Anda di halaman 1dari 32

MENGEMBALIKAN MARWAH ORGANISASI DENGAN MENEKANKAN SIFAT KESADARAN

BERLEMBAGA KEPADA SETIAP KADER HMI DAN MENJADIKAN KEMBALI HMI SEBAGAI
TOLAK UKUR HARAPAN MASYARAKAT INDONESIA MELALUI PENGIMPLEMENTASIAN
MANAJEMEN STRATEGI
BAB I
LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman yang terjadi memang tidak bisa dibendung adanya. Seiring
sejalan perkembangan tersebut akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial
kemasyarakatan, yang pada akhirnya dalam skala besar mengubah pola berbangsa dan
bernegara. Dinamika yang terjadi tersebut, mau tidak mau harus disikapi dengan seksama oleh
berbagai elemen. Salah satunya peran organisasi pemuda, wabil khusus HMI yang notabene
berdiri diatas landasan moral sebagai organisasi pergerakan, harus cekatan dalam
mengimplementasikan tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang relatif terdiri dari
golongan muda harus mampu menunjukan daya gedornya untuk terus progresif membentuk
kemapanan berpikir, bekerja dan mendistribusikan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Berkaca pada sejarah bagaimana HMI telah berperan aktif dalam berbagai fase pergerakan
nasional. Sudah selayaknya HMI merefleksikan diri dan hadir kembali menjadi harapan
masyarakat Indonesia, seperti apa yang pernah Jendral Sudirman sampaikan. Potensi pemuda
bukanlah isapan jempol belaka. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2013
saja jumlah pemuda mencapai 62,6 juta orang atau seperempat dari jumlah penduduk
Indonesia. Sebagai wadah berhimpun mahasiswa Islam tertua, sudah sepatutnya HMI dapat
menyerap mahasiswa Islam sebagai motor penggerak organisasi pengkaderan. HMI harus
mengambil langkah strategis agar tidak terjebak patronase politik praktis dan relasi kuasa yang
syarat akan kepentingan. Stereotipe sering kali menjadi hambatan, bahwa HMI kini hanya
melayani kepentingan segelintir pihak. HMI kini bisa dikatakan sedang terjangkit sindrom
gigantisme, yaitu dimana kondisi fisik yang besar, tetapi keropos di dalamnya. Di era globalisasi
saat ini, tentunya makin banyak tuntutan secara moral dan emosional yang diemban oleh kader
HMI dengan kualitas insan citanya. Laporan The Global Competitiveness Index yang dirilis
World Economic Forum pada tahun 2013, menyebutkan bahwa peringkat daya saing bangsa
Indonesia berada di posisi 38 dari 148 negara yang disurvei. Peringkat tersebut tentu tidak
begitu ideal bila menghitung usia Negara Indonesia dan melihat potensi sumber daya alam
maupun manusia yang kita miliki. Jelas kondisi yang tergambar diatas bukan hanya tumpukan

kegelisahan yang tak berujung. Seperti saat kondisi perang dunia, salah satu tokoh psikologi,
Floyd Allport mengatakan bahwa yang membuat para pengungsi masih bertahan di tengah
keterpurukan kondisi perang adalah harapan. Perjalanan HMI yang telah dimulai berpuluh
tahun silam, tentu teriring bersama harapan segenap kader. Harapan untuk mengembalikan
marwah HMI, menegaskan bahwa HMI bukan hanya milik kader maupun alumni, tetapi HMI
seutuhnya hadir untuk masyarakat Indonesia.

1.
2.
3.
4.
5.

a. Rumusan Masalah
Apa itu manajemen strategi !
Bagaimana model proses manajemen strategi !
Bagaimana proses perumusan visi, misi, dan tujuan dari manajemen strategis !
Apa itu analisis SWOT !
Apa latar belakang sehingga analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan

menganalisis sejumlah variabel secara terbata !


6. Apa Pilar strategi dalam organisasi Pemda !
7. Bagaimana usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi !
8. Bagaimana Strategi Pembuatan Sebuah Produk !
9. Bagaimana proses Pengembangan Produk Baru dan Strategi Daur Hidup Produk !
10. Bagaimana prosedur perusahaan Dalam menetapkan harga pada sebuah produk !
11. Bagaimana strategi penetapan harga !
12. Apa latar belakang krisis multidimensi di Indonesia !

BAB II
PEMBAHASAN
1.

Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan


keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya,
yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan.
Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah
kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan
(implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi (2007) adalah perencanaan
berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan
yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang
bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif
(disebut

misi),

dalam

usaha

menghasilkan

sesuatu

(perencanaan

operaional

untuk

menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada
optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan
operasional) organisasi. Manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala
besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh
(disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat
mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut
misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan
barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional)
organsasi.
Manajemen strategis menurut David (2002:5) adalah Seni dan pengetahuan untuk
merumsukan, mengimplementasikan and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang
membuat organisasi mampu mencapai obyektifnya.
Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:4) adalah Serangkaian
keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang.
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak
dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian
dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai
sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan
rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen


stratejik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersamasama) kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsurunsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan
komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsure-unsurnya sasaran dan
tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian,
fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situsional, jaringan kerja internal
dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang
untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik Hunger dan Wheelen
(2003 :3) yaitu :
1. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak
dapat
ditiiru.
2. Consequential adalah keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber daya
penting dan menuntut banak komitmen.
3. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang
dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa ang akan
datang untuk organisasi secara keseluruhan.
Dari pengertian-pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen
strategis merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak (bersamasama) kearah yang sama pula.
Disamping itu pengertian manajemen strategi yang telah sebutkan terakhir dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu :
1. Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti
mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam
bentuk rencana strategis (Renstra) yang dijabarkan menjadi perencanaan operasional,
yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk program kerja dan proyek tahunan.
2. Renstra berorientasi pada jangkauan masa depan.
3. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan tujuan strategi
organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam merumuskan rencana
strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak
secara tertulis semua acuan tersebut terdapat didalamnya.

4. Renstra dijabarkan menjadi rencana operasional yang antara lain berisi programprogram operasional termasuk proyek-proyek, dengan sasaran jangka sedang masingmasing juga sebagai keputusan manajemen puncak.
5. Penetapan renstra dan rencana operasi harus melibatkan manajemen puncak karena
sifatnya sangat mendasar/prinsipil dalam pelaksanaan seluruh misi organisasi, untuk
mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang
termasuk panjangnya.
6. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek untuk
mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen
lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran dan kontrol.
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen
merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula.
Komponen pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi,
Misi, Tujuan strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional
dengan unsur- unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa

situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan

evaluasi serta umpan balik.


Model proses manajemen strategi meliputi tiga tahap:
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan.
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakantindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat
mencapai tujuan.
II.1. Visi, Misi,dan Tujuan
Setiap organisasi mempunyai tujuan dan alasan yang unik untuk keberadaannya. Keunikan ini
harus dicerminkan dalam visi dan misi. Pernyataan visi yang baik mengungkapkan pelanggan,
produk atau jassa, teknologi, pasar, pemikiran untuk bertahan hidup (pertumbuhan dan
keuntungan), pemikiran untuk karyawan, pemikiran untuk citra publik/masyarakat, dan
perusahaan. Terdapat delapan karakteristik dasar yang berfungsi sebagai kerangka kerja
praktis untuk mengevaluasi dan menuliskan pernyataan misi.
Ada 4 Proses perumusan Visi yaitu :
1. Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat

2. Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi masa
depan.
3. Identifikasi kondisi persaingan.
4. Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.
Adapun MISI yang ingin dicapai oleh suatu Perusahaan / Organisasi yakni ;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Publikatau pengguna jasa yang hendak dilayani.


Jasa utama yang ditawarkan.
Wilayah geografis yang dilayani.
Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi.
Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan.
Elemen kunci dalam filosofi organisasi.
Konsep kedirian dan citra organisasi.

II.2. Analisis Lingkungan Makro


Analisis lingkungan eksternal merupakan aktivitas memonitor dan mengevaluasi
lingkungan eksternal dan internal organisasi kepada orang-orang penting yang ada dalam
perusahaan. Lingkungan eksternal dibedakan atas lingkungan makro dan lingkungan industri.
Untuk lingkungan tersebut menggunakan metode SWOT (Strength and weaknesses lingkungan
internal, Opportunities and Threats untuk analisa lingkungan eksternal).
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi
keputusan-keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang. Secara umum lingkungan
makro dikategorikan menjadi empat, yaitu :

1.

Ekonomi

2.

Politik dan budaya

3.

Teknologi

4.

Sosial Budaya

II.3. Analisis Lingkungan Internal


Dalam proses perumusan strategi sebuah perusahaan perlu melakukan identifikasi dan
evaluasi atas lingkungan bisnis perusahaan. Hasil dari identifikasi dan evaluasi tersebut
diharapkan perusahaan dapat mengetahui profil keunggulan strategi perusahaan yang dimiliki.
Sehingga dengan demikian perusahaan dapat mengantisipasi peluang bisnis dan menyikapi
ancaman bisnis yang ada dengan cepat.

II.4. Analisis SWOT


Analisis

SWOT

merupakan

alat

yang

membantu

manajer

menentukan

dan

mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu
diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah
pada dasarnya menghasilkan strategi alternative yang layak, bukan untuk menetapkan strategi
yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam
SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :
1. Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan
penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer,
aukuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yiatu :
a. Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas distributor atau pengecer.
b. Integrasi kebelakang merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas perusahaan pemasok.
c. Integrasi horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing Perusahaan
tertarik melakukan integrasi vertical didasarkan atas alasan :
1) Dapat menciptakan kenyamanan bagi pendatang baru.
2) Memberikan fasilitas investasi.
3) Menjaga kualitas produk.
4) Memperbaiki penjadualan.
Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan, yaitu
a. Kelemahan dalam hal biaya
b. Teknologi
c. Adanya permintaan berfuluktuasi
2. Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi.
Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu :
a. Tingkat diversifikasi rendah.
b. Tingkat diversifikasi menengah.
c. Tingkat diversifikasi tinggi.

Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan
diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan
mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan
keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga
didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang,
dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah,ketentuan
pajak, atau aturan-aturan yang baru).
3. Strategi level bisnis
Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan evaluasi
lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan sumber
daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang akan diimplementasikannya,
yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan
strategi generik, yang terdiri dari:
1.

Cost Leadership (keunggulan biaya)

2.

Differentiation (diferensiasi/perbedaan)

3.

Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)

4.

Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level fungsional.

Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat menentukan atas
berhasil tidaknya sasaran strategi bisnis yang telah ditetapkan, oleh karenanya diperlukan suatu
penjabaran aktivitas yang sedetail mungkin atas strategi bisnis yang telah dicanangkan.
Penjabaran tersebut selaian memudahkan kontrol dari manajer juga memudahkan bagian
pelaksana untuk mengimplementasikan. Pada tingkat strategi fungsional yang cukup strategis
adalah Fungsi produksi dan operasi yang meliputi,
a. Fasiltas dan peralatan
b. Sumber bahan baku
c. Perencanaan dan pengendalian produksi
Fungsi pemasaran yang meliputi,
a. Produk
b. Harga
c. Distribusi
d. Promosi

Fungsi keuangan yang meliputi


a.

Kebutuhan modal

b.

Alokasi modal

c.

Manajemen dividen dan modal

Fungsi sumber daya manusia yang meliputi


a.

Proses rekrutrmen dan orientasi

b.

Pengembangan karir dan pelatihan

c.

Kompensasi evaluasi, disiplin dan pengendalian

Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi


dimaksud adalah :
1.

Dimensi waktu dan orientasi masa depan

Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi


berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi
masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan
ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih massa depan.
Visi dapat diartikan sebagai kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa
depan. Sehubungan dengan hal diatas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan
bahwa Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak
sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dibuat dibaca oleh setiap orang (anggota
organisasi). Visi memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan
pada setiap orang. untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh
manajemen puncak (pucuk pimpinan) organisasi.
2.

Dimensi Internal dan Eksternal

Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang, berupa kekuatan,
kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan
renstra yang berjangka panjang. Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan
operasional, lingkungan nasional dan lingkungan global (internal), yang mencakup berbagai
aspek atau kondisi, seperti kondisi sosial politik,sosial ekonomi, social budaya, kependudukan,
kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama dan lain-lain.
3.

Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber

Sumber daya terdiri dari sumber daya material khususnya berupa sarana dan prasarana,
sumber daya finansial dalam bentuk alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber
daya manusia, sumber daya teknologi dan sumber daya informasi.
4.

Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak

Manajemen strategi yang dimulai dengan menyusun rencana strategi merupakan pengendalian
masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan, baik pada
organisasi yang bersifat privat maupun publik. Rencana strategi harus mampu mengakomodasi
seluruh aspek kehidupan organisasi yang berpengaruh pada eksistensinya dimasa depan
merupakan wewenang dan tanggungjawab manajemen puncak, karena seluruh kegiatan
merealisasikannya merupakan tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun
kegiatannya dilimpahkan pada organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.
5.

Dimensi Multi Bidang

Setiap organisasi / perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan.
Ini berarti organisasi (bisnis maupun publik) berusaha untuk mengurangi kelemahannya, dan
berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Kemudian pengertian ini menunjuk pula
untuk mengurangi efek negative yang ditimbulkan oleh ancaman-ancaman. Kemudian
komponen pokok manajemen strategi adalah :
a.

Analisis lingkungan

b.

Analisis profil

c.

Strategi

untuk

mencapai

tujuan

organisasi

(bisnis

maupun

publik)

dengan

memperhatikan.
d.

Misi
Dengan demikian analisis lingkungan sangat penting dalam proses manajemen strategi,

karena manajemen startegi bukan untuk melihat peluang-peluang (reaktif terhadap perubahan)
tetapi penyusun manajemen strategi haruslah dilihat sebagai usaha untuk mengetahui sedini
mungkin kekuatan dan kelemahan organisasi (bisnis/publik) agar organisasi mampu bertahan
(survive) menghadapi perubahan lingkungan secara terus menerus.

Dengan demikian, analisis lingkungan bisnis hanya berusaha mengumpulkan dan


menganalisis sejumlah variabel secara terbata (finite). Analisis lingkungan bisnis hendaknya
tidak sampai terjerumus untuk berusaha menganalisis sebanyak mungkin variabel (infinite)
lingkungan perlu dianalisis karena:
1.

Agar

pembuat

strategi

dapat

mengantisipasi

setiap

kesempatan

dan

membantu

2.

mengembangkan sistem pemecahan tujuan perusahaan/organisasi.


Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis

3.

lingkungan hasil yang akan diperoleh lebih efektif.


Untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan terhadap perkembangan
perusahaan. Terkumpulnya berbagai organisasi dari lingkungan memudahkan untuk
membuat perencanaan jangka panjang Analisis lingkungan dilakukan dengan 3 (tiga) cara,
yaitu :
a. Menganalis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap lingkungan
yang dipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi yang sedang berjalan
dengan strategi yang potensial yang akan datang.
b. Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang potensial yang akan
datang
Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibagi atau dibedakan menjadi dua elemen
utama, yaitu :
a. Lingkungan eksternal (Makro
b. Lingkungan internal (Mikro)
II.5. Perencanaan Strategis
Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari 4 (empat) elemen pokok:
1.

Environmental scanning (Adaptasi terhadap lingkungan )

2.

Strategi formulation (Formulasi Strategi)

3.

Strategi implementation (pelaksanaan Strategi)

4.

Evaluation dan control (Telaah dan Pengawasan

Pilar strategi dalam organisasi Pemda (Moore, 1995:71)


a.

Secara mendasar bernilai (substantively valuable); Pemda harus menghasilkan


sesuatu yang bernilai bagi lembaga pengawas, pengguna jasa (klien), dan
masyarakat dengan biaya murah.

b.

Absah dan secara politis dapat diterima (legitimate and politically sustainable);
Pemda harus bisa mendapatkan mandat maupun dana serta bertanggungjawab

c.

terhadap institusi politik yang ada.


Secara operasional dan administrative dapat dilaksanakan (operationally and
administratively feasibel); kewenangan dan kegiatan yang direncanakan dapat
dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau dengan bantuan pihak-pihak lain
yang membantu organisasi Pemda.

II.6.Implementasi Strategi
Program; aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai
penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan
bagaimana penggunaannya.
Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang
bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan
Standar Kinerja; ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang
dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya. Hubungan antar tingkat
akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah.
Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran
harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam
usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :
1.

Efektif dan efesiensi

Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena
kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan
dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik
adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan
pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan kriteria yang digunakan bukanlah
keefektifan melainkan efesiensi.
2.

Keputusan dan Emplementasi

Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung
pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai
tujuannya. Aturan dalam manajemen strategi persaingan :

Proses berfikir yang mendahului tindakan

Pengetahuan mengenai jumlah merupkan kunci penting

Menejemen strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang

lambat.

Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan

Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang

Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan

Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya

Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya

Menajemen strategi membutuhkan pengembangan kekuatan yang unik

3.

Pertumbuhan dan Struktur Organisasi


Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur

organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk
tercapainya implementasi strategi. Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi
berkembang. Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal. Pertumbuhan
organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional,
divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal.
Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
4.

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individuindividu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus
dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan
sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi
tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya.
2. Strategi Pembuatan Sebuah Produk
A. Rancangan Produk: Produk, Merk, Kemasan dan Pelayanan
Produk adalah elemen pertama dan penting dalam bauran pemasaran. Strategi produk
memerlukan pengambilan keputusan yang terkoordinasi sehubungan dengan jenis produk, lini
produk dan bauran produk.

Setiap produk yang ditawarkan kepada konsumen bisa dilihat dalam tiga tingkat. Produk
inti adalah layanan penting yang benar benar dibeli para pembeli. Produk nyata mencakup
ciri, gaya, tingkat kualitas, nama merk dan kemasan produk yang akan dijual. Produk tambahan
adalah produk nyata ditambah berbagai jasa yang menyertainya, misalnya garansi, instalasi,
jasa perawatan, dan pengiriman gratis.
Beberapa skema talah diusulkan untuk mengklasifikasi produk. Misalnya, semua produk
bisa dikualifikasikan menurut keawetan / durability (barang tak-tahan lama, bahan tahan lama,
dan jasa). Barang-barang konsunen (barang kemudahan, barang toko, barang khusus, dan
barang tak-menarik). Barang-barang industri (bahan-baku dan komponen, barang modal, serta
alat-alat dan jasa).
Perusahaan harus menyusun kebijakan merk untuk jenis produk sesuai lininya. Mereka
harus memutuskan apakah memberi merk pada semua produk, apakah menggunakan nama
merk kelompok atau nama merk masing-masing produk, apakah memperluas nama merk untuk
produk-produk baru, dan apakah menghapus beberapa merk yang sedang bersaing.
Produk fisik memerlukan keputusan mengenai kemasan yang harus mempertimbangkan
pula proteksi, ekonomi, kemudahan, dan promosi. Produk fisik juga membutuh kan label untuk
isentifikasi dan kemungkinan pemahaman penjelasan dan promosi produk. Hukum amerika
serikat membuat para penjual memberikan informasi minimum tertentu tentang label untuk
menjelaskan dan melindungi para konsumen.
Perusahaan harus menyediakan layanan konsumen yang diinginkan oleh para
konsumen dan secara efektif melawan para pesaing. Perusahaan harus menentukan layanan
penting yang akan dtawarkan, tingkat di mana setiap layanan harus diberikan, dan bentuk dari
setiap layanan. Bauran servis bisa dikoordinasi oleh sebuah bagian layanan konsumen yang
menangani pengaduan dan penesuaian, kredit, perawatan, jasa teknik, dan informasi.
Banyak perusahaan memproduksi tidak hanya satu macam produk tetapi sebuah lini
produk. Lini produk adalah sekelompok produk yang bersama-sama mempunyai fungsi,
konsumen atau saluran distribusi. Setiap lini produk memerlukan strategi pemasaran.
Perentangan lini menimbulkan pertanyaan tentang lini tertentu apa saja yang harus
direntangkan ke atas, ke bawah atau kedua-duanya. Pengisian lini menimbulkan pertanyaan
apakah tambahan barang harus ditambahkan pada jangkauan lini produk yang ada saat ini.
Penetapan cirri-cii lini menimbulkan pertanyaan tentang ciri apa saja yang harus ditonjolkan
didalam mempromosikan lini.
Bauran produk menggandakan serangkaian lini produk dan barang-barang yang
ditawarkan kepada konsumen oleh penjual tertentu. Bauran produk bisa digambarkan sebagai

suatu yang mempunyai lebar, panjang, keadaan dan konsistensi tertentu. Keempat dimensi
bauran produk ini merupakan alat untuk menyususn strategi produk perusahaan.
B. Merancang Produk: Pengembangan Produk Baru dan Strategi Daur Hidup Produk
Perusahaan makinmnyadari keuntungan serta prlunya pengembangkan produk dan jasa
baru. Produknya yang ada sekarang menghadapi jangka hidup pendek dan harus digantikan
produk baru.
Namun, produk barupun bisa gagal. Resiko inovasi sama besarnya dengan manfaatnya.
Kunci untuk mencapai inovasai yangt berhasil terletak pada cara membuat perusahaan mampu
mengelola gagasan produk baru serta membuat prosedur keputusan dan riset pada setiap
tingkat proses pengemvbangan produk baru.
Proses pengembangan produk baru terdiri dari 8 tahap : pengumpulan gagasan,
penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, pengujian konsep, pengembangan strategi
pemasaran, analisis usaha, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi.
Tujuan setiap tahap ialah untuk menentukan apakah gagasan itu harus lebih dikembangkan
atau dihentikan. Perusahaan ingin membatasi kemungkinan terpakainya gagasan yang jelek
dan tersisihnya gagasan yang baik.
Setiap produk komersial mempunyai daur hidup yang ditandai dengan perubahan
serangkaian maasalah dan kesempatan. Riwayat penjualan produk khusus melewati kurva
yang melewati empat tahap. Tahap perkenalan ditandai dengan pertumbuhan lambat dan laba
minimal pada saat produk dilempar ke dalam distribusi. Bila berhasil, produk memasuki tahap
pertumbuhan yang ditandai dengan perkembangan pesat penjualan dan meningkatnya laba.
Pada tahap ini, perusahaan mencoba meningkatkan produk, memasuki segmen pasar baru dan
saluran distribusi, serta mengurangi harga sedikit demi sedikit. Kemudian diikuti dengan tahap
kematangan, saat perkembangan penjualan menurun dan laba stabil. Perusahaan mencari
strategi baru untuk memperbaharui perkembangan penjualan, termasuk pasar, produk dan
modifikasi bauran pemasaran. Akhirnya, produk memasuki tahap keusangan, pada saat ini
penjualan dan laba merosot. Tugas perusahaan ditingkat ini ialah mengidentifikasi produk yang
sedang merosot dan dalam setiap kasus perusahaan harus menentukan apakah akan
bertahan, mengadakan pengurangan atau menghentikannya. Jalan keluar terakhir, produk bisa
dijual ke perusahaan lain atau diohentikan produksinya.
3. Strategi Produk
A. Penetapan Harga Produk: Tujuan dan Kebijakan Penetapan Harga

Meskipun peranan faktor-faktor non-harga semakin meningkat dalam proses pemasaran


modern, harga tetap merupakan elemen penting an tahap penting dalam pemasaran yang
diwarnai dengan persaingan monopoli atau olgopoli.
Dalam menetapkan harga pada sebuah produk, perusahaan mengikuti prosedur enam
langkah, Yaitu:
1. Perusahaan

dengan

hati-hati

menyususn

tujuan-tujuan

pemasarannya,

misalnya

mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin memenangkan bagian pasar,
atau kualitas produk.
2. Perusahaan menentukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan jumlah produk
yang akan terjual per periode, padaa tingkat-tingkat harga alternatif. Permintaan yang
semakin tidak-elastis, semakin tinggi pula harga yang bisa dipasang oleh perusahaan.
3. Perusahaan memperkirakan bagai mana biaya akan bervariasi pada tingkat produksi yang
berbeda-beda.
4. Perusahaan mengamati harga-harga para pesaing sebagai dasar untuk meneapkan harga
mereka sendiri.
5. perusahaan memilih salahsatu dari metoda penetapan harga berikut ini: penetapan harga
biaya-plus, analis pulang-pokok dan penetapan laba sasaran, penetapan harga nilai
yang diperoleh, penetapan harga yang sesuai dengan laju perkembangan dan
penetapan harga dalam sampul tertutup.
6. Perusahaan memiliki harga final, menyatakannya dalam cara psikologis yang paling efektif dan
mengeceknya untuk menyakinkan bahwa harga tersebut sesuai dengan kebijakan
penetapan harga perudahaan serta sesuai pula dengan para penyalur, grosir, wiraniaga
perusahaan, pesaing, pemasok dan pemerintah.
B. Penetapan Harga Produk: Strategi Penetapan Harga
Perusahaan menerapkan bermacam-macam strategi penetapan harga atas harga
dasar:

penetapan harga geografis, dimana perusahaan tersebut memutuskan bagai mana

memasang harga bagi pembeli yang jauh, dengan memilih salah satu dari berbagai alternatif
seperti penetapan harga FOB, penetapan harga pengiriman seragam, penetapan harga
wilayah, penetapan harga titik-pangkalan, dan penetapan harga absorsi angkutan

Penetapan harga potongan dan hadiah, dimana perusahaan tersebut memberi potongan

tunai, potongan jumlah, potongan fungsional, potongan musiman, dan hadiah.

Penetapan harga promosi, dimana perusahaan tersebut memutuskan untuk memasang

hrga barang yang dirugikan, penetapan harga kesempatan-khusus dan potongan tunai.

Penetapan harga diskriminasi dimana perusahaan memasang harga yang berlainan

berdasarkan pertimbangan pembeli, bentuk produk, tempat, dan waktu yang berbeda-beda.

Penetapan harga produk baru, dimana perusahaan tersebut memutuskan antara

memperkenalkan sebuah inovasi produk yang dilindungi hak paten dengan harga lintas pasar
dan harga tembus pasar. Perusahaan itu menentukan salahsatu dari sembilan strategi
harga/kualitas untuk memperkenalkan sebuah produk tiruan.

Penetapan harga bauran produk, di mana perusahaan itu menentukan tingkat harga

untuk beberapa produk dalam satu lini produk, dan penetapkan harga produk-produk pilihan,
produk penawan, dan produk sampingan.
Bila sebuah perusahaan mempertimbangkan untuk memulai perubahan harga,
perusahaan itu harus secara hati-hati mempertimbangkan reaksi-reaksi pembeli dan pesaing.
Reaksi pembeli dipengaruhi oleh mekna yang diliha pembeli sehubungan dengan perubahan
harga. Reaksi-reaksi pesaing berasal baik dari seperangkat kebijakan reaksi atau dari tafsiran
baru teerhadap setiap situasi. Perusahaan yang memprakasai perubahan harga juga harus
meramalkan reaksi yang mungkin timbul dari para grosir, penyalur, dan pemerintah.
Perusahaan yang menghadapi perubahan harga yang diprakasai oleh seorang pesaing
harus mencoba memahami maksud pesaing tersebut dan jangka waktu perubahan. Jika
dibutuhkan kecepatan reaksi, perusahaan itu harus merencanakan lebih dahulu reaksireaksinya atas berbagai kemungkinan tindakan harga.
Tips 1 # Cring Cring! Keindahan Musik Para Marketer
Cring merupakan sebuah sinonim untuk mendapatkan pendapatan. Ia adalah suara yang
didengar penghasil keuntungan manakala transaksi dilakukan. Cring merupakan apa yang
diharapkan penjual ketika hendak memasang iklan. Cring merupakan apa yang didengar oleh
pengecer, pembuat film, promoter konser di atas keriuhan desakan orang. Supermarketer
mengetahui kata-kata, menyanyikan dan menari mengikuti irama lagu favorit para
marketer.Saya tidak pernah menganggapnya serius apapun bila tidak menghasilkan bunyi
cring, cring, cring.
Tips 2 # Pahami Betul Definisi Pemasaran

Pengertian yang cukup panjang tentang pemasaran adalah identifikasi, daya tarik,
mendapatkan dan memelihara hubungan yang baik dengan para konsumen secara
salingmenguntungkan.
Identifikasi, daya tarik dan mendapatkan sesuatu merupakan fungsi pra penjualan.
Sebagai contoh, penelitian pemasaran merupakan kegiatan yang bersifat identifikasi.
Pengiklanan, pengemasan dan tata ruang yang rapid an bersih merupakan kegiatan yang
bersifat memikat dan memberikan daya tarik. Penjualan, pendistribusian, penentuan harga,
kualitas produk, senyuman pramu niaga merupakan kegiatan untuk mendapatkan. Fungsi
fungsi pasca penjualan, seperti pengiriman, pengajuan rekening, penagihan, layanan
konsumen, jaminan perbaikan dan sapaan terima kasih merupakan fungsi untuk memelihara
dan mempertahankan hubungan. Pengertian tentang pemasaran cukup sederhana. Melakukan
pemasaran itu sendiri yang sulit.
Tips 3 # Perusahaan Pemasaran No. 1
Perusahaan pemasaran mengetahui semua nilai uang konsumen. Mereka menempatkan nilai
waktu dalam hubungan dengan konsumen. Sebagai contoh, jika seorang wanita atau pria
menghabiskan $45 setiap tiga minggu di salon kecantikan dan jika konsumen ditangani dengan
baik dan puas tentu bisa diharapkan konsumen bertahan selama tiga tahun, maka nilai
keuntungan pemilik salon yang diperoleh dari wanita tersebut sebesar $ 2,340 setiap kali ia
melayani konsumen. Itulah mengapa toko grosir yang mungil, dealer mobil, perusahaan
penerbangan, pabrik perlengkapan mesin, pialang saham dan penghasil baja dengan gembira
dan penuh semangat menaruh perhatian terhadap para konsumen mereka. Dealer mobil yang
nekad dan pembuat lemari dapur yang ceroboh melihat penjualan sebagai tujuan akhir
hubungan dengan konsumen.
Perusahaan perusahaan pemasaran ternama yang mengejar saham pasar yang diperolehnya
dengan gigih dan ulet serta berkesinambungan. Namun mereka mengetahui bahwa saham
pasar merupakan fungsi pemasaran yang dapat ditembus dan meyakinkan. Saham pasar
merupakan titik masuk ke dalam papan angka.
Tips 4 # Gunakan Tujuh Pemacu Pertumbuhan
Terdapat tujuh pemacu yang mengembangkan jalur utama yang mengembangkan pendapatan,
yang membuat berderingnya mesin register kas. Antara lain:

1.

Kenalilah produk-produk baru dan lakukan inofasi

2.

Tambahkan konsumen pemakai akhir yang baru dalam pasar yang berlangsung pada saat

ini, dalam pasar-pasar baru dan dalam wilayah geografis yang baru.
3.

Lakukan penjualan aplikasi-aplikasi baru dari produk-produk yang ada kepada para

konsumen saat ini


4.

Batasi pengurangan konsumen

5.

Tingkatkan harga

6.

Antisipasi bagi meningkatnya permintaan pasar

7.

Lakukan akuisisi perusahaan

Tips 5 # Anda Harus Mencintai Merek Anda


Supermarketer adalah pengawal merek dagang. Anda mengawal dan memelihara image merek
danga, modal, harapan dan masa depan. Anda harus percaya dengan bagaimana merek
dagang anda berarti bagi para konsumen. Anda harus memahami dan menghargai warisan
merek dagang anda.
Tips 6 # Jangan Obral Nomor Telepon Anda
Adalah lebih efektif untuk menandai nama perusahaan anda, kota dan Negara anda dan jalur
iklan yang baik Terdapat pengecualian terhadap ketentuan ini. Jika kendaraan anda
memberikan layanan konsumen setiap hari atau secara teratur dan layanan yang diberikan
secara local, seperti layanan taksi, adalah benar.
Tips 7 # Jangan Terseret Permainan Trio Yang Buruk
Slogan iklan menggunakan 3 kata yang buruk :
1.

Kita. Siapa Kita? di dunia bisa menjadi pengiklan. Tidak ada suatu perusahaan ada

nama merek dagang yang dicantumkan. Tidak ada pengakuan merek dagang
2.

Kita semua. Apakah Kita semua digunakan sebagai pengganti dari sebagian dari

kita? atau apakah perusahaan yang tidak dikenal(kita) menerima sebagian dari kita (kita
semua) membuka diri bagi kontribusi mereka ( perbedaan) dengan umat manusia?

3.

Buatlah perubahan. Dan apakah, oh Tuhan, berikan kami kekuatan, menghasilkan

perbedaan yang kami semua lakukan? dan apa yang harus dilakukan terhadap produk
perusahaan ?
Tips 8 # Jangan Kirimkan Catatan Tebusan
Tempelkan setiap sample atau foto atau pengulangan kata yang sangat berdekatan terhadap
satu sama lain pada papan-papan poster yang besar. Seperti apa susunan tersebut yang bisa
dilihat secara visual? Apakah terdapat warna warni, ilustrasi, gambar-gambar, tipe, tata -letak,
pesan-pesan , corak salinan dan logo-logo sesuai dan harmonis, yang menggambarkan
pandangan yang terpadu? Atau apakah papan poster anda tampak seperti catatan tebusan
yang masih amatiran; pesan bisa dipahami, namun orang berkomunikasi campur aduk antara
huruf dan grafik?
Tips 9 # Jangan Pernah Menggunakan Kata Kata Jelek Dalam Periklanan atau Penjualan
Setiap orang mengetahui kata-kata yang baik untuk digunakan dalam iklan: Baru, bebas,
cobalah, anda, temukan, memperkenalkan, kini. Namun tidak setiap orang mengetahui kata
kata yang buruk dalam iklan maupun penjualan atau mereka tidak akan menggunakannya.
Sembilan puluh sembilan persen dari waktu di saat kata-kata yang buruk digunakan, tidak
memiliki arti sama sekali.
Tips 10 # Jangan Pernah Menggunakan Iklan Tiga Halaman Lebar atau Bagaimana
Menghabiskan Uang Pemegang Saham
Disaat anda baca surat kabar atau majalah ternama dan berhadapan dengan tiga halaman iklan
lebar yang disponsori oleh perusahaan pemasaran usaha skala besar, aroma yang anda
rasakan bukanlah kertas koran yang segar; melainkan aroma uang dihamburkan. Para
pengiklan ini menghamburkan dana pemegang saham. Tak seorang pun yang membaca iklan
demikian. Dana yang diinvestasikan dalam membuat iklan dan membeli media masuk ke
tempat sampahbersama surat kabar lama. Ada satu pengecualian. Sebagian konsumen akan
membaca iklan tiga halaman bagi pendirian toko ritel, dimana iklan mencantumkan sejumlah
produk yang dijual.

Tips 11 # Milikilah Selalu Saluran Utama


Inovasi yang tiada hentinya, dalam setiap sudut dan celah celah usaha, sangat penting bagi
perusahaan untuk mengubah, menyesuaikan diri dan bergerak maju. Saluran utama informasi
diisi dengan kegiatan kegiatan inovatif; ide ide tentang produk baruf, paket-paket baru,
nama nama merek baru, cara cara baru untuk menjual, pasar baru untuk dimasuki dan
sebagainya. Saluran utama informasi bukan diisi dengan ide-ide penting melainkan diisi dengan
ide ide organisasi.
4. KRISIS MULTIDIMENSI DI INDONESIA
Krisis multidemensi di Indonesia ini diakibat adanya kris keteladanan. Demikian ujar pengamat
ekonomiSyariah, Dr. Syafii Antonio
Umat Islam masih banyak yang mengkerangkeng Islam di masjid. Menjadikannya sebagai ritual
keagamaan semata. Maulid Nabi, barzanji, tahililan, serta ritual lainnya diadakan secara besarbesaran dan masif. Sedangkan nilai universalitas Islam tidak pernah dibawa ke ranah luar,
seperti perbankan, asuransi, ekonomi, politik, manajenem, dan lainnya. Padahal, jika mencinta
nabi dan ingin menjalankan Islam tidak sebatas ritual semata. Jika ini tidak dilakukan, berarti
kita mendhalimi Nabi. Karena tidak menjadikannya sebagai suri tauladan dalam setiap peran
dan perbuatan. Hal itu disampaikan Dr. H. M. Syafii Antonio dalam Kajian Aktual al-Falah
(Kaafah) di WTC Lt 3 pada (29/3) kemarin. Kajian yang bertema Meneladani Setiap Peran
Dalam Perjuangan Dakwah itu dihadiri lebih seribu donatur dan simpatisan Yayasan Dana
Sosial al-Falah (YDSF). Pria yang juga salah satu penulis terbaik Islamic Book Fair 2009 lewat
bukunya, Rosulullah SAW, Super Leader Super Manager, ini mengatakan bahwa krisis
multidemensi yang terjadi di Indonesia diakibatkan tidak adanya keteladanan (public figure)
yang bisa diteladani umat. Syafii Antonio mengatakan, tidak adanya pemimpin yang memiliki
integritas dan sifat amanah membuat bangsa ini chaos.
Dilanda korupsi, krisis ekonomi dan krisis moral, ujar Antonio. Hal itu juga, menurut pakar
ekonomi syariah ini, demoralisasi pemimpin tersebut telah muncul sejak awal kampaye.

Besarnya ongkos Pemilu yang dikeluarkan para caleg membuat mereka berfikir bagaimana
cara mengembalikan modal tersebut.
Jadi, setelah mereka terpilih menjadi wakil rakyat, bukan berfikir tentang kesehateraan rakyat,
malah bagaimana mendapatkan uang, terangnya.
Antonio mengungkapkan, jika bangsa ini ingin keluar dari kriris, maka pemimpinya harus
meneladani sifat-sifat Rosul dalam segala bidang, baik kepemimpinan (leadership), ekonomi,
manegemen dan lainnya. Menurutnya, Rosulullah adalah teladan sempurna yang bisa mengintegrasikan kepemimpinan dunia dan akhirat. Beda dengan yang lainnya. Seperti Mahatma
Gandi, dia tokoh sukses dalam masalah sosial, namun tidak dalam bisnis. Begitu juga Napoleon
Bonaparte, seorang militer, namun dia bukan pemimpin. Beda dengan Rosulullah. Dan itulah
yang menjadi alasan Micahel H. Hart menempatkan Rosulullah sebagai nomer satu dari 100
orang berpengaruh dunia.
Lebih lanjut, Syafii mengatakan, sejak kecil, self development (pengembangan diri) Rosulullah
telah dibentuk oleh Allah. Umur enam tahun menjadi yatim piatu membuatnya harus hidup
mandiri dan berdikari. Tidak menggantungkan pada pamanya Abu Thalib yang miskin dan
banyak anak. Selain berdikari, Rosul juga memiliki jiwa interpreunership, di usia belia dia sudah
melakukan perjalanan ke beberapa daerah untuk berdagang. Tidak hanya, sukses di situ,
menurut Antonio Rosul juga pandai dalam hal sosial politik, strategi militer, dan interaksi dengan
sesama. Apalagi dengan keluarga dan para istrinya.
Keteladanan itulah, jika ditiru dan diteladani oleh para pemimpin Indonesia, niscaya krisis
multidimensi yang melanda akan teratasiungkapnya. [ans/hidayatullah]
Dimensi Manajemen Strategi
Manajemen strategi mempunyai beberapa dimensi atau bersifat multidimensional. Dimensi
dimaksud adalah :
1.

Dimensi waktu dan orientasi masa depan

Manajemen strategi dalam mempertahankan dan mengembangkan eksistensi suatu organisasi


berpandangan jauh ke masa depan, dan berperilaku proaktif dan antisipatif terhadap kondisi
masa depan yang diprediksi akan dihadapi. Antisipasi masa depan tersebut dirumuskan dan
ditetapkan sebagai visi organisasi yang akan diwujudkan 10 tahun atau lebih masa depan. Visi

dapat diartikan sebagai kondisi ideal yang ingin dicapai dalam eksistensi organisasi dimasa
depan.
Sehubungan dengan hal di atas Lonnie Helgerson yang dikutip Salusu menyatakan bahwa
Visi adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang belum tampak sekarang
tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca oleh setiap orang (anggota organisasi). Visi
memiliki kekuatan yang mampu mengundang, memanggil, dan menyerukan pada setiap orang
untuk memasuki masa depan. Visi organisasi harus dirumuskan oleh manajemen puncak
(pucuk pimpinan) organisasi.
2.

Dimensi Internal dan Eksternal

Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit pada saat sekarang, berupa kekuatan,
kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui secara tepat untuk merumuskan
renstra yang berjangka panjang.
Analisis terhadap lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan operasional, lingkungan nasional
dan lingkungan global (internasional), yang mencakup berbagai aspek atau kondisi, seperti
kondisi sosial politik, sosial ekonomi, sosial budaya, kependudukan, kemajuan dan
perkembangan ilmu dan teknologi, adat istiadat, agama dan lain-lain.
3.

Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber

Manajemen strategik sebagai kegiatan manajemen tidak dapat melepaskan diri dari
kemampuan mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki, agar secara terintegrasi
terimplementasikan dalam fungsi-fungsi manajemen ke arah tercapainya sasaran yang
ditetapkan di dalam setiap rencana operasional, dalam rangka mencapai tujuan strategik
melalui pelaksanaan misi untuk mewujudkan visi organisasi publik. Sumber daya terdiri dari
sumber daya material khusunya berupa sarana dan prasarana, sumber daya finansial dalam
bentuk alokasi dana untuk setiap program dan proyek, sumber daya manusia, sumber daya
teknologi dan sumber daya informasi.
4.

Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak

Manajemen strategik yang dimulai dengan menyusun rencana strategik merupakan


pengendalian masa depan organisasi, agar eksistensi sesuai dengan visinya dapat diwujudkan,
baik pada organisasi yang bersifat privat maupun publik.

Rencana strategik harus mampu mengakomodasi seluruh aspek kehidupan organisasi yang
berpengaruh pada eksistensinya dimasa depan merupakan wewenang dan tanggungjawab
manajemen puncak. Oleh karena itu rencana strategik sebagai keputusan utama yang yang
prinsipil itu tidak saja ditetapkan dengan mengikutsertakan, tetapi harus dilakukan secara
proaktif oleh manajemen puncak, karena seluruh kegiatan untuk merealisasikannya merupakan
tanggungjawabnya sebagai pimpinan tertinggi, meskipun kegiatannya dilimpahkan pada
organisasi atau satuan unit kerja yang relevan.
5.

Dimensi Multi Bidang

Manajemen strategik sebagai sistem pengimplementasiannya harus didasari dengan


menempatkan organisasi satu sistem. Dengan demikian berarti sebuah organisasi akan dapat
menyusun rencana strategis dan rencana renovasi jika tidak memiliki keterikatan atau
ketergantungan sebagai bawahan pada organisasi lain sebagai atasan.
Rencana strategis dan rencana operasi bersifat multidimensi, terutama jika perumusan rencana
strategis hanya dilakukan pada organisasi publik yang tertinggi. Dengan dimensi yang sangat
banyak itu, mudah terjadi tidak seluruh dimensi dapat diakomodasi.
Amstrong (1990) memberikan pengertian yang lebih singkat dan tegas bahwa pengembangan
sumber daya manusia adalah mengenai latihan dan pengembangan. Sumber daya manusia
menurut Mangun (dalam Suroto,1992) ialah semua kegiatan manusia yang produktif dan semua
potensinya untuk memberikan sumbangan yang produktif kepada masyarakat. Kualitas sumber
daya manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek fisik(kualitas fisik), dan aspek non fisik
(kualitas non fisik) yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir, dan ketrampilan
ketrampilan lain. Oleh sebab itu upaya meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan
non fisik tersebut maka upaya pendidikan dan pelatihan adalah yang paling diperlukan. Upaya
inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia (Notoatmojo,1992).
Komunikasi Efektif
Seperti darah, bagi suatu organisasi komunikasi yang efektif sangat penting, dan
miskomunikasi akan memberi kontribusi yang dapat disamakan dengan rusaknya sistim
peredaran darah dalam lebih dari satu sistim organisasi. Sesuatu yang nampaknya sederhana,
seperti lokasi fisik tempat bekerja ternyata mampu memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap proses keberhasilan komunikasi. Tanpa komunikasi yang efektif diantara berbagai

pihak yang terlibat didalamnya, pola hubungan dalam suatu organisasi tidak akan mampu
melayani kebutuhan berbagai pihak dengan baik.
Komunikasi yang efektif penting bagi para manajer karena tiga alasan utama. Pertama,
komunikasi menyediakan saluran umum untuk proses manajemen, yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan. Manajer mengembangkan rencana lewat
komunikasi dengan orang lain dalam organisasi dan mengorganisasikan untuk melaksanakan
rencana tadi dengan berdialog dengan para karyawannya mengenai cara terbaik untuk
mendistribusikan wewenang dan desain pekerjaan. Manajer mengetahui bahwa kebijakan yang
menimbulkan motivasi, kepemimpinan, dan mengelompokan serta membentuk tim diaktifkan
lewat pertukaran informasi secara teratur.
Kedua, ketrampilan komunikasi yang efektif dapat membuat manajer menggunakan berbagai
bakat yang tersedia dalam dunia multibudaya dari organisasi. Globalisasi bisnis pasti
menempatkan tantangan bagi kemampuan berkomunikasi manajer. Ketika manajer mempunyai
kebiasaaan dan ekspresi serta arti yang mungkin tampak amat asing, mereka mungkin tergoda
untuk mengelak dan menghindar untuk mencoba berkomunikasi. Itu kemungkinan merupakan
peluang yang hilang. Komunikasi, seperti aktifitas intelektual lain, dapat diasah dengan
menghadapi keadaan yang baru dan menantang. Organisasi dapat merupakan wahana yang
tepat untuk mempelajari hal itu.
Ketiga, ternyata manajer menghabiskan banyak waktunya untuk berkomunikasi. Jarang sekali
kita

menjumpai

manajer

sendirian

dimejanya

berpikir,

membuat

rencana,

atau

mempertimbangkan berbagai alternatif. Kenyataannya, waktu manajerial banyak dihabiskan


dalam komunikasi bertatap muka, elektronik, atau lewat telepon dengan karyawan, supervisor,
pemasok, atau pelanggan.
Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi didefinisikan sebagai proses yang dipergunakan oleh manusia untuk mencari
kesamaan arti lewat transmisi pesan simbolik. Pesan sendiri merupakan suatu informasi yang
sudah disandikan dan dikirimkan oleh pengirim kepada penerima.
Di sini terdapat tiga butir penting yaitu (1) komunikasi melibatkan orang, dan bahwa memahami
komunikasi termasuk mencoba memahami cara manusia saling berhubungan, (2) komunikasi
meliputi kesamaan makna, yang berarti bahwa agar manusia dapat berkomunikasi, mereka
harus menyetujui definisi istilah yang dipergunakan, dan (3) komunikasi termasuk simbol

(gerakan badan, suara, huruf dan angka) dan kata hanya dapat mewakili atau mendekati ide
yang mereka maksudkan untuk dikomunikasikan.

Proses Komunikasi
Komunikasi terjadi dalam hubungan antara pengirim dengan penerima. Komunikasi dapat
mengalir dalam satu arah dan berakhir di sana. Atau sebuah pesan dapat menimbulkan respon
(yang secara formal dikenal dengan sebutan umpan balik) dari penerima.
Pengirim (sumber pesan) merupakan pihak yang mengawali komunikasi. Dalam sebuah
organisasi, pengirim dapat berupa seseorang dengan informasi, kebutuhan, atau keinginan dan
dengan tujuan mengkomunikasikannya kepada satu atau beberapa orang lain.
Penerima adalah orang yang inderanya menerima pesan dari pengirim. Mungkin terjadi jumlah
penerima banyak, seperti kalau sebuah memo dikirimkan kepada seluruh anggota organisasi,
atau hanya satu orang, seperti kalau seseorang mendiskusikan sesuatu secara rahasia kepada
seorang rekan. Pesan harus disesuaikan dengan latar belakang penerima. Manajer produksi
seyogyanya menghindari penggunaaan istilah yang sangat teknis dalam berkomunikasi dengan
seseorang di departemen pemasaran.
Dari rangkaian pengertian tersebut, bila pesan tidak sampai kepada penerima, maka
komunikasi belum terjadi. Di sisi lain, kerap terjadi situasi dimana pesan sudah sampai kepada
penerima, tetapi penerima tidak mampu memahaminya. Tiga faktor yang mempengaruhi
efektifitas komunikasi meliputi penyandian, pengartian dan gangguan.
a)

Penyandian

Penyandian terjadi ketika pengirim menterjemahkan informasi untuk dikirimkan menjadi


serangkaian simbol. Penyandian itu diperlukan karena informasi hanya dapat dikirimkan dari
seseorang kepada orang lain lewat perwakilan atau simbol.
Karena komunikasi merupakan obyek dari penyandian, pengirim berusaha menetapkan arti
yang dapat dipahami bersama dengan penerima dengan cara memilih simbol, biasanya dalam
bentuk kata atau gerakan tubuh, yang dipercaya oleh pengirim mempunyai arti yang sama

dengan penerimanya. Kerap dijumpai, kurangnya kerjasama adalah merupakan salah satu
penyebab umum dari salah pengertian atau kegagalan dalam berkomunikasi.

b)

Pengartian

Merupakan proses yang dilakukan oleh penerima untuk menginterprestasikan pesan dan
menterjemahkannya ke dalam informasi yang mempunyai arti. Ini merupakan proses dua
langkah, yaitu (1) menerima pesan, dan kemudian (2) mengartikannya. Pengartian dipengaruhi
oleh pengalaman penerima, penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang
dipakai, harapan (orang cenderung mendengar apa yang ingin mereka dengar), dan kesamaan
arti dengan pengirimnya. Secara umum, semakin banyak pengartian penerima yang sama
dengan pesan yang dimaksud oleh pengirim, semakin efektif komunikasi.
c)

Gangguan

Meliputi segenap faktor yang mengganggu, membingungkan, atau mencampuri komunikasi.


Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman. Gangguan dapat
terjadi karena faktor internal (misalnya penerima kurang mengindahkan) ataupun faktor
eksternal (misalnya pesan terganggu oleh suara lain dari lingkungan. Gangguan dapat terjadi
pada tahap manapun dari proses komunikasi, terutama pada tahap penyandian dan pengartian.
Memperbaiki Proses Komunikasi
Efektifitas komunikasi dapat dideteksi melalui sampai seberapa jauh pihak-pihak yang terlibat
menangani

empat

aspek

komunikasi

yang

meliputi

perbedaan

persepsi,

emosi,

ketidakkonsistenan antara komunikasi verbal dan non-verbal, dan kepercayaan (maupun


ketidakpercayaan) awal antara pihak yang terlibat.
a.

Perbedaan Persepsi

Merupakan salah satu hambatan komunikasi yang lazim dijumpai. Orang yang mempunyai latar
belakang pengetahuan dan pengalaman berbeda kerap menerima fenomena sama dari
prespektif yang berbeda.

Perbedaan bahasa sering berkaitan dengan perbedaan dalam persepsi individu. Agar suatu
pesan dapat dikomunikasikan secara tepat, kata-kata yang dipergunakan harus mempunyai arti
yang sama bagi pengirim maupun penerima.
Untuk mengatasi hal tersebut, pesan harus dijelaskan sehingga dapat dipahami oleh penerima
yang mempunyai pandangan dan pengalaman berbeda.

b.

Emosi

Reaksi emosional (seperti marah, cinta, mempertahankan opini, cemburu, takut, malu, dan lainlain) akan berpengaruh terhadap cara orang memahami pesan dari orang lain dan cara orang
lain memahami pesan orang tersebut. Pendekatan terbaik untuk berhubungan dengan emosi
adalah menerimanya sebagai bagian dari proses komunikasi dan mencoba memahaminya
ketika emosi menimbulkan masalah.
c.

Ketidakkonsistenan

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa bahasa lisan dan tertulis merupakan medium utama
komunikasi. Pada kenyataannya, pesan yang dikirimkan maupun diterima kerap dipengaruhi
oleh faktor non-verbal seperti gerakan tubuh, pakaian, jarak fisik pelaku komunikasi, postur
tubuh, gerakan anggota badan, ekspresi wajah, gerakan mata, sentuhan badan, dan lain-lain.
Kunci untuk mengatasinya adalah dengan mewaspadainya dan berjaga-jaga agar tidak
mengirimkan pesan palsu. Untuk itu pesan verbal haruslah selalu selaras dengan aspek nonverbalnya.
d.

Ke(tidak)percayaan awal

Tingkat kepercayaan penerima pesan pada umumnya merupakan fungsi kredibilitas dari
pengirim dalam benak penerima pesan tersebut. Kredibilitas pengirim pesan sangat dipengaruhi
oleh lingkungan dalam konteks yang bersangkutan mengirimkan pesan. Disinilah sejarah
hubungan kerja mempunyai hubungan komunikasi.
Kredibilitas merupakan hasil dari proses jangka panjang yang mana kejujuran seseorang, niat
baik dan keadilan dikenal dan dipahami oleh orang lain. Hubungan yang baik dalam
bekomunikasi hanya dapat dikembangkan melalui tindakan yang konsisten.

Komunikasi dalam Organisasi


Keseluruhan faktor yang telah dibahas dalam hubungan dengan komunikasi antar pribadi juga
berlaku untuk komunikasi dalam organisasi, yang juga mencakup penyampaian pesan secara
akurat dari satu orang kepada satu atau lebih orang lain. Selain faktor-faktor tersebut, struktur,
wewenang, desain pekerjaan organisasi, dan lain-lain merupakan faktor-faktor unik yang turt
berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi, sebagai mana dinyatakan oleh Simon (1977)
bahwa organisasi perlu untuk membantu manusia berkomunikasi.
Komunikasi yang terbuka dan efektif akan merupakan aset berharga bagi organisasi.
a. Berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi organisasi.
Lesikar menguraikan adanya empat faktor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi
organisasi yaitu meliputi :
1.

Saluran komunikasi formal. Merupakan cara komunikasi yang didukung, dan mungkin

dikendalikan oleh manajer. Contohnya adalah newsletter, memo reguler, laporan, rapat staf, dan
lain-lain.
2.

Struktur wewenang. Perbedaan status dan kekuasaan dalam organisasi membantu

menentukan siapa yang akan berkomunikasi dengan enak kepada siapa. Selain itu, isi dan
akurasi komunikasi juga dipengaruhi oleh perbedaan wewenang.
3.

Spesialisasi pekerjaan. Biasanya akan mempermudah komunikasi dalam kelompok

yang berbeda-beda. Anggota suatu kelompok kerja biasanya memiliki jagron, pandangan
mengenai waktu, sasaran, tugas dan gaya pribadi yang sama.
4.

Kepemilikan informasi, Setiap individu mempunyai informasi yang unik dan pengetahuan

mengenai pekerjaan mereka, yang merupakan semacam kekuasaan bagi individu-individu yang
memilikinya.
b. Komunikasi vertical
Terdiri dari komunikasi ke atas dan ke bawah melalui rantai organisasi. Dalam beberapa
perusahaan, tersedia saluran khusus sebagai sarana tambahan. Saluran ini banyak
dipergunakan untuk memberi tahu manajer mengenai situasi yang melibatkan karyawan, seperti
pernyataan tanpa bukti mengenai pelecehan seksual.

Komunikasi ke bawah biasanya disaring, dimodifikasi, atau dihentikan di setiap tingkat ketika
manajer memutuskan apa yang seharusnya diteruskan kepada karyawan mereka. Sedangakn
komunikasi ke atas biasanya sisaring, dipadatkan, atau diubah oleh manajer menengah yang
melihatnya sebagai bagian dari pekerjaan mereka untuk melindungi manajer tingkat atas dari
data yang tidak penting/relevan.

c. Komunikasi lateral dan informal


Komunikasi ini pada umumnya mengikuti pola arus pekerjaan dalam sebuah organisasi, terjadi
antar anggota kelompok kerja, antara kelompok kerja, antar anggota departemen yang
berbeda, dan antara karyawan lini dan staf. Tujuan utamanya adalah menyediakan saluran
langsung untuk koordinasi dan memecahkan masalah. Dengan cara ini, dapat dihindari
prosedur yang jauh lebih lambat yaitu mengarahkan komunikasi lewat rantai komando.
Keuntungan tambahan lainnya adalah anggota organisasi menjadi mampu untuk membentuk
hubungan dengan rekan sekerja.
Komunikasi oleh Organisasi
Organisasi juga memperhatikan pesan yang dikirimkannya kepada pihak yang berkepentingan
di luar, seperti pelanggan, pemasok, distributor, pesaing, perbankan, dan lain-lain, terutama
dengan pihak di luar negeri. Terlalu banyak komunikasi dalam hal ini dapat sama merugikannya
dengan terlalu sedikit. Tim komunikasi (pada umumnya representasikan oleh departemen
kehumasan) harus bekerja keras untuk mengatasi perbedaan dalam peradaban maupun
budaya tiap-tiap negara asal pihak-pihak yang berkepentingan berasal.
Negosiasi dan Konflik
Konflik melibatkan ketidaksepakatan mengenai alokasi sumberdaya yang jarang atau
pertentangan mengenai sasaran, nilai, persepsi, atau kepribadian. Banyak konflik yang muncul
dari komunikasi mengenai keinginan, kebutukan dan penilaian terhadap pihak lainnya. Manajer
dapat menggunakan dominasinya dan menekan dalam menangani konflik dengan karyawan.
Tetapi negosiasi akan membantu menangani konflik dari type apapun lebih efektif dan memberi
hasil yang memuaskan kedua belah pihak. Negosiasi adalah merupakan proses interaksi kedia
pihak lewat berbagai saluran komunikasi untuk menyelesaikan konflik.

Negosiasi adalah proses komunikasi yang amat penting. Ini merupakan bagian dari pekerjaan
setiap manajer, seperti peran antar pribadi menurut kategori Mintzberg.
Menurut Lewicki dan Litterer, seluruh situasi negosiasi ditentukan oleh tiga karakteristik yaitu:
1.

Ada konflik kepentingan antara dua pihak atau lebih, yang berarti apa yang diinginkan

oleh suatu pihak tidak selalu merupakan apa yang dikehendaki oleh pihak lain.
2.

Mungkin tidak ada peraturan yang pasti atau prosedur untuk menyelesaikan konflik,

atau pihak-pihak tersebut memilih bertindak di luar peraturan dan prosedur untuk menemukan
penyelesaiannya sendiri terhadap konflik.
3.

Semua pihak, sekurang-kurangnya pada suatu saat, lebih senang mencari persetujuan

daripada bertentangan secara terbuka, menyerah kepada satu pihak, memutuskan hubungan
secara permanen, atau membawa perselisihan mereka kepada pemegang wewenang yang
lebih tinggi untuk mendapatkan pemecahan.
Negosiasi adalah proses komunikasi yang kompleks, semuanya semakin jelas kalau satu babak
negosiasi hanya merupakan episode hubungan dalam jangka yang lebih panjang. Keadaan
seperti itu seringkali merupakan kasus dalam hubungan karyawan dengan pihak manajemen.
Persiapan merupakan perhatian kunci bagi negosiator. Persiapan tersebut harus menyertakan
tinjauan proses negosiasi yang terjadi sebelumnya dan hasil dari negosiasi tersebut. Negosiator
mengambil resiko cukup besar bila dia beranggapan bahwa sejarah tidak penting bagi pihak
lain.
Kaitan antara hubungan dengan waktu dalam proses negosiasi sangatlah masif. Strategi
organisasi dan rencana fungsional akan berfungsi sebagai pedoman dan nilai ambang yang
menentukan batas mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh negosiator.

Anda mungkin juga menyukai