterlibatan pribadi.
c. Dari perekonomian regional dan nasional ke perekonomian saling
berhubungan secara global, dengan kegiatan usaha multinasional,
perdagangan internasional, jarinan global dan menyeluruh
d. Dari industri tradisional ke industri berteknologi tinggi yang kaya
informasi, mudah menyesuaikan, berkiblat pada R & D.
e. Dari tenaga fisik tak terdidik ke tenaga terdidik untuk melakukan kegiatan
usaha dilakukan oleh tenaga - tenaga berpendidikan, penelitian, perangkat
lunak dan komputer. Trend ekonomi tersebut di atas beberapa diantaranya
akan mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku konsumen di masa men
- datang, yang disebabkan oleh bebe - rapa faktor antara lain: Tidak ada

perang yang berarti, lebih mewah dan kaya, angkatan kerja lebih berpen -
didikan,keluarga lebih kecil, hidup lebih sehat dan lebih lama, lebih
banyak kegiatan mencari informasi, penduduk bersifat mobil, makin tinggi
kehendak untuk mencari yang baru.

2. Pengaruh Gaya Hidup

Masa depan konsumen menun jukkan ketergantungan terhadap produk dan


didominasi oleh produk. Bayangkan apa yang terjadi ketika mobil, AC,
telpon, atau komputer sudah meluas. Kehidupan terganggu dan rencana
berubah dengan cepat. Ketika rumah, kantor, pabrik dan toko eceran menjadi
otomatis maka mesin menjadi dominan, dimana konsumen makin tergantung
pada produk - produk itu.

Demikian pula pengaruh TV dan mobil. TV telah merubah cara peng -


gunaan waktu dalam kehidupan kon - sumen. Ini mempengaruhi pola dan
pembelian barang konsumsi, karena sore hari banyak yang tinggal dirumah
nonton TV. Mobil telah menjadikan pusat belanja berada agak jauh dari kota.
Liburan telah banyak dipengaruhi oleh adanya mobil. Mobil telah pula

12
berpengaruh terhadap industri yang berkaitan dengan produk seperti: ban,
bensin, kaca dan sebagainya. Telekomunikasi juga akan mempe - ngaruhi cara
belanja, cara hidup, perilaku dan pikiran.

Teknologi komunikasi memungkinkan konsumen melakukan pembelian


melalui interaksi sistem video, jaringan komputer dan telpon. Bagi orang -
orang yang hendak berbelanja akan tersedia toko pengecer. Para pengecer
akan mengkhususkan diri dibidang barang - barang, jaminan, kualitas, nilai
pelayanan, citra dan keadaan toko. Supermarket makin menjadi modern dan
modelnya makin canggih. Toko ini akan menyediakan makanan ( fast food ),
check-out yang cepat, mini banking dan berbagai pela - yanan tidak terkecuali
pada langganan.

Penyiaran teletext akan mengganti media iklan yang mahal. Dengan


menekan tombol, konsumen dapat memilih iklan mana yang disukai. Ini akan
mempengaruhi bentuk iklan yang sekarang. Teletext merupakan iklan masa
mendatang dengan strategi pemasaran langsung. Pemasaran langsung akan
mengirim secara lang - sung pesan - pesan melalui laser disk yang berisikan
katalog dan penawaran oleh berbagai perusahaan.

Keberhasilan pemasaran masa mendatang memerlukan lebih besar


komitmen internasional dari pada sebelumnya. Persaingan akan makin hebat
dipasar global melalui strategi produsen harga rendah, strategi relung
internasional dan adanya spesialisasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka,
manajemen, strategi dan peru - musan perencanaan di masa men - datang
hendaknya digambarkan sebagai berikut:

- Makin memfokuskan keberhasilan bisnis

- Dilakukan dalam batas waktu yang ketat

- Lebih fleksibel, efisien dan efektif

- Makin tanggap untuk munculnya peluang

- peluang dan pemecahan masalah langganan

13
- Koordinasi makin dekat

- Efektif untuk jangka pendek, karena gejolak yang ada makin cepat

- Makin kerap direvisi

14
7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen paradigma baru adalah manajemen propesional gaya baru dengan visi
dan misi masa depan untuk mencapai unggulan terbaik (The best). Membangun program
kerja melalui proses POAC dan penggunaan sumber daya 6M serta sinergi aktivitas
dengan kecepatan tinggi (Speedy). Berdasarkan teknologi informasi, system manajemen
oprasional dirancang memiliki sifat flekxibel yang adaptif, responsive, dan peka terhadap
perubahan (Change) sehingga model manajemen dan produknya selalu dalam kondisi
terbaru (the new). Menjelajah cakrawala berbasis perubahan (change). Berwawasan
lingkungan (environment), dan bernuansa kewirausahaan (entrepreneurship) secara
terpadu.
Sebuah slogan seperti "pelanggan adalah raja" . pelanggan harus dilayani dengan
segenap hati, pikiran dan otot. Dalam bisnis, asumsi utamanya adalah customer comes
first. Apa yang dibutuhkan (needs), diharapkan (expectations), dan diinginkan (wants)
pelanggan, itulah yang memberikan peluang kepada seorang pebisnis.
Pelanggan selalu mau membayar mahal apa saja yang bertalian dengan N-E-W
(NeedsExpectations-Wants)-nya. Dan kaum bisnis tidak saja berkewajiban untuk
melayani N - E-W-nya itu, tetapi juga menciptakan NEW - NEW baru lewat apa yang
belakangan ini disebut sebagai proses Value Creating Business. Peluang bisnis bukan
hanya perlu ditanggapi, tetapi sudah sampai taraf bisa diciptakan lewat proses rekayasa
canggih para periset pemasaran dan konstituennya.

7
https://media.neliti.com/media/publications/161865-ID-paradigma-baru-manajemen.pdf diakses: 15.50

15
B. SARAN

Berdasarkan beberapa sumber yang kami dapat, dan setelah kami mengambil kesimpulan
dari materi ini, ada beberapa saran dari penulis kepada pembaca.

Besar harapan penulis kepada para pembaca untuk dapat memahami dan lebih mendalami
materi, tdak hanya pada materi yang kami sampaikan.

Dan kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna maka kami
sebagai penulis membuka pintu kritik dan saran bagi pembaca, untuk menjadikan
makalah ini lebih baik lagi. semoga bermafaat untuk kita semua.

16
DAFTAR PUSTAKA
( https://hot.liputan6.com/read/4601251/paradigma-adalah-cara-pandang-terhadap-sesuatu-
pahami-makna-serta-contohnya diakses: 27 September 21)

( https://www.readcube.com/articles/10.21512%2Ftw.v8i2.739 diakses: 27 September 21)

(https://media.neliti.com/media/publications/161865-ID-paradigma-baru-manajemen.pdf
diakses: 26 September 21)

(www.jurnal-puslit-petra.com diakses: 28 September 21)

(http://www.rusmiati.mutiaracyber.com/artikel.h%20t%20ml diakses: 28 September 21)

(http://www.rusmiati.mutiaracyber.com/artikel.h%20t%20ml diakses: 28 September 21)

Murti Sumarni, 2004, Diktat Kuliah Seminar Manajemen, Yogyakarta: STIE Kerja Sama

H Malayu S.P. 2001, Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara


Jauch, Lawrence R. and Wiliam F. Glueck. 1999. Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan. Jakarta: Erlangga

Hendro and WW Chandra 2006. Be a Smart and Good Entreprenter, Jakarta: CLA Publishing and
Universitas Bina Nusantara

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen, Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

17

Anda mungkin juga menyukai