TAHUN
XXVIII/1999, NO. 3
Dinamika
Pemilu 1999
PENGANTAR REDAKSI
Kasus Indonesia
di
ANALISIS PERISTIWA
Pemilu Pertama Pasca Soeharto:
Pemberdayaan
Usaha Kecil dan Menengah dalam
ARTIKEL
Pemilihan
Hak
Umum Demokralis:
Desentralisasi dan
Daya Saing
Industri Ijndonesia
Menuju
Politik
Analisis
CSIS
Diterbitkan oleh
Logo CSIS
ditimba dari
atas
meng-
keterbukaan budi
- pada warga
kan bola dunia melambangkan alam jagad raya yang menjadi cakrawala dan lingkup
CSIS berada dan berkarya. Kalimat Nalar Ajar Terusan Budi yang tertera pada
lingkaran piringan adalah surya sengkaJa: cara merangkai kata dalam tradisi Jawa
untuk menandai suatu tahun penting menurut peredaran matahari dan sekaligus
mengemukakan makna yang terkandung dalam peristiwa yang tahunnya ditandai itu.
Nalar menurut
tradisi
Budi berwatak
1.
tahun CSIS
berdiri.
hakikat kegiatan CSIS. CSIS sebagai lembaga profesi keilmuan, yang didukung oleh
serta
dari budi
yang
arif.
Logo
ini
di-
Pemimpin Redaksi/
Penanggung Jawab
Dewan Redaksi
Medelina K. Hendytio
Pande Radja
Redaksi Pelaksana
Dokumentasi
STT
Julius A.
Silalahi,
Kristiadi,
Mulyadi
Faustinus Andrea
SK Mcnpen
0126-222X
ISSN
J.
MALISIS CSIS
TAHUN XXVIII/1999, NO.
Daftarisi
198
Pengantar Redaksi
j
1
Analisis Peristiwa
200
M. Sudibjo
Artikel
Pemilihan
Patrick Merloe
Ketidakpastian
Ekonomi
Menuju Pemulihan
Politik
Ignasius Ismanto
240
253
Desentralisasi
Daya Saing
Industri Indonesia
Hadi Soesastro
266
276
299
310
PengantarRedaksi
DALAM
L
n.
ffinTtf
aruk
pikuk f
konflik
tertib
di-
"^"""^^
1999", Analisis CSIS menyajikan beberapa
tulisan yang
hPrV
berkaitan
dengan pelaksanaan pemilu. Dalam
tulisan pertama
Sudibjo memberikan beberapa catatan pentmg tentang
pelaksanaan pemilu pertama pasca Soeharto.
Tulisan ini dilanjutkan oleh Patrick Merloe tentang
perlunya penghormatan
t^'T
Dalam
ini
tulisan ketiga
an ekonomi
199
PENGANTAR REDAKSI
rakyat dengan
seberangan sebagai bentuk lain dari perlawanan
kan.
ekonomi yang
daerah
an pembangunan.
masing-masing Hadi Soesastro dengan judul tulisan "Daya
tentang "Peran Energi Migas
Saing Industri Indonesia" dan tulisan Ariono Abdulkadir
Soesastro membahas penyebab rendahbagi Kepentingan Masyarakat dan Industri". Hadi
mengajukan saran kebijakan
nya daya saing industri Indonesia di pasar internasional sambil
khususnya industri padat
yang perlu dilakukan oleh pemerintah agar industri manufaktur
dengan pereknologi dan tenaga ahli dapat menembus pasar ekspor yang tumbuh
Dua
tulisan berikutnya
modal,
efisiensi
Sedangkan Ariono Abdulkadir menekan perlunya usaha-usaha penghematan,
berjalan sedan konservasi energi dalam negeri supaya pengelolaan sektor energi dapat
cara efisien, transparan dan bersih.
sat.
oleh
Tulisan terakhir adalah tentang "Mengatasi Keterancaman Budaya Lokal"
Nugroho. Tulisan
ini
Heru
kehutan untuk mencegah timbulnya konflik sosial, gangguan ekologi dan menjaga
langsungan hidup masyarakat lokal yang sangat tergantung pada hasil hutan.
sil
September 1999
REDAKSI
Aiialisis Peristiwa
Status
Quo
M. Sudibjo
Pendahuluan
SITUASI
politik di
mampu mengangkat
BJ. Habibie, baik
negeri.
Justm
di
kredibilitas
di
pemerintah
dalam maupun
di luar
Dalam
an
Secara tuhum, pemilu berjalan dalam suasana aman, meskipun pelanggaran, seperti
intimidasi dari aparat dan tidak netralnya
birokrasi,
ngat berkepentingan dengan agenda ini untuk mendapatkan legitimasi sekaligus mem-
ga menerima agenda
ini
Dengan sangat
tergesa-gesa perangkat-
masih
terjadi.
Heterogenitas perbe-
dan
kekuatan status quo tidak berusaha menunda pelaksanaan pemilu karena mereka sa-
politik di Indonesia.
Meskipun
sil
pemilu,
KPU
PDI Perjuangan
dipastikan
mampu
meme-
mencapai
masih
mampu menempati
kipun
di
gagal
total.
Sementara
PDI
Perjuangan, Golkar, PKB, PPP, dan PAN, seitu,
di
luar
ini
telah
memimpin pemerintahan
di Indonesia
untuk
201
ANALISIS PERISTIWA
yang tak menganut ruling party dan sistem pemilihan Presiden yang tidak langsung.
sia
Bertitik tolak pada urutan peristiwa-peristiwa politik di dalam negeri itu, penyimakan
situasi
awali tulisan
ini,
itu sendiri.
Situasi Politik
Umum
Menjelang Pemilihan
1999
lam beberapa
amanan yang
instabilitas da-
dan
ganisasi pemerintahan,
termasuk ke-
segi kehidupan,
nya kasus Ambon,'* Sambas, Aceh dan Timtim, merupakan kesan yang mencolok dalam
pemerintahan B.J. Habibie selama sekitar setahun
ini.
Adanya
faksi-faksi
dalam kabi-
merupakan
ini
baikan ekonomi^
saling
melempar tang-
reali-
sasi atas
bulan sebelumnya. Keadaan tetap serba amburadul (Kompas, 27 April 1999), semakin
ruwet (kusut) dan tidak ada kepastian hukum. Kebijakan-kebijakan pemerintah aneh-
aneh dan membingungkan, seperti mencabut subsidi pupuk kepada petani dan sebaliknya mencabut bea masuk impor beras. Be-
pemerintah
transisi,
wewenangnya sebagai
tuk sementara
hadap mantan Presiden Soeharto dan kronikroninya, menjamin pelaksanaan pemilu yang
Beddu Amang
dari tertuduh
menangani masalah
KKN,
ter-
Intelijen
ter-
Muda
Mayjen TNI Sjamsu Djalal, pemindahan Kapolda Maluku, pembebasan Nurdin Halid
dari tuduhan korupsi, dan pembebasan un-
telah dite-
KKN
politik.
B.J.
lib,
Demi-
pembahasan
17
RUU
Soeharto.*
dalam
tiga bu-
Langkah Presiden
mempertimbangkan ken-
B.J.
Habibie
mcmbcn-
tuk
202
wa
Hukum,
Sistem
Kebijakan Presiden
B.J,
Habibie atas
sta-
Timtim,
yang terkesan hanya mempakan pemikiran spontanitas yang tidak tepat waktu, dan tanpa prosedur maupun metus^
kanisme yang
jelas,
justru
menimbulkan
MPR. Demikian
pula
usulnya mengenai pemekaran propinsi Maluku dan Irian Jaya yang harus selesai se-
dan kebijakan menaikkan harga pupuk (mencabut subsidi pupuk kepada petani) merupakan ungkapan kekurangseriusan pemerintah dalam mengatasi
kesulitan rakyat, terutama dalam mendapat-
of humanity}^ Ke-
di luar negeri.
'
>
dalam maupun
Ketidakmampuannya memilih
di
wan
dongkrak kredibilitasnya
Reformasi, semakin
memperlemah
kre-
dibilitas
krisis,
misalnya, menunjukkan
'
me-
gilirannya dapat
di Indonesia, seperti di
di lantai
nasional.
'
kepemimpinan
mampu
dasar Mesjid
Isliqlal,
dan beberapa
Kebijakannya tcntang Timtim'^ dan pemekaran Propinsi Maluku dan Irja'^ telah me-
kenisuhan
tempat
di Jakarta, tidak
menguntungkan bagi
sosial
dalam ncgcri yang bclum juga mcAtas kebijakannya yang demikian ini,
krisis di
reda.
wa
Presiden
anggapnya aman.
seperti ke Bali.
an masyarakat
itu
Ketakut-
dinilai bah-
iiu
B.J.
lama
telah
203
ANALISIS PERISTIWA
mendo-
Akibatnya selain ada kelompok yang menginginkan penundaan pemilu, juga ada yang
sangat singkat.
cepatnya mengundurkan
B.J.
Habibie se-
diri.
Juga masalah bocornya pembicaraan telepon Presiden B.J. Habibie dengan Jaksa
Ghalib, serta pernyataan
Agung Andi M.
Forum
Umum
Editor
di
mana pun
Persiapan Pemilihan
MPR. Namun
bagi pcmerin-
Hardjono, dan dalam bidang-bidang tertentu oleh ABRI, nampaknya sangat yakin un-
ya.
dan Jaksa Agung Andi M. Ghalib, mencerminkan situasi yang sangat kisruh dalam
dunia politik Indonesia dewasa
itu
bukan
ini
sedang
litik,
saja
ini.
Kasus
menunjukkan bahwa
terjadi
saat
scriusan pcmerintah
ketidak-
tuk
pcmerintah Habibie
dan icmah
mcmpunyai sense of
curity,
dan sense of
dikatakan tidak
priority, sense
crisis.
of se-
Akibatnya tidak
mampu
disele-
tcpat
tin-
karenanya
Namun
bab
yang antara
all
itu,
memenangkan pemilu
an,
pendukung reformasi,
PDI Perjuang-
itu
sc-
meskipun persiapannya
PAN, merupakan
faklor ckslcrnal
PKB
dan
yang mcm-
pimpinan parlai
204
memenangkan pemilu. Keyakinan yang begitu tebal itu mungkin raenjadi faktor kuat yang mempengaruhi sulit
reformasi untuk
tai-partai
kung reformasi
Di samping
Pemilihan
15/1969
UU
'
No.
'
itu.
itu,
No.
DPR
dan
DPRD
yang
tiga
nya
di
Situasi ini
yang
sulit
PNS dan
ke-
itu,
anggota
ABRI
pemilu-pemilu sebelumnya.
Kegiatan-kegiatan politik untuk persiap-
an pemilu telah mulai terfokus sejak Februari 1999. Di samping UU bidang Politik
yang melandasi dan memberi pedoman pelaksanaan pemilu telah disahkan, partai-par-
UU
bidang politik
itu
menjadi sangat
baruan-pembaruan dalam kehidupan polltik. Oleh sebab itu sangat relevan untuk
didalami.
yang
hanya
relatif singkat,
sekitar
mendesak dalam
empat
arti di-
paksakan hams jadi karena kepastian waktu pemilu telah ditetapkan oleh SI MPR,
akibatnya tiga
lepaskan
UU
itu
kepentingan-kepentingan
diri dari
DPR
waktu
tai telah
intensif.
ti
UUD
Itu.
DPR
dipertanyakan, sejauh
sesuai dengan
UU
UU
UU bidang
Politik,
UU
(2)
UU
RI terscbut banyak
RUU
itu
dengan sepenuh
UU
hati,'^
yang substan-
nya demokratisasi.
Po-
No. 2/
mcnggantikan
Golongan Karya;
milu. Tiga
para anggota
membahas
annya.
litik,
tas
'
Meskipun
arti
an hak-hak
UU
itu
belum
ANALISIS PERISTIWA
litik
seperti
UUD
1945, ju-
UU
bidang
cat
hukum,
ini,
tidak adil,
politik,
dengan mematikan
Hal
ini
sama
Ini
partai politik.
nampak
artinya
Politik:
(a)
UU tentang Pemilihan Umum juga demikian. UU ini memuat pasal -pasal yang pada
hakikatnya membatasi kemerdekaan rakyat
litik,
Dipandang
milihan
Umum justru
mematikan
merupakan
partai politik
untuk
dan mempersulit
cantum antara
lain
Dalam Pemilihan
22
dan Bab
XV
mem-
dari
pasal 39,
bahwa
Umum
Partai
yang berhak
disahkan melalui
SK
ikut pemilu"
nya, adalah:^"*
1.
Kehakiman
itu,
'lalu
LPU
sekaligus asas-
Pancasila;
2.
Partai Indonesia
ifii
Mendagri/Ketua
7 Juni 1999.
alat
Pertanyaannya me-
tentang Pe-
Pasal 2
Politik didirikan
UU
Umum", khususnya
politik".
politik.
UU No.
bentuk partai
"Syarat Keikutsertaan
sia 21 (dua
Pancasila;
3.
kan Pancasila;
4.
Partai Aliansi
berasaskan Pancasila;
kan partai
politik
Apa yang
dijepit di ketiak
lerjadi
kulit dari
sekarang
Partai
lembaga pem-
7.
Partai Kebangkitan
sulit
dasamya juga
8.
Partai
9.
Partai Persatuan
un-
Ummat (PKU),
berasas-
Kedua
6.
15.
Ummat
ini
dan
Islam;
Pembangunan (PPP),
ber-
asaskan Islam;
10.
206
1 1
12.
Partai
Pancasila;
Partai
Royong
asaskan Pancasila;
Partai
14.
15. -Partai
berasas-
kan Pancasila;
berasaskan Panca-
39.
MKGR),
(Partai
sila;
berasaskan Pancasila;
'
Partai
38.
Pancasila;
13.
Partai
37.
Partai Cinta
asaskan Pancasila;
Partai Rakyat
16.
17.
1905, ber-
19.
20. Partai
Partai
47. Partai
Pendukung Kemerdekaan
In-
Pancasila;
48.
Partai
Partai
berasaskan Pancasila;
32.
Partai
kan Pancasila;
33.
Partai
ini
menghadapi
taktik partai-partai
diri
menjadi bingung,
Tim
dan akhirnya mengam-
bil
kan
27 Dati
verifikasi di
random, hanya
di
sama
sekali
I,
10 Dati
melainkan secara
I.
yang tidak
Sehingga bisa
terverifikasi
34.
Partai Persatuan,
35.
Partai Kebangkitan
ketika
Pancasila;
36.
Sementara
1 1
30.
Indonesia (PUMI),
Pancasila.
26.
Ummat Muslimin
berasaskan Pancasila;
Islam;
24.
Pancasila;
Pancasila;
22.
berasaskan Pancasila;
ti-
pemilu."''
berasaskan Islam;
memang
sulit
diharapkan ba5
Maret 1999).
Ic-
207
ANALISIS PERISTIWA
tiga
nanti.
saja.
partai;
dan
yang demikian
demokrat. Situasi
ubahnya dengan
ini tidak
(tripolar), yakni;
kelompok yang menghendaki agama sebagai dasar negara; (2) kelompok yang mem(1)
dan
sial
terian
VII).
ja, seperti
melakukan kampanye
Hal
ini telah
wujud kampanye.
ber-
drastis,
terutama di daerah-daerah
mudah mendengar
keburukan pemerintah maupun Golkar.. Keri
pemilihan yang
relatif
PNS dan
anggota
juga berpenga-
nya
di
PDI Budi Hardjono akan semakin terpuruk, dan sebaliknya PDI Perjuangdengan
ini,
an akan unjuk
gigi.
partai
mampu
kar, PPP,
lam pemilu
akan
itu,
nurun
Sementara itu, partai-partai juga telah me-
tai
ini,
(3)
milu.
sekarang
nanti), sulit
mengimbangi lima
politik itu.
Menyimak
lu diperhatikan
politik,
dan sikap
(3)
dan ayat
(4)
Umum.
UU
No,
Bila pasal
ini
kuen,
politik
dari 48 partai
mendapatkan 2 persen
tuk
si
ha yang gampang.
DPR
sekarang
ini
dari
jumlah kur-
208
harawan PPD
II di bebcrapa daerah,
yang
mengakibatkan dana tidak dapat cair;
(5)
belum padunya koordinasi dalam mckanis-
me
tcrbatas,
ideal.
KPU
dan Panwas sama-sama bingung menghadapi pclaksanaan pemilu yang kian men-
fasilitator
desak. Salah satu faktornya adalah peraturan yang dibuat KPU tidak selunihnya da-
persepsi
kerja antara
tclah
discpakati.
yang begitu pendek, praktis hanya tiga bulan, pemilu yang benar-benar ideal tanpa
kccurangan scdikit pun masih sukar diwujudkan. Hal
(6)
KPU
Rakyat, 6 Mei
1999).
ini
SU MPR diselenggarakan,
hari sebelum
gal Presiden
lah
terus
Memang
meru-'
yang
terbaik. Bila
ditawar-tawar
tidak dapat
di
satu,
KPU,
di-
lebih dari
(3)
Presiden
ti-
maupun
Penjclasan Ketua
lonkan
lagi.
telah
Umum
di
Ketua
SU MPR
diri
sendiri,
nal.
perti:
(1)
belum optimalnya
mencalonkan
diri
itu di-
ter-
pendaf-
lihan Presiden,
di
hasil
PDl, partai
bruari
1999).
19 Fe-
209
ANALISIS PERISTIWA
Banyak jargon
politik
"agar kepemimpinan
fair,
antara
yang
Forum Salemba
1999. Kehendak agar
Kampus
UI, 27 April
di
diri se-
Komite Penyelamat
Suara Rakyat Keluarga Mahasiswa Institut
Teknologi Bandung (KPSR KM ITB), un^
semacam
pembangunan
orang
saja,
bahkan telah
terjadi
Ini perlu
tar
la-
yang bersangkutan. Dengan demikian meskipun rakyat tidak langsung memilih Pre-
Untuk pemilihan Presiden 1999, kebulatan tekad lenyap, setidaknya belum muncul,
visi
tradisi kebulatan
Ada keberanian
dari
an Presiden masih
di
Bahkan, jauh-jauh
hari,
telah
litik
menawarkan calon
Presiden, mes-
nunggu
waktu
B.J.
Hamengku Buwono X,
Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Amien Rais,
dalam karung".
bam dalam
multi partai
ini.
itu
dalam acara
an suara suatu
partai,
bahkan kemenangan
Oleh karena
dan
umum.
28
^
itu
akan
mem-
of
umumnya hanya
melibatkan
parpol.
seba-
ti-
SU MPR,
berarti
yang jauh-jauh
den.
Dalam
sian
UUD
to,
karang
ini,
jelas.
Ada
hal
ini,
terjadi
pcngaktualisa-
UUD
pemungutan
210
MKGR,
terpilih sebagai
Ketua KPU.
Umum
Pelaksanaan Pemilihan
Hasilnya
dan
ri
atas
(1)
Umum
tidak berbeda
pemilu
kali ini
daftai-,^^
UU
No.
mengata-
oleh
Umum
umum
pelaksanaan pemilihan
umum,
guna menja-
umum
yang
hasia".
Mengingat ketimpangan geografi dan demoJawa dan luar Jawa dibandingkan dengan jumlah penduduknya,
grafi,
luas wilayah
samping asas
di
dicantumkan
sarkan daftar
serta
stelsel
bawah pimpinan Presiden sebagai pelaksananya, maka untuk Pemilu 7 Juni 1999
di
tang Pemilihan
Umum
UU
No.3/1999 ten-
mengatakan, "Pemi-
lihan
Umum
kratis
dengan
penyelenggaraan pemilu dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bebas
pemantauan
terdiri
adil,
melakukan
umum.
menjadi semacam pcrtanda bahwa
atas jalannya pemilihan
Hal
masyarakat menginginkan terlaksananya pemilu yang benar-benar jurdil dan luber. Ada
sekitar 20
lu
saja.
DPR
RI.
Ketua
KPU
oleh anggota
KPU
sendiri,
ti-
dipi-
sehingga be-
dari
ini
dalam
KIPP (Komite
(2)
Forum
Pembangunan SDM;
(3)
/VNALISIS
21
PERISTIWA
Pcmberitaan Pers;
(4)
Komite Wartawan
Reformasi Indonesia; (5) Komite Santri Pemantau Pemilu; (6) Forum Komunikasi Penerus Perjuangan Indonesia; (7)
baga Pengkajian
work
Yayasan Lem-
for Free
5 orang,
minoritas
pcrempuan =
5 orang. ctnis
mc-
tclah
ini
lain karcna:
(1)
Utusan Golongan,
se-
kurang jelas
ganisasi kemasyarakatan
(9)
Analysis Election
ri,
seperti:
Madman
Inc;
(4)
dan
pa;
tidak bersedia
Golongan;
Keputusan
(2)
KPU
ini
dianggap
umum
UU
UUD
1945
MPR.
Berdasar-
atas
sebaliknya
(7)
Pemilihan
terdiri
namun
itu,
tus
kan Pasal 2
AS;
(8)
menyimpang dari amanat UUD 1945, karcna tidak mengindahkan badan-badan eko-
perti
kriteria
DPR
ditam-
ti
dan
Iain-lain ba-
memang
se-
si
stem koperasi
ini
mengingat
DPR
politik
yang
dipilih
orang anggota
ABRI yang
diangkat.
sini
itu
DATI
Utus-
Lampiran
di
1.
terdiri
I.
Di
ja-
diumumkan
DPRD
II
daftar kursi
(lihat
Tabel
DPR,
DPRD
I,
dan
1).
an Daerah
di
tiap
DATI
I.
ma =
itu terdiri
atas
golongan aga-
dan jumlah penduduk yang lelah mcndaftarkan diri untuk ikut mencoblos, lihat Tabcl
2 dan
3.
^ ^
'
label
JUMLAH ANGGOTA
No
Propinsi
DPRD
Jumlah Penduduk
DI Aceh
!.
DPR,
DAN DPRD
II
SELURUH INDONESIA
DPR
Kursi
Kursi
DPRD
Kursi
4.114.400
DPRD
365
2.
Sumatera Utara
11.617.000
24
oJ
700
3.
Sumatera Barat
4.511.800
14
JJ
465
4.
Riau
4.330.100
in
JJ
5.
Jambi
2.613.700
6.
Sumatera Selatan
7.775.800
7.
Bengkulu
1.566.100
8.
Lampung
7 453 400
9.
DKIJakarta
I'o:
.lawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
30.236.200
11.
12.:
13.
cc
/J
285
240
415
/J
415
9.704.600
18
QJ
43.864.800
82
uu
1.195
4
1
150
1.515
2 908 000
/I
34.569.400
210
nn
.560
Kalimantan Barat
3.892.500
a'TCalimantan Tengah
1.785.100
'
14.
JJ
310
190
7
JJ
240
340
55
98f)
Kalimantan Timur
2.744.800
Kalimantan Selatan
3.081.300
i 1
Bali
3.908.600
4.136.000
20.
3.754.200
13
55
21.
Timor Timur
891.000
45
22.
Sulawesi Selatan
7.922.500
4
24
75
410
265
785
23.
Sulawesi Tengah
2.098.100
45
185
24.'
Sulawesi Utara
2.862.200
45
250
25.
Sulawesi Tenggara
2.424.600
45
195
26.
Maluku
2.235.700
45
27.
Irian Jaya
2.387.100
13
45
210
275
209.389.000
462
.630*
1.785**
I6i-
-i
17., ,
is:'
'
Jumlah
*Dari 1.630 kursi
11
DPRD
DPRD
I,
1.455
II,
dipilih,
10.495
dan 175
dipilih,
ABRI yang
ns
diangkat.
Sumber. KPU.
gasnya.
Umum
tratif
4 Juni 1999
itu,
ber-
rclalif
langsung
ada.
meme-
Rakyat masih
Kelemahan dalam
menonjol. Hal
lain oleh
ini
teknis adminis-
discbabkan antara
ngat singkat.
Bahkan masa kampanye yang dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan seperli keru-
antusias untuk
cara aman.
justru
tu-
sa-
Lima
partai,
se-
PAN, PKB,
..o
O
>^
I''
m ^
.-^^
in rn
^"
ON
r-"
(N <N
\q CN
oo" od'
<"
o
6
-O
O'
o'
00 rN 00 n
r-;
rs
NO (-' -i ON NO
00
On ON On
-t
in
'/^
'
'
On
cu
\0
OS
o m ON
o (N o
m
"n 00 00
(N (N in >n
o g!n5^2P!??;bdHpr-;ooCdb<bo\qoqoN'-^t^^^
Tj-
0\ <N 0\ (N 00
r-
13
1/-)
>/-)
-a-
--;(Nr~'o\>noo'\dd'3^cNONO(Noof2vo2Sr3f52S
(N0v0\00t-~in0N00N0(N>n<NO-r00rfO\OV0'i-'-^
s a
O o
n
'n
rN)
00 00
00 NO
ON
On
rN)
CN)
00
<n
>n
CNj
-o
NO
00
>n
>n (N <N <
O d
NO
NO O
o
in O rn
00 NO
t00 NO
o o
NO ON
in
s
u
ca
-g
p
oi
03
ra
ta
cd
c9
.2
cs
i-J
00 03
00
^
Q
oo
-:r
-rr
t--
On
NO
rN)
NO
NO in
-ct
in
o
in
fN)
NO
rvi
in
n
p
in 00
.in
ca
Is^i
<N ON ON
r*^ r^, in NO
rvi NO <N
<N
NO 00
00 CS
r- 00 NO
NO
.=3
li^
c3
cd
ca
ea
"
o
o
o
o
o 00 r~
o
o O
O O
o
o o
o
o o
o O
00
-T NO in in
-r p 00
NO
d
d
r~ NO n o o o
in
NO n
NO
(N
ON
d
-i
-i -T N
a.
1> -3
Q- ja
.Hi
P
o
r~-
ON
(N
NO
O
o
a;
rN|_
ON fN)
NO r~
in 00
-i rr\
ro
iz-i
rN)
-a-
CO
lid
03
-ar-~
in
rt
00 00
ON ON
ON ON
ON ON
00 00
;z;
ro
m
O
in r
rn
r-i
ci
.3
J2
2^
ea
ea
u
2
3
u
!
"ea
k.
ea
on
Ac
2
3
3
3
rt
00 OO
ea
03
ca
cJ5
y.
-r
in
NO
r~
00
On
ea
*N
rN)
rNi
t--
NO
(N
"=
in NO
<N <N
00
NO in
rN|
-T
rf in
NO rs
<N
On r~' NO
rNi
o o
P
00 NO <N
NO NO
O
00 On
rN4
NO
1^
in
00
00
00
in
r~
r-,
CN)
oo
NO
rrj
CQ
Timi
an
an
ani
ani
Kal
Kal
ca
ca
oo
oo
00
0(1
-^
Tei
Tei
s?
5!
-.
jniui
ca
2 2
c .
g .
.5 .S
"ea
NO
CN)
3.
oo
oo
g 2
ca
>
2
3,G2 S _5
3
'
or;
ca
00 00 OO
rvi
ca
is
^
3
ca
3 3
-a-
t:
ea
ca
IZ-i
ca
k
ca
00
ca
in O ON O o
o o
o
o o
o oo
o
o o
o o
o
t O ON O o
00 00 p o p in
~
in 00 -i (N NO
(N 00 <N
rn as H ON NO
NO
o
00
00 ON p 00
<N (N
r- p r- P
(N
ca
Of,
^3
rN)
Selai
ea
'35
CM (N
ea
:3
rNj
arat
Si
NO
NO
NO
tan
Barat
o
o
C3
3 g
t-H
Tengah
Utara
60
DO
00
.S .S
ts^
ea
ea
ONNO^t^ONONi^T^inr-inNOf^i
.3
03
0 0 0 A 3
in cr 00
r~ ON ON <N
00 rN|
NO
tN
in ON NO in
in
00
r~
t~ t~- r~
ro
NO
00 fNj
in NO
rN)
rn rN)
CNl
<N
in ON
in
in NO I--00 ON
ON
n O
o oo
o O
CN)
00 00
00 on
3 S
m c3
S
3
C
^
00 c_ CS C3
O 1^ 3 3
ca
ca
ea
3
U E
TO
ca
rNj
r-;
00 ""i
ro CNl
00 r- 00
in
<N
ON
r~
NO
o O
d ON
<N
>n
<L>
C3
.b Qi>
vO
vd
oo
!^
CNl
NO
ON
'(Nm"TrinNot~-oooNO
O)
irN|ro-:l-inNOr-00ON o--
ca
ca
<N
d O d
p
p
m
o
'a-
-rr
Of
ra
in
in
ON
ro (N fN)
ro f- o\
iri 00
CQ
<N
rvi
r- NO
00 00
<N (N rN) rON fN
r-^
ON NO CN <N
f
fN
rn rn
00
NO 00
00
r-;
cA
^^oorsONNd-^oo
roocN'^ONOomON
5
rsoooot^r^-^<oo
w
a
rtCS'^NO^^^'^'^ON-^t^Nornm
-HOONOtNoorn
r<\ rr,
in
in
00
*"*
ON
C3
NO On
NO ON
On
'n
00 NO
On
<n
rn
r^i NO 00 'n
n NO CN 00
ON
ON
in 00
CN
<N
00 n ON ON
NO in
NO
NO
fNi
NO
in
00 n
_3
Mai
oo oo -5
rial
i
I
<N'^-rnNcrinNOt^ooONO
rNi(NrN<(N<N<NrM(N
214
ANAUSIS
?,
lah satu
sili
mcngcnal
partai-partai barn
nampaknya massa
an yang
tcrsendiri, karena:
(1)
kcrusuh-
icrjadi
kampanyc Golkar
scpcrti
di Jakarta,
24 Mei
beberapa
TPS
Sula-
di
KPU. Banyak
kerja
pcdas dialamatkan
krilik
KPU
Purbalingga, 2 April
1999.
'
pcndaJaman
tcrjadi di
wesi Utara.
sc-
yang
pcrti
tapi
Muncul banyak
jol.
demi kepen-
interprctasi
Catatan Icbih lanjut mcngcnai kampanyc Pcmilu 1999. antara lain: (1) pcngerahan
DPR
bagi partai-
partai
suara,
mcnawarkan programnya
massa.
.s77ovi'
ciri
"
mcwarnai
isi
kampanyc;
pun
(6)
meski-
nya.
money
politics disinyalir
masih
itulah.
KPU
pengumuman
hasil pe-
caprcs-caprcs
dikampanyckan;
'\
milu, terpaksa
(5)
pidato
ciri
dan primordialismc
gota
DPRD
ini
tclah
menim-
dija-
PDR.
dari
gota
kecaman
KPU yang
ingin
mcnggagalkan pc-
mc-
dan dapat
dil.
tidak bcrarti
bahwa pcmilu
tutan agar
KPU
dibubarkan
saja.
lu
di
Sulawesi,
karena
hasil
li-
pcmi-
Juli 1999).
215
ANALISIS PERISTIWA
Yang
kacau dan
KPU
III,
Rudini langsung
Meskipun jumlah
persen).
partai
yang me-
KPU, perolehan
2/3 anggota
Partai-partai
di
satu sisi
tetapi
di
KPU
Banyak orang
itu.
dengan
main yang
atiiran
partai.
an untuk memerintahkan Panwas melakukan sesuatu. Prosedur yang benar bukan dari
dari
KPU
dak perlu
ikut-ikut,
nyelenggara pemilu.
Yang
disebut dengan
ni
KPU,
UU
Ini
Perjuangan,
(2)
Sikap ma-
nangan PDI-Peijuangan
No. 3/
an Jawa dan
di
daerah pemilihr
ngan pemerintah
ma
Ketidaksenangan masya-
itu,
mempakan
faktor uta-
Bali.
Di samping
juangan
KPU
pemi-
ti-
atas hasil
telah diga-
KPU
Penyimakan sementara
lu itu
hasil pemilu.
itu,
di daerah
me-
memenangkan perolehan
Meskipun
meskipun
ti-
te-
ini
dapat dipastikan
lah
an,
ini,
nampak dalam kampanye, PDI PerjuangGolkar, PKB, PPP dan PAN mempakan
5,
jum-
yang ber-
lam rapat
maupun
5.
ternyata
lit
menyudutkan
itu
pada dasarnya
mem-
itu,
"
label 4
Daeran remiuhan
1.
DI Aceh
2.
PDI Peijuangan
126.038
PKB
Golkar
PPP
PAN
1 75n
11./
J\J
154.373
177.069
3.
Sumatera Utara
Sumatera Barat
212.347
459.528**
17 f)8^
'HJU.04y
4.
Riau
583.583
632.609**
62 851
one
5.
Jambi
286.042
400.495**
6.
Sumatera Selatan
1.378.668*
781.517
174
7.
Lampung
1.322.032*
636 570
38fi
8.
Bengkulu
198.512*
190.731
94
9!
DKI
1.895.964*
541.346
174
10.
13.
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
14.
Kalimantan Barat
405.543
15.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
283.564*
11.
12.
16.
1-7.
2.052.680*
Jakarta
18.
Bali
19.
20.
7.507.503*
5.439.334
7.380.900*
2 300 625
643.202*
258.745
6.703.699
316.565
Kalimantan Timur
383.168*
1.500.050*
imoi
imur
1.128.529
57 7Qfi
con
o1
QT/I
465.543
430.880
216.688
OA /^0
1/0.
ozl
88.721
900 770
//y.I04
3M
1
7/CC c/Tj
9R
^"3
nan
/y7.766
S j.j4o
1 l/IC
j.Jl
1./07.252
.oyy.jyu
Q7
1.197.643
Oil ^ 1 r\
31 1.619
-3
^.yjj .J 1
OSl 940
2 510 025
511.513**
1 0'?4
ICSltrf
~}\J
98
87/1
68.0/4
1
75
/J 1 107
1 0/
.\JQ\J
336.629
131.050
o^;7
0
940.342
c\Ar\
700 7Q7
zuy.
/yz
47 0Q8
47 SOI
221.940
357.278**
51.794
ouo.zyo
fifil
699 194
173.491
Q'30
4/./34
1
30.198
A
lU
'27 1
J /.I
7 XfiS
7
A1A
1 D .4/4
7 630
OOA
196.984
32.253
231.654
735.733**
52.094
198.429
71.520
714.312
759.156**
7.147
43.100
29.270
9.618
19.908
168.592**
629
2.211
22.
Sulawesi Utara
364.043
811.899**
13.152
122.567
34.124
23.
Sulawesi Tengah
154.640
585.592**
17.692
114.660
26.737
24.
Sulawesi Tenggara
109.708
505.345**
15.365
53.765
17.747
25.
Sulawesi Selatan
247.112
2.481.914**
58.876
313.903
129.712
26.
Maluku
296.793
326.115**
11.879
191.014
21.564
27.
Irian Jaya
270.843
308.632**
15.069
23.647
27.280
13.336.982
11.329.905
7.528.956
Jumlah
35.689.073
23.741.749
33,74%
22,44%
12,61%
10,71%
7,12%
Daerah
di
** Daerah di
Sumber. KPU.
yang tidak habis dibagi oleh Bilangan Pembagi Pemilihan (BPP). Dari jumsisa kursi
lah kursi
DPR
ke beberapa
partai. Per-
mula Delapan
formula
an
UU
ini
Partai Islam.
Munculnya dua
di
asul Ketua
pemilu. Untuk
itu
la di PPI, yaitu
SK KPU
ketiga.
ini
Umum PUDI
Intinya
berkaitan dengan
Sri
mengumpulkan semua
sisa
217
ANALISIS PERISTIWA
label 5
YANG BERSEDIA
MENANDATANGANI HASIL PEMILU
PARTAI-PARTAI
No.
Partai
Nama
Jumlah
Partai
Suara
"inn
PKU
PPP
psn
9
10
11
PDI-P
14
15
PDKB
PAN
17
PSTI 1905
PBB
Suara
269.309
0,25
152.589
0,14
Pilar
40.517
0,04
PCD
168.087
0,16
Jumlah
630.502
0,60
10 72
09n
0,36
PUI
Masyumi
^^ 76
19
jDU.040
T <9Q Q^fi
n S9
40
152.820
0,14
"39^
7 19
2.049.708
1,94
0,35
PNIFM
27
IPKI
328.564
0,31
28
PR
208.157
0,20
30
PNIMM
33
Golkar
345.720
0,33
23.741.749
22,46
551.028
0,5Z
34
PP
35
PKB
PDR
PKP
13.336.982
12,62
427.854
0,40
1.065.686
1,01
Jumlah
98.348.208
93,03
Bam
No.
Nama
Jumlah
Partai
Partai
Suara
PIB
192.712
0,18
Krisna
369.719
0,35
PNI
311.137
0,29
PADI
85.838
0,08
289.489
0,27
12
KAMI
PAY
213.979
0,20
13
PKM
104.385
0,10
PRD
PKD
78.730
0,07
216.675
0,20
16
18
23
PARI
PPIM
PSP
24
PK
25
PNU
29
PID
Murba
PDI
20
21
31
32
36
37
38
54.790
0,05
456.718
0,43
itu
PARTAI-PARTAI
Umum PUDI
Ketua
cil
0,28
"390 Qft^
1 1
26
41
Jumlah
Partai
No.
365.176
39
Nama
ParUi
gagal setelah
KPU
stembus accoord,
memutuskan mem-
an kursi
DPR
(lihat
Tabel
6).
ini,
hanya
9.807
0,05
1.436.585
1,36
679.179
0,64
diri atas
62.901
0,08
62.006
0,06
655.052
0,62
PUDI
140.980
0,13
juangan (153
PBN
111.629
0,11
MKGR
204.204
0,19
PPP
dan
enam
(58),
PBB
ter-
DPR,
kursi),
mendapat lebih
PDI Per-
seperti
PAN
(34 kursi),
yang tidak
PKB
(51 kursi),
42
SPSI
61.105
0,06
43
PNBI
149.136
0,14
44
PBI
364.291
0,34
45
SUNI
180.167
0,17
perti
46
47
48
PND
96.984
0,09
PUMI
49.839
0,05
(5 kursi),
PPI
63.934
0,06
6.741.951
8,38
Jumlah
PK
(7 kursi),
PKP
PDKB
(4 kursi),
(5
kursi),
dan PDI
kursi.
PNU
(2 kursi);
218
label 6
PDI-P
Golkar
PKB
PPP
PA]
Pemilihan
Riau
Jambi
Sumsel
Lampung
Bengkulu
13>
DKI
10
Jabar
07*
z
/
Jateng
zo
12
DIY
13
Jatim
Zj
24@
14
Kalbar
A
n*
Jakarta
z^^
4
syarakat
zU
13
10
3"
Kalteng
Zi0
Kalsel
17
Kaltim
Z
1*
Bah
7*
NTB
NTT
4**
20
6**
2i
Timtim
22
23
24
25
26
27
Sulut
2$$
4**
19
4#
3
15
3**
3**
Sulsel
16**
Maluku
2$$
154
120
(1
ity itu,
di
PPP
daerah).
(1
mana
51
58
34
partai
yang me-
yang menganut sistem ruling party, seperti India, Jepang, ataupun negara-negara
Eropa Barat, di mana partai pemenang pemilu otomatis menjadi partai yang memerintah,
kursi
dimenangkan
dan Ketua
Umumnya
menjadi Ke-
Persoalannya
Golkar (2 daerah).
Daerah
$$
di mana perolehan suara dimenangkan
Golkar tetapi perolehan kursinya sama dengan
PDI-P
daerah).
Daerah
PKB
oleh
saat ini
oleh
mana perolehan
di
tidak
agama yang
itu.
1
5**
Irja
antara
membedakan
PDI Perjuangan
itu membawa persoalan bam,
karena PDI
Perjuangan dan Ketua Umumnya, Mega-
jority,
J"
Sulteng
Daerah
ini
Tetapi kemenangan
Sultra
Jumlah
yang
tai-partai
16
partai
DI Aceh
Sumut
Sumbar
bahwa
(4 daerah).
kekuatan
di
MPR
sini
dengan kom-
RI periode 1999-2004
SU MPR
MPR/1973
Epilog Pemilu
adalah komposisi
tidak paralel
posisi kekuatan di
masih menunggu
Sumber. PPI.
di
bulan Novem-
MPR
RI No.
II/
PKB
serta
PAN
SU MPR
pero-
kukan dalam
dapat
219
ANALISIS PERISTIWA
mendapat 351 suara (separah jumlah anggota MPR ditambah satu) dalam pemilihan
Presiden di
SU
MPR
November
1999. Pada-
Keadaan semacam
si
ini
memberikan indika-
bila
1
di
SARA, khususnya
agama, kesukuan,
belakang pendidik-
an,
latar
Per-
itu,
isu,
sini dirasa
tetapi pi-
militerisme, penga-
amandemen
UUD
PDI Perjuangan
tidak pro-reformasi.
Oleh
&
Namun
sebaliknya,
kubu
3,
15).
Habibie ju-
B.J.
kriteria-kri-
DPP PDI
di Presiden
pada
dan Golkar
gi.
ini
juga telah
J,.
Ha-
bibie untuk
lah non-Muslim.
ini,
juga dilontar-
kan kecaman kepada Megawati, yang selama ini diam saja, tidak terdengar upaya
B.J.
Habibie.
ini
adalah
pemenang pemilu untuk melakukan penjajagan-penjajagan kerja sama dengan partai-partai reformis yang lain. Se-
dari partai
hingga bila
situasi
ibaratkan dengan
dak berada
di
main
ti-
dan
SU MPR,
yang
relatif
atas
Amien
ini
bulan.
Waktu
menjadikan pemilu
dapat
lama
enam
Rais.
sekitar
220
Penutup
wa
KKN
karang
dari krisis.
Oleh sebab
pemerintah dan
itu,
masyarakat perlu memusatkan perhatian pada pemilu, hindari kebijakan dan langkah
yang aneh-aneh,
serta selalu
mengusahakan
dapatkan sembako.
tas,
ini.
hingga tidak mungkin diselesaikan sekarang juga. Oleh karena itu perlu skala priori-
sosialisasi peraturan
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah B.J. Habibie menimbulkan sikap pro
dan kontra, serta kontroversi, yang juga di-
tif,
Tiga
UU
UU
bidang
yang
Politik,
UU
prioritas
timbangan
politik
pemerintahan
itu sendiri,
seperti
dukungan
transisi
an masyarakat,
serta
menghilangkan proses
umum,
sama.
yang demikian
sil
milihan
ini sulit
yang optimal
politik
terdiri atas
tentang Pe-
tentang Susunan
DPR
dan DPRD,
se-
mendukung
UU
bidang Politik
itu
hams
itu
tiga
Mayang menghamdiperbaiki.
sejauh
Substansi
UU
na kedaulatan rakyat
kehi-
tercermin.
KEPUSTAKAAN
un-
Dalam keadaan
Umum, dan UU
jurdil,
dupan
untuk pe-
1.
Vn.
221
ANALISIS PERISTIWA
2.
UU Po-
(Jakarta:
litik
segera mengirim
RUU
(2)
RUU
ten-
tang Kehutanan); (3) RUU tentang Jasa Konstruksi; (4) RUU tentang Telekomunikasi; dan
PAKBA).
Yayasan
tentang
Uma RUU
RUU
tentang
13 Februari
CATATAN AKHIR
Antara Presiden dan para Menteri, atau di antara para Menteri sendiri, tidak ada koordinasi.
Mereka jalan sendiri-sendiri. Contoh berikut
MPR
MPR
memenuhi
an agar segera menindaklanjuti kebijakan kredit untuk nelayan kecil. Sebaliknya Menteri
Perhubungan menegaskan, yang mengatur mekanisme kredit bukan Menteri Perhubungan
mihhan Umum.
2
17
RUU
RUU
DPR
RUU
Konsumen (rencana
RUU tentang Bank
tentang Perlindungan
selesai
30 Maret 1999);
bernur
(3)
KKN
Bank
ketidak-
24
tentang Pemerintahan
(rencana selesai
Ada
tentang La-,
TNI
Wiranto tentang pemusatan pasukan di sekitar kediaman Presiden B.J. Habibie; (f) Ketidaksinkronan antara Menpora dan Mensos
tentang dana olahraga yang ditarik dari masyarakat. Menpora tidak tahu-menahu dan tidak diajak bicara mengenai keputusan Mensos
yang mengizinkan semacam Kuis Olahraga; (g)
Perbedaan pendapat antara Presiden B.J. Habibie dan Mendagri Syarwan Hamid, tentang
pemekaran wilayah Maluku dan Irja. Presiden
B.J. Habibie semula menghcndaki dilakukan
sebclum pemiiu. Sedangkan Mendagri Syarwan
RUU
April 1999);
(7)
RUU
selesai
HAM
6 April
cabutan
HAM
dan Komnas
1999); (10)
UU No
RUU
tentang Pen-
lah
Keaman-
pemiiu); (13)
RUU
tentang Pemberantasan
belum
tentang Pcmbentukan Kota-
(14)
madya
bclum
Dati
RUU
II,
pasti);
Kotamadya (rencana
(15)
RUU
selesai
selesai
RUU
di Indonesia. Hal ini tcrungkap dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Polkam, 3 Maret
1999.
itu
Ambon telah
mendorong beberapa pimpinan ABRI untuk
mcndesak diberlakukannya Hukum Darurat Si-
Berlarut-larutnya kerusuhan di
pil
tentang Penyeleng-
pemiiu.
Baca "Faksi-faksi yang Muncul di antara Menteri" dalam Analisa Kabinet Reformasi, Merdeka, 12 Januari 1999. Disebutkan antara
lain,
222
di
dalam Kabinet
itu
terdapat Faksi
Faksi Militer, Faksi Adi Sasono, Faksi NonGoikar, dan Faksi Syarwan-Ginanjar.
Baca pernyataan Direktur Institute of Development Economic Analysis (IDEA) dalam Kedaulatan Rakyat, 6 Maret 1999.
Menteri Koperasi Adi Sasono mendirikan partai baru, yakni Partai Daulat Rakyat (PDR).
Rekaman pembicaraan
kali
Lihat penilaian
bih baik Presiden B.J. Habibie secepatnya lengser keprabon, karena kehadirannya justru me-
kar,
11
12
Baca keterangan
opsi itu, Presiden B.J. Habibie mengatakan kepada para peserta Munas Kadin, di Istana Mer11
Februari 1999,
bahwa mulai
tanggal
13
14
muan
Dalam
1999.
perte-
DPA
dan Depdagri, 27 April 1999, terjadi perdebatan yang seru mengenai eksistensi pemerintahan B.J. Habibie
Habibie dianggap
ti-
Lihat Sonata (1999), khususnya dalam kata pengantar yang ditulis oleh Andi A. Mallarangeng.
mau
20 Baca penjelasan Wimanjaya K. Liotohe (Ketua Umum Partai Persaudaraan Rakyat Indonesia Merdeka) dalam Masyarakat Sipil, 17 Maret
21
1999.
UU
tentang Pemilihan
dari
(satu) orang
Umum
KPU
terdi-
Umum
tah
lakukan sebelum pemilu 7 Juni 1999. Pemerinmeminta agar KPU segera menyesuaikan
rencana pemekaran
propinsi-propinsi
itu.
monstrasi
FKSMJ
di
Award kcpada
Bangsa.
15
18
deka,
1999.
Umum PKB
pertama
wa "Hak
kil
UU
itu
justru
dan 5
48
mengatakan bah-
Wa-
Umum
di-
tentang kerusuhan
intervensi
mampu
lagi
bila
di
Icbih dari
1/2
partai
politik
yang boleh
1/2
di propinsi
b".
223
^ALISIS PERISTIWA
t
22 Pasal 39
UU
tcntang Pemilihan
Umum
mc-
itu
Umum
Pemilihan
serta
apabila
mcmenuhi
sya-
di
di
Indone
(2) Partai
litik;
terdaftar,
Umum, namun
Peserta Pemilihan
Umum
donesia dari
memi-
liki
DPR
rangnya 3 persen
rita
jumlah kur-
DPRD I atau DPRD II yang tersebar sekurang-kurangnya di 1/2 (setengah) jumlah propinsi dan di 1/2 (setengah) jumlah kabupaten/
kotamadya seluruh Indonesia berdasarkan hasil
Pemilihan
Umum;
Umum
serta
litik
lain;
(5) Pendaftaran
23
Politik
Partai
Umum,
29 Pasal
UU
tcntang Pemilihan
Umum
30 Lihat Pasal 8 UU No. 3/.1999 tentang Pemilihan Umum, dalam Tiga Undang-Undang 1999,
Partai Politik, Pemilihan Umum, Susunan dan
untuk
Pasal 39 ayat
Umum
(1
Umum
me-
sebagaimana dimaksud
1/3
di
(scpcr-
12
litik
Tim
11
2. a,
XIV/MPR/1998
BAB
IV, B.
MPR
serta Ketetapan
Po-
RI No.
Tam-
itu
telah
KPU
lentang Pemilihan
di-
Pasal
isu
ayat
7.
kcdacrahan untuk
mcmperolch suara, antara lain dengan melancarkan kampanyc Iramasuka (Irian, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan). Yang mcmimpin pro-
Komisi Pemilihan Umum (P3KPU) adalah scbuah tim indcpendcn yang dibcntuk olch pemerintah untuk melakukan vcrifikasi atas partai-partai mengenai syarat-syarat untuk lolos
Umum,
di-
huruf
tanggal
MPR
sional
a.
DPR
tahun 1999,
24
ABRI
nyata SI
tiga)
telah
dwifungsi
dari ABRI yang diangkat, terNovember 1998 tetap mempertahankan dwifungsi ABRI dan kcanggotaan
ABRI sebagai anggota DPR yang diangkat, mes-
diatur lebih
Meskipun
nya anggota
ayat (7)
Umum
Pasal 82
calon Presiden.
si
In-
28 Kemenangan Capres AS, Ronald Reagan, dalam pemilihan tahun 1980 sangat dipcngaruhi oleh kemenangannya dalam dcbat antar-
politik
William Liddic
Ohio State University, Daniel Lev dari University of Washington, dan Harold Crouch
dari Australian National University, dalam bc-
jumlah kursi
pcngamat
tiga
dari
keberadaan-
nya tetap diakui selama partai tersebut melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Partai^ Politik;
mana dimaksud
26 Lihat gugatan 12 partai yang tidak lolos scleksi, dalam Dula, 5 Marct 1999.
tidak
tetapi
yang telah
1/2 (se-
di lebih dari
pengurus
pengurus
1/2
dari
(b) memiliki
Politik;
Partai
Fatah,
fulloh
kcberada-
(a) diakui
yck
33
ini
adalah Baramuli.
membantah
DPP
isu-isu
10,
Th. 11-8
.luli
PDI-Perjuangan Thco
itu.
c
a
c
oi
lU
><
>-
n
c
n
si
o
01
CL
'a CD
t CO
ig
S
o
(0
(0
(B
c c
COCO
Cli
a.
^
n
<
n
c
re
TO
><
(0
E 0)
M W O
(0
Q.
(0
.S
(0
Q.
<
.CO
-g
,A
ra
TJ
CO
TO
10
X)
10
c
o
a.
TO
0>
TO
TO
re
JS
r o>
c0)
TO
TO
X>
'to
0)
*S
tt.
c g"
5.S
_ X)
E ?
e
>
TO
-Hi
c
(L
c
re
\3t
c
o
o
C3
o>
ii
CL
gcLXcr
a a.00
Q
w p) tn
flJ
*<
(D
TO
(0
ra
0)
(J)
a o
re
nj CO
>
o SSfSl < o
a c o c
> w v) ore
c
o
re-D
re
TO
u.
TO
re
OI
TO
Hi
c
o
o
E c
C3
re
ra
S
a"
re
=,CL 0>
i-n
CD
TO
TO_
ra
Q-
re
c e
o
o c
TO
TJ
TO TO
re
CL
a.
=s
O)
c c
c w
c
>>n
10 01
re 10
- oi CO
g,
TO
T3
I-
re
fc
-j-j
i^
3 ^5
OI
^^ c o
u
a
O)
O)
S -5.
S
re
-I
w
c 5
re 3
Q.
SI
.2
10
3
w
3
ra
E
c
* W
0)
(0
<p
CD
TO
=^
scL^S:
c
o
>O)
O)
OJ
<
i-D C
CO
2 s
S-^ 5 CO mdq
C
CC
ifi
-J
g c c
TO TO g >
j5 E ci-
0)
oJ
2
X)
oa
>.
TO
re
TO
X)
re
TO
a.
TO
(I
"
10 5.C
w 3! w
w c
CO
CO
(9
>.
V)
T3
o
o
n)
(0
Z.3
T3
C OCQ
c
C
(0
01 n)
5
a.
nj
<D
k.
E
c
E
TO
C C3)
TO C
U
(S
c
O OI
TO
re
re
S5
2
Si
c
re
re
TO
XI
re
re
0)
3C0c3^O3":
><
ra
to Tf
.5
mOOT =
^33 J33 J33 ^3
as
JOHi-!o3IO
C .9B
to c
s
"
10
II
fi
(0 ra
Ol
"
.5
1?
.S c
u- i2 .2
c <
10
c:
n
E
fOq.
"
Sen)
n)
><
jOCL
0>
6 X)
c c
c
c
TO
%%
TO
u
c
TO
c
ig
>.
cn
ra
5?
(0
w
c
n
Ul
O.
CO
>
O)
OI
U
X
CO
0>
.V
XJ
(M
CD
CL
n
e
c
o
2.
>
'to
a
n
0
<n
'
2
d
c"
Q.
.2
CL
5.
o
Q.
5
TJ
5
?5
CD T3
^5
i
a)
g"
TJ
TO
E2
n
>.
c"
S.
"a
Sect" SiB
'-3(LC1-^
w c2 cq.
2 S
<o
VI
TO
_re
^^^
t <
re
O 1^ 3 c
C c O re
3
TO < 00
TO
-'sr TOW-:
Z
I
Q
ra
(D
cniS
OI C
TO
^ 'T
r-
S*
*^
OI
re
<= 2 TO -9
TO o
jg-
JO
E
c
ra
arapy:
TJ
it
n
S CO?? T ><
c
cl2 c cr
O _ c3 O) Q.
^
o
a <22
2
c j: 3
3_ 3
3 E
CL f- _ 3 m Oi
a.
S 2.E2 c c
2 re < ra re
re
(O
ra
fa
i
10
"in .fc"
TO
2"
3
TO
o.
CM
n
i~
E
re
OI
W.
Q)
is
f
OJ
CO
6
n O
S
(D
TO
TO
loZ^SU
r-
c 5
1/7
r:
TO
~ f I .a-l"!
P
.2^
zra'^E^re
"o
2.iS CO
?<i:
_ ? .J<<2
."SJSEre^?
g^-5i-Dre=2s
"
3QZ25 S^:5<CD2
QCL^ll^
re
CO
cn
c
o
o
CL
iiji
a
c "
c o
. re
<
=
U.
TO W
CCD S raO-oa
re
"Z
mill
_
re
TO
OI
O <
V 10
Pemilihan
Umum Demokratis:
sedang
Pemilu sebagai salah satu upaya untuk mengatasi persoalan bangsa yang
mengalami krisis multidimensional merupakan sarana yang efektif bagi penyelenggaakan menunjukkan
raan negara. Dalam sistem demokrasi pemilu menjadi penting karena
Suatu nedemokratis-tidaknya struktur dan proses politik dari suatu sistem politik negara.
pada peberdasarkan
tidak
politiknya
gara tidak dapat dikatakan demokratis jika sistem
sistem politik
milu yang demokratis. Pemilu merupakan komponen yang fundamental dari
demokrasi yang memberikan pilihan kepada warga negara untuk memilih calon, program
dan kebijakan, serta parpol-parpol yang ikut sebagai kontestan. Selain berfungsi memberi-
kan legitimasi terhadap pemerintahan, parlemen dan sistem politik itu sendiri, pemilu
juga erat hubungannya dengan masalah mandate, yaitu hak yang diberikan kepada qnggota parlemen dan pemerintah, di samping sebagai proses komunikasi politik. Agar proHarus dises komunikasi politik berhasil maka diperlukan suatu kepercayaan masyarakat.
lakukan langkah-langkah untuk menjamin bahwa proses pemilihan tidak hanya benar secara administratis tetapi Juga harus bebas dari kesan berat sebelah. Oleh karena itu pendariting bagi pemerintah dan lembaga pemilu untuk melakukan berbagai upaya lebih
pada sekadar memenuhi persyaratan hukum agar menciptakan harapan bahwa keadilan
ditegakkan.
Pendahuluan
dalam proses
ini ialah
PEMILIHAN
umum
(pemilu) meru-
fungsi di
masa
transisi,
asasi
dan
adil
mencakup bukan
apakah
memihak dan
efektif, tetapi
ra calon dapat
Human
saja
pemilihan
Zimbabwe.
umum
di
226
kah
hak-hak
sipil
dan
politik
serta
Hak
Asasi Manusia
Pemilu menjadi batu ujian tentang bagaimana berbagai institusi berftmgsi dalam
suatu negara, dan bagaimana penghormatan
pada hak
sipil
dan
asasi
manusia
politik
~ temtama
hak-hak
Pemilihan hams
diuji
si,
sendiri.
ini
ter-
ialah
sosial,
Agar pemilu cukup mencerminkan kehendak rakyat, warga negara hams meratik.
sa
hak mereka, cukup mendapat informasi bamerasa bahwa mereka bebas untuk melakugaimana mereka menjalankan hal tersebut,
kan pilihan politik, mendapat informasi yang! uii-dan
percaya bahwa proses pemilu tersebut
cukup untuk melakukan hal itu, dan bahwa
secara tepat mencerminkan
pilihan mereka.
pilihan mereka akan dihormati, proses pemilihan tidak akan benar-benar bermakna. Para
calon
sesudahnya.
Makalah
masa
ini
memupuk
transisi
ke demokrasi.
meme-
nangkan suara
lerjadi
Hak untuk
si
yang
Kehendak rafyat
harus menjadi dasar wewenang pemerintah; kehendak ini harus diwujudkan melalui
Nondiskriminasi
Inti dari
adil ada-
dan
I'l'MILIIIAN
227
UMUM DEMOKRATIS
kcbcbasan, bcbas dari diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, jenis kelamin, baha-
dcngan hak warga negara untuk mengumpulkan informasi agar mercka dapat melakukan
ini
manusia intcrnasional.
sa,
sosial,
trik
politik,
juga se-
dan laporan
sama
di
atas perlindungan
adil.
asasi.
Hak-hak
ini ber-
hubungan dengan penegakan undang-undang pcmilihan atau undang-undang terkait secara tcpat
waktu dan
cfektif,
dcngan
barkan
cfektif,
satu
pun
di atas
dari
Proses
indepcnden.
dak kekerasan.
Ini
mencakup bcbas
dari an-
Pcndapat
Pasal
19 Dcklarasi Universal
Hak Asasi
atas
Manusia mcnyatakan:
"Setiap orang
be-
ha.s
ini
persamaan
di
kum yang
gi
adil.
Ini
kcbcbasan bagi
yang Murni
Pemilu bukan sckadar suatu proses tck-
nis.
pendapat
ini
kepada orang
mcmer-
228
memang
hams
ms
efektif
kan prosedur pemungutan dan penghitungan suara; serta membuat tabel dan me-
ngumumkan
hasil pemilu.
per-
kan secara
bahwa komisi diberi wewenang untuk menjamin kepatuhan pada undang-undang dan prosedur pemilihan (dibahas di
ratan
hukum
memenuhi
Maka
le-
persya-
bahwa keadilan
penting
hams
diberi
ditegakkan.
mereka. Ini juga membantu memperkuat kemampuan komisi untuk menegakkan prose-
Komisi Pemilihan
dur pemilihan.
kan proses pemilu. Jika tidak demikian, maka masyarakat dan para pesaing politik tidak
akan percaya pada pemilu, dan mereka tidak
akan percaya pada pemerintah hasil pemilu.
Transparansi
"Transparansi" sekarang menjadi kata
kunci dalam kamus pemilu. Transparansi, da-
litik
vital
guna
per-
di berbagai
seleksi
anggota penye-
transparansi
nyelidiki
melaksanakan kampanye pendidikan pemilih dan warga negara; merekmt dan melatih
pat
memungkinkan masyarakat
229
melakukan
seleksi atas
anggota penye-
ta
komite pemilu;
kualifikasi partai
mengembangkan
dan calon;
suatu proses di
mana
para kontestan politik menyepakati suatu kode etik untuk mengatur tindak-tan-
puter;
bahan pemungutan
suara;
Lebih dari
penentuan TPS;
mekanisme pengaduan;
pengumuman
kanisme
ini
itu di antara
mekanisme-me-
Bersamaan dengan
diberi informasi
itu,
masyarakat harus
mengenai langkah-langkah
hasil suara;
dan peresmian
Semua
Kelompok-kelompok Warga
dalam Proses Pemilihan adalah Kunci
Partisipasi
Jika
mem-
percayai kegiatan para penyelenggara pemilu, dan hal ini selanjutnya akan sangat
itu.
Keterlibatan
telah
dalam
negeri.
Pemantau semacam
Masedonia
di
memutuskan
hal-hal
mendasar mcngenai
230
lam proses pemerintahan. Pengalaman ini sering meningkatkan partisipasi warga lebih
bebas dan
adil.
Prosedur
ini
dapat dilak-
lanjut
ini
memban-
tu
dan
tindakan independen
mereka yang mungkin ragu pada proses pemilu. PVT bukanlah exit
poll (menanyai pemilih mengenai pilihan-
efektif
gakan jaminan
atas perlakuan
mana mereka
benar, bahwa me-
adil.
bilik
pembe-
yang sebenamya.
PVT
lu,
bias.
Jaminan
pemi-
atas pe-
dan pengumuman
ambilan sampel
statistik
secara acak.
PVT
memberi landasan yang penting untuk mencocokkan secara bebas ketepatan hasil res-
mi pemilu. Dalam pemilu di Meksiko, Filipina, dan Bulgaria, PVT sangat berhasil
'
hams ada
ini
ms mampu melakukan
PVT
'
dasar
"kehendak
ini
'
hasil pemilihan.
sia,
didik
pakan
piranti penting
mem-
Pl'.MILUIAN
231
UMUM DEMOKRATIS
LSM. Kegiatan
serta
menaikkan
ini dapat
kesadaran kcvvarganegaraan atas para peserta dalam masing-masing sektor ini. Pendidikan
ini
ngun kemampuan
LSM
memba-
dalam melaksana-
menuntut
adil
menun-
si
itu
proses kampanye.
lat
LSM,
membangun dan
memainkan peran
pat
ti-
bahwa
da-
Pengakuan
kagai suatu
milu.
lam demokrasi
Hak
pluralislik.
sctiap
orang
si.
saja
bentukan partai
proses pemilihan. Banyak pengalaman te-
lah
si
mc-
memihak dan
itu
pada
umum-
iransisi
kc demokrasi
di
scluruh du-
politik.
Partai
politik
me-
nyediakan suatu wahana praktis bagi warga negara untuk mengupayakan suatu pro-
sipil,
politik,
sosial,
bagai
partai
politik
bisa
232
konstitusi.
Dalam
hal demikian,
pengakuan
umum.
ini
bam dalam
biasanya
pengertian
dan pengakuan hukum hampir selalu dirinci dalam undang-undang. Undang-undang partai
politik biasanya
menggunakan
1.
di
mana
tertentu, se-
serangan langsung
ter-
2.
umum
yang
penyebaran minimal
yang cukup
Selain
itu,
fasis atau
Namun
standar-stan-
Dalam
sistem
makin
kecil
memenangkan kursi,
semuanya mendorong atau menyurutkan
lah minimal) untuk
minat partai
kecil,
sudah diterima menetapkan prinsip bahwa pembatasan yang tidak beralasan tidak
diterapkan.
Dalam
kan
tas distrik
ting
partai politik
mungkin
itu
dengan implikasi
politis
yang
Undang-undang
itu
ras,
besar.
luas.
dis-
menimbulkan masalah
yang diizinkan
tetapi
juga
233
pengadilan, komisi pemilu), kapan ditentukan, dan atas data apa penentuan
itu,
nya.
an penting.
sional
mengakui
kan pada persyaratan yang wajar untuk halhal seperti umur, kewarganegaraan, tempat
Pendaftaran Pemilih
Pendaftaran pemilih menimbulkan masa-
lah khusus.
pe-
tinggal,
daii
tidak
tin-
fikasi ikut
mungkinan
tar
(seperti daftar
KTP
na-
serius).
Kuali-
dang
ini
terjadinya manipulasi
dalam
bi-
teliti.
sional), atau
Nondiskriminasi
ini,
entah
secara langsung
satu pihak,
pihak
lain.
wa bahkan
KTP
gah
berfoto,
hasil
karena
ini
tidak
menjamin
bisa
mence-
itu,
lifikasi partai
ikut pemilu,
jenis kelamin,
bangsaan atau
kekayaan, kelahiran
maka kemurnian
an akan rasak.
Me-
Pemilu
Adil
ikut pemilu
Mungkin
soring, pcrtanyaan
234
pemilu-pemilu berikutnya.
Inti dari
se-
pertanyaan
rata ini
adalah tingkat keadilan politik yang benarbenar diperoleh para kontestan mengenai
pun
daya yang sama bagi setiap kontestan politik, sumber daya yang seimbang
perlu
dan
daya materi.
Dan masalah
inti
yang kedua
setiap kon-
memenuhi
testan.
syarat seharusnya
adil
dalam ber-
ini:
masya-
dari
memenuhi
lain;
da-
mencetak surat suara, menyeleksi lokasi TPS), waktu juga diperlukan oleh para kontestan politik untuk me-
mungkin sampai
dari mas}'a-
itu
ha-
pakati sebelumnya;
latih petugas,
ya yang paling berharga. Sebagaimana waktu diperlukan untuk menyiapkan para pe-
si.
Ada
masalah
memproduksi bahan-
atau seha-
rusnya mendapatkan paling sedikit sumber daya yang diperlukan tersebut demi
merlukan sumber daya yang memadai untuk melaksanakan pemilu yang bebas dan
adil. Jika tidak ada sumber daya yang cukup untuk melatih petugas pemilu, mence-
mempunyai
sil
Sclain
itu,
235
kanisme yang
larangan
pos,
untuk
bangan dan pengeluaran kepada masyarakat tepat pada waktunya dan secara akurat
akan sangat meningkatkan kepercayaan
masyarakat pada proses pemilihan. Apakah
sumbangan dari perusahaan atau organisasi
sumbang-
Keuntungan Pemilihan
lon
maupun
partai,
memperoleh keuntungan
maupun
Sumber daya
mencakup:
itu
calon).
ju-
telepon,
an
pekerjaan
kerja,
umum,
penciptaan lapang-
dan proyek-proyek
sosial
untuk
auditor
litik
memberdayakan badan
ini.
tuk
mendukung
calon tertentu; mensyaratkan dukungan baatau penolakan terhadap partai atau Ca-
umum, mengembangkan
suatu program
umum
memberikan
foto-
menggunakan
seperti
untuk melaksanakan
kerja;
ini,
efektif
gi
Demokrasi bergantung pada penyampaian pandangan secara adil dan seimbang dari
Kemampuan
calon, terulama
mereka
yang tidak berkuasa, untuk masuk ke media sangat penting dalam hal ini. Tidak
236
siiatu
se-
di-
penyebaran pendukung
di
tingkat na-
"
yang
lebih lemah).
maupun
Media juga harus bebas daintimidasi dan serangan dari LSM atau
ri
tidak.
mene-
Liputan berita dan informasi adalah masalah yang lebih sulit tapi tidak kurang
ini
main yang
rata.
Di
sini
mendukung kontestan
nya,
memberi
tertentu
lebih banyak
(misal-
waktu kcpa-
berkuasa;
tentu);
kriteria
nya,
mua
calon yang
waktu yang
lebih
wartawan ha-
menggunakan moderator
memenuhi
tertentu);
Iain
atau pcnanya
se-
syaral atau
kontestan); dan
PI'MILIH/VN
237
UMUM DEMOKRATIS
dalam hal
mcngadakan
jajak pendapat
itu,
tidak
ini,
mclaporkan marjin kesalahan atau kapan jajak itu dilakukan atau kecende-
Mckanisme
Salah satu aspek penting untuk menilai pcranan media adalah apakah sudah
ada garis besar kebijakan atau peraturan
yang jelas tentang peliputan calon-calon
olch media.
yang damai;
bagi
dan
atas
kampa-
pcngaturan
diri sendiri
wan); dan
pemantauan
atas
penyediaan kesamaan
yang
bagi se-
calon.
rata.
Hak
atas
di
tcrscdia pcnyelesaian
lam hal
serta jaksa
tuk
mua
itu,
polisi
perlindungan
Kode Etik
Partai,
Komisi Penghuhung
Partai,
Sengketa
me-
Kode Etik
Partai
kepada calon
Kode
lain.
Namun
Kendala Kampanyc
rus
etik
adil.
itu
ha-
tcliti
sekali-
238
yang murni.
Sengketa
Kode
salah-masalah
giatan
seperti: tidak
kampanye
dengan maPemilu yang bebas dan adil memerlukan persamaan di depan hukum dan perlin-
mencampuri ke-
partai Iain;
menerapkan
mencegah kekerasan
dungan hukum yang sama bagi semua calon dan staf mereka. Pemerintah dan
lem-
negatif;
Kode
etik dapat
efisien serta
kom-
pensasi yang efektif dan dengan penyelesaian efektif. Ini merupakan perpanjangan
hukum yang
atas proses
semestinya.
testan politik
memudahkan
hams
se-
misi penghubung partai, badan pemilu dapat menyediakan informasi yang sama ke
semua
an; perancangan
kchadiran partai
lain.
Ini
dan dengan
dapat mencegah
tribusi
dan pembuatan
serta dis-
tabulasi;
Ada
tiga
dan penentuan
hasil
resmi.
mutuskan pengaduan,
diserlai
banding
ke badan yang lebih tinggi (keputusan tertcntu olch badan pemilu tertinggi
mungkin
PEMILIHAN
239
UMUM DEMOKRATIS
tu pengadilan
terlihat
pada pe-
sana, partai-partai
final):
umum
pengadilan
lui
tara pihak-pihak
memproses pengadu-
yang
terlibat
sengketa di-
kum
pengaduan demikian;
sebagaimana
efektif,
yang
an pemilu (adalah penting melakukan proses pengadilan yang cepat untuk men-
KEPUSTAKAAN
an,
si
hak jawab
di media, pemenjara-
kualifika-
nya harus disediakan dan diterapkan secara tepat, tanpa diskriminasi dan dalam cara
pendudung mereka.
tion
lain proses
work
for Elections"
sions: Responsibilities
&
Garber, L.
Parallel
ti-
NBI).
I:
res-
ti-
memainkan
pe-
resmi. Mediasi
Gather, L.
Stoddard,
flik
Democracies
penghubung
in Transitional
partai,
Selain
Broadcasting
dak memihak.
&P.
Coliver, S.
M.
Human
Rights.
(New
2,
1994.
Human
York: U.N.;
ISSN
Ekonomi-Politik
Ignasius Ismanto
Knsis ekonomi yang dipicu oleh ketidakmampuan
suatu negara untuk mengendalikan
pergerakan modal rcapital mobility; telah menghantam
ekonomi-ekonomi di kawasan Asia
Indonesia merupakan negara yang mengalami krisis
parah di antara ekonomi-ekonomi
Asia itu Lemahnya sistem politik yang responsif
terhadap tuntutan dinamika perubahan ekonomi-pohtik telah mendorong krisis ekonomi itu
berkembang menjadi krisis politik yang berkepanjangan. Pemilihan umum yang diselenggarakan
pada 9 Juni 1999 dipandang sebasai
konsensus nasional" yang diharapkan mampu
menghasilkan suatu pemerintahan yang sah
^legitimate; dan memperoleh dukungan masyarakat
rcredible; untuk membawa Indonesia keluar dan kesulitan ekonomi dan politik yang
dihadapinya. Fragmentasi kekuatan-kekuatan
masyarakat, radikalisasi politik yang mengeksploitasi
keragaman suku, etnis dan agama serta
penggunaan politik kekuatan uang rmoney politics; dipandang
merupakan tantangan
serius untuk mengakhiri ketidakpastian
ekonomi-politik di Indonesia. Kegagalan Indonesia untuk mewujudkan suatu pemerintahan
baru yang legitimate dan credible melalui proses mekanisme politik yang
demokratis tidak hanya akan semakin menambah beban
ekonomi masyarakat, tetapi juga akan semakin memperburuk
proses kehidupan politik
ymig
c
&
^
jdemokratis.
Pendahuluan
KEAJAIBAN
ekonomi
di
kawasan
Asia dan krisis ekonomi yang melanda kawasan itu sejak perte-
ekonomi negara-negara
kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara,
seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong
lalu,
di
Kong, Singapura, Malaysia, Thailand dan Indonesia, tidak saja mengalami pertumbuhan
tetapi juga
mengalami perbaikan kesejahteraan ekonomi
yang menyertai pertumbuhan ekonomi itu
(World Bank, 1993: 27-32). Satu hal yang tidak dapat diabaikan adalah bahwa pertum-
itu ti-
Bahkan kehadiran
yang
bersifat otoritarian
na yang
umumnya
suatu pemerintahan
merupakan fenome-
ta-
wasan
itu
membawa
tantangan
ter-
dipandang tidak
241
nya, perubahan
politik, yaitu
di Thailand, di
mana
perubahan ekonomi telah mendorong perubahan struktur politik Thailand dari bureaucratic polity
1992 (Girling, 1996; 19-25). Sebaliknya, perubahan ekonomi Indonesia tidak mampu
mendorong perubahan struktur politik secara berarti. Bahkan tekanan perubahan ekonomi-politik sebagai dampak krisis ekonomi sejak pertengahan 1997 justru semakin
berkembang menjadi konflik politik yang
berkepanjangan. Pemihhan
umum
1999 yang
an yang otoritarian dipandang sebagai prasyarat yang diperlukan dalam memacu pem-
bangunan ekonomi itu. Namun apakah keberhasilan pembangunan ekonomi akan mendorong proses demokratisasi merupakan are-
pembangunan ekonomi
Taiwan,
yang
politik Indonesia.
mi temyata
otoriter.
Pembangunan ekono-
tidak selalu
merupakan jaminan
menempuh
di-
otoritarian.
dan kesulitan ekonomi. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji perubahan ekonomi-
diikuti
mempengaruhi
negara,r
sungan rezim
mampu
Ke-
rapkan
pula.
rik
politik negara-negara di
"ja-
narik dalam
mi-politik negara-negara di
kawasan Asia
pembangun-
menempuh
berkembangnya kapitalisme
di
Eropa dan
munisme
II,
merupakan
faktor
yang mendorong
nomi-politik.
vensi pemerintah
Dunia
inter-
seperti
lemahnya kapital dan adanya konflik-konflik politik idiologis, terutama ancaman Ko-
struktural,
di-
242
yaitu negara
relatif
an ekonomi dan
implementasikan kebijakan-kebijakannya,
ta
memiliki
ser-
mendorong
state).
diri
mampu membebaskan
interests
sa-
ngat menentukan gmia menghasilkan kebijakan ekonomi negara yang sehat. Keajaib-
weak
itu
merupakan
authoritarian state,
Fenomena negara
yang
tepat
1-27).
otoriter
hubungan negara-masyarakat
lebih di-
an semacam
masyarakat
itu,
pengaturan kepentingan
umumnya ditempuh
melalui me-
ivities)
yang semakin
yang akhir-akhir
yang lemah
itu
sulit
dikendalikan,
seperti
korupsi, kolusi
litas
kemudahan
lain
295-335).
me
itu
dimaksudkan
mungkinkan menciptakan
beri
sendiri serta
memterse-
mur
Namun
bersifat sementara.'
menuju
societal corporat-
Ncgara pembangunan yang kuat rclatif mampu mcngcndalikan praktck kegiatan perburuan rente itu sciring dengan pcrubahan ekonomi-politiknya.
Sebaliknya kegiatan pemburu rente dalam kegiatan
243
nya dalam hal pengaturan kegiatan ekonomi yang semakin kompleks itu adalah tidak
adanya lembaga formal yang
mampu mene-
gakkan aturan secara transparan, tetapi lebih mengandalkan pada jaringan informal
121).
Akibatnya,
wa fenomena
krisis
Model pembangunan ekonomi Asia selain dihadapkan pada keleliang Ding, 1998).
mahan utama
mampu
te.
Liberalisasi
yang
struktur politik
yang semakin
nis (Maclntyre,
si
sis
1994).
itu,
re-
dan dinamika
terintegrasi
yang tidak
itu.
Dam-
nalnya.
yang berbeda yang ditempuh oleh negaranegara pembangunan Asia memberikan dam-
yang bersumber
diseases, yaitu
maupun
in-
dari institutional
ter-
se-
itu
akan
ngan
krisis
kekuasaan negara.
pertahankan
di
di-
1998:
10-14;
Pende-
244
mendorong transnasional
yang
kapital
se-
luas.
Dinamika
membawa optimisme
ekonomi
integrasi
puhnya kebijakan
itu.
wa
arena,
and
efforts
of those
bahan ekonomi
itu
juga telah
membawa
te-
of
in control
of
the political
ABRI
seek-
sia.
waktu
sesi
itu,
seperti "keterbukaan"
kepemimpinan nasional",
dan "suk-
mewar-
telah
Isu politik
anggap belum
mampu membawa
an ekonomi-politik secara
berarti.
fe-
itu di-
Bahkan
rakat.
kritis
tasi
Bertrand
sasi Ikatan
(ICMI).
sia
rakat
faktor
itu
ini,
itu bersikap
perubah-
tik itu.
elite
politik
yang
of ICMI, Soeharto
is like-
te-
internasional,
ly
New
the
kat itu
nah diperoleh informasi yang jelas. Ketidakharmonisan hubungan itu, sebagaimana dikemukakan oleh
Schwarz (1998: 285) serta berbagai anaiis, diduga bersumber dari ketidaksenangan Presiden Soeharto terhadap sikap .Icnderal Mocrdani yang selalu mengi-
1996).
lain,
yaitu
bahwa
(li-
mem-
kerctak-
ruh Jcndcral
umumnya
nanya secara
politis
seperti
sisi,
Pendirian
vcr politik
an
ABRI
(Bertrand,
1999: 535).
245
telah
me-
justru dihadapkan
isu
yang sama.
Sementara
itu,
Indonesia di^
politik
tanpa didukung
ganisir, transisi
politik
Namun
sulit
5-6).
MPR
akhirnya me^
telah
begitu luas
sebagai
umum
melut politik
itu.
mi dan
Indonesia.
situasi
De-
ekono-
kekuasaan Pre-
Pemilihan
umum
1999
momentum yang
sangat menentur
nesia.
itu
dianggap
tengah tekanan
di
Perubahan
politik di Indo^-
politik itu
dipandang
se-
da
ma-
akhiri kekuasaannya
B.J. Habibie
di
hukum
rakat
an legitimasi. Presiden
B.J.
Habibie dipan-
itu,
proses penegakan
(rule
of
di,-
milihan
litik.
politik
tik,
umum
mam-
Indonesian Coruption Watch (JCW) mengungkapkan dugaan tindak pidana suap yang diterima oleh
dari
wa
Trisakti, kasus
Jaksa
Kedua pcngusaha
ini
tu
agenda
politik nasional.
Bahkan orang
KKN,
Media Indonesia,
5 Juni
1999.
246
''i
micu konflik-konflik
keragaman
ploitasi
yang mengeks-
politik
etnis
politik telah
sinyale-
kecu-
umum
se-
dari
'
mendukung
telah
milihan
umum
1999
ini
memberikan kesem-
litik
Umum
umum
nasional,
untuk duduk
Komisi Pemi-
ja-
disi-
kecurangan
suara {ballot)
dua, pemilihan
umum
ini tidak
memberi
MA
serta pejabat-pejabat
pemerintahan
Walikota,
untuk
terlibat
militer
politik tertentu
umum
daerah.
Pemilihan
umum
libahan politik
itu
i
di
telah
membawa
sedikit
Namun masih
tuk menyimpulkan
bahwa
juga tidak
lagi diba-
Tumbuhnya kekuatan-
ngan penghapusan
yang menyang-
ini
proses pemilih-
an
umum
un-
terlalu dini
umum
satu partai
'
Ke-
wab terhadap aturan penyelenggaraan pemilihan umum. Partai-partai politik itu juga
dimungkinkan untuk membangun basis dudesa.
politik.
Sehubungan dengan
itu,
meninjau
politik di
ses pemilihan
umum
ini
ini.
pengamat yang tidak berpihak (indcpendcn), baik dari dalam maupun luar ncgeri.
Rakyat (PDR) dan Partai Golkar tclah mcnyclewcngkan dana JPS dan Krcdit Usaha Tani (KLTT) untuk kcpcntingan
1
Juni
1999.
money
politics.
Media Indonesia,
'A
'
f|
247
tik
Perubahan Peta
Politik
Pluralisme politik yang dihasilkan oleh
di
tengah
yang mengharuskan
disi
partai-partai poli-
tik besar
peta politik
ngelompokan-pengelompokan
ma-
dapat
membentuk
Kecenderungan
lompokan
politik
mengarahkan penge-
politik tersebut ke
bu
buah peta
politik
ralisme politik di
an politik
yang menggambarkan
mana
mampu
tak satu
pun kekuat-
nurut
KPU
me-
partai politik
suara
plu-
memadai
yang
hanya lima
mampu memperoleh
PDI-P
Amanat Nasional
(7 persen).
kar,
yang masing-masing
dilihat sebagai
bahwa
relatif telak
dan kekuat-
ini
nyatanya telah diperkirakan sebelum Pemilu 1999 oleh banyak kalangan. Tanda-tan^
PKB
dan
PAN
misalnya, dilihat
kemungkinan munculnya kekuatan statusquo yang dimotori Partai Golkar dalam Pemilu 1999 {The Jakarta Post, 19
Dan
May
1999).
ngelompokan
besar, yakni
politik agar
politik aliran
fi^
khu-
Munculnya 48
lalu.
Implikasi etik dari keadaan seperti ini adalah meski keluar sebagai partai politik de-
mimpin
negeri
ini.
Dengan kata
lain,
Golkar
membentuk
suatu
1999
dilihat oleh
partai
politik pcscrta
Pemilu
dupkan kembali fenomena politik aliran yang pernah berkembang dalam perpolitikan Indonesia pada
1950-an, Konscp politik aliran ini diperkenalkan
oleh Clifford Geertz dan dikcmbangkan oleh Heberth Feilh dan Lance Castle dalam menjclaskan
peta politik Pemilu 1955. Kcrangka konscptual politik aliran itu mcnjela.skan bahwa masyarakat politik Indonesia terkciompokkan kc dalam (a) golongan dengan latar belakang budaya politik santri, dan (b) golongan dengan latar belakang budaya
248
lang kekuatan bersama.^ Contoh untuk pasca-Pemilu 1999 adalah dikembangkannya ga-
utama
politik
B.J.
Dengan
pengelompokan
nampaknya
politik aliran
tidak selunihnya
an Islam, yaitu
PAN
dan PKB.
sosial,
mena,
pragmatisme
mati.
bang
politik telah
menghasilkan kom-
pleksitas kecenderungan
partai-partai politik
pengelompokan
politik
ma
an
dalam
NU pada Pemilu
partai
PKU,
massa
NU
Partai Suni,
seperti
PKB,
Partai
NU,
mempertinggi
te-
pemerintahan barn.
Inisiatif
PAN
meng-
ngundang pelibatan
Tengah,
di
PKB
di
dalam Poros
samping menetralisasi
"fraksi
PAN,
Umat
gejala-gejala ju-
PBB,
Partai
Masyumi
Bam
itu,
dan Partai
namun
litik.
kuatan
pa-
pokan delapan
politik.
NU
ini
yang ber-
Oleh karena
itu,
mempu-
basis
abangan/priyayi.
May
1999.
249
kubu Golkar.
Politik
Pemilihan
nampaknya ma-
akan menampilkan gambar yang berubah-ubah terutama karena Pemilu 1999 pa-
umum
dengan harga
sih
da dasarnya bukan akhir dari segala persoalan ekonomi-politik yang dihadapi oleh
Indonesia saat
ini.
Pemilu 1999
ini
memang
itu.
Na-
mun,
milu 1999
membawa
persoal-
nya partai politik yang menang dengan mayoritas absolut, misalnya, jelas
membawa
mendatang
lompokan
ini?
me-
di Indone-
Pengelompokan-penge-
politik seperti
tergambarkan di
atas
tirkan dapat
memacu
radikalisasi politik
yang mengeksploitasi
terjadi di
tanah
seperti kasus
Am-
Timor Timur,
telah
air,
sosial
khususnya men-
sosial,
Umum MPR
mendatang. Ra-
keragaman suku,
eksploitasi
ma
di
yang meng-
dan aga-
etnis
politik itu
hui,
an
umum
melanda
di
an
karena
sung
ini
itu,
di
kekuatan politik
masyarakat, namun
frag-
umum
belum pemilihan
satu
umum merupakan
salah
dupan
nya, telah
menominasikan kembali
B.J.
Ha-
rupakan lantangan
riil
dalam mcndorong
'flcntrokan antarmassa
terjadi
di
pcndukung
partai
tclah
dan Jakarta.
Medan, Ujungpandang
250
tang.
Partai
Amanat
Rais.
partai politik
yang ma-
Megawati Soekarnoputri dan kubu pendukung B.J. Habibie. Suhu politik diduga akan
semakin meningkat menjelang pelaksanaan
Sidang Umum MPR, dan berbagai gagasan
telah
kinan kebuntuan {deadlock) dalam pemilihan presiden dengan kemungkinan penggunaan sistem 'oii'e man one vote secara ter-
PPP
buka atau
waktu
itu
tclah mengisyaratkan
politik
mencalonkan
B.J.
bahwa
itu
partai
tidak akan
PKB
baru
Akankah mengerasnya
politik itu membuka peluang
tertutup.
konflik-konflik
bagi penggunaan politik uang untuk mengakhiri ketidakpastian politik? Satu hal
yang
money
16 Agustus 1999.
gal
Scbagaimana dikemu-
politics untuk
mempengaruhi penen-
politics dapat
Afl^i?".
(lihat,
May
1999).
jpdlitik
melanggengkan
memang
Indonesia
tidak dipilih
krisis
legiti-
ekonomi yang
Pemihhan
pre-
merupakan kondi-
In-
ekonomi dan
politik.
umum. Meskipun
partai-partai politik
umum
itu
an masyarakat
isu po-
umum
1999
umum
dukungan
tik
nesia.
Umum MPR
umum
pemilihan
tor
umum
merupakan salah
koalisi.
leh
scmakin
terpolarisasi
yang
Slabili-
satu fak-
partai poli-
mempero-
251
memungkinkan perim-
of law), mengembalikan
fungsi Dewan Perwakilan Rakyat yang pada
hakikatnya merupakan arena untuk mempergakan hukum
juangkan
{rule
demo-
kratis?
kawasan Asia memberikan dampak yang tidak sama bagi setiap ekonomi
ekonomi
di
kawasan
itu.
nomi telah berkembang menjadi krisis politik, yaitu hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang bersumber da-
kolusi
nesia telah
menempuh
mengakhiri
krisis
itu.
dakmampuan
yang dialaminya.
krisis
Pemilihan
umum
<
pemu-
umum
mampu mem-
berkembang selama
Krisis moneter
ri
kolusi, korupsi
akan datang, juga diharapkan dapat menjadi mekanisme politik yang demokratis untuk mengakhiri konflik-konflik politik yang
Penutup
di
bijakan pemerintah yang akhir-akhir ini dianggap semakin sarat dengan praktek-prakek
terkendali. Indo-
perubahan ekonomi-politik
ini.
elite-elite politik
puan
Sebab, ketidakmam-
macu
juga memper-
kung
me-
kanisme
politik
kehidupan demokrasi
di
memperburuk
Indonesia.
mem-
politik, yaitu
mika kekuatan
ciety
hack
in),
politik
mengembalikan dina-
KEPUSTAKAAN
Beeson, Mark. 1998. "Capital OfTcncc".
Indonesia, No. 55, Juli-Scplcmbcr.
Regime
'
54, April-Juni.
Dcrtrand, Jacques.
perubahan ekonomi-politik
Inside
'I'ransition:
Flirting
j
Pacific Affairs,
'
3.
252
Budiman,
Arief. 1991.
(Jakarta:
Bourchier, David.
Collapsed".
1998.
"How
the
New
Order
September.
(Singapura: ISEAS).
Newly
Capitalism.
in
Democracy and
Thailand (Ithaca,
New
the
Middle Class
Industrializing Countries"
dalam Ri-
Kegan
Girling, John.
Paul).
versity).
Come
Haggard, Stephan. 1990. Pathways from the Periphery (Ithaca: Cornell University Press).
frwan, Alexander dan Edriana. 1995. Pemilu: Pe-
11
I.
Reform has to
Herald International Tribune,
1998. "Political
First",
August.
Said, Salim.
1998. Soeharto's
Armed
XXXVm,
No.
Forces".
6,
Juni.
Ismawan,
hidra. 1999.
Money
Politics:
Pengaruh
Uang dalam
Media
Schwarz, Adam.
(St.
1996.
Nation
&
Waiting
Unwin).
in
Kunio, Yoshihara. 1988. The Rise of Ersatz Capitalism in South-East Asia (Oxford, New
York: Oxford University Press).
Liddle, William A.
1999.
Mencari Demokrasi
Arus Informasi).
(Jakarta:
sember.
et.al. (eds.).
Institut Studi
Winters, Jeffrey A.
Januari-Desember.
Maclntyre, Andrew.
1994.
"Power, Prosperity
and Patrimonialism: Business and Government in Indonesia" dalam Andrew Maclntyre
(ed.). Business and Government in Industrialising Asia (Ithaca,
versity).
New
A New
No.
12,
September.
Con-
Maga-
Perlawanan Rakyat
Terhadap Negara: Kasus Indonesia
di Era Orde Baru
Sigit
Rochadi
Sejak tahun 1965 sampai sekitar tahun 1990-an, perlawanan rakyat terhadap negara
dapat dikatakan hampir tidak ada. Perlawanan tersebut muncul dan semakin menguat Are*
tika negara mengalami kesulitan ekonomi akibat dilanda krisis. Lemahnya perlawanan
rakyat terutama sampai pertengahan tahun 1990-an adalah karena kuatnya keuangan
pemerintah sebagai hasil penjualan minyak maupun masuknya investasi luar negeri. Dalam keadaan yang demikian negara dapat mencapai tujuannya secara leluasa tanpa
gangguan kelompok kritis. Posisi pemerintah tersebut menjadi semakin kokoh dengan dukungan ABRI dan Birokrasi yang berfungsi sebagai mesin politik. Elite-elite ekonomi
yang munculnya karena pemberian fasilitas negara nyaris tidak memberikan tantangan perubahan. Akhirnya terjadi kekaburan antara kepentingan publik dan privat, antara
kepentingan kelompok dominan dan negara.
Perlawanan rakyat yang muncul akibat adanya kesenjangan dan ketidakadi Ian adalah sangat tersamar dan tidak langsung. Ideologi alternatif yang dimunculkan berhadapan dengan ideologi pemerintah juga merupakan bentuk perlawanan rakyat yang tersamar. Akan tetapi karena kekuatan dan kewenangan yang dimiliki negara, dengan mudah perlawanan tersebut dapat dipatahkan.
Pendahuluan
MEMASUKI
Perlawanan kolektif
ini
mula-mula ha-
perti
se-
Gubemur yang
tidak aspi-
dilan terhadap
pembangunan sarana
irigasi
dan pupuk,
dan sejenis-
ini
ri
nya.
mem-
otoritas aparatur
254
sung
hadap
fiingsi
kekecewaan masyarakat
tif,
atas
nama pembangunan,
Namun
dan kemampuan negara untuk mendistribusikan sumber tersebut kepada kelompok pen-
terutama bagi
ganjil,
ter-
legitimasi negara
bukan meni-
di atas
mengandung
dalam dirinya
konflik-konflik di
dan
sendiri
perubahan
sosial.
perubahan-
yang
Oleh karena
itu,
rakyat.
Perlawanan rakyat
ini
belum mencakup
itu
dibangun
rakat Jawa
sil
nya perlawanan
paling
diri
yertikal
sial
maupun
itu.
horisontal,
ketimpangan so-
yang dimiliki
telah
meng-
mudah membangkitkan
perlawanan. Sejarah
Dominasi Negara
menipakan sejarah kekerasan. Suksesi kepemimpinan politik dari masa kerajaan hingga
pemimpin po-
muncul
yang ke-
ri
luar negeri
demikian
yang
di sekolah.
sosialisasi politik
diajar-
Dengan
yang berlang-
itu
lahir perte-
untuk melaku-
255
sih
nyumbang
sama
mpa
kian
dikemas sedemi-
ekonomi dan
politik
HAM
manya
Demi-
global.
melemah
sebagai kekuatan
terbesar
ri
negeri)
yang tidak
etis
untuk dipertimbang-
kan. Pada
lasi
dipahami sebagai suatu ideologi yang lebih pro pada pengusaha pribumi, peran dominan negara dalam sistem ekonomi cam-
tuntutan investor.
bahwa modal
luas.
politik
yang akan
sisi lain,
Kuin
(1987), menyatakan
internasional (terutama
dalam
mempu?
melakukan
re-
gara. Sebaliknya,
makna nasionalisme dengan muatan sosialisme dan radikalisme akan menghambat du-
kungan
rena
itu
loyalitas
Oleh ka-
daya
ive
itu
negara.
Umumnya
politiknya tinggi,
ini,
integrasikan ke dalam
Ini
perekonomian dunia.
dalam
investasi, ka-
politik
si
besar.
Pemerintah
nal.
internasional
ini,
betul tuntutan
modal
sehingga mengkondisikan
256
internasional.
US$10 per
US$25
per
pada akhir tahun 1970, sehingga negara memiliki sumber keuangan yang luar
barel
gambarkan sebagai bonanza minyak dan tugas Menteri Keuangan oleh Sjahrir (1992)
dilukiskan sebagai "kerepotan membelanja-
APBN
'
Sebaliknya kontribusi
ini
menempatkan negara
Si-
man-
relatif
dan kebal terhadap tuntutan rakyatnya. Negara secara leluasa mampu menyusun program dan merealisasikannya tanpa
gangguan berarti dari kelompok-kelompok
diri
kritis.
ini
negara tidak memainkan peran secara netmi, tetapi aktif mengejar tujuannya sendi-
Guna menopang
baliknya.
menyalahgunakan
uang negara yang menurut Bank Dunia dan
Soemitro Djojohadikusumo, mencapai 30 persen dari APBN tiap tahun. Kondisi ini
ma-
modal
di
pemsahaan yang
na,
sebagai pelindung
pemsahaan milik
nis
BUMN
dan yayasan-
yayasan. Pendeknya di
rokrasi
perti ketika
et-
bi-
se-
dan bebas menentukan kelompok sasarannya. Negara juga menjadi pemberi kerja
yang sangat besar, dalam bentuk proyekproyek pembangunan, mulai dari proyek
padat modal
bumh,
ri
di
bangunan, birokrasi
sipil
dan mililer
terli-
mungkinkan masuknya
petani dan
me-
investor, sehingga
kelompok masyarakat
lain
momentum
ini
memungkin-
dan
masyarakat.
nan dan kepentingan negara, sehingga mengaburkan pelayanan dan properti. Kondi-
ABRI dalam
politik.
Kedua agen
ini
tidak
Dalam bidang politik keduanya menjadi tulang punggung Golkar dan merupakan mesin politik
yang sangat
efektif.
Mereka
se-
si
privat, antara
gai akibat
lemahnya kelas
borjuasi. sehing-
mcngam-
lah Gramsci
mcmbangun
tcsis
sini-
hegcmonik.
tetapi
257
yang diterapkan lidak berusaha menghapuskan kebudayaan kelas buruh, tetapi dengan
artikulasi
yang
yang besar tidak melalui kompetisi, melainkan melalui proteksi. Jelas mereka berhutang
budi pada patron dan ternyata meskipun
mereka bergerak
gi
"sisi
akumulasi modal,
stxate-
bahwa
1996).
untuk mencapai
Dilihat dari
di
gan bertarung
efisiensi,
di pasar.
mereka
tetap eng-
Simaklah misalnya,
bagaimana reaksi pengusaha nasional ketika Sogo dan Makro masuk ke Indonesia.
Dengan
sama bisa
kita temui
nis
et-
tunis.
menguntungkan
nomi dan
politik
Keempat
mampu mencapai
apa pun yang dikehendakinya. Dampak
negara sangat kuat dan
elite
strategis
merupa-
dan pejabat
di atas.
ma
ra.
Elite strategis
elite
yang muncul,
teruta-
berbagai
fasilitas,
seperti
pemberian
lisensi,
sumber
tadi
diejawantahkan
dan
militer.
sehingga mereka
nya,
kental pada
kelompok
lebih berpihak
ini,
Presiden. Bagi
Untuk
itu
secara kultural,
itu,
258
Lembaga
ini se-
keuangan para pengusaha yang dikumpulkan melalui yayasan-yayasan. Arus informasi masuk maupun ke luar dan kebijakankebijakan negara, lahir dari dapur kepresi-:
Selama kekuasaan Orde Baru, rakyat hampir tidak terlihat melakukan riuh rendahnya gerakan perlawanan terhadap pemerintah, seperti
ini.
ganisir
memang
perlawanan
berarti
denan
yang
teror-
Dengan demikian baik perspektif struktural maupun kultural mampu memberi pen-
jelasan yang
kan
..
ini,
stabilitas
minan Orba.
jconsep
ternatif di luar
an
kelom-
sus
dan kemenangan borjuasi dalam berhadapan dengan birokrat. Selain itu, negara oto-
kasus Haur Koneng, kasus Marsinah dan sebagainya. Perlakuan demikian diperkuat oleh
nom
(terutama menyang-
borjuis, birokrasi
tidak
militer serta
membedakan
Kelemahan
negara.
dan
ini
se-
tiko-phobi (Crouch,
1979).
dengan pendekatan patrimonialisme, meskipun yang terakhir ini juga tidak bisa men-
dap
partisipasi politik.
Kekurangan
lain adalah
Meskipun demikian
rezim...
di
Di berbagai desa
ringkali
peneliti, do-
Kaum
di
Jawa Tengah
kalangan rakyat
mana
rakyat se-
miliki kebebasan
latar
tif di
litik.
Oleh karena
akan pemikiran
sial
politik
tersebul.
itu
se-
pu.
menyatakan dukungannya
mam-
merom-
partai poli-
mimpin informal yang semula sejajar dengan pemimpin formal, merosot statusnya
politik
259
di
Kepada
rak-
yang
di-
Bahasa sandi dan bahasa plesetan merupakan bentuk lain perlawanan. Memberi
makna
luar
makna
asli-
mau
kehendaki oleh negara, bersama kotak kosong untuk dipilih. Kemenangan kotak ko-
tidak
AMPI,
tempuh
lam bahasa rakyat yang mudah dipahami, bahasa plesetan menunjukkan bentuk lain dari
pembangunan, PKI dan sebagainya, jika mereka tidak menggunakan hak pilihnya.
jalankan
Bentuk perlawanan
Romo
Mangun
an
tetapi
sebaliknya.
Dalam pembangunan
flingsi
naran menjadi monopoli pemegang kekuasaan, rakyat menjadi kurang percaya pada
bahasa media dan bahasa kekuasaan, sehing-
ga mereka membangun jargon yang diyakini kebenarannya. Anderson (1982) menunjukkan bahwa era Orba, bahasa Indonesia
digunakan secara ambiguity untuk menghindar dari pemaknaan aslinya. Eufimisme merebak, sehingga masyarakat bingung apa
bila ingin
rnenyamj
Protes
aparat.
yang
ra-
bawah terpaan
biayanya. Oleh
bakti.
Tetapi
asal-asalan.'^
mo-
dalam Pro|
gram Revolusi
Hijau.
Program
ini
dinikmali
poiitik.
revolusi hijau,
fisik
Polisi,
di
setiap
ngunan sarana
Kantor
bahwa
pemba-
'
kc prinsip-prinsip yang lebih rasional. Akibatnya, moral yang merupakan dasar hu-
bungan
memiliki kekuatan.
260
sosial,
telah dilang-
mengenal cara
tani tidak
itu,
buruh
melawan secara tak langsung, mengarah ke penekanan yang menjunis ke boikot, sabotase,
lain daripada
kaum
Mereka sadar
itu tidak
titik ini
tindakan
kaum
rasional.
di
bawah harga
pasar.
Penyerangan warga desa Sukorejo, Jawa Tengah terhadap Kepala Desa dan Polisi, misalnya, muncul akibat tanah yang di
pasaran harganya Rp. 70.000,- per meter per-
diundang ke Balai Desa untuk menandatangani akta jual beli tanah (Kompas, 12-91994).
Yang
di
di-
S'cbtt tersebut,
bayar Rp. 250,- per meter persegi, jauh di bawah harga pasar yang mencapai Rp. 6.000,-
Mengikuti
di
gram Revolusi
sosial terus
perti
arguii^eritasi
Hijau,
'
hubungan-hubungan
se-
bagi hasil
maro dan
mempunyai fungsi
integratif
keharmonisan hubungan
1996).
Menghadapi
dan menjaga
sosial (Rochadi,
penetrasi struktural
itu,
hampir
di seluruh In-
bahwa mereka
tusan yang
adil.
an (pergi dari
buang
desa),
sampai kepada
mem-
nomi. Sebab
menunjukkan
si-
kap terang-terangan menolak intervcnsi negara terhadap hak-hak mereka. Ini bisa disaksikan scpanjang tahun 1990-an, di
mengincar tanah-tanah
mana
DPRD
itu
membuka
ekonomi cenderung
strategis secara eko-
rumah
kema-
pejabat, per-
Radikalisasi
kaum
tani
benluk
ini
merupakan
karena mcnyen-
kcti-
Umum-
nya konflik
yang
cam-macam,
ti-
pcnggu-
pupuk dan
suran, harga
yang lidak
bibit
terbeli,
melawan
laku
arus,
mengingat sikap
umum
gang
ILO
Evers
(1984,
Kelompok
ini
dengan masyarakat kota pada umumnya, secara ekonomi kurang memberi kontribusi pada perekonomian kota dan justm
grasi
politis
kanan
dilarang. Tclapi
pemogokan
Konvcnsi
maka pemogok-
an digunakan sebagai
pcnckan. Meski-
alal
tcrbalas
mum
dung
dari
Pemogokan umumnya
diikuti
pengadu-
te-
permintaan
te-
malam
struktural
bukan
atas
Umum-
di kantor-kantor tersebut
mogokan buruh
umumnya
di sektor
dalam usa-
nya.
se-
naga kerja
nya,
prinsipiil
lalcn.
Me-
lemah.
banyak bcrsifal
perti
Icbih
Di kota-kota,
otoritas
maka
yang
aktif
semua pe-
menghadapi
sejak Peristiwa
1993,
sehingga mereka
risiko besar.
Marsinah
Tetapi
tersebut, keterlr-
tutan.
gi, seperti
polisi
adalah
beragam mulai
jualan,
solidaritas
Surabaya. Di
rasan,
membangkitkan
se-
Medan bahkan
disertai keke-
Ideologi Perlawanan
kaum
berba-
buruh, di
gai
siasat
saha.
Yang
paling
umum
adalah pelambatan
lu
sam-
pai
jam
kerja
262
nomi dcngan
mcmperhatikan pengu-
Icbih
Islam selalu
itu
mun-
maupun dengan
pada
kin terbuka, Pemcrintah justru mcngeluarkan Kebijakan Mobil Nasional (Inprcs No.
2/1996) yang bcrtolak belakang dcngan tuntutan masyarakat, baik mckanismenya
mau-
scbut,
trolnya.
ngan mcndirikan
muda
de-
elite
politik
hal
ter-
dalam kon-
Rakyat Demokratik
Parlai
(PRD). Tclapi kcuangan ncgara yang cukup dapal mcnjamin homogcnitas elite, ter-
utama
militcr,
mudah
dipatahkan.
tiap in-
Kclompok
stratcgis
yang
pcmbahan kc
logi
mcnawarkan
dcmokratisasi.
ideo-
Kclompok
ini
dang
politik olch
jabat.
Mcrcka mcmbcntuk
rokrasi-mililcr-borjuasi)
ncrasi
yang
tcgis
tisi.
lalui
lahir
bukan produk
otoriter
tcgis
yang
elite stra-
kompe-
dari
pertcmanan
itulah ncgara
scntralistik,
personal
stra-
lingkungan dalam,
ubahan
berarti.
Dillon (Kompas.
17-3-1997)
pada
menunjukkan kesenjangan
re-
latif
wa dalam pclayanan
cara ckonomi
an icrkonscntrasi
tidak
maupun
pcrubahan bcrlangsung
politik.
dari
Perubahan-
dalam, scpcrli
Angka
di
dua
kali
akhir tahun
tuk
mengkonsumsi
tanyakan
di sini,
mcngapa kebijakan
itu di-
kota-kota.
ling-
mcnjadikan
bawah
lipat
terjadi
yang
antarwila-
dan bukan
EfTendi (1994)
poli
di
Mcngapa mono-
(scpcrli
pa
icrigu.
beras,
pangan pclayanan
lislrik
antarlapisan masyarakat
kola.
maupun
antardesa-
263
disertai
lam bidang
dang
politik
politik,
berpartisipasi da-
bi-
diberi
terbuka.
yat
tidakadilan, baik
belmn
diberi
nomi
dan
nil.
Dalam bidang
dalam
Tabel
maupun
DI PEDESAAN, 1996-1998
F
Persentase
Kepala Desa
12
13,79
23
26,43
5,74
3,44
21
24,15
No.
Penyebab
01.
02.
03.
nomi tidak
di
efisien
di
05.
Oleh Ab-
06.
masa
larasan, keserasian
di
me-
logi
warga negara
di
10,36
14
16,09
Jumlah
87
100,00
ini
tut
Lain-lain
Jenis tuntutan
dan birokrasi,
07.
kolonial, yakni
ABRI
termasuk
tingkat
kat
berkembang.
yang sama
terlihat
pada
si
pckerja.
ini
sejak
tahun 1998, Pemerintah memberi ruang gcrak organisasi pckerja sclain SPSI.
tara itu kckcrasan di perkotaan
Semcn-
melibatkan
Namun
pil-
bagi hasil.
KEKERASAN
an hanya beredar
sarana
distribusi
litik
eko-
pemusatan kekuatan-kekuatan
terjadi
petani, nilai-nilai
nekan secara
maupun
ini bi-
sa
dilihat dari
di
264
masuk kantor
ta
polisi)
di sasaran utama.
bisa
menjadi pen-
sosial.
mengkonsumsinya.
timpangan
dan
hasil
merupakan
distribusi
Tabel 2
JENIS
TUNTUTAN DALAM
PEMOGOKAN BURUH,
Kasus
alat produksi
si
1990-1994
bisa diatasi.
Tahun
peme-
sa-
mana mereka
ting,
ini
distri-
Tuntutan
Upah
Kcberadaan
Kesejah-
Organisasi
teraan
otoritas moral.
Pekerja
1990
61
48
16
15
1991
114
81
22
1992
251
189
39
28
34
1993
185
133
36
1994
270
205
66
dengan
ekonomi dan
sosial,
politik
yang
28
32
an terhadap demoralisasi
elite politik
dan
aset
yang timpang.
bahwa ketidakadilan
telah
menyebabkan
ter-
Penutup
kalangan
Politik
belakang secara
di
elite.
perlin-
litik
sosial,
sebab
ini
itu
dipcrsepsiter-
tugas me-
kcwajiban limbal-balik
tidak dipcnuhi,
kat.
ral
ini
ini
an
itu
ri
berkembang
lain,
serta
kchendak
elite
politik
pra-demokrasi
265
hegemonik tidak terlepas dari peran Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Melalui
tik
ekonomi dan
memang bukan
sistem
lam
perti ketika
krasi liberal dan menerapkan demokrasi terpimpin, ia menyatakan kembali pada kepri-
mukakan oleh Soeharto dan para pembantunya untuk menegakkan jati diri bangsa.
KEPUSTAKAAN
Muhammad
Hikam,
Budiman,
judkan sistem
sini,
politik,
bagaimana mewu-
ekonomi dan
sosial
yang demokratis tanpa menempatkan negara sebagai lawan? Diperlukan kehendak elite
pemegang kekuasaan untuk membeakses yang sama pada tiap anggota ma-
LP3ES.
Arief. 1991.
Jakarta:
Politik.
LP3ES.
Kuin, Peter
(ed.).
Jakarta:
nal.
YOI
Pembangunan Ekonomi
PT Gramedia Pus-
Liddle, William.
31.
Scott,
Rochadi,
Sigit.
Kaum
Tani. Ja-
politik
ri
dipublikasikan).
In-
taka Utama.
itary
Patut dicatat di
A.S.
PPS
UGM
Bu-
(tidak
ini
April.
dapat
.
daya. No.
1.
dan Pemberdayaan
Usaha Kecil dan Menengah dalam
Pembangunan Ekonomi Daerah*
Desentralisasi
Mangara Tambunan
Kegagalan strategi industrialisasi di dalam
menghubungkan industri manufaktur dengan kepenUngan petani kecil telah mengakibatkan
kepincangan pendapa an Lara
sektor pertaman dan rndustri. Untuk itu
perlu dibangun satu paket ekonomi yang
lebih
memberrkan perhauan kepada pengembangan ekonomi
dan industri pedesaan Se alan
dengan usaha-usaha desentralisasi. pemberian
otonomi kepada Dati II akan memunghnkan daerah secara lebih leluasa memperbaiki per
ekonomi anny a melalui peningZL
iTrl
ketertingga7
an,
T ^"'1'
kemikinL dan
keberadaan
lembaga pendukung
seperti
lembaga
Pendahuluan
bisnis.
teknologi
BARU-BARU
ini
UU
undang-undang
itu
UU
yaitu:
No. 25 Ta-
ngat
lain,
pembangunan eko-
15 Juli 1999.
DESENTRALISASI
ya nasional,
hams menjadi
Berto-
prioritas.'
melaksanakan kedua
UU
tersebut sebagai
membangun
eko-
(2)
mampu memberi
dapat dan
respons per(3)
pimpinan
deregulasi sektor
lagi
lam kondisi
ini
Da-
semakin kabm^.
di
utamanya dunia usaha hams siap menghadapi persaingan global. Tanda-tanda persa-
itu,
dan
(3)
yang
sejahtera",
lah
arti
up.
daerah, aspek
bagaimana
terbatas,
makalah
yang semakin
di
investasi
anak bangsa
untuk
(2)
dapat dilihat
tan-
memperebutkan
mampu menjawab
visi
lama
tadinya sektor
mi daerah yang berporos pada usaha mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan di dae-
mana
tidak berhasil.
rahnya masing-masing.
di
riil
Dalam
267
itu
mang
ini
luas,
dan
strategi
industri
dalam rekon-
perusahaan-perusahaan berskala
dalam program
terjadi
UKM
Sebelum
krisis
ekonomi berlangsung,
Mudah-mudahan
Iccdua
undang-undang
ini
ti-
dan kalau dapat pemcrintahan dan parlemen baru semakin menyempurnakannya utamanya dalam peiaksanaan kedua UU tersebut.
daic dicabut
pembangunan eko-
nomi yang berwajah pertumbuhan dan pemerataan. Pertumbuhan ekonomi dikejar me-
268
man pangan
mun
program
Sukar
Na-
di-
sukses
disi
bahwa usaha
semacam
desa.
manufaktur dan perdagangan dengan kepentingan petani kecil yang jumlahnya banyak merupakan faktor yang dapat menjelaskan mengapa dugaan kepindustri
tercapai.
Uraian
la-
sia berhasil
mulai dari sektor perlanian hingga program IDT yang pada saat sebelum krisis
tercatat sekitar 22,4 juta orang.
disi
.ini
investasi ke
mensi lain dari masalah ini adalah besarnya dorongan di dalam kebijakan pertanian
maupun swasta
walaupun banyak dengan pola PIR namun tetap tidak dapat memecahkan per-
namun
mem-
liki
ironisnya, sektor
kumuhannya masih
tetap dapat
saat
lebih
ditelusuri
hal
mengherankan karena
aset dan
memberi
di
daerah pertanian
di
di-
Jawa
naman
atau usaha
lain.
terlalu sedikit-
1998.
mcmang
telah
ber-
Namun
ja
DAN
DESENTRALISASI DAN PEMBERDAYAAN USAHA KECIL
ini
kebunan berskala
ditinjau dari
ngunan pertanian
MENENGAH
dan
sektor informal;
(2)
tumbuhan dan pemerataan tidak cukup berhenti dengan hanya memperbesar perke-
bunan besar untuk kepentingan ekspor. Dibutuhkan penataan struktur kesempatan un-
permanen.
membangun
household farm yang merupakan kondisi
ekonomis yang hams diciptakan di tingkat
sektor pertanian dalam rangka
Sebelum
krisis
makan
industri
non-too low
skill
klasik
urban diharapkan
Namun
ini
mungkin me-
nunjukkan tidak berlanjutnya faktor fragmentasi tanah pada skala yang lebih kecil.
dari
terdidik
lagi di
nah
itu
Sampai
juta orang.
penelitian untuk
belum ada
ngapa hal
itu terjadi?
saat ini
menjawab me-
terlalu kecil
untuk dibagi
se-
teori
ekonomi pembangunan
mampu
merasionalisasi
mengurangi be-
Strategi industrialisasi
semacam
ahli sebagai
dipandang berbagai
konsep
yang tidak berjalan mulus untuk kasus Indonesia. Jika diamati lebih lanjut, lingkungan
ekonomi
ini.
Korea Se|
latan
(relatif singkat)
telah dapat
mengadakan
kan bahwa ada pengurangan angka pertambahan penduduk, walaupun ada pengalihan
Jawa.
mengacu pada
secara
Strategi industrialisasi
yang diperkirakan
desa
meninggalkan
lanjutan telah
SLTA dan
secara menyeluruh.
ms
sib di kota
Akan
tetapi,
babkan
dapatan petani
relatif
upah
riil
di
mung-
ini
dise-
dan pen-
menurun sehingga
di
-1
Mode
klasik
Lewis
dung kclcmahan di
kan perubahan teknologi
ini
di
green revolution di Asia di mana sektor pertanian pangan telah dapat menciptakan jutaan tenaga
ti
kerja pertanian.
>
270
yang
mampu
itu pe-
ngun
satu paket
nomi dan
industri pedesaan.
Konsep yang
diusulkan adalah pengembangan industrialisasi
tri
mampu memproduksi
barang non-pcrtanian
itu,
negeri.
maka
Melihat ke-
Dengan demikian
kecil
Pemikiran Awal
'
mengorganisasikan
diri dalam satuan kegiatan bisnis dan ekonomi. Jika kondisi ini
tercipta
maka
tumbuh dapat
lebih
UKM)
mudah
untuk ber-
tercipta.
dan menengah.
UKM:
II
akan lebih mudah untuk diajak dan memihak pada pemberdayaan UKM. Namun demikian, dalam konteks
UKM
menempatkan
II
me-
dalam jangka panjang diduga dapat mempercepat pemberdayaan UKM di daerah. Dugaan ini didasarkan kepada premis bahwa
ini terbiasa
menggan-
desentralisasi
sosial,
politik
le-
dan
yang terdesentral-
mudah untuk
secara langsung
fat sentralisasi
relatif lebih
mengambil
{welfare maximizer),
itu,
mudah
mem-
maka diharapkan
ke-
mungkin
lebih
mudah
"diarahkan". Bagi
dirinya
bagi masyara-
'
giatan
jadi Bupati
Untuk dapat
terpilih lagi
rasional lebih
mudah menyingkirkan
lebih
sentralisasi.
ses
ketat,
ma-
strategis
untuk dicapai
se-
menyelesaikan salah
satu,
hams
dapat
empat dari pilihan target ekonomi (TE) daerah berikut: (TEl) pertumbuhan ekonomi
271
untuk mengalokasikan penerimaannya sesuai prioritas kebutuhan daerah untuk dibelanjakan baik dalam bentuk pengeluaran
rutin
dan ketertinggalan; dan (TE4) meningkatkan volimie perdagangan barang dan jasa
Dalam me-
milah dan memilih berbagai kegiatan ekonomi, secara logis pimpinan daerah akan
dengan
strategi
kecil
dan me-
Krisis
momentum
un-
II
UKM. Ka-
pat
kompetitif,
UKM
wa
pengembangan UKM.
Otonomi daerah di bidang ekonomi yang
dipercepat akan mendorong prakarsa dan
di
untuk
terlibat
tur industri
han dan
elastis
lebih lugas
terhadap tekanan
krisis,
satu-satunya model
an. Kegiatan
perdagangan swasta
II
ini
baik
akan sema-
mendorong pertumbuhan
UKM.
Oleh
karena
an
di daerah.
itu,
yaan
ini tercapai,
UKM
menghubungkan pertumbuhan
UKM
dengan
UU PKPD
ini
kan
UKM
maka apa yang disebut masyarakat kelas menengah berbasis wiraswasta akan semakin memperko-
pemberdayaan
ini berhasil
dibentuk
UKM
di daerah.
Berarti
BPHTB, Penerima-
umum
daerah.
serta
272
'
ANALISISCSIS, TahunXXVIII/1999 No
'
Pemberdayaan
UKM
dan Pem-
sentralisasi
segala
bahwa
pembangunan ekonomi
di
di
de-
mana
daerah oto-
pengulangan tingkah laku birokrasi pimpinan pada masa silam. Secara singkat,
pandang
dari sudut
ekonomi
spektif
UKM,
identifikasi
dampak
di-
desentralisasi
mendorong
munculnya perusahaan baru atau mendorong perkembangan usaha yang telah ada?
Dengan perkataan
lain,
apakah intervensi
bam
{sufficient condit-
Untuk
itu
membutuhkan:
frastruktur
dan
(1)
beragam
investasi in-
men-
membangun
an
{barriers
UKM?
UKM
ini,
apa-
di pasar input
UKM
'
UKM?
Hal
efisiensi
to entry)
sulit
kecukupan
terbatas
miliki syarat
meng-
(3)
tertentu.
bangan
pengembangan
SDM
NAS)
UKM
dan
dan kesimpulan-kesimpulan
KONAS
II
bahan baku
dipilih
dan
rah.
Sebagai
ilustrasi,
menjelaskan bahwa
serta
UKM
di dac-
diberlakukannya
UU
(PDRD)
yang bermaksud menycdcrhanakan pajak
UKM
da-
dan
kan sejumlah peraturan daerah yang melegalkan sejumlah pungutan dalam "payung"
^Lihat
Framework
"The
SME
Policy
Environment:
DAN
DESENTRALISASI DAN PEMBERDAYAAN USAHA KECIL
mempa-
PEMDA
UKM
UKM
dalam pembangunan
MENENGAH
merintah pusat yang cenderung menganggap sama setiap daerah, sehingga persoalan
ketidaksesuaian antara lembaga pendukung
Untuk
saikan.
PEMDA
itu,
ment) terhadap lembaga pendukung (teknologi, pemasaran dan jasa keuangan) yang
dibutuhkan oleh
UKM
tegis tidak
hal yang
PEMDA
PEMDA
ini
membangun
terkelola
untuk menangkap
sangat stra-
tetapi
UKM
institusi
(managed mar-
ket)^ Teori ekonomi neo-klasik dalam konsep membangun ekonomi (pasar) berporos
pada konsep bagaimana agar melalui meka-
(pro-
konsumen dan pemerintah) memperoleh harga pasar yang tepat {how to get
price right). Teori ini dirasakan belum sem-
pengeluaran rutin
tersedia di
lain, terse-
UKM
me-
dusen,
tusi
memasukkan
per-
Hal. ini
hanya dapat
ter-
jasa
ini
ada di berba-
PEMDA,
yanan
ini
Kemampuan
UKM
hanya ditinjau
untuk melaku-
yang menghambat
Ada dua
menja-
di persoalan
UKM
274
hukum yang
jelas
dalam mengatur hak-hak milik unluk individu dan masyarakat dapat terjamin (how to get prosperity rights right). Tepasti
tepat
Membangun
research
pembangunan
tainty)
mana
taan.
tinggi tetapi
Dalam
mengandung pemera-
dan
(investor).
gal
dan
pungutan
le-
ekonomi yang
rintah
lain se-
buhan
pengusaha, in-
bagainya.
te-
penden, kontrol
D)
kan
&
yang
cocok dalam memperkuat efisiensi dan
mengatasi kemungkinan konflik yang
economy akan
cost
and development (R
Membangun
rapan.
mem-
target
yang dibutuhkan.
bagaan yang
menurat
maupun
swasta.
bersifat kondusif.
rah haras
Untuk
mampu
yang sehat
itu
sosial
ekonomi.
pemerintah dae-
menciptakan lingkungan
politik (berdemokrasi)
dan eko-
Penutup
bangkan
tegi
EB
ini,
mewujudkan penguatan
tegi industrialisasi
UKM
dalam
stra-
trasi
Menctapkan
ci
sektor-sektor
UU
yang
ekonomi kun-
Apa yang perlu disiapkan adalah bagaimana pimpinan daerah (gubernur. bupati
mi dacrah
di
rah.
sc-
275
krisis
diperbaiki.
dan peru-
Strategi
pem-
ini
dimiliki.
Bank
for Reconstruction
and Development.
KEPUSTAKAAN
Anonim, 1998. "Special Theme: Governance in
Asia: From Crisis to Opportunity". Annual
Report.
Boeninger, Edgardo. 1992. "Governance and Development: Issues and Constraints". The International Bank for Reconstruction and Development. The World Bank.
Elster, Jon.
The
International
Bank
for Reconstruction
Macroeconomic Management",
Paper, Published by IMF.
IMF
Working
Van Diermen
UKM
995.
Bank
for
Daya Saing
Industri Indonesia
Hadi Soesastro
Walaupun Indonesia telah memasuki tahapan negara industri baru, namun secara
keseluruhan belum mempunyai daya saing internasional yang tinggi, tertinggal dari negara-negara Asia Timur. Hal ini disebabkan oleh adanya kelemahan struktural, yaitu lemahnya forward dan backward linkages, serta ketergantungan yang tinggi pada impor bahan
baku maupun produk antara. Kelemahan yang lain terkait dengan struktur pembiayaan. Peningkatan daya saing sektor industri antara lain dapat diusahakan melalui produksi barang-barang padat teknologi dan rekayasa tanpa mengurangi peran industri padat sumber daya alam dan padat karya. Upaya lain yang perlu ditempuh adalah pengembangan
industri hulu,
gam pada
tarif
Pendahuluan
DALAM
tiga
Sumbangan
dalam pembentukan
tik bruto) telah
PDB
(produk domes-
pada tahun 1967 menjadi sekitar 25 persen pada tahun 1997. Di antara sepuluh
sektor besar kegiatan ekonomi, sektor industri kini
terbesar,
restoran),
dan sek-
merupakan
sektor
yang mem-
lah terjadi
dalam satu
te-
Hal
tinggi.
ini
karena sektor industri manufaktur mempunyai potensi pertumbuhan yang jauh lebih
tinggi daripada sektor primer (pertanian
bangan sektor
industri
sebesar 4 persen.
berikutnya,
hanya meningkat
Dalam periode
sumbangan
15 tahun
sektor industri
ini
me-
menun-
akselerasi in-
pertengahan dasawarsa
generasi.'
ri
substitusi
faktur
dalam pembentukan
manu-
PDB dan
be-
277
orientasi kebijakan ke
75 persen.
berapa negara
di
di be-
bat.
itu.
bangan sektor
pada
sasi di Indonesia
ketertinggalan
Itulah sebabnya
industri
dalam
PDB
sum-
di In-
menmen-
memang
dipengaruhi
Tingkat industrialisasi
seringkali dinyatakan
'
dengan besarnya
ni-
lai
kepala.
NTSM
itu.
Perbedaan da-
Menurut
in-
teori
NTSM
US$600, atau
ri
si
impor.
kan
Pembangunan
industri dilaku-
Oleh karena
itu,
tidaklah
yang
tinggi.
mempenga-
tetapi
dan teknologi.
mengherankan
lama periode
bila
tersebut.
SDA
tara
kini berkisar
pada 60 per-
sen.
tetapi telah
kekayaan
negara tersebut
pemupukan modal sehingga keunggulan komparatif akan bergeser ke sektor-sektor yang meterjadi
278
nufaktur.
akan
Dalam
terjadi
Tabel
Negara
1965
1982
1994
0,07
0,67
Indonesia
Thailand
0,05
0,47
0,94
Malaysia
0,11
0,39
0,96
1,13
Cina
0;S2
0,85
Korea
1,06
1,55
1,20
Negara berkembang
0,25
0,43
0,87
ratif
Indeks
RCA
tinggi.
dalam komoditas
Dari segi
ini
Indonesia tertinggal
tersebut.
RCA
Dalam
untuk Inr
kajian
Daya saing
ini.
juga untuk
geri.
saja.
Ba-
RCA
ini
RCA
sektor
ma-
luar ne-
ini
tercermin dalam
li-
tarif
rintah
sektor manufak-
Di Korea, indeks
di
RCA
RCA
ini
sudah berada
(lihat
Tabel
satu.
1960-an
menjadwalkan penurunan
tarif
sejak
hing-
runan
tarif
kerangka
1).
Bahkan
AFTA {ASEAN
Uraian singkat
ini
menunjukkan bahwa
walaupun Indonesia sudah memasuki tahapan negara industri bam tetapi sektor
inter nasional
yang
tarif
Ini te-
Menu-
219
da para Pemimpin
ASEAN
untuk memper-
gangan
di antara
ASEAN
anggota lama
(ti-
an
liberalisasi
penurunan
AFTA
dalam rangka
ential
penurunan
tarif
MFN
(jnost
tarif prefer-
dengan
diikuti
favored nation)
yang berlaku bagi semua, baik secara bersamaan maupun dengan tenggang waktu
tahun
satu
atau
(Singapura)
Kecenderungan percepatan
secara regional juga terjadi dalam rangka
{Asia Pacific
Economic Cooperation).
Kesepakatan dasar
an
APEC
liberalisasi
yang dibuat
di
perdagang-
and open
untuk memperce-
EVSL
{early vol-
menetapkan sembilan
telah
ini
termasuk be-
sektor,
sasi oleh
anggota
APEC
secara bersama-
dipercepat.
trade
an.
lebih.
liberalisasi
APEC
bam
Di bebera-
secara unilateral.
ASEAN
pa negara
liberalisasi seca-
mendorong percepat-
inisiatif
mengambil
and
in-
dan khususnya dalam retorika para pemimpin di kawasan ini, belum ada upaya untuk memperlambat atau menghentikan
beralisasi perdagangan.
nya dengan
li-
Sementara kalangan
soalkan tentang
memang
dampak
mulai memper-
globalisasi,
terma-
Ada anggapan
bahwa
Namun
ASEAN
isasi
ral
ini
liberal-
APEC
bagai lAP
CAP
Penurunan
ta-
APEC
dican-
APEC
rif
mendorong agar
APEC
setiap tahun
APEC
masing-masing anggota
APEC
akan
ini
mem-
ekonomi
di
Asia merupakan
untuk melanjutkan
liberalisasi
dan bahkan
j
perdagangan,
ASEAN,
termasuk Indonesia.
ini ber-
ini.
Sebe-
APEC
sia.
demikian, da-
anggota
krisis
280
gangan
menimbulkan kekhawatiran
telah
Untuk
gional
global
ta-
rif jelas
an.
mendapat perlindungan
ini
itu
bagi penyesuaian
rakan di
alas,
ini.
dinamika
liberalisasi
tampak-
Kenyataan
itu.
ini
perlu diperhatikan.
di,
Dampak
ini.
ini
ponen impor yang tinggi sementara industri elektronika yang berorientasi pasar
dalam negeri
teksi tarif
Ada
mana tarif
menurun tetapi
tarif
kunya
lebih berguna.
untuk produk antara atau bahan batetap dipertahankan tinggi atau bah-
me-
ini
Pengembangan
perti di
bermula dari
bungan
ini
substitusi impor.
Dalam hu-
rate
adaan
ini
kegiatan produksi di
yang
tinggi,
Hal
ini
membawa
berba-
penurunan
rasional.
Dan memang,
da-
industri hulutarif
dagangan tidak
saja berarti
liberalisasi per-
penurunan
ta-
rif
lu
mana
substitusi
Ke-
negatif.
yang
tara,
impor yang
tinggi.
Dalam
tarif
proses liberali-
dan
sa-
dan
in-
lebih di-
kcmam-
sasi
tarif,
lain
yang
bersifat netral,
281
dang kegiatan
di
mana
Indonesia
mempu-
dicatat
ini
nal,
dustri
di
tumbuhan produktivitas
Untuk sektor
sejak 1984,
Manufaktur Indonesia
ini telah
masi yang besar dalam sektor industri manufaktur di Indonesia telah terjadi sejak
1983. Transformasi ini jelas
struktural.
perubahan
jelas
pertama tidak
yang
berarti
terjadi
perubahan struktural
nya
terjadi
perubahan
perubahan struktural
struktural,
itu
dan bahwa
Transformasi
tidak lain
itu
menunjuk-
yang lebih
tinggi.
Dalam
di
dan modal/me-
pertumbuhan produktivitas karena perbaikan manajemen dan peningkatan teknologi. Di negara-negara maju
tetapi oleh
TFP memberikan
biasanya pertumbuhan
Perubahan struktur
di sektor
perubahan kom-
Tabel 2
of
Periode
TFP
Nilai
tambah
ROI
(return on investment)
TFP/NT
(NT)
1976-1993
21
2.7
12,7
1976-80
4,9
9.2
38
manufak-
indus-
tivitas
bahwa
sin),
terlihat
mengalami pertum-
sektor manufaktur
buhan antara
TFP
sekitar tahun
di atas rata-rata.
1981-83
-6,0
6.9
-141
1984-88
5.7
13,5
buhan
1989-93
4,9
19.1
42
26
rata-rata.
282
posisi nilai
tambah sektor
ini
menurut ke-
intensity),
yaitu pa-
hun 1975,
babkan
sekitar
60 persen
tambah
nilai
an padat sumber daya pertanian. Dari keseluruhan sumbangan ini lebih dari sete-
industri,
tara itu,
penerimaan
nilai riil
dari ekspor
yang me-
telah
menye-
terapre-
itu
katkan daya saing ekspor manufaktur. Devaluasi ini diharapkan dapat mengoreksi
penurunan harga
se-
dari kegiat-
an padat sumber daya pertanian telah menurun menjadi 37 persen. Sementara itu
tradables.
Usaha
relatif
barang-barang
ini berhasil
tetapi
menaikkan
hanya un-
tuk waktu singkat karena Indonesia mengalami boom minyak kedua pada tahun
1979/1980. Barn setelah pemerintah melaku-
tar 5
naga
ahli
J^^ji ,23
itu.
me-
ngalami perubahan yang besar sejak pertengahan 1980-an. Sebelumnya bagian terhesar ekspor manufaktur
terdiri
dari eks-
mengalami perubahan
teltfh
lapis,
tekstil
dan
pakaian
posisi ekspor
pai
Daya saing
stitusi
3!
persen.
industri
sam-
manufak-
ini
terjadi kare-
jadi.
benang
dan
an
tekstil.
tetapi
terhenti
mulaan 1990-an.
Pola kepemilikan di sektor manufaktur
ta-
283
label 3
NILAI
dan mening-
(dalam persen)
mem-
Swasta
Pemerintah
Asing
Patungan
23
20
12
1980
45
43
13
24
20
1985
49
18
16
17
sasi
1990
52
14
17
17
1993
52
10
19
19
1975
sentrasi atau
di sektor
dan
hun 1975
pemusatan pasar
dari keselunihan
nilai
tambah
nilai
ini
dan 12
BUMN
menurun menjadi 10 persen, sedaiigkan sumbangan swasta nasional meningkat menjadi 52 persen. Sumbangan swasta asing kembali menurun
bangan
Sum-
(lihat
Tabel
3).
perkem-
ta-
ini
me-
lam
industri hulu.
Namun
peran pemerintah
semua
industri.
30 (25 persen saja) yang mengalami peningkatan CR4. Untuk 30 industri itu in-
CR4 meningkat
deks
menjadi 0,63 tahun 1993. Sisanya, sebanyak 88 industri yang mengalami penu-
runan CR4 mempunyai tingkat konsentrasi rata-rata sebesar 0,70 tahun 1975 dan
tahun 1993. Industri dengan tingkat
0,50
la
In-
dustri
pung
terigu.
Indeks
CR4
ini
tidak
memperhitungkan
peran barang-barang impor sebagai pesaing dan peran ekspor yang mengurangi
jumlah barang yang
dijual di
kat konsentrasi.
dalam nege-
pu-
di atas
CR4
ri.
Keadaan
ham-
di
dalam
yang beredar
ncgeri, jadi
di pa-
meningkatkan kon-
284
sentrasi.
Jika indeks
CR4
ini
disesuaikan
mendalam
de-
dalam menunjukkan bahwa industri-industri dengan pangsa produksi kecil cenderung memiliki tingkat konsentrasi tinggi
orang,
1996a).
Selairi'
perdagangan intemasio-
iitii,
nal
ter-
pertanyaan yang seringkali diajukan adalah mengenai peran industri kecil dan me-
naga kerja 500 orang atau lebih), pemsahaan menengah (tenaga kerja antara 100
hingga 499 orang), dan pemsahaan mene-
ngah
99 orang),
terlihat
bangan dalam
20 sampai
nilai
dalam pembentukan
tambah sektor
manufaktur telah meningkat menjadi 65
nilai
menengah menumn
dari
40 persen
menengah
kecil
menurun
secara lebih
terlihat
1 1
cukup baik. lebih dari sepamh perusahaan kecil tetap berproduksi sampai
kecil
bangan sebagai
berikut:
terlihat
perkem-
sumbangan peru-
nilai
tambah
15 per-
an pemsahaan menengah
menumn
dari 40
bangan pemsahaan besar hampir tidak mengalami pembahan, dari 45 persen menjadi
43 persen.
Namun dalam
periode 1985-1992
terjadi
berarti, dari
persen.
artikan
dari
besar.
25 persen. Perkembangan
bahwa
ini
dapal di-
285
menengah
lum pernah
menunjukkan bahwa
di atas
in-
sisi
sumber da-
mo-
dal.
menunjukkan
Indonesia sebenarnya ma-
bahwa
Uraian
terjadi
industri
sih sangat
ini be-
ini
'
Ekonomi Indonesia secara keseluruhan diperkirakan akan mengalami kontraksi sampai sebesar 15 persen dalam tahun
1998. Hal ini juga
belum pernah
terjadi
Wa-
mempunyai banyak
kele-
sektor industri,
mahan,
tetapi kontraksi
sar itu
mungkin
banyak disebabkan
tapi,
di
dona (kayu
jadi),
lapis
dan
tekstil
pakaian
dampak
oleh
depresiasi mata
uang yang
sejak permulaan
cul beberapa
serta
lebih
ini
an 1980-an.
dustri
Namun
sektor
kup tinggi?
ini
riil,
khu-
ekonomi dan
nimpa Indonesia
telah
memukul
yang me-
dustri
finansial
in-
tumbuhan sebesar
1 1
Namun
menurun men-
dan diperkirakan
mahkan
nilai
286
mempu-
mahan
struktural
yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan; (2) efek kom-
posisi komoditas,
ini
manajerial.
Kelemahan
ini
tertentu
itu.
Ke-
struk-
kemampuan
pada tingkat perusahaan. Sementara ekspansi dan diversifikasi usaha yang terlanipau cepat telah semakin
melemahkan
distribusi pasar,
dustri
yang
ini telah
tinggi;
dan
CMS)
ini
ter-
utama disebabkan oleh daya saing (55 persen), pertumbuhan ekonomi (38 persen),
sedangkan efek
(8 persen),
arti
menyebabkan sektor
efek
Semua
(3)
(-2 persen).
in-
Dari
sini
di pasar dunia.
besar.
krisis,
tetapi
nesia
itu
dapat diterka
itu
masih ada
yang rendah.
masih sangat
kecil.
an
ini
sia
kat
keunggulan komparatif
(RCA), yang menunjukkan bahwa selama
hat perubahan
Selama
peri ode
1980-1994
nilai
ekspor
katan sebesar 40
sama
kali.
Peningkatan yang
1982)
dan
1986, yaitu
287
Grafik
INDONESIA:
RCA>t
1170
UNIDO,
Srnnber.
jalan dengan
(Aswicahyono, 1996b).
terjadi
di
Asia
Timur.
mulaan 1980-an.
RCA
meningkat de-
itu
pada sekitar
RCA
nya kayu
lapis.
Hal
ini dicapai
melalui pe-
duk-produk
lapis dunia,
RCA
ini
seba-
sai
lapis
ini
Pro-
tekstil.
RCA
lebih dari
1.
RCA
RCA
alas kaki
ta^
menga-
ningkat mencapai
bangan produk-produk
5 ta-
lai
terus
1).
Namun,
tampak bahwa
RCA
ini
288
Grafik 2
INDONESIA:
Ptdil Medil
tliri
Sumber.
ya
lihat
Grafik
pesat,
INO
2). Itulah
duk-produk
pada akhir 1970-an ketika pemerintah melakukan investasi besar dalam industri padat
ini
emas
dan perak.
Jika diamati secara lebih
teliti,
produk-
itu investasi di
lebih te-
perakitan.
saing, sejak
Sudah
jelas
bahwa lantangan
recorder, perhiasan
kertas,
yasa, tanpa
industri
289
Daya tahan dan daya saing suatu kegiatan industri terletak pada kemampuan untuk
ini
bukanlah masalah
saja,
ha tertentu
utama pertumbuhan.
Pada
logi
setiap kegiatan
terdapat 28
kelompok
industri.
Pada tahun
pemsahaan menengah
nilai output
sebesar
label 4
INDUSTRI
Pemsa-
ISIC
(%)
(%)
(%)
24
16
26
Tenaga
Tenaga Kerja
Kerja
Terampil
(jumlah)
(Rp. trilyun)
(Rp. trilyun)
(ribu)
2.276
15 5
3.9
350
/a/
1.587
4 9
1,4
151
28
30
215
1.3
0,6
22
27
21
ll"
748
10,4
6,2
216
10
2.017
20,9
8,1
61.1
14
17
1.862
5,5
2,3
358
60
28
36
199
0,5
0,2
21
12
33
33
74
60
J1
Ekspor
Nilai
Tambah
Output
haan
INDUSTRI, 1994
323
324
345
5,0
2,3
331
1.589
13,7
4,7
266
394
13
oz
332
898
1,7
0,6
133
12
57
341
305
528
5,4
1,9
79
20
33
1,9
0,9
54
23
19
35
15
342
351
343
7,6
2,8
63
352
579
7,1
2,6
106
30
40
43
355
4,7
1.2
131
36
57
356
448
854
3,7
1,1
142
15
19
34
361
95
1,1
0.6
14
362
56
0,8
0,3
42
20
26
52
40
363
364
529
2,8
1.2
45
29
39
685
238
0,1
0,07
31
0.5
0.2
20
19
10
41
371
93
7,9
3.5
34
29
797
269
5,3
2.1
131
17
30
22
47
381
2,2
0,8
37
25
10
8.2
2.4
144
15
13,3
115
29
42
2
72
6.8
82
369
382
407
535
66
384
383
384
385
390
AGREGAT
Sumber. BPS,
Catalan:
8.947
51
0.3
0,1,
10
13
57
1.2
0.4
75
53
40
153,7
59.0
3.799
18
26
30
Statislik Industri
35
67
industri, lihat
Lampiran A,
290
keselumhan tenaga
dustri
kerja,
sekitar 18 persen
inin-
mentara sekitar 30 persen dari seluruh keperluan bahan baku diimpor (Tabel
tara satu industri
4).
An-
dalam persentase
oleh TFP, meningkat sebesar 3,3 persen ratarata per tahun. Dari
tri
yang
28 kelompok industri
di
Pertumbuhan produk-
Dalam
mator industri
kanan
semen
dustri
logam dasar
besi
dan baja
(371),
dan
umum
"Gambaran
yang diperoleh
dari
duktivitas
tanah
dan
industri
pengolahan
dalam 28 kelompok
industri
ti-
Bahkan
di antara 12 sektor
di
16
di
12
yang
di-
TFP
menjadi negatif
Kenaikan
da
industri
semen
kutan (384), industri kimia lain (352), indusporselin (361), industri pengolahan ta-
tri
nah
liat
(364), dan
industri
minuman
(313).
sin, peralatan
industri
dan
dan perlengkapan
laju
di tujuh
pertumbuhan TFP
laju
ahli.
pertumbuhan juga
terjadi di
Tetapi penurunan
terjadi
di
Dengan perkataan
industri tersebut.
ga tidak
sektor industri.
terlihat
berbagai
lain, ju-
perbedaan perkembangan
pokan
industri
me-
listrik (383),
yang
itu,
bersifat across-the-
dengan membandingkan
5,
Pertumbuhan Nilai
rambah (N 1
Pertumbuhan TFP
ISIC
(%
MANUFAKTUR
per tahun)
cnumDunan
rcriuiTiDunan
(%)
1989-1993
5,8
21,2
27.4
24.6
per tahun)
111
311
0,8
312
1,6
4,3
17,5
0,1
-0.1
10,6
-0,6
35.8
314
3,3
4.9
13,7
321
1,4
0,3
17
322
3,8
7,5
323
324
4,8
11,4
1,8
35,8
20,9
47
24,0
0,9
3,4
331
1.1
-1,5
45 4
94
-16.0
Sil
2,8
3,9
23,7
16,5
-0,5
18,9
-2,6
2,2
0.9,
-0,9
342
7.5
14 2
6.3
3j1
0,4
-0,5
12.2
-4,1
352
OCC
355
356
0,6
2,2
16,6
13,3
-2,2
1.2
7,4
16,2
5.8
30,4
19.1
4.5
30.4
14,8
51 0
4,0
361
1,3
362
363
364
369
6,5
5.5
1.5
0,9
9 7
9,3
2,1
2,0
17.9
11.2
4,5
-0,1
20.0
-0,5
371
4.6
-2,1
14.5
-14,5
381
-0,5
-3,5
13,2
-26.5
382
-0.1
-0,3
17,6
-1,7
383
1,2
2,6
27.9
9.3
384
2.8
5.9
26.9
21.9
385
-0,3
1.4
30,1
4,7
390
3.9
5.0
33,9
14.7
AGREGAT
3,3
4,9
tasi
25,8
4.
wa semua
r/
in 1
1989-1993
(%
ly /5-iyyj
313
1 1
industri. lihat
kelompok indus-
Lampiran A.
tri
dustri
laju
pertumbuhan TFP.
ini
mungkin
tidak
men^
logi
Kajian
ini
memi-
ahli
yang dipcrkira-
292
Tabc! 6
Pcnjclasan
Tambah
Niiai
(Rp. milyar
Industri
Komponen Otomotif
38433
38442
Industri perlengkapan
Industri
dan Perlengkapan
38311
38312
38313
38314
38316
pembangkit
38391
Industri
38393
38395
38396
38399
Industri bola
Industri mesin
motor
Industri
1.014,5
tiga
1.414,8
Jumlah
2.429,3
Listrik
listrik
0,6
listrik
30,8
Industri
89,7
akumulator
lampu
pijar,
24,3
listrik
komponen lampu
Industri
153,3
195,6
violet
81,6
listrik
3,3
dan telepon
1.241.6
135,5
Jumlah
1.962,4
Industri Elektronika
38253
38321
38322
38324
38325
38330
dan
11,6
untuk hiburan
781,9
250,8
837,6
21.5
175,2
Jumlah
Sumber: BPS,
Statistik Industri
masa depan,
Dalam Tabel 6
kelompok
tiga
empat dan
pir
industri
Semen-
dalam
IE,
televisi
dan
2.078,6
1995.
Da-
industri itu
Dalam IKO,
alat
kom-
ini
me-
nunjukkan bahwa dalam industri padat teknologi dan padat tenaga ahli tersebut se-
Dalam IKO,
nilai
saja.
persen.
293
nCO
di Indonesia telah
dirangsang pe-
persen.
kendaraan
tri
Alumni Jerman
(1998).
Di bawah
Jenis
ponen
umum
kom-
oleh
umumnya
pemsahaan out-house;
(3) asesori
ken-
mempakan
|
Dalam
168 pem-
sahaan out-house.
PMA
(penanaman modal
nen otomotif
setelah
itu.
IKO
ta-
kompo-
Industri
ini terkonsentrasi di
daerah
di Indo-
tiga
sama
sekali
belum
ni
IKO
masih belum
IKO
merapakan
ki-
Dalam
industri
sangan untuk
itu.
ekspor
di luar negeri.
Dalam
kelompok Astra Komponen, 14 dari 26 pemsahaan sudah melakukan ekspor. Yang tergolong berdaya saing adalah produk kom-
di luar negeri.
presor.
komponen
si
'
lapis
impor sa-
mempunyai kedalaman.
investasi
tarif
menunjuk-
ada. Ini
di Indonesia
dalam bentuk
por. Proteksi
asing).
22 pemsahaan
diproduksi
Pembangunan
ini di-
ini diberi-
Industri
tertentu.
komponen
'
lah
permasalah--
294
14 perusahaan
mempunyai
fee
ikatan
umumnya
berkisar antara
dari
dan design
sampai
3 per-
riset
dan
industri otomotif.
Dorongan dan
insenlif
bangan
industri
'
'
keseluruhan biaya.
dan Perleng-
kapan
Muatan impor produksi komponen otomotif di Indonesia masih tinggi. Hal ini
terutama disebabkan belum berkembangnya industxi hulu atau industri dasar. Hanya sejumlah
PT Krakatau
dan umumnya
duksi
kai,
Steel
lembaran pro-
komponen ken-
Listrik
merupakan
(IMPPL): Industri
industri
masih
ini
PMA. Sebanyak
83 perusaha-
an berdiri sebelum tahun 1984, dan selebihnya sebanyak 163 perusahaan berdiri pada
tahun 1984 atau setelah
itu.
IMMPL
me-
Keterlambatan industri
di Indonesia
pengembangan IKO
sar
sorot
menghukum
ini
telah
tepat.
banyak
di-
Kebijakan
ini
berkembang
kemu-
IMPPL
struktur
yang
tepat,
di
ini
na.
bangan
untuk melakukan
kabel.
dihasil-
memasuki pasar ekspor. Kebijakan kandungan lokal (KL) yang juga diterapkan
dalam IKO bukan merupakan rangsangan
bisa
industri
lain-
tor,
tif
'
diversifikasi.
IKO ke
lah
bangan IKO
dari kebijakan
pengembangan
Ketergantungan pada bahan baku impor juga masih sangat tinggi, dan berkisar
pada 35 persen
di
industri kabel.
serta
-j
in-
295
dan mesin
dustri transformator
Proteksi tinggi
listrik lain.
di
sektor industri
industri ini.
yang sudah mempunyai output yang cukup besar, seperti industri kabel. Di sam-
Seperti halnya
masih ren-
ini
Dalam produk-
dan panel
ini
dengan
ini-
untuk
ting-
maupun hambatan
mihak kepada
industri hulu
dan menghu-
Dalam
industri-industri
dari vo-
hams
rasi,
peroleh melalui
total
bangan
industri.
Tetapi,
dalam
industri ini
kom-
tahapan pra-kompetitif
ini
adalah kebijaky
pakan
ini
lisensi.
industri hilir.
Industri
listrik.
sangat ren-
pakan masalah besar bagi IMPPL. Baja merupakan bahan yang sangat dominan bagi
kum
Kemampuan pendana-
non-tarif.
industri
gi,
itu,
industri ini.
ping
distorsi
pengembangan
Upaya penting
bangan infrastruktur
negeri.
tahun mendatang
ini,
seperti
fisik
(estat industri)
juga halnya
se-
dalam negeri
telah
se-
296
alat-alat elektronika
logi standar.
nen dan bahan baku masih diimpor. Pada tahun 1995 nilai ekspor IE mencapai
US$2,9 milyar, sedangkan nilai impornya
mencapai US$3,3 milyar. Nilai ekspor ke-
penetapan
tarif
Perubahan mulai
elektronika.
terjadi
pada
sektor
Sementara
nasional, untuk
orientasi ekspor.
tercatat
202 perusaha-
nilai
Ada kemungkinan
impor semakin
nilai
nilai
ekspor mereka.
ini.
sebanyak 81 pemsahaan
itu
PMA.
ini.
produk
te-
itu
mewah
saat ini
duk
saja.
terdiri
dari televisi,
komponen
televisi,
Stmktur IE
US$50
bam
berkisar
dualistik.
juga bersifat
mem-
di Indonesia
lain terdapat
electronics,
mem-
sekitar seperempat
lah
Walaupun demikian,
50
sumer
electronics.
electronics.
sekitar
IE di Indonesia pada
umumnya mempakan
si.
297
merupakan
dalam negeri
por,
mikian berbagai
ponen yang rendah membantu dan menguntungkan industri elektronika yang ber-
distorsi
Kesimpulan ketiga adalah bahwa upaya pemerintah untuk membantu pengembangan industri Indonesia yang berdaya
saing adalah dengan
memusatkan upaya
orientasi
bil
duk
jadi.
an perusahaan
ini
umumnya
tidak dapat
na
ilu
tingkat perusahaan.
Perdagangan Bebas.
Jakarta: CSIS.
mosi Ekspor",
.
1998.
Ibid.
TPF Growth
in
the Indonesian
efisien.
ti-
University, Canberra.
Oleh kare-
tetapi
Perdagangan 1995.
Jakarta.
Stalistik
Raymond
ahli.
KEPUSTAKAAN
Kesimpulan Dasar
di
merugikan
Perhimpunan Alumni Jerman. 1998. Daya Saing
tarif
im-
New
Statistical Yearbook,
York.
298
Lanipiran
311-312
Indiistri
313
Industri
'
321
makanan
minuman
Induslri pengolalian
Industri tckstii
-^22
323
324
Industri kulit
-^31
Industri kayu,
332
Industri pcrabotan
341
iiiaustri kertas,
dan barang
bambu,
342
Induslri percetakan
351
Industri
352
alat
dapur
dari kayu,
dan penerbitan
bahan kimia industri
353
Industri
-^^4
355
356
Industri karet
serta gas
alam
dari karet
361
Industri porselin
362
Industri gelas
-^^'-^
364
369
liat
bukan logam
371
Industri
logam dasar
372
Industri
-^^1
dan barang
dari gclas
dan barang
besi
dari
dan baja
384
dan peralatannya
mesin dan periengkapannya, kecuali mesin listrik
Industri mesin, peralatan dan periengkapan listrik serta bahan keperiuan
Industri alat angkutan
390
Industri
-^^3
listrik
bambu dan
rotan
pada sektor
ru-
Pendahuluan
ini
AKIBAT
ter sejak
saat ini,
terjadi kontraksi
mi yang cukup
pendapatan
da
krisis
besar,
yang menyebabkan
US$1,000 pa-
nomi yang
berat,
ekono-
dengan
US$675
resesi eko-
lah
membawa perubahan
gara yang
sebagian
ini
juga
total
te-
memungkinkan dimulainya
ha-usaha reformasi
se-
di
usa-
bidang politik
(BUMN). Tu-
kompetitif, transparan
yang
efisien,
di-
mem-
beri
memperbarui
UU
nagalistrikan dan
UU No.
Sadar PLnergi
1998.
300
label
Transportasi
b.
Industri
c.
d.
1993
1994
1995
1996
1997
1998
(est)*
16,068
17,990
19,640
21,824
23,872
24,037
8,862
9,196
9,26
10,292
10,681
10,642
8,532
8,803
9,144
9,682
9,877
10,047
6,834
3,831
2,968
3,330
5,898
3,243
40,298
39,821
41,680
45,130
50,330
47,980
-1,2%
4,5%
8,3%
11,5%
-4,6%
Rumah Tangga
Listrik
TOTAI.
Kiloliter)
% Kenaikan Konsumsi
Data
linear
untuk 1998.
Tabel 2
1991- 1995
2.
Impor
4.
5.
Bunker
3.
6.
& Stock
Konversi Energi
6.2.
Transfer
6.3.
Konsumsi
6.4.
Tercecer
6.5.
6.6.
Q0
1992
1993
1994
1995
6,987,353
7,206,064
7,446,102
7,899,953
8,084,909
380,894
581,278
567,231
536,574
614,045
7,368,247
7,787,342
8,436,527
8,436,527
8,698,954
2,970,397
2,935,565
3,827,157
3,827,157
3,675,793
676,356
1,050,559
145,669
145,669
434,309
3,721,494
3,801,218
4,166,112
4,463,701
4,588,852
721,568
641,029
965,054
965,054
1,000,940
402,067
323,124
307,531
359,561
354,196
Waktu Penyaiuran/
Pengangkutan
254,600
262,284
285,274
283,768
283,174
216,063
225,479
273,783
241,112
239,030
2.127,176
2,349,302
2,459,847
2,614,206
2,711,512
447,610
593,802
581,004
632,027
637,389
523,312
554,910
584,874
652,164
711,067
6.6.1.
Industri,
Pertambangan,
Konstruksi
6.6.2. Transportasi
6.6.3. Pcrtanian, Perdagangan,
Sektor Komcrsial
Rumah Tangga
6.6.4.
41,343
47,851
83,542
76,785
77.190
1,114,911
1,152,739
1,210,427
1,253,230
1,285,866
5,17%
40,31%
50,50%
7,46%
37,69%
48,81%
7,07%
42,36%
51,98%
6,36%
45,36%
52,91%
7,06%
42,25%
52,75%
28,86%
30,16%
30,69%
30,98%
31,17%
3.45%
3,37%
3,56%
3,36%
3,25%
Impor
7.2.
Ekspor
7.3.
7.4.
Konsumsi Akhir
&
Pengangkutan
hkarXsi, 1997.
301
eko-
MMSCF
industri
dijual
pada
nomi dan moneter, khususnya untuk sektor migas (BBM). Data yang diumumkan
PLN
Tabel
men dalam
1.
BBM
sumsi
(37,9 persen).
kubik, dan
PGN yang
membeli seba-
LPG
sejak 1993,
yang
kan
drastis,
Sektor
Rumah Tangga
2,35 juta
KL
Rumah Tangga
yang meliputi
danseluruh pemakaian
Angka-angka
banyak berbeda
ini tidak
angka-angka
diumumkan
BBM
da sektor-sektor tersebut
periksa pada Tabel
itu,
usaha pemakai-
an briket batu bara telah berlangsung beberapa tahun, dan di daerah pedalaman pema-
(se-
distri-
langsung.
sebe-
peneliti energi.
Komposisi jenis
pel-
Dalam Tabel
2,
3.
mah
KOMPOSISI JENIS-JENIS
Transportasi
Komposisi
Solar
Avtur
2.
3.
Rumah Tangga
4.
Listrik
Namun
saja,
dihi-
sektor ru-
8%
Minyak Bakar
29%, Diesel 11%
Minyak Tanah 100%
Solar 67%, Minyak Bakar
32%, Diesel 11%
Sektor
sebagai sasaran
energi.
Solar 59%,
Industri
BBM
dari ke-
BBM
ada-
tahun sebelumnya.
nita,
Oleh
kaum wa-
kaum
diperlukan.
So-
ngan menghemat
energi, karena
kaum
ibu
Penghematan
ini
302
label 4
Rumah Tangga
PDB
1994
N/A
rut harga
1996
1997
3,17
3,87
5,88
382.219,70
454.514,10
532.630,80
Sumber. BPS,
2,0
1,7
BBM
dan
ikut
memicu huru-
lalu.
tarif lis-
Krisis eko-
lebih
mem-
hubungan
erat
Yang
nya memakai
formasi.
gi kelestarian lingkungan.
alatan-peralatan yang
Seperti dilihat
BBM
pada Tabel
1,
dan
dengan mengadakan
sertifikasi
terhadap per-
menghemat
energi.
data pema-
te-
da prediksi tahun 1998, meskipun peningkatan dari tahun 1997-1998 diperkirakan ha1,7 persen saja, seperti dapat diperiksa
pada Tabel
standardisasi
in-
dan
lagi
penduduk
konsumsi energi dengan memakai kayu bakar, yang berakibat bumk ba-
nya
(est)*
kaian
1998
yang berlaku
trik
1995
4.
Sektor Listrik
Perlunya keluarga modern mendapatkan
pasokan tenaga
listrik tidak
dapat dibantah,
fikasi
ialah:
listrik
rumah tangga
2.
3.
rakat,
1.
sifat
mobil, motor).
Penurunan
laju
kenaikan konsumsi
BBM
rumah
diksi tahun
na komersial, sarana
krisis
BBM
ataupun
listrik
umum
dan kantor-kan-
dan sumber-sumber
air,
lain.
BBM,
Saat
ini,
energi ba-
ru
ling-
kungan dan mampu memperbami diri (renewable) mulai dikembangkan dalam skala
yang
Pada
geothermal
303
PLN mengumumkan
saat ini
keru-
seperti di atas,
program
sar
listrik
lam program
PT PLN
mencapai
bara, gas
prediksi
Pengurangan konsumsi
1.
listrik
oleh in-
dustri
adanya
krisis
hingga
PLN
se-
berbahan bakar
Bahwa
2.
BBM
sulit
efisiensi tinggi
jujur
efisien,
kom-
restruk-
dalam makalah
ini,
yang mahal.
ka-
5.
MW sejak
Sektor Transportasi
ta-
hun 1997.
labels
SEKTOR LISTRIK
si
1.
August 1998
te-
Restructuring Policy
2.
Mid 1999
memenuhi
syarat-syarat internasional,
lah
Java-Bali)
ini.
Bali
3.
End of 1999
New Power
Sector
Law and
Oleh sebab
itu,
Regulations
4.
Early 2000
Body
sektor
sebab subsektor
ini
mempunyai
potensi
mission Companies
5.
2003
Multi Buyer
Multi Seller
Java-Bali
Sumber.
Tabel
6.
BPS
menu-
304
label 6
1.1.
Mobil Penumpang
1.2.
Mobil Bus
1.3.
Mobil Gerobak
1.4.
Sepeda Motor
3.
1993
1994
1995
1996
1,590,750
1,700,454
1,890,340
2,107,294
2,410,526
539,943
568,490
651,608
688,525
724,914
1,126,262
1,160,539
1,251,986
1,336,177
1,454,585
6,940,995
7,355,114
8,134,903
9,076,831
10,296,077
10,197,950
10,784,597
11,928,837
13,208,827
14,886,102
2.
1992
6,89
11,16
11,47
14,39
2.2.
Mobil Bus
5,28
14,60
5,66
5,28
2.3.
Mobil Gerobak
3,04
7,87
6,72
8,86
2.4.
Sepeda Motor
5,96
10,61
11,57
13,43
5,75
10,60
10,73
12,69
3.1.
554,910
584,874
652,164
711,067
767,668
(5,92%)
(5,40%)
(11,50%)
(9,03%)
(7,96%)
Dalam Ton
3.2.
BBM
13,317,840
14,036,976
15,651,936
17,065,608
18,424,032
372,414
385,836
Baik
144,724
149,773
4.2.
Scdang
94,536
97,987
Rusak
4.4. Rusak Berat
Total Layak Jalan
77,052
80,034
4.3.
(4,1
+ 4,2)
wa
kendaraan bermotor
di
Pulau Ja-
7.
56,102
58,047
239,363
247,760
mutlak lalu
lintas
transportasi
me-
BBM, yang
neter,
cuali
BBM
energi.
Meskipun harga
terjadi krisis
BBM
dinaikkan dan
sejak per-
an
darat.
BBM
yang antara tahun 1992 hingga 1996 berkisar antara 5,7 persen (1993) hingga 12,69 per-
sen (1996).
terjadi
Dalam konsumsi
energi
(BBM)
hingga 11,50 persen (1994) dan turun menjadi 7,96 persen (1996).
ti-
konsumsi
di jalan-jalan.
305
INDUSTRI
PERAN ENERGI BAGI KEPENTINGAN MASYARAKAT DAN
1.
api,
kapal
pesawat udara.
2.
dan
efisien.
di jalan sebagian
departemen Peme-
rintah.
daraan
umum
yang tanpa
aturan.
Selanjut-
BBM
untuk sub-
No. Propinsi
Sektor Industri
Menurut Tabel
konsumsi
1,
BBM
untuk
Kenda-
Jalan**
trasi
(Unit/
(Km)
Km)
3,397,748
8,651
392,75
1,243,076
28,329
43,87
3.
Tengah***
Jawa Timur
2,576,856
24,973
63,29
4.
2,591,890
33,066
78,38
5.
DI
15,742
62,29
Yogyakarta***
Jawa, Total
9,809,570
110,761
88,56
Luar Jawa
5,076,532
275,075
18,45
BBM
Tabel 8
1994
1995
3,73% 7,94%
1996
3,68%
1998
1997
3,78%
(est.)
-0,36%
Krisis
Sumber. Dihitung
dilakukan sistem
Konsen-
Jawa Barat
Jawa
Keterangan
itu
Panjang
raan*
Jakarta
untuk kota-
Jumlah
(Unit)
DKI
MRT
mar lingkungan
**
sektoral antarpelbagai
Tabel 7
pemecahan multi-
sini perlu
ningkatnya konsumsi
1.
Di
lan-jalan,
2.
ini.
Hambatan-hambatan
3.
sektor
dari data
BPS
tahun 1997.
belum
BBM
tahun 1997,
306
label 9
BEBERAPA
Kode
10
Industri
Lama 1990
31112
31220
31230
31270
JENIS INDUSTRI
ATAS
DI
Kelompok Kegiatan
Industri
Es Krim, Es
3 122 1
Industri
Pengolahan Teh
31231
32113
Lilin,
dan
Industri
Es Batu
Industri
Industri
Bumbu Masak
Bumbu Masak
Industri
Penyedap Masakan
Iain-lain
34111
36110
Industri Percetakan
Industri
Rumah Tangga
362 1
Perabot
36221
Industri
36310
36331
Industri
Kaca Lembaran
Semen
Kapur
(pulp)
16,844
33,514
22,629
dari Porselen
dan Barang
28,538
dari Gelas
26,633
Gelas
26,182
14,035
14,830
49,809
43,830
63,188
57,448
33,551
Industri
27,752
Genteng
27,553
50,296
Industri
Industri
37101
37102
3,837
15,620
18,812
Industri
38111
11,309
dari Porselen
36990
37100
81,418
6,821
Bahan Bangunan
36421
36422
36429
70.502
15,078
36420
36490
36900
13,891
14,041
Perabot
Industri
5,326
15,166
6,840
36111
361 12
Industri Gelas
19,038
Kain
36210
1995
17,107
32 1 1 6
1990
123
31261
31262
36220
36310
36330
36410
Komponen
Baru 1995
14,925
14,542
& Baja
9,069
12,925
9,453
tetapi
dengan
total
nya.
Penurunan
langsung
industri
atas
Tabel
menerima
dustri,
1998
di
mana
in-
Mei
Pada
secara terus-menerus.
tensi
tribusi
rasio
di
usaha-
dengan
9.
Lokakarya Energi
beberapa
5,1 per-
industri lainnya.
Namun
BBM
KNI-WEC
dustri dapat
lambahan
in-
dan
307
sis
ini
akan
mi yang
sia-sia
dalam keadaan
mana
di
kri-
Namun
demikian, usa-
pertumbuhan eko-
tri
positif
dan berlangsung
memberikan
me-
BBM
dan
listrik dari
pelbagai pe-
KKN
menghemat
menurunkan biaya
lebih berarti
tinggi itulah
yang
produksi.
di
mana
memenuhi standar
ISO-14000 tentang lingkungan hidup. Apabila hingga sekarang Keppres No. 43 Ta-
hun 1991 hanya menganjurkan dunia usaha untuk mengikuti program konservasi
energi atas dasar sukarela, sebaiknya sisinsentif nantinya dapat di-
tem pemberian
masok yang kompetitif untuk jangka waktu lama yang terpercaya. Apabila faktorgai praktek
harga-
nomi
mereda,
kan tanda-tanda membaik, usaha-usaha untuk konservasi energi perlu dimulai dengan
keeping practices.
usaha
Soesastro (1996)
mengumumkan
hasil pe-
PDB
dan
Elastisi-
1,04. Elastisitas
yang menunjukkan berapa persentase kenaikan energi yang diperlukan oleh suatu
negara untuk meningkatkan PDB-nya de-
ngan
(satu)
persen.
Selanjutnya penulis
ekono-
dan ditujukan
untuk
membuka kembaii
krisis
pabrik-pabrik, sa-
sekitar 0,75
'
308
lu direvisi
2.
ini.
3.
krisis
Pemakaian
BBM
SECARA SEKTORAL
an
investasi
investasi
1.
Industri
29
11
2.
Transportasi
36
11
3.
Rumah Tangga
Sumber. Ditjen
BBM
sedikit terhadap
Namun
timbangkan kenaikan
Tanpa
untuk
nunjukkan penurunan
label 10
Dengan
BBM
BBM
industri
mmmL
pemakaian
demikian,
ini
krisis eko-
Namun
referensi baru.
Namun
titik
di-
BBM
mulainya
riabel
apabila diper-
rata-rata
pemakai-
penurunan
ini
BBM
12,7
LPE (KONEBA),
4.
Jakarta, 1991.
Data untuk sektor rumah tangga menunjukkan kenaikan yang sistematis antara tahun 1993 hingga 1998. Hal ini
Kesimpulan
dan
telah diasmnsikan
rumah tangga,
transportasi
5.
dan ke-
Data
BBM
cukup
untuk
berarti
esti-
memberikan
ini
berikut:
1.
ekonomi dan
Konsumsi
listrikan turun
tenagalistrikan.
portasi, listrik
terjadi krisis
moneter.
bahwa ke-
meskipun
industri,
BBM
me-
statistik
ekonomi dan
listrik
energi, khu-
krisis
sifatnya
ekonomi
yang
dis-
6.
Secara
umum
konsumsi
BBM.
BBM
secara
(-4,6 persen)
untuk membuat ramalan-ramaian dan perkiraan masa depan perlu dimulai setelah
309
7.
Usaha-usaha konservasi untuk mengurangi konsumsi energi, meningkatkan efisiensi serta kebersihan
lingkungan ber-
sifat
tor.
Direktorat Jenderal
partemen Pertambangan dan Energi RI. Statistik Perminyakan Indonesia, Monthly Report
August 1998.
Biro Pusat Statistik, Statistik Indonesia 1996,
Jakarta.
krisis
dan jasa
petensi industri
sesuai
perkembangan
di pasar
se-
globalisasi ekono-
peraturan-peraturan ten-
dan bukan
namun
jot"
1997. Statistik
Jakarta.
Abdulkadir, Ariono.
Suripno. 1998. "Kebijaksanaan Konservasi Energi Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan",
Departemen Perhubungan RI, Maret.
KNI-WEC.
gi
BBM
Direktorat Jenderal
PT KONEBA.
Soesastro, Hadi.
Migas Repelita V dan Repelita VI". Dinas Hubungan dengan Pemerintah dan Masyarakat.
karta:
KEPUSTAKAAN
Pertamina.
pengadaan
Kendaraan Bermotor
kasikan).
BBM
1995, Jakarta.
komdunia
Mengatasi Keterancaman
Kebudayaan Lokal
dalam Pembangunan
Upaya Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan
Heru Nugroho
Sejak tahun 1960-an pemanfaatan hasil hutan telah menjadi salah
satu usaha pemerintah di dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akan
tetapi pemanfaatan hasil
hutan melalui pemberian HPH (Hak Pengusahaan Hutan) kepada
pengusaha
telah memunculkan prohlema sosial berupa konflik kepentingan antara penduduk lokal
(petani) dengan pemegang hak konsesi. Oleh sebab itu pemilihan cara yang tepat untuk
memanfaatkan hasil hutan diperlukan bukan hanya untuk mengeksploitasi hasil secara
optimal tetapi
yang lebih penting adalah untuk mencegah gangguan ekologi dan menjaga kelangsungan hidup masyarakat lokal yang sangat tergantung pada hasil hutan. Pemilihan
teknik pemanfaatan dan pengelolaan hutan perlu disertai dengan pemahaman kultur dan cara
produksi masyarakat selain sikap simpati dan empati para pengusaha hutan dan birokrat
terhadap keberadaan masyarakat lokal sehingga tercipta keselarasan sosial di dalam
pola-pola interaksi antara manusia dan alam.
Pendahuluan
DI
HPH
merupakan tahun
konsesi
(SDM)
industri pariwisata,
dan pe-
HPH
di
Bahkan secara
menggalakkan
I.
historis kebijakan
peme-
dalam
nal
siasi
rintah untuk
lik
modalnya
lik
modal
dari
di
an.
bunan" dan menjadi penghasil devisa utama bagi pemerintah kolonial Hindia-Belanini peristiwa tersebut
Devvasa
da.
berulang
sumber daya hutan melalui penguasaan pada pemegang HPH demi penciptaan devisa
negara. Cara produksi hasil hutan tersebut
berupa penebangan kayu, penanaman kembali menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI),
dan pengolahan kayu menjadi kayu lapis,
dan
Iain-lain
tra,
sosial
Orde Baru mengambil kebijakan pengelolaan hutan secara komersial melalui para pemegang HPH. Problema
ketika pemerintah
itu
yang berdomisili
sekitar
kawasan hutan
HPH
memandang bahwa
di
kawasan
itu
merupa-
kan sumber penghidupan, sebagai cadangan perluasan lahan perladangan, dan sekaligus sebagai daerah food security. Sementara para
pemilik
sial"
dan Transmigrasi. Oleh karena itu upaya yang paling bijaksana dalam mengatasi
an,
tinggal di
'
kemungkinan mengembangkan
arif.
'
dan penduduk
wasan tepian hutan dengan perusahaan pemegang HPH atas tanah yang dikuasakan
penduduk
ka-
lu
Manusia dan alam secara historis seladalam kondisi saling mempenganihi. Da-
ri
manusia belum
terlalu
mengganggu kese-
imbangan alam sedang pada tahap perkembangan akhir manusia cenderung merusak
alam. Keseimbangan alam masih tetap terjaga ketika cara produksi {mode of produc-
itu
mengeksploitasi
tion)
fisik
maupun
soj
yang datang
dari
sial.
Namun
HPH
gang-
manusia mulai
bersifat "tidak
maka
arif terha-
'
312
kaum
yang memiliki keyakinan bahwa peradaban manusia dan masyarakatnya berkembang secara linear atau
evolusionis
yang lebih
mana
dalamnya
tersembunyi ideologi bahwa perkembangan
peradaban itu menuju pada tingkat yang
lebih baik.
bahwa
di
Seolah-olah terkandung
makna
dari sekadar
logi,
dan mental manusia. Secara ideal, penciptaan lingkungan hidup tersebut juga mengharuskan kelompok-kelompok sosial mendapat kesempatan untuk
mengembangkan
cara
bunyikan ideologi pentahapan perkembangan menuju yang lebih baik. Pengertian baik
pola-pola tindakan masyarakat dan polapola kebudayaan yang khas yang berkem-
bahwa
nya.
jut
ciri dari
ne-
gara modern Eropa Barat dan Amerika Serikat). Betulkah pandangan ini dapat diper-
tahankan? Konsep "baik" dalam pengertian apa sebetulnya yang hams digunakan?
seperti
ini
maka tahap-tahap
dilalui
dilalui.
negara-
Dalam
ini,
bahwa diperlukan
pencipta-
di-
rinya,
di sekitar
sili
Meskipun
teori
umum
di
sifat
sekitar-
tentang ekologi
juga berlaku pada berbagai tahapan perkembangan manusia, yang intinya menegaskan bahwa manusia mendiami dua dunia, yaitu
sosial.
an,
Dunia alamiah
terdiri dari
air,
tumbuh-
yang keberada-
an dan perkembangannya telah mendahului manusia dalam jutaan tahun. Dunia pranata sosial meliputi produk-produk kebu-
maupun
nilai-nilai
fisik
(hasil
teknolo-
saja
meli-
313
manusia
ngan komponen
teknologi.
ditambah de-
Teknologi pada
spirit
rekayasa dalam rangka manusia menghadapi alam. Teknologi ini berkembang dari
tingkat yang sederhana hingga ke tingkat
yang lebih kompleks. Bebfirapa temuan teknologi dalam sejarah kebudayaan manusia
yang tua adalah ditemukannya benda-benda
seperti batu-batuan, logam-logam, dan api
sosial
kini
mem-
makanan manusia. Dengan logam pohonpohon dapat ditebang dan dengan api po-
yang paling sederhana tersebut ternyata telah mampu mengubah cara produksi dan
mak-semak belukar
dalam
menghasilkan pangan.
Pada masa purba manusia berdiam di bumi ini secara berkelompok dan bersifat berpindah-pindah atau nomaden. Pola hidup se-
ber
se-
maka
Dalam
perti ini
tar
ngail,
dan memetik
Tahap
ini
memproduksi ma-
kanan yang lebih produktif kebiasaan nomaden mereka berubah menjadi menetap
dan membentuk pemukiman atau sedentair.
sebagai slash
mem-
kecuali membakarnya.
and burn
Cara pertanian
dinamakan
agriculture.
seperti ini di
ber-
ta-
lai
mengalami
habis
deteriorasi karena
akan ditinggal-
buhan dan
bersifat
kembangan
ini
Pcrkembangan
tersebut
akan "di-
ini
ribu-ribu tahun
benarnya telah
terjadi
itu se-
pcrkembangan
bio-
digunakan kembali
se-
314
di lingkung-
an masyarakat hutan.
terjadi per-
tidak
non-fisik,
fisik
maupun
semua masyarakat mengalami perkembangan pada jenjang yang sama. Dengan kata
lain, tidak semua manusia mengalami trans-
di sekitar
pat mengatakan
pun tahap perkembangan nasional kita telah masih dalam fase "lepas landas", se-
yang tinggal
yang tinggal
pejti
sifat relativitasnya
di
Mungkin yang dapat dikatakan adalah bahwa masyarakat modern lebih produktif da-
lam ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi di mana akti vitas berladang dan
namun mereka lebih dapat hidup selaras dengan alam. Ada pepatah menyatakan bahwa barang siapa berupaya menundukkan
di Indo-
ini.
nang akan
Masyarakat, Kebudayaan
Sumber Daya Hutan
dan
umum
dapat
berdiri sebagai
peme-
tetapi
yang kalah.
Demikian juga dengan eksploitasi sumber daya hutan, barang siapa yang berupaya melawan hukum ekologi hutan maka
akan berada pada
posisi kalah.
Secara tra-
berbentuk
dayaan
fisik
dan
fisik seperti
mah, jembatan,
non-fisik.
Bentuk kebu-
pisau, jalan,
dan
Iain-lain.
Kebudayaan non-fisik adalah berupa sistem nilai, ilmu pengetahuan dan ideologi.
Kebudayaan ini bersifat relatif sebab perkembangannya tidak sama dan tidak memiliki nilai absolut tetapi setiap masyara-
kat memiliki
ciri
mun dengan
hadirnya
HPH
eksploitasi ber-
semakin
tinggi.
Hingga saat
ini
ada dua
pemikiran besar yang secara diametral saling bertabrakan di Indonesia tentang aki-
pindah-pindah yang dilakukan oleh masyarakat lokal dan merupakan bagian dari ke-
315
LOKAL
MENGATASI KETERANCAMAN KEBUDAYAAN
ekolo-
mengganggu
alang sehingga dapat
ini perlu "digi hutan. Perlakuan seperti
perusakkendalikan" agar tidak melakukan
berdasarkan inan secara berlebihan. Kedua,
sosioloformasi historis, antropologis dan
gis kegiatan
ses
tan; kegiatan
ini tidak
perlu "dikendalikan"
masyarakat
sehingga tidak merusak dan
ti-
ka melakukan
itu
cara
cara terus-menerus tetapi dengan
si-
gir hutan.
se-
klus.
ga
Namun
jadi 'baku
awam
Commans
(1987), seorang
pengamat ke-
budayaan yang hidup berpuluh-puluh tahun di kalangan orang Dayak di Kalimantan Timur, berpendapat
bahwa masyarakat
seperti
akan
alang-alang tetapi setelah 25 tahun
perburuannya.
Orang Dayak
kan hutannya
tidak pernah
mengguna-
panen ka-
di
era
modern
ini se-
bagai berikut:
"Di Asia Tenggara ditemukan banyak bukti
merusak wajah
alam asli, mereka memusnahkan tata lingkungan. Tetapi yang menimbulkan kerusak-
bahwa manusia
seringkali
itu
bangsa
'
asli
di
mema-
316
Secara
umum
di
dalam mciakukan produksi makanan ada dalam adat-istiadat mereka. Dengan kata lain
an
sosial
bam muncul
perusahaan pemegang
Ketika
HPH masuk
fisik
dan
di
sosial
kart^e-
mereka
siklus
pan dan
di
mana
pindah
ini dimulai.
Dayak
di
Namun
bagi masyarakat
Kalimantan Timur cara produksi
ngan peradaban mereka sejak nenek moyangnya. Kalau demikian, sistem perladang-
an berpindah-pindah sudah dilakukan beberapa abad yang lalu jauh sebelum wilayah negara Republik Indonesia terbentuk.
Pendek kata masyarakat Dayak sudah me-
Problem
sum-
ber ekonomi, sebab hasil-hasil hutan seperkayu, rotan, damar, dan Iain-lain dapat di-
Dayak
di
Kalimantan Timur
apabila ingin
pela-
ijin
ku. Apabila
ka hutan
tetapi
cukup menggunakan
si-
ijin
ini
kepada kcpala
memisahkan me-
pi
histo-
teta-
jual di pasar
nya.
maupun
sosial
syarakat
ris
ti
ka.
Bahkan
'
Bagi masyarakat desa hutan, hutan merupakan sumber daya yang menjadi peno-
reka.
eksploilasi
membawa
dampak pada penurunan kcscjahteraan mereka yang dapat mendorong munculnya ke-
han
resahan
daunan bcrwarna
sosial.
lain itu
itu
la-
de-
hijau,
<
ivIENGATASI
317
kan secara
adat.
ditetap-
Membakar mempakan
ak-
tivitas
Jenis
Kedua
umumnya
jenis
adalah
tanaman
Mentimun digunakan
ga bagi
si
hams men-
kali.
menanam
jagung, ubi
Mereka melakukan dengan teknik dan pengetahuan lokal yang memadai. Menurut pengamatan Dove (1988) ada
selama
ini.
tiga langkah
dang-kadang karet
ladang me-
reka.
kan
di sebagian
lain itu
perti
dang
lain
membakar pada
sisi asal
angin dan
mereka juga berbum binatang sekijang, babi hutan, bumng, dan ikan
yang ada
di
tumbuhan hutan
seperti rotan,
damar dan
kayu.
sen-
diri
luar
masyarakat Dayak.
Ada
tiga mitos
umum
yang kebenaran
berkembang secara
maka ladang akan diistirahatkan untuk kemudian ditumbuhi alang-alang. Bagi masyarakat Dayak munculnya padang alang-
Padang alang-
alang menjadi tempat perburuan mereka karena satwa kijang dan babi hutan akan
suk dan
ini
memakan
ma-
tein bagi
an
hasil,
memsak lingkungan
hu-
mereka
lisi
telah
le-
motivasi untuk
di pasar.
Ketiga mitos
itu
ternyata
ti-
hasil penelitiian
318
upaya me-
yang
Problem sosial muncul ketika keseimbangan ekologis masyarakat Dayak terganggu dengan hadirnya pengelolaan hu-
oleh perusahaan-pemsahaan
pemegang HPH.
Ada dua dampak utama yang ditimbulkan
oleh kehadiran
HPH
di hutan
dan wilayah
dampak
Dampak
positif
positifnya adalah
sil
pertaniannya di base
pemsahaan HPH.
camp perusahaan-
modern pemang-
lokal.
maka
hak
bahwa ke-
butuhan uang tunai masyarakat lokal dapat dipenuhi dengan cara menjual hasil-ha-
banyak
tiba-tiba
lagi atas
SDM,
se-
kuali-
tas
yang
maka
akan
semakin
Hasil-hasil pertanian
tu-
tinggi.
Ini
nya keresahan
perti sabun,
gula,
Dampak
negatif kehadiran
se-
HPH
bagi
siklus
sosial ka-
mode
haan pemegang
HPH maka
di
saja.
sosial atau
itu
sosial
pemahaman
dan simpati
an,
pemegang
dan
partisipasi
lokal diper-
le-
untuk memban-
perkembangan masyarakat
lukan
yang
itu
dari perencana
HPH
sikap em-
pembangun-
Desa Hutan
di
Indonesia.
siklusnya ku-
Bahkan ditemu-
di-
yang semakin
tivitas
terbatas.
Akibatnya produk-
an, Transmigrasis
Dalam
ketela po-
hon
di
319
nya
tensi adat-istiadat
mudah
katkan
kemampuan
tetapi
ngan kata
produktivitas material-
lain,
kebudayaan Jawa. Pertanian berladang harus diberi hak hidup bukan untuk diganti-
lah departemen
indikasi
liki
nasib
kaum peladang
berpindah.
'
belum
berhasil
membuat
Ngo
masih
bersifat
seyog-
proses produksi.
Upaya
ini
akan mence|
HPH
fat asing
mengatasi kaum
membingungkan masya-
ngunan
terlalu
Olch karcna
itu
alternatif
pembangunan
yang
berarti harus
berwa-
industri tersebut.
pertani-
itu
ri
pembangunan
ini
le-
orientasi
KEPUSTAKAAN
Coomans, Mikhail. 1987. Manusia Dayak: Dahulu, Sekarang,
Masa
Depart. Jakarta:
PT
Gramedia.
Mada
University
Press.
13
Peladang" dalam
Oktober, 51-58.
|
'
Media.
Sayogyo dan Pudjiwati Sayogyo. 1983. Sosiologi Pedesaan (2). Yogyakarta: Gadjah Mada
wasan
historis
University Press.
j
Para Penulis
Ariono Abdulkadir.
Wakil Ketua Yayasan
Hadi
Institut Indonesia
Soesastro.
Heru Nugroho.
Staf Pengajar jurusan Sosiologi
Pascasarjana, Universitas Gadjah
Ign.
Ismanto
M.
Sudibjo.
Mangara Tambunan.
Pengunis Pusat ISEI dan Managing Director Center
for
(CESS), Jakarta.
Patrick Merloe.
Anggota Senior untuk Proses Pemilihan, Lembaga Demokratik Nasional untuk Urusan
Intemasional
Sigit
Rochadi.
Jakarta.
Naskah
spasi,
sepanjang 20-30 halaman kuarto, termasuk referensi dalam bentuk catatan kaki
dan/atau daftar bacaan. Pengiriman naskah hendaknya disertai disket 3/4" dengan
isinya.
tulisan
yang
dan riwayat hidup singkat penulis. Untuk tulisan-tulisan yang dimuat disediakan
imbalan yang pantas. Naskah-naskah yang tidak dimuat akan dikembahkan jika
disertai
ANALISIS CSIS.
Langganan
Rp
Alamat
Tanah Abang
111/23-27, Jakarta
10160