Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ayu Noviyanti

NIM : 043555815
Tugas 2 IPEM4407 Metodelogi Ilmu Pemerintahan.

Buatlah perbandingan kelembagaan pemerintahan di era Pasca Reformasi dengan membandingkan


keunggulan dan kekurangan kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi daerah (cukup
membandingkan dua daerah saja)!

Jawab :

Pasca Reformasi Pemerintah Indonesia melakukan penataan birokrasi dan kelembagaan


pemerintahan di Daerah melalui Undang-Undang Pemerintahan Daerah berturut-turut, yaitu:
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, Undang-Undang No. 32 Tahun2004, dan Undang-Undang
No. 23 Tahun 2014. Semua peraturan tersebut mengatur pelimpahan kewenangan Pusat kepada
Daerah melalui prinsip Otonomi Daeerah untuk menyelenggarakan urusan rumah tangga daerah
masing-masing, sebab Daerah dianggap lebih mengetahui potensi daerah dan kebutuhan
masyarakatnya. Namun demikian, hasil dari pelaksanaan otonomi daerah tersebut di tiap
Daerah tidaklah sama. Kota Sorong dan kabupaten pegunungan arfak.

Kota Sorong merupakan kota dengan tingkat kemampuan yang menduduki peringkat teratas
kabupaten/kota di Papua Barat, dan Kabupaten Pegunungan Arfak merupakan kota dengan tingkat
dan skor kemampuan yang terendah di Provinsi Papua Barat. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menganalisis pekerjaan pemerintah daerah yang dilakukan di kedua kota ini. Otonomi Daerah:
Kelebihan (keunggulan) dan Kekurangan Kinerja Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaannya.

Keunggulannya yaitu :

1. Dari perspektif pemerintah daerah, pelaksanaan otonomi untuk daerah memerlukan isu prioritas
berkaitan dengan pengembangan daerah sehingga lebih tepat waktu dan efisien. Sebab, setelah
pemerintah daerah melakukan perubahan, kebutuhan masyarakat di daerah tersebut, khususnya di
Kota Sorong dan Kabupaten Pegunungan Arfak, lebih terpenuhi.

2. Pembangunan daerah lebih berkembang dan maju dikarenakan adanya peningkatan pelayanan
dan juga kesejahteraan sehingga pembangunan daerah yang terkait akan lebih maju, dan juga
peningkatan pembangunan yang lebih tepat sasaran.

3.Mampu mengatur rumah tangganya sendiri dengan adanya otonomi daerah sehingga
memungkinkan daerah melakukan pengaturan pengelolaan sumber dayanya sendiri.
Sedangkan kekurangannya, yaitu :

1. Nepotisme, korupsi, dan kolusi adalah risiko yang mempengaruhi tidak hanya penduduk
tempat-tempat seperti Kota Sorong dan Kabupaten Pegunungan Arfak, tetapi juga polisi
setempat dan pejabat pemerintah di daerah lain. Yang paling sering terjadi adalah korupsi,
kolusi dan nepotisme, yang menyoroti perlunya perilaku profesional dan komunikasi
terbuka di semua organisasi. Untuk mengatasi masalah ini, harus ada sistem akuntabilitas
di setiap organisasi.
2. Kesenjangan antar daerah karena tidak semua wilayah memiliki sumber daya yang
banyak dan juga potensi yang dimiliki disbanding wilayah lain. Contohnya Kota Sorong
dengan Perusahaan Migasnya dan Kabupaten Pegunungan Arfak dengan Wisata Alam
dan Pertaniannya yang tentu saja sangat berbeda satu sama lain. Belum lagi jika dikaitkan

Anda mungkin juga menyukai