Anda di halaman 1dari 18

UMAR NAIN, S.Sos, M.Si.

Institut Pemerintahan Dalam Negeri


KOMPETENSI DASAR
PRAJA MAMPU MEMAHAMI & MAMPU MENJELASKAN :
1. Pengertian Pemerintahan Desa.
2. Kedudukan Desa dalam Sistem Pemerintahan NKRI.
3. Organisasi Pemerintahan Desa.
4. Sistem Kepemimpinan di Desa.
5. Badan Permusyawaratan Desa.
6. Pengelolaan Keuangan Desa.
7. Ujian Tengah Semester ( U T S )
8. Produk Hukum Desa.
9. Pengelolaan Logistik dan Aset Desa.
10. Lembaga Kemasyarakatan di Desa.
11. Ketatausahaan & Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintahan Desa.
12. Pengelolaan Data dan Informasi di Desa.
13. Perencanaan Pembangunan di Desa.
14. Sistem Pertanggug Jawaban di Desa.
15. Ujian Akhir Semester ( U A S )
Pokok Bahasan - I

PENGERTIAN PEMERINTAHAN DESA

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian Desa .
2. Sejarah Terbentuknya Desa
1. Pengertian Desa

Pengertian Secara
Umum

Pengertian Secara
Sosiologis

Pengertian
Secara Ekonomi

Pengertian Secara
Hukum & Politik
Pengertian Secara Umum

Desa sebagai tempat dimana bermukimnya


penduduk dengan ‘PERADABAN’ yang lebih
terbelakang bila dibandingkan denga kota.
Biasanya dicirikan dengan tingkat pendidikan yang
relatif rendah, mata pencaharian yang umumnya dari
sektor pertanian & perikanan.

Bahkan terdapat kesan kuat, bahwa pemahaman


umum memandang desa sebagai tempat bermukim
para petani & nelayan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1993: 200) “D e s a” adlh :

Sekelompok rumah di luar kota yang


1 merupakan kesatuan.

Dusun, kampung (dalam arti daerah


2 pedalaman sebagai lawan kota)

3 Tempat; Tanah;
Darah
7

Prof. Drs. R. Bintarto

Desa dari segi geografis adalah suatu


perwujudan geografi yang ditimbulkan
oleh unsur-unsur fisiografis sosial
ekonomis, politis & kultural yang
terdapat disitu, & dalam hubungannya
serta pengaruh timbal balik dengan
daerah-daerah lain.
Pengertian Secara
Sosiologis,
menurut Maschab (1992) :

Desa digambarkan sebagai suatu bentuk


kesatuan masyarakat atau komunitas
penduduk yang bertempat tinggal dalam
suatu lingkungan dimana mereka saling
mengenal & corak kehidupan mereka
relatif homogen serta banyak bergantung
kepada alam (dalam Suhartono, 2001: 10).
Pengertian secara sosiologis
menurut Paul Landis
1. Untuk tujuan analisis statistik, desa di definisikan sebagai
suatu lingkungan yang penduduknya kurang dari 2.500
orang.
2. Untuk tujuan analisa sosial- psikologi, desa di
defenisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya
memiliki hubungan yang akrab. ( gemmenishaaft).
3. Untuk analisa ekonomi desa di definisikan sebagai suatu
lingkungan yang penduduknya tergantung kepada
pertanian.
Dari segi Pengertian
Ekonomi

Pandangan (sosial) ekonomi yang lebih


menekankan sisi “produksi”,
melihat desa sebagai suatu komunitas
masyarakat yang memiliki model
produksi yang khas (Wiradi, 1988).
Pengertian Secara Hukum & Politik
(Kartohadi koesoemo, 1984: 16; Wiradi,
1988).

Desa adalah : Tata aturan


yang menjadi dasar
pengaturan masyarakat

Desa adalah : suatu daerah kesatuan


hukum dimana bertempat tinggal
suatu masyarakat, yang berkuasa
(memiliki wewenang) mengadakan
pemerintahan sendiri
Menurut SOETARDJO (1965 : 5)
1. Kampung (Jawa Barat).
2. Gampong (Aceh).
3. Huta / Kuta (Tapanuli).
4. Marga (Sumatera Selatan)
5. Negorij (Maluku).
6. Nagari (Minangkabau).
7. Dusun ( Lampung).
8. Wanua ( Minahasa).
9. Gaukang ( Maassar).
Asal Usul Desa
1. Desa yang lahir, tumbuh dan berkembang berdasarkan
hubungan kekerabatan sehingga membentuk persekutuan
hukum geneologis atau seketurunan.
2. Desa yang muncul karena adanya hubungan tempat
tinggal dekat sehingga membentuk persekutuan hukum
teritorial.
3. Desa yang muncul karena adanya tujuan khusus seperti
yang ditentukan oleh faktor-faktor ekologis.
4. Desa yang muncul karena adanya kebijakan dari atas
seperti titah raja, ordonansi pemerintah jajahan, atau
undang-undang pemerintahan desa atau desa
transmigrasi.
Sejarah terbentuknya Desa

“Sebelum Kemerdekaan :
Pemerintah Belanda mengeluarkan ordonansi desa yang di
kenal dengan IGO ( Inlandschee Gemeente Ordonantie
1906) yang berlaku untuk jawa dan madura. Pasal 1 IGO
menyebutkan bahwa pengurus desa dilakukan oleh kepala
desa dan di bantu oleh beberapa orang. kepala desa dan
pembantunya disebut pamong desa.
“Periode Awal Kemerdekaan :
UU No. 22 tahun 1948 tentang pemerintah daerah. Pasal 1
di tetapkan bahwa daerah negara republik Indonesia
tersusun dalam 3 tingkatan: Provinsi, Kabupaten ( kota
besar dan desa). Desa di posisikan sebagai daerah otonom
tingkat 3.
“ Pada Zaman Orde Lama :
UU No 19 tahun 1965 tentang Desapraja. Desapraja yaitu
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas daerahnya
berhak mengurus rumah tangganya sendiri, memilih penguasanya
dan mempunyai harta benda sendiri.
“ Pada Zaman Orde Baru :
UU No. 5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa. Desa sebagai
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai hak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dan berada di bawah
kecamatan.
“ Pada Era Reformasi
UU No.22 Tahun 1999. Desa atau yang disebut dengan nama
lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang berwenang
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang di akui
dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah
kabupaten.
UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Desa
atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut
desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
adat isitiadat setempat yang di akui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan NKRI.
Berdasarkan Undang-Undang
No. 6 Th. 2014.
Desa adalah desa & desa adat atau disebut
dgn nama lain, selanjutnya disebut Desa :
adalah “Kesatuan masyarakat hukum yg
memiliki batas wilayah yg berwenang untuk
mengatur & mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, &/atau hak tradisional yg
diakui & dihormati dlm sistem pemerintahan
NKRI”.
THE END

Anda mungkin juga menyukai