Anda di halaman 1dari 49

PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB 1
PERUBAHAN LINGKUNGAN ORGANISASI
PUBLIK

• Tuntutan Perubahan
Gejolak dan perubahan tuntutan publik, secara sadar atau tidak, dangat
memengaruhi kehidupan organisasi. Organisasi publik, perlu memahami bahwa factor yang
memengaruhi keberdayaannya di pengaruhi oleh hal-hal berikut.
1. internal organisasi.
peruahan yang terjadi dari dalam sumber aparatur
2. Lingkungan Strategis Ekonomi
situasi politik, ekonomi, sosial, budaya, baik dalam skala domestic maupun global,
akan sangat memngaruhi organisasi publik.
MENEJEMEN PERUBAHAN

• Menejemen perubahan adalah sebuah pendekatan terstruktur untuk membantu


organisasi dan orang-orang untuk transisi secara perlahan dari keadaan
sekarang menuju keadaan yang di inginkan.
• Karna peroalan kepribadian, persepsi, dan kebutuhan, individu memiliki potensi
besar dalam melakukan penolakan. Beberapa factor yg terkait dengan
penolakan individu terhadap perubahan yaitu sbg berikut :
kebiasaan

Rasa aman dan


persepsi
nyaman

Resistensi
individual

Ketidakpastian
Ekonomi
dan keraguan
• Selain menimbulkan resistensi individual, peruabahan juga dapat menimbulkan
resistensi organisasional. Pada dasarnya organisasi memang konservatif dan
cenderung menolak perubahan. Terdapat enam sumber penolakan dalam
organisasi, anatara lain sebagai berikut.
Penolakan
terstruktur

Fokus
Alokasi
berdampak
sumber daya
luas

Resistensi
Organisasional

kekuasaan Tim kerja

keahlian
Terkait dengan resistensi terhadap perubahan, coach dan
Frech Jr. (1984) mengusulkan enam taktik yang dapat
dipakai untuk mengatasi resistensi perubahan, yaitu
sebagai berikut.
1. Pendidikan dan komunikasi
2. partisipasi
3. membrikan kemudahan dan dukungan
4. negosiasi
5. manipulasi dan kooptasi
6. paksaan
DESENTRALISASI DAN OTONOMI
DAERAH

• Desentralisasi merupakan penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat


kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangga sendiri
berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
• Sehubungan dengan itu, secara teoritis dan praktik dijumpai lima jenis system
otonomi atau system rumah tangga (Juanda, 2008) yaitu sebagai berikut
Otonomi organik atau rumah tangga organik

Otonomi formal atau rumah tangga formal

Otonomi materiel atau rumah tangga materiel

Otonomi Riil atau rumah tangga riil

Otonomi nyata, bertanggung jawab, dan dinamis


BIROKRASI

• Birokrasi memegang peranan penting dalam perumusan, pelaksanaan, dan


pengawasan berbagai kebijakan publik, serta dalam evaluasi kinerjanya.
• Pemahaman birokrasi secara umum dapat dikelompokan dalam empat
pengertian inti, yaitu sebagai berikut.
1. Birokrasi sebagai Lembaga pemerintah
2. Birokrasi sebagai pengalokasian sumber daya
3. Birokrasi sebagai ciri khas organisasi public
4. Birokrasi sebagai sekelompok orang
APARATUR SIPIL NEGARA

• Aparatur negara menurupakan pelaksana roda birokrasi pemerintah. Aparatur


merupakan pegawai yang melaksanakan setiap kebijakan yang berlaku yang
digaji oleh pemerintah untuk melaksanakan tugas-tugas teknis pemeritahuntuk
pelayanan kepada masyarakat.
• Sebagai seorang pegawai negeri sipil, menurut sedarmayanti (2009) , hak di
peroleh aparatur, antara lain;
• Sebagai seorang pegawai negeri sipil, menurut sedarmayanti (2009) , hak di peroleh aparatur, antara lain;
1. memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban kerja dan tanggu jawab
2. memperoleh cuti
3. memperoleh perawatan bagi yang tertimpa kecelakaan dalam menjalankan kewajiban
4. memperoleh uang duka dari kerabat pegawai negeri sipil yang tewas
5. memperoleh tunjangan bagi yang menderita cacat jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas
6. memperoleh pension bagi yanh telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
7. Memperoleh kenaikan pangkat regular
8. Menjadi peserta asuransi kesehatan/askes
9. Menjadi peserta tabungan asuransi pegawai negeri sipil/TASPEN
10. Memperoleh perumahan
E-GOVERMENT

• Seifert dan Bonham (2003), menyatakan empat tipe penerapan e-goverment,


yaitu sebagai berikut;
1. Government to citizen (G to C)
2. Government to Business (G to B)
3. Government to Government (G to G)
4. Government in Employess (G to E)
PELAYANAN PUBLIK

• Macam bentuk pelayanan menurut keputusan Menteri pembedayagunaan


Aparatur Negara Nomer 63 tahun 2003 tentang pedeoman umum
penyelengaraan pelayanan public, yaitu;
1. Pelayanan dengan Lisan
2. Pelayanan dengan Tulisan
3. Pelayanan Perbuatan
KEPUASAN PUBLIK

• Kepuasan public merupakan factor paling penting dalam mentukan keberhasilan


pemeritah karena public merupakan keseluruhan sikap dan pelanggan utama
• Pelaksanan suvei kepuasan public dapat menggunakan berbagai macam Teknik, antara
lain;
1. kuesioner yang disertai dengan wawancara tatap muka
2. kuesioner melalui pengisian sendiri, termasuk yang dikirimkan melalui surat;
3. kuesioner elektronik
4. diskusi kelompok terfokus
5. wawancara tidak berstruktur melalui wawancara mendalam
BAB 2

• Pengertian manajemen
stoner, Freeman, dan Gilbert (2005) menyatakan bahwa manajemen adalah proses dari perencanaan,
perorganisasian, pemimpinan,dan pengawasan pekerjaan anggota-anggota dan penggunaan semua smber organisasi
yang ada untuk mencapai tujuan orgasisasi.
• Perkembangan manajemen sebagai ilmu
Charles M. Savage (1990) menyatakan bahwa perkembangan manajemen sebagai ilmu sampai saat ini sudah
melewati lima generasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Generasi Pertama; Jungle Manajement
2. Generasi Kedua; Management by Direction
3. Generasi Ketiga; Management by Targetting/Objectives
4. Generasi Keempat; Total Quality Management
5. Generasi Kelima; Human Networking Management
PENDEKATAN MANAJEMEN

• Pendekatan proses oprasional


• Pendekatan perilaku manusia
• Pendekatan system sosial
• Pendekatan system
• Pendekatan kuantitatif
KETRAMPILAN PENYELENGGARA
PELAYANAN PUBLIK

Keterampilan konseptual Keterampilan kemanusiaan Keterampilan teknis


BAB 3
KEBIJAKAN PUBLIC

• Kebijakan publik merupan kebijakan yang terkait dengan pemerintah sebagai


representasi yang memiliki otoritas yang berwujud daei sejumlah pilihan atas
berbagai macam alternative pilihan yang ada.
• tipe-tipe kebijakan public terdiri atas masalah kebijakan; hasil kebijakan; hasil
guna.
• Analisis kebijakan adalah dispilin ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai
metode pene;itian dan argument untuk menghasilkan dan memindahkan
informasi relevan dengan kebijakan sehingga dapat di manfaatkan di tingkat
politik dalam rangka memecahkan masalah-masalah kebijakan
Teori formulasi kebijakan publik pada umumnya terdiri atas sejumlah teori , yaitu teori
kelembagaan; teori proses; teori kelompok; teori elite; teori rasional; teori inkrementalis;
teori permainan; teori public; teori system; tori demokrasi
BAB 4
GOVERNANCE

• Good governance secara etimologis terdiri atas dua kata yaitu, good dan
governance yang berarti pengendalian dan suatu keadaan yang berada dalam
kondisi terkendali.
• Karakteristik good governance antara lain berkenaan dengan interaksi;
komunikasi; penguatan; dinamis; ketergantungan; demokrasi; pluralism; toleransi.
• Salah satu kunci utama dalam memahami good
governance adalah pemahaman atas prinsisp prinsip yang
terdiri atas:
1. wawasan ke depan (visionary)
9. efisiensi dan efektif
2. transparansi (transparency)
10. desentralisasi
3. partisipasi masyarakat (participation)
11. kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarakat
4. akuntabilitas (accountability)
12. komitmen pada pengurangan kesenjangan
5. supermasi hukum (rule of law)
13. komitmen pada lingkungan hidup
6. demokrasi
14. komitmen pada pasar yang fair
7. profesionalisme dan kompetensi
8. daya tanggap
BAB 5
PELAYANAN PRIMA

• Pelayanan prima merupakan pelayanan yang mengutamakan kepentingan public


• Beberapa factor yang perlu diperhatika dalam membangun pelayanan prima dalam organisasi public yaitu;
1. mengidentifikasi determinan utama kualitas pelayanan;
2. mengelola ekspetasi public
3. mengelola bukti kualitas pelayanan
4. mendidik public melalui pelayanan
5. menciptakan automating quality
6. menindaklanjuti pelayanan
7. mengembangkan infomasi kualitas pelayanan.
BAB 6
KEPUASAN PUBLIK

• Pelayanan public yang memuaskan membutukan komitmen yang kuat, energi


besar, kopetensi pelayanan apatur yang memadai, berbagai material pendukung
yang memadai, prosedur yang sederhana dan tidak birokratis, serta partisipasi
public yang besar.
• Kepuasan publik pun dapat di ukur dengan menggunakan sejumlah alat umpan
balik, yaitu system keluhan dan saran; survei kepuasan public; public samara.
Publik memanfaatkan pelayanan tersebut. Namun, terdapat jumlah factor yang
dapat memengaruhi kepuasan public atas pelayanan yang diterimanya, antara
lain kepribadian, komponen demografis, dan komponen psikografis
BAB 7
KOMUNIKASI PUBLIK

• Komunikasi organisasi memiliki sejumlaj fungsi, yaitu ;


1. Fungsi pembaharuan
2. Fungsi pemasyarakatan atau pemeliharaan
3. Fungsi tugas
4. Fungsi perintah
5. Fungsi relasional
6. Fungsi manajemen ambigu
• Komunikasi yang efektif akan menentukan tepat tidaknya komunikasi yang
dilakukan organisasi public. Melalui komunikasi yang mendalam dengan tepat,
diharapkan makna yang tersimpan dibalik hal-hal yang disampaikan oleh
organisasi public dapat disampaikan secara efektif
KEPEMIMPINAN ORGANISASI PUBLIK

Pemimpin berasal dari kata leader dan kepemimpinan berasal dari


kata leadership.

Pemimpin dalam lingkungan organisasi publik adalah seseorang yang berorientasi terhadap
kemajuan organisasi publik, tempat ia merupakan pionir, yang memiliki kewibawaan dan
kekuasaan untuk menggerakan seluruh sumber daya organisasi publik untuk mencapai visi dan
melaksanakan misi organisasi publik.
Fungsi Kepemimpinan
(menurut Adair, 2008)

Perencana
Pemrakarsa

Pengendali
Pendukung

Penginformasi
Pengevaluasi
Perspektif Kepemimpinan
Tiga perspektif kepemimpinan adalah fokus pada
pengikut, fokus pada pemimpin, dan fokus pada situasi

Metode Kepemimpinan
• Memberi Perintah • Memperkuat Rasa Kesatuan Kelompok
• Celana dan Pujian • Mengembangkan Rasa Tanggung Jawab
• Menumpuk Tingkah Laku Pribadi yang • Membuat Keputusan yang Bernilai dan Tepat
Benar pada Waktunya
• Peka terhadap Saran dan Nasihat
Ciri Pemimpin Gaya Kepemimpinan

 Energik Gaya Kepemimpinan adalah Sikap, gerak – gerik,


 Stabilitas Emosi atau penampilan yang dipilih pemimpin dalam
melaksanakan tugas kepemimpinannya.
 Hubungan Sosial
 Motivasi Pribadi
 Keterampilan Komunikasi
 Keterampilan Mengajar  Gaya Kepemimpinan Otokratis
 Keterampilan Sosial
 Gaya Kepemimpinan Demokratis
 Komponen Teknis
 Gaya Kepemimpinan laissez faire.
 Kemampuan Pendidikan
Dimensi Kepemimpinan  Kemampuan Personal
 Kemampuan Relasional
 Kemampuan Intelektual
 Kemampuan Keorganisasian

Kemampuan pemimpin untuk menciptakan dan mengartikulasikan


Kepemimpinan Visioner suatu visi yang realistis, dapat dipercaya, atraktif, serta penting bagi
organisasi publik untuk tumbuh dan berkembang.

Kemampuan pemimpin untuk mengubah sesuatu menjadi bentuk


Kepemimpinan lain yang berbeda, misalnya mengubah visi menjadi realita atau
Transformasional mengubah sesuatu yang potensial menjadi aktual.
SUPERVISI APARATUR
Supervisi aparatur merupakan kegiatan untuk meninjau, menganalisis,
sekaligus memberikan solusi atas sejumlah persoalan yang dihadapi oleh
aparatur sehingga tujuan yang diinginkan oleh organisasi publik melalui
aparaturnya akan tercapai dengan optimal.

Melalui supervisi aparatur, diharapkan aparatur akan bekerja lebih


profesional, efektif, dan efisien dalam menjalankan roda organisasi
publik sehingga kinerja organisasi publik akan meningkat sesuai
dengan perubahan dan tuntutan yang semakin meningkat.
Supervisi
Kegiatan pengamatan secara langsung dan berkala oleh pimpinan
terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai yang ada di bawah
levelnya.

Tujuan Supervisi Manfaat Supervisi


• Membina aparatur o Meningkatkan efektivitas kerja
• Menyatukan pandangan aparatur o Meningkatkan efisiensi kerja
• Meningkatkan kapasitas aparatur
• Membantu aparatur untuk mengadakan diagnosis
• Mendorong aparatur untuk menerima dan melaksanakan
tugas
• Meningkatkan kesadaran aparatur
• Mengembangkan espirit de corps
Prinsip – prinsip
Fungsi Supervisi Supervisi
1. Penemuan Masalah • Organisasional • Pencegahan

2. Inspeksi • Ilmiah • Pengendalian


• Objektif dan Realistis • Kontinuitas
3. Penilaian Data dan Informasi
• Perbaikan • Konstruktif dan Kreatif
4. Penilaian
• Komunikasi • Progresif
5. Pelatihan
• Kooperatif • Inovatif
6. Pembinaan dan Pengembangan
Teknik Supervisi

Supervisi Kelompok Supervisi Individual


 Pertemuan Orientasi  Kunjungan

 Rapat  Percakapan Pribadi


 Intervisitasi
 Studi Kelompok
 Menilai diri sendiri
 Diskusi

 Lokakarya (workshop)

 Tukar – menukar pengalaman


PENGEMBANGAN SDM APARATUR
aktivitas – aktivitas yang diarahkan terhadap pembelajaran organisasi publik, baik dalam
level manajerial maupun individual dan ditujukan untuk mengubah perilaku organisasi.

Tujuan Secara Internal Tujuan Secara Eksternal


• Meningkatkan Produktivitas Kerja • Tuntutan Pelanggan

• Melakukan Efisiensi • Globalisasi


• Persaingan Bisnis
• Meningkatkan Efektivitas
• Semakin Tingginya Biaya Pegawai
• Mencegah Kerusakan
• Semakin Langkanya Sumber Daya Energi
• Mengurangi Kecelakaan Kerja

• Meningkatkan Pelayanan Internal


Prinsip Pengembangan SDM Jenis Pengembangan SDM Secara
Informal dan Formal

 Motivasi
 Laporan Kemajuan Faktor yg Mempengaruhi
 Latihan Pengembangan SDM Secara Internal
 Perbedaan Individu dan Eksternal

Pendidikan dan pelatihan sering dipandang sebagai salah satu bentuk investasi
organisasi di bidang pengembangan SDM. Oleh karena itu, setiap organisasi yang ingin
berkembang selalu memperhatikan pendidikan dan pelatihan bagi pegawainya baik
pegawai lama ataupun baru yang berada di level tenaga operasional maupun
manajerial organisasi.
Pengembangan Karier
Pendekatan formal yang digunakan organisasi untuk memastikan bahwa orang dengan kualifikasi dan
pengalaman yang tepat tersedia jika dibutuhkan

Sasaran: Kinerja, Sikap, Adaptabilitas, dan Identitas.

Faktor yang Mempengaruhi : Faktor penyemangat pegawai yaitu


Kinerja dan produktivitas kerja, pengalaman, adanya promosi jabatan. Promosi jabatan
kompetensi dan profesionalisme, pendidikan, hendaknya berpedoman pada kebutuhan,
prestasi, pimpinan, rekan kerja, pegawai dengan kepercayaan, keadilan, dan formasi.
posisi lebih rendah, jaringan kerja, dan nasib.
Demosi dan Mutasi
Demosi adalah perpindahan pegawai dari suatu Mutasi dapat dipahami sebagai kegiatan

jabatan tertentu dalam organisasi kepada jabatan memindahtugaskan pegawai dari pekerjaan yang
diembannya saat ini ke pekerjaan lain yang ada
baru yang posisinya relatif lebih rendah dari
dalam organisasi. Mutasi pada dasarnya bukan
sebelumnya dan diiringi dengan penyesuaian
hukuman untuk pegawai, melainkan bentuk
kompensasi yang diperoleh pegawai.
pengembangan SDM sehingga ia mampu
meningkatkan kompetensinya dan pengalaman bagi
pegawai.
PELATIHAN SDM APARATUR
Pelatihan adalah sebuah upaya yang Program pelatihan yang dilaksanakan
sistematis dan terencana untuk memiliki sejumlah tujuan dan manfaat yaitu

mengubah atau mengembangkan produktivitas, kualitas, perencanaan tenaga


kerja, moral, kompensasi tidak langsung,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
keselamatan dan kesehatan, pencegahan
baru yang sesuai dengan kebutuhan
kadaluwarsa, dan perkembangan pribadi.
organisasi publik.
Prinsip Pelatihan Manajemen pelatihan
 Perbedaan Individual  Metode pelatihan a. Analisis kebutuhan pelatihan
 Keterkaitan dengan  Prinsip pembelajaran b. Sasaran pelatihan
analisis jabatan  Level jabatan c. Kurikulum pelatihan
 Motivasi
d. Peserta pelatihan
 Partisipasi aktif
e. Pelatih
 Seleksi peserta pelatihan
f. Pelaksanaan
 Pemilihan pelatih
g. Evaluasi pelatihan
 Pelatihan bagi pelatih

Metode pelatihan yang sering digunakan: Praktik kerja langsung, vestibule,


apprenticeship, dan kursus keahlian.
Evaluasi Pelatihan
Evaluasi pelatihan perlu dilakukan dengan membandingkan hasil – hasil setelah pelatihan pada
tujuan yang diharapkan oleh manajer, pelatih dan peserta pelatihan.

Terlalu sering melakukan pelatihan tanpa mengukur dan mengevaluasi merupakan sebuah
pemborosan waktu dan biaya.
PENILAIAN KINERJA APARATUR
Penilaian kinerja aparatur dalam organisasi publik adalah salah satu
bagian dari kepentingan administratif dan pengembangan.

Tingkat keberhasilan aparatur dalam mengemban tugasnya disebut dengan istilah level of performance atau
level kinerja. Pegawai yang memiliki level kinerja yang tinggi merupakan pegawai yang produktivitas kerjanya
tinggi, begitupun sebaliknya.

Penilaian kerja merupakan salah satu tugas penting untuk mengetahui level
kinerja aparaturnya.
Tujuan Penilaian Kinerja Pendekatan Penilaian Kinerja yang biasa
digunakan:
• Peningkatan kinerja
1. Pendekatan karakteristik (trait)
• Penyesuaian kompensasi
2. Pendekatan perilaku (behavior)
• Keputusan penempatan
3. Pendekatan hasil (outcomes)
• Kebutuhan pelatihan

• Perencanaan dan pengembangan karier


Penilaian kinerja tidak hanya ditujukan
• Proses perekrutan pegawai
untuk menilai dan memperbaiki kinerja
• Ketidakakuratan informasi dan kesalahan desain
yang buruk, tetapi mendorong aparatur agar
pekerjaan
dapat bekerja lebih baik lagi.
• Tantangan eksternal
BUDAYA ORGANISASI PUBLIK
Nilai, pola keyakinan, sistem nilai berbagi, serta norma – norma yang dapat berfungsi sebagai
pedoman bagi setiap anggota organisasi publik untuk berperilaku.

Karakteristik Esensial Budaya Organisasi


1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko

2. Perhatian terhadap detail

3. Berorientasi pada hasil

4. Berorientasi pada manusia

5. Berorientasi pada tim

6. Agresivitas

7. Stabilitas
Tahapan Proses Perubahan Budaya Organisasi 6. Menghasilkan kemenangan jangka pendek
1. Membangun sensitivitas urgensi 7. Mendorong perubahan lebih besar

2. Menciptakan koalisi penuntun 8. Menambatkan pendekatan baru dalam budaya

3. Merumuskan visi dan strategi

4. Mengomunikasikan visi perubahan

5. Memberdayakan tindakan menyeluruh

Unsur – unsur yang berpengaruh yaitu: Lingkungan usaha, nilai – nilai, pahlawan, ritual,
dan jaringan budaya.
Kinerja Organisasi Publik
Suatu tampilan keadaan organisasi secara utuh selama periode waktu tertentu yang merupakan hasil
yang dipengaruhi oleh kegiatan organisasi dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.

Penilaian kinerja organisasi publik berkaitan dengan penentuan secara periodik efektivitas

operasional organisasi publik, struktur dan bagian organisasi publik, serta aparaturnya

berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan.


Melalui penilaian kerja organisasi publik, manajer organisasi publik
dapat menggunakannya dalam mengambil keputusan penting dalam
konteks berbagai aktivitas organisasi publik, misalnya menentukan
tingkat gaji dan sistem imbalan bagi aparatur.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai