Anda di halaman 1dari 6

PILKADA RIAU TAHUN 2018

Pemetaan
Pilkada langsung merupakan mekanisme demokrasi dalam rangka
rekrutmen pemimpin di daerah di mana rakyat secara menyeluruh memiliki hak
dan kebebasan untuk memilih calon-calon yang didukungnya. Sebab, sebagus
apapun sebuah negara yang ditata secara demokratis, tidak akan dianggap benar-
benar demokratis manakala pemimpin-pemimpinnya tidak dipilih secara bebas
oleh rakyatnya sendiri. Pemilihan selalu dijadikan tolak ukur untuk menentukan
sebuah negara demokratis atau tidak. Demokrasi memang tidak semata-mata
ditentukan oleh ada tidaknya pemilihan oleh rakyat atas pemimpin-pemimpinnya.
Pemilihan memerlukan perangkat lain untuk mendukung proses pemilihan.
Sejalan dengan sistem demokrasi perwakilan, maka secara kelembagaan
perlu ada badan perwakilan rakyat daerah yang dibentuk secara demokratik.
Demikian pula penyelenggaraan pemerintahannya harus dijalankan secara
demokratik yang meliputi tata cara penunjukan pejabat, penentuan kebijakan,
pertanggungjawaban, pengawasan, dan lain-lain. mekanisme pemerintahan harus
dilakukan dengan tata cara yang demokratik pula
Proses demokrasi 5 tahunan di Riau akan kembali berlangsung. Meskipiun
pemilihan Gubernur akan dilaksanakan beberapa bulan lagi, kini masyarakat riau
masih harus menanti siapa saja yang akan bertarung di Pilkada yang akan datang
tersebut.
Jelang akhir Oktober, belum ada partai politik yang mengusung nama calon
untuk Pemilihan Gubernur Riau 2018. Ada belasan nama beredar, tapi ada 4 yang
paling kuat.
Tahapan pendaftaran ke partai politik untuk mencalonkan sebagai kandidat
Gubernur Riau sudah dilalui. Hingga kini belum ada partai yang mengusung
calonnya. Namun demikian ada 4 calon Gubernur Riau paling menonjol. Untuk
pemilihan Gubernur Riau tahun 2018 mendatang, bursa kandidat orang nomor
satu di Riau mencapai 13 orang. Mereka yang mendaftar itu, sebagian kepala
daerah dan politikus.
Pun demikian, dari sejumlah kandidat, tentunya ada yang menonjol.
Misalkan saja, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi 'Andi' Rachman yang mengaku
sudah mendapat rekomendasi dari DPP Golkar. Selain Andi, ada lagi Bupati Siak
Syamsuar, Bupati Pelalawan M Harris, dan Lukman Edy dari anggota DPR RI.
Untuk Bupati Siak Syamsuar dan Bupati Pelalawan M Harris hingga kini belum
memiliki partai pengusung. Sedangkan Lukman Edy diklaim PKB Riau sudah
mendapat izin dari DPP PKB untuk menjadi calon Gubernur Riau.
Untuk Andi Rachman sekalipun mengklaim sudah mendapat rekomendasi DPP
Golkar, dia tetap menggalang koalisi dengan partai lainnya. Secara aturan main,
Golkar semestinya tidak perlu berkoalisi dengan partai lain. Ini karena jumlah
kursi di DPRD Riau sudah mencukupi untuk mengusung pasangan Gubernur dan
Wakil Gubernur Riau dengan jumlah 14 kursi di dewan. Sedangkan partai lainnya,
seperti PPP, Nasdem, Demokrat, PKB, Hanura, PKS dan partai gurem lainnya
harus berkoalisi. Ini karena perolehan kursi di DPRD Riau semuanya di bawah
Golkar. Calon kandidat lainnya, seperti Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT tidak
terlalu signifikan dibandingkan empat kandidat lainnya. Namun demikian,
sejumlah baliho Firdaus MT untuk meramaikan bursa calon Gubernur Riau
bertebaran di sudut-sudut kota Pekanbaru. Pilgub Riau 2018 makin asyik dan seru
untuk diikuti.

Kampanye dan Money Potitik


Potensi permasalahan dalam Pilkada meliputi politik uang, kampanye
hitam, intimidasi, penggunaan fasilitas negara, pelibatan anak-anak saat kampanye
terbuka, mobilisasi PNS, penggunaan sarana pendidikan dan ibadah untuk
kampanye, serta kampanye di luar jadwal. Sejumlah indikasi yang muncul hingga
tahapan kampanye yang saat ini sedang berlangsung sebelum pencoblosan
Kampanye yang seharusnya menjelaskan visi,misi serta program yang
kelak akan dilakukan oleh pasangan calon bila terpilih nyatanya kurang sekali
dikemukakan dalam setiap kampanye,pemasangan atribut juga overleaping antara
satu dengan lainnya,seluruh kandidat memang memanfaatkan media apapun untuk
bisa meingkatkan popularitasnya ditengah-tengah asyarakat.
Isu kampanye hitam (black campaign) sudah bertebaran sebelum
penetapan pasangan calon gubernur Riau tahun 2018. Diduga, simpatisan bakal
calon merusak suasana kondusif Riau menjadi berpotensi konflik. Suasana panas
terbentuk setelah munculnya rentetan peristiwa yang saling menyerang antar
kompetitor Pilgub Riau, entah dari mana peristiwa itu muncul, di antaranya adalah
munculnya di media massa permintaan dari sejumlah orang untuk mengusut kasus
pelanggaran hukum yang dilakukan olh beberapa bakal calon gubernur.
Bahkan money politicpun bisa menjadi salah satu cara untuk memenangkan
para kontestan pemilu,hak warga dibajak oleh para kandidat.mengingat bahaya
politik uang terhadap keberlangsungan demokrasi maka Mahkamah Konstitusi (
MK ) menjadikan salah satu alasan hasil pilkada daerah kerena merupakan
pelanggaran yang bersifat sistemis terstruktur dan massif.
Analisan terhadap putusan MK memperlihatkan berbagai modus praktek politik
uang minimal ada 3 bentuk.
Politik uang secara tunai: memberikan sejumlah uang kepada pemilih untuk
tujuan memberikan dukungan kepada kontestan pemil tertentu
Politik uang pasca bayar : menjanjikan imbalan kepada pemilih atau kelompok
masyarakat jika nantinya terpilih
Menjanjikan pemilih sebagai relawan dimana pemilih sebagai relawan dan
mendapatkan imbalan uang
Jika muncul bentuk uang menggunakan kekusaan/jabatan,maka MK
menyebut dengan Politisasi Birokrasi.selain itu biasanya juga kontestan pemilu
juga melakukan paktek jual beli suara baik di PPS,PPK dan panwaslu sehingga
menyebabkan penggelembungan dan penggembosan suara.
Suara yang diraih dalam pemilihan kepala daerah merupakan hasil konkret
dari keseluruhan kerja politik termasuk komunikasi politik. Strategi komunikasi
politik pada pilkada langsung bisa dikatakan sebagai strategi pemenangan
kandidat. Strategi ini bertujuan untuk mempengaruhi opini publik sehingga dapat
mendukung perolehan suara.Salah satu strategi yang digunakan adalah kampanye
melalui iklan Penggunaan media iklan perlu dipilih dengan cermat untuk
menyesuaikan dengan kondisi dan situasi khalayak. Dalam komunikasi politik,
seluruh media dapat digunakan karena tujuannya adalah membentuk dan membina
pendapat umum, serta mempengaruhi pemberi suara dalam pemilihan kepala
daerah.
Iklan politik merupakan salah strategi kampanye yang efektif apabila
dibandingan dengan turun langsung ke daerah-daerah. Iklan memberikan
keleluasaan bagi kandidat untuk menunjukkan diri dan berbagai program serta visi
misi secara detail.
Bagaimanakah kampanye yang seharusnya? Kampanye yang ideal adalah
ajakan memilih kepada pemilih dengan menekankan penyampaian misi,visi,dan
program.Penyampaian misi,visi,dan program ini dapat saja berupa kampanye
positif atau negatif. Definisi kampanye negatif tidak ditemukan dalam UU Pemda,
tetapi bukanlah kampanye hitam.Kampanye negatif adalah penyampaian misi,
visi,dan program pasangan calon tertentu yang positif menurut orang lain, tetapi
menjadi negatif pasangan lainnya.
Contohnya kemampuan menyelesaikan problem Riau dalam waktu yang
sesingkat- singkatnya sebagai hal positif oleh bakal calon A, dapat menjadi
kampanye negatif oleh bakal calon B. Terlebih kampanye negatif ini dilengkapi
oleh bukti-bukti autentik, analisis yang tajam, dan alternatif penyelesaian
masalah.Publik dapat melihat kemampuan retorik dan kemungkinan calon untuk
memajukan riau dalam waktu lima tahun ke depan. Persoalannya apakah publik
dapat mencerna bahwa kampanye negatif tidak dianggap sebagai kampanye
hitam?
Bakal calon tidak perlu tersinggung ketika program- programnya dikritik
oleh bakal calon lain. Persoalannya budaya ewuh pakewuh atau enggan untuk
mengkritik saat debat terbuka tampak terlihat dalam acara yang ditampilkan
televisi selama ini. Bakal calon tidak ingin melukai perasaan bakal calon lainnya.
Bisa jadi mereka berasumsi itu adalah kampanye hitam.Padahal, kampanye
negatif berbeda dengan kampanye hitam.Kampanye hitam lebih mengedepankan
wilayah privat dalam ranah wilayah publik, sementara kampanye negatif
mengedepankan wilayah publik sepenuhnya.
Kesimpulan dan Saran
1. pertama,tim sukses akan mengorganisir segala kebutuhan
pencalonan,pemetaan kekuatan politik,perencanaan pencalonan,dan marketing
kandidat.
2. Kedua,pemetaan kekuatan politik. Tim sukses akan membuat survey
poplaritas,pemetaan posisi kandidat,pencitraan kandidat,penguatan mesin
politik,kampanye dan media massa
3. Ketiga,follow up dari beberapa item diatas yaitu pengatan mesin politik,riset
dapat mengetahui mesin politik yang paling dekat dengan
massa,missal;lembaga keagamaan,lembaga kemasyarakatan ,dll. Tugas tim
sukses adalah melakukan propaganda dan melakukan penguatan terhadap
mesin politik agar menjadi proaktif,solid dan efektif
4. Candidat positioning: survey dapat mengambarkan citra kadidat yang
diharapkan,dan agend kerja yang diinginkan. Dari hasil survey ini tim sukses
khususnya bagian pencitraan dapat merencanakan citra dan posisi kandidat
agar dengan keinginan pemilih
5. Marketing politik dapat mengetahui posisi kandidat dimatamasyarakat,citra
pemimpin yang diinginkan masyarakat,agendakerja yang dinginkan
masyarakat,tim sukses yang merupakan bagian kampanye dan meda massa
harus memfollow up dengan membuat visi misi ,membuat materi
kampanye,strategi kampanye
6. publik harus mengetahui perbedaan antara kampanye negatif dan kampanye
hitam.Ketiga, pengawas pemilu dan jajarannya harus tegas untuk menghukum
para pelaku kampanye hitam, sehingga membuat jera bagi pelaku. Keempat,
pemilih tentunya perlu menghukum peserta pemilukada yang mengedepankan
kampanye hitam dibandingkan kampanye negatif dengan tidak memilihnya
pada hari H pemungutan suara.
NAMA : SURYA DARMAWAN
NIM : 020635174
PROGRAM STUDI : ILMU PEMERINTAHAN
UPBJJ UT : PEKANBARU

Anda mungkin juga menyukai