KELOMPOK 2
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran
untuk menyelesaikan tugas menyusun makalah mata kuliah Teori Organisasi dengan judul
“Desain Dan Strategi Organisasi Dalam Perubahan Lingkungan Global” dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih kepada bapak Iqbal Ramadhani Fuadiputra, S.E.,
M.SM. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Teori Organisasi yang telah memberikan tugas
ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita tentang materi Teori Organisasi. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................5
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1 STRATEGI DAN LINGKUNGAN....................................................................................6
2.2 STRATEGI TINGKAT FUNGSIONAL............................................................................10
2.3 STRATEGI TINGKAT BISNIS......................................................................................14
2.4 STRATEGI TINGKAT PERUSAHAAN...........................................................................16
2.5 PENERAPAN STRATEGI LINTAS NEGARA..................................................................18
BAB III....................................................................................................................................21
STUDI KASUS.......................................................................................................................21
BAB IV....................................................................................................................................24
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................24
A. KESIMPULAN................................................................................................................24
B. SARAN..........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desain dan strategi organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan global
menyoroti kompleksitas dinamika yang dihadapi oleh perusahaan dan entitas
organisasional di era kontemporer. Pertama, fenomena globalisasi membuka peluang
integrasi ekonomi dan meningkatkan ketergantungan antar negara. Hal ini membawa
tantangan baru seperti persaingan global, regulasi lintas batas, dan dinamika pasar yang
lebih cepat. Dalam konteks ini, desain organisasi harus dapat menangani kompleksitas
struktural yang terlibat dalam operasi global. Kedua, teknologi informasi dan transformasi
digital menjadi pendorong utama perubahan dalam berbagai industri. Organisasi harus
mampu menyesuaikan model bisnis mereka, mengintegrasikan teknologi baru, dan
merespons tuntutan pelanggan yang semakin tinggi terhadap inovasi. Ini mengharuskan
strategi organisasi yang tidak hanya responsif tetapi juga proaktif dalam merancang
sistem yang mendukung inovasi dan pengembangan produk.
Sementara itu, isu-isu lingkungan dan sosial semakin mendapat perhatian, memicu
perubahan dalam etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Regulasi yang lebih
ketat dan tuntutan konsumen terhadap keberlanjutan menuntut desain organisasi yang
memasukkan aspek lingkungan dan sosial sebagai bagian integral dari strategi
keseluruhan. Dalam menghadapi perubahan lingkungan global, desain dan strategi
organisasi harus memasukkan prinsip-prinsip keberlanjutan untuk mencapai
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, tanggung jawab sosial, dan pemeliharaan
lingkungan. Aspek penting lainnya adalah pengelolaan sumber daya manusia dalam
konteks lingkungan global yang berubah. Organisasi harus mengembangkan keterampilan
karyawan, mengadopsi model kepemimpinan yang inklusif, dan menciptakan budaya
kerja yang mendukung kolaborasi lintas batas. Strategi organisasi juga harus mencakup
pengelolaan perubahan yang efektif, memberikan dukungan kepada karyawan dalam
menghadapi transformasi organisasional.
Dengan demikian, menghadapi perubahan lingkungan global, desain dan strategi
organisasi bukan hanya faktor penentu kesuksesan, tetapi juga kunci keberlanjutan jangka
panjang. Organisasi yang mampu merespons dinamika global dengan fleksibilitas dan
inovasi akan memiliki posisi yang lebih kuat menghadapi tantangan masa depan.
1.2 Rumusan masalah
a. Identifikasi cara manajer dapat menggunakan strategi tingkat fungsional untuk
mengembangkan kompetensi inti yang memungkinkan organisasi menciptakan nilai
dan memberikan keunggulan kompetitif.
b. Jelaskan bagaimana cara manajer menggabungkan kompetensi khas organisasinya
dapat menciptakan strategi tingkat bisnis yang sukses yang memungkinkan mereka
bersaing untuk mendapatkan barang langka sumber daya.
c. Membedakan strategi tingkat korporat yang dapat digunakan perusahaan untuk
memasuki pasar baru domain di mana mereka dapat terus tumbuh dan menciptakan
nilai.
d. Menghargai pentingnya menghubungkan strategi dengan struktur dan budaya pada
masing-masing organisasi tingkat—fungsional, bisnis, dan korporat—untuk
meningkatkan kemampuan menciptakan nilai.
e. Memahami bagaimana strategi ekspansi global memungkinkan organisasi mencari
hal baru peluang untuk memanfaatkan kompetensi intinya untuk menciptakan nilai
bagi pemangku kepentingan
1.3 Tujuan
a. Mengidentifikasi metode dan pendekatan yang efektif bagi manajer dalam
menggunakan strategi tingkat fungsional.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memungkinkan manajer menggabungkan
kompetensi khas secara efektif dalam pengembangan strategi bisnis.
c. Mengidentifikasi domain pasar di mana perusahaan dapat terus tumbuh dan
menciptakan nilai melalui strategi tingkat korporat.
d. Mengidentifikasi peran budaya organisasi dalam mendukung implementasi strategi
dan penciptaan nilai.
e. Mengidentifikasi cara organisasi dapat memanfaatkan kompetensi inti mereka
dalam konteks ekspansi global.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Dan Lingkungan
Strategi organisasi adalah pola keputusan dan tindakan spesifik yang diambil manajer
untuk menggunakan kompetensi inti guna mencapai keunggulan kompetitif dan
mengungguli pesaing. Sebuah organisasi mengembangkan strategi untuk meningkatkan
nilai yang dapat diciptakannya bagi para pemangku kepentingannya. Dalam konteks ini,
nilai adalah segala sesuatu yang memuaskan kebutuhan dan keinginan pemangku
kepentingan organisasi.
Melalui strateginya, suatu organisasi berupaya menggunakan dan mengembangkan
kompetensi inti untuk memperoleh keunggulan kompetitif sehingga dapat meningkatkan
pangsa sumber daya yang langka di lingkungannya. kompetensi inti adalah keterampilan
dan kemampuan dalam aktivitas penciptaan nilai, seperti manufaktur, pemasaran, atau
penelitian dan pengembangan yang memungkinkan perusahaan mencapai efisiensi,
kualitas, inovasi, atau daya tanggap pelanggan yang unggul. Sebuah organisasi yang
memiliki kompetensi inti yang unggul dapat mengungguli para pesaingnya.
McDonald's, misalnya, menggunakan kompetensi inti yang ada dalam produksi
makanan cepat saji seperti burger dan kentang goreng untuk menyediakan makanan cepat
saji untuk segmen sarapan di domain makanan cepat saji. Dengan berinvestasi pada
fasilitas pengujian makanan, McDonald’s mengembangkan kompetensi penelitian dan
pengembangan yang mengarah pada pengembangan produk sarapan (seperti Egg
McMuffin, burrito, dan avariasi kopi dan minuman buah) yang dapat diproduksi dengan
cepat. Dengan menggunakan kompetensi inti yang ada dengan cara-cara baru, dan dengan
mengembangkan kompetensi baru, McDonald’s terus menciptakan makanan sarapan baru
yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan dan labanya.
Semakin banyak sumber daya yang dapat diperoleh organisasi dari lingkungan,
semakin baik organisasi tersebut mampu menetapkan tujuan jangka panjang yang
ambisius dan kemudian mengembangkan strategi dan menginvestasikan sumber daya
untuk menciptakan kompetensi inti yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan
tersebut. Pada gilirannya, peningkatan kompetensi memberikan organisasi keunggulan
kompetitif, yang memungkinkan organisasi menarik sumber daya baru—misalnya,
pelanggan baru, karyawan berkualifikasi tinggi, atau sumber dukungan keuangan baru.
Gambar 2.1 Siklus Pembuatan Nilai
STUDI KASUS
“Schering-Plough Menerapkan Strategi dan Struktur Global Baru”
Salah satu perusahaan global yang mengalami masalah pada tahun 2000an karena
struktur dan sistem kontrolnya bekerja adalah perusahaan farmasi Schering-Plough. Pada
tahun 2003, Schering berada di bawah tekanan dari berbagai bidang. Badan Pengawas Obat
dan Makanan (FDA) menuntut perombakan total pabrik manufaktur globalnya untuk
meningkatkan dan melindungi kualitas obat, dan hak paten atas Claritin, obat terlarisnya,
sudah hampir habis dan hanya ada sedikit produk baru di pasaran. saluran pipa. Jadi, baik
dalam dimensi kualitas maupun inovasi, yang merupakan sumber utama keunggulan
diferensiasi, strategi perusahaan berada dalam masalah.
Schering hanya membuat satu jenis produk utama obat-obatan sehingga Hassan
memutuskan bahwa perusahaan tersebut tidak memerlukan kelompok produk global yang
terpisah atau kelompok regional yang terpisah. Dia memutuskan untuk memangkas jumlah
level dalam hierarki perusahaan global, menghilangkan semua lapisan antara manajer tingkat
negara dan dirinya sendiri. Pimpinan setiap divisi internasional kini melapor langsung
kepadanya atau salah satu anggota tim manajemen puncaknya, sehingga lebih mudah untuk
mengamati dan mengevaluasi kinerja mereka dan kinerja divisi mereka. Juga lebih mudah
untuk menstandardisasi isu-isu seperti kualitas dan praktik penjualan di seluruh dunia. Ia juga
berupaya memperluas jangkauan produk yang dijual setiap divisi internasional untuk
mencapai skala ekonomi. Pada tahun 2007, misalnya, Hassan terlibat dalam diversifikasi
terkait ketika dia membeli sebuah perusahaan farmasi besar di Belanda yang merupakan
pemimpin dalam produksi vaksin untuk hewan dan hewan peliharaan, serta memiliki saluran
obat-obatan baru yang berpotensi menjadi produk terlaris—perusahaan tersebut memiliki
lima obat dalam uji coba akhir, termasuk pengobatan baru yang penting untuk skizofrenia dan
gangguan bipolar.
Struktur organisasi global barunya bekerja dengan sangat baik dan penjualan serta
keuntungan meningkat pesat sehingga pada tahun 2010 dibeli oleh dan menjadi bagian dari
Merck, salah satu pesaing utamanya. Hassan kini menjabat sebagai pimpinan Bausch &
Lomb, sebuah perusahaan produk optik, di mana ia menerapkan perubahan struktur
organisasi serupa untuk membantu meningkatkan posisi kompetitif global perusahaan
tersebut.
Pertanyaan diskusi:
1. Masalah apa saja yang dialami Schering-Plough dengan strategi dan struktur
globalnya?
Masalah utama perusahaan berasal dari strategi dan struktur globalnya. Masing-
masing pemimpin kelompok regional telah memperoleh kendali penuh atas operasi
mereka, sehingga setiap wilayah di dunia melakukan hal-hal seperti manufaktur,
pemasaran, dan penjualan dengan cara mereka sendiri yang unik. Akibatnya, para
manajer di kantor pusat perusahaan, dan terutama tim manajemen puncaknya, tidak
mendapatkan informasi yang akurat tentang kinerja masing-masing wilayah, dan
khususnya operasi negara di setiap wilayah. Masalah kualitas obat yang besar muncul
karena perusahaan pusat tidak mengetahui masalah di tingkat negara sampai lama
setelah masalah tersebut terjadi karena banyaknya birokrasi yang muncul di tingkat
kelompok regional.
2. Bagaimana Schering Plough mengubah struktur globalnya untuk mengatasi masalah
ini?
Memutuskan untuk memangkas jumlah level dalam hierarki perusahaan global,
menghilangkan semua lapisan antara manajer tingkat negara dan dirinya sendiri.
Pimpinan setiap divisi internasional kini melapor langsung kepadanya atau salah satu
anggota tim manajemen puncaknya, sehingga lebih mudah untuk mengamati dan
mengevaluasi kinerja mereka dan kinerja divisi mereka. Juga lebih mudah untuk
menstandardisasi isu-isu seperti kualitas dan praktik penjualan di seluruh dunia. Ia
juga berupaya memperluas jangkauan produk yang dijual setiap divisi internasional
untuk mencapai skala ekonomi. Struktur organisasi global barunya bekerja dengan
sangat baik dan penjualan serta keuntungan meningkat pesat sehingga pada tahun
2010 dibeli oleh dan menjadi bagian dari Merck, salah satu pesaing utamanya.
BAB IV
B. Saran
Semoga proposal ini dapat diterima oleh semua pihak. Segala saran dan kritik
yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua pihak, karena kami menyadari
bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga
saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih
baik lagi dihari esok. Atas segala waktu dan perhatiannya kami mengucapkan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA