DI INDONESIA 2017
SKRIPSI
DisusunOleh:
HalamanPengesahan
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu
Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:
Dilaksanakanpada:
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Tim penguji:
KetuaPenguji
Nama : ( )
NIP :
Penguji Utama
Nama : Drs. Tonny P Situmorang, M.Si ( )
NIP : 196210131987031004
Penguji Tamu
1. Karya tulis ilmiah saya dalam bentuk skripsi dengan judul “Calon Tunggal
Umum Kepala Daerah Dengan Calon Tunggal di Kota Tebing Tinggi 2017
)”adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik, baik di
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari
3. Di dalam skripsi ini, tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali ditulis dengan cara menyebutkan
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena skripsi ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum
yang berlaku.
Yang Menyatakan
Halaman Persetujuan
Ketua
DepartemenIlmuPolitik DosenPembimbing
Dekan
FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik
ABSTRACT
The phenomenon of the single candidate in the election against the empty
squad on democracy, the recruitment process, the election process, and the single
candidate's impact against empty squares on the participation of the electoral
community of Tebing Tinggi City.
This research is a qualitative research that aims to find out how the process
and effort of recruitment of candidate of regional head by KPU Kota Tebing
Tinggi because only 1 (one) will Candidate Pairs register, KPU Kota Tebing
Tinggi extend the registration period. Until the deadline of extension period, there
will be only 1 (one) candidate pair will register. And in the end KPU Kota Tebing
Tinggi determines the Mayor Candidate Pair and Deputy Mayor of Tebing Tinggi
2017 only 1 (one) Candidate Pair. a single candidate, as well as the steps taken by
KPU Tebing Tinggi to anticipate this reoccurrence in the subsequent Regional
Head Election and the impact of a single candidate in the Election of Tebing
Tinggi City 2017.
Keywords: Pilkada, Single Candidate, KPU
NIM. 130906045
Halaman
Abstrak ................................................................................................... i
Abstract ....................................................................................................... ii
KataPengantar ........................................................................................... iii
DaftarIsi ...................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Demokrasi (pemerintahan oleh rakyat) semula dalam pemikiran Yunani berarti bentuk
politik dimana rakyat sendiri memiliki dan menjalankan seluruh kekuasaan politik. 1 Istilah
demokrasi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, demos berarti rakyat, kratos berarti
menurut Giovani Sartori sebagai suatu system dimana tidak seorang pun yang dapat memilih
dirinya sendiri, tidak seorang pun dapat mengindentifikasikan dia dengan kekuasaanya,
kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan
tanpa syarat. Pengertian demokrasi menurut pendapat ahli lainnya. Sidney Hook, ia mengatakan
secara langsung atau tidak langsung yang didasarkan pada kesempatan mayoritas yang diberikan
secara bebas dari rakyat dewasa. 3Secara bahasa demokrasi adalah keadaan negara di mana
Suatu negara dikatakan demokrasi apabila mempunyai sistem pemilu untuk memilih
wakil rakyat. Menurut R. William Liddle yang menyatakan : dalam system pemerintahan
demokrasi, pemilu sering dianggap sebagai penghubung antara prinsip kedaulatan rakyat dan
1
Lorens Bagus.2002.Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal. 154
2
Rudi Salam.2013. Pengantar Ilmu Politik.Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 31
3
Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli. Diakses melalui http://www.ilmupedial.com/2016/09/pengertian-
demokrasi-menurut-para-ahli.html pada 20 September 2017 pukul 20.16 wib
dewasa dan memenuhi persyaratan menurut Undang-Undang, dapat memilih wakil-wakil mereka
di parlemen, termasuk para pemimpin pemerintahan. Kepastian bahwa hasil pemilihan itu
mencerminkan kehendak rakyat diberikan oleh seperangkat jaminan yang tercantum dalam
dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercayai, dan
sebagaimana dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 pasal 1 ayat (1) yang
dimaksud Pemilihan Umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Pemilihan umum sebagai proses penting untuk menampung aspirasi rakyat, pemilu juga
merupakan metode untuk mengisi lembaga perwakilan, memilih Presiden dan Kepala Daerah
yaitu Walikota, Bupati dan Gubernur yang lebih dikenal dengan istilah pemilihan umum kepala
daerah (Pemilukada). Sepanjang sejarah Indonesia, telah diselenggarakan 11 kali pemilu anggota
lembaga legislatif yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009,
dan 2014.
Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Pilkada pertama kali
4
Toni Andrianus Pito, Efriza, dan Kemal Fasyah. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik Dari Sistem Politik Sampai
Korupsi.Bandung: Penerbit Nuansa. Hal. 298
5
Tinjauan Tentang Pemilu. Diakses melalui http://digilib.unila.ac.id/7887/16/BAB%20II.pdf pada 20 September
2017 pukul 20.46
tentang Penyelenggara Pemilihan Umum, pilkada dimasukkan dalam rezim pemilu, sehingga
secara resmi bernama Pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat
undang ini adalah Pilkada DKI Jakarta 2007.Pada tahun 2011, terbit undang-undang baru
dalam undang-undang ini, istilah yang digunakan adalah Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali
Kota. 6
Pelaksanaan Pemilukada pada tahun ini, yakni tahun 2017 digelar secara serempak di
tujuh provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten di seluruh Indonesia. Setidaknya ada 337 pasangan
calon yang akan memperebutkan 101 posisi kepala daerah dalam pesta demokrasi yang
diselenggarakan secara bersamaan tersebut. 7Menariknya pada pilkada ini menurut data Komisi
Pemilihan Umum (KPU) RI menunjukkan, dari 101 daerah yang akan menggelar pilkada
serentak, terdapat sembilan daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon atau calon tunggal.
Kesembilan daerah itu antara lain: Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Tulang Bawang Barat,
Kabupaten Pati, Kabupaten Landak, Kabupaten Buton, Kabupaten Maluku Tengah, Kota
Menariknya, calon tunggal bupati/walikota itu diusung (dan didukung) bukan hanya oleh
satu atau dua partai, tetapi oleh banyak partai yang mengusung calon terkuat yang benar-benar
sangat kuat itu. Karena itu partai koalisi lain urung untuk mengusung calonnya.
6
Pemilu dan pilkada. Diakses melalui http://www.mediabelajar.info/2012/08/pemilu-dan-pilkada.html pada tanggal
24 oktober 2017 pukul 10.14 Wib
7
Daftar Daerah Yang Melakukan Pilkada Serentak. Diakses melalui
http://ppid.kemendagri.go.id/dip/10010000225pada tanggal 25 september 2017 pukul 02.10 Wib
8
9 Daerah Paslon Tunggal. Diakses melalui https://pilkada2017.kpu.go.id/berita/detail/27 pada tanggal 25 september
2017 pukul 02.40 Wib
Hasibuan dan Oki Doni Siregar. Keduanya merupakan walikota dan wakil walikota Tebing
Tinggi, Sumatera Utara periode 2011-2016. Mereka juga memiliki dukungan dariPartai
Gerindra, PPP, Partai Golkar, PDIP, Partai Hanura, Partai Nasdem, PKPI, PKB, dan Partai
Demokrat dan meraih meraih 41.937 suara dalam Pilkada Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Pada fenomena calon tunggal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil
keputusan untuk memperpanjang masa pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur, calon
bupati dan wakil, calon walikota dan wakil walikota. Perpanjangan masa pendaftaran ini
dilakukan karena kerangka hukum pilkada mewajibakan pilkada diikuti oleh sekurang-
kurangnya dua pasangan calon. Pilihan menunda pilkada diambil KPU dengan pertimbangan
undang undang tidak membuka ruang untuk memperpanjang masa pendaftaran berkali-kali tanpa
batas. Kalau itu dilakukan maka masa pemungutan suara di daerah dengan calon tunggal tersebut
bisa dipastikan akan melampau hari pemungutan suara yang sudah ditetapkan KPU yang
Para calon tunggal bertarung melawan kotak kosong untuk merebut suara rakyat. Meski
hanya ada satu pasang calon, bukan berarti mereka lantas bisa merebut suara mayoritas. Di
Tebing Tinggi Sumatera Utara dari hasil penghitungan sementara, kotak kosong unggul di 5
berdasarkan aspirasi rakyat, atau dapat dikatakan juga sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
9
Hasil Hitung TPS (form C1) Kota Tebing Tinggi. Diakses melalui
https://pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t2/sumatera_utara/kota_tebing_tinggipada tanggal 25 September 2017 pukul
06.14 Wib
dianggap sebagai suatu sistem pemerintahan yang dijalankan melalui proses pemilihan yang
dilakukan secara jujur dan terbuka, dimana semua kelompok yang ikut bertarung siap
menerima hasilnya sebagai suatu realitas yang harus dihormati dan dihargai oleh semua pihak.
Kepala daerah harus melalui proses pemilihan yang demokratis yaitu ada kontestasi.
Suatu kontestasi tidak dapat dimaknai sekadar ada lebih dari satu pasangan calon, melainkan
lebih substansial yaitu ada jaminan ruang bagi rakyat untuk mewujudkan kedaulatannya melalui
“Mahkamah Konstitusi mengabulkan permohonan uji materi soal calon tunggal dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali
Dalam putusan ini MK memberikan jalan keluar yaitu menyatakan pilkada dapat diikuti
oleh calon tunggal tanpa menghilangkan aspek kontestasi atau pemilihan.MK juga memberikan
penegasan bahwa pilkada yang hanya diikuti oleh calon tunggal hanya dapat dilaksanakan
suara terbanyak dan terpilih menjadi kepala daerah. Jika mayoritas pemilih tidak menyetujui,
calon pun tidak akan menjadi kepala daerah terpilih. Selain argumentasi di atas, MK juga
menyatakan bahwa penundaan pelaksanaan pilkada juga merugikan karena pasti akan
mengganggu penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Hal ini terjadi karena telah habisnya
masa jabatan kepala daerah sehingga akan diangkat pelaksana tugas yang tentu saja tidak
Pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal itu didalamnya terdapat masalah, yakni
masalah pengkaderan, bagaimana jika kotak kosong menang. Selain itu dalam Pasal 18 ayat (4)
Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai
kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.” Kata (frasa)
pemilihan umum hanya terdapat 1 pasang calon kepala daerah saja. Berdasarkan uraian di atas
untuk mengetahui, memahami dan juga mengkaji mengenai calon tunggal dalam pemilihan
kepala daerah, maka peneliti tertarik mengangkat dan menganalisis permasalahan dalam bentuk
Skripsi dengan judul: “Analisis Pemilihan Kepala Daerah Dengan Calon Tunggal di Kota
1.2.Rumusan Masalah
juga merupakan suatu usaha yang menyatakan secara tersurat pertanyaan pertanyaan penelitian
10
Keputusan MK. Diakses melalui
http://nasional.kompas.com/read/2015/09/29/13474751/MK.Putuskan.Calon.Tunggal.Tetap.Mengikuti.Pilkada.Sere
ntak pada 06 Januari 2018 pukul 10.24 Wib
Berangkat dari pokok pokok diatas maka penulis membuat suatu rumusan masalah, yaitu
“Bagaimanakah proses dan dampak Pemilihan Kepala Daerah Dengan Calon Tunggal melawan
1.3.Batasan Masalah
Suatu penelitian perlu adanya suatu batasan masalah, agar hasil penelitian tidak keluar
dari tujuan yang ingin dicapai.Agar kajian penelitian lebih fokus, maka yang menjadi batasan
1. Proses dan upaya perekrutan calon kepala daerah oleh KPU Kota Tebing Tinggi.
2. Proses Pemilihan kepala daerah Tebing Tinggi dengan calon tunggal yang melawan kotak
kosong.
3. Langkah-langkah yang dilakukan Kpu Kota Tebing Tinggi dalam mencegah hanya memiliki
1.4.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian “Analisis Pemilihan Kepala Daerah Dengan Calon Tunggal di
1. Untuk mengetahui bagaimana proses dan upaya perekrutan calon kepala daerah oleh KPU
11
Husani Usman Purmono. 2004. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara. Hal. 26.
tunggal melawan kotak kosong pada pilkada Kota Tebing Tinggi 2017.
3. Untuk mengetahui langkah yang dilakukan KPUTebing Tinggi untuk mencegah hal
4. Untuk mengetahui dampak dari calon tunggal pada Pilkada Kota Tebing Tinggi 2017.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti terutama bagi peneliti,
1. Manfaat penelitian ini secara praktis adalah: diharapkan memberikan sumbangan analisis
praktis dan pemikiran bagi pemegang kepentingan di tingkat daerah atau kota terkait.
2. Manfaat penelitian secara akademis adalah agar menjadi suplemen baru dalam
pengembangan studi, relevansi teori teori politik bagi mahasiswa fakultas ilmu sosial dan
3. Secara individual, penelitian ini menjadi tugas akhir peneliti untuk syarat menyelesaikan
1.6.Kerangka Teori
dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang
akan disoroti. 12
Kerangka teori merupakan dasar untuk melakukan suatu penelitian yang dipergunakan
untuk menjelaskan fenomena Sosial Politik yang akan dianalisa oleh peneliti. Dalam hal ini
peneliti akan menggunakan teori yang berhubungan dengan proposal penelitian yang akan
1.6.1 Demokrasi
Pengertian Demokrasi
Perkataan demokrasi yang pertama kali diciptakan oleh sejarahwan Herodotus. Pada abad
ke-5 SM. Demokrasi berarti Pemerintahan rakyat ( demo: Rakyat, Krateis: memerintah). Sistem
ini kritik dari pemikir Yunani lainnya seperti Plato, Aristoteles, bahkan dari Thucydides, karena
mereka menilai bahwa warga negara biasa tidak berkompeten untuk memerintah.Tetapi Yunani
Kuno pada umunya percaya bahwa demokrasi adalah tatanan politik yang terbaik untuk
berdasarkan aspirasi rakyat, atau dapat dikatakan juga sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat, begitulah pengertian demokrasi secara umum. Demokrasi sendiri
dianggap sebagai suatu sistem pemerintahan yang dijalankan melalui proses pemilihan yang
dilakukan secara jujur dan terbuka, dimana semua kelompok yang ikut bertarung siap
menerima hasilnya sebagai suatu realitas yang harus dihormati dan dihargai oleh semua pihak.
12
Hadari Nawawi. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Hal.24.
13
Anthonius Sitepu. Sistem Politik Indonesia, Medan: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU, 2004, hal 5-6
demosyang artinya rakyat atau orang banyak, dan kratos artinya kekuasaan. Dengan demikian,
demokrasi dalam pemahaman bahasa Yunani Kuno adalah kekuasaan yang berada di tangan
pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan- tindakan mereka di wilayah publik
oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja
Prinsip Demokrasi
penegasan bahwa setiap warga negara baik rakyat biasa ataupun pejabat mempunyai persamaan
menegaskan bahwa setiap individu warga negara atau rakyat memiliki kebebasan menyampaikan
14
Prof.Dr.Hafied Cangara.2009. Komunikasi Politik : Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers. Hal.63.
15
U. Ubaidillah. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. IAIN Jakarta
Press: Jakarta. Hal. 165.
merupakan conditio sine qua non (sesuatu yang tidak bisa terelakkan). 16
Prinsip-prinsip ini harus bersinergi antara satu dengan yang lainnya, karena jika prinsip-
prinsip ini berjalan tanpa diikuti oleh prinsip-prinsip yang lainnya maka demokrasi tidak akan
dapat berjalan dengan baik. Misalnya adalah demokrasi tidak akan dapat berjalan walaupun
adanya pembagian kekuasaan, tetapi tidak diikuti oleh adanya pemerintahan berdasarkan atas
hukum, atau tanpa diikuti oleh adanya partai politik yang lebih dari satu. Karena sangat sulit
dikatakan demokrasi bila tidak adanya alternatif pilihan di luar partai politik yang
telahditentukan.
Dengan kata lain, demokrasi mengarah pada suatu sistem politik yang dijalankan oleh
suatu pemerintahan, seperti Henry B. Mayo dalam buku Introduction to Democratic Theory
Sistem politik yang demokratis ialah dimana kebijaksanaan umum ditentukan atas
dasar mayoritas atas wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
Demokrasi TingkatLokal
16
Ibid. Hal.166.
17
Mirriam Budiarjdo. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Hal. 117.
merupakan subsistem dari demokrasi yang memberikan peluang bagi pemerintahan daerah dalam
Demokratisasi di tingkat lokal dapat dilihat dari beberapa hal.Pertama, esensi demokrasi
mekanisme perwakilan. Dalam konteks itu maka pemilihan secara langsung kepala daerah pada
pemimpinnya sendiri. Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam proses pemilihan kepala
daerah ini pada gilirannya nanti akan memperkuat legitimasi kepala daerah. Kedua, pilkada
langsung membuat rakyat di daerah bisa menentukan siapa calon pemimpin mereka yang
dianggap mampu menyelesaikan persoalan daerahnya. Rakyat akan memilih sendiri gubernur,
walikota, atau bupati. Seleksi akan membuktikan apakah calon kepala daerah tersebut memang
benar-benar merakyat atau tidak. Ketiga,dengan pemilihan langsung, rakyat ikut terlibat secara
langsung dalam memilih pemimpinnya. Keterlibatan rakyat secara langsung ini pada gilirannya
dengan kata lain tidak terjadi distori dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat. 19
18
Deden Faturohman. 2005. “Jurnal Demokrasi Lokal Dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung Di Indonesi”,
Jurnal Legality, Vol 12, Nomor 1
19
Lili Romli. 2007. Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat di Tingkat Lokali. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Hal.
333
nantinya akan menjadi sebuah kesatuan yang utuh dengan sebutan kesatuan berbangsa. 20
Demokrasi lokal sudah menjadi kawasan geopolitik para tokoh-tokoh daerah yang ingin menjadi
pemimpin masa depan tanah asalnya. Menimbang semua wacana, melihat dengan kedekatan
menjadi pemimpin lokal yang benar-benar diterima oleh rakyat pada umumnya.Ruang kongkrit
yang menjadi mentalitas para pemimpin lokal untuk diwujudkan dalam penantian dan harapan-
Pemilihan umum kepala daerah secara langsung adalah sebuah mekanisme demokratis
dalam rangka rekrutmen pemimpin di daerah, dimana rakyat secara menyeluruh memiliki hak
dan kebebasan untuk memilih calon-calon yang didukungnya dan calon-calon bersaing dalam
suatu medan permainan dengan aturan main yang sama. Pemilihan kepala daerah dan wakil
kepala daerah langsung tertuang dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah, pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni 2005 dan penyelenggaraan
serta masyarakat, serta mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip
20
Makna Demokrasi. Diakses melalui http://m.kompasiana.com/gustay/makna-demokrasi-
lokal_55018193a33311d37251391b pada 14 Desember 2017 pukul 2.57 wib
21
Muliansyah Abdurrahman Ways. 2012. Demokrasi Lokal Opini dan Wacana Dinamika Politik, Litera Buku:
Yogyakarta. Hal. 16
keanekaragaman daerah dalam sistem NKRI yang dilaksanakan secara efektif, efisien dan
bertanggung jawab. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, baik Gubernur/wakil
gubernur maupun bupati/walikota dan wakil bupati/walikota, secara langsung oleh rakyat
daerah. Dengan itu, rakyat memiliki kesempatan dan kedaulatan untuk menentukan pemimpin
daerah secara langsung, bebas dan rahasia tanpa adanya intervensi (otonom). 22Untuk itulah,
pelaksanaan pilkada langsung dianggap sebagai sebuah peningkatan demokrasi ditingkat lokal,
dengan adanya demokrasi dalam sebuah negara, berarti dalam Negara tersebut menjalankan
pengembalian hak-hak dasar masyarakat di daerah dengan memberikan kewenangan yang utuh
dalam rangka rekrutmen pimpinan daerah sehingga kehidupan demokrasi di tingkat lokal dapat
berkembang. Sementara pesimisme masyarakat terhadap sistem pilkada langsung dinilai dapat
memberi peluang besar bagi pemimpin daerah atas berkembangnya gejala KKN akibat
wewenang yang luas dalam pengelolaan kekayaan dan keuangan daerah, serta tumbuhnya
“money politic” di kalangan pejabat daerah yang terjadi setiap penyelenggaraan pemilihan
Namun terlepas dari hal tersebut, keberhasilan pilkada langsung untuk melahirkan
kepemimpinan daerah yang demokratis, sesuai kehendak dan tuntutan rakyat sangat tergantung
22
Joko J.Prihatmoko. Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, SIstem dan Problema Penerapan di Indonesia.
2005. Pustaka Belajar:Semarang Hal. 98
umum kepala daerah ini maka telah menunjukkan bahwa ada kedewasaan demokrasi pada
berbagai jenis sistem pilkada langsung yang selama ini pernah diterapkan di daerah-daerah di
a. First Past the Post System, sistem ini dikenal sebagai sistem sederhana dan
memenangkan pilkada dan menduduki kursi kepala daerah, karenanya sistem ini
daerah dapat memenangkan pilkada walaupun hanya meraih kurang dari separuh
b. Preferential Voting System atau Aprroval Voting System, cara kerja sistem ini
adalahpemilihmemberikanperingkatpertama,kedua,ketigadanseterusnya terhadap
calon-calon kepala daerah yang ada pada saat pemilihan. Seorang calon akan
otomatis memenangkan pilkada langsung dan terpilih menjadi kepala daerah jika
perolehan suaranya mencapai peringkat pertama yang terbesar. Sistem ini dikenal
23
Ibid Hal. 116
c. Two Round System atau Run-off System, sesuai namanya cara kerja sistem ini
pemilihan dilakukan dengan dua putaran dengan catatan jika tidak ada calon yang
dalam pemilihan putaran pertama. Dua pasangan calon kepala daerah dengan
perolehan suara terbanyak harus melalui pemilihan putaran kedua beberapa waktu
setelah pemilihan putaran pertama. Lazimnya, jumlah suara minimum yang harus
diperoleh para calon pada pemilihan putaran pertama agar dapat mengikuti
putaran kedua bervariasi, dari 20 persen sampai30 persen, sistem ini paling
d. Sistem Electoral College, cara kerja sistem ini adalah setiap daerah pemilihan
diberi alokasi atau bobot suatu dewan pemilih sesuai dengan jumlah penduduk.
Setelah pilkada, keseluruhan jumlah suara yang diperoleh tiap calon di setiap
kepala daerah.
Axel Hadenius mengatakan bahwa suatu pemlihan umum termasuk pemilukada secara
1. Keterbukaan
Keterbukaan disini mengandung maksud bahwa akses pada pilkada harus terbuka dan
bebas bagi setiap warga Negara atau hak pilih universal, bahwa ada pilihan dari antara
alternatif-alternatif politik riil (para calon yang berkompetisi).Selain itu, pilkada langsung dapat
disebut kompetitif apabila secara hukum dan kenyataan tidak menetapkan pembatasan dalam
Lebih jauh lagi, dalam kompetisi pilkada langsung pemilih harus memiliki pilihan
diantara berbagai alternatif politik yang bermakna, syarat berkompetisi harus berlaku sama bagi
seluruh calon dalam pengertian satu medan permainan yang sama. Dengan kata lain kriteria ini
diarahkan pada makna kebebasan sipil, yakni analisis terhadap kebebasan warga dalam
menentukan hak pilihnya, pemilih bebas menentukan pilihan sesuai hati nurani tanpa adanya
2. Ketetapan
Kriteria ini bertujuan pada pendaftaran dan identifikasi pemilih, kampanye dan
prosedur pemilu dalam pengertian lebih ketat yaitu semua calon harus memiliki akses yang
sama kepada media Negara dan swasta berdasarkan standar-standar hukum yangsama.
24
Ibid. Hal.112.
25
TB. Massa Djafar.“Demokratisasi, DPRD, dan Penguatan Politik Lokal,” Jurnal Politik Vol.12008. hal.4.
Pada kriteria ini dimaksudkan bahwa sistem pilkada langsung harus mampu untuk
menerjemahkan preferensi pemilih menjadi kursi, hal itu juga mengukur tingkat
disproporsionalitas sistem pilkada langsung. 26Dengan kata lain, keefektifan pemilukada dapat
ditandai dengan pengawasan keamanan, merupakan analisis terhadap interaksi antara sistem
pelaksanaan demokrasi dan kehidupan demokrasi. Artinya bahwa kinerja sistem dalam
mencapai tujuan demokrasi, mekanisme dan aturan partisipasi politik warga memfasilitasi
warga untuk berpartisipasi, serta sarana dan prasarana mendukung kebebasan sipil. 27 Selain itu
analisis terhadap individu dengan alasan bahwa tindakan partisipasi politik individu dalam
pemilukada menjadi faktor kunci dalam kehidupan berdemokrasi, yang ditandai dengan
Partisipasi politik itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang atau kelompok
orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara lain dengan jalan memilih
pimpinan Negara, wakil rakyat maupun pemimpin kepala daerah baik secara langsung maupun
tidak langsung yang dapat memengaruhi kebijakan pemerintah. Mery G. Tan membedakan
partisispasi politik dalam dua aspek, yaitu dalam arti sempit dan luas. Dalam arti sempit berupa
berupa keikutsertaan secara aktif dalam kegiatan yang mempunyai dampak kepada masyarakat
luas, mempunyai kemampuan, kesempatan dan kekuasaan dalam pengambilan keputusan yang
26
Ibid. Hal. 114-115.
27
Tanda efektifnya pemilukda. Diakses melalui http://www.komunitasdemokrasi.or.id/id/pusat-
pengetahuan/kajian/427-democracy-index-kid-2012 pada 14 Desember 2017 pukul 03.31 wib
28
Iclashul Amal, 1996.Teori-teori Mutakhir Partai Politik, Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya. Hal. 18.
kegiatan sukarela dari warga masyarakatnya dimana mereka mengambil bagian dalam proses
pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam pembentukan pemilihan
umum. 29
1.7.Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian dengan
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, dimana penelitian merupakan suatu
cara dalam memecahkan suatu masalah dalam berdasarkan fakta,dan data-data yang ada. 30
Berangkat dari uraian serta penjelasan tujuan penelitian maupun kerangka teori di atas, penelitian
ini memiliki metode deskriptif (melukiskan, dimana penelitan deskriptif merupakan suatu cara
yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang berdasarkan fakta
dan data-data yang ada. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu
gejala atau fenomena. 31Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu
1.7.1.Jenis Penelitian
29
Mirriam Budiarjo, Op.Cit. Hal.367.
30
Sudarwan Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi dan Publikasi Hasil
Penlitian untuk Mahasiswa dan Penelliti Pemula Bidang Ilmu Ilmu Sosial,Pendidikan dan Humaniora. Pustaka
Setia: Bandung. Hal. 41.
31
Bambang Prasetyo dkk. 2005. Metode penelitian kuantitatf: teor dan aplikasi. Raja Grafindo Persada: Jakarta Hal.
42.
penelitian yang bertumpu pada pemahamn mengenai berbagai masalah dalam kehidupan sosial
berdasarkan kondisi realitas yang komplek dan juga rinci. Defenisi Bodyan dan Taylor bahwa
penelitian kaualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang akan menghasilkan data
deskiptif berupa ucapan dan tulisan dari perilaku orang orang yang diamati. 32 Menurut Creswell,
penelitian kualitatif merupakan suatu proses inkuiri pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi
metodologis yang jelas tentang inkuisi yang mengeksplorasi masalah social atau manusia.
pandangan informan secara detai, dan melakukan studi dalam latar ilmiah. 33
Crabtree & Miller mengetengahkan proses penelitian kualitatif dimulai dari penentuan
tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. Kemudian, dilanjutkan dengan rancangan sampling,
pengumpulan data, pengelolaan data dan analisis data. Prose penelitian tersebut diilustrasikan
32
Lexi J Moleong. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal .27.
33
Rulam Ahmadi. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hal. 15-16
34
Ibid. hal. 36
Aims/Analysis
Sampling
Design
Data Management
1.7.2.Lokasi Penelitian
Dengan Calon Tunggal di Kota Tebing Tinggi Tahun 2017”.Maka dibutuhkan jangkauan
penelitian adalah KPUD Kota Tebing Tinggi dan akademisi serta warga Kota Tebing Tinggi.
berikut:
1. Mereka yang menguasai dan memahami suatu melalui proses enkulturasi, sehingga suatu
2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang
diteliti
5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih
penelitian yaitu:
• Pihak akademisi
35
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta CV: bandung. Hal 410
a. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dilakukan dengan metode
pertanyaan pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan kunci atau pihak yang
berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan topik
penelitian.Informan terbagi menjadi tiga macam :informan kunci yaitu mereka yang mengetahui
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian,informan biasa yaitu mereka yang terlibat
secara langsung dalam interkasi sosial yang sedang diteliti,informan tambahan yaitu mereka
yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interksi sosial yang
diteliti. 36
b. Data sekunder
Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini adalah mencari data dan informasi
melalui buku buku,e-book,jurnal lainnya yang berkaitan dengan penelian ini. Nantinya teori teori
dan referensi dari sumber sumber data sekunder tersebut dapat dijadikan panduan dalam
36
Burhan Bungin. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Kencana Prenada Media Grup: Jakarta. Hal. 134.
memperoleh output dari hasil yang ingin dicapai dari proses penelitian.Tahapan selanjutnya ialah
penyajian data,data yang didapatkan diolah menjadi teks naratif yang tersususun secara
sistematis kedalam bagian bagian yang penting.Dalam analisis data ini data yang sudah
terkumpul akan diolah dan kemudian di analisis untuk dapat diambil kesimpualan sebagai hasil
dari penelitian.
1.8.Sistematika Penulisan
mempermudah dan terarah dalam penulisan karya ilmiah. Agar mendapat gambaran yang jelas
dan terperinci, maka penulis membagi penulisan skripsi ini kedalam beberapa bab. Adapun
BAB I PENDAHULUAN
BAB II Dalam bab ini, akan dijelaskan singkat secara umum Geografi kota tebing tinggi dan
Dalam bab ini, akan dijelaskan singkat secara umum tentang Kota Tebing Tinggi dan
Tebing Tinggi Tahun 2017.Untuk mengetahui dampak dari calon tunggal pada Pilkada Kota
Tebing Tinggi 2017.Untuk mengetahui langkah yang dilakukan KPUD Tebing Tinggi untuk
Data ini diperoleh berdasarkan data sekunder berupa dokumen-dokumen resmi dan wawancara.
BAB IV PENUTUP
Pada bab yang terakhir ini, berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari
seluruh hasil penelitian dan didalamnya juga terdapat saran saran yang berguna dan bermanfaat
Daratan yang terhampar di sepanjang pinggiran sungai Padang dan sungai Bahilang itu
mulai dihuni sebagai tempat tinggal pada tahun 1864.Inilah pernyataan resmi pertama kali yang
dibuat oleh sejumlah tokoh masyarakat Kota Tebing Tinggi pada tahun 1987.Pernyataan ini
terdapat dalam makalah berjudul “Kertas Kerja Mengenai Pokok-Pokok Pikiran Sekitar Hari
dijadikan sebagai Perda yang menetapkan bahwa awal berdirinya Kota Tebing Tinggi adalah 1
Juli 1917.
Dalam makalah itu dipaparkan bagaimana perkembangan daerah ini pasca tahun 1864.
Dimana dalam tahun-tahun itu, berdasarkan penuturan lisan yang sambung menyambung,
seorang bangsawan dari Wilayah Bandar Simalungun (sekarang masuk wilayah Pagurawan )
bernama Datuk Bandar Kajum bersama pengikut setianya menyusuri sungai Padang untuk
mencari hunian baru, hingga kemudian mereka mendarat dan bermukim di sekitar aliran sungai
besar itu. Pemukiman itu bernama Kampung Tanjung Marulak – sekarang Kelurahan Tanjung
Marulak, Kec.Rambutan.Namun kehidupan bangsawan dari Bandar ini tidaklah tenteram, karena
dia terus saja diburu oleh tentara kerajaan Raya.Maka, Datuk Bandar kajum pun memindahkan
pemukimannya ke suatu lokasi yang persis berada di bibir sungai Padang.Pemukiman itu
merupakan sebuah tebing yang tinggi.Dia dan para pengikutnya mendirikan hunian di atas tebing
yang tinggi itu sembari memagarinya dengan kayu yang kokoh.Pemukiman Datuk Bandar
kini menjadi lokasi pemakaman keturunan Datuk Bandar Kajum, kemudian yang diyakini
Masa itu, tentara dari Kerajaan Raya suatu kali kembali menyerang Kampung Tebing
Tinggi untuk menangkap Datuk Bandar Kajum, tetapi karena tidak berada di tempat, Datuk
Bandar Kajum yang bergelar Datuk Punggawa ini selamat. Sedangkan keluarganya bersama
pengikutnya melarikan diri ke Perkebunan Rambutan yang saat itu di bawah kekuasaan Kolonial
Belanda.Lalu dibantu oleh Belanda, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan serangan balasan
terhadap tentara Kerajaan Raya ini.Dalam peperangan itu, dia, bersama pengikutnya berhasil
mengalahkan penyerang.Setelah suasana kembali aman, untuk tetap menjaga ketentraman daerah
itu, Datuk Bandar Kajum pun mengadakan perjanjian dengan Belanda.Oleh Belanda daerah
kekuasaan Datuk Bandar Kajum ini dilebur menjadi wilayah taklukan Kerajaan Deli.Penanda
tanganan perjanjian itu, terang kertas kerja tersebut, dilakukan Datuk Bandar Kajum dan Belanda
bersama Adnan Ilyas, Drs. Mulia Sianipar, Amirullah, Kasmiran, Djunjung Siregar, Mangara
Sirait, Sjahnan dan OK Siradjoel Abidin yang membuat kertas kerja itu dan berusaha menggali
historisitas berdirinya Kota Tebing Tinggi. Namun, sebagian besar tokoh itu sudah wafat,
sehingga kalangan generasi muda merasa kesulitan untuk melacak akar historis daerah yang
bergelar kota lemang itu. Salah satu di antara tokoh itu yang masih hidup adalah Mangara Sirait,
mantan anggota DPRD Tebing Tinggi, yang kini bermukim di belakang LP Tebing Tinggi.
Pertanyaan yang paling mendasar bagi kalangan generasi muda kota itu, saat ini adalah, apa
nama daerah hunian dan tempat tinggal di sepanjang aliran sungai Padang dan sungai Bahilang
itu sebelum nama Tebing Tinggi muncul dalam data sejarah. Daerah itu bernama Kerajaan
Kabupaten Serdang Bedagei, suatu kali ketika penulis berbincang-bincang dengan dia. Jauh
sebelum ada kampung Tebing Tinggi, ujarnya memulai cerita, sepanjang aliran sungai Padang
dari hulu hingga hilir, daerah itu merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Padang.
Kerajaan ini dulunya merupakan daerah otonom di bawah Kerajaan Deli yang berpusat di
Deli Tua, kata Amiruddin Damanik yang merupakan mantan penghulu pada masa penghujung
berakhirnya kerajaan itu menjelang kemerdekaan Republik Indonesia. Pusat kerajaan ini, lanjut
dia, berada di Kampung Bandar Sakti sekarang Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Rambutan
yang merupakan pelabuhan sungai dan menjadi pusat perdagangan Kerajaan Padang dengan
kerajaan lain. Waktu itu sungai merupakan sarana transportasi utama, jadi wajar kalau ibu kota
Kerajaan Padang berada di tepian sungai Padang, terang laki-laki yang terlihat masih memiliki
ingatan kuat meski pisiknya sudah sepuh. Pusat administrasi Kerajaan Padang ini berada di
sebuah bangunan bergaya arsitektur Eropah yang saat ini menjadi markas Koramil 013, di Jalan
KF Tandean.Bangunan itulah yang jadi saksi bisu keberadaan Kerajaan Padang, kata laki-laki
yang memiliki sepuluh anak dan puluhan cucu serta cicit ini.Sedangkan istana raja lokasinya
tidak berapa jauh dari pusat administrasi kerajaan.Seingat saya, dulu istana itu masih ada di
belakang panglong, bersisian dengan Jalan Dr. Kumpulan Pane dan masih terlihat dari
persimpangan Jalan KF Tandean. Tapi sekarang entah ada lagi entah tidak, tutur Amiruddin
Damanik, yang mengaku sudah belasan tahun tidak ke kota (Tebing Tinggi).
Historis Kerajaan Padang ini, lanjut dia, bisa dilacak juga melalui cerita lisan yang
sambung menyambung, bermula dari memerintahnya seorang penguasa bernama Raja Syah
Bokar.Bersama raja ini ada juga beberapa pembantu raja yang dikenal cukup berpengaruh masa
itu, mereka adalah Panglima Daud berkedudukan sebagai panglima perang dan Orang Kaya
yang luas terdiri dari puluhan kampung dan dipimpin kepala kampung masing-masing.Tiap-tiap
kampung merupakan daerah otonom tetapi tunduk pada kekuasaan raja Kerajaan Padang.
dikuasai Belanda.Di sebelah selatan Kerajaan Padang memiliki kampung-kampung yang menjadi
batas wilayahnya dengan Kerajaan Raya, Simalungun.Kampung itu adalah Huta Padang dan
Bartong –saat ini berada di Kec.Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagei.Ke arah barat, kerajaan ini
mencapai Kampung Pertapaan –sekarang masuk Kec. Dolok Masihul, Sergai. Demikian pula ke
arah timur, kerajaan ini memiliki batas hingga ke Bandar Khalifah—sekarang Kec. Bandar
Khalifah, Sergai. Kerajaan Padang masa itu dihuni penduduk dari multi etnis, baik etnis lokal
maupun dari mancanegara. Hingga kini bukti-bukti multi etnisitas itu terlihat dari penamaan
kampung-kampung yang ada di Kota Tebing Tinggi., seperti, Kampung Jawa, Kampung
Begelen, Kampung Rao, Kampung Mandailing, Kampung Tempel, Kampung Batak dan
Kampung Keling. Penamaan kampung yang terakhir ini berlokasi di pinggiran sungai Padang
saat ini terletak di Kelurahan Tanjung Marulak menginformasikan bahwa pada masa Kerajaan
Padang wilayah itu sudah di huni salah satu suku bangsa dari anak benua India. Bukti arkeologis
keberadaan etnis anak benua India itu dengan pernah ditemukannya bangkai sebuah perahu
bergaya Hindu mengendap dari kedalaman sungai Padang di Desa Kuta Baru sekira lima tahun
lalu. Namun sayang, bangkai kapal itu hancur karena tidak terawat. Demikian pula dengan
keberadaan etnis Tionghoa telah ada seiring dengan perkembangan hubungan Kerajaan Padang
dengan kerajaan lain. Etnis Tionghoa kala itu, banyak menghuni pinggiran muara sungai
Bahilang. 37
37
Sejarah kota tebing tinggi. Diakses melaluihttp://puakmelayu.blogspot.co.id/2013/06/tebing-tinggi-dalam-
lintasan-sejarah.html pada 21 December 2017 pukul 00.37 wib
Kota Tebing Tinggi berada pada posisi koordinat geografi 03º 16´ LU - 03º 23´ LU dan
99º 07´ BT - 99º 12´ BT ketinggian diantara 26-34 m diatas permukaan laut serta memiliki
berkisar antara 0-2 % sedangkan topografi bergelombang berkisar antara 2-15 %. Kemiringan
lereng yang relatif datar tersebut memberikan implikasi positif dalam pengembangan kegiatan
pembangunan fisik kota, serta pengembangan sarana dan prasarana kota. Sedangkan pada kelas
kemiringan lereng 0-2 % perlu mendapat perhatian khusus akan kemungkinan banjir dikemudian
hari. Hal ini perlu dicegah dengan menerapkan aturan ketat dalam penggunaan lahan
dikemiringan tersebut.
Struktur geologi yang terdapat di wilayah Kota Tebing Tinggi hampir sama dengan
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai. Formasi geologi didominasi oleh
kelompok alluvial dan tufa toba.Struktur geologi ini pada umumnya memilikikarakteristik tanah
subur untuk pengembangan pertanian karena merupakan endapanlumpur aliran sungai, sehingga
hanya berada pada kawasan datar dan cekungan sungai. Kondisi tanah ini mempunyai sifat
secara umum terlihat adanya lapisan-lapisan tanah yang berulang, tidak teratur yaitu tebal
lapisan, jenis bahan penyusun tanah, warna,tekstur, struktur dan kandungan bahan organik yang
sering berulang (tidak beraturan),lapisan yang berbeda tapi sifat dan jenis yang sama.Keadaan
morfologi wilayah Kota Tebing Tinggi didominasi oleh kelompok novair alluvium seluas
3.609,97 ha, andesit seluas 126,92 ha dan secara geologi jenis tanah yang ada potensial bagi
terdapat di sekitar/sepanjang sungai yang ada. Kota Tebing Tinggi dilalui oleh beberapa sungai
besar maupun sungai kecil yang pada umumnya memiliki aliran arus air menuju ke arah Utara
dan Timur Laut dan bermuara ke Selat Malaka. Sungai Padang merupakan sungai utama dengan
panjang sekitar ± 15,94km dan lebar ± 65 meter, Sungai Bahilang, Sungai Kelembah, dan Sungai
Sibarau yang terdapat pada wilayah Kota Tebing Tinggi. Sedangkan sungai kecil lainnya yakni
Universi Berdasarkan letak geografis maka Kota Tebing Tinggi dapat dikategorikan
beriklim tropis dengan temperatur udara antara 25 o – 27 o C dan kondisi alam Kota Tebing
Tinggi dipengaruhi oleh 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. 2.2.2 Batas
Wilayah dan Luas Wilayah Kota Tebing Tinggi berada sekitar ± 78 km ke arah tenggara Kota
Medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara. Wilayah administratif Kota Tebing Tinggi
dikelilingi oleh beberapa perkebunan besar milik negara (BUMN) dan swasta, dengan batas-
batas sebagai berikut : - III Kebun Rambutan, Kabupaten Serdang Bedagai. - IV Kebun Pabatu
dan Perkebunan Paya Pinang, Kabupaten Serdang Bedagai. - III Kebun Rambutan, Kabupaten
administratif, wilayah Kota Tebing Tinggi sebelumnya terdiri dari 3 kecamatan yakni Kecamatan
Padang Hulu, Padang Hilir dan Rambutan, namun sejak tahun 2006 melalui Perda Nomor 15
38
Profil umum kota Tebing Tinggi. Diakses melalui https://kotatebingtinggi.wordpress.com/profil-kota/profil-
umum-kota-tebing-tinggi/ pada 21 December 2017 pukul 00. 50 wib
periode 2011-2016. Ia dilantik pada 5 Agustus 2010. Umar Zunaidi Hasibuan, kembali didapuk
menjabat sebagai Wali Kota Tebing Tinggi untuk periode kedua 2017-2022.Lahir pada 9 Juli
Wakilnya bernama Irham Taufik yang menjabat pada 2011-2014. Dan Oki Doni
Siregar(2014-Sedang Menjabat). 39
39
https://id.wikipedia.org/wiki/Umar_Zunaidi_Hasibuan
HASIL PENELITIAN
berdasarkan aspirasi rakyat, atau dapat dikatakan juga sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat, begitulah pengertian demokrasi secara umum. Demokrasi sendiri
dianggap sebagai suatu sistem pemerintahan yang dijalankan melalui proses pemilihan yang
dilakukan secara jujur dan terbuka, dimana semua kelompok yang ikut bertarung siap menerima
hasilnya sebagai suatu realitas yang harus dihormati dan dihargai oleh semua pihak.
Demokratisasi di tingkat lokal dapat dilihat dari beberapa hal.Pertama, esensi demokrasi
mekanisme perwakilan. Dalam konteks itu maka pemilihan secara langsung kepala daerah pada
pemimpinnya sendiri. Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam proses pemilihan kepala
daerah ini pada gilirannya nanti akan memperkuat legitimasi kepala daerah. Kedua, pilkada
langsung membuat rakyat di daerah bisa menentukan siapa calon pemimpin mereka yang
dianggap mampu menyelesaikan persoalan daerahnya. Rakyat akan memilih sendiri gubernur,
walikota, atau bupati. Seleksi akan membuktikan apakah calon kepala daerah tersebut memang
benar-benar merakyat atau tidak. Ketiga,dengan pemilihan langsung, rakyat ikut terlibat secara
langsung dalam memilih pemimpinnya. Keterlibatan rakyat secara langsung ini pada gilirannya
kedaulatannya, dengan kata lain tidak terjadi distori dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat.
Demokrasi lokal merupakan bagian dari subsistem politik suatu negara yang derajat
merupakan subsistem dari demokrasi yang memberikan peluang bagi pemerintahan daerah dalam
Proses penerimaan bakal pasangan calon kepala daerah oleh KPU Kota Tebing Tinggi
didasarkan Tahapan pemilihan sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan UmumNomor 3 Tahun 2016 tentang
Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2017.
JADWAL
NO KEGIATAN
awa akhir
l
PERSIAPAN
1. PERENCANAANPROGRAMDANANGGARAN 22Mei2016
2. PENYUSUNANDANPENANDATANGANANNASKAH
PERJANJIANHIBAHDAERAH(NPHD)
15September2016
3. PENYUSUNANDANPENGESAHANPERATURAN
PENYELENGGARAANPEMILIHAN
15September2016
5. PEMBENTUKANPPK,PPSDANKPPS
6. PEMANTAUANPEMILIHAN
7. PENGOLAHANDAFTARPENDUDUKPOTENSIALPEMILIH
PEMILIHAN(DP4)
c. SinkronisasiDP4denganDaftarPemilih
23Juli2016 12Agustus2016
Pemilu/PemilihanTerakhir
d. PenyampaianHasilAnalisisDP4danHasilSinkronisasi
KepadaKPUProvinsi/KIPAcehdanKPU/KIP
Kabupaten/Kota
13Agustus2016 16Agustus2016
8. PEMUTAKHIRANDATADANDAFTARPEMILIH
a. PenyusunanDaftarPemiliholehKPU/KIP
Kabupaten/KotadanpenyampaiankepadaPPS
18Agustus2016 7September2016
b. Pemutakhiran:
2) Pencocokandanpenelitian
8September2016 7Oktober2016
3) Penyusunandaftarpemilihhasilpemutakhiran
8Oktober2016 21Oktober2016
4) Rekapitulasidaftarpemilihhasilpemutakhiran
tingkatdesa/kelurahandanpenyampaiannya
besertadaftarpemilihhasilpemutakhirankePPK
22Oktober2016 24Oktober2016
JADWAL
12) RekapitulasiDPShasilperbaikantingkat
kecamatandanpenyampaiannyakepadaKPU/KIP
Kabupaten/Kota 28Nopember2016 29Nopember2016
13) PenyampaianRekapitulasiDPShasilperbaikan
tingkatdesa/kelurahandanDPShasilperbaikan
kepadaKPU/KIPKabupaten/Kota
28Nopember2016 29Nopember2016
14) DaftarPemilihTetap(DPT)
a) RekapitulasiDPShasilperbaikantingkat
kabupaten/kotauntukditetapkansebagaiDPT
30Nopember2016 6Desember2016
b) PenyampaianDPT kepadaPPS 7Desember2016 17Desember2016
c) RekapitulasiDPT tingkatprovinsi 7Desember2016 8Desember2016
d) PengumumanDPT olehPPS 17Desember2016 15Februari2017
PENYELENGGARAAN
1. SYARATDUKUNGANPASANGANCALONPERSEORANGAN
a. PenetapanrekapitulasiDPT Pemilu/Pemilihanterakhir
sebagaidasarpenghitunganjumlahminimumdukungan
persyaratanpasangancalonperseorangan
22Mei2016 22Mei2016
WalikotadanWakilWalikota:
1) PenyerahansyaratdukunganPasanganCalon
BupatidanWakilBupati/CalonWalikotadanWakil
WalikotakepadaKPU/KIPKabupaten/Kota
6Agustus2016 10Agustus2016
2) Penelitianjumlahminimaldukungandansebaran
6Agustus2016 12Agustus2016
3) Penelitianadministrasidananalisisdukungan
ganda
7Agustus2016 20Agustus2016
f. PenyampaiansyaratdukunganPasanganCalon
GubernurdanWakilGubernur,BupatidanWakil
Bupati/WalikotadanWakilWalikotakepadaPPS
21Agustus2016 23Agustus2016
g. Penelitianfaktualditingkatdesa/kelurahan 24Agustus2016 6September2016
h. Rekapitulasiditingkatkecamatan 7September2016 9September2016
JADWAL
1) PenyerahanperbaikansyaratdukunganPasangan
CalonperseoranganGubernurdanWakil
Gubernur,BupatidanWakilBupatiatauWalikota
danWakilWalikotakepadaKPU/KIP
29September2016 1Oktober2016
2) PenyerahanperbaikansyaratCalondariPartai
1) Penelitianperbaikansyaratdukunganpasangan
calonperseoranganGubernurdanWakilGubernur,
BupatidanWakilBupatiatauWalikotadanWakil
WalikotaolehKPU/KIPKabupaten/Kota:
a) Penelitianjumlahminimaldukungandan
sebaran
29September2016 3Oktober2016
b) Penelitianadministrasidananalisisdukungan
ganda
29September2016 9Oktober2016
c) Penyampaianhasilanalisisdugaangandadan
syaratdukunganolehKPU/KIP
Kabupaten/KotakepadaPPSmelaluiPPK 10Oktober2016 11Oktober2016
d) Penelitianfaktualditingkatdesa/kelurahan
12Oktober2016 17Oktober2016
e) Rekapitulasijumlahdukunganditingkat
kecamatan
18Oktober2016 19Oktober2016
f) Rekapitulasijumlahdukunganditingkat
kabupaten/kota
20Oktober2016 21Oktober2016
g) Rekapitulasijumlahdukunganditingkat
provinsi
22Oktober2016 23Oktober2016
2) Penelitianperbaikansyaratcalon 5Oktober2016 11Oktober2016
l. PenetapanPasanganCalon 24Oktober2016 24Oktober2016
m. PengundiandanpengumumannomorurutPasangan
tidak ada bakal pasangan calon perseorangan yang datang ke KPU Kota Tebing Tinggi untuk
mendaftar dan menyerahkan berkas dukungan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tebing
Tinggi dari perseorangan.Selanjutnya tahapan penerimaan dan pendaftaran pasangan calon dari
Partai Politik dan/atau Gabungan Partai Politik, dimana terdapat 1 bakal pasangan calon yang
mendaftar diusung oleh 8 (delapan) Partai Politik dengan total 19 (Sembilan belas) kursi.
Dikarenakan hanya 1 (satu) bakal Pasangan Calon yang mendaftar, KPU Kota Tebing Tinggi
memperpanjang masa pendaftaran.Hingga batas akhir waktu masa perpanjangan, hanya terdapat
1 (satu) bakal pasangan calon yang mendaftar.Dan pada akhirnya KPU Kota Tebing Tinggi
menetapkan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi Tahun 2017 hanya 1
Kepala daerah harus melalui proses pemilihan yang demokratis yaitu ada kontestasi.
Suatu kontestasi tidak dapat dimaknai sekadar ada lebih dari satu pasangan calon, melainkan
lebih substansial yaitu ada jaminan ruang bagi rakyat untuk mewujudkan kedaulatannya melalui
permohonan uji materi soal calon tungga dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Wali Kota. MK memperbolehkan daerah dengan calon tunggal untuk
untuk memilih kepala daerah secara langsung dan demokratis.Dengan demikian, pemilihan
40
Wawancara dengan Bapak Mufti Ardian, S.IP, Kasubbag Keuangan, Umum, dan Logistik KPU Kota Tebing
Tinggi
oleh calon tunggal tanpa menghilangkan aspek kontestasi atau pemilihan.MK juga memberikan
penegasan bahwa pilkada yang hanya diikuti oleh calon tunggal hanya dapat dilaksanakan
Calon tunggal tetap harus berkompetisi untuk mendapat suara pemilih agar mendapatkan
suara terbanyak dan terpilih menjadi kepala daerah. Jika mayoritas pemilih tidak menyetujui,
calon pun tidak akan menjadi kepala daerah terpilih. Selain argumentasi di atas, MK juga
menyatakan bahwa penundaan pelaksanaan pilkada juga merugikan karena pasti akan
mengganggu penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Hal ini terjadi karena telah habisnya
masa jabatan kepala daerah sehingga akan diangkat pelaksana tugas yang tentu saja tidak
Proses pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi dengan 1 (satu) pasangan
calon merupakan sebuah proses demokrasi yang juga demokratis dan secara hukum sah/legal
karena diatur dalam Undang-Undang. Masyarakat Tebing Tinggi yang berhak memilih
dihadapkan pada pilihan untuk memilih Pasangan Calon sebagai Walikota dan Wakil Walikota
atau tidak memilih pasangan calon sebagai Walikota dan Wakil Walikota dengan memilih
(mencoblos) kotak kosong. Demokrasi secara umum diartikan suara rakyat terbanyak, dalam hal
ini Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi Tahun 2017 menentukan suara rakyat
terbanyak apakah Pasangan Calon dikehendaki rakyat sebagai Walikota dan Wakil Walikota atau
rakyat tidak menghendaki pasangan calon sebagai Walikota dan Wakil Walikota (dengan
Nomor 10 Tahun 2016. Dalam hal terjadi Pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal di Kota
Tebing Tinggi dimungkinkan dalam UU Nomor 10 Tahun 2016, sehingga KPU Kota Tebing
Tinggi secara normatif harus tetap menyelenggarakan pemilihannya. Bahwa UU lah yang
Bahwa warga negara yang ingin menjadi kepala daerah harus tetap mengikuti prosedur
dalam UU dalam mencalonkan diri sebagai kepala daerah, dengan opsi mencalonkan dari
dukungan Partai Politik/Gabungan Partai Politik dan mencalonkan dari Perseorangan. Bahwa
dari seluruh Partai Politik yang ada di Kota Tebing Tinggi hanya menghasilkan/mendaftarkan 1
(satu) pasangan calon merupakan kebijakan dari masing-masing partai politik yang tidak dapat
diintervensi oleh siapapun, dan bahwa warga negara baik masyarakat kota Tebing Tinggi atau
yang berasal dari luar Kota Tebing Tinggi sebenarnya dapat mendaftarkan diri dari calon
perseorangan namun tidak ada juga yang mendaftar (kajian lain misalnya tentang kepemimpinan
mungkin dapat menjawab kenapa tidak ada yang yang mendaftar dari perseorangan).
Dalam otonomi daerah, jabatan kepala daerah merupakan posisi strategis yang akan
menentukan maju atau tidaknya program pembangunan di daerah. Tentunya kemajuan tersebut
masyarakat.Posisi strategis seperti itu menjadikan daya tarik jabatan kepala daerah semakin
tinggi untuk diperebutkan oleh elit-elit politik di tingkat lokal.Bahkan tak jarang elit politik di
tingkat nasional turut serta menceburkan diri dalam persaingan untuk jabatan tersebut. Namun
pada daerah yang terdapat calon kepala daerah yang masih berstatus menjabat sebagai kepala
daerah (petahana) sering diperhitungkan akan menjadi kompetitor yang paling kuat bagi setiap
penantang pada calon petahana bahwa akan bertanding secara jujur. Calon petahana dianggap
secara umum adalah calon yang kekuatan dan mendapatkan dukungan mayoritas kelompok
politik yang sudah mendapat dukungan dari 8 partai.Hal itu menyurutkan niat dari figur-figur
yang dianggap layak untuk menjadi kompetitornya mengundurkan diri. Beberapa pendapat yang
“figur yang semula mengkampanyekan diri yakni Istu dan Khaidir akan mendaftar
mundur secara teratur karena memilih tidak bertanding dengan calon petahana yang dianggap
Tebing Tinggi
Pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal melawan kotak kosong membawa dampak
pemilihan umum di Kota Tebing Tinggi.Secara umum tujuan Pemilihan kepala daerah adalah
memilih pemimpin secara demokratis. Dilihat dari partisipasi pemilih yang menggunakan hak
pilihnya pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi Tahun 2017 sebesar 55,6
% sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat tetap antusias melaksanakan demokrasi walaupun
dengan calon tunggal karena sudah lebih dari 50 % masyarakat yang menggunakan hak pilihnya
jika dibandingkan dengan Kota Medan pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan
Tahun 2015 dengan tingkat partisipasi pemilih hanya kurang lebih 25% dengan 2 (dua) pasangan
calon.
41
Wawancara dengan Kurnia Rahman sebagai Ketua MyClub Kota Tebing Tinggi
memungkinkan Pemilihan Kepala Daerah dengan calon tunggal maka secara normatif KPU Kota
Tebing Tinggi tidak dapat mencegahnya. KPU Kota Tebing Tinggi telah berperan serta
melakukan Pendidikan politik kepada masyarakat Kota Tebing Tinggi khususnya dengan
memberi pemahaman tentang proses demokrasi dalam menentukan pemimpin. Seperti yang
dikemukakan oleh Bapak Mufti selaku Kassubag Umum KPU Tebing Tinggi :
merupakan hal yang tidak boleh terjadi lagi, sementara saya berpendapat selama
ketentuan UU memungkinkan Pemilihan Kepala Daerah dengan calon tunggal maka itu
Apabila kotak kosong yang menang, sesuai dengan ketentuan maka Pemilihan Kepala
Daerah diulang kembali pada pada tahun berikutnya atau dilaksanakan sesuai dengan jadwal
tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-undang, maka akan dilakukan pemilihan lagi pada
periode berikutnya.
Pada pasal Pasal 54D ayat 1 hingga 4 dijelaskan, KPU Provinsi atau KPU
Kabupaten/Kota menetapkan pasangan calon terpilih pada Pemilihan 1 (satu) pasangan calon
Kemudian, jika perolehan suara pasangan calon kurang dari sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), pasangan calon yang kalah dalam pemilihan boleh mencalonkan lagi dalam pemilihan
berikutnya.Pemilihan berikutnya yang dimaksud adalah, diulang kembali pada tahun berikutnya
atau dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang dimuat dalam peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya, jika dalam hal belum ada pasangan calon terpilih terhadap hasil pemilihan
Menurut KPU warga diperbolehkan untuk mensosialisasikan kotak kosong.Sebab, hal itu
dianggap menjadi bagian dari upaya untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis.Dengan
situasi calon tunggal, kampanye diberikan ruang bagi pasangan calon atau masyarakat yang tidak
mengimbau masyarakat untuk memilih kotak kosong.Dalam hal ini, kotak kosong juga
merupakan wadah untuk menampung masyarakat pemilih yang tidak mau memilih pasangan
calon yang ada. Karena itu, bila ada kelompok masyarakat yang ingin mengkampanyekan kotak
kosong diberikan kebebasan, selama sesuai dengan etika dan aturan kampanye yang sewajarnya.
tentang pengaruh kelompok kepentingan. Salah satunya adalah temuan Coughlin dkk (1990)
ketika bertemu dengan faktor-faktor lain, seperti faktor pajak atau keuntungan dari pajak. Ada
juga temuan Dur dan Bievre (2007: 1) di mana pengaruh dari kelompok kepentingan dapat
pengaruh kelompok kepentingan di Uni Eropa.Hanya saja, temuan Dur (2008: 1212) ternyata
terdapat catatan dari kelompok kepentingan di Uni Eropa di mana mereka menemui sejumlah
beberapa peran.Pertama, memfokuskan pada isu tertentu dan menguntungkan anggota mereka
sendiri. Kedua, meningkatkan level atau tingkat yang ingin mereka capai. Ketiga, menggunakan
Kelompok kepentingan memiliki ber-macam jenis strategi dalam usaha mencapai tujuan
mereka.Pertama, kelompok kepentingan dapat menggunakan strategi lobi.Lobi itu sendiri pun
disesuaikan dengan konteks kepentingan masing-masing (De Bruyker, 2014; Weiler dkk, 2014;
Rasmussen, 2012). Strategi kedua dari kelompok kepentingan adalah dengan membuka akses
kepada pembuat kebijakan dan memobilisasi sumber daya yang mereka miliki (Baumgartner,
2009: 519; Damore dan Nicholson, 2013; Anzia, 2010: 1; Steel dkk, 1996: 1). Strategi ketiga
adalah kelompok kepen-tingan dapat memobilisasi pemilih agar dapat mempengaruhi hasil
2008; Schwartz, 2002: 1845).Strategi keempat adalah dengan meng-ontrol informasi kepada
pemilih pada umumnya.Strategi ini dilakukan karena kelompok kepentingan memiliki sumber
Oleh karena itu adanya kelompok yang mensosialisasikan kontak kosong sebenarnya
memiliki fungsi seperti yang seharusnya ada jika memiliki lawan pada konstetasi pemilihan
umum, yakni sebagai pengawas dan pengawal jalannya pemilu serta oposisi yang nantinya akan
kosong. Hal itu mengingat tidak ada regulasi yang mengatur untuk memberikan fasilitas kepada
kelompok masyarakat yang ingin mewakili kotak kosong dalam berkampanye.Namun begitu,
ada yang perlu menjadi perhatian terkait sosialisasi kotak kosong. Antara lain, agar tidak sampai
sosialisasi itu justru terjerumus pada kegiatan black campaign bernuansa fitnah kepada pasangan
calon.
Seperti disampaikan pihak KPU, black campaigne bisa dijerat dengan hukum pidana dan
UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Untuk itu, warga yang tidak setuju dengan paslon
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. UU No. 8 tahun 2015 tentang Pilkada yang menjadi landasan hukum pelaksanaan
Pilkada No. 8 tahun 2015 mensyaratkan bahwa pilkada dapat berjalan apabila minimal
2. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa calon tunggal dapat mengikuti pilkada
untuk memilih kepala daerah secara langsung dan demokratis. Karena itu, pemilihan
kepala daerah haruslah menjamin terwujudnya kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. Hal
tersebut diakomodir dalam UU No. 10 tahun 2016 tentang Pilkada. Regulasi ini
perpanjangan pendaftaran, namun tetap saja tidak ada calon lain yang mendaftar.
3. Proses pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi dengan 1 (satu) pasangan
calon merupakan sebuah proses demokrasi yang juga demokratis dan secara hukum
sah/legal karena diatur dalam Undang-Undang. Masyarakat Tebing Tinggi yang berhak
memilih dihadapkan pada pilihan untuk memilih Pasangan Calon sebagai Walikota dan
Walikota dengan memilih (mencoblos) kotak kosong. Demokrasi secara umum diartikan
suara rakyat terbanyak, dalam hal ini Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tebing
Tinggi Tahun 2017 menentukan suara rakyat terbanyak apakah Pasangan Calon
dikehendaki rakyat sebagai Walikota dan Wakil Walikota atau rakyat tidak menghendaki
pasangan calon sebagai Walikota dan Wakil Walikota (dengan memilih kotak kosong).
4. Pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal melawan kotak kosong membawa
masyarakat didalam pemilihan umum di Kota Tebing Tinggi. Partisipasi pemilih yang
menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi
Tahun 2017 sebesar 55,6 % sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat tetap antusias
melaksanakan demokrasi walaupun dengan calon tunggal karena sudah lebih dari 50 %
memungkinkan Pemilihan Kepala Daerah dengan calon tunggal maka secara normatif
KPU Kota Tebing Tinggi tidak dapat mencegah terjadinya calon tunggal di pemilihan
berikutnya. Namun, KPU Kota Tebing Tinggi telah berperan serta melakukan
Pendidikan politik kepada masyarakat Kota Tebing Tinggi khususnya dengan memberi
diharapkan masyarakat kedepannya lebih memahami dan lebih bijak dalam menentukan
pemimpin.
4.2 Saran
di pemilihan berikutnya karena salah satu syarat untuk mengusungkan calon harus memiliki 20%
kursi di DPRD, oleh karena itu untuk menghindari dukungan dominasi partai pada satu pasang
calon tunggal, maka koalisi partai pengusung calon dibatasi.Tidak boleh melampaui 40% dari
Buku
Holsti K.J, terjemahan Elfin Sudrajat, dkk. 1987. Politik Internasional: Kerangka Analisa.
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Rijadi, Prasetijo. 2005. Pembangunan Hukum Penataan Ruang dalam Konteks Kota
Berkelanjutan.Surabaya: Airlangga University Press
Sumber Lain
Anugrah Ayu. 2016. Peran USAID Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan di
Kabupaten Barru. Universitas Hasanuddin
Jannah Annisa et al. 2015. Bantuan Luar Negeri Amerika Serikat Melalui United States Agency
International Development (USAID) Pada Bencana Alam di Filipina.UNEJ Jurnal. I (1) 1-2
Perancangan Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Sumatera Utara. 2014. Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Profil Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara. 2014. Dinas Pertambangan
dan Energi Sumatera Utara
Perundang-Undangan
Sumber Internet
DirektoratPendanaanLuarNegeriBilateral“StrategiPengembanganKerjasamaPembangunan
Bilateral”Jakarta.Agustus2014.Diakses melalui
http://pendanaan.bappenas.go.id/index.padatanggal12 Juni 2017 Pukul 11.35 Wib
Wawancara dengan Bapak Gustian Yudha Utama, staf seksi ketenagalistrikan dari Dinas
Pertambangan dan Energi Sumatera Utara
Wawancara dengan Ibu Arum Setya Sari, Tim USAID-ICED yang bertugas di Sumatera Utara