0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan desa dalam sistem pemerintahan Indonesia dan kewenangan desa. Desa memiliki kedudukan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berhak mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan prakarsa masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan."
Deskripsi Asli:
Judul Asli
P - 2 (Kedudukan Desa Dalam Sistem Pemerintahan NKRI - Copy
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan desa dalam sistem pemerintahan Indonesia dan kewenangan desa. Desa memiliki kedudukan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berhak mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan prakarsa masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan."
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan desa dalam sistem pemerintahan Indonesia dan kewenangan desa. Desa memiliki kedudukan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berhak mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan prakarsa masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan."
pemerintahan NKRI. 2. Kewenangan Desa. 1. . KEDUDUKAN DESA DLM SISTEM NKRI
UUD 1945 UU No. 22 Th. 1948
UUDS 1950 UU No. 1 Th 1957.
UUD 1945 UU No. 19 Th. 1965
Era Demokrasi Terpimpin
UUD 1945 Masa Orde Baru UU No. 5 Th. 1979
UUD 1945 Pasca Amandemen -. UU No. 22 Th. 1999.
-. UU No. 32 Th. 2004. -. UU No. 6 Th. 2014. 1. . KEDUDUKAN DESA DLM SISTEM NKRI
Kedudukan Desa Berdasarkan UUD
1945 (di Bawah UU No. 22 Th. 1948)
“Pembagian daerah Indonesia atas
daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan UU. (Pasal 18 UUD 1945) Kedudukan Desa Berdasarkan UUD 1945 (di Bawah UU No. 22 Th. 1948)
“Pembagian daerah Indonesia
atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan UU. (Pasal 18 UUD 1945) Lanjutan...
Menurut : Bhenyamin Hoessein (2005) :
“Daerah besar & Daerah Kecil”
dimaksud adalah merujuk pada daerah besar & daerah kecil dalam sistem pemerintahan Hindia Belanda yaitu : Provinsi sebagai daerah besar & Regenshap/gemeente sebagai daerah kecil, masing-masing merupakan daerah otonom sekaligus wilayah administrasi. Lanjutan... UU No. 22 Th. 1948 ttg Penetapan Aturan Pokok Mengenai Pemerintahan Sendiri di Daerah-Daerah yg berhak mengatur Rumah Tangga Sendiri.
“Bahwa negara Republik Indonesia
terdiri dari tiga (3) tingkatan yaitu : 1.Provinsi. 2.Kabupaten (Kota Besar). 3.Desa (Kota Kecil) UU No. 22 Th. 1948 Lanjutan...
“Dengan tegas menempatkan “Desa” sebagai
daerah otonom Tingkat Tiga dgn hak otonomi & hak medebewind.: 1.Hak Otonomi adlh, Penyerahan penuh dari pusat kepada daerah baik ttg asasnya (prinsip-prinsipnya) maupun ttg cara menjalankan kewajiban (pekerjaan yg diserahkan) 2.Hak medebewind adlh, penyerahan tidak penuh, artinya penyerahan hanya pd cara menjalankan, sedangkan prinsip-prinsipnya ditetapkan ditetapkan sendiri oleh pemerintah pusat. Kedudukan Desa Berdasarkan UUDS 1950 (di Bawah UU No. 1 Th. 1957)
“Kedudukan desa berdasarkan UU No. 1
Th 1957 tidak secara jelas diatur, namun dalam membentuk daerah Tingkat-III didasarkan pd kesatuan masyarakat hukum yg sudah ada & hidup dlm masyarakat Indonesia. Kedudukan Desa Berdasarkan UUD 1945 Era Demokrasi Terpimpin (di Bawah UU No. 19 Th. 1965)
“Dalam era demokrasi terpimpin terjadi
perubahan sistem pemerintahan yg semula “Desentralistik” diubah menjadi “Sentralistik”, sehingga dikeluarkan UU No. 19 Th. 1965 ttg Desa Praja dengan tujuan mempercepat terwujudnya daerah Tingkat-III diseluruh wilayah RI. UU No. 19 Th. 1965 Tentang Desa Praja :
“Desa Praja adalah : Kesatuan
masyarakat hukum yang tertentu batas- batas daerahnya, berhak mengurus RT sendiri, memilih penguasanya & mempunyai harta benda sendiri. Kedudukan Desa Berdasarkan UUD 1945 Masa Orde Baru (di Bawah UU No. 5 Th. 1979) “Kedudukan “Desa” dalam UU No 5 Th 1979 bukan merupakan kesatuan masyarakat hukum adat, melainkan kesatuan masyarakat hukum, sehingga desa dlm prakteknya bahwa desa lebih dijadikan sebagai wilayah administrasi terendah di bawah wilayah admministrasi kecamatan. Kedudukan Desa Berdasarkan UUD 1945 Pasca Amandemen (di Bawah UU No. 22 Th. 1999 & UU No. 32 Th 2004)
“Berdasarkan Pasal 18 UUD 1945 yg
diamandemen maka pemerintah daerah di Indonesia terdiri atas tiga bentuk : 1.Pemerintah Daearah Biasa (Pasal 18). 2.Pemerintah Daerah Khusus atau Istimewa (Pasal 18B ayat 1). 3.Kesatuan masyarakat hukum adat (Pasal 18B ayat 2). UU No. 22 Th. 1999 & UU No. 32 Th 2004:
1) UU No. 22 Th 1999 bahwa kedudukan
desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum adat, hal ini sesuai dgn (pasal 18B ayat 2 UUD 1945). 2) UU No. 32 Th. 2004 : Kedudukan desa ditempatkan dibawah kabupaten /kota. Kedudukan Desa Berdasarkan UUD 1945 Pasca Amandemen (di Bawah UU No. 6 Th. 2014)
“Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten /
Kota (Pasal 5 UU No. 6 Th 2014) 2 KEWENANG DESA
a). Makna & Implementasi Otonomi Desa Sesuai
UU No. 6 Thn 2014 tentang Desa.
Bahwa Desa memiliki kewenangan untuk
mengatur, mengurus urusan pemerintahan, kepenting masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul &/atau hak tradisional yg diakui & dihormati dlm sistim pemerintahan NKRI. UU No. 6 Th 2014 tentang Desa pada pasal 1 (1): Desa adalah desa dan desa adat atau yg disebut dgn nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah “Kesatuan masyarakat hukum yg memiliki batas wilayah yg berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakaarsa masyarakat, hak asal usul, &/atau hak tradisional yg diakui & dihormati dlm sistem pemerintahan NKRI”. b. Kewenangan Desa
Kewenangan DELEGATIF adalah
kewenangan yg merupakan “Pengakuan”, jadi otonom Desa secara pengakuan merupakan otonomi yg mandiri. Kewenangan ATRIBUT adalah kewenangan “Pemberian”, yg artinya otonomi Desa diberikan kewenangan sesuai dgn kemampuan Desa tersebut. Artinya: Unsur-unsur yg diserahkan kepada Desa sesuai kemampuan Desa yg bersangkutan. Kewenangan Desa sesuai (Pasal 33 PP 43 Th 2014).
1. Kewenangan berdasarkan hak asal usul.
2. Kewenangan lokal berskala Desa. 3. Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah daerah Kabupaten/Kota. 4. Kewenangan lain yg ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daearah Provinsi, atau Peemerintah Daearah Kabupaten/Kota sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan. Kewenangan Berdasarkan Asal Usul Kewenangan warisan yang masih hidup dan atas prakarsa desa atau prakarsa masyarakat desa sesuai perkembangan kehidupan masyarakat.
Kewenangan asal usul yang di akui Negara meliputi
pengelolaan aset ( sumber daya alam, tanah ulayat, tanah kas desa dalam wilayah yurisdiksi desa, pembentukan struktur pemerintahan desa, menyelesaikan sengketa secara adat dan melestarikan adat dan budaya setempat. Kewenangan Lokal Berskala Desa Merupakan kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa yang telah dijalankan oleh desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh desa atau yang muncul karena perkembangan desa dan prakarsa masyarakat desa. Antara lain : tambatan perahu, pasar desa, tempat permandian umum, saluran irigasi, sanitasi lingkungan, posyandu, sanggar seni dan belajar, perpustakaan desa, embung desa dan jalan desa.