Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Ilham

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042989362

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4208/Sistem Pemerintahan Desa

Kode/Nama UPBJJ : 47/Pontianak

Masa Ujian : 2020/21.1(2020.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
1. Adapun penjelasan gambaran asal mula desa yaitu:
a) Ilmu Kemasyarakatan
Menurut ilmu kemasyarakatan, manusia adalah mahluk sosial , mahluk yang hidup
selalu dalam hubungan dengan manusia lain. Sejak lahir sampai mati manusia
berhubungan dengan manusia lain. Di mana pun ia berada, ia berhubungan langsung
atau tidak langsung dengan sesamanya. Secara sadar atau tidak sadar manusia
senantiasa memelihara, membina dan mengembangkan hubungan antarmanusia.
Dalam rangka usaha tersebut, manusia bertempat tinggal bersama-sama di suatu
tempat yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Unsur keadaan dan lingkungan
mempengaruhi dimana tempat tinggal bersama diadakan. Misalnya, di pantai, jauh di
pedalaman kaki gunung, di lereng, dan di puncak gunung, bahkan di atas air.
b) Ilmu Jiwa
Menurut ilmu jiwa, manusia mempunyai dorongan kodrat di antaranya dorongan
sosial, dorongan segregasi (memisahkan) dan dorongan integrasi. Dorongan sosial
mendorong orang untuk hidup bersama dengan manusia lain dalam satu golongan.
Dorongan segregasi mendorong manusia untuk membentuk golongan berdasarkan
sifat atau keprluan yang sama dan bersama. Golongan tersebut dapat didasarkan pada
kesamaan pelajaran, tempat tinggal dan sebagainya. Dorongan Integrasi adalah
dorongan perorangan atau golongan untuk tunduk, taan dan berlindung kepada
seseorang atau golongan. Ketiga golongan tersebut mengakibatkan terbentuknya
lembaga sosial permulaan, primitif/sederhana. Terbentuknya lembaga sosial disertai
dengan adanya seorang atau beberapa orang yang memimpin, yang lambat laun
berkembang menjadi lembaga pemerintahan.
c) Lingkungan Alam Sekeliling
Alam sekeliling juga mempengaruhi terbentuknya golongan manusia yang bertempat
tinggal di daerah tertentu. Makin lama makin banyak dan pada akhirnya terbentuklah
satu kampung dan desa. Bayu Suryaningrat (1965), menyimpulkan bahwa
terbentuknya desa disebabkan oleh sifat manusia sebagai mahluk sosial, unsur
kejiwaan, alam sekeliling manusia, kepentingan yang sama,dan bahaya dari luar.
Sedang Soetardjo Kertohadikoesoemo, menyimpulkan terbentuknya kelompok
masyarakat karena tiga alasan poko,yaitu pertama, untuk hidup mencari makan,
pakaiaan dan perumahan, yang kedua, untuk mempertahankan hidupnya terhadap
ancaman dari luar dan ketiga, untuk mencari kemajuaan dalam hidupnya.
d) Cara berdirinya
Desa tersebut dikenal sebagai desa ditinjau dari cara berdirinya yang berdasar pada
tempat tinggal bersama. Di samping itu, di negara kita ada masyarakat yang dibentuk
atas dasar keturunan.
e) Simpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tumbuhnya desa itu secara pasti tidak
diketahui, akan tetapi yang jelas bahwadesa terbentuk karena kepentingan
masyarakatuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai mahluk sosial, manusia
selalu berkeinginan untuk menjalin hubungan dengan manusia lain. Di samping itu,
untuk mendapatkan perlindungan guna menghadapi ancaman bahaya. Ini semua
diduga yang menyebabkan terjadinya dan timbulnya desa.

2. Pengertian Desa Berdasarkan Landasan Formal dan Ciri-ciri Umum Desa


 Pengertian desa secara formal mengenai desa dapat dilihat dari beberapa peraturan
perundang-undang di bawah ini:
a) Dalam surat Keputusan menteri dalam negeri Nomor 17 Tahun 1977 tentang
penetapan jumlah desa diseluruh indonesia dinyatakan bahwa: Desa ialah
kesatuan organisasi pemerintahan yang terendah, mempunyai batas wilayah
tertentu, langsung di bawah kecamatan, dan merupakan kesatuan masyarakat
hukum yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya.
b) Menurut UU No. 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan Desa, pasal 1
menjelaskan bahwa yang di maksud dengan desa adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di
dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan
rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik indonesia.
c) Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, pasal 1 hurup
(o) di jelaskan bahwa desa atau yang disebut nama lain selanjutnya disebut
desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan
Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.
d) Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah, yang
dimaksud desa adalah suatu masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara kesatuan Republik
Indonesia.
 Ciri-ciri Umum Desa
a) Desa umumnya terletak di atau sangat dekat dengan pusat wilayah usaha tani
(sudut pandang ekonomi).
b) Dalam wilayah itu ekonomi merupakan kegiatan ekonomi dominan.
c) Faktor-faktor penguasaan tanah menentukan corak kehidupan masyarakat.
d) Tidak seperti dikota ataupun kota besar yang penduduknya sebagian besar
merupakan pendatang, populasi penduduk desa lebih bersifat terganti oleh
dirinya sendiri.
e) Kontrol sosial lebih bersifat informal dan interaksi antar warga desa lebih
bersifat personal dalam bentuk tatap muka.
f) Menpunyai tingkat homogenitas yang relatif tinggi dan ikatan sosial yang
relatif ketat dari pada kota (wiradi dalam sadu wasistiono, 2006:16)
3. Tata Cara Pembentukan Desa
Pembentukan Desa ditetapkan dengan perturan Daerah Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan prakarsa masyarakat Desa, asal usul adat istiadat, kondisi sosial
budaya masyarakat Desa, serta kemampuan dan potensi Desa.[8]
Pembentukana Desa dilakukan melalui Desa persiapan. Desa persiapan itu merupakan
bagian dari wilayah Desa induk. Desa persiapan tersebut dapat ditingkatkan statusnya
menjadi Desa dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun. peningkatan status
dilaksanakan berdasarkan hasil evalusi.[9]
Dua Desa atau lebih yang berbatas dapat digabung menjadi desa baru berdasarkan
kesepakatan Desa yang bersangkutan dengan memperhatikan persyaratan yang ditentukan
dalam UU Desa.[10]
Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan desa yang telah mendapatkan
persetujuan bersama Bupati/Walikota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diajukan
Kepada Gubernur.[11]
Kemudian Gubenur melakukan evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
pembentukan kelurahan menjadi Desa berdasarkan urgensi,kepentingan nasional,
kepentingan daerah, kepentingan masyarakat Desa, dan/atau peraturan perundangan-
undangan.[12]
Gubernur menyatakan persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah paling lama 20
hari setelah menerima Rancangan Peraturan Daerah.[13]
Dalam hal Gubernur memberikan persetujuan atas Rancangan Peraturan Daerah tersebut,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan penyempurnaan dan penetapan menjadi
Peraturan Daerah paling lama 20 hari.[14]
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota ini disertai lampiran peta batas wilayah Desa.[15]
Dasar hukum:
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Anda mungkin juga menyukai