Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI KOMUNIKASI

PEMERINTAHAN DALAM ERA 4.0


KAJIAN TEORI:
1. PENGERTIAN INDUSTRI 4.0

2.HAMBATAN DAN STRATEGI


PEMDA DALAM MENGHADAPI
INDUSTRI 4.0
SEJARAH REVOLUSI INDUSTRI
• Revolusi Industri Pertama (Industri 1.0)

Industri 1.0 atau revolusi industri pertama terjadi pada


abad ke 18 (1760-1840) di Inggris saat
memperkenalkan dan menggunakan mesin bertenaga
uap dan air sebagai sumber tenaga pengganti produksi
manual oleh manusia dan hewan.
Pada waktu itu, istilah “pabrik” menjadi sedikit populer.
Salah satu industri yang pertama mengadopsi metode
tersebut adalah industri tekstil.
• Revolusi Industri Kedua (Industri 0.2)

Revolusi industri yang kedua terjadi antara tahun 1870 dan 1914 dengan
memperkenalkan sistem yang sudah ada sebelumnya seperti listrik dan jalur
perakitan ke dalam industri.

Elektrifikasi pabrik berkontribusi besar pada tingkat produksi. Produksi baja


secara massal membantu memperkenalkan jalur perakitan ke dalam sistem, yang
berakibat pada produksi massal.
Revolusi Industri Ketiga (Industri 3.0)

Revolusi industri ketiga terjadi antara tahun 1950 dan 1970 dimana
terjadi perubahan dari sistem analog dan mekanis menjadi digital
sehingga sering disebut sebagai Revolusi Digital atau Era Informasi.

Revolusi ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi


komputer, informasi dan komunikasi sehingga teknologi otomatisasi
banyak digunakan dalam kegiatan industri.
Revolusi Industri Ke Empat (Industri 4.0)

Memasuki Industri 4.0, ditandai meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas


antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin konvergen
melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Implementasi Industry 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam
merombak aspek industri, bahkan juga mampu mengubah berbagai aspek dalam
kehidupan manusia.

Salah satu rujukan awal soal revolusi industri 4.0, Dalam buku The Fourth
Industrial Revolution (2016) yang ditulis oleh Klaus Schwab, chairman World
Economic Forum, menyebutkan bahwa revolusi kali ini tak hanya mengubah
bagaimana bisnis dijalankan dan para pekerja berelasi, tapi juga bagaimana
orang menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, revolusi industri 4.0
diproyeksikan mempengaruhi perilaku personal secara mendalam.
1. PENGERTIAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan
teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini
merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data
dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem
cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi
awan dan komputasi kognitif.
2. HAMBATAN DAN STRATEGI PEMDA DALAM
MENGHADAPI INDUSTRI 4.0
• Ketimpangan Ekonomi: “Platform Effect”
Tantangan paling pelik dari Revolusi Industri 4.0 adalah melebarnya
ketimpangan ekonomi (income inequality) antara pemilik modal
(capital) baik fisik maupun intelektual, dengan penduduk yang
mengandalkan tenaga kerja murah (labor).

Pasar di berbagai sektor Industri 4.0 by-default mengarah ke


struktur pasar yang bersifat monopolistik sebagai dampak dari apa
yang disebut “platform effect”. Dalam teori ekonomi platform digital
menghasilkan increasing return to scale bagi produsen dimana
tingkat hasil semakin meningkat seiring meningkatnya skala
ekonomi. Ya, karena setelah platform digital (dan software secara
umum) tercipta, maka biaya produksi selanjutnya mendekati nol.
Digital giant seperti Google, Facebook, Amazon, eBay, AirBnB, Ali
Baba memiliki kekuatan luar biasa dalam mendisrupsi pasar dengan
menciptakan model bisnis baru berbasis platform, kemudian
“menyerap” nilai di industri lama layaknya vacuum cleaner, dan
kemudian mendominasinya.

Konsekuensi dari platform effect adalah terkonsentrasinya aset ke


segelintir pemain dominan yang mendominasi pasar. Tren ke arah
monopoli Industri 4.0 kini sudah terlihat dimana Google misalnya,
telah menguasai sekitar 88% bisnis pencarian di internet (online
search) dan iklan berbasis pencarian (search ads). Dengan Android,
Google juga menguasai 80% sistem operasi ponsel. Amazon telah
menguasai 70% seluruh penjualan ebook dunia. Sementara
Facebook kini telah menguasai 77% pasar jejaring sosial.
• Pengangguran Massal: “Automation Effect”
Di era Industri 4.0 semakin banyak pekerjaan manusia yang
tergantikan oleh robot (otomasi). Tak hanya pekerjaan-pekerjaan
yang bersifat repetitif, pekerjaan-pekerjaan analitis dari beragam
profesi seperti dokter, pengacara, analis keuangan, konsultan pajak,
wartawan, akuntan, hingga penerjemah.
• Transformasi Industri: “Disruptive Effect”
Revolusi Industri 4.0 menghasilkan perubahan yang supercepat,
eksponensial, dan disruptif. Industri-industri lama “dirusak” (creative
destruction) sehingga menghasilkan industri-industri baru dengan
pemain yang baru, model bisnis baru, dan value proposition baru.

Perubahan disruptif Industri 4.0 ini memiliki kekuatan “membilas”


industri lama: ritel tradisional dibilas oleh ecommerce; media cetak
dibilas oleh media online; layanan taksi tradisional dibilas layanan
taksi berbasis sharing economy; layanan telko dibilas oleh layanan
OTT (over-the-top) seperti WhatsApp; mass manufacturing bakal
dibilas oleh additive manufacturing yang tailor-made dengan adanya
teknologi 3D printing; bahkan nilai tukar negara akan dibilas oleh
STRATEGI DALAM MENGHADAPI HAMBATAN
DAN TANTANGAN INDUSTRI 4.0
• PERBAIKAN ALUR BARANG DAN MATERIAL
Ini merupakan upaya yang dicanangkan pemerintah untuk membantu perusahaan di
Indonesia. Upaya perbaikan ini bertujuan untuk mengurangi impor bahan baku dan
berbagai komponen produksi pada industri. Selain dapat menghemat pembiayaan,
pemanfaatan ini juga diharapkan dapat memacu sumber daya alam Indonesia agar bernilai
lebih tinggi. Produksi lokal dari sektor hulu dan menengah semakin ditingkatkan, yang
dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.
• PENINGKATAN KUALITAS SDM
Dengan gencarnya perubahan lini kehidupan menjadi serba digital, bukan tidak mungkin
robot akan menggantikan pekerjaan manusia. Akan tetapi dominasi robot tidak akan terjadi
di semua sektor. Robot masih belum mampu mengambil alih pekerjaan yang berhubungan
dengan interaksi manusia dan juga pengetahuan. Oleh karena itu perusahaan perlu
mempersiapkan sumber daya manusia yang andal agar tetap mencapai kesuksesan.
Karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya
mengenai teknologi. Karena tenaga kerja yang mampu mengaplikasikan dan mengontrol
teknologi di masa kinilah yang mampu terus bergerak maju. Hal ini pun didukung oleh
pemerintah yang berencana merombak kurikulum pendidikan di Indonesia. Nantinya
pendidikan Indonesia lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, the Arts,
dan Mathematics (STEAM), serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan.
• PENGGUNAAN TEKNOLOGI DIGITAL
Seperti yang diharapkan pemerintah, perusahaan mampu
menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous
Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Ini sebagai
perwujudan dari tiga solusi pintar dalam menghadapi revolusi
industri 4.0, smart foundation, smart process, dan smart
connectivity. Perusahaan harus mempunya strategi untuk
membangun pondasi IT yang cerdas, membangun proses IT yang
cerdas dan membangun sistem konektivitas IT yang cerdas. Jika
keseluruhan ini berhasil dilakukan maka akan sangat membantu
untuk meningkatkan efisiensi kerja di dalam perusahaan. Bahkan
dengan penerapan teknologi ini perusahaan pun akan mampu
menghemat biaya sekitar 12-15%.
• PERLUAS JARINGAN BISNIS
Upaya perluasan jaringan bisnis dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Tidak hanya membidik investor tetapi juga konsumen. Perluas
jaringan perusahaan di kalangan konsumen dengan menyediakan
produk yang berkualitas serta layanan yang memuaskan. Dengan
kepuasan yang diperoleh, bukan tidak mungkin konsumen itu sendiri
yang menjadi pembuka jalan perusahaan Anda dikenal oleh banyak
pihak. Dibantu juga dengan melakukan promosi dan mendekatkan
diri pada konsumen yang menjadi solusi paling ampuh untuk
mempertahankan konsumen. Karena jika konsumen telah percaya
pada perusahaan Anda, perubahan pola maupun metode konsumsi
sebagai akibat revolusi industri pun tidak akan berpengaruh terlalu
banyak kepada mereka.

Anda mungkin juga menyukai