Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS TINGKAT KESADARAN MASYARAKAT

KECAMATAN MEDAN BARU DALAM MEMBAYAR ZAKAT

Merupakan sebuah review jurnal Oleh:


Herfita Rizki Hasanah Gurning
Haroni Doli Hamoraon Ritonga, SE.,M.Si.
1 Abstrack

2 Pendahuluan

Table of 3 Metode Penelitian

Contents
4 Hasil dan Pembahasan

5 Kesimpulan dan Saran

2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tingkat kesadaran membayar zakat di Medan Baru.

Karakteristik penelitian ini adalah deskriptif. Data dalam


1 penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberi
kuesioner untuk muslim di Medan Baru dikategorikan
sebagai Muzakki. sementara data sekunder diperoleh
dari Badan Pusat Statistik, Masjid di Medan Baru, dan
literatur lain. Metode analisis deskriptif dengan
menggunakan komputer SPSS 21 .
ABSTRACT
Pendahuluan

Berbeda dengan Sistem Ekonomi Konvensional, Islam


memandang bahwa sumber daya alam tersedia cukup untuk
seluruh makhluk. Yang diperlukan adalah sistem distribusi
yang adil yang menjamin semua penduduk untuk mempunyai
kesempatan dan memperoleh rezekinya melalui mekanisme
zakat dan pajak. Hal ini telah dibuktikan keberhasilan di zaman Khalifah Umar Bin Khattab
dan Umar Bin Abdul Aziz, dimana dunia dengan Sistem Ekonomi Islam menjadi sejahtera,
sampai sulit dicari para mustahiq untuk diberi zakat (Gusfahmi, 2011: 50).

4
2

METODE
PENELITIAN
 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan Kecamatan Medan Baru. Penelitian dilakukan
pada bulan September 2014 sampai Oktober 2014. Populasi dari penelitian ini adalah
masyarakat muslim kecamatan Medan Baru di mana jumlahnya adalah 13.808 jiwa per
tahun 2011 (BPS Kota Medan). Penulis mengambil sample sebanyak 100 orang. Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling.

 Jenis dan Sumber Data Penelitian


Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah, data primer melalui
kuesioner dan data sekunder yang diperoleh dari BPS dan beberapa Masjid di
Kecamatan Medan Baru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana tingkat kesadaran masyarakat Kecamatan
Medan Baru dalam membayar zakat.

6
 Teknik Pengambilan Data
Studi Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

 Metode Analisis Data

Statistik Deskriptif

Analisis Faktor

7
3
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Tingkat Kesadaran Membayar Zakat
Untuk mengukur tingkat kesadaran dalam membayar zakat, peneliti menggunakan pernyataan 1 sampai
dengan pernyataan 3 sebagai tolak ukur, dimana:
 Pernyataan 1, apakah responden membayar zakat fitrah setiap tahun sebagai tolak ukur tingkat
kesadaran masyarakat dalam membayar zakat fitrah.
 Pernyataan 2, apakah responden membayar zakat maal setiap tahun sebagai tolak ukur tingkat
kesadaran masyarakat dalam membayar zakat maal.
 Pernyataan 1, 2, dan 3, apakah responden membayar zakat fitrah dan maal setiap tahun dan apakah
responden membayar zakat lebih besar setiap tahun akan menentukan seberapa besar tingkat
kesadaran masyarakat dalam membayar zakat.
Analisis Faktor
Analisis faktor digunakan untuk mengetahui Analisis pernyataan-pernyataan mana yang
mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat Kecamatan Medan Baru dalam membayar
zakat. Adapun pernyataan yang akan dilakukan analisis faktor adalah pernyataan 4
sampai dengan pernyataan 14.
 Pernyataan 4 sampai 6 sebagai faktor tingkat pemahaman tentang zakat,
 Pernyataan 7 dan 8 sebagai faktor tingkat kepedulian sosial,
 Pernyataan 9 dan 10 sebagai faktor respon terhadap pengaruh membayar zakat bagi
muzakki,
 Pernyataan 11 dan 12 sebagai faktor ketersediaan informasi tentang zakat,
 Pernyataan 13 dan 14 sebagai faktor layanan dan lokasi Lembaga/Organisasi Pengelola
Zakat.
Dari Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata untuk pernyataan 1 adalah
sebesar 4,84 yang berarti tingkat kesadaran responden dalam membayar zakat fitrah
dinyatakan pada kategori “Sangat Baik‟, sementara nilai rata-rata untuk pernyataan 2 lebih
rendah dibandingkan rata-rata pernyataan 1, yakni sebesar 3,21 yang berarti tingkat
kesadaran masyarakat dalam membayar zakat maal dinyatakan pada kategori “Baik‟.
Tingkat Pemahaman Tentang Zakat

Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa nilai komposit untuk pernyataan 4 sampai
dengan pernyataan 6 adalah sebesar 4,37 yang menandakan bahwa tingkat
pemahaman responden tentang zakat berada pada kategori “Sangat Baik‟.
Tingkat Kepedulian Sosial
Pada tabel 6 dibawah ini, dapat dilihat bahwa persentase terbesar jawaban responden
berada pada skala 5, yakni 84 persen pada skala 5 untuk pernyataan 7 dan 86 persen
pada skala 5 untuk pernyataan 8. Sedangkan untuk nilai komposit pada kedua pernyataan
tersebut adalah sebesar 4,83. Dari nilai komposit tersebut, maka tingkat kepedulian sosial
responden dinyatakan berada pada kategori „Sangat Baik‟.
Respon Terhadap Pengaruh Membayar Zakat

Pada tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa persentase terbesar jawaban responden berada
pada skala 5, yakni 88 persen pada skala 5 untuk pernyataan 9 dan 83 persen pada skala 5
untuk pernyataan 10. Sedangkan untuk nilai komposit pada kedua pernyataan tersebut
adalah sebesar 4,83. Dari nilai komposit tersebut, maka respon terhadap pengaruh
membayar zakat bagi muzakki dinyatakan berada pada kategori “Sangat Baik‟.
Ketersediaan Informasi tentang Zakat
Pada tabel 8 dibawah ini, dapat dilihat bahwa persentase terbesar jawaban responden
berada pada skala 5 dan 4, yakni 65 persen pada skala 5 untuk pernyataan 11 dan 28
persen pada skala 4 untuk pernyataan 12. Sedangkan untuk nilai komposit pada kedua
pernyataan tersebut adalah sebesar 3,94. Dari nilai komposit tersebut, maka ketersediaan
Informasi tentang zakat dinyatakan berada pada kategori „Baik‟.
Layanan dan Lokasi Lembaga/Organisasi Pengelola Zakat
(OPZ)
Pada tabel 9 dibawah, dapat dilihat bahwa persentase terbesar jawaban responden
berada pada skala 4, yakni 51 persen pada skala 4 untuk pernyataan 13 dan 41 persen
pada skala 4 untuk pernyataan 14. Sedangkan untuk nilai komposit pada kedua
pernyataan tersebut adalah sebesar 3,84. Dari nilai komposit tersebut, maka pengaruh
layanan dan lokasi lembaga/organisasi pengelola zakat dinyatakan berada pada kategori
“Baik‟.
Jika dilihat berdasarkan tempat membayar zakat seperti yang tertera pada tabel 10 diatas,

hanya 11,8 persen responden yang langsung membayar zakat kepada Mustahiq merasa

tidak puas terhadap layanan Lembaga/Organisasi Pengelola Zakat dan sebanyak 47,1

persen merasa puas. Sedangkan responden yang langsung membayar zakat di

Lembaga/OPZ sebanyak 1,64 persen merasa sangat tidak puas dan 47,5 persen merasa

puas.
4
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1. Tingkat kesadaran masyarakat kecamatan Medan Baru dalam membayar zakat fitrah
lebih tinggi dibanding kesadaran masyarakat dalam membayar zakat maal, di mana
kesadaran masyarakat dalam membayar zakat fitrah berada pada skala 4,84 yang
dinyatakan pada kategori “Sangat Baik”, sedangkan untuk zakat maal berada pada
skala 3,21 yang dinyatakan pada kategori “Baik”.
2. Tingkat kesadaran masyarakat kecamatan Medan Baru dalam membayar zakat
secara umum relatif “Baik” dengan nilai 3,98 dari skala 5.
3. Berdasarkan analisis faktor, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
kesadaran masyarakat Kecamatan Medan Baru dalam membayar zakat, yakni:
tingkat pemahaman tentang zakat, tingkat kepedulian sosial, faktor respon terhadap
pengaruh membayar zakat bagi muzakki, ketersediaan informasi tentang zakat, serta
faktor layanan dan lokasi Lembaga/Organisasi Pengelola Zakat.

19
4. Tingkat pemahaman masyarakat dalam membayar zakat relatif “Sangat
Baik” dengan nilai 4,37 dari skala 5, meskipun sebagian kecil masyarakat
kurang paham terhadap jenis zakat maal yang dibayar.
5. Kepuasan masyarakat terhadap layanan Lembaga/Organisai Pengelola
Zakat masih relatif baik, dengan nilai 3,84 dari skala 5.

20
Saran

1. Mengoptimalkan Sistem Layanan Jemput Zakat dan Sistem Pembayaran Online, hal
ini untuk mempermudah wajib zakat dalam melakukan pembayaran zakat, terutama
bagi mereka yang tidak sempat ke Lembaga/Organisasi Pengelola Zakat.
2. Bagi Amil Zakat sebaiknya meningkatkan pengetahuannya dalam bidang teknologi
dan manajemen, karena hal ini dapat meningkatkan profesionalisme pengurus zakat
dalam mengelola dana zakat, serta aktualisasi sistem informasi mengenai zakat dan
transparansi dana zakat.
3. Bagi organisasi pengelola zakat agar melakukan kerjasama dengan Badan Kenaziran
Masjid yang potensial dalam menyerap zakat.
4. Untuk meningkatkan pemahaman tentang zakat, sebaiknya bagi Organisasi
Pengelola Zakat, Pemerintah, dan Ulama agar lebih intensif dalam memberikan
kajian keagamaan dan sosialisasi mengenai zakat.
21
Thank You!
Any Questions?

22
Pertanyaan:
1.

23

Anda mungkin juga menyukai