Anda di halaman 1dari 5

Jelaskan apa yang membedakan sistem kepartaian di Amerika, Inggris, Prancis, dan Belgia !

Berilah penjelasan tentang alasan perbedaan-perbedaan tersebut !

JAWABAN

INGGRIS

Inggris menganut sistem dwipartai yang dapat diartikan sebagai dua partai di antara beberapa
partai. Partai tersebut menempati dua teratas dalam pemilihan umum secara bergiliran dan
mempunyai posisi dominan. Pada sistem dwipartai ini hanya terdapat dua partai politik, yaitu
partai yang berkuasa dan partai oposisi. Partai yang kalah berperan sebagai pengecam kebijakan
partai yang duduk dalam pemerintahan, dengan pengertian bahwa peran ini bisa sewaktu-waktu
dapat bertukartangan. Partai Buruh dan Partai Konservatif adalah partai dominan di inggris yang
mempunyai pandangan tidak jauh berbeda mengenai asas dan tujuan politiknya. Selain partai ini,
beberapa partai kecil lainnya juga menghiasi dunia perpolitikan Inggris.

Seperti Partai Hijau yang merupakan partai yang paling berada di sayap kiri di antara
kesemuanya. Kemudian ada Partai Buruh yang beraliran sayap kiri. Partai Demokrat yang berada
di tengah dan selanjutnya Konservatif yang cukup kanan dan disusul UKIP (United Kingdom
Independent Party) yang paling berada di sayap kanan. Posisi partai-partai ini dalam kompas
politik juga sangat mempengaruhi kebijakan yang mereka perkenalkan ketika menjabat. Partai-
partai yang beraliran sayap kiri akan lebih sosialis dalam pemikiran dan tindakan mereka,
demikian pula partai yang berada di sayap kanan akan sesuai dengan ideologinya. Meskipun
begitu, sesuai dengan kepentingan nasional, partai-partai ini juga sangat mungkin mengubah cirri
kebijakannya saat diperlukan. Salah satu contohnya ada Partai Buruh yang beberapa tahun
sebelum ini cukup mengambil kebijakan sayap kanan untuk mengatasi berbagai permasalahan.
Demikian pula, tindakan individu dalam partai juga dapat saja berbeda dengan pemikiran partai.
Selain berasal dari partai-partai yang telah disebutkan di atas, ada pula partai-partai nasional
(National Party) misalnya Scottish National Party atau SNP.

Demikian pula, ada yang disebut sebagai kandidat independen, yang terdiri dari orangorang
yang cukup populer untuk dipilih tanpa perlu bergabung dengan salah satu partai politik. Ada
pula sebuah partai politik unik yang tidak mempunyai kursi di parlemen, namun memiliki
beberapa kandidat yang terpilih sebagai pemerintah lokal: Official Monster Raving Loony Party
yang terdiri dari orang-orang eksentrik dengan pakaian yang luar biasa aneh dan berwarnawarni.

Secara umum, ketua partai akan menduduki posisi perdana menteri ketika partai yang
dipimpinnya memenangkan pemilihan umum dan mendapat perolehan suara terbesar di
parlemen. Sedangkan rivalnya yang tidak mendapat cukup kursi akan menduduki kursi oposisi
dan membentuk kabinet bayangan. Kabinet bayangan ini dibentuk sebagai pengawas kebijakan
pemerintah. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Leader of the Opposition akan mengawasi
dengan baik Perdana Menteri, demikian pula Shadow Education Secretary akan mengeluarkan
kritik terhadap Education Secretary. Semua hal ini akan dikemukakan dalam debat terbuka
maupun tertutup di House of Commons yang merupakan salah satu bagian parlemen di Inggris
Raya yang berkedudukan di Westminster. Di dalam debat-debat inilah pihak pemerintahakan
memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang datang dari seluruh anggota
parlemen, dan dalam waktu yang sama juga mempertahankan kebijakan yang telah dirancang
oleh mereka sebelum akhirnya menjadi kebijakan lebih lanjut yang akan diperkenalkan ke
publik. Hal ini dilakukan di parlemen mengingat system demokrasi yang meletakkan pemerintah
di satu sisi dan pengawas pemerintah di sisi lain yang mengawasi dan dalam waktu-waktu
tertentu juga harus menghentikan kebijakan.

Partai konservatif membentuk koalisi dengan Liberal Demokrat dan membentuk kabinet
pemerintah bersama denganmereka. Demikian pula, ini adalah hal yang direncanakan Buruh
pada tahun-tahun ini dengan membentuk koalisi bersama beberapa partai untuk mempersiapkan
pertempuran pada pemilihan umum berikutnya. Sistem politik nasional juga dibantu oleh sistem
politik lokal yang terdiri dari council yang dipimpin oleh seorang councillor. Dalam ranah yang
lebih besar, kita juga mengenal ward yang terdiri dari bebera council dan dipimpin oleh seorang
mayor. Di London sendiri, terdapat lebih dari tiga puluh council dan merupakan satu ward
tersendiri yang dipimpin oleh seorang Mayor of London yang berkedudukan di London
Assembly. Demikianlah sistem politik Inggris Raya yang mempertahankan Inggris selama
berabad-abad hingga tetap mempertahankan posisinya sebagai negara besar

Inggris menggunakan sistem pemilu mayoritarian di mana besaran daerah pemilihannya tunggal
(satu kursi di setiap daerah pemilihan) dengan hitungan kursi menggunakan formula mayoritas
sederhana (simple majority: A>B>C>D, di mana A pemenang). Artinya, berapa pun persentase
yang diperoleh Partai A bersama Calon A, maka dia dinyatakan menang apabila raihan suaranya
palingt inggi di antara partai-partai lain.

Secara alamiah sistem tersebut memaksa partai-partai berkoalisi bahkan meleburkan diri. Di
Inggris dalam beberapa dekade terakhir hanya dikenal tiga partai besar, yaitu Partai Konservatif,
Partai Buruh, dan Partai Liberal. Tentu saja setiap warga negara Inggris bebas mendirikan partai
dan mengikuti pemilu, namun kehadiran mereka belum menggoyahkan dominasi dua atau tiga
partai tersebut. Makanya sistem kepartaian di Inggris dikenal dengan nama Sistem Dua Partai
atau Sistem Tiga Partai.

Sistem Dua Partai terjadi manakala pemilu menghasilkan satu partai yang menguasai 50 persen
lebih kursi parlemen. Dalam situasi ini satu partai bisa membentuk pemerintahan sendiri,
sedangkan partai lainnya bertindak selaku oposisi. Tetapi pemilu kadang gagal menghasilkan
partai yang menguasai mayoritas parlemen, sehingga partai yang perolehan kursinya paling besar
harus menarik partai lain untuk membentuk pemerintahan, sehingga tercipta Sistem Tiga Partai.

AMERIKA SERIKAT

Sistem partai politik modern di Amerika Serikat adalah sistem dua partai yang didominasi
oleh Partai Demokrat dan Partai Republik. Kedua-dua partai ini memenangi setiap Pemilihan
Presiden Amerika Serikat sejak tahun 1852 dan mengendalikan Kongres Amerika Serikat paling
sedikit sejak tahun 1856. Beberapa partai ketiga dari waktu ke waktu menerima perwakilan yang
relatif sedikit pada tataran nasional dan negara bagian. Secara tipikal, partai politik Amerika
Serikat mencari celah untuk bisa mempengaruhi peraturan pemerintah dengan mendaftarkan
kandidat terpilih dari partai mereka untuk menduduki kursi politik resmi melalui proses pemilu.
Partai-partai tersebut haruslah memaparkan visi dan misi yang jelas dengan publikasi yang
mumpuni untuk bisa menjembatani berbagai ketertarikan dan isu berbeda di tengah masyarakat.

Cara pelaksanaan pemilu adalah hal paling krusial untuk menentukan sistem sebuah sistem partai
politik. Di negara bagian Amerika Serikat yang memiliki pluralisme sedikit, biasanya hanya ada
dua calon pemimpin yang dipilih secara yuridis. 
Di antara dua partai besar, Partai Demokrat secara umum menempatkan dirinya sebagai sayap
kiri di dalam politik Amerika dan mendukung prinsip liberalisme Amerika, sedangkan Partai
Republik secara umum menempatkan dirinya sebagai sayap kanan dan mendukung
prinsip konservatisme Amerika.

Baik untuk memilih anggota Senat maupun DPR, pemilu AS menggunakan sistem mayoritarian,
di mana setiap daerah pemilihan hanya tersedia satu kursi. Dengan menggunakan formula
mayoritas sederhana, secara alamiah sistem pemilu hanya menghidupkan dua partai, yakni Partai
Republik dan Partai Demokrat. Itu bukan berarti tidak ada partai lain, hanya saja mereka tidak
berdaya menghadapi dominasi kedua partai tersebut.

Sistem dua partai tersebut juga diperkuat oleh sistem pemilu presiden, yang juga menggunakan
sistem mayoritarian meskipun pemilihannya tidak langsung. AS menggunakan model electoral
college, di mana wilayah AS dibagi menjadi 538 daerah pemilihan, yang masing-masing
menyediakan satu kursi perwakilan untuk memilih presiden. Artinya, calon presiden yang meraih
270 kursi perwakilan, dengan sendirinya menjadi presiden terpilih.

Pada sistem non partisan, tak ada partai politik resmi yang dilibatkan, salah satunya alasannya
karena partai politik resmi memiliki peraturan ketat yang melingkupi partai politik. Pada pemilu
non paritsan, masing-masing kandidat bisa memasuki pemerintahan berdasarkan isu politik yang
diperjuangkan. Sementara untuk peraturan legislatif sistem non partisan, tidak ada ikatan
legislatif antara partai politik formal dengan lembaga pemerintahan.

BELGIA

Belgia adalah negara yang menerapkan sistem banyak partai politik yang diperbolehkan hidup
dan berkembang. Masing-masing partai politik mempunyai asas yang berbeda-beda. Biasanya
didalam sistem ini susah di temukan adanya suatu partai yang memperoleh suara terbanyak, oleh
karena itu dilakukan kualisi diantara beberapa partai agar suara yang diperoleh dapat menjadi
suara terbanyak. Demikian juga dengan sistem pemerintahan yang dibentuknya juga
pemerintahan kualisi. Sistem ini biasanya diterapkan dalam masyarakat yang bersifat majemuk
(heterogin).
Institusi politik Belgia cukup rumit; pada umumnya kekuatan politik ini diatur berdasarkan
kebutuhan akan wakil-wakilnya berdasarkan kesamaan kultural. Sejak sekitar tahun 1970, partai-
partai politik di Belgia terbagi berdasarkan kepentingan politik dan aspek bahasa. Partai utama
dari setiap komuniats, walaupun memiliki hubungan dekat dengan political centre, terdiri atas
tiga kelompok besar: right-wing Liberals, socially conservative Christian Democrats, dan
Socialists membentuk left-wing.

Anda mungkin juga menyukai