0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
56 tayangan15 halaman
1. Sudisman menjelaskan tanggung jawabnya kepada rakyat Indonesia sebagai komunis.
2. Ia mengkritik proses pengadilannya yang tidak terbuka untuk umum dan tidak adil.
3. Sudisman menjelaskan definisi rakyat menurut pandangannya sebagai buruh, petani, dan intelektual revolusioner.
1. Sudisman menjelaskan tanggung jawabnya kepada rakyat Indonesia sebagai komunis.
2. Ia mengkritik proses pengadilannya yang tidak terbuka untuk umum dan tidak adil.
3. Sudisman menjelaskan definisi rakyat menurut pandangannya sebagai buruh, petani, dan intelektual revolusioner.
1. Sudisman menjelaskan tanggung jawabnya kepada rakyat Indonesia sebagai komunis.
2. Ia mengkritik proses pengadilannya yang tidak terbuka untuk umum dan tidak adil.
3. Sudisman menjelaskan definisi rakyat menurut pandangannya sebagai buruh, petani, dan intelektual revolusioner.
birokrat yang dikenal oleh Rakyat sebagai kaum kabir
URAIAN TANGGUNG-JAWAB [kapitalis birokrat] atau kaum pencoleng kekayaan negara Oleh Sudisman, Djakarta 21 Djuli 1967 menurut istilah Bung Karno. Tanggung jawab saya kepada Rakyat adalah sekaligus Sdr Hakim Ketua dan para Hakim yang terhormat. merupakan tanggung jawab kepada Partai Komunis Sdr Oditur dan Oditur-Oditur Pengganti yang terhormat. Indonesia. Sungguh sayang bahwa sidang-sidang Mahmilub Sdr-Sdr Pembela yang terhormat. yang mengadili perkara saya ini tidak disiarkan oleh RRI Dalam sidang Mahkamah Militer Luar Biasa dengan singkatan seperti halnya dengan sidang-sidang Mahmillub yang lalu MAHMILUB ini, izinkanlah saya menyampaikan terimakasih atas sejak mengadili perkara Sdr. Dr. Subandrio. Yah, walaupun kesempatan dan waktu yang diberikan pada saya untuk tidak disiarkan oleh RRI, saya yakin bahwa secara "getok- menyampaikan perasaan dan pikiran, dan mengemukakan Pokok- tular", secara berantai akan sampai pada mereka, sebab Pokok Persoalan sebagai berikut: "mondblad", suara dari mulut kemulut, adalah lebih cepat tersiar daripada "staatsblad", suara Pemerintah Sdr. Mayor POKOK PERTAMA : PENGANTAR Suwarno.SH, Ketua Team Asisten Pembelaan Mahmillub, Sdr Hakim Ketua yang terhormat, pernah menyatakan bahwa dihadapkannya saya di depan Untuk sempurnanya sesuatu masalah biasanya diiringi oleh suatu Sidang Mahmillub ini adalah penting, sebab mempunyai pengantar. Pengantar sebagai pembuka pintu gerbang kejelasan arti nasional dan internasional. Sdr Mayor Udara Trenggono untuk mencegah supaya tidak tersungkur dalam mencari dan SH pernah menjelaskan bahwa sidang Mahmillub adalah meraba dalam kegelapan, supaya tidak "struikelen in het zuken en suatu "fair trial", suatu peradilan yang jujur (fair). Ini tastenin het duister". semestinya berarti peradilan yang terbuka. Dan Sdr LetKol. Pengantar ini hendak saya gunakan untuk menerangkan arti judul Subari SH pernah menerangkan kepada sdr ex Brigjen. uraian. Suparjo, bahwa maksud sdr Jenderal Suharto mengadakan Saya lama mengendapkan diri dalam mencari judul uraian yang Mahmilub yang terbuka untuk umum, adalah agar Rakyat tepat, sesudah meringkuk ditahan dalam sel berukuran 2 M 20 cm dapat menilai tentang beleid Pemerintah dalam mengadili kali 3 M 60 cm selama lebih dari 7 bulan atau kongkritnya 211 perkara-perkara yang berhubungan dengan G-30-S hari terhitung Mulai 6 Desember 1966; sesudah 14 kali diperiksa [Gerakan 30 September]. langsung selama 18 hari yang berlangsung tidak kurang dari 70 Dikatakannya pula, bahwa bagaimana nanti penilaian jam pemeriksaan dan menghasilkan Berita Acara Pemeriksaan Rakyat atas dirinya akan diserahkan kepada Rakyat. setebal 152 halaman; sesudah mengalami keseluruhan Sesuai dengan keterangan-keterangan sdr Mayor Suwarno pemeriksaan pendahuluan sebanyak 40 kali; sesudah mendapat SH, sdr Mayor Udara Trenggono SH dan sdr Letkol Subari bantuan kiriman sekedar makanan dan pakaian dari TEPERPU SH tersebut di atas semestinya logis kalau seluruh [Team Pemeriksa Pusat] sebanyak l6 kali; dan sesudah mendapat persidangan Mahmillub ini disiarkan RRI. Sesuatu yang sekedar pemeriksaan dokter sebanyak 9 kali. Dalam pengendapan logis tapi politis dipandang bisa merugikan Pemerintah, diri itu saya menemukan judul jang tepat, yaitu: pihak Pemerintah yang kuasa bisa saya berwenang untuk mengesampingkan logika tersebut. Singkatnya, sesuatu URAIAN TANGGUNG JAWAB yang logis bisa dionlogiskan, sedangkan yang onlogis bisa Kenapa tidak memilih judul lain? dilogiskan. Sebagaimana sidang Mahmillub sekarang ini Misalnya "Pidato Pembelaan'. Saya sengaja tidak menamakan adalah terbuka tapi tertutup, dan bersifat umum sesuai uraian saya ini suatu pembelaan, karena suatu pembelaan harus dengan pengumuman di koran-koran yang dihasilkan oleh memiliki persenjataan yang lengkap baik di bidang teori Marxisme- briefing para petugas militer kepada para wartawan yang Leninisme maupun di bidang-bidang lainnya. Persenjataan itulah tidak diumumkan. Inilah yang dinamakan serba umum tapi yang justru tidak saya miliki karena persediaan perpustakaan tidak umum, yang menurut bahasa Rakyat sederhana tidak saya miliki, tidak ada ditangan saya, sehingga segala sesuatu adalah sama dengan "didikte", artinya tidak demokratis. yang saya uraikan ini semata-mata hanya didasarkan kepada Jika wartawan yang bersangkutan berani menyimpang dari ingatan-ingatan yang masih tersimpan dalam otak selaku ketentuan briefing bisa diistirahatkan, di dalam "hotel pro "supreme headquarters" yang terdiri dari 3 kompartemen, ialah: deo". Ya jika diketuk rasa - keadilan saya, maka rasa 1. Fantasi, imajinasi, emosi; keadilan saya tidak mengangguk membenarkan tapi dengan 2. Intelek yang menggali pikiran-pikiran dan ide; lantang menyatakan bahwa semua hal itu adalah tidak adil 3. Memori dan kontrol gerak tubuh. bagi kepentingan Rakyat banyak. Ini kalau didasarkan Karena keterbatasan pengetahuan teori Marxisme-Leninisme yang kepada rasa keadilan saya. Tapi saya tahu, ini adalah ada pada saya, maka saya menyisihkan judul "Pidato Pembelaan" politik yang tidak usah direntang-panjangkan. saya berpendirian bahwa pengetahuan seseorang itu terbatas. Oleh karena itu saya berusaha keras supaya seluruh Seseorang bisa mengetahui banyak, tapi tidak bisa tahu semua. uraian saya ini dapat dijelujuri oleh benang merah Jika seseorang itu berani menyatakan "Saya tahu semua", maka tangkisan saya pada saat sidang hari pertama, ketika saya akibatnya tidak lain kecuali tidak mau mendengarkan pendapat diberi kesempatan mengemukakan exceptie, yaitu antara orang lain. lain sbb: Saya selalu berusaha dengan keras untuk mendengarkan PERTAMA : Semua tindakan saya adalah tindakan pendapat orang lain memang pernah terlintas, yaitu, "PKI politik jang saya la kukan berdasarkan MENGGUGAT". Judul agung demikian tak mungkin saya pakai keyakinan Komunis saya; dalam keadaan serba terisolasi, hidup sebatang kara di dalam sel KEDUA : Pengertian hukum bagi saya adalah tanpa diskusi dengan seorang kawanpun. Daripada berlayar exposi atau pernyataan dari kekuasaan sendirian dalam keagungan judul uraian, saya berpendapat lebih yang ada; baik mendamparkan diri pada judul sederhana, "Uraian Tanggung KETIGA : Saya tidak setuju dengan Jawab". kebijaksanaan politik pemerintah Tanggung-jawab kepada siapa? Dengan sendirinya tanggung jawab sekarang. kepada Rakyat. Siapakah yang dimaksud dengan Rakyat itu? Saya mengucapkan terimakasih kepada sdr Oditur yang Rakyat ialah : kaum buruh, kaum tani, burjuasi kecil di luar kaum terhormat yang telah banyak mensilat soal-soal teori tani termasuk kaum intelektual revolusioner, dan burjuasi Marxis-Leninis sehingga menyegarkan ingatan saya kembali nasional yang anti-imperialis dan anti tuan tanah (anti-feodal). setelah absen selama 7 bulan dalam mempelajari Kaum buruh, kaum tani dan burjuasi kecil di luar kaum tani Marxisme-Leninisme. termasuk kaum intelektual revolusioner adalah Rakyat pekerja Juga terimakasih pada Sdr Oditur yang terhormat yang dan merupakan tenaga penggerak revolusi dalam tahap revolusi telah mengemukakan dalam dakwaanya bahwa perbuatan yang nasional dan demokratis, dalam tahap revolusi yang anti saya adalah suatu politiek misdrijf yang di dalam tata imperialis dan anti feodal. hukum Indonesia belum terdapat peraturannya jang Sedangkan burjuasi nasional adalah sekutu tambahan, sebab khusus di dalam U.U. tersendiri dan di dalam tata sesuai dengan watak bimbangnya, maka burjuasi nasional dalam perundang-undangan Hukum Pidana Indonesia hingga batas-batas tertentu dan untuk periode tertentu saya bisa sekarang belum terdapat U.U. (kodifikasi) khusus tentang konsekwen anti imperialis dan anti tuan tanah. Inilah pengertian delik-delik politik. Sungguh saya sayangkan bahwa Sdr saya tentang Rakyat. Berdasarkan pengertian itu maka saya Oditur yang terhormat dalam memperkuat alasan- samasekali tidak merasa terikat untuk bertanggung-jawab kepada alasannya menggunakan, selain dari Mr.Drs.E. Utrecht, musuh-musuh Rakyat. Siapakah yang dimaksud dengan musuh- kutipan-kutipan tafsiran antara lain dari Simons, musuh Rakyat itu ? Musuh-musuh Rakyat ialah kaum imperialis, Stammler, Mr. Robert Van Deputte, Van Bommelen dan Van Hattum, Mr. C. Noyon, Langemeyer yang umumnya sarjana- Bagi PKI, disiplin dimaksud untuk menyelenggarakan sarjana dari negeri Belanda yang pernah menjajah Indonesia. Saja pekerjaan dengan tepat dan baik. Dan suata pekerjaan akan lebih bisa tegak berdiri dalam mendengarkan pembacaan baru dapat diselenggarakan dengan tepat dan baik kalau dakwaan seandainya alasan-alasan tersebut dilandasi oleh disertai dengan kesetia-kawanan atau solidaritas, dan pendapat-pendapat Sarjan-Sarjana Hukum Indonesia sendiri, untuk kesetia-kawanan harus berani berkorban, sebab seperti Sdr Prodjodikoro SH, Sdr Susanto SH, Sdr almarhum tanpa berani berkorban menundukan kepentingan pribadi Wirjono Djokosutono SH, dan sebagainya, sehingga terpancang bagi kepentingan umum tidak akan mungkin tercapai kuat kepribadian Indonesia yang saya junjung tinggi dan saya solidaritas, tidak akan mungkin tercipta persatuan dan bela. kesatuan antara yang memimpin dan yang dipimpin, tidak Saya sebagai seorang Komunis, putera Indonesia, malu bahwa akan mungkin tergalang persatuan dan kesatuan antara pada zaman Belanda sebelum Perang Dunia Kedua ditahan oleh Bapak dan anakbuah Itulah sekedar uraian tentang moral pemerintah Kolonial Belanda karena persdelict dan dituduh Komunis. melanggar pasal-pasal Engelbrecht, pada zaman Belanda sesudah Berdasarkan moral Komunis itu diterapkan pelaksanaan Perang Dunia Kedua ditahan lagi oleh pemerintah Kolonial "Centralisme demokrasi", yaitu centralisme yang didasarkan Belanda dituduh melanggar pasal-pasal Engelbrecht, dan pada kepada demokrasi dan demokrasi yang dipusatkan, dimana zaman R.I. yang sudah merdeka hampir 22 tahun masih juga dipadukan pertanggungan-jawab kolektif dengan dituntut melanggar pasal-pasal Engelbrecht.. Bukunya itu-itu juga. pertanggungan-jawab perseorangan. Inilah salah satu ciri kenapa PKI menganalisa bahwa Indonesia Berdasarkan moral Komunis itu saya usahakan dengan adalah masih setengah jajahan atau belum merdeka penuh. sekuat tenaga untuk dalam derita, dalam kesulitan di Selain itu cirinya ialah belum terkikis habis Imperialisme dan sisa- tengah-tengah petir menyambar dan mati menghadang sisa feodalisme dari persada bumi Indonesia. Saya terus terang tetap melaksanakan "tiga satu", yaitu satu pikiran, satu tidak setuju jika "des Konings" harus dibaca "Presiden" sebab kita hati, dan satu tujuan. hidup tidak dalam suatu "Koninkrijk" (Kerajaan), tapi dalam suatu Satu pikiran ialah pikiran Marxis - Leninis, satu hati ialah "Republik Indonesia" yang saya cintai. hati Komunis, dan satu tujuan ialah perobahan Juga saya tidak setuju jika "ministerieele verandwoordelijkheid" fundamentil nasib Rakjat, dari hidup miskin menjadi hidup dalam hal ini pemerintah Belanda diidentikan dengan "Kabinet layak, dan dari "serba salah" menjadi "serba benar". R.I." - sebab jiwanya sama sekali lain. Tetapi kalau "Staten Dengan landasan "tiga satu" itulah saya berusaha keras Generaal" disamakan dengan M.P.R.S. [Majelis Permusjawaratan dalam menjalankan tugas, sebab saya selalu bersemboyan Rakjat Sementara], bukan pilihan rakyat sekarang, terserah berdasarkan pepatah Inggris "be mindful of your task, and kepada Saudara Oditur jang terhormat. do it right, for a task is noble". Senoga ada persamaan pengertian dengan Saudara Oditur yang Tarjemahannya kurang-lebih sebagai berikut: "curahkan terhormat mengenai hal ini. penuh pikiran kepada tugasmu dan laksanakanlah dengan baik, sebab tugas adalah suci". Kembali kepada masalah tanggung-jawab, saya berpendapat Dengan"tiga-satu" itulah saya melangkah dengan satu bahwa setiap tanggung-jawab tidak mungkin kokoh, kalau tidak tekad seperti yang telah saya rumuskan dalam suatu disemen dengan tekad. Oleh karena itu saja memilih: pernyataan tertanggal 21 Desember 1966 yang saya POKOK KEDUA: TEKAD sampaikan kepada para sdr Pemeriksa saya, yaitu : Sdr. Saudara Hakim Ketua yang terhormat. LetKol. Ali Said SH., Sdr. LetKol. Durmawel SH. dan, Sdr Sejak sepasukan "Operasi Kalong" bersama kawan Sujono Pradigdo LetKol. Subari SH. Ketua Komisi Verifikasi CC-PKI datang menggerebeg tempat tinggal Lengkapnya, pernyataan itu adalah sebagai berikut: saya dikampung tergenang air Tomang, dan menangkap saya, PERNJYATAAN SUDISMAN maka saya membulatkan diri dalam tekad antuk "teguh dan Para Sdr Pemeriksa yth. tenang". Saya tertangkap pada tanggal 6 Desember 1966 di daerah Tekad saya pada waktu itu bersumber pada moral Komunis. terpencil Tomang, dalam juang terkepung lawan, tepat Pengertian moral bagi saya, ialah : "norma-norma atau ketentuan- setahun sesudah Kawan Njoto tertangkap. Peristiwa ini ketentuan yang mengatur kebebasan aktivitas seseorang sesuai sungguh sesuatu adegan yang mengharukan, persamaan dengan kedudukan kelasnya". waktu mengibaratkan persamaan nasib dan Perdasarkan pengertian ini, maka moral Komunis adalah: sepenanggungan. 1. Bersikap jujur; Keharuan itu menghujam makin dalam dan makin dalam 2. Bersatu; lagi, karena tertusuk kehalusan tindak para Sdr Pemeriksa 3. Berdisiplin; yang dengan ramah masih memberikan kesempatan 4. Bersetia-kawan; dan terakhir untuk memaparkan kata-kata akhiran saya 5. Berkorban. sebagai pejuang Komunis menjelang akhir tahun 1966. Dalam PKI senartiasa diutamakan dan ditanamkan kejujuran Serba kebetulan, kalau tidak boleh dikatakan serba sebab dengan jujur terhadap satu sama lain, akan mudah dicapai istimewa, bahwa akhir tahun mengakhiri hidup seorang persatuan melalui suatu perjuangan. Komunis. Betapa tidak mengharukan! Persatuan itu sendiri bergerak dan berkembang sehingga terjadi Dari haru, tergugahlah lubuk hati saja untuk ketidaksatuan dalam persatuan jang perlu diperjuangkan lagi mengucapkan terima kasih atas segenap daya upaya yang untuk mencapai persatuan kembali, demikian seterusnya, telah ditempuh oleh para Sdr Pemeriksa yang dengan sehingga menurat hukumnya persatuan itu relatif dan perjuangan penuh kesabaran telah berikhtiar untuk mengubah tekad itu mutlak untuk mencapai persatuan. saya memilih "jalan-mati" menjadi "jalan-justisi". Juga tidak Hasil perjuangan dalam persatuan itu adalah mengkikis sesuatu mungkin pernyataan terima kasih saya begitu saja saya yang usang dan menumbuhkan yang baru dan maju, sedangkan lewatkan, tanpa mengulang, sekali lagi mengulang kembali, pertumbuhan dari yang maju, pasti mendapat perlawanan dari terima kasih saya atas adanya pengertian dari pihak para yang usang. Sdr Pemeriksa mengenai pikiran dan perasaan saya jang Hukum itu juga berlaku dalam PKI, kongkritnya hasil perjuangan terpancang dalam hati : untuk mensenyawakan sikap dalam persatuan itu menelorkan keputusan yang harus ditaati dan dengan massa anggota PKI yang telah tertembak mati, dilaksanakan tanpa pamrih. untuk melaraskan diri dengan sikap mati pemimpin- Inilah disiplin, sebab "dedication of life" tidak mungkin dijalankan pemimpin utama PKI, DN Aidit, MH Lukman, Njoto dan tanpa disiplin. Sakirman, dan untuk memikul tanggung ja wab terhadap Arti disiplin yang berasal dari perkataan disipel adalah murid, ratusan ribu korban massa progressif karena kegagalan G- penganut atau apostee. Jadi disiplin adalah keputusan yang harus 30-S. dilaksanakan oleh penganut-penganutnya, sama halnya dengan Sajapun mengerti dengan baik, bahkan menghormati, bobot disiplin dikalangan ABRI yang terumuskan dalam marga kelima uraian yang diajukan para sdr Pemeriksa yang tetap dari Sapta Marga yaitu: menganjurkan saya supaja mengambil "jalan - justisi". "Kami prajurit Angkatan Perang Republik Indonesia memegang Timbul pertanyaan. Kenapa justru saya yang harus memilih teguh disiplin, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung "jalan-justisi". padahal kawan-kawan kasih sayang se-team tinggi sikap dan kehormatan prajurit." saya dalam memimpin PKI, DN.Aidit, MH Lukman, Njoto Berdasarkan ulasan ini, terang bahwa disiplin PKI bukannya suatu dan Sakirman telah merentas "jalan-mati" untuk "Kadaver Discipline", bukannya "disiplin mati", dan seorang kehormatan PKI ? Komunis bukannya "manusia robot", tapi seorang Komanis adalah Mereka berempat telah mati tertembak tanpa "jalan-justisi". manusia biasa yang berpandangan dunia materialisme-dialektik Mereka berempat adalah saya, dan saya adalah mereka dan histori (MDH). berempat, sehingga solidaritas Komunis mengharuskan saya untuk menunggalkan sikap saya dengan mereka berempat kegagalan itu sebagai ibu kemenangan. Hukum perjuangan dan memilih "jalan mati". Saya dengan mereka berempat telah menentukan: berjuang gagal, berjuang lagi, gagal lagi, berpanca-kawan, artinya, berlima telah bersama-sama berjuang, gagal ....... akhirnya menang. Kemenangan hanya membangun kembali PKI sejak tahun 1951, dari kecil menjadi ada pada mereka yang berani menghadapi kesukaran dan besar, dari berpolitik salah menjadi berpolitik benar, dari terisolasi berani berjuang. Dan untuk menang harus berani menjadi berfrontluas, dari kurang belajar teori menjadi mulai menempuh jalan panjang. Saya menyadari, bahwa belajar teori Marxisme - Leninisme, dan karena tidak menguasai kegagalan dalam perjuangan disebabkan karena kesalahan- teori Marxisme - Leninisme secara kongkrit kemudian berakhir kesalahan. Demikian halnya dengan kegagalan G-30-S, terpelanting dalam kegagalan' G-30-S yang membawa kerusakan karena adanya kesalahan-kesalahan PKI yang menumpuk berat pada PKI. Saja pribadi terlibat dalam G-30-S yang gagal. untuk masa yang panjang, antara lain: Kegagalan ini berarti pula kegagalan saya dalam memimpin PKI, PERTAMA: dibidang,ideologi ialah subjekitivisme yang sehingga mendorong menjadi unggulnya pihak lawan politik PKI. bersumber pada lautan burjuis kecil dan bersumber pada Keunggulan kaum kanan dalam kontradiksi kekuatan kanan, cara kerja kepicikan burjuis kecil. Ini berarti, meninjau kekuatan tengah dan kekuatan kiri didalam negeri. Karena gagal, sesuatu hanya dari satu segi saja, tidak secara menyeluruh berarti kalah dan hukumnya bagi pribadi seorang pejuang yang sehingga menghadapi kenyataan itu tidak sebagai sesuatu gagal dan kalah digenggaman tangan lawan tidak ada lain, kecuali yang utuh, tetapi sebagai sesuatu yang sepotong-potong. Ini "MATI". Jadi, bagi saya - "jalan-justisi" - akan berakhir pada "mati, mengakibatkan pada saat PKI besar melupakan dan - "jalan-mati" - akan berakhir pula pada "tidak-hidup'. Dua kewaspadaan bahwa kaum imperialis bersama dengan jalan itu bertitik akhir sama. Itulah persamaannya, letak kaum reaksioner dalam negeri bisa menjadi kalap untuk perbedaannya ialah dalam jarak, yang satu berjarak panjang menyergap. Dalam keadaan demikian sesungguhnya bernama "jalan-justisi", sedangkan yang lainnya berjarak pendek dibutuhkan kepandaian Marxis-Leninis untuk secara bernama "jalan mati". Saya memilih jalan pendek ini - "jalan mati" ilmiah menghitung imbangan kekuatan secara kongkrit dari jalan berlima menungal jadi satu, jalan yang telah dilalui oleh kedua belah pihak, dari kekuatan PKI sendiri dan dari kawan-kawan DN Aidit, MH Lukman, Njoto dan Sakirman. kekuatan lawan. Dan dalam mengatur gerakan sangat Jika saya menempuh "jalan-mati' dengan menggunakan "hak tidak dibutuhkan disamping keberanian adanya kepandaian mau menjawab pertanjaann-pertanyaan", maka ini berarti, bahwa: revolusioner dalam menentukan waktu yang tepat dan Bukannja saya nekad, sebab kalau mau nekad, sewaktu ditangkap memimpin gerakan. Faktor-faktor ini tidak dipenuhi oleh G- saya melawan alat-alat negara jang mengurung rumah. Tidak, saya 30-S, sehingga menyebabkan kegagalannya. Ditambah lagi tidak mau mati dikenal sebagai seorang konyol; gerakan itu terpisah samasekali dari kebangkitan massa. Bukannya saya putus - asa, sebab kalau berputus-asa, dalam sel Padahal menurut pengumuman-pengumuman Dewan tahanan saya mencoba untuk bunuh diri. Tidak, saya tidak mau Revolusi tujuan G-30-S adalah baik, yaitu: mencegah mati dikenal sebagai pengecut; adanya diktatur militer, mengkonsekwenken Nasakomisasi Bukannya saya ingin berambisi manjadi pahlawan, sebab seorang di semua bidang, dan bertindak kepada segenap bentuk pahlawan tidak ada yang gagal dalam perjuangannya, kalau penyelewengan dibidang finansiil dan ekonomi. Saya setuju terpaksa gugur seorang pahlawan gugur di medan pertarungan. dengan G-30-S karena hendak membela dan tetap Tidak, saya bukan salah-satu dari mereka; mempertahankan politik kiri R.I. Bukannya saya tidak mencintai keluarga, terutama isteri, anak Selain subjektivisme pada diri pimpinan PKI dihinggapi sebab aeluruh perjuangan saya sebagai Komunis justru saya revisionisme - modern yang bersumber kepada abdikan untuk kepentingan Rakjat artinya, kalau Rakjat menang, pemburjuisan diri setelah berposisi di lembaga-lembaga maka Rakjat berbahagia, dan dalam kebahagiaan Rakjat itu negara. termasuk kebahagiaan keluarga, isteri - anak saya yang saya Kelemahan-kelemahan ideologi tersebut diatas cintai. Tidak, bukannya saya tidak mencintai keluarga, isteri - menyebabkan adanya konsep-konsep teori dengan anak, tapi justru kebalikannya, saya sangat mencintai mereka. burjuasi. Suatu contoh "Manipol [Manifes Politik] adalah Jelas-jemelaslah, bahwa saya bukannya seorang yang nekad, program bersama". Perumusan ini tepat". Tapi menjadi bukannya seorang yang putus-asa, bukannya seorang yang ingin keliru setelah ditambah "jika Manipol sebagai program berambisi menjadi pahlawan, dan bukannya seorang yang tidak bersama dilaksanakan dengan konsekwen, maka.sama mencintai istri anak, tapi saya hanya sebagai seorang Komunis dengan program PKI". Manipol sebagai program bersama yang mau bersetia-kawan menempuh "jalan-mati" jalan berlima meliputi juga kepentingan kelas Kapitalis (burjuasi) tetap menunggal jadi satu. mempertahankan adanya exploitasi terhadap kaum buruh. Berlima kita pernah dihadapkan kepada pemeriksaan, membela Padahal program PKI adalah Sosialisme yang pendirian PKI yang tidak menyetujui kebijaksanaan politik menghapuskan sama sekali "exploitation de l'homme par Pemerintah R.I pada 8 Juli 1960. Berlima kita diperiksa bersama, l'homme", menghapuskan penindasan manusia atas dan berlima kita bebas bersama. Kita berlima selalu bersama. ya, manusia. Jadi kaum Kapitalis Indonesia tidak mungkin saya hanya sebagai seorang Komunis yang telah berbicara sesuai dibawa sampai ke Sosialisme, mereke akan melawan dengan keperluan, dan selanjutnya menggunakan "hak tidak Sosialisme. Buktinya sesudah G-30-S gagal, mereka menjawab pertanyaan", sebab banyak dokumen yang sudah tersita menuntut penghapusan Manipol, sebab Manipol oleh kekuasaan militer sekarang. Dokumen-dokumen itu telah menentukan bahwa hari depan revolusi Indonesia adalah berbicara sendiri tentang PKI dan perjuangannya membela Sosialisme dan bukannya Kapitalisme. kepentingan Rakjat banyak. Demikianlah persoalan yang menyangkut kelemahan Jadi, berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, menurut ideologi yang telah tertera dalam otokritik PKI. pendapat saya, bukanlah sesuatu yang berlebih-lebihan setelah KEDUA: di bidang politik pimpinan PKI telah tepat kawan berempat saya tertembak mati, maka sayapun berhak menggariskan pentingnya "bersatu dan berjuang" dalam memilih dengan tulus-ikhlas jalan yang sama - "jalan-mati", untuk politik ber-front. Tapi dalam prakteknya PKI tenggelam kita berlima. "Jalan-mati" ini saja kira samasekali tidak menyalahi dalam bersatunya" dan kurang "berjuangnya". Ber-front dengan perintah-harian dari kekuasaan militer sekarang yang berarti bersama dengan kelas-kelas lain, sehingga wajar secara umum telah memerintahkan tangkap hidup atau mati". harus dilakukan perjuangan kelas untuk kepentingan Apakah ini artinya ? Bagi saya, ini berarti, saya telah dinyatakan tenaga-tenaga penggerak revolusi, yaitu: kaum buruh, kaun sebagai "vogelvrij verklaard", ditangkap hidup pasti mati", dan tani penggarap dan burjuasi kecil lainnya bukan tani. ditangkap mati tidak diperkarakan. Tanpa perjuangan, pekerjaan front menjadi mati, dengan Ini memperkuat keyakinan saya, bahwa "jalan-justisi" berakhir perjuangan, pekerjaan front menjadi hidup. Hal ini pada mati dan "jalan-mati" juga berakhir pada mati. dibuktikan dengan pekerjaan Front Nasional jang lalu, Merang benar, bahwa ada mati karena ada hidup, dan setiap dimana keputusan-keputusannya tidak dicapai mela lui hidup ditutup dengan mati. Jika saya mati sudah tentu bukannya perjuangan maka Front Nasional kurang hidup. berarti PKI ikut mati bersama kematian saya. Tidak, sama sekali KETIGA: dibidang organisasi pimpinan PKI tidak tidak. Walaupun PKI sekarang sedang rusak berkeping-keping, konsekwen melak sanakan metode menyelesaikan saya tetap yakin bahwa ini hanya bersifat sementara dan dalam kontradiksi dalam Partai dengan kritik dan otokritik. Ini proses sejarah nantinya PKI akan tumbuh kembali, sebab PKI mengakibatkan disatu pihak adanya liberalisme, den di adalah anak zaman yang dilahirkan oleh zaman. Tumbuhnya pihak lain adanya komandoisme. Tanpa kritik/ottokritik kembali PKI tidak tergantung kepada adanya kita berlima yang kita menjadi tidak kritis dan kritik dari bawah menjadi telah gagal memberikan pimpinan. Dengan berbagai jalan yang tidak berkembang. berat dan sulit PKI akan menemukan kembali cara-caranya untuk Kesalahan PKI dibidang ideologi, politik dan organisasi tumbuh kembali dengan tenaga-tenaga yang jauh lebih segar tersebut diatas telah tercantum dalam otokritik PKI yang daripada kita berlima. Mereka pasti akan menjadikan kegagalan- sudah ada ditangan kekuasaan militer sekarang. Segi positif dari kegagalan G-30-S ialah menggugah PKI untuk meneliti dengan rongga dada yang penuh digenggangi kemegahan kesalahan-kesalahannya dan menelorkan otokritiknya. Dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, otokritik itu, saya yakin, bahwa dalam proses sejarah nantinya dengan hati berdebar mengiringi melodi mars kelas buruh generasi baru dari PKI akan menarik pelajaran sebaik-baiknya. sedunia Internasionale, Generasi baru itulah yang akan menjadikan PKI sebagai Partai dengan sinar mata tajam mencahyai sembojan "Hidup PKI". yang benar-benar Marxis-Leninis, memiliki program agraria dengan seru kalbu bertalu "Kaum Buruh seluruh Dunia, revolutioner yang tepat, bebas dari segenap oportunisme dan Bersatulah!". revisionisme modern. PKI yang demikianlah yang akan mampu Sekian. memecahkan masalah fundamentil Rakjat Indonesia, yaitu revolusi Jakarta, 21 Desember 1966 agraria bersenjata kaum tani, berlandaskan front persatuan Pembuat Pernyataan nasional yang luas, persekutuan kelas buruh dan kaum tani ttd dibawah pimpinan kelas buruh PKI yang demikianlah jang pasti SUDISMAN dalam kata-kata dan perbuatan dapat sungguh-sungguh mengintegrasikan diri dengan Rakyat banyak, sesuai dengan idam- Tekad saya tersebut diatas, ialah tekad untuk idaman dua bait sajak saya dalam Rumah Tahanan Militer (RT) menggunakan "hak tidak menjawab pertanyaan" dengan Jakarta, jang berjudul: maksud supaya saya dapat menyatu-ragakan diri dengan SAMODERA BERPANTAI KRAKATAU sikap menempuh "jalan mati" sebagaimana sudah dialami Samodera berpantai krakatau oleh kawan-kawan Aidit, Lukman, Njoto dan Sakirman, krakatau berpantai samodera ternyata tidak dapat diluluskan oleh yang berwajib, saya samodera pantang asat tidak bisa menepuk sebelah tangan. Mencegah supaya walau prahara bergunjing jangan sampai saya dituduh "mau mengulur-ulur" krakatau tak menekuk penyelesaian perkara "atau mau mendelay perkara", maka walau taufan membadai. saya kemudian menyelaraskan diri dengan kehendak para Samodera itulah rakyat sdr Pemeriksa dan memasuki pemeriksaan pendahuluan. krakatau itulah partai Salah satu jawaban saya terhadap pertanyaan penting para keduanya saling mempantai sdr Pemeriksa, ingin saya paparkan dalam: samodra berpantai krakatau POKOK KETIGA: Disekitar PKI dan G-30-S. krakatau berpantai samodera Sdr Hakim Ketua yth. Hanja dengan PKI yang memenuhi syarat-syarat seperti tersebut Pada tanggal 3 Januari 1967 para Sdr Pemeriksa diataslah akan dapat diselenggarakan stabilisasi politik dan mengajukan pertanyaan yang berbunyi sebagai berikut: ekonomi Indonesia. Kekuasaan militer sekarang, menurut Pertanyaan: Apa yang mendorong PKI untuk mengambil keyakinan saya tidak mungkin dibebani tugas sejarah ini sebab: suatu tindakan yang menjurus kepada G-30-S pada akhir Pertama, kaum buruh dan kaum tani terutama tidak menyokong bulan September /permulaan 1 Oktober 1965 dalam kekuasaan militer sekarang, karena penghidupannya makin hari, pemerintahan dibawah kekuasaan Presiden Sukarno? makin berat, dan pada suatu saat pasti bangkit berjuang Jawaban: Dalam menjawab pertanyaan tersebut diatas, menuntut kebebasan demokratis dan perbaikan nasib; saya tetap berpegang teguh kepada statement Politburo CC Kedua, kontradiksi intern dikalangan yang berkuasa makin hari PKI tertanggal 6 Oktober 1965 yang antara lain makin menajam untuk memastikan siapa yang paling berkuasa menerangkan, bahwa "PKI tidak tahu menahu tentang G- dibidang politik dan ekonomi, dan massa Rakjat serta partai-partai 30-S dan peristiwa itu adalah intern AD". Alasanya ialah : politik yang demokratitis pasti menuntut penghapusan militerisasi, Dalam sidang-sidang Politburo CC-PKI, oleh kawan DN sebab dalam sejarah tidak pernah ada rezim yang secara mutlak Aidit dijelaskan bahwa ada perwira-perwira maju yang mau dapat semata-mata mempertahankan diri diatas ujung bayonet; mendahului bertindak untuk mencegah kudeta Dewan Ketiga, stabilisasi ekonomi bersandarkan kepada apa yang Jenderal. Untuk itu DN Aidit menugaskan pengiriman dikatakan bantuan dari kaum imperialis bukannya pemecahan, beberapa tenaga ke daerah pada hari-hari menjelang apalagi mengundang kembali penanaman modal monopoli asing mencetusnya G-30-S dengan garisnya "dengarkan yang telah dilikwidasi oleh revolusi. Sebab sepanjang sejarah tidak pengumuman RRI Pusat dan sokong Dewan Revolusi". Jika ada kaum imperialis yang menyetujui pembebasan Rakyat, bahkan PKI secara menyeluruh terlibat dalam G-30-S maka: a) justru kebalikannya yang dipaksakan ialah penindasan, Masalah yang begitu penting harus dibicarakan dalam penghisapan dan pemerasan Rakyat. Inilah kebenaran fakta yang sidang pleno CC-PKI mengingat scope-nasionalnya yang tak direlakan. bersifat luas dan penerapan persoalan teori, bahwa "sekali Sungguh sayang, keadaan subjektif PKI yang masih alam keadaan mengangkat senjata haruslah dirampungkan sampai rusak berat belum memungkinkan untuk tampil ke depan, dan selesai, dan jangan sekali-kali main api dengan senjata"; b). terpaksar di tengah-tengah kejaran dan gencaran peluru lawan Masalah yang begitu penting tidak cukup diletakkan bertiarap untuk akhirnya merangkak kembali membidik musuh- penugasan kepada beberapa tenaga ke daerah hanya musuh Rakyat ialah Imperialisme, tuan-tanah dan kaum beberapa hari sebelum peristiwa, tapi seharusnya banyak reaksioner lainnya dalam negeri. tenaga yang ditugaskan ke daerah-daerah beberapa bulan Di balik keadaan subjektif yang belum menguntungkan PKI itu, sebelumnya dengan ga ris "bangkitkan massa, adakan keadaan objektif sangat baik bagi perjuangan Rakyat Indonesia, perlawanan massa dan bentuk Dewan Revolusil; terutama dari segi posisi internasional, Indonesia berada di Asia Sesudah G-30-3 pecah kenyataannya menunjukkan, bahwa Tenggara sebagai pusat telengnya kontradiksi dunia, dengan titik PKI pasif tidak berlawan, malahan menjadi korban pusat Vietnam. Perang yang dibiayai agresor imperialis AS di penangkapan atas perintah "tindak dengan alasan langsung Vietnam yang bertulang-punggung tentara Vietsel akan berobah dan/atau tidak langsung tersangkut G-30-S", menjadi menjadi perang lokal yang bertulang-punggung tentara agresor korban pembunuhan massal atas dasar perintah "habisi imperialis AS langsung yang sekarang telah berjumlah lebih dari dan tindas sampai keakar-akarnya", dan witchhunting 320.000 serdadu. Menurut perkiraan saya dan dan berdasarkan (pengejaran teror putih ketiga (1926, 1948, 1965). Dalam watak agresif imperialis AS, bahwa sekali perang lokal Vietnam hati timbul tanda-tanya, apakak dosanya Ny.Njoto bersama berkobar pasti menjalar ke seluruh Asia Tenggara, sehingga perang anak-anaknya yang tidak tahu menahu tentang perbuatan berobah posisi menjadi Perang Rakyat yang lambat laun berkobar politik suami- ajahnya, kawan Njoto, sampai dijebloskan tanpa mengenal batas. Dalam keadaan demikian Indonesia akan ditahanan sel Kodim Budikemulyaan, sehingga oroknya dihadapkan kepada pilihan, memihak Perang Rakyat atau Perang tidak dapat menetek lagi karena air susu asat? Padahal Agresi AS yang menjadikan Indonesia sebagai daerah-belakangnya. pernah oleh yang berkuasa didesirkan 'jangan balas Saya yakin bahwa perjuangan Rakyat Indonesia akan dendam" yah, desiran itu hanya sebagai angin lalu saja berpartisipasi kepada Perang Rakyat dan perubahan imbangan sebab kenyataannya yang dilancarkan adalah meng-ex- kekuatan baru akan timbul di Indonesia dan bangkit bersatu Komunis-kan anggota PKI sekeluarganya komplit. Hal ini, segenap tenaga penggerak revolusi menuju Indonesia Baru yang pasif tak berlawan, tidak mungkin terjadi jika PKI bebas dari imperialisme dan feodalisme. Inilah jalannya proses mempersiapkan dan disiapkan untuk G-30-S. sejarah yang tidak dapat dibendung oleh kekuatan apapun juga, Yang bergerak dalam G-30-S kebanyakan perwira-perwira juga tidak oleh pulasan kata-kata "menghalau musuh dari Utara, non-Komunis disamping yang Komunis, sehingga sesuai dan membendung Komunisme" Ya, akhirul-kalam dunia telah dengan keterangan kawan DN Aidit, bahwa perwira-perwira berganti rupa, untuk kemenangan kita. Demikianlah keyakinan maju mau mendahului bertindak. Apalagi kalau dilihat saya. rencana susunan Dewan Revolusi tidak terdiri dari tokoh Maafkanlah kalau ada saru-siku saya selama dalam tahanan, dan utama Nasakom dan dipimpin langsung oleh kawan DN izinkanlah saya menutup tulisan ini: Aidit sendiri Dengan mengemukakan tiga-faktor tersebut diatas bukannya saya Sedangkan politik dalam negeri yang maju ialah dalam bermaksud untuk memungkiri bahwa tokoh-tokoh PKI terlibat batas-batas tertentu politik anti-tuan tanah (feodal), yaitu: langsung dalam G-30-S. Tidak, sebagaimana telah saya jelaskan pembatasan hak milik tanah tuan tanah sampai 5 ha tokoh-tokoh PKI, termasuk saya sendiri, terlibat dalam G-30-S, dengan pengaturan oleh Undang-Undang Pokok Agraria tetapi PKI sebagai Partai tidak terlibat dalam G-30-S. (UUPA) dan penurunan setoran kaum tani penggarap dari Dengan mengemukakan tiga-faktor tersebut diatas, bukannya saya 5:5 menjadi minimal 6:4 untuk kaum tani penggarap bermaksud untuk membandingkan dengan peristiwa dengan pengaturan oleh Undang-Undang Perjanjian Bagi pemberontakan yang telah dicetuskan oleh Masjumi/PSI [PSI: Hasil (UUPBM). Politik maju yang sekedar menguntungkan Partai Sosialis Indonesia]. Masjumi dikenal sebagai partai yang kaum tani penggarap itu sekarang pada hakekatnya telah didirikan di zaman militerisme Jepang, Masjumi dikenal anti- dianulir oleh kekuasaan militer sekarang, dengan bukti Pancasila sewaktu Konostituante, dan Masjumi dikenal sebagai banyak tanah - lebih yang dulu sudah dibagikan dicabut sebagai DI - TII yang legal sedangkan DI-TII [Darul Islam/Tentara kembali oleh tuan-tanah yang bersangkutan dan bagi hasil Islam Indonesia] sebagai Masjumi yang ilegal yang bersama-sama kembali kepada maksimaal 5:5, bawon (upah panen) dari PSI memberontak mendirikan negara dalam negara R.I. semasa 1:5 ada yang menjadi 1:20, dan kaum tani penggarap PRRI/PERMESTA [Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia / dikenakan pajak-pajak berat lagi. Singakatnya nasib kaum Piagam Perjuangan Semesta]. Tokoh-tokoh utama Masjumi/PSI tani penggarap kembali kepada "serba-salah", berani bicara terang menjadi Menteri2 PRRI/PERMESTA, tetapi apakah tindakan dicap G-30-3 dan tidak bicara dituduh memboikot politik Pemerinteh pada waktu itu? Tindakan Pemerintah pada waktu itu kekuasaan militer sekarang. tidaklah otomatis membubarkan Masjumi/PSI, apalagi Tentang politik pemerintah yang ragu dan dikritik oleh PKI, membubarkan ormas2-ormasnja, menyita hak milik organisasi adalah politik yang kurang konsekwen dalam pelaksanaan Masjumi/PSI, menghukum mati takoh-tokohnya dan melarang politik anti-imperialis dan pelaksanaan UUPA dan UUPBH. ajarannya. Malahan Pemerintah memberikan amnesti tokoh-tokoh Contohnya tidak adanya ketegasan dalam tindakan Masjumi/PSI dibebaskan dan sekarang mulai mengaktifkan terhadap investasi imperialis AS dibidang perminyakan kembali Masjumi/PSI. Yang terang GPII [Gerakan Pemuda Islam yang merupakan sebagian terbesar devisen R.I. Indonesia] sudah memproklamasikan diri legal kembali melalui Contoh lain, ialah tidak konsekwen melaksanakan UUPA pengumuman di salah satu koran. dan UUPBH. Akibatnya kaum tani penggarap mengadakan Jika, mau mengetuk rasa keadilan dan perikemanusiaan sebagai aksi-aksi untuk mengkonsekwenkan pelaksanaan dua salah satu sila Pancasila, maka semestinya harus ada perlakuan undang-undang tersebut. Tetapi anehnya justru kaum tani yang sama baik terhadap Masjumi/PSI maupun PKI, yaitu yang mau melaksanakan Undang-undang yang ditindak memisahkan perbuatan tokoh-tokoh PKI jang terlibat dalam G-30- tetapi kaum tuan-tanah yang mengingkari Undang-Undang S dan PKI sebagai partai yang tidak tahu-menahu tentang G-30-S. tidak dipersalahkan. Inilah kenyataan "yang benar Tetapi hal ini tidak terjadi. Bagi saya jelas, bahwa hal ini tidak dipersalahkan, dan yang salah dibenarkan. Tentang politik terjadi karena yang berkuasa adalah satu kelas dengan yang merugikan Rakyat dan ditentang oleh PKI ialah politik Masjumi/PSI. Menurut hukumnya sesuatu klas tidak akan finek yang berlainan dengan Dekon, yaitu menjadikan melikwidasi kelasnya sendiri dan yang ditempuh ialah jalan pertanian sebagai basis dan industri, sebagai tulang- kompromi baik dengan jalan abolisi maupun amnesti. Terhadap punggung dan politik menaikkan harga dan tarif untuk PKI yang merupakan lawan kelas dan kekuasan militer sekarang, menannggulangi kesulitan ekonomi semestinya dengan maka dilakukan tindak likwidasi yang bisa berlangsung untuk sungguh-sungguh dilaksanakn social-support, social- sementara dalam artian sejarah. control dan social-participation untuk melikwidasi salah Disinilah relatifnya keadilan dan kebenaran dipandang dari urus serta salah duduk. Satu-satunya jalan adalah kekuasaan kelas yang ada pada suatu masa tertentu. Jadi, dengan meniadakan "steurleven" atau meniadakan" kehidupan yang demikian jelaslah bahwa perjuangan kelas bukannya sirna di serba tak menentu, memper- panjang penderitaan rakyat) Indonesia, tapi justru kebalikannya, perjuangan kelas menjadi dengan mengadakan Nasakomisasi disemua bidang sebagai menajam. penyesuaian aparatur negara dengan tuntutan Manipol dan Sekarang saya akan mengajukan "kekinian" atau "het heden" Dekon untuk menumpas tiga sebab pokok kemelaratan daripada peristiwa sebelum G-30-S mencetus. Persoalan ini perlu Rakyat yaitu: saya ajukan, sebab bagi saya "het heden is onderhevig aan het a) Kaum imperialis, terutama imperialis AS sebagai musuh verleden en de tukomst". Atau "kekinian ditentukan oleh hari utama Rakyat-rakyat progresif sedunia; kemarin dan menentukan hari depan" Apakah "kekinian" pada b) Di desa menumpas 7 setan-desa: waktu itu? tuan-tanah jahat yang tidak mau melaksapakan UUPA dan "Kekinian" pada waktu itu, menurut pendapat saya, yaitu UUPIH; beberapa pokok persoalan, yang hendak saya bagi dalam beberapa penguasa jahat yang membela kepentingen tuan-tanah bab sebagai berikut: jahat; BAB I, sikap PKI terhadap Pemerintahan dibawah kekuasaan tengkulak jahat yang memeras kaum tani; Presiden Sukarno: PKI pada waktu itu menentukan sikap terhadap tabir yang menyalah-gunakan kekuasan untuk Pemerintahan, ialah menyokong politik Pemerintah yang maju, memperkaya diri dengan memeras kaum tani; mengkritik politik Pemerintah yang ragu menentang politik bandit desa yang manjadi centeng (tukang pukul tuan- Pemerintah yang merugikan Rakyat. Yang maju dan disokong PKI tanah); ialah politik Pemerintah yang pada umamnya anti-imperialis dan takang ijon [money lenders]; dalam batas-batas tertentu anti-tuan-tanah (anti-feodal). Politik lintah-darat yang menjerat kaum-tani dalam hutang anti-imperialis Pemerintah yang tepat adalah pembagian kekuatan sepanjang hidupnya. dunia dalam dua kubu, yaitu : Kubu NEFO yang terdiri dari negeri- c) Di kota menumpas 3 setan kota baik sipil maupun militer negeri Sosialis, negeri-negeri yang baru merdeka dan rakjat-rakjat yaitu: progresif di negeri-negeri Kapitalis menghadapi Kubu kedua yaitu Kabir (?) (kapitalis ?) kubu imperialis sebagai kubu OLDEFO. Berdasarkan politik Nefo Penipu (?); dan ini dapatlah garis politik Presiden Sukarno yang merumuskan Koruptor [corrupt officials]. politik luar-negeri R.I., sebagai berikut : "not to make friends but to Dalam pengalaman tindakan terhadap pejabat militer defend the revolution", dan "Nefo", termasuk RRC adalah adalah lebih sukar, sesuai dengan pepatah: "blood is thicker "Comrades in arms". Inilah politik kiri yang tepat, politik anti- than water", atau ikatan korps (kesatuan) adalah lebih imperialis yang dalam perbuatan telah menyokong perjuangan kental daripada ikatan hukum. Rakyat Aljazair melawan imperialis Perancis, menyokong Faktor sikap tersebut diataslah yang menjadi syarat mutlak perjuangan Rakyat Vietnam melawan imperialis AS, menyokong untuk menerapkan Dekon, jadi bukannya peraturan 26 Mei perjuangan Rakyat Kalimantan Utara melawan Inggris dalam yang sebenarnya menghancurkan Dekon dan yang bentuk kongkrit berkonfrontasi dengan proyek bersama imperialis menggantungkan diri kepada apa yang disebut bantuan Inggris - AS "Malaysia", dan menyokong perjuangan Rakyat imperialis, bukannya memboroskan ekonomi Indonesia Pakistan melawan agresi India. Politik kiri anti-imperialis ini kepada export drive saja yang menjadikan Indonesia pasar sekarang pada hakekatnya sudah dianulir sekarang oleh bahan mentah bagi kaum imperialis, persis seperti ekonomi kekuasaan militer yang sudah tidak lagi anti-imperialis dalam kolonial dulu. Politik ini akan menjadikan Indonesia perbuatan, buktinya antara lain mengundang kembali penanaman sebagai negeri yang tergantung kepada imperialis dan modal asing dan mengadakan operasi keamanan terhadap "bahaya bukan sebagai negeri yang berdikari. Komunisme" yang pada hakekatnya ditujukan kepada kaum Demikian mengenai sikap PKI terhadap Pemerintah untuk gerilyawan pejuang Kalimantan Utara. Sekian tentang politik luar meniadakan sebab-sebab adanya "sleur-leven" yang negeri anti-imperialis dari Pemerintah yang dulu. memperpanjang kemelaratan Rakyat. Bab II: menghadapi kemungkinan agresi imperialis: Saya setuju Secara sederhana pikiran ini hendak menunjukkan bahwa dengan peringatan Presiden Sukarno bahwa death-line imperialis Kapitalisme adalah lebih baik daripada Sosialisme, padahal Inggris membentang dari Teluk Aden, kepulauan Andamanen, haridepan revolusi Indonesia menurut Manipol adalah "Malaysia" sampai Hong Kong. Untuk mempertahankan death-line Sosialisme dan bukannya Kapitalisme. Pikiran mereka itu sebagai life-line terachir dari imperialis Inggris, logislah jika Inggris adalah menentang hari depan. Mereka memang sengaja memusatkan kekuatan armada angkatan lautnya, angkatan mempertahankaln "steur leven" karena sudah vested daratnya dan angkatan udaranya di Malaysia dalam menghadapi interest sebagai OKB (Orang Kaja Baru), dan mereka politik R.I. jang tepat yaitu bantu Kaltara mengganyang Malaysia. sengaja menutup mata terhadap adanya perusahaan- Jadi pengganyangan Malaysia bukannya karena tidak mau rukun perusahaan negara yang menguntungkan seperti beberapa dengan bangsa serumpun Melayu tetapi karena imperialis Inggris pabrik gula, pabrik semen Gresik dan tambang timah membentuk federasi Malaysia untuk menumpas Kaltara jang Bangka sebab: memproklamasikan diri bebas dari belenggu imperialis Inggris. a). Kaum buruh mau memberikan social-support, karena Inilah politik konfrontasi R.I. yang membawa suasana "on the brink ada kebebasan demokratis dan dijamin sekedar perbaikan of war", suasana di tepi jurang perang, konsekwensi dari politik ini tingkat hidupnya; ialah menjadikan daerah R.I. sebagai daerah berlatih dan b). Kaum buruh diberi hak social-control dengan beristirahat bagi para pejuang Kaltara, dan pejuang-pejuang diikutsertakan dalam Dewan Perusahaan yang mengawasi Sukarelawan R.I. bertempur membantu pejuang-pejuang Kaltara management dan maintenance perusahaan; melawan imperialis Inggris suasana,agresi imperialis Inggris yang c). Kaum buruh diberi social-participation, dengan ingin mengamankan daerah belakangnya dan imperialis Amerika diikutsertakan dalam Dewan Direksi untuk bersama-sama pasti membantu sekutunya imperialis Inggris sebab Amerika menentukan planning mengadakan meer-produksi jang Serikat takut kalau semangat anti imperialis rakyat Indonesia yang sebagian daripada hasilnya digunakan untuk sekedar tinggi menular ke Pilipina, sebab akan mengganggu daerah kesejahteraan kaum buruh. belakang agresi imperials AS di Vietnam. Gaya berpendapat pada Inilah yang menyebabkan adanya sekedar arbeidsvreugde waktu itu memang nyaris adanya agresi imperialis, sehingga di kalangan kaum buruh. Semuanya itu menunjukan rakyat harus dibikin werrbaar dan paraat. Caranya ialah bahwa jalan ke Socialisme bukannya jalan yang bertaburan mempesenjatai Rakyat dengan senjata dari manapun saja, bunga, tapi jalan yang penuh dengan duri dan jurang termasuk dari RRC. Rakyat yang bersenjata sebagai pertahanan curam. Orang bisa sepanjang hari berkomat-komit setuju dan ketahanan nasional yang ampuh harus diatur dalam ikatan Socialisme" sebagai lip-service, tapi menghantam" habis- organik yang saya rasakan cocok dengan dicetuskannya gagasan habisan pelaksanaan sosialisme dalam praktek. Angkatan Kelima oleh Presiden Sukarno. Sekian Bab III Dengan demikian Rakyat yang bersenjata adalah tubuh kekar BAB IV, pimpinan kanan AD berpolitik mengisolasi PKI: dengan ABRI sebagai tinjunya menghadapi agresi imperialis. berdasarkan informasi-infornasi dari kawan DN Aidit yang Dengan demikian Rakyat dan ABRI betul-betul menjelma sebagai teliti dalam menerima informasi-informasi dan cukup air dan ikan yang tak terpisahkan. memiliki saluran sebagai Menko untuk mencek, maka Inilah wurbaarlheid dan paraatheid rakyat yang tak terkalahkan dijelaskan bahwa pimpinan kanan AD berpolitik menghadapi kemungkinan operasi imparialis. Dalam suasana mengisolasi PKI. Hal tersebut saya benarkan dan yang saya nyaris agresi imperialis, saya kira tidak salah kalau AURI ingat antara lain dihebohkannya penjelasan kawan DH mengorganisasi latihan-latihan sukerelawan sebagaimana Aidit mengenai persetujuan PKI terhadap Pancasila. Serba diselenggarakan juga oleh Angkatan-angkatan lainnya. Juga tidak sulit, diam tentang Pzncasila dituduh anti, menerima keliru kalau massa anggota PKI ikut serta dalam latihan Pancasila dicap sekedar muslihat. Padahal di konstituante sukarelewan oleh AURI [Angkatan Udara Republik Indonesia], PKI adalah salah satu partai yang gigih membela Pancasila. sebagaimana dilakukan pula oleh massa-anggota partai lainnya Lalu dokumen palsu tentang rencana kudeta PKI yang untuk ikut serta dalam latihan Sukarelawan oleh Angkatan sudah digugat oleh DN Aidit dalam pertemuan partai-partai Bersenjata lainnya. di Bogor masih saja disiarkan dikalangan AD bahwa Andaikata Angkatan ke-V terbentuk saya rasa tidak akan terjadi dokumen itu betul. Padahal semestinya bersama-sama latihan-latihan Sukarelawan yang terpisah-pisah, tapi semuanya mencari konseptornya dan bertindak terhadap konseptor dapat diselenggarakan bersama sebagai suatu kesatuan oleh ABRI itu. Pada permulaan tahun 1965 Jenderal Yani di depan secara bersama. Sekian mengenai Bab II. Resimen Yogya menerangkan bahwa kalau tergantung BAB III: keadaan finek makin memburuk: saya berpendapat pada padanya sebaiknya hanya ada satu partai Pancasila, dan waktu itu bahwa keadaan finek (finansiil dan ekonomi) makin alat penghubung dengan massa yang dapat diandalkan memburuk, harga-harga barang meningkat tinggi, dajy beli dan oleh AD adalah SOKSI [Sentral Organisasi Karyawan tingkat hidup rakyat makin merosot. Secara pokok sebab- Sosialis Indonesia], sehingga adanya SOKSI perlu sebabnya telah saya utarakan di depan. dipartahankan. Ini berarti bagi saya bahwa perlu Jalan keluarnya selalu oleh PKI diajukan konsep-konsep, antara dilikwidasinya partai-partai yang ada, terutama PKI dan lain tidak setuju dengan politik kenaikan barga, menolak deferred ormas-ormas PKI harus ditandingi antara lain Sobsi payment, dan hukuman mati bagi koruptor-koruptor besar. dihadapi Soksi. Setelah ulang tahun ke-45 PKI sukses, Konsep-konsep PKI ada yang disetujui Pemerintah, tetapi setelah disiarkan dikalangan AD bahwa PKI bukannya menunjukan menjadi keputusan resmi tinggal sebagai keputusan di atas kertas kekuatannya tetapi sudah menunjukkan gigi untuk belaka. Malahan lucunya tidak jarang suatu keputusan diembel- bertindak, padahal PKI tidak ada niat untuk itu. Politik embeli dengan pembentukan lembaga-negara baru yang berarti: Nasakom bersatu yang disetujui oleh PKI diubah menjadi menambah beban anggaran belanja negara, menyimpang-siurkan Nasakom jiwaku. Bagi saya,, ini berarti, bahwa kalau sudah wewenang, tugas dan peraturan, serta memacetkan Kementerian berjiwa Nasakom, maka tidak perlu lagi adanya Kom, tidak yang bersangkutan, karena wewenangnya tergeser oleh lembaga perlu lagi adanya PKI. Padahal Nasakom adalah persatuan negara baru. Padahal garisnya lembaga-lembaga negara harus di- dari tiga aliran politik yang hidup di Indonesia. Kemudian streamline-kan atau disederhanakan yang menurut hitungan disuruh oleh penjelasan Jenderal YANI pada tanggal 27 kawan Njito jumlah lembaga negara pusat tidak kurang dari 150 atau 28 Mei di depan rapat para Panglima daerah AD, dan ada seorang pejabat yang menjabat sampai 32 jabatan bahwa Jenderal YANI sendirilah yang membentuk Dewan rangkap. Apakah ini bukan skeur? Disamping skeur, jika Rakyat Jenderal yang bertugas, memberikan penilaian politik. Jadi menuntut tanggung-jawab para Menteri tentang adanya skeur itu, tidak sebagai badan yang memberikan pernilaian kenaikan maka mereka lari berlindung dibawah kewibawaan Presiden pangkat, sebab untuk itu sudah ada Panitia Jenderal Sukarno dan menyatakan mereka hanya sekedar pembantu saja Sudirman sebagai penggan ti Panitia Jenderal Gatot. Mereka lupa pembantu rumah-tangga biasa saja jika ada barang Menurut kawan DN Aidit politik Dewan Jenderal berproses hilang bisa diperkarakan, apalagi pembantu Presiden. Mereka lupa kepada penyelesaian formasi Kabinet dan tindakan Kudeta pada pantun: yang diperkirakan pada peringatan Hari Angkatan Perang. cerutu bukan sembarang cerutu Persispan-persiapan ke arah itu nampak dengan menarik cerutu cap Kapiten, mahal harganya. kekuatan politik lainnya untuk diajak mengisolasi PKI, pembantu bukan sembarang perbantu yaitu pertemuan pimpinan AD dengan PNI [Partai pembantu Bapak Presiden, Nasionalis Indonesia] pada tanggal 8 Juni 1965 dirumah besar tanggung-jawabnya. Sdr Chaerul Saleh. Jika mau menggalang parsatuan Yang membahayakan ialah pikiran di pihak menteri-menteri yang semestinya pertermuan semacam itu diadakan juga dengan menganggap usaha swasta lebih baik daripada perusahaan negara, partai-partai lain termasuk PKI. Hal ini tidak terjadi, sehingga ada gejala-gejala mau menswasta-kan perusahan- sehingga jelas yang dimaksud ialah mengubah sepenuhnya perusahaan negara. sesudah G-30-S gagal dengan ikut campurnya langsung pimpinan AD dalam intern PNI. Sedangkan terhadap sesama partai Tindakan tersebut bukan untuk memenuhi sebait sajak marhaenisnya dilakukan politik "biar mati dengan sendirinya". Inggris: Sesudah pertemuan 8 Juni tersebut, oleh SUAD I tertanggal 12 Man is a fool Juni 1965 diadakan edaran yang pokoknya memperingatkan When it's hot, he wants it cool bahwa yang terjadi di daerah-daerah terutama di Jatim/Jateng When it's cool, he wants its hot bukannya konsultasi Nasakom tetapi konfrontasi Nasakom dan He always wants what he has not, masalah tanah menjadi hangat. Oleh karena itu disimpulkan tapi untuk mendekati kalau belum dapat meluluskan supaya para pejabat baik sipil maupun militer untuk tidak rising-demands massa Rakyat banyak. menggunakan istilah-istilah seperti integrasi dengan Rakyat, sebab Berdasarkan 5 Bab pokok persoalan tersebut diatas, dan penggunaan istilah semacam itu sudah memihak, dan mengawasi berdasarken tanggapan saya mengenai segenap penjelasan pelaksanaan landreform. Dalam praktik ini berarti mengawasi kawan Aidit yang menurut pengalaman saya senantiasa gerakan rakyat, mengawasi PKI dengan ormas-ormasnya, dan teliti dalam menghitung imbangan kekuatan, maka dasar- bertindak terhadap pelaksanaan landreform terbatas, bertindak dasar itulah merupakan latar belakang saya untuk terhadap BTI dan PKI. Jurusannya tidak bisa lain kecuali menyetujui tindakan para perwira maju yang menjurus pembekuan PKI dengan ormas-ormasnya, yang pernah dialami kepada G-30-S pada akhir bulan September/permulaan 1 oleh PKI dengan peristiwa 3 S (Sulawesi, Selatan, Kalimantan Oktober 1965 dalam Pemerintahan dibawah kekuasaan Selatan dan Sumatera Selatan). Kemudian pada permulaan Presiden Sukarno, sebab keyakinan saya ialah, dengan Agustus 1965 ada keputusan KOTI kalau tidak keliru no. 86 yang Dewan Revolusi bersama Presiden Sukarno, maka: mengatur pembatasan lebih ketat lagi kebebasan demokratis PERTAMA: akan dapat dikonsekwenkan politik anti- dengan alasan untuk pengamanan rencana ekonomi KOTU, yang imperialis dan anti tuan-tanah terbatas daripada kolonial ialah melulu mendasarkan kepada export-drive. Semua Pemerintah R.I.; penjelasan kawan DN Aidit saya benarkan, sebab saya KEDUA: akan lebih weerbaar dan paraat Rakjat dalam berpendapat untuk menjamin berlangsungnya kekuasaan militer menghadapi kemungkinan agresi imperialis; harus dilakukan pembatasan hak-hak demokrasi dan dilakukan KETIGA: akan dapat dikonsekwenkan pelaksanaan Dekon politik mengisolasi PKI sebelum dapat dilikwidasinya. Selamanya untuk menanggulangi kesulitan ekonomi dengan meritul PKI berjuang untuk kebebasan demokratis dan menolak dan men-Nasakom-kan aparatuur finek, serta bertindak kekuasaan militer. Oleh karena itu PKI, selalu berjuang menuntut terhadap kaum imperialis, 7 setan desa dan 3 setan kota; penghapusan SOB, dan setelah SOB hapus mensinyalir bahayanya KEEMPAT: akan dapat dicegah adanya diktatur militer, "SOB tanpa SOB". Sesungguhnya secara hakekat kekuasaan dilakukan penghapusan SOB tanpa SOB, dan diadakan militer itu sudah ada sejak SOB. Walaupun SOB hapus tapi Nasa komisasi disemua bidang; kekuasaan militer tidak berubah posisi, dan dengan gagalnya G- KELIMA:.akan dapat direalisasi dengan baik Panca Azimat. 30-S menjadi terealisasi sepenuhnya. Walaupun secara resmi Jawaban hendak saya tutup dengan mengemukakan bahwa bukan sebagai partai politik, tetapi hakekatnya AD adalah partai cukuplah sudah penjelasan saya dari saya telah bulat politik yang politik umumnya ditentukan oleh Seminar AD dalam perasaan, pikiran dan hati untuk teguh pada semacam Kongres partai antara dua seminar AD pelaksanaan pernjataan saya tertanggal 21 Desember 1966. politiknya dilakukan oleh Komando golongan karya AD semacam Sekian. Dewan Pimpinan Pleno partai, dan politik praktis sehari-hari Jakarta, 3 Januari 1967. dilaksanakan oleh para Menteri AD dalam Kabinet semacam Pembuat jawaban, Dewan Harian partai. Malahan pimpinan kanan AD telah ttd. menentukan diri sebagai faktor stabilisasi, ini berarti, kekuasaan SUDISMAN negara sepenuhnya di tangan kekuasaan militer, de overwinning is Berdasarkan penjelasan saya tersebut diatas dan sesudah kompleet inihanden. Jadi diktator militer yang ditentang oleh G- mempelajari Pleidoi Sdr. ex Brigjen. Suparjo perlu saya 30-S dan Dewan Revolusi sekarang menjadi kenataan. Dan meng- tandaskan bahwa: ekskomuniskan atau meng-eksklusifkan PKI yang ditentang oleh PERTAMA: Saja yakin bahwa Dewan Jenderal itu ada, PKI sekarang menjadi kenyataan. Politik kiri R.I. bermutasi berdasarkan dikemukakan oleh kawan Aidit, yaitu antara menjadi kanan. Sekian Bab IV. lain penjelasan Sdr. Jenderal Yani almarhum pada tanggal BAB V, perwira-perwira maju dipimpin eks Letkol Untung 27 Mei atau tanggal 28 Mei 1965: didepan rapat Panglima mendahului bertindak untuk mencegah kudeta Dewan Jenderal: AD, bahwa Sdr. Jendera1 Yani sendirilah yang membentuk Kawan DN Aidit menjelaskan hal tersebut yyang saya yakini akan Dewan Jenderal yang bertugas memberikan penilaian kebenarannya. Sebab Dewan Jenderal saya artikan sebagai potensi politik, kalau masih tersimpan baik tentunya risalah politik kanan dari pimpinan AD yang bertujuan untuk berdominasi (notulen) rapat tersebut masih utuh dan dapat diteliti. penuh dalam kekuasaan negara, sebagaimana sekarang menjadi Keyakinan saya menjadi tambah kukuh dengan penegasan suatu kenyataan, setiap kekuasaan adalah diktatur dan Sdr. ex Brigjen Suparjo yang dimuat dalam pleidoinya, kekuasaan militer adalah diktatur militer. Hal inilah yang mau halaman 31, ialah sebagai berikut: "Saya mengusulkan dicegah oleh perwira-perwira maju dibawah pimpinan ex Letkol agar diadakan suatu Mahkamah Nasional jang dapat Untung yang mau mendahului bertindak. Saya setuju, sebab sejak mengadili kedua belah pihak. Yaitu mengadili G.30.S. dulu saya berjuang anti-militerisme. Dan sudah tentu persetujuan seperti MAHMILUB sekarang ini, tapi juga mengadili Dewan saya itu didasarkan kepada perkiraan bahwa segala sesuatunya Jenderal dilain pihak. Karena seperti yang saya pernah sudah diperhitungkan dengan baik dan secara militer memang ada jelaskan G.30.S. tidak berkelahi sendirian; tentu ada yang dalik yang menyataken bahwa "aanval is de beste verdediging" dilawan. Dan menurut G.30.S. lawannya adalah Dewan atau "menyerang adalah pertahanan yang terbaik". Selain itu Jenderal. Sampai sekarang yang terus diadili adalah suasana pada waktu itu diliputi oleh sakitnya Presiden Sukarno mereka-merreka dari G-30-S. yang dituduh G.30.S. dan yang serius. Semua anggota pimpinan PKI menjadi prihatin. mereka-mereka yang dapat dituduh G-30-S. Bagaimana Dibalik keprihatinan itu sebagai seorang politik harus memikirkan dengan para anggauta Dewan Jenderal atau yang dapat pengamanan atau "safe-steleen" politik kiri Presiden Sukarno. Saya dituduh Dewan Jenderal. Bila diperlukan saya mempunyai perkirakan, bahwa tindakan perwira-perwira maju itulah yang beberapa bahan untuk memulai dengan pengusutan hal akan dapat "safe-steleen" politik kiri Presiden Sukarno, apalagi tersebut: situasi politik pada waktu itu sebagai situasi politik revolusioner, a). Keterangan bahwa Dewan Jenderal itu ada; jang berciri; b). Kegiatan-kegiatan pada masa proloog yang menjurus Pemerintah terpaksa menyesuaikan politiknya dengan tuntutan kearah itu; massa Rakyat banyak; c). Kegiatan-kegiatan semasa meletusnya G-30-S.; Politik Pemerintah ditentukan di pabrik, perkebunan-perkebunan d). Bahan-bahan pengusutan pada masa epiloog, teratama dan desa oleh massa-aksi Rakyat; dan dalam rangka meminta pertanggungan jawab atas Aksi-aksi Rakyat terus meningkat dalam birofensi revolusioner pembunuhan terhadap sekian banyaknya Rakjat." Jadi perkiraan saya pada waktu itu tindakan para perwira maju Sungguh sayang dan sangat disesalkan bahwa Sdr. ex dengan Dewan Revolusionernya yang Nasakom bersama Presiden Brigjen Suparjo yang saya minta sebagai Saksi dcharge Sukarno akan menyudahi "steur-leven" dan mengkonsekwenkan tidak dapat didatangkan Andaikata dapat didatangkan, Panca Azimat, yaitu: maka dengan tanya jawab dalam Sidang MAHMILUB ini Nasakom (1926) akan dapat disingkap penjelasan-penjelasan lebih lanjut . Pancasila (1945) Adil sepihak ini sangat berlawanan dengan rasa keadilan Manipol (1959) yang ada pada saya. Kalau PKI mengadakan aksi sepihak, Trisakti (1964) dihebohkan bukan kepalang tanggung, tapi kalau dalam Berdikari (1965) sidang MAHMILUB ini terjadi adil sepihak dianggap sah dan "never mind" kalau tidak boleh dikatakan tidak perduli. Tentunya kemudian ingat akan dunia pewayangan ialah sekelumit alasan-alasan saya tersebut di atas akan dipukul dengan fragmen dari cerita pakem pedalangan Rama Wijaya sanggahan bahwa "Panitia Udang" sudah mengumpulkan tentang penggunaan GUHYA WIJAYA secara salah yang semacam petisi atas inisiatif Sdr. Jenderal Nasution, bahwa Dewan saya ibaratkan sebagai penyalahgunaan kekuasaan secara Jenderal itu tidak ada. Jika hal ini digunakan sebagai bahan sewenang-wenang,"Guhija Wijaya" memang senjata ampuh pukulan, maka dalam bathin saya akan ketawa, sebab siapa yang senjata pemunah yang tidak pilih sasaran. Karena ita berani pada waktu itu menjatakan "Dewan Jenderal" memang justru berbahayalah bila senjata itu tidak dikendalikan atas betul ada. Sedangkan Sdr. Dr. Subandrio yang tidak mau dasar heningnya cipta, kesadaran dengan tujuan untuk memberikan keterangan tentang hal tersebut menjadi bulan- mengabdi Kebenaran sebagai dasarnya. bulanan dalam sidang Mahmilub dan hasil peng-Mahmillub-an "Pada suatu ketika, sewaktu Ramawijaja menerima Sdr. Dr. Subandrio mendapat gelar M.T., singkatan dari "mati". percobaan Dewata dengan hilangnya Sinta karena dilarikan Sindiran Rakyat memang tajam dan secara kreatif Rakyat selalu Rahwana Raja, maka ia mengeluh. Mengeluh yang menemukan sesuatu, antara lain pernyataan bahwa, baik salah disaksikan oleh adiknya Laksmana. Keluhan bathin yang maupan benar Mahmilub hanya membagikan dua gelar, jaitu: ditujukan kepada kelilingnya Angin, Mega, semak-semak "M.T." bukannya "Master in Teaching" atau "SH" bukannja Sarjana serta pepohonan diumpatnya; mengapa mereka membisu, Hukum" tapi Seumur Hidup. Semuanya ini sesuai dengan sifat padahal mustahil bila gunung-gunung dan sebagainya itu keluarbiasaan militer. Kembali kepada masalah Dewan Jenderal tidak tahu kemana perginya Sinta. Gundah hatinya begitu oleh kawan Aidit diterangkan bahwa politiknya kanan dengan ciri: hebatnya, sehingga sejenak lupalah ia akan tugas a). Tidak anti Imperialis; utamanya sebagai pemayu-ayu jagad raja ini. Merah b). Tidak anti Tuan Tanah; telinganya, berlinanglah sudut matanya. Dengan gemetar ia c). Anti Nasakom. meraba astra panah pemanah: dengan Guhya Wijaya ia Dalam proses sesudah G-30-S. gagal ternyata ciri politiknya kanan hendak melebur awan dan dunia. "Laksmana mengetahui tersebut dilaksanakan oleh kekuasaan militer sekarang yang dan mengerti gelagad kemarahan kakaknya. Ia segeralah secara hakekat dipimpin oleh sdr. Jenderal Nasution dan Sdr. bersimpuh, mencium kaki kakaknya dengan isak jang tak Jenderal Suharto yang secara berangsur-angsur meluncur secara tertahan: "O, kakanda Rama. Paduka hendak berbuat apa diam-diam (geruischloos) telah "menaragadingkan" Bung Karno lagi? Tahulah hamba dan tahauah semuanya yang paduka alias "mengamankan" alias "menahan" Bung Karno. Karena kuasa panggil bahwa paduka lagi kecewa, pedih dan kesal hati. sudah dengan sendirinya segenap perbuatannya adalah sah dan Bukanlah semenjak dahalu raja dan brahmana dan adil, walaupun berlawanan dengan rasa keadilan Rakyat banyak. kesatria jang merasa diri pernah beramal kebajikan, Demikianlah masalah pertama tentang adanya Dewan Jenderal. merasa kecewa di saat-saat tertentu yang tak dikehendaki KEDUA: Karena ada Dewan Jenderal maka kawan Aidit sendiri? Paduka kini meluapkan gelombang amarah. menjelaskan dengan meyakinkan bahwa ada perwira-perwira maju Hendak melebur bumi dan udara sekaliannya? Bukanlah dan G.30.S. yang mengadakan operasi militer membentuk Dewan kita hanya menumpang hidup padanya? Sestungguhnya Revolusi. sesekali manusia akan benci pada diri sendiri. Tetapi aya yakin akan kebenaran penjelasan kawan Aidit bahwa memang bukanlah hidup ini ada: Kesetiaan cinta kasih dan benar ada perwira-perwira maju tersebut sesudah mendalami harapan? Ketiga-tiganya adalah kunci abadi. Membuat kita pleidoi Sdr. ex Brigjen Suparjo, halaman 5 yang antara lain berlembut hati, sabar mau mengalah ikhlas dan tahu mengemukakan persoalan sebagai berikut: "Apakah Sdr. Saksi berterima kasih. (Sdr. Omar Dani) masih ingat, bahwa saya (Sdr.Suparjo) pernah "Kata para sarjana itulah kunci untuk menjangkau dan mengusulkan kepada Saksi (Sdr. Omar Dani) untuk mencari cita-cita betapapun tingginya. Dan orang akan menghadapkan perwira-perwira yang ontevreden terhadap Dewan sampai padanya. Tidakkah ini merupakan jalan jang lebih Jenderal kehadapan Presiden ? Oleh Sdr. Omar Dani dijawab: baik daripada menuruti genderang dendam hati yang kesal "masih ingat betul malah lama sebelumnya". Demikian pleidoi dan murung, sehingga paduka hendak melebur bumi dan Sdr.Suparjo. Perwira-perwira yang ontevreden itulah adara dengan senjata pemunah Guhya Wijaya. yangdimaksud oleh Kawan Aidit sebagai perwira-perwira maju "Mendengar isak adiknya itu, luluhlah amarah Rama. yang mempertahankan dan membela politik kiri dan pribadi Dengan lemas lunglai dipeluknya adiknya, setelah Presiden Sukarno, ciri politiknya ialah: menurunkan busur yang telah siap direntang, keduanya (a). Anti-imperialis; malah menjadi menangis berpelukan. Alam turut terharu (b). Anti-tuan tanah; menyaksikannya. "Atas ketajaman pandangan (c) Pro-Nasakom. kewaaspadaan serta kebijaksanaan Laksmana, Dalam proses sesudah G.30.S. gagal ternyata ciri politik kiri terhindarlah dunia dari malapetaka, dan terhindarlah tersebut dilaksanakan oleh perwira-perwira dalam bentak melawan senjata ampuh Guhya Wijaya dari keruntuhan dan pendongkelan terhadap Presiden Sukarno yang berkonsekwensi kehancuran. Itulah sekelumit fragmen dari cerita dunia mereka meringkuk dalam tahanan antara lain: Sdr. Kolonel pedalangan. Dari fragmen itu saya dapat menarik pelajaran Bambang Supeno, penggali "Sapta Margo" dari rumpun "Browijojo" supaya jangan sampai karena mentang-mentang berkuasa dan Sdr. Brigjen. Sukendro. Mereka bukan komunis malah terus main- main serampangan, main gebyah uyah karena bersimpatipun tidak, tapi antara mereka dan PKI ada persamaan kekecewaan, kepedihan dan kekesalan hati, politik dalam mempertahankan dan membela politik kiri dan menggelombangkan diri dalam amarah. Jika tidak dalam pribadi Presiden Sukarno sungguh suatu komedi sejarah, suata amarah dan merasa dirinya benar dan kuat, maka lelucon sejarah, bahwa Indonesia yang ber-Pancasila kekuasaan militer sekarang tidak usah mematikan kawan- membungkam penggalinya ialah Bung Karno, dan ABRI yang ber- kawan Aidit, Lukman dan Njoto tanpa melalui proses Sapta Marga membrangus penggalinya ialah Sdr. Kolonel Bambang pengadilan. Demi sembojan Mahmillub sendiri jaitu "Pro Supeno. Karena kuasa tentunya tindakan ini adil, walaupan Justisia" atau "untuk keadilan" dan bukannya karena bertentangan dengan rasa keadilan. Sungguh sayang dan sangat 'dumeh Kuasa" ("mentang-mentang kuasa"), saya saya sesalkan bahwa kawan-kawan Aidit, Lukman dan Njoto yang mengharapkan jawaban apakah tindakan itu adil dan saya minta sebagai saksi-saksi dcharge tidak dapat didatangkan sesuai dengan rasa keadilan Rakjat banyak untuk membina dengan alasan diplomatis ialah "hingga kini tidak /belum dalam supaya kita benar diri tidak lupa daratan maka seorang penguasaan yang berwajib". Alasan diplomatis tersebut sama Jawa biasa berselogan "Ojo dumeh" yang terasa sukar bagi sekali tidak sesuai dengan sifat militer persidangan Mahmilub ini, saya untuk menemukan terjemahannya yang sreg dalam yang seharusnya bersikap tegas. Kalau sudah ditembak mati bahasa Indonesia. Kalau diurai kenapa karena "mumpung" katakanlah terus terang dihadapan Mahmilub ini, bahwa mereka atau "dumeh kuasa" bartindak sewenang-wenang sudah "ditembak mati" dengan alasan-alasan yang meyakinkan diperingatkan secara halus dengan "ojo dumeh"? Saja berdasarkan hukum yang berlaku sah di Republik Indonesia. Jika berpendapat bahwa sebab musababnya masalah ini timbul alasannya tidak meyakinkan tentu saya berhak, tentu saya adalah sebagaimana diterangkan oleh Sdr. MJ Prajogo, "gerchtig" untuk bertanja apakah di R.I. sedang berlangsang kalau tidak keliru perwira CPM dalam tulisannya dimajalah "terreur dan schrikbewind"? Ya, malahan kawan Lukman ditembak Tentara, pada tahan 1964, sebagai berikut: "dengan mati bersama kurirnya, kawan Drs. Saleh Junaedi. Berturut-turut meningkatnya usia, baik dari individu maupan kawan Aidit dihabisi sekitar tanggal 25 November 1965, kemudian organisasi; biasanya timbul kecenderungan mengingkari kawan Njoto di sekitar tanggal 6 Desember 1965, lalu kawan adanya perobahan dan pembaruan dan yang akan lebih Lukman di sekitar tanggal 30 April 1966. Alasan diplomatis yang suka untuk mengadakan pembatasaan-pembatasan itu biasanya dicap plin-plan oleh kekuasaan militer sekarang adalah dikira akan tercapai suatu stabiliteit dalam hal tidak sesuai dengan sifat kesatria seorang militer yang dikenal pemikiran, perasaan serta keadaan, suatu stabiliteit "jujur dalam janji, kata dan konsekwensi perbuatannya". Saja dalam suatu kehidupan." Saya sangat setuju dengan pendapat sdr. M.J. Prajogo ini dan apabila rumus Sdr. M.J. dengan lauk tempe atau tahu raup (cuci muka), artinya Prajogo itu diuji kebenarannya dapat ditemukan dalam tulisan dengan tempe dan tahu godok yang tidak masak betul. Sdr. Ds. P.T. Sarumpait, kolonel Tituler dari Pusroh Protestan AD, Semua ini perlu saya kemukakan untuk menunjukkan dalam bakunya kalau tidak keliru "Kepribadian TNI dan bahwa nasib bawahan sudah betul-betul mepet, mereka seterusnya..... yang antara lain mengemukakan risalah sebagai betul-betul hidup sebagai "prajurit, dalam arti perasojo, berikut: "Tugas dari TNI lebih mengandung arti melayani jujur lan arif" (sederhana, jujur dan hemat). Sebabnya hal- pemerintah Negara dan masyarakat. Melayani dalam arti yang baik hal yang sampai demikian itu bisa terjadi karena sampai yaitu: menyediakan diri untuk kebahagiaan semuanya. Salah satu sekarang belum ada U.U. Pokok Pertahanan sebagai akibat dari keadaan S.O.B. yang terlalu lama ialah bahwa seorang sumber untuk mengatur perundang-undangan organik tentara tidak merasa dirinya lagi sebagai bayangkari, tetapi sudah lainnya. Tujuannya yalah tak lain kecuali untuk lebih merasakan dirinya sebagai penguasa dan insyaf atau tidak meletakkan dasar dasar pertahanan R.I. dan insyaf tindakannyapun menunjukkan corak itu pula; kita juga menyederhanakan jenjang pangkat, dengan maksud menginsyafi benar-benar bahaya yang mengancam apabila, mendekatkan atasan dan bawahan. Sewaktu masih pembela masjarakat itu beralih menjadi penguasa. Mungkin menjadi anggota Komisi C DPR-GR dan Wakil Ketua Sub didalam hal inilah nilai daripada "baju ijo" yang dulunya sangat Komisi C (Pertahanan) MPRS dsb itu telah saya ajukan. tinggi di mata masjarakat makin lama makin luntur, makin tidak Ini perlu saya kemukakan untuk membuktikan bahwa saya mendapat simpati dari masjarakat. Kiranya aspek melayani ini dan PKI tidak seujung rambut-pun anti ABRI, dan PKI jangan sampai hilang dari kepribadian TNI. Dan sejajar dengan itu pernah menjelogankan "Dwitunggal, ABRI dan Rakyat" dan TNI adalah pembela. ..Rakyat dan bukan penguasa dan lain untuk Tertib Sipil Bantu Polisi". Jang benar-benar ialah sebagainya. Memang setiap orang dapat mengakui bahwa tugas saya dan PKI tidak setuju politik kanan beberapa jenderal seorang tentara adalah bangat berat. Tetapi janganlah oleh karena AD. itu, seorang tentara menganggap dirinya diperbolehkan melakukan (b). AD sebagai penentu akan bisa menjurus kearah politik tindakan-tindakan yang bisa menimbulkan kerugian moril dan jenderal-jenderal kanan AD di bidang anggaran belanja AD tentara itu sendiri dan juga mungkin juga bisa menyakiti hati dengan menyedot anggaran belanja keatas yang berakibat Rakyat dan pemerintah. Dengan menetapkan diri sendiri saya tidak menguntungkan bawahan. Tentang anggaran belanja sengaja mengambil pendapat-pendapat orang-orang bukan negara, tepat apa yang dikatakan Presiden Sukarno dalam komunis dan juga tidak dari sarjana-sarjana Belanda atau lainnya, pidatonya 17 Agustus 1966, bahwa sebagian besar supaya kita dapat menggali dari dalam masyarakat Indonesia anggaran belanja negara adalah untuk ABRI lebih kurang sendiri. Semua yang saya katakan tersebut di atas adalah fakta- 60%, dan dari sekian besar anggaran belanja itu yang fakta dan pepatah Inggeris menyatakan, bahwa "facts are stronger terbesar ialah untuk AD. than words" (fakta-fakta adalah lebih kuat daripada kita). Sangguh Demikian juga tentang pinjaman dari luar negeri sebesar 2, interesant dan apakah kiranya yang akan dikatakan oleh sdr. Ds. 3 miljard dolar AS, dimana yang l, 3 miljard dolar AS P.T. Sarumpaet setelah sebagian Jenderal menetapkan bahwa AD adalah dari Uni Sovyet, benarlah bahwa sebagian besar adalah faktor stabilator dan penentu sebagai hasil dari seminar anggaran belanja itu digunakan untuk perlengkapan AD setahun yang lalu. Andaikata hal yang sama yaitu menetapkan modernisasi ABRI. Jika betul-betul mau jujur, mustahilah diri sebagai faktor stabilator dan penentu" ini dikatakan oleh PKI kalau sdr Jenderal Nasution tidak tahu, bahwa selama pasti akan digegerkan "Zie je nou wel, PKI mau menang sendiri." menghancurkan pemberontakan PRRI/PERMESTA dari Sebagai faktor stabilator dinamisator dan penentu, maka saya RRC didapat bantuan senjata seharga lebih kurang 28, 8 berpendapat, bahwa: juta dolar AS jang kemudian ditiadakan (di-kwyschedea) (a). AD sebagai penentu atau bisa terjadi disesuaikannya politik pinjaman itu oleh permintah RRC dengan alasan bahwa Jenderal-jenderal kanan AD untuk mempercepat dan persenjataan itu digunakan untuk menghancurkan karena memperbanyak penyesuaian politik tingkat atas, sehingga jumlah kontra revolusioner yang berpolitik satu dengan Jenderal makin menjadi bertambah. Dalam Komisi C DPR-GR AD imperialisme AS. Andaikata bukan Presiden Sukarno yang dulu pernah dihitung-bitung bahwa jumlah jenderal tidak kurang dikenal berpolitik kiri dan anti-imperialis, saja rasa Uni dari 150 membawai kekuatan tentara kurang lebih 350.000. Ini Sovyet dan RRC tidak akan memberi bantuan, dan tanpa berarti seorang Jenderal membawai lebih kurang 2500 anak buah, bantuan tersebut tentu perkembangan ABRI tidak akan atau seorang jenderal memimpin satu Resimen, padahal semodern seperti sekarang. kenjataannya suatu resimen pada umumnya dipimpin oleh Hati siapa yang tidak memberontak menatap kenyataan, seorang Letnan Kolonel, bahwa Presiden Sukarno yang berjasa dalam memodernkan Selama sebagai anggota Komisi C DPR-GR dapat saya mengerti ABRI didongkel, sedangkan pengkhianat dr. Sumitro yang perassan tidak puas tentang pengangkatan-pengangkatan politik sudah mengabaikan keadaan finek Indonesia, dan pernah yang kadang-kadang terjadi naik sampai 2 kali naik pangkat mengatur perongrongan diluar negeri terhadap R.I. setahun. mendapat kehormatan menduduki singgasana penasehat Ketidakpuasan itu tercermin dalam cetusan-cetusan seperti: ekonomi pemerintah. Pengkhianat dr Sumitro yang sudah "nggak naik pangkat nggak petheken" (tidak naik tidak mengapa, terang-terangan ikut serta memimpin pemberontakan dalam nada serius ada Kolonel blawuken - lumuten atau SH akan membentuk negara di dalam negara R.I., dinyatakan seumur hidup, artinya sekali Kolonel tetap Kolonel, karena masalahnya sudah beres (clear) dan pengkhianatannya kebetulan tidak dekat dengan pihak atasan yang berwenang dianggap tidak ada, sedangkan G-30-S yang jelas-jemelas memberi kenaikan pangkat politik. tidak membentuk negara dalam negara, tapi tetap taat pada Hal-hal demikian bisa menimbulkan apati atau sinesme Presiden/Pangti ABRI Sukarno sudah banyak yang telah dikalangan para perwira yang bisa membahayakan spirit juangnya dijatuhi hukuman mati Timbulah pertanyaan, apakah dalam tugas pertahanan. Saya tidak mengatakan bahwa dengan tindakan itu sungguh-sungguh sesuai dengan rasa demikian akan terjadi inflasi jenderal, tidak. Tapi jang terang keadilan rakyat. Jika dijawab, yah, adil. maka sebagai banyak jenderal yang tidak langsung aktif dalam dinas militer, putra Indonesia, saya berhak menyatakan bahwa sudah karena dapat penugasan dibidang-bidang non militer. Saya takut terang-terangan tersisihkan "the rule of law" oleh "the rule bahwa akibatnya ialah sebagai militer mengurus semua bidang of will" kalau tidak boleh dikatakan "the rule of power". Jika kecuali bidang militer itu sendiri. ini didiamkan, saya takut menjadi kenyataan ucapan Ki Mudah-mudahan saja jangan sampai demikian. Lazimnya jika Dalang dalam dunia pewayangan pada waktu atasan penuh dengan kesibukan lupa pada bawahan, dan sesudah menggambarkan ketidakadilan Rahwana Raja pada saat hampir 22 tahun merdeka, untuk naik pangkat dan prajurit mengusir adiknya Wibisono, sebagai berikut: Jojo bang ma- Bintara harus melalui jenderal-jenderal: 1. PRADA, 2. PRATU, 3. wingo-wingo, sapa siro sapa ingsun, kuntul den arangi PRAKAT 4. KOPDA, 5. KOPTU, 6. KOPKA, 7. SERDA, 8. SERTU, 9. dandang, dandang den arani kuntul". Terjemahannya SERKA, 10. SERMA, ll.PELDA dan 12 PELTU. Jadi untuk naik kurang lebih "perduli amat", saya berkuasa, dapat pangkat dari Tamtama menjadi Bintara dibutuhkan 12 jenjang, mengatakan putih sebagai hitam dan hitam sebagai putih", dan jika kenaikan sejenjang dibutuhkan 2 tahun, maka baru saya mengharap berdasarkan "pro Justitia" tidak terjadi hal dalam waktu tidak kurang dari 10 tahun baru menjadi Bintara yang demikian. Dan melalui sidang Mahmilub ini saya dan sekaligus dipensiunkan. Hal lain tentunya sudah sama-sama menyatakan bahwa saya menyatakan solidaritas saya kita maklumi bahwa bawahan kalau dapat IB (izin libur) terpaksa dengan keluarga Kader-kader PKI yang dibakar hidup- tidak dapat menggunakannya, walaupun sudah diusahakan hidup di Situjuh Sumatra Barat oleh PRRI/PERMESTA; dengan setengah mati melalui "ngobyek" atau "cari rejeki". Kalau saya menyatakan solidaritas saya dengan para janda toh pergi, terpaksa menjawab "orba" sewaktu ditarik karcis "orba" prajurit yang menyatakan rasa tersinggung bukannya "orde baru" tetapi dalam hal "Ora Bayar". Kecuali itu kemanusiaannya berkenaan dengan dibenarkannya bukannya suatu rahasia lagi, bahwa ini bawahan makan rangsum pengkhianat Dr. Sumitro untuk tinggal di Indonesia dengan tidak melalui pangadilan yang meyakinkan . Kembali tentang Saya tetap jakin, walaupun PKI sekarang dilarang tetapi anggaran belanja Angkatan Darat pengalaman saya selama dalam sejarah pasti membebaskan PKI Dan Marxisme - Leninisme Komisi C DPR-GR ialah amat sulit menelitinya sebab selalu tetap bersemayam dalam hati tiap Komunis. terbentur kepada mata-anggaran pro menteri" dan mata anggaran KELIMA, Saudara Oditur yang terhormat dalam khusus". Dan kalau diminta penjelasan lebih lanjut dijawab keterangannya menambahkan, bahwa "PKI adalah racun", rahasia militer, sehingga berhentilah untuk meneliti selanjutnya, dan memang benar "PKI adalah racun yang mematikan bagi dan dalam komisi C DPR-GR menjadi persoalan sampai kemana kaum-kaum penghisap, penindas dan pemeras rakyat, tapi pengertian dan batas-batas rahasia militer itu. Semua ini tentunya PKI sekaligus racun obat penyegar tubuh rakyat". sdr. Jenderal Nasution tahu sebab saya sebalum tertangkap Bagi saya, segala sesuata tidak hanya bersegi tunggal, tapi pernah membaca koran yang memberitakan bahwa sdr. Jenderal bisa bersegi dua, atau bersegi banyak. Misalnjy tubuh Nasution tidak membenarkan bahwa tidak bahwa anggaran manusia tak bisa tumbuh tanpa phospor, atau phospor belanja negara sebagian besar adalah untuk ABRI. Hal itu termasuk racun yang mempunyai daya mematikan kuman diucapkan sesudah pidato Presiden Sukarno tanggal 17 Agustus disamping daya menumbuhkan tulang. 1966. Dalam rangka anggran belanja negara penting sekali Sekali lagi terimakasih kepada Saudara Oditur yang penelitiannya penggunaannya apakah betul-betul berguna. Ada terhormat untuk hal-hal tersebut di atas. baiknya 'Operasi Budi" dilakukan lagi secara jujur dengan tidak Sekarang saya mau kembali kepada tulisan Saudara MJ mengenal bulu. Sebab menurut adr. Jenderal Nasution katanya Prajogo dalam majalah yang sama seperti yang saja "operasi Budi" dulu dihentikan kerena dilarang oleh Presiden sebutkan di depan, yang memberi alasan, bahwa dalam Sukarno, Saya tekankan supaya dilakukan kembali "operasi Budi" kecenderungan-kecenderungan untuk mengingkari adanya dengan jujur, untuk mencegah jangan sampai kalau mengenai perubahan dan pembaharuan, maka: "konco atau lingkungannya sendiri" dengan macam-macam akal "Orang akan lebih mementingkan pangkat dan kedudukan diberi ulasan "Hij is rijk van huis uit" (ia kaja sejak dari rumah daripada tugas kewajiban; lebih mementingken ketenangan semula), tapi kenjataan sebenarnya adalah "hij is bedelaar van hidup dan kemewahan daripada jasa yang bisa ditunaikan; huis uit, en wordt rijk door te breken langs de hiuzen heen" (ia lebih suka untuk berpegang teguh-teguh pada pengalaman adalah pengemis dari rumah semula dan menjadi kaya dengan yang dikodifiikasikan daripada pemikiran kreatif; lebih mendobrak dari rumah kerumah). Semua itu saya lakukan demi suka akan keamanan yang berdasarkan pengalaman nama baik Angkatan Darat dan saya tidak ada niat untuk daripada kesempatan untuk mencoba memperbaharui merongrongnya. pemikiran dan keadaan". Demikian sdr. MJ Prajogo, dan (c). Sebagai penentu mengharuskan para Jenderal kanan Angkatan menurut pendapat saya, contoh konkritnya ialah: Darat bertanggung jawab dalam menentukan haluan dan politik a. Sebelum menjadi Ketua MPRS, sdr. Jenderal Nasution negara. satuju pemilihan umum segera diadakan paling lambat Untuk itu mereka benar-benar meneliti diri dan apakah sudah pada tehun 1968, tetapi sesudah menjadi Ketua MPRS dan mempraktekkan hal-hal jang sudah ditulis didalam buku jang berhasil menjatuhkan Presiden Sukarno, mengatakan sudah saja sebut di depan oleh Saudara Ds. P.T. Sarumpaet, yaitu setuju jika pemilihan umum tidak terlaksana tepat pada sebagai berikut. waktunya alias setuju pemilihan umum diundur. Saya "untuk menjalankan politik apalagi mengamankan politik, tidak mengatakan, karena adanya sikap tersebut, bahwa sangat diperlukan keahlian yang dapat dicapai dengan banyak sdr. Jenderal Nasution ada plin-plan atau munafik, sebab belajar, banjak bergaul dengan rakyat, sehingga paham akan yang.paling mengetahui keplin-planan dan kemunafikan kesukarar-kesukaran dan keperluan-keperluannya." sdr. Jenderal Nasution adalah sdr. Jenderal Nasution Apakah hal-hal tersebut sudah dipenuhi? Yang paling bisa sendiri. Saja sadar bahwa sikap itu adalah politik. menjawab dengan tepat ialah -Jenderal-Jenderal kanan sendiri, b. Saja dan Sdr. Nasution bersama-sama menjadi anggauta apakah mereka banyak bergaul dengan rakyat sehingga paham MPRS sebelum diompongi seperti sekarang ini, sebab akan kesukaran-kesukaran dan keperluannya. keanggotaan MPRS sekarang lebih banyak-jumlahnya yang Jika ada kebebasan demokratis maka rakyatpun akan bersuara. diangkat dari yang dihasilkan oleh pemilihan Umum yang Jika PKI dalam keadaan legal, maka PKI akan lebih bebas tampil lalu. Dan sesama anggauta MPRS menyetujui pemberian kedepan menyuarakan suara rakjat itu. gelar untuk Presiden Sukarno sebagai Pemimpin Besar Demi kepentingan rakyat inilah PKI berjuang dan saya Revolusi Indonesia, yang masing-masing suara kita berdua menyatakan terima kasih kepada Saudara Oditur yang terhormat dibawa oleh stemmotevering ksi PKI bagi saja dan oleh sebab: stemmotevering Kelompok Karyawan ABRI bagi Jenderal PERTAMA, Saudara Oditur yang terhormat telah mencap PKI Nasution. Sesudah menjadi ketua MPRS, maka sdr. sebagai makhluk-makhluk iblis, dan PKI memang benar-benar Jenderal Nasution setuju dengan penanggalan gelar bagi iblis yang akan mengikis habis kaum Imperialis dan feodalis; Presiden Sukarno. Jika mau ditarik garis lempang KEDUA, Sudara Oditur yang terhormat telah menempatkan diri semestinya di satu pihak setuju dengan menanggalkan dipihak bukan tani dan kaum pekerja lainnya, karena sudah gelar bagi Presiden Sukarno, maka di lain pihak menetapkan bahwa kaum tani dan pekerja kurang memiliki seharusnya menolak pemberian gelar baginya sendiri, kewaspadaan. walaupun itu baru gelar dari Kampungnya sendiri, yaitu Bagi PKI kaum tani dan pekerja lainnya adalah sumber dari segala sdr. Jenral Nasution kalau saya tidak keliru: Raja Iskandar, kreasi, mereka adalah yang paling waspada, dan kalau mau bicara setiap orang tahu bahwa seorang memanjat bukannya dari tentang kurang waspada maka pada saat tertentu malahan bisa atas, tetapi seorang memanjat tetap dari bawah dan jatuh dilakukan oleh PKI, jadi PKI bisa salah tapi rakyat tidak pernah dari atas. Dalam hal ini saya tidak mengemukakan bahwa salah; sdr. Jenderal Nasution tidak konsekwen, sebab ketidak KETIGA, Saudara Oditur yang terhormat telah mengakui adanya konsekwenan sdr. Jenderal Nasution adalah sdr. Jenderal produk-produk legislatif dan pelaksanaannya dari PKI dalam Nasution sendiri yang paling tahu, saya sadar bahwa bidang agraria dan tenaga kerja pada umumnya. samua itu adalah politik. Dengan pengakuan ini, jelaslah bahwa PKI tidak berbuat jahat c. Para tahanan G.30.S. dipenjara Salemba bisa ditanya bagi rakyat banyak. Andaikata kaum Komunis itu jahat, maka bahwa dengan meminjam istilah sdr. Oditur yth., yaitu jumlah Komunis tidak mungkin berkembang dari hanya dua pada tanggal yang tidak dapat ditentukan lagi dengan pasti, orang, yaitu Karl Marx dan Friedrich Engels, selama 119 tahun setidak-tidaknya pada bulan Agustus 1966, jadi sebelum dihitung sejak keluarnya "Manifesto Komunis" (1848) menjadi lebih saya tertangkap, pernah sdr. Nyonya Jenderal Nasution kurang 40 juta sekarang di seluruh dunia, dan memegang tampuk datang dipenjara tersebut, dan menjumpai para tahanan pimpinan Negara untuk lebih kurang sepertiga penduduk dunia jang tersangkut dengan penembakan terhadap sdr. atau lebih dari 1.000 juta umat manusia, di sebagian Eropa, Asia Jenderal Nasution. Kedatangan sdr. Nyona. Jenderal dan Amerika Latin. Nasution itu dirasaken oleh para tahanan yang KEEMPAT, Saudara Oditur yang terhormat menetapkan PKI bersangkutan sebagai sesuatu yang janggal, dan bukannya sebagai "an invisible man", yang dapat saya artikan "PKI is nergens sekedar "bezuk", tetapi dirasakan sebagai seorang maar overal" (PKI itu tiada tapi ada di mana-mana). pemeriksa yang mangajukan bertubi-tubi pertanyaan. Dengan demikian di sidang Mahmilub ini sebenarnya secara Meminjam parool atau semboyan hukum sdr. Oditur yth, hakekat ada pengakuan bahwa keyakinan itu tidak dapat ialah: "bahwa setiap orang dianggap mengenal hukum" diberangus. Menurut hukumnya kalau keyakinan itu benar-benar ("ieder wordt geacht de wet te kennen"), apakah menurut mengabdi pada rakyat banyak pada akhirnya pasti menang, kalau hukum yang ada dan berlaku sah di Republik Indonesia, meminjam bahasa rakyat adalah "wolak-waliking jaman" atau roda tindakan Sdr. Ny. Jenderal Nasution itu dapat dibenarkan? dunia berputar". Kalau dibenarkan pasal-pasal KUHP manakah yang mangatur atau perundang-undangan manakah yang mengaturnya? Saya takut bukannya menuduh, kalau "Orde Baru" tidak bekerja dan tidak berjuang saja yang tidak berbuat sudah menggariskan bahwa seorang isteri pembesar haruslah salah. Maka itu saya mengharap adanya pengertian dari dianggap pembesarnya itu sendiri dan bisa bertindak sesuai pihak Mahkamah akan pikiran dan perasaan saya, bahwa dengan fungsi suaminya, atau suami bisa mendelegeer bagi pribadi saya kehadiran kawan-kawan Aidit, Lukman, (mendelegasikan) bisa memberi mandaat, bisa menguasakan dan Njoto adalah sangat penting. Sebab saya berjuang tidak kekuasaanya kepada isterinya. Jika ini betul maka saya hanya untuk menipu Rakyat banyak dan saya berjuang juga tidak bisa bergeleng kepala dengan menyebut "bukan main" untuk ditipu oleh kawan-kawan separtai saya. Selama saya Semua perasaan dan pikiran yang saya pandang ada dalam parjuangan mengenal kawan-kawan Aidit, Lukman hubungannya dengan diajukannya saya di depan MAHMILUB ini dan Njoto, maka mereka belum dan tidak pernah menipu dengan sadar saya tenangkan supaya pihak Mahkamah cukup saya dan saya mempunyai keyakinan bulat, bahwa meraka memiliki bahan-bahan pertimbangan untuk menentukan penilaian tidak akan dan tidak mau menipu saya, Mengingat bahwa yang dapat mendekati objektiefitet. Saya berusaha keras dengan mereka bertiga telah mati, maka "het gaat tegen mijn tangan terbuka dan dada lapang menjayakan beribu-ribu terima geweten in" (bertentangan dengan hati nurani saya) untuk kasih kepada semua penilaian yang ditujukan pada diri saya, baik mempersoalkan perbuatan-perbuatan diri mereka yang dari kawan maupun lawan, baik negatif maupun positif. Khusus telah mati, apalagi menyalahkannya justru dalam sesuatu kepada sdr. Oditur yang terhormat saya mengangkat topi dan kegagalan. Juga "het gaat tegen mijn geweten in" untuk menyatakan terima kasih bahwa masih mempunyai "moed" dan menjebut nama kawan-kawan separtai saya dan tempat- mau menyatakan antara lain bahwa "saya dalam sidang tempat yang telah memberi perlindungan pada saya selama Mahkamah ini menunjukkan sikap yang sopan". Saya berjuang di bawah tanah, sehingga saya berpendirian berpendirian bahwa penting sakali menerima segenap penilaian- untuk tetap tidak mau menyebut nama dan tempat kawan, penilaian itu, supaya dalam sisa-hidup saya yang masih menyisa, dan terima kasih kepada semua sdr. Pemeriksa yang mau semua penilaian itu dapat saya gunakan, untuk: mengerti akan pendirian saya itu. 1. memeriksa diri, Juga "het goat tegan mijn geweten in" untuk berdebat 2. mengenal diri, dengan kawan-kawan separtai saya yang dihadapkan 3. memperbaiki diri. sebagai SAKSI, sebab saya tidak mau ditarungkan dengan Saya berpendapat tidak mungkin seorang dapat memperbaiki diri kawan-kawan separtai saya dalam sidang Mahmilub ini; tanpa mengenal diri, dan bohong besar seseorang yang saya menggarisbawahi pernyataan sdr. Hakim Ketua yth., menyatakan telah mengenal diri tanpa melakukan pemeriksaan yang menegaskan bahwa persidangan,ini adalah diri. Inilah pangkal utama untuk memberanikan diri melakukan Mahkamah dan bukannya rapat; dan tepat keterangan sdr. kritik terhadap diri sendiri sebagaimana saya telah berusaha pemeriksa Major Udara Trenggono SH pada saya bahwa untuk melaksanakannya. Kritik trhadap diri sendiri itu berjudul: dalam sidang Mahmilub saya bisa di-expos, hal mana "TEGAKKAN PKI YANG MARXIS-LENINIS UNTUK MEMIMPIN sedapat mungkin harus saya hindari . REVOLUSI DEMOKRASI RAKYAT. Agar Rakyat banyak dapat Berdasarkan keterangan tersebut di atas dan justru karena menilai secara tepat, saya mengusulkan supaya kritik terhadap G-30-S. gagal, maka saya perlu menandaskan, demi diri sendiri itu dapat menjadi lampiran dari "Uraian tangung- tanggung jawab dan demi solidaritas Komunis, bahwa: jawab" ini, sehingga samua menjadi terbuka. Pertama: Karena kawan-kawan Aidit, Lukman, Njoto dan Sikap terbuka bagi Rakyat banyak yang demikian itu adalah Sakirman sudah mati, maka saya ambil oper tanggung- sepenuhnya sesuai dengan ajaran PKI. Sikap terbuka bagi Rakyat jawabnya segenap perbuatan politik mereka dalam rangka banyak yang demikian akan menembus keheningan dan G.30.S. memancarkan rasa tenteram, sebab pada hakekatnya orang harus Kedua: Walaupun saya tidak ikut membuat Dekrit, tidak belajar untuk setiap kali meninggalkan bentuk pandahuluan ikut menyusun komposisi Dewan Revolusi; tidak berada di daripada usaha dan hasil kerjanya, dan harus selalu mencari Halim, Lubang Buaja atau Pondok Gede baik di sekitar bentuk-bentuk baru. Orang tidak akan dapat berhenti dan maupun pada saat dicetuskannya G.30.S., tapi karena mengaso untuk menikmati hasil-hasil kerjanya, karena hal yang semua perbuatan itu adalah perbuatan oknum-oknum demikian itu merupakan suatu pengkhianatan terhadap sikap anggauta PKI, maka saya ambil oper tanggung-jawabnya, sendiri dan terhadap tuntutan yang dibebankan kepada generasi dan; baru Indonesia. Dengan terus menerus orang harus mengatasi Ketiga: dengan penegasan tersebut di atas maka menjadi (transcenderen) diri sendiri, meninggalkan diri sendiri beserta makin jelas bahwa G.30.S. adalah tanggung-jawab kepentingan-kepentingannya, dan juga meninggalkan hasil-hasil TERTUDUH SUDISMAN dan bukannya tanggung-jawab kerjanya yang sudah pernah dicapai. Berdasarkan keterangan PKI. inilah PKI menggariskan: Sesuai dengan rasa tanggung-jawab tersebut di atas perlu Tundukkan kepentingan pribadi bagi kepentingan umum, sehingga saya kemukakan, bahwa terasa sukar untuk menjawab berlaku semboyan-semboyan: a. Partai adalah saya, tapi saya pertanyaan sdr. Hakim Ketua yang terhormat, yang bukannya Partai; b. Hati lebih keras daripada lapar; c. Tak berbunyi: 'Apakah sdr. Tertuduh merasa menyesal atas seorang, berniat pulang walau mati menanti. perbuatan-perbuatannya? Rakyat pekerja adalah kreator segala keindahan, maka itu PKI Pertanyaannya sendiri memang sederhana, tapi mendidik anggautanya untuk cinta kepada kerja dengan slogan 3 jawabannya yang sukar, dan lazimnya sesuatu yang baik: - bekerja baik; - belajar baik, - moral baik. sederhana itulah yang sukar sebab tidak mungkin hanya Dalam memimpin aksi-aksi Rakyat, PKI mendasarkan diri kepada dengan menjawab "YA" atau "TIDAK" tanpa suatu 4 jelas: - jelas tuntutan; - jelas sandaran; - jelas sekutu; - jelas pemikiran dan penerangan. Akhirnya demi keyakinan sasaran. Komunis saya, demi tanggung jawab saya, demi solidaritas Dalam menempuh hidup supaya teguh memegang prinsip 4 kuat Komunis, saya terhadap kawan-kawan Aidit, Lukman, Njoto yaitu: - Kuat mencintai Rakyat, PKI dan Revolusi; - Kuat membenci dan Sakirman selaku "wapensbroeders" saya yang telah musuh-musuh Rakyat, PKI dan Revolusi; - Kuat pahit dalam arti mati, saya membulatkan diri saya untuk mengatakan tidak tahan dalam derita; - kuat manis dalam arti tetap sederhana menjesal. Tapi dibalik itu saya menyadari adanya korban sewaktu berfungsi sosial penting. jatuh, dan untuk itu tidak ada lain jalan sebagai seorang Dalam malaksanakan solidaritas internasional supaya dipadukan Komunis, kecuali saya hening sejenak menundukkan patriotisme dengan internasionalisme proletar, untuk melawan kepala. sovinisme dan sekaligus melawan cosmopolitanisme. Sekarang bertolak kepada rasa tanggung jawab, ingin saya Dalam melakukan kritik dan kritik terhadap diri sendiri supaya kemukakan fakta-fakta sebagai bahan penilaian bersikap keras terhadap diri sendiri dan bijiaksana trhadap orang MAHMILUB, yaitu bahwa baik dalam sidang-sidang Dewan lain. Hal ini dimaksud supaya setiap Komunis teguh memegang Harian Politbiro CC-PKI maupun sidang-sidang Politbiro prinsip dan luwes dalam peneterapannya. CC-PKI oleh kawan Aidit dijelaskan bahwa para Perwira Dalam menghadapi kesukaran dan kesulitan supaya berani, maju mau mengadakan operasi militer dan tidak pernah pandai dan waspada secara ravolusioner dengan menjunjung mengemukakan bahwa PKI mau mengadakan operesi tinggi semboyan: "sanantiasa mengharap yang baik, tapi siap militer, dan oleh kawan Aidit juga tidak pernah untuk yang paling sulit". dikemukakan bahwa PKI mau mencetuskan revolusi pada Tujuh garis PKI itulah yang menuntun saya untuk mengabdi tanpa saat itu. Jika hal ini yang, dikemukakan oleh kawan Aidit reserve kepada Rakyat, Partai dan Revolusi. Saya berusaha keras dalam sidang Dewan Harian Politbiro CC-PKI dan sidang untuk merealisesikannya dalam praktek dengan suatu keyakinan Politbiro CC-PKI, maka walaupun saya masih ada Komunis bahwa dalam praktek revolusioner saya pasti terdapat kelemahan-kelemahan tertentu di dalam pengertian teori kekurangan dan kesalahan. Karena bekerja dan berjuang tentu Marxisme-Leninisme, tapi terlalu tolol bagi saya untuk terdapat kekurangan dan kesalahan, sebab hanya orang yang menyanggahnya karena tidak ada Partai Komunis yang bisa mencetuskan revolusi, dan juga tidak ada Partai Komunis yang maka dijawab oleh Pak Harto: "Jenderal Umar blyft hier" dapat dibenarkan mengadakan dan memimpin sendiri operasi artinja "Jenderal Umar tetap di sini". Dan ditegaskan pula militer dalam artian aventurisme militer. bahwa semua perintah harus melalui Pak Harto. Timbul kemudian pertanyaan, apakah dapat dibenarken suatu Waktu Menteri/Pangal menjampaikan Keputusan Partai Komunis mendukung suatu operasi militer semacam Presiden/Pangti ABRI/PBR tentang: G.30.S.? Jawabannya: bisa dan tidak. Angkatan Darat sementara dipegang oleh Pangti; Bisa: Ya, jika operasi militer bersifat revolusioner, seperti G.30.S. Care-taker Angkatan Darat sebagai pelaksana sehari-hari Karena G.30.S itu mempertahankan anti penjajahan, anti tuan dan sifatnya sementara. tanah dan kebijakan pro Nasakom dari Presiden Sukarno dan Berhenti garakan (keputusan ini adalah hasil panitia ad secara nyata melindungi pribadi Presiden Sukarno. Adakah contoh hoc yang disusun oleh 3 Menteri Angkatan dengan seorang di luar negeri tentang terjadinya suatu operasi militer yang Perdana Menteri dan disahkan ditanda-tangani Presiden revolusioner? Ada, yaitu salah satu diantaranya ialah operasi R.I.) militer Kolonel Kasim yang anti imperialis menjatuhkan Kemudian Jenderal Nasution berkata kepada pemerintahan El Nuri yang pro-imperialis. Hasilnya pemerintahan Menteri/Pangal "mengapa ikut-ikut mengurusi soal-soal Irak yang berpakta militer Bagdad dengan Imperialis Amerika lain Angkatan Kita jangan rame-rame. Persoalan militer, Serikat, diganti menjadi Pemerintahan Irak tanpa, Pakta Bagdad, adalah soal militer, persoalan politik adalah politik. Marilah tanpa pakta militer dengan Imperialis Amerika Serikat. kita pecahkan masalah kemiliteran ini dan serahkan Sekarang jawaban kedua: yaitu tidak dapat mendukung suatu masalah politik pada Presiden. operasi militer, jika operasi militer itu reaksioner yaitu seperti: Terjadi dialoog antara Kolonel Bambang dan Jenderal Harto Pertama: kudeta ex Letkol. Zulkifli Lubis dan ex Major Zaelani sebagai berikut: Presiden ada di mana - di Halim- Jenderal Komandan Rekad sebagai proloog pemberontakan Pranoto tidak boleh menghadap - kemudian Jenderal Harto PRRI/PERMESTA yang anehnya pemberontak ex. Letkol. Lubis menetapkan: Saya mengambil alih pimpinan Angkatan sekarang sudah bebas tanpa diajukan di depan pengadilan; Darat. Semua perintah harus melalui saja. Kedua: kudeta yang gagal, 17 Oktober 1952, oleh sdr. Jenderal. Bila dibandingkan kegiatan tertuduh (sdr. ex Brigjen. Nasution dengan menempatkan moncong-moncong meriam Suparjo) yang selalu taat pada perintah-perintah kepala menghadap Istana Merdeka yang berarti ditujukan kepada negara, sekalipun dengan hal-hal yang sepele yang Presiden Sukarno yang berpolitik anti Imperialis. Karena menyangkut peristiwa di Kostrad. Jadi siapa yang dukungan rakyat terhadap Presiden Sukarno dan karena seharusnya dituduh sebagai dalang persekongkolan?. keteguhan Presiden Sukarno, maka kudeta itu dapat digagalkan Demikian sekelumit sejarah yang saya ambil dari pleidooi yang mengakibatkan jatuhnya sdr. Sultan Hamengkubuwono sdr. ex Brigjen. Suparjo yang intisarinya adalah selaku Menteri Pertahanan dan di nonaktifkannya sdr. Jenderal mengetengahkan tidak taatnya sejumlah Jenderal kepada Nasution. Malahan peristiwa 17 Oktober 1952 yang nyata-nyata perintah atasannya dalam hal ini Pangti/Presiden Sukarno. konkrit ada oleh sdr. Jenderal Nasution dinyatakan tidak ada, Tindakan ini adalah berlawanan dengan "Sumpah Prajurit", karena sudah diselesaikan secara intern dalam Angkatan Darat dan apa jadinya dengan TNI kalau tingkat bawahan dengan antara lain Ikrar Yogya dan sebagainya. Ini berarti mengikuti jejak para Jenderal tersebut? Yang pasti apabila mengabstrakkan sesuatu yang konkrit. Jika peristiwa 17 Oktober tingkat bawahan melanggar "Sumpah Prajurit" maka 1952 boleh diabstrakkan sebagai pemberontakan (opstand) mereka akan ditindak tanpa ampun, tapi kalau hal jang melakukan makar (aanslag) yang didahului dengan mengadakan sama dilakukan oleh sejumlah Bapak Jenderal bisa permufakatan jahat (samenspanning), apakah ini bukannya diampuni. Singkatnya untuk tingkat bawahan berlaku tak "emban cinde", "emban siladan" (pipih kasih). Padahal kenyataanya kenal ampun, tapi untuk atasan berlaku boleh diampuni. sebagaimana tercantum dalam halaman 14 Pleidooi sdr. ex. Apakah ini bukannya diskriminasi dalam disiplin, apakah Brigjen. Suparjo ialah sebagai berikut: hal ini tidak berbahaya bagi pelaksanaan "degorder" atau "Tertudah (sdr. Suparjo) diminta bantuannya untuk membuat teks "perintah harian"? Apakah ini tidak merobek-robek jiwa pengumuman bahwa Presiden dalam keadaan selamat, sehat. Teks "Sumpah Prajurit" junjungan ABRI?. Saya berpendapat diperlukan agar rakjat segera mengetahui tentang situasi Presiden. bahwa serangkaian ceramah sdr. Jenderal Nasution yang Dan diumumkan melalui Istana oleh Letkol. Marokeh. Saksi (Brig. tanggalnya tidak saya ingat secara pasti, tetapi pada akhir Jen. Moch. Sabur) mengusulkan agar Presiden segera pindah dari pertengahan tahun 1966 kepada para Perwira AURI, yang Halim. Tetapi Presiden menjawab bahwa untuk sementara tinggal menyatakan bahwa sudah biasa bagi setiap perintah dari di Halim saja, untuk mengasakan sidang dengan menteri-menteri perwira atasan tidak dilaksanakan, menunjukkan gejala di Halim. Komentar saya (sdr. Suparjo) dari ketarangan saksi ketidakdisplinan yang serius bagi ABRI. Mungkin menunjukkan bahwa Kepala Negara vult zich op zijn gemak - perumusan Sdr. Jenderal Nasution tidak setegas berarti tidak ada tekanan physik maupun psychis". perumusan yang saja ajukan, tetapi intinya sama. Dari penandasan Pleidooi sdr. Suparjo tersebut diatas sebetulnja Bagaimana kita dapat menerima rasa keadilan dengan gamblang bahwa Presiden Sukarno tidak diganggu gugat oleh dihukumnya para pelaku G.30.S seperti sdr. Hargijono dan G.30.S. dan tetap dalam fungsi sebagai Presidan yang menurut kawan-kawannya yang taat kepada perintah Komandannya fasal 4 Undang-Undang Dasar '45 dinyatakan, bahwa "Presiden dan kepada Presiden Sukarno dan yang perbuatannya Republik Indonesia memegang kekuasaan Pemerintah menurut menjadi tanggung jawab Komandannya, sementara Undang-Undang Dasar" berdasarkan fakta ini jelas bahwa: pengabaian disiplin yang dilakukan Jenderal Nasution G.30.S. secara konkrit menyelamatkan Presiden Sukarno. tidak diakui sebagai subversi TNI. Saya sadar bahwa G.30.S. taat kepada Presiden, dengan bukti-bukti bahwa sdr. tindakan sdr. Jenderal Nasution itu adalah tindakan politik Let.Kol. Untung akan melaksanakan keputusan apapun dari untuk mencapat tujuan politik tertentu yang mengarah Presiden (ploidooi sdr. Suparjo halaman 19). keeinddoel. Saya tidak mengatakan bahwa sdr. Jenderal Dari segi taat kepada Presiden Sukerno yang sekaligus adalah Nasution ingin menjadi Presiden R.I. - tidak. Sebab, setiap Pangti ABRI/Pemimpin Besar Revolusi, pada waktu itu, sesuai warganegara R.I. yang baik berhak untuk mencalonkan diri dengan Sumpah Prajurit, maka sesunguhnya tidak ada fakta sebagai Presiden, tapi jalannya apakah mesti dengan menggulingkan Pemerintahan Republik Indonesia yang sah. Jika menjadikan sebagai suatu Presiden yang mengabaikan G.30.S. yang taat kepada perintah Presiden/Pangti ABRI/Presiden disiplin TNI? Sukarno sesuai dengan "Sumpah Prajurit" dikategorikan sebagai "Karena tindakan itu tidak dilakukan oleh PKI, maka memberontak, maka kategori apakah jang harus diberikan kepada dengan sendirinya bukannya diberi stempel "het dul heiligt sejumlah Jenderal jang tidak taat kepada perintah Presiden/Pangti de middelen". Alangkah baiknya jika segala sesuatu ABRI/Presiden Sukarno dan pada tanggal 1 Oktober 1965 tersebut ditelaah oleh fihak Mahkamah dan betul-betul berhimpun di Kostrad dan melakukan serangkaian (Ploidooi sdr. demi keadilan, demi kemurnian "sumpah prajurit" dan ex Brigjen Suparjo) halaman 26 dan 27 sebagai berikut: "Sapta Marga." Jenderal Pranoto yang diperintahkan mengadap Pangti Presiden Sekarang saya hendak melangkah ke: R.I./PBR kemudian tidak menghadap, perintah ini melalui Ajudan POKOK KE-EMPAT: Presiden yaitu Kombes Sunirat sebagai kurier pribadi Presiden. Dari penangkapan sampai kesidang MAHMILLUB. Jenderal Umar Wirahadikusuma selaku Pangdam V/Jaya dipanggil Saudara Hakim Ketua yang terhormat. Presiden R.I./PBR juga tidak datang. (perintah ini disampaikan Untuk dapat menggambarkan secara tepat bagaimana oleh kurier pribadi Presiden jaitu Kolonel Bambang Wijanarko). jalannya suatu penangkapan, baiklah saja ketengahkan Waktu Kolonel Bambang Wijanarko masuk ke Kostrad melihat sebait sajak saya, berjudul: Jenderal Harto sedang berdialog dengan sejumlah Perwira-perwira DISERGAP Kemudian waktu Kolonel Bambang Wijanarko menyampaikan Seisi rumah lagi enak nyenyak, pesan atas perintah Presiden untuk memanggil Pangdam V Jaya, mendadak terperanjat, bangun terbentak, oleh gedoran pintu dibarengi derap sepatu, seharusnya dihadapkan ke depan pengadilan biasa dan todongan pistol bernikel menuding-nuding, bukan ke pengadilan militer. mengabakan, ayo jongkok dipojok, Sewaktu mereka diperiksa di Mahmilub dengan jelas dengan baju celana dalam thok, terlihat adanya siksaan-siksaan terhadap para Saksi, alangkah berkesan bagiku adegan ini, Kader-Kader PKI, maka demi Pancasila saya mengusulkan disergap sesaat mentari merekah pagi. kepada Mahkamah: Dari sebait sajak ini terlukis pistol nikel terkokang diputar-putar Dengan adanya siksaan-siksaan diluar batas l cowboy Amerika Serikat, sambil menghardik-hardik. Saja rasa perikemanusiaan itu tidak lain karena anggapan bahwa hal demikian tidak perlu terjadi lagi. Sebab sewaktu saya tidak ada salahnya membunuh orang Komunis sebab: tertangkap pada zaman kolonial Belanda dan fasis Jepang, saya a. Adakalanya seorang pembesar militer mengemukakan tidak diperlakukan demikian. Saya berpikir penting juga saya melalui wawancara di koran-koran supaya tokoh-tokoh kemukakan penertiban cara menangkap demi Republik Indonesia Komunis "ditangkap hidup atau mati", atau "kalau orang- yang berazaskan Pancasila, tentang barang bukti sitaan, ketika orang Komunis setelah dibebaskan bergerak lagi supaya pada zaman Belanda dan Jepang dulu dilakukan pendaftaran ditembak saja". Dapatkah hal ini dibenarkan secara hukum ditempat sehingga tidak terdapat kekeliruan. Pengalaman yang sah berlaku di Indonesia? Apakah ucapan-ucapan menunjukkan bahwa sewaktu saya ditangkap telah disita selain semacam itu tidak menggelisahkan masyarakat luas, dokumen-dokumen yang sudah diserahkan kepada Sdr. Hakim terutama para keluarga anggauta dan simpatisan PKI yang Ketua Yth., juga disita barang lainnya, seperti: arloji tangan merk berjumlah jutaan orang? Tudor, uang lebih kurang Rp.3.000, radio transistor, pakaian dan b. Instruksi yang sangat luas dari sdr. Jenderal Nasution sebagainya. Tetapi sungguh mati saya tidak tahu dikemanakan yang isinya kurang lebih, supaya terhadap orang-orang barang-barang itu. Belum lagi barang-barang kawan-kawan Komunis dihabisin sampai keakar-akarnya" dan tindak Sukadi dan Tan Sui Liang yang serumah dengan saya. Memang mereka yang ada indikasi G.30.S. baik langsung maupun sengaja baru sekarang ini hal itu saya kemukakan, bukan dengan tidak langsung? Dengan adanya instruksi tersebut, maka maksud untuk minta kembali barang-barang tersebut, tidak sama terjadi pembunuhan massal. Apakah fihak Mahkamah sekali, tapi untuk mengukur kejujuran para petugas militer tidak sependapat dengan tertuduh bahwa dalam hal "Operasi Kalong" yang menangkap saya demi Pancasila. pembunuhan massal itu mesti diminta Saya malu bahwa hal demikian masih terjadi dalam alam pertanggungjawaban sdr. Jenderal Nasution? Indonesia Merdeka, sedangkan pada waktu zaman Kolonial dulu Mengundang International Fact Finding Commission melalui tidak saya alami keganjilan seperti itu. Ini tidak berarti bahwa saya Kedutaan-Kedutaan Besar Negara Sosialis di Indonesia, mau kembali ke zaman normal, dalam arti zaman penjajahan yang berkewajiban mencari fakta kebenaran tentang: lagi,tidak, tetapi saya menginginkan peraturan dan pengaturan a. Terbunuhnya tanpa melalui proses pengadilan anggota yang lebih baik daripada zaman penjajahan dulu baik dalam kata- CC dan Kader-kader penting PKI lainnya diataranya kawan- kata maupun perbuatan. Jangan biarkan senjata menjadi bagian kawan: Aidit, Lukman, Njoto, Sakirman, S. Samidikin dan penangkapan dan jangan biarkan tangkapan menjadi semacam Thayb Adamy (Aceh), Rachman, Ainuddin dan Nursutind penjarahan. Saya mengharap melalui Mahkamah ini supaya (Sumbar), J.Suak (Sul. Utara) Rissi (Kupang) dan lain- diteruskan kepada yang berwajib untuk ditertibkan cara lainnya; menangkap orang, supaya tidak terganggu rasa "freedom from fear" b. Cara-cara pembunuhan massal meilputi kurang lebih rakyat. inilah praktek konkrit yang saya kemukakan tanpa embel- 70,000 orang Jawa Tengah 60.000 (Jawa Timur), 50.000 embel. (Bali) dan ribuan lagi di tempat-tempat lainnya. Caranya Dari persoalan penangkapan saya menjurus ke pemeriksaan. Saya antara lain ada yang ditenggelamkan bersama kapal Adri ingin mengemukakan bahwa saya pribadi tidak pernah mengalami (J.Suak dengan tigapuluh kawan lainnya), hidup-hidup pukulan selama pemeriksaan, malahan hubungan antara dimasukkan parit alam (luweng) di Wonosari dan pemeriksa dan yang diperiksa berdasarkan saling menghormati sebagainya; dan saling mengerti akan keyakinan masing-masing titik tolaknya, c. Keadaan para tahanan yang masih menyisa, apakah saling menghormati walaupun menganut perbedaan politik. Tetapi cukup kalori makanannya untuk sekedar hidup, kalau tidak demikian halnya jyng dialami oleh kawan-kawan saya, tidak apakah tidak menjurus ke '"geleidelijke moord" sampai-sampai kawan Anwar Sanusi, calon anggota Politbiro CC- (pembunuhan secara halus)? PKI dan bekas wakil Sek.Jen. Front Nasional pusat masih dipukul Fakta-fakta tersebut sangat penting untuk diteliti secara juga, apalagi yang lain. Ragam pukulan hampir menyerupai obyektif oleh International Fact Finding Commission supaya siksaan sewaktu zaman fasis Jepang, hanya digantung sajalah tidak berat sebelah. Ini jika mau mencari kebenaran. yang tidak digunakan. Sungguh mengerikan kalau melihat derita Dalam sidangMahmillub ini dapat diketahui bahwa dalam akibat pukulan yang dialami kader-kader PKI dan mereka yang PKI, diberi kebebasan dalam menganut kepercayaan, dituduh tersangkut dengan G.30.S., padahal ke- salahan mereka sehingga ada yang tak beragama, ada yang tidak beragama belum terbukti, dan belum tentu mereka itu bersalah. Belum tentu tapi percaya kepada Tuhan, ada yang beragama Islam, bersalah tetapi badannya sudah rusak akibat pukulan dan Kristen, Protestan dan Khong Hu Cu. Sebab PKI diselomoti (dibakar) dengan nyala rokok, sandal karet yang berpendapat bahwa ajaran seseorang tidak dapat dibatasi dibakar, sampai distrom. secara administratif, dan kepercayaan itu adalah soal Saya tidak sampai hati untuk menyebut satu persatu macam pribadi sehingga pada masing-masing anggauta PKI diberi pukulan dengan dalih pertanyaan tentang pengertian mereka kebebasan untuk menetapkan kepercayaan masing-masing mengenai Pancasila. Kepada saya waktu ditahan di Kodim dengan menekankan bahwa setiap anggota satu sama lain Budikemuliaan, pernah oleh seorang yang mengaku bernama saling menghormati kepercayaan masing-masing. Bertolak Jimmy, dan memperkenalkan diri sebagai Intelligence Service (IS), pada dasar inilah, maka seorang Komunis tidak boleh ditawarkan untuk melihat kawan-kawan saya yang memiliki dendam perorangan, dan kebenarannya dapat bergelimpangan di dalam sal. Saya menolak untuk menghindari dibuktikan oleh persetujuan saya terhadap penetapan sdr. penderitaan batin. Akibat siksaan selama pemeriksaan Moch. Daljono SH sebagai penasehat hukum saya, pendahuluan kawan-kawan separtai saya, dapat dilihat langsung walaupun saja tahu benar bahwa sdr. Moch. Daljono SH ketika mereka dihadapkan sebagai saksi-saksi. Malahan seorang adalah bekas pemimpin Masyumi. Hal ini perlu saja non komunis, sdr. Sarjono dari Partindo jatuh pingsan saya tidak kemukakan untuk menghilangkan salah tafsir bahwa menyanggah keterangan yang telah menyatakan, bahwa sdr. orang-orang Komunis itu mempunyai perasaan dendam, Sarjono terserang masung angin. Ini satu segi, tapi saya ingin karena itu ide revolusi mereka ditafsirkan sebagai hanja mengajukan segi lain yaitu bagaimana perasaan seorang civil mau bunuh-membunuh saja. berhadapan dengan pembesar militer, ialah sebagai berikut: Pengertian Komunis tentang revolusi bukannya indentik umumnya ada rasa gelisah, rasa takut dan rasa kuatir yang sangat dengan bunuh-membunuh tetapi revolusi adalah mendalam, sebagai gejala psychis yang ditimbulkan oleh adanya pemindahan kekuasaan dari klas yang menindas ke klas konflik-konflik emosionil disertai ciri-ciri yang khas, ialah jang tertindas. Sekarang saya mau menjelaskan: berdebarnya jantung secara tidak normal yang dapat sekaligus POKOK KELIMA: Plebisit untuk Memilih Presiden. dirasakan mengerasnya denyutan urat nadi. Jika kita betul-betul jujur terhadap satu sama lain dan Dan sebab-sebab itulah dimulainya neurose jantung dengan menganalisa keadaan secara tenang lepas dari rasa gejala-gejala khusus umpamanya: nafas atau di dalam dada sentimen, harus diakui bahwa dalam kenyataannya SP 11 menjadi sesak atau setengah mampet". Maret 1966 dicapai dengan kudeta yang geruisloos (tanpa Persoalan tersebut perlu saya kemukakan supaya dapat sanggahan), sebab sdr. Jenderal Suharto berada dalam digunakan sebagai bahan dalam mempertimbangkan kebenaran overmacht (posisi yang sangat kuat). Saja berpendapat, keterangan Saksi, dan sekaligus menegaskan bahwa seorang sipil bahwa SP ll Maret 1966 dapat keluar karena Presiden didatangi oleh tiga Jenderal Angkatan Darat yaitu Jenderal Basuki Jalan ini jang disabut oleh AS yang paling "workable" dan Rachmad, Jenderal. Amir Machmud, dan Jenderal Jusuf, yang "profitable". mempunyai dukungan kuat dari Angkatan Darat dan tindakan tiga Cara seperti tersebut di atas dibarengi oleh kegiatan CIA, Jenderal itu tidak mungkin terlepas dari pertemuan duapuluh misalnya mendirikan, "American friends of the Middle East" Februari 1966, atau kalau meminjam istilah sdr. Oditur yth. yang membiayai harian "Al Hiwar" yang berpolitik anti RPA, setidak -tidaknya pada sekitar akhir Februari 1966 di Aula MBAD, sehingga RPA melarang beredarnya "Al Hiwar", dan pers yang dihadiri oleh lebih dari 20 perwira. Saya tidak menyebut di Kairo terus menerus mengutuk. dominasi Imperialis AS sini siapa-siapa saja, yang hadir, tapi kalau betul-betul mau dalam mengeskploitasi perminyakan Arab. Ingat saja sejak mencari kebenaran, lepas dari segenap sentimen tentunya yang tahun 1965 investment AS dalam produksi minyak Arab merasa hadir pada pertemuan itu akan dapat datang kehadapan keuntungannya 50 persen dari penanamannya dalam Mahkamah dan dengan terus terang menjelaskan. Selain, minyak Eropah Barat "Egyptian Mail" pernah berseru, penjelasan tersebut di atas perlu saja ketengahkan bahwa saja supaja Rakjat Arab bertekad melawan kartel-kartel minjak berpendapat "show of force" l2 Maret 1966 itu sebetulnya asing AS yang berkeras kepala dalam menggaruk mempunyai dua aspek: keuntungan sebesar-besarnya. Jelaslah bahwa setiap Pertama: Kalau Presiden Sukarno menolak untuk menandatangani penanaman modal asing mengakibatkan pengerukan maka akan ada gerakan operasi militer. keuntungan keuntungan ke luar negeri. Contohnya "Inter Kedua: Kalau Presiden Sukarno menandatangani akan digunakan American Development Bank" selama 2 tahun telah untuk show of force atau pamer kekuatan sebagai pemenang. mengeluarkan kredit 700 juta dollar AS untuk Amerika Setelah tercapai Surat Perintah 11 Maret, maka berangsur Latin dalam bukunya, tetapi dalam kenyataannya hanya: dlakukan usaha-usaha untuk menjatuhkan Presiden Sukarno, a. mengeluarkan 60 juta dollar AS, diantaranya kredit dari kedudukannya. Umumnya taktik yang dipakai adalah sebanjak 24 juta dollar untuk Equador, hanya dikeluarkan menyerang PKI dulu setelah itu tujuan sasaran adalah "unner 240 ribu dollar AS. centre" seperti PNI, Partindo, dan penyokong-penyokong Presiden b. Sisanya 600 juta dollar AS, untuk membeli saham AS. Sukarno lainnya, dan sesudah itu langsung menyerang Mengingat pengalaman-pengalaman tersebut di atas saja "centrumnja" jaitu Presiden Sukarno. mengharap kewaspadaan patriot Indonsaia yang cinta- Motivasi serangan politikdariJenderal beraliran kanan Angkatan tanah air dan Rakjat Indonesia dan supaya meneliti Darat terhadap Presiden Sukarno yang dikenal sebagai "trouble- pemberian kredit sebanyak 295 juta dollar AS kepada maker" bagi Imperialis Amerika Serikat, ialah untuk "to merry go Indonesia, Cegah adanya kong kalikong sebagaimana round", agar secara politik bergandengan tangan dengan terjadi di Amerika Latin. Untuk membangun Indonesia Imperialisme Amerika Serikat. Contoh konkrit Indonesia sekarang bantuan kresit tidak mencukup, dan pembiayaan dengan sudah menjauhkan diri dari perasaan solidaritas dengan negara kredit adalah "uang mahal" Juga pembangunan Indonesia blok Asia Afrika, misalnya tidak mengatur solidaritas terhadep RPA pesat bisa ditempuh dengan kenaikan harga dan tarif yang dalam melawan agresi Israel. Menurut perhitungan sederhana sengaja ditujukan untuk menghilangkan kejanggalan Israel tidak mungkin menyerang R.P.A secara besar-besaran tanpa perimbangan harga-harga dan untuk menekan subsidi ada "backbone", tulang punggungnya yaitu kaum Imperialis Pemerintah. Dan inflasi diatasi dengan memotong uang Amerika dan Inggris terutama Imperialis Amerika Serikat pencipta dalam peredaran yang berakibat depresi dengan gerakan "zionisme". Israel baru menjerang R.P.A. setelah menurunkan kegiatan-kegiatan ekonomi, memperluas konfrontasi Indonesia terhadap Malaysia. Berhenti. Ini berarti bagi pengangguran, karena pembangunan berhenti, industri kaum imperalis bahwa keamanan sudah terjamin dan kaum berhenti dan perdagangan menjadi spekulatif, achlirnya imperialis tidak takut terganggu kedudukannya di Indonesia dan pajak diperkeras semuanya ini mengakibatkan harga terus sekitarnya. Sementara itu, kalau pemerintah R.I. masih meningkat, daya beli rakyat merosot dan upah sebulan revolusioner dan anti Imperialis sesuai dengan alinea preamble kerja hanya cukup untuk seminggu saja. mukadimah UUD-1945 jang berbunji: Rakyat banyak gelisah karena ketidakmampuan "bahwa sesungguhnya kemerdekaaa itu ialah hak segala bangsa pemerintah dalam mencari pemecahan secara tepat di dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus bidang ekonomi dan keuangan yang menguntungkan rakjat dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan banjak, dan teringatlah rakyat pada waktu ada PKI ada perikeadilan", yang memperjuangkan nasibnya, tetapi sekarang serba maka harus menjadi pelopor dalam mengorganisasi solidaritas A-A sukar. Kalau mengeluh soal nasibnya di cap setuju dengan untuk "membantu negara-negara Arab mengganyang Israel". Ini "G.30.S, tetapi kalau diam saja bisa mati kelaparan. kalau mau memurnikan UUD 1945 dalam kata-kata dan Akhirnya rakyat yang hidup senen-kemis. Achirnja perbuatan. Selaku orang revolusioner semestinya harus memukul menyeletuk ORLA [Orde Lama] artinya "Ora Lali Bapak". Imperialis, sebab salah satu ciri dunia sekarang ialah perjuangan Demikianlah suara Kampung. sengit antara kaum imperialis dengan gerakan pembebasan Sesudah dengan positif Presiden Sukarno berhasil nasional secara menyeluruh. Tentunya kita sama-sama ingat didongkel, maka apa yang dikatakan oleh kawan Aidit bahwa Jenderal bermata satu, Jenderal Dayan dari Israel pernah semasa proloog G.30.S. menjadi suatu kenyataan sekarang, dijagoi oleh Imperialis Amerika Serikat untuk memimpin yaitu: pertempuran di Vietnam Selatan dan harapan Imparialis meleset Pertama: Dewan Jenderal mau mengadakan kudeta, sama sekali, sebab pasukan-pasukan Jenderal bermata satu itu menjadi suatu kenyataan hanya saja geriuschloos (secara dibikin hancur oleh pasukan Front Nasional Pembebasan Vietnam diam-diam) sebab imbangan kekuatan menjomplang Selatan. menguntungkan Jenderal Angkatan Darat yang beraliran Jadi kalau kaum revolusioner sedunia ini konsekwen memukul kanan; kaum Imperialis, maka kaum revolusioner bisa membikin kaum kedua: Dawaan Jenderal tidak anti-imperialis, sekarang Imperialis lari mondar mandir kian kemari sehingga capai dijalan, menjadi suatu kenyataan dengan diundangnya kembali dan menjadi terkencing-kencing sebelum sampai di W.C. Ini jika modal monopoli asing dan dikembalikannya lagi mau revolusioner "in weerd en daad", dan bukannya revolusioner perusahaan-perusahaan Imperialis antara lain Goodyear sebegai "lamis-lamising lambe" atau sebagai "lip-service". dan dijadikannya pengkhianat Sumitro sebagai penasehat Dan untuk aktivis imperialis Amerika saja merasa berkewajiban ekonomi pemerintah; tidak ada pembatasan modal asing untuk mengemukakan, bahwa: buka areal sawah; dan Taiwan mengolah 750.000 bal kapas Bussines Amerika pada saat ini telah merupakan bussines yang untuk Indonesia; internasional sifatnya. Modal A.S. mempunyai kepentingan dan ketiga: Dewan Jenderal tidak anti tuan-tanah sekarang investasi hampir di semua negara di benua-benua di dunia ini, menjadi suatu kenyataan sebab tidak lagi melaksanakan Amerika Serikat mengirimkan hasil-hasil industrinya,, UUPA dan UUPBH, dan kaum tani dilanda pajak antara memberikan berbagai macam kredit serta sumbangan, di samping lain dikenakan penyetoran 10 persen padi; Rakjat membeli bahan-bahan mentah dari negara-negara tersebut; kewalahan (keberatan) bayar pajak; wayang golek dipajak Bertuk baru penanaman modal AS melalui bank, dan dilakukan Rp.1000,--; lenong/ tanjidor dipajak Rp.500,-- ; oleh bank yaitu Bank of America dan First National City Bank keempat: Dewan Jenderal anti Nasakom sekarang menjadi Strategi AS. untuk berekspansi kalau negeri yang bersangkutan kenyataan dengan pembubarakan PKI, tidak oleh Presiden tidak mengizinkan, maka dielakkan peraturan jang berlaku dengan Sukarno tetapi oleh sdr. Jenderal Suharto. jalan membeli saham bank swasta atau lembaga keuangan Karena menang, maka Dewan Jenderal sebagai kekuatan lainnya". Contoh di Jerman Barat kaum Imperialis Amerika kanan tidak dikenakan tuduhan konspirasi berhasil membeli saham Deutsche Bank Union Frankfurt sampai 55 (samenspanning), tidak malakukan penyerangan (aanslag) juta dollar AS Jalan ini ditempuh oleh AS untuk mencegah jangan dan tidak malakukan pemberontakan (opstand). Ini ada kebencian rakyat terhadapnya, karena usahanya tertutup. semuanya menujukkan benarnya teorie Marxisme- Leninisme, yang menyatakan bahwa: Negara adalah alat menghadapi pertarungan sengit dan pertarungan bisa kekuasaan atau diktatur dari klas yang satu untuk menindak klas sengit tapi tidak setiap pertarungan sengit dimahkotai lain, dan bentuk konkritnya alat kekuasaan itu adalah ABRI dan dengan suatu kemenangan. Tujuan hidup, adalah berani Birokrasi ada di tangan siapa. Di Indonesia sekarang ada di tangan mamasuki pertarungan sengit dan sekaligus memenangkan para Jenderal beraliran kanan Angkatan Derat dan pengaruh pertarungan sengit itu sendiri. Inilah yang diimpikan oleh politiknya. Walaupun sesama Jenderal tetapi politiknya kiri pasti setiap pejuang, tak ketinggalan seorang pejuang komunis , ditangkap. Bung Karno tidak boleh mengadakan aktivitas politik Inipun impian saya dalam hidup. Tanpa impian, tanpa cita- adalah politik yang tidak demokratis, sebab Bung Karno adalah cita, hidup menjadi tandus: "What wonder of wonders is the seorang politikus tapi dilarang mengadakan aktivitas politik. living, is life!" Apakah demokratis seorang politikal dilarang berpolitik. Akan Aijaib bin ajaib dalam kehidupan adalah hidup. tetapi secara terang-terangan menyatakan Bung Karno ditahan, Hidup untuk berjuang dan berjuang untuk hidup. tidak berani karena takut rakyat banjak akan marah. Jika betul- Demikian tujuan Komunis-ku. betul memihak demokrasi, kekuatan militer sekarang supaya Tujuan itu tak mungkin tercipta tanpa tanggung-jawab. mengadakan plebisit dengan tema: Dan tanggung jawab bagi saya adalah ibarat kata-intan. Bung Karno, ya atau tidak. Bersumber pada kata intan inilah saya sajikan sajak Atau pilih antara Bung Karno dan Jenderal Nasution misalnya. coretan dalam sel tahanan, sebagai berikut: Plebisit tanpa biaya dapat diselenggarakan, yaitu dengan serentak di seluruh Indonesia diadakan pemilihan lurah dengan tema seperti diatas, Sampai sekarang dalam pemilihan umum lurah, KATA INTAN TANGGUNG JAWAB rakjat membiayainya sendiri dan tidak ada anggaran dari kuhadapi, pemerintah untuk itu. Ini jika mau menempuh jalan demokratis, razia demi razia, jangan dengan jalan seperti sekarang ini. kuhadapi, Dengan plebisit saya yakin rakyat akan pilih kembali Bung Karno pemeriksa demi pemeriksa sebagai Presiden. Sungguh suatu tragedi nasional, Bung Karno kuhadapi, dijatuhkan oleh MPRS yang sebagian besar angautanya adalah sel siksa-demi sel siksa. 'conflicten regoling' yang mengatur sengketa antara Presiden kuhadapi, dengan MPR belum ada dan sekarang terang ada konflik. Jalan penjara demi penjara satu-satunya adalah plebisit. Saja teringat pada zaman penjajahan dengan kepala dan hati, Belanda du1u kita minta "Volksraad" dan "Rood van Indie" diganti rela mati bagi PKI, dengan "Parlemen" karena baik "Volkraad" maupun "Rood van demikian makna kata intan tanggung jawab. Indie" tidak dipilih langsung oleh rakjat dan sebagai anggautanya Sungguh kilau kegemilapan cahaya, terdiri dari anggota-anggota angkatan Gubermur Jenderal. Dimana Kata intan tanggung iawab letak tragedinya? Tragedinya ialah di zaman penjajahan kita tapi, kalau berjuang maju ke Indonesia Berparlemen, tapi setelah merdeka diingkari sama dengan insan khianat kita mundur ke semacam "Rood van Indie" bahasa Jawanjy "jo dan lari menanggalkan itulah laknat kebangeten" atau "keterlaluan". sebab, terang Saja dan PKI tidak. pernah memberikan gelar ini atau itu kepada tanggung-jawab mengamanatkan Bung Karno, tidak pernah memberikan agung ini, atau agung itu, tri eka tunggal eka sebab gelar satu-satunya jang tepat adalah "Bung Karno" sehingga tunggal dalam pikiran, hati dan tujuan nama Bung Kerno berkembang dari Sukarno (ada kesukaran) ke Kalau petir menyambar dan mati menghadang, Bung Karno (artinjy bongkar kesukaran). Sebagai sesama orang kuhadapi revolusioner, justru dalam keadaan sulit separti sekarang inilah tanggung jawab silih berganti saya terus membela dan mempertahankan Bung Karno, sebab ku tak ingar, ku tak lari sesuatu mengatakan bahwa "in de nood leert men zijn vrien den apalagi menanggalkan kennen" (dalam kesulitan kita mengenal kawan) dan "jo sanak, jo kuhadapi dengan teguh dan tenang kedang, jen mati aku sing kelangan" kata Bung Karno untuk PKI. sederhana dan rendah hati Sebagai arek Surabaya, saja sambut uluran tangan Bung Karno demi rakyat, PKI dan revolusi, dengan: "ali-ali nggak ilang, nggak isa lali ambek kancane". (artinya demi proletariat sejagad dan PKI, tidak bisa lupa sama kawannya). demikian makna kata intan tanggung jawab. Kenapa saja bela dan pertahankan Bung Karno? Sebabnya ialah Setelah saya sajikan sajak tersebut, dengan meminjam sepanjang sejarahnya Bung Karno konsekwen anti Imperialis perkataan penulis Andrew Carve, saya akan menatap sampai berani menyemboyankan "go to hell with your aid" terhadap pelaksanaan hukuman bagi saya dengan: imperialis Amerika Serikat; Bung Karno setuju mengikis sisa-sisa No tears for Disman - Tiada airmata bagi Disman, feodal dengan mengadakan landreform terbatas; dan Bung Karno sedangkan bagi para petugasnya, saya sampaikan: setia pada persatuan tenaga-tenaga revolusioner. Inilah dasar You had done the world a service - Kalian telah berbuat daripada instruksi saya pada anggota-anggota PKI, untuk masuk bakti bagi dunia. dan bentuk "Barisan Sukarno". Sajy adalah seorang Komunis berasal dari Jawa sehingga Dalam kesulitan seperti sekarang ini berlakulah pepatah Pavlov berkewajiban sesuai dengan kebiasaan Jawa, untuk bagi Bung Karno "a discovery begins where an unsuccessful menyampaikan: experiment ends" (suatu penemuan mulai pada saat pengalaman Pertama: matur nuwun, terima kasih kepada semua pihak yang tidak sukses berhenti). yang telah merasa membantu saya selama berjuang; Sekarang saya sampai ke pokok terachir yaitu: Kedua: nyuwun gunging pangaksomo, minta seribu maaf, POKOK KEENAM: Hidup untuk berjuang, dan berjuang untuk terutama kepada massa progressif revolusioner jang merasa hidup. saya rugikan selama dalam perjuangan; Sdr. Hakim Ketua yang terhormat, selama saya hidup, saya jumpai Ketiga: nyuwun pangestu, minta restu terutama pada bermacam-macam pendirian tentang hidup. Ada sementara orang semua keluarga istri dan anak-anak dalam saya berpedoman pada pepatah Jerman "Ein Leben ist ein Spiel", atau melaksanakan putusan hukuman. "hidup itu adalah suatu sandiwara". Hidup Republik Indonesia ! Bagi saya, saya tidak sependapat dengan pendapat tersebut, sebab Hidup Partai Komunis Indonesia ! tarasa kelihatannya sebagai sesuatu yang enteng yang ringan, ya asal saja. Artinya menjadi ini boleh, menjadi itu baik, dan Copy of Transcript Courtesy of Ben Anderson, Corrected by semuanya dikerjakan serba main-main tanpa kesungguhan, tanpa Nani Pollard, University of Melbourne kebulatan hati. Tidak saya tidak ingin bersandiwara dalam hidup, maka itu selogan Jerman tadi harus diubah menjadi: "Ein laben ist nicht ein Spiel, aber en Leben ist ein Streit". Terjemahannya ialah: Hidup bukannya sandiwara, tapi hidup adalah suatu perjuangan". Kita hidup untuk berjuang, dan kita berjuang untuk hidup, Kita hidup bukan sekedar hidup, kita hidup untuk mempertahankan hidup itu dengan keberanian sampai jantung berhenti berdenyut. Sejak manusia dilahirkan mulai dengan rengek baji pertama sampai hembusan nafas terakhir, tak lain merupakan suatu perjuangan. Kadang-kadang menghadapi perjuangan sangat berat