Anda di halaman 1dari 19

A.

PENGERTIAN ORGANISASI, TUJUAN, CIRI DAN STRUKTUR


ORGANISASI

Pengertian organisasi yang umum kita dengar adalah sekumpulan orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Pengertian
organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi apabila bila dilihat
dari alasan atau sebab sebab orang berkelompok, maka apabila memiliki tujuan
bersama maka kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan tersebut.
Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Chester J. Bernard bahwa pengertian
organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas
aktivitas (System from all activity) atau kekuatan kekuatan (Strength) perorangan
yang dikoordinasikan secara sadar. Pengertian organisasi yang dikembangkan
oleh Chester ini menekankan pada bagian koordinasi dan sadar yang memiliki
sistem. Hal tersebut wajar dikarenakan tujuan bersama yang dibuat oleh setiap
anggota organisasi haruslah secara sadar kritis terbangun dalam visi misi (baca
pengertian visi misi) organisasi.
Pengertian organisasi menurut Philip Selznick bahwa organisasi adalah
peraturan personil (arrangement of personal) guna mempermudah pencapaian
beberapa tujuan yang telah ditetapkan  (for facilitating the accomplishment of
some agreed purpose) melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab (Through the
allocation of functions and responsibilities).
 
Berdasarkan pengertian organisasi diatas dapat diambil beberapa poin  penting
yaitu:
1. Kumpulan dua orang atau lebih
2. Kerja sama
3. Tujuan bersama
4. Sistem koordinasi kegiatan
5. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil
 
Berdasarkan pendapat Thompson bahwa pengertian organisasi adalah sebuah
integrasi anggota angota spesial yang sangat rasional dan impersonal (adil) yang
bekerja sama (kooperasi) untuk mencapai tujuan tujuan spesifik yang telah
diumumkan. Sedangkan menurut Bapak Robbins (1996) pengertian organisasi
adalah entitas sosial yang terkoordinasi secara sadar dengan batas batas yang
dapat diidentifikasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan tujuan yang relatif
berlanjut ataupun seperangkat tujuan. Kedua pengertian organisasi ini berbeda

1
dari penekanannya tentang apa yang membentuk organisasi. Thompson
menekankan terhadap anggota anggota yang rasional sedangkan Robbins
menekankan terhadap entitas sosial yang terkoordinasi. Selain itu, tujuan dari
organisasi pun berbeda, berdasarkan pengertian organisasi Thompson bahwa
organisasi itu mencapai tujuan yang disuarakan atau diserukan maka kerja
pemimpin dalam organisasi sangatlah penting sebagai penyampaian tujuan
tujuan organisasi, sedangkan Robbins seluruh tujuan organisasi yang berlanjut
atapun seperangkat tujuan tersebut.

B. TUJUAN ORGANISASI : UMUM

Setiap orang di dalam organisasi secara alamiah memiliki tujuan pribadi yang
tidaklah sama persis. Tujuan akhir dari sebagian besar orang adalah memperoleh
penghasilan. Para anggota organisasi memiliki tujuan mengerjakan pekerjaan
dengan baik, naik pangkat, berinteraksi dengan anggota organisasi lain dalam
suasana yang menyenangkan atau menjalin hubungan persahabatan
Tujuan organisasi dan karyawan sering kali seiring.Yaitu melakukan pekerjaan
dengan baik dan naik pangkat. Langkah anggota organisasi berupa konsisten si
mendukung tujuan organisasi yaitu meningkatkan produktivitas dan
meningkatkan pendapatan.
Menurut Simon (1997) bahwa tugas mewujudkan sasaran organisasi berada pada
orang orang di tingkat paling bawah dari organisasi. Demikian juga pada
seseorang paling dibawah dari struktur organisasi tidak boleh diabaikan karena
mereka para anggota level bawahlah yang menentukan keberlangsungan dan
tercapainya tujuan organisasi. 
Tujuan atau sasaran akhir organisasi umumnya diformulasikan secara lebih
umum dan masih terkesan kurang jelas sedangkan sasaran atau target sebagai
tujuan tujuan kecil yang haris dicapai untuk menyelesaikan tujuan akhir secara
bertahap lebih jelas dan dapat diukur keberhasilannya. Pada umumnya tujuan
akhir organisasi tercantum dalam visi dan misi organisasi sedangkan sasaran
atau tujuan tujuan kecil dibahas dalam rapat organisasi.

2
C. CIRI-CIRI ORGANISASI

Berdasarkan tujuan dan pengertian organisasi diatas, dapat diambil beberapa ciri
ciri yang merupakan batasan yang jelas dan gambaran tentang bagaimana
organisasi itu dan apa yang membuat dikatakan sesuatu itu sebuah organisasi.

 Kumpulan manusia
Organisasi sudah tentulah bercirikan beranggotakan oleh lebih dari dua
manusia dikarenakan hanya manusia yang mampu membuat secara sadar
tujuannya sendiri. Ciri ini juga sama halnya dengan ciri kelompok.

 Tujuan bersama
Tujuan bersama merupakan ciri utama organisasi yang membedakan dengan
kelompok. Bahkan salah satu pengertian organisasi diatas menjelaskan bahwa
tujuan organisasi harusnya diumumkan dan disuarakan oleh pemimpin atau
yang diakui sebagai orang yang pantas didengar. Akan tetapi tidak bisa
disangkal bahwa tiap anggota pasti memiliki tujuan tujuan pribadi yang tidak
persis sama dengan anggota lainnya, akan tetapi mereka berkumpul
dikarenakan tujuan organisasi tersebut merupakan bagian dari tujuan tujuan
mereka dala hidup dan bahkan saat tujuan organisasi belum tercapai,
pencapaian mereka terhadap tujuan pribadi sudah hampir terpenuhi.
Organisasi yang sangat kompak dan erat adalah yang memiliki tujuan yang
sama dengan tiap anggotanya apalagi anggota mereka yang berada di tataran
bawah. Contohnya organisasi seperti perusahaan bisnis yang menghasilkan
keuntungan untuk memperkaya diri mereka dan memberi makan dan hidup
kepada para anggota. Semua anggota jelas memiliki tujuan yang sama
sehingga akan terus mendorong mereka untuk bekerja sama dengan keras dan
kokoh. Contoh yang lain adalah organisasi minat dan bakat seperti Klub Catur
atau Pers Mahasiswa. 

 Kerja sama
Tentu saja, organisasi memiliki ciri ini, kerja sama. Tidaklah pantas bila
sebuah kumpulan manusia yang memiliki tujuan yang sama tidak bekerja
sama. Ini tak ada bedanya dengan kelompok apabila tidak adanya kerja sama

3
 Aturan-aturan 
Aturan aturan biasanya dibuat setelah organisasi terbentuk. Aturan aturan ini
merupakan ciri organisasi formal yang bertujuan mengatur setiap anggota agar
tujuan dan kerja sama terjalin dengan kapasitas yang efisien, efektif dan
bertanggung jawab. Dengan adanya aturan aturan, tidak akan anggota yang
merasa tercederai karena aturan aturan tersebut dibahas bersama.

 Pembagian tugas
Dalam sebuah organisasi yang formal, pembagian tugas sesuai kapasitas dan
kemampuan anggota sangatlah penting untuk mencapai tujuan organisasi dan
mempermudah pencapaian tujuan para anggota organisasi secara pribadi.
Dengan adanya pembagian tugas yang diatur oleh aturan aturan akan tercipta
kerja sama yang epik dan solid dalam nuansa profesionalisme demi mencapai
tujuan bersama dan tujuan pribadi demi keberlangsungan dan kejayaan
organisasi.

 Struktur Organisasi
Umumnya,  organisasi formal memiliki struktur yang nyata dan jelas yang
tersusun atas ketua atau pemimpin, bendahara, sekertaris serta anggota. Untuk
organisasi yang lebih kompleks lagi, akan ada wakil ketua dan wakil
sekertaris serta bendahara serta banyak koordinator dalam tiap anggota yang
terbagi menjadi beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Kemudian.
Kemudian, dalam organisasi yang bersifat lebih kompleks sesuai dengan teori
manajemen yang ada, terbagi atas beberapa tugas sesuai dengan fungsi fungsi
manajerial seperti pemimpin, supervisor manajer, manajer, anggota dan
seterusnya. 
Struktur organisasi dapat juga memiliki hubungan koordinasi kesamping
dengan beberapa badan yang setingkat dengan mereka yang berfungsi sebagai
pengawas kerja kerja organisasi. Dalam organisasi mahasiswa, ada namanya
Dewan atau Majelis Permusyawaratan yang mengawasi kerja kerja mereka
dan mewadahi kebutuhkan anggota yang tidak masuk dalam struktural
pengurus badan eksekutif.  dalam organisasi khususnya yang memiliki aturan
aturan yang ketat, terbagi atas 3 yaitu badan eksekutif atau pelaksana program
kerja sesuai tujuan organisasi, legislatif  yang membuat dan merumuskan
aturan aturan dalam organisasi dan yudikatif yang mengawasi pelaksanaan
aturan aturan oleh badan eksekutif dan seluruh anggota yang ada.

4
D. UNSUR – UNSUR ORGANISASI
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada kerjasama,
dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri,
akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
- Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri
dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan
tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur
pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu
unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja
(nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

- Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu
perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan
pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi
(man power) organisasi.

- Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik
akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan
tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network),
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-
peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

- Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua
sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).

5
- Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
 Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung
berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi
atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
 Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah
komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
 Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah
operasi dibedakan menjadi : a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut
jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai
dengan tujuan organisasi b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis
atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi. c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan
organisasi. d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua
urusan, persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan
yang harus dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh
dilampaui sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

E. ORGANISASI FORMAL DAN ORGANISASI INFORMAL


Organisasi Formal adalah Suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas,
pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Di lain
pihak ada yang disebut dengan organisasi informal, yang akan timbul apabila
anggota organisai formal merasa keinginannya tidak tepenuhi oleh organisasi
informal. Jadi, dapat dikatakan bahwa antara organisasi informal dengan
kepuasan karyawan memiliki hubungan yang sifatnya bebanding terbalik.
Semakin tinggi tingkat kepuasan, maka semakin kecil kemungkinan munculnya
atau terbentukknya organisasi informal.
Pimpinan organisasi formal sering kali melihat keberadaan organisasi informal
sebagai suatu hal yang jelek, hal yaang dapat menimbulkan ketidakstabilan bagi
organisasi formal. Sesungguhnya, jika seorang pemimpin dapat melihat
keberadaan organisasi informa secara optimistik, sesungguhnya ada beberapa

6
manfaat organisasi informal untuk organisasi formal. Manfaat tersebut antara
lain :
1.      Dapat dijadikan sarana komunikasi
2.      Dapat dijadikan alat pemersatu dan menghilangkkan frustasi
3.      Dapat dijadikan pendorong agar rajin bekerja.

F. MANFAAT ORGANISASI
Kita semua tahu bahwa organsasi sangat penting.tetapi Mungkin hanya sedikit di
antara kita yanga tahu secara pasti pentingnya organisai bagi manusia. Berikut
ini adalah 4 alasan kunci pelunya organisasi ( Key reason for Organization).
1. Untuk melayani Masyarakat
contoh yang mudah dipahami adalah keberadaan rumah sakit. Keberadaan
rumah sakit untuk mengobati dan merawat orang yang sakit atau dengan kata
lain untuk melayani masyarakat yang memerlukan jasa pelayangan rumah
sakit.

2. Untuk mencapai sasaran yang tidak dapat atau sulit dicapai seorang
diri.
Contohnya pabrik membuat sepatu. Jika hanya satu orang yang mengerjakan
proses tersebut , mungkin saja bisa, tetapi akan memakan waktu yang sangat
lama. Dengan adanya organisasi maka pekerjaan membuat sepatu akan lebih
cepat selesai karena ada kerjasama antara 2 orang atau lebih.
3. Untuk mempertahankan pengetahuan.
Contoh yang di pahami adalah keberadaan musium, perpustakaan atau
sekolah-sekolah. Dengan keberadaan organisasi tersebut, maka pengetahuan
menjadi seperti sebuah jembatan yang menghubungkan generasi masa lalu,
masa kini, dan masa yang akan datang.

4. Untuk menyediakan karier.


Bagi para pekerja, suatu organisasi merupakan sumber penghidupan dan
menyediakan karier bagi para pekerjanya. Mereka dapat berkarier menjadi
seorang dosen di universitas, menjadi kondektur di PJKA, dan lain-lain.

7
G. TUJUAN DAN SASARAN ORGANISASI
a. Tujuan Organisasi
Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan
organisasi.Untuk mencapai tujuan dalam organisasi, pelaku (orang) dalam
organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun me-manage organisasinya
dengan matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu,
demi berjalan baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan beberapa prinsip
organisasi , seperti berikut:

 Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk:


pedoman ke arah mana organisasi akan di bawa, landasan bagi organisasi
tersebut, menentukan macam aktifitas yang akan dilakukan, menentukan
program, prosedur dan beberapa hal terkait dengan koordinasi, integrasi,
simplikasi, sinkronisasi dan mekanisme.
 Pembagian tugas dan pekerjaan (Job Discription).
 Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu dipilih secara
mufakat dan harus diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.
 Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.
 Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang
paling mengemuka ke permukaan adalah prinsip kepemimpinan yang
berupa prinsip kolektif-kolegial, yaitu prinsip kebersamaan, mau
mendengarkan dan menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh
komponen organisasi, khususnya pada kepengurusan organisasi.
Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring terhadap
kinerja pelaku organisasi atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.

H. TIPE-TIPE ORGANISASI
Organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam melihat dari karakteristik
organisasi itu sendiri, diantaranya sebagaimana berikut:
 Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.
Hal ini organisasi dapat dibedakan menjadi :(1) bentuk tunggal, yaitu pucuk
pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan
bersumber kepada satu orang. (2) bentuk komisi, pimpinan organisasi
merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan
dan tanggung jawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan.

8
 Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.
Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus,
kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada
para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini dan
staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli
dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda
organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi
dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan
hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

 Berdasarkan sifat hubungan personal,


yaitu ; (1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi,
seperti : organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum  (2)
organisasi  informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan
bersifat pribadi, antara lain  kesamaan minat atau hobby, dll.

 Berdasarkan tujuan.
Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya mencari
keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau "non profit
oriented".

 Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat,


yaitu ; (1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi
pertanian, dan lain lain.

 Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani,


yaitu : Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, (2)
Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi
yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi pemelihara,
misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

 Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.


Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang
kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi, (2)
Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh

9
pelanggan, misalnya bank, (3) Business Organization, organisasi yang
bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan, (4)
Commonwealth organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya
terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti  organisasi pelayanan
kesehatan, contohnya  rumah sakit, Puskesmas, dll

10
I. PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Lebih dikenal dengan organization development (OD) .Pengertian pokok OD
adalah perubahan yang terencana (planned change).Perubahan , dalam bentuk
pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya
pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta
warganya, yang membentuk masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi
terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya
dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi,
perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan
makin singkatnya daur hidup produk,serta perubahan sosial yang mempengaruhi
perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang. 
Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar
dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak
positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan
pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam
mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai
proses organization development (OD).
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua
anggota organisasi, OD di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana
dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi
(oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan
kata lain penerapan OD dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan
ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.

Teori dan praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :


- Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah
bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak
hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin
pada organisasi. OD bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam
organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk
berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.

11
Ada beberapa pengertian mengenai Pengambangan Organisasi, yaitu:

1. Pengembangan Organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian


perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus
oleh suatu organisasi
2. Pengembangan Organisasi merupakan suatu pendekatan situasional atau
kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
3. Pengembangan Organisasi lebih menekankan pada sistem sebagai sasaran
perubahan
4. Pengembangan Organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan

Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi efisiensi,


efektifitas dan kesehatan:

1. Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang
mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan keluaran
maksimum)
2. Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya
artinya kesejahteraan tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
3. Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara
para individu dan organisasi yaitu hubungan yang dinamis dan adaptabilitas

J. DEFINISI PENGEMBANGAN ORGANISASI

Pengembangan organisasi berhubungan dengan hal penganalisisan masalah-


masalah organisasi untuk meningkatkan hasil melalui orang-orang yang berada di
dalamnya. Dalam arti sempit Pengembangan Organisasi mengacu pada pelatihan
kepekaan dimana orang-orang dalam organisasi menjadi lebih sadar atas diri
mereka dan orang lain dan membicarakan berbagai isu secara terbuka. Dalam arti
yang luas Pengambangan Organisasi adalah proses meningkatkan efektifitas
organisasi dengan memadukan keinginan individu untuk tumbuh dan berkembang
dengan tujuan organisasi. Berikut ini definisi pengembangan organisasi menurut
beberapa ahli :

1. Herbert J. Chruden (dalam Moekijat) : pengembangan organisasi berarti hal


yang berlainan bagi berbagai ahli dalam bidang ini, akan tetapi pada dasarnya

12
pengembangan organisasi merupakan suatu metode untuk memudahkan
perubahan dan pengembangan dalam orang-orang (misalnya dalam gaya,
nilai, dan ketrampilan), dalam teknologi ( misalnya dalam kesederhanaan
yang lebih besar, dalam kompleksitas), dan dalam proses dan struktur
organisasi (misalnya dalam hubungan, peranan).
2. George R. Terry (dalam Moekijat) : menurut definisi formal, pengembangan
organisasi mencakup usaha-usaha untuk meningkatkan hasil dengan
memperoleh yang paling baik dari para pegawai, baik secara individual
maupun sebagai anggota kelompok kerja.
3. Prof. Dr. Sondang P. Siagian (dalam Moekijat)  : pengembangan organisasi,
sebagai teori manajemen, berarti serangkaian konsep, alat dan teknik untuk
melakukan perencanaan jangka panjang dengan sorotan pada hubungan antara
kelompok kerja dan individu dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang
bersifat structural.

K. TUJUAN PENGEMBANGAN ORGANISASI


Pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam
organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk
berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
 Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang
menerapkan pengembangan organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang
dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam
organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan
leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan ,
orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan
demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
 Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok
dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut.
Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat
manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila
segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.

L. SIFAT-SIFAT DASAR PENGEMBANGAN ORGANISASI


1. Pengembangan Organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam
mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus

13
mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat
mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
2. Pengembangan Organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak
yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan
partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian
3. Program Pengembangan Organisasi menekankan cara-cara baru yang
diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
4. Pengembangan Organisasi mengandung nilai-nilai humanistik dalam arti
bahwa dalam meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus
menjadi bagian yang penting
5. Pengembangan Organisasi menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti
selalu memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter
dependensi
6. Pengembangan Organisasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai
efektivitas organisasi

M. NILAI-NILAI DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI


1. Penghargaan akan orang lain
2. Percaya dan mendukung orang lain, sedangkan individu sendiri harus
mempunyai tanggung jawab
3. Pengamanan kekuasaan (mengurangi tekanan pada wewenang)
4. Konfrontasi (masalah yang tidak disembunyikan)
5. Partisipasi (melibatkan orang-orang yang mempunyai potensi dalam proses
pengembangan organisasi)

N. PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI


1. Pengenalan masalah
2. Diagnosis Organisasional
3. Pengembangan strategi perubahan
4. Intervensi
5. Pengukuran dan Evaluasi

O. STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI


Teknik pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi
yang dapat dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang

14
dihadapi oleh organisasi atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai
sekarang cukup banyak teknik pengembangan organisasi yang telah
dikembangkan oleh para pakar. Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Latihan Kepekaan (sensitivity taining); Merupakan teknik pengembangan


yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan.
Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T
(singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin
kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity)
terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
2. Kisi Pengembangan Organisas; Pendekatan grip pada pengembangan
organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh
Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan
mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang
berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
3. Survai Umpan Balik; Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang
dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi
tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini
diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan
manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau
lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan
perbaikan konstruktif.
4. Konsultasi Proses; Dalam Process consultation, konsultan pengembangan
organisasi mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya
kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit
organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak
yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan
tindakan koreksi.
5. Pembentukan Tim; Adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam
efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim.
Teknik tim building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim
yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
6. Transcational Analysis (TA); TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-
individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan
bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA

15
dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan
menyesatkan.
7. Intergroup Activities; Fokus dalam teknik intergroup activities adalah
peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok ,
yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam
koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama
atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan
tersebut.
8. Third-party Peacemaking;Dalam menerapkan teknik ini, konsultan
pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan
berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk
memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

P. TAHAP PENERAPAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Setelah dipahami akan strategi yang dapat dipakai tersebut diatas maka ada
beberapa tahapyang dapat dilakukan dalam penerapan pengembangan organisasi
tersebut. Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan
konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi.
Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), dan fungsi
utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui
teknik teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
tersebut. Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat
tahap:

1. Tahap Pengamatan Sistem Manajemen atau Tahap Pengumpulan Data; Dalam


tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi
termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan,
bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama
yang diperlukan adalah: (a) Fungsi utama tiap unit organisasi, (b) Peran
masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, (c) Proses
pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing masing unit,
(d) Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar– kelompok
dan antar individu dalam organisasi.
2. Tahap Diagnosis dan Umpan Balik; Dalam tahap ini kualitas
pengorganisasian serta kegiatan operasional masing masing elemen dalam
organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa kriteria yang umum
digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen elemen tersebut, di antaranya:

16
(a) Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan
tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi, (b)Tanggung jawab:
kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi, (c) Identitas:
kejelasan misi dan peran masing masing unit, (d) Komunikasi: kelancaran
arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi, (e)Integrasi; hubungan
baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi
konflik dan krisis, (f) Pertumbuhan; iklim yang sehat dan positif, yang
mengutamakan eksperimen dan pembaruan, serta yang selalu menganggap
pengembangan sebagai sasaran utama
3. Tahap Pembaruan dalam Organisasi; Dalam tahap ini dirancang
pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan
perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas
organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang
dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap
perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam
organisasi, bahkan mungkin akan mengubah sistem distribusi wewenang dan
struktur organisasi, rancangan strategi pembaruan harus didiskusikan secara
matang dan mendapat dukungan penuh pimpinan puncak.
4. Tahap Implementasi Pembaruan; Tahap akhir dalam penerapan
pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah
digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secaa penuh
dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan implementasi perubahan
meliputi: (a) Perubahan struktur, (b) Perubahan proses dan prosedur, (c)
Penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi, (d)Penjelasan
tentang peranan dan mis masing masing unut dan anggota dalam organisasi.

Setelah segala sesuatunya berjalan dalam masa yang telah di tentukan bersama
maka selanjutnya adalah perlu diadakan evaluasi atau diagnosis organisasi, hal ini
sangat diperlukan guna mengetahui akan segala kekurangan dalam perjalanan
organisasi selama ini sehingga pada kedepannya dapat dilakukan suatu perbaikan
dan pada akhirnya organisasi dapat berjalan sesuai dengan tujuannya yang
menciptakan organisasi moderen yang siap dalam menjawab tuntutan zaman dan
berkualitas.

Ada sejumlah langkah dasar, yang perlu diterapkan dalam hal menyelenggaraka
diagnosis keorganisasian sebagai berikut:

17
 Mengenal dan menafsirkan masalah yang dihadapi, dan merasakan kebutuhan
akan perubahan
 Mendeterminasi kesiapan dan kemampuan organisasi yang bersangkutan
untuk berubah
 Mengidentifikasi sumber-sumber daya manajerial dan angkatan kerja untuk
perubahan dan
 Mendeterminasi sebuah strategi perubahan dan sasaran-sasarannya.
Pengembangan organisasi merupakan salah satu pokok bahasan yang penting
dalam perbincangan organisasi. Hal ini dapat dimaklumi karena manusia,
pekerjaan dan lingkungan kerja atau organisasi dimana berada merupakan tiga hal
yang saling berkaitan secara erat, dan dalam pada itu pengembangan organisasi
diperlukan tidak lain untuk meningkatkan efektifitas organisasi yang berkualitas.

Q. KARAKERISTIK PENGEMBANGAN ORGANISASI

1. Terencana. Pengambangan Organisasi adalah pendekatan berdasarkan data


terhadap perubahan yang melibatkan semua unsur yang tercakup dalam
perencanaan manajerial. Pengembangan Organisasi mencakup penetapan
tujuan, perencanaan tindakan, penerapan, pemantauan (monitoring), dan
pelaksanaan tindakan perbaikan bila diperlukan
2. Berorientasi masalah. Pengembangan Organisasi berupaya menerapkan teori
dan penelitian dari sejumlah disiplin, termasuk ilmu perilaku, untuk
memecahkan berbagai masalah organisasi.
3. Mencerminkan pendekatan sistem. Pengembangan Organisasi adalah
pendekatan sistemik dan sistematik. Pengembangan Organisasi merupakan
cara untuk lebih mengaitkan sumber daya manusia dan potensi organisasi
dengan tekhnologi, struktur, dan proses manajemennya.
4. Merupakan bagian integral dari proses manajemen. Pengembangan
Organisasi bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap organisasi oleh pihak
luar. Pengembangan Organisasi merupakan cara mengelola proses perubahan
organisasi.
5. Pengambangan Organisasi bukan strategi “mapan”. Pengambangan
Organisasi adalah proses berkelanjutan yang berlangsung terus menerus.
Pengembangan Organisasi bukanlah serangkaian aktifitas ad-hoc yang
dirancang untuk menerapkan perubahan spesifik. Diperlukan waktu bagi
Pengembangan Organisasi untuk menjadi cara hidup dalam organisasi.

18
6. Berfokus pada peningkatan. Pengembangan Organisasi menekankan
peningkatan bukan sekedar ditujukan bagi organisasi yang sakit atau sehat.
PO merupakan peningkatan yang bermanfaat bagi semua organisasi.
7. Berorientasi tindakan. Focus Pengembangan Organisasi adalah pada
penyelesaian dan hasil.
8. Berdasar teori dan praktek yang sehat. Pengembangan Organisasi bukan
tipu muslihat atau pekerjaan iseng. Pengembangan Organisasi berdasar teori
dan penelitian dari sejumlah disiplin.

Masalah yang dapat dipecahkan melalui Pengembangan Organisasi antara lain:

 Pertentangan tujuan
 Komunikasi yang tidak baik
 Pertentangan didiamkan
 Kerjasama yang kurang baik
 Persaingan yang bersifat merusak
 Pengambilan keputusan yang salah
 Tanggapan yang lamban terhadap perubahan
 Kurangnya motivasi

19

Anda mungkin juga menyukai