Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMILIHAN UMUM INDONESIA

MAKALAH

OLEH:

VINCENTIUS ARNOLD ADRA


SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
2023/2024

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemilihan Umum merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem
pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat. Pemerintah negara yang
dibentuk melalui Pemilihan Umum itu adalah yang berasal dari rakyat,
dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahteraan
rakyat.

Asas-asas pemilu dirumuskan secara eksplisit dalam peraturan perundang-


undangan, baik dalam UU maupun UUD. Menurut Undang-undang pasal 2 No.
7 Tahun 2017 menjelaskan asas pemilu sebagai prinsip langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil, yang dikenal sebagai luber dan jurdil.

Dalam konteks pelaksanaan Pemilu di Indonesia, asas “Luber” yang


merupakan singkatan dari “Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia” telah ada
sejak zaman Orde Baru. Selanjutnya, di era reformasi, muncul juga asas
“Jurdil” yang merupakan singkatan dari “Jujur dan Adil”.

Ada juga syarat umum jika ingin mengikuti pemilu, yaitu pemilih adalah
Warga Negara Indonesia yang sudah genap berumur 17 tahun atau lebih, sudah
kawin, atau sudah pernah kawin.

Akhir – akhir ini Indonesia sedang gencar – gencarnya memilih kandidat di


pemilu 2024 mendatang. Update seputar calon – calon presiden dan wakil
presiden mulai banyak bermunculan di media masa seperti berita tentang
Gibran yang merupakan anak dari presiden RI Joko widodo yang menjadi

2
cawapres dari capres Prabowo . Disamping itu banyak pro dan kontra lain
dalam setiap pemilihan di Indonesia yang berujung pada berita hoax yang pada
akhirnya membuat masyarakat heboh bahkan tidak sedikit yang
mempertanyakan kebenaran berita hoax tersebut. Dan apakah langkah konkret
yang sedang diupayakan oleh pemerintah mampu untuk mendeteksi
kejanggalan dari setiap berita yang mencuat ke permukaan serta dapat
menyaringnya ?

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa berita hoax tentang politik banyak bermunculan ?
2. Apa saja langkah – langkah konkret yang diupayakan ?
3. Apakah orang yang berusia dibawah 40 tahun dapat mencalonkan diri di
pemilu 2024 sebagai capres maupun cawapres? Dan mengapa usia
menjadi acuan dalam pencalonan diri di pemilu?

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Berita Hoax tentang Politik
Menurut Ferdinandus berdasarkan pengamatan Kominfo melalui mesin AIS
(mesin pengais konten negatif), kebanyakan yang dilaporkan menebar hoaks
adalah ibu-ibu melalui layanan pesan Whatsapp.

Ketika orang tua lebih tepatnya ibu-ibu mendapat informasi dari seseorang
mereka kemudian ikut menyebarkan. Mereka mengira berita apa pun yang
mereka terima itu benar.

Grup Whats App merupakan kanal pribadi, kanal privat, private conversation
yang di mana nomor Whats App yang ada bisa saja adalah oknum-oknum
yang sedang menyamar yang diam – diam menyebarkan berita hoax namun
sangat sulit dikontrol. Namun, hal ini dipermudah melalui aduan berupa
konten dari masyarakat yang beredar melalui email maupun Twitter.

Menurut studi khusus yang telah dilakukan oleh Masyarakat Anti Fitnah
Indonesia (Mafindo).

Kaum ibu-ibu yang telah diversifikasi paling banyak menyebarkan hoax


melalui WhatsApp. Melalui konten di sejumlah media masa.

4
Untuk motivasi penyebaran hoaks politik, kata Ferdinandus, terkait pilihan
politik.

Meskipun mereka kadang-kadang tahu itu hoaks namun tetap disebarkan


karena itu menguntungkan bagi jagoan-jagoan mereka dalam kontestasi
pemilu.

B. Langkah-langkah yang diupayakan pemerintah dalam mengontrol hoax


tentang politik
Sebelum, merumuskan solusi dari permasalahan di atas kita harus
mengetahui, apa itu hoax dan apa bedanya dengan disinformasi ?

1. Perbedaan Hoax dan Disinformasi


Hoax : informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya atau
dapat diartikan sebagai upaya memutarbalikkan fakta menggunakan informasi
yang menyakinkan tetapi tidak dapat diversifikasi kebenarannya.

Disinformasi : informasi yang juga tidak benar namun memang direkayasa


sedemikian rupa oleh oknum-oknum yang berniat membohongi masyarakat,
sengaja ingin mempengaruhi opini publik dan lantas mendapatkan
keuntungan
tertentu darinya.

2. Langkah-langkah yang diupayakan oleh pemerintah


Kominfo menurutnya berupaya menangkal hoaks dengan tiga cara.
Pemblokiran melalui mesin AIS yang bekerja 24 jam, selama tujuh hari
Seminggu yang didukung seratusan verifikator.
Penegakan hukum melalui kerja sama dengan Mabes Polri.

5
Literasi digital, dengan cara menginisiasi gerakan nasional yang bernama
siber
Kreasi. Siber Kreasi melibatkan 96 lembaga baik lembaga pemerintah,
BUMN, maupun swasta untuk mendatangi sekolah, kampus, pesantren,
komunitas, dan masyarakat umum lainnya untuk memberi pelatihan literasi
digital.
C. Syarat – syarat untuk mencalonkan diri di pemilu sebagai capres
maupun cawapres
Syarat pencalonan calon wakil presiden di Pilpres 2024 diatur dalam Undang-
Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Dalam Pasal 169 UU Pemilu, syarat pencalonan wakil presiden yakni


1. Berusia minimal 40 tahun.
2. Capres juga harus memiliki nomor pokok wajib pajak dan
melaksanakan kewajiban membayar pajak dalam lima tahun terakhir.
3. Syarat latar belakang pendidikan bagi calon wakil presiden minimal
lulus dari sekolah menengah atas atau sederajat.
4. Calon wakil presiden bukan bekas anggota Partai Komunis Indonesia
(PKI) dan tidak pernah terlibat langsung dalam Gerakan 30 September
1965.
5. Calon wakil presiden tidak boleh memiliki riwayat dipenjara karena
melakukan tindak pidana yang ancaman hukumannya lima tahun
penjara atau lebih.
6. Tidak menerima kewarganegaraan dari negara lain atas kehendaknya
sendiri.
7. Tidak pernah mengkhianati negara.
8. Harus bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia
9. Tidak sedang dicalonkan sebagai anggota DPR, DPD atau DPRD
10. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela.

6
11. Calon wakil presiden didaftarkan oleh partai politik ke Komisi
Pemilihan Umum (KPU).
12. Capres dan cawapres didaftarkan partai politik atau gabungan partai
politik secara berpasangan.

Namun persyaratan usia yang dicantumkan dalam Undang-Undang tersebut


menimbulkan kontra di masyarakat sehingga Partai Solidaritas Indonesia
(PSI)
melakukan upaya hukum terkait hal tersebut di Mahkamah Konstitusi (MK)
pada Juli 2023 lalu. Pasal 169 huruf q Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) yang isinya terkait dengan
persyaratan
menjadi calon Presiden dan calon wakil presiden yang paling rendah adalah
40
tahun namun tidak ada batas usia maksimal dalam pasal tersebut. Sehingga
pasal ini dianggap tidak memiliki dasar yang kuat.

Beberapa memilih argumen di mana memang tidak ada kepastian bahwa


capres
dan cawapres yang berada di usia 40 tahun itu sudah dewasa atau bahkan bisa
saja masih labil. Maka dengan aturan ini artinya terdapat 21 juta anak muda
Indonesia usia 35-39 yang terkubur hak konstitusionalnya untuk menjadi
Presiden atau Wakil Presiden.

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pembentuk undang-


undang

7
sama-sama tak keberatan jika batas usia minimal calon presiden dan calon
wakil presiden diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun. Pengalaman di
sejumlah negara serta dinamika kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan
dan
ketatanegaraan menjadi pertimbangan.

Alasan utama persyaratan yang menyangkut usia terdapat dalam


Undang-undang Pemilu adalah karena usia menjadi parameter untuk
menentukan seseorang dengan batas usia tertentu dianggap telah memiliki
kapasita atau kemampuan baik dari sisi intelektualitas, kecerdasan spiritual,
kecerdasan emosi, maupun kematangan prilaku dalam menjalankan tugas dan
wewenang suatu jabatan tertentu.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pemilihan umum ada banyak update berita yang beredar di internet
yang diantaranya membahas tentang capres dan cawapres yang mencalonkan
diri serta perkembangan persiapan pemilihan umum yang telah dipersiapkan
oleh KPU. Namun, diantara semua berita yang beredar pasti ada oknum yang
berupaya memprovokasi masyarakat agar pilihan pasangan capres dan
cawapres pilihan dari si oknum dapat memenangkan pemilu. Tapi, di sisi lain
aparat penegak hukum beserta jajarannya berupaya agar pesta demokrasi yaitu
pemilu dapat berjalan dengan lancar tanpa ada interupsi atau bahkan provokasi
dari pihak manapun. Sehingga siapapun pemenang dari pemilu itu merupakan
hasil murni dari perhitungan suara yang sah atau sesuai dengan asas LUBER
dan JURDIL. Selain itu munculnya kesadaran pribadi dari pasangan capres dan
cawapres akan tugas dan wewenang yang telah dipercayakan merupakan hal

8
terpenting karena tugas dan wewenang dari presiden dan wakil presiden bukan
semata-semata untuk kepentingan pribadi namun juga sebagai bentuk
pertanggungjawaban terhadap visi dan misi yang telah dijanjikan kepada
masyarakat dan bukan hanya sekedar janji manis yang tidak ditepati.

B. SARAN
Saat kita ingin menggunakan hak pilih di pemilu mendatang sebaiknya
kandidat yang kita pilih berasal dari keyakinan dan lubuk hati terdalam tanpa
ada provokasi dari pihak lain sehingga asas LUBER dan JURDIL dapat tetap
terwujud dalam setiap pesta demokrasi pemilu.
Dan juga sebaiknya aparat penegak hukum memberikan tindakan tegas bagi
para pejabat pemerintahan yang tidak menepati janji kepada masyarakat agar
tercipta suasana yang tentram dan damai karena pada dasarnya pemerintah itu
bertugas mengayomi masyarakat dan bukan hanya mengambil keuntungan dari
jabatannya untuk hidup berleha – leha dengan cara mengkorupsi uang rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
PENJELASAN ATAS UNDANG - JDIH Kemenkeu
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1999/3TAHUN~1999UUPenj.htm
Asas Pemilihan Umum (Pemilu) Di Indonesia - Fakultas Hukum - UMSU
https://fahum.umsu.ac.id/asas-pemilihan-umum-pemilu-di-indonesia/
Bagaimana Cara Menjadi Pemilih Pemilu 2024? - KPU – PAGE
https://www.kpu.go.id/page/read/1133/cara-menjadi-pemilih
Hoaks jelang pilpres meningkat, penebarnya 'kebanyakan kaum ibu' – BBC
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47769556
5 Cara Deteksi Hoax Jelang Pemilu 2024 - Kaltim Today
https://kaltimtoday.co/5-cara-deteksi-hoax-jelang-pemilu-2024
Syarat Cawapres 2024: Pendidikan Minimal SMA, Bebas Riwayat Pidana
https://polpum.kemendagri.go.id/syarat-cawapres-2024-pendidikan-minimal-
sma-bebas-riwayat-pidana/

9
Putusan MK: Gibran & 12 Kepala Daerah Ini Bisa Maju Cawapres
https://www.cnbcindonesia.com/research/20231017064610-128-481086/putusan-
mk-gibran-12-kepala-daerah-ini-bisa-maju-cawapres

10

Anda mungkin juga menyukai