Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok :

- Via Aulia Rahma 170903143

- Sylvia Brenda Malau 170903146

- Bethesda Elrika Simajuntak 170903147

- Mega Oktavia Sari 170903148

- Muhammad Rifadh 170903150

- T. Putri Zarina 170903151

Mata Kuliah : E-Governance (E)

4 Model e-Governance

a. Government to Citizen (G2C)

Government to Citizen/Customer (G2C) adalah penyampaian informasi pelayanan


publik oleh pemerintah kepada masyarakat dengan menggunakan teknologi informasi. G2C
memungkinkan masyarakat untuk bertukar informasi dan melakukan komunikasi antar
masyarakat dan pemerintah.  G2C ini memiliki tujuan agar lebih mendekatkan diri kepada
semua lapisan masyarakat, saat ini G2C paling banyak ditemui. Beberapa penerapan
Government to Citizen/Customer seperti: sistem pajak online, layanan kesehatan, website
pencari kerja disnaker, penerbitan dokumen pribadi (KTP, Akte, KK, Paspor dll), kantor
imigrasi dan lain sebagainnya.

Layanan G2C mencakup penyebaran informasi kepada publik serta layanan dasar
masyarakat. Layanan G2C elektronik atau yang berbasis TIK ditandai dengan sebuah sistem
pertukaran informasi pemerintah dan aplikasi-aplikasi berbasis Internet yang memungkinkan
masyarakat untuk mengakses informasi dan layanan lainnya dengan menggunakan sebuah
portal online yang single window. Portal seperti itu menyediakan layanan-layanan
masyarakat seperti:

 Pemrosesan dan penerbitan berbagai surat izin/perizinan dan sertifikat


 Informasi terhadap hal-hal legislatif/administratif dan hukum-hukum yang berkaitan
 Jasa pembayaran, termasuk pajak dan pembayaran iuran sosial
 Kesempatan untuk berpartisipasi dalam administrasi pemerintahan melalui
permintaan pendapat publik dan pemungutan suara elektronik.
 Layanan komunikasi berbasis teks menggunakan E-Mail
 Layanan berita dan informasi dalam bentuk website dan sistem informasi
pemerintahan dan layanan publik secara online
 Penyediaan teleconference baik dalam bentuk Video Conference, VOIP (Voice Over
Internet Protocol)

Government to Citizen (G2C) juga merupakan sebuah teknologi informasi atau aplikasi
pemerintah yang memiliki sebuah tujuan untuk dapat memperbaiki hubungan interaksi
diantara pemerintah dengan masyarakat serta untuk mempermudah masyarakat di dalam
mencari berbagai informasi mengenai pemerintahan. Pemerintah membangun dan
menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk membangun
hubungan interaksi dengan masyarakat. Dengan kata lain, tujuan utama dari dibangunnya
aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan pemerintah dengan
rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan mudah
menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan sehari-hari.
Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:

 Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin


Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet
dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas
para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan
tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh
pelayanan;
 Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk
melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat
mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai
 Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan
di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat
dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke
Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainyaSistem informasi ini
berfungsi untuk mendukung terwujudnya pelayanan masyarakat yang berbasis
elektronik, aplikasi ini dibutuhkan khusus masyarakat umum.

Jadi pada intinya G2C ini sebuah bentuk hubungan antara pemerintah (Government)
dengan masyarakat (Citizen) di dalam wilayah pemerintahannya, yang dilakukan dengan
berbasiskan teknologi informasi. Adapun interaksi pada Government to Citizen (G2C)
seperti:

•Pemerintah dalam hal ini bertugas untuk menangani segala macam urusan administrasi
pemerintahan, yang dibagi ke dalam setiap unit berupa kementerian, pemerintah daerah
hingga aparat hukum

•Masyarakat (citizen) memperoleh bentuk layanan online dan informasi

•Jembatan penghubung antara pemerintah dan masyarakat adalah Service (layanan) yang
bertugas menjembatani tugas yang dikerjakan oleh pemerintah dengan apa yang harus
diperoleh oleh masyarakat dan diberikan oleh masyarakat (dalam bentuk data dan informasi,
dalam konteks Teknologi Informasi).

b. Government to Employee (G2E)

Government to Employee (G2E) adalah hubungan antara peralatan online, sumber,


dan artikel yang membantu karyawan menjaga komunikasi dengan pemerintah dan
perusahaan mereka sendiri, atau bisa dikatakan hubungan antara pemerintah dan
karyawannya. Ini membuat para karyawan (pegawai) harus siap mempelajari komputer. E-
government memungkinkan karyawan untuk bekerja tanpa kertas dan memudahkan
pengiriman dokumen penting bolak-balik antar karyawan tanpa harus mencetak atau
mengirim faks. Layanan G2E mencakup perangkat lunak yang melindungi informasi dan
catatan pribadi karyawan.

Tujuan dari hubungan ini adalah agar pegawai pemerintah atau PNS dapat meningkatkan
kinerja dan tunjangan pegawai yang bekerja di salah satu instansi pemerintah.

 Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk


meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai
penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan
pemerintahan. Contohnya, antara lain :
1. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Sistem informasi ini dirancang
untuk menangani berbagai hal yaitu dalam pengelolaan kepegawaian, antara lain pengisian,
pengolahan dan pemusatan data yang terkomputerisasi sehingga dapat mengolah berbagai
laporan terkait kepegawaian, sehingga mampu untuk : Menghasilkan informasi data
kepegawaian untuk membantu pimpinan dalam merencanakan formasi, pengadaan,
merencanakan mutasi, promosi/demosi, penyebaran pegawai dan merencanakan pelatihan
pegawai di masa yang akan dating; Membantu kelancaran administrasi, manajemen
kepegawaian dan meningkatkan kinerja pelayanan terhadap pegawai; Memudahkan
pelaksanaan pekerjaan yang bersifat rutin/berkala dan dalam pembuatan laporan;
Mempermudah pimpinan dalam mengambil keputusan terkait dengan manjemen
kepegawaian.

2. Aplikasi sistem informasi kinerja kepegawaian bernama e-Kinerja.

Adanya aplikasi e-Kinerja dapat meningkatkan kinerja, disiplin dan mengoptimalkan


penggunaan sistem absensi berbasis elektronik, sehingga terhindar dari kecurangan atau
manipulasi data terkait absensi pegawai. e-Kinerja juga menyediakan satu set modul lengkap
untuk mengatur data karyawan. Manfaat adanya aplikasi ini:

1. Sebagai alat untuk mengontrol kehadiran pegawai. e-Kinerja merupakan strategi baru
untuk para pemimpin lembaga mengetahui kehadiran setiap pegawainya. Aplikasi ini
juga dibentuk dan disesuaikan dengan kemampuan penggunanya sehingga mudah
digunakan.
2. Meningkatkan kinerja pegawai. Dengan data yang telah terstruktur secara baik maka
pegawai akan dapat melihat hasil tunjangan kinerja mereka berdasarkan persentase
penilaian di dalam aplikasi. Tentu adanya aplikasi ini membuat pegawai mau tidak
mau segera meningkatkan kinerja mereka.
3. Memudahkan Manajemen Birokrasi. Selain sifatnya yang interaktif, setiap informasi
yang masuk kedalam aplikasi ini memudahkan para SKPD dalam penginputan data.
Berbagai macam fitur e-Kinerja dapat didata secara otomatis sehingga SKPD tak
perlu melakukan rekap bulanan data pegawai beserta tunjangannya.
4. Sebagai Indikator Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Dengan adanya
aplikasi ini tidak ada alasan bagi pegawai untuk bermalas-malasan lagi.
Pengaplikasian sistem yang ketat membuat upah pegawai akan diberikan sesuai
dengan kinerjanya masing-masing.
 Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang telah
terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik, dan
lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi,
kejuruan, dan lain-lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta
keluarganya.

Contohnya adalah : BPJS Kesehatan. Aplikasi BPJS Kesehatan merupakan asuransi yang
dimiliki oleh setiap pekerja di Indonesia. Anggota akan dikenakan sejumlah biaya tertentu
setiap bulannya. Tujuannya, jika karyawan atau pegawai yang sakit tidak perlu lagi
membayar biaya rumah sakit, BPJS Kesehatan lah yang akan membayar semua biaya
tersebut. Jadi untuk jaminan kesehatan para pegawai atau karyawan beserta keluarganya
sudah aman.

c. Government-to-Government (G2G)
Government to Government (Pemerintah ke Pemerintah) adalah sistem/layanan e-
government yang memungkinkan komunikasi &/ interaksi antar institusi pemerintah, baik
antar institusi horisontal (misal antar dinas di satu kota) maupun vertikal (misal institusi
kabupaten/kota ke institusi provinsi atau ke institusi pusat). G2G bertujuan emperlancar
kerjasama antar negara dengan dimudahkannya komunikasi, seperti kepentingan diplomasi,
atau berbagai informasi yang dianggap penting oleh negara yang satu dan lainnya.
Contohnya: aplikasi SIMDA, e-Budgeting, e-Surat.

Kelebihan E-Government

 Untuk memperbaiki kualitas layanan dari pemerintah kepada semua pihak yang
membutuhkan hubungan dengan pemerintahan. Dengan adanya E-Government
diharapkan pelayanan bisa lebih efektif dan efisien.
 Meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabilitas para penyelenggara negara
dalam rangka menerapkan pemerintahan yang bersih bebas dari tindak pidana korupsi
dan tindakan sejenisnya.
 Mengurangi biaya administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan untuk
pengurusan berbagai hal yang ada kaitannya dengan pemerintahan.
 Pelayanan service kepada masyarakat bisa online tanpa harus menunggu jam buka
kantor.
 Hubungan pemerintahan dengan masyarakat, pekerja dan pelaku bisnis bisa lebih baik
dengan adanya transparansi
 Pelayanan pemerintahan bisa lebih efisien.
 Mewujudkan good corporate governance.

Kekurangan E-Government

 Budaya berbagi informasi dalam pemerintahan masih jarang. Banyak para oknum
yang memanfaatkan kesempatan dengan mempersulit dalam mendapatkan informasi
 Budaya mendokumentasikan belum lazim dilakukan oleh aparat pemerintahan.
Padahal untuk zaman serba online sekarang ini semua dokumentasi sudah berbentuk
digital, bukan lagi bentuk fisik yang memakan banyak ruang
 Kurangnya SDM yang handal (terutama pegawai yang sudah berusia) dalam
pemerintahan sehingga penggunaan teknologi informasi kurang maksimal
 Tempat akses informasi yang terbatas sehingga masyarakat tidak tahu dengan adanya
E-Government.
 Masih mahalnya biaya untuk membangung insfrastruktur online.

d. Government to Business (G2B)

Government to Business (G2B) Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah


menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi
dengan pemerintah. Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk
membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan
manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah
Sistem e-procurement.

Pemerintah sudah selayaknya membuat lingkungan bisnis yang kondusif dalam suatu negara
agar para pelaku industri bisa aman dan nyaman dalam menjalankan bisnis mereka. Para
pelaku bisnis akan banyak berinteraksi dengan pemerintahan, untuk itu perlu dibuat
hubungan yang baik antar keduanya.

Government to Business (G2B) adalah suatu tipe hubungan pemerintah dengan bisnis.
Karena sangat dibutuhkan relasi yang sangat baik, antara pemerintah dengan kalangan bisnis.
Tujuannya demi kemudahan berbisnis masyarakat kalangan pembisnis. Salah satu kendala
utama dalam pelaksanaan e-government adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur
telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di banyak tempat di Indonesia. Biaya
penggunaan jasa telekomunikasi masih mahal. Harapan kita bersama ini dapat diselesaikan
sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.

Tujuan G2B, Goverment to Business (G2B) adalah untuk mengurangi kesulitan dalam
melakukan bisnis, memberikan informasi langsung dengan cara komunikasi digital melalui e-
bisnis misal pemanfaatan XML. Selain itu, pemerintah harus menggunakan kembali data
dalam laporan yang tepat, dan mengambil keuntungan dari protokol transaksi elektronik
komersial pada jasa pemerintah yang terkonsentrasi pada kelompok berikut: jasa manusia;
layanan masyarakat; jasa peradilan; jasa transportasi; sumberdaya lahan; layanan bisnis;
layanan keuangan dan lainnya.

Keuntungan dan kekurangan Government to Business (G2B)

Keuntungan:

1. E-government mengurangi biaya, membawa perusahaan untuk dapat berinteraksi dengan


pemerintah dengan mudah. Perdagangan elektronik menghemat waktu dibandingkan
dengan bisnis manual. Tidak perlu datang ke kantor pemerintah dan tidak perlu ada
waktu tunggu. Semakin banyak perusahaan yang melakukan bisnis online bersama
pemerintah, maka biaya transaksi akan berkurang. Penggunaan teknologi dan
pengurangan pekerja diperlukan untuk mengurangi biaya bisnis.

2. E-Government menyediakan sejumlah besar informasi yang dibutuhkan bisnis, juga


membuat informasi menjadi lebih jelas. Faktor kunci dalam keberhasilan bisnis adalah
kemampuan untuk merencanakan masa depan. Perencanaan dan peramalan melalui data-
driven masa depan. Pemerintah mengumpulkan banyak tren ekonomi, demografi dan
lainnya dalam data. Hal ini membuat data lebih mudah diakses perusahaan yang dapat
meningkatkan kemungkinan kemakmuran ekonomi.

3. Selain itu, E-Government dapat membantu arah bisnis melalui peraturan pemerintah
dengan menyediakan sebuah situs organisasi yang intuitif dengan kekayaan aplikasi yang
berguna. Sebagai contoh pengajuan elektronik aplikasi untuk izin lingkungan.

Kekurangan:

1. G2B memiliki hubungan naik antara pemerintah dan bisnis. Setelah e-Government mulai
mengembangkan, menjadi lebih canggih, orang akan dipaksa untuk berinteraksi dengan
e-Government di wilayah yang lebih luas. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya
privasi untuk bisnis karena pemerintah akan mendapatkan informasi yang lebih. Dalam
kasus terburuk, ada begitu banyak informasi dalam transfer elektronik antara pemerintah
dan bisnis, sistem yang seperti totaliter bisa dikembangkan. Karena pemerintah dapat
mengakses informasi lebih lanjut, kerugian privasi bisa menjadi biaya.

2. Situs pemerintah tidak mempertimbangkan tentang "potensi untuk mencapai banyak


pengguna termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil, yang tinggal di rumah,
memiliki tingkat melek huruf yang rendah, berada pada garis kemiskinan."

Tujuan utama dari Government to Bisnis adalah:

1. untuk meningkatkan produktivitas dengan memberikan lebih banyak akses bisnis ke


informasi dengan cara yang lebih teratur dengan menurunkan biaya bisnis serta
kemampuan untuk memotong birokrasi, menghemat waktu, mengurangi biaya
operasional dan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih transparan ketika
berhadapan dengan pemerintah.

2. Menurunkan biaya dalam melakukan transaksi elektronik bisnis menghemat waktu


dibandingkan dengan melakukan bisnis secara personal.

3. Pemotongan aturan birokrasi dan regulasi ditempatkan pada bisnis biasanya mengambil
waktu dan yang paling mungkin menyebabkan keterlambatan, dengan G2B akan
memungkinkan proses yang lebih cepat dengan lebih sedikit penundaan dan penurunan
jumlah aturan dan peraturan Transparansi Informasi lebih lanjut akan tersedia, membuat
G2B mudah untuk berkomunikasi.

4. Mengurangi beban pada bisnis dengan mengadopsi proses yang memungkinkan


pengumpulan data sekali untuk beberapa kegunaan dan perampingan data yang
berlebihan.

Kunci utama bisnis: peraturan, pembangunan ekonomi, perdagangan, izin / lisensi, hibah /
pinjaman, dan manajemen aset.

Contohnya:

1. e-tender Box (ETB) - sistem ETB dikembangkan oleh Departemen Logistik Pemerintah
untuk menggantikan sistem tender elektronik. Pengguna dapat menggunakan sistem ETB
untuk men-download sumber daya dan mendapatkan layanan dari oleh Departemen
Logistik Pemerintah.

2. e-Procurement - Program e-Procurement memberikan kesederhanaan, kenyamanan


secara on-line untuk berpartisipasi sebagai pemasok biro / departemen dan pemasok
Departemen Logistik Pemerintah dan setuju untuk menyediakan barang biaya rendah dan
kualitas terbaik.

3. Keuangan dan dukungan untuk bisnis – Pemerintah memberikan bantuan on-line


keuangan untuk bisnis termasuk hibah, pinjaman, panduan bisnis, dll, ia juga
menawarkan dana untuk usaha baru atau perusahaan skala kecil.

4. penerapan Government to Business di Indonesia saat ini seperti pajak perseroan,


pengurusan pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintahan, hak paten merk dagang,
ijin usaha dan lain sebagainnya.

5. Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum


Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merek
dagang, dll.

Anda mungkin juga menyukai