Anda di halaman 1dari 15

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Parida

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043042882

Kode/Nama Mata Kuliah : IPEM4208/Sistem Pemerintahan Desa

Kode/Nama UPBJJ : 51/Tarakan

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban Nomor 1

Desa adalah suatu istilah umum yang diberikan kepada setiap persekutuan hukum yang terendah
di Indonesia, istilah tersebut telah dikenal jauh sebelum pemerintah kolonial Belanda berkuasa di
Indonesia. Perkataan desa berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "tanah tumpah darah".
Pengertian secara formal mengenai desa dapat dilihat dari beberapa peraturan perundang-
undangan di bawah ini.

1. Dalam surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 1977 tentang Penetapan
Jumlah Desa di seluruh Indonesia dinyatakan bahwa: Desa ialah kesatuan organisasi
pemerintahan yang terendah, mempunyai batas wilayah tertentu, langsung di bawah
kecamatan, dan merupakan kesatuan masyarakat hukum yang berhak menyelenggarakan
rumah tangganya.
2. Menurut UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, Pasal 1 menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat dan
berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 1 huruf (o)
dijelaskan bahwa desa atau yang disebut nama lain selanjutnya disebut desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.
4. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang dimaksud desa
adalah suatu masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Berdasarkan pengertian desa yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dikedepankan ciri-ciri
umum desa sebagai berikut.
1. Desa umumnya terletak di atau sangat dekat dengan pusat wilayah usaha tani (sudut
pandang ekonomi).
2. Dalam wilayah itu perekonomian merupakan kegiatan ekonomi dominan.
3. Faktor-faktor penguasaan tanah menentukan corak kehidupan masyarakatnya.
4. Tidak seperti di kota ataupun kota besar yang penduduknya sebagian besar merupakan
pendatang, populasi penduduk desa lebih bersifat terganti oleh dirinya sendiri.
5. Kontrol sosial lebih bersifat informal dan interaksi antar warga desa lebih bersifat
personal dalam bentuk tatap muka.
6. Mempunyai tingkat homogenitas yang relatif tinggi dan ikatan sosial yang relatif ketat
dari pada kota (Wiradi dalam Sadu Wasistiono, 2006:16)
Lebih lanjut menurut Roucek dan Warren yang dikutip Suhartono (dalam Sadu Wasistiono,
2006:16), karakteristik desa adalah:

1. besarnya peranan kelompok primer;


2. faktor geografi yang menentukan dasar pembentukan kelompok/ asosiasi;
3. hubungan lebih bersifat intim dan awet;
4. homogen;
5. mobilitas sosial rendah;
6. keluarga lebih ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi;
7. populasi anak dalam proporsi yang besar.
Terkait dengan ciri-ciri desa dimaksud, terdapat unsur-unsur desa yang selalu nampak dan perlu
mendapat perhatian, yakni berikut ini.

1. Daerah desa, yang berupa tanah pekarangan, tanah perkebunan, tanah persawahan dan
tanah jenis lainnya baik yang dimanfaatkan maupun yang tidak dimanfaatkan termasuk di
dalamnya laut, sungai, danau dan sejenisnya yang mempunyai luas tertentu, batas-batas
tertentu serta terletak di lokasi tertentu.
2. Penduduk desa, setiap orang yang mendiami dan terdaftar sebagai penduduk desa atau
bertempat tinggal di desa yang bersangkutan.
3. Pemerintah desa, adalah kepala desa dan perangkat desa, sedang perangkat desa adalah
sekretaris desa dan perangkat desa lainnya dalam hal ini sekretariat desa, pelaksana teknis
lapangan seperti kepala urusan dan unsur kewilayahan seperti kepala dusun atau dengan
sebutan lain.

Berikut tabel Perbedaan UU No 5 Tahun 1979,UU No 22 Tahun 1999,UU No 32 Tahun 2004,


dan PP No 72 Tahun 2005
Tentang Pemerintahan Desa

No Materi UU No 5/1979 UU No 22/1999 UU No 32/2004 PP No 72/2005


1 Istilah Desa: suatu Desa disebut dengan Desa adalah Desa adalah
wilayah yang nama lain kesatuan kesatuan kesatuan masyarakat
ditempati oleh masyarakat hukum masyarakat hukum hukum yang
sejumlah yg memilih yang memiliki memiliki batas-batas
penduduk sbg kewenangan untuk batas batas wilayah yang
kesatuan mengatur dan wilayah yang berwenang untuk
masyarakat hukum mengurus berwenang untuk mengatur dan
yang mempunyai kepentingan mengatur dan mengurus
organisasi.Pemerin masyarakat setempat mengurus kepentingan
tah terendah berdsrkan adat kepentingan masyarakat
langsung dibawah istiadat yang diakui masyarakat setempat,
camat dan berhak dalam system setempat, berdasarkan asal-
menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan asal- usul dan adat
rumah tangganya nasional dan berada asul dan adat istiadat setempat
sendiri dlm ikatan di daerah kabupaten. istiadat setempat yang diakui
NKRI. yang diakui dan dan dihormati dalam
dihormati dalam sistem Pemerintahan
sistem NKRI.
Pemerintahan
NKRI.
2 Dasar Hukum UU No 5 tahun UU No 22 tahun UU No 32 tahun PP No 72 Tahun
1979 tentang 1999 tentang 2004 tentang 2005 tentang desa.
Pemerintahan Pemerintahan Desa. Pemerintahan Daer
desa. ah.
3 Bentuk Desa dibentuk Desa dapat dibentuk Pembentukan, Desa dibentuk atas
Pemerintahan dengan dan dihapus dan penghapusan, prakarsa masyarakat
memperhatikan digabung dengan dan/atau dengan
syarat luas memperhatikan asal penggabungan Desa memperhatikan asal-
wilayah,jumlah usul atas prakarsa dengan usul desa dan
penduduk, syarat- masyarakat dengan memperhatikan asal kondisi sosbud
syarat lain yg persetujuan usulnya atas masyarakat setempat
ditentukan lebih pemerintah prakarsa berdasarkan syarat-
lanjut oleh Kabupaten dan masyarakat. syarat: jumlah
masyarakat. DPRD. Desa di penduduk. luas
kabupaten/kota wilayah;bagian
secara bertahap wilayah kerja;
dapat diubah atau perangkat; dan
disesuaikan sarana dan prasarana
statusnya menjadi pemerintahan.
kelurahan sesuai Pembentukan desa
usul dan prakarsa penggabungan
Pemerintah desa beberapa desa atau
bersama badan pembentukan desa
permusyawaratan di luar desa yang
desa yang telah ada.
ditetapkan dengan
Perda.
4 Tugas dan Menyelenggarakan - Kewenangan yang 1. urusan Urusan
wewenang rumah tangganya ada berdasarkan asal pemerintahan pemerintahan yang
sendiri.merasakan usul desa. yang sudah ada menjadi
penyelenggaraan - Kewenangan oleh berdasarkan hak kewenangan desa
dan penangung peraturan asal-usul desa; mencakup:
jawaban utama perundang-undangan 2. urusan 1. urusan
dibidang yang berlaku belum pemerintahan yang pemerintahan yang
Pemerintahan,pem dilaksanakan oleh menjadi sudah ada
bangunan dan Pemerintahan kewenangan berdasarkan hak asal
kemasyarakatan Daerah dan kabupaten/kota usul desa;
dalam rangka pemerintah. yang diserahkan 2. urusan
penyelenggaraan - Tugas pembantuan pengaturannya pemerintahan yang
Pemerintahan dari kepada desa; menjadi
Desa, Urusan pemerintah,pemerint3. tugas pembantuan kewenangan
Pem.Desa ah provinsi atau dari Pemerintah, kabupaten/kota yang
termasuk pemerintah pemerintah diserahkan
pembinaan kabupaten. provinsi, dan/atau pengaturannya
ketentraman dan pemerintah kepada desa;
ketertiban sesuai kabupaten/kota; 3. tugas pembantuan
perundang- 4. urusan dari Pemerintah,
undangan yang pemerintahan Pemerintah Provinsi,
berlaku dan lainnya yang oleh dan Pemerintah
menumbuhkan peraturan Kabupaten/Kota;
serta perundangperundan dan urusan
mengembangkan gan diserahkan pemerintahan
jiwa gotong kepada desa. lainnya yang oleh
royong sebagai peraturan
sendi utama perundangundangan
pelaksanaan diserahkan kepada
Pemerintahan desa.
Desa.
5 Pemerintah Perangkat negara Perangkat NKRI Presiden Republik Pemerintah pusat,
Pusat kesatuan Republik yang terdiri dari Indonesia yang selanjutnya disebut
Indonesia yang presiden beserta para memegang Pemerintah adalah
terdiri dari menteri menurut kekuasaan Presiden Republik
presiden deserta asas desentralisasi pemerintahan Indonesia yang
pembantu- negara Republik memegang
pembantunya Indonesia kekuasaan
sebagaimana pemerintahan negara
dimaksud dalam Republik Indonesia
UUD 1945. sebagaimana
dimaksud dalam
Undang-Undang
Dasar Negara
Republik
Indonesia.
6 Desentralisasi Penyerahan Penyerahan Penyerahan PP No. 72/2005
usrusan wewenang wewenang tentang Desa
pemerintahan dari pemerintahan oleh pemerintahan oleh ternyata dinilai lebih
pemerintah atau pemerintah kepada pemerintah kepada longgar dalam
daerah tingat daerah otonom daerah otonom melakukan
atasnya kepada dalam kerangka untuk mengatur dan desentralisasi
daerah menjadi NKRI mengurus urusan kekuasaan terhadap
urusan rumah pemerintahan desa. PP tersebut
dalam sistem NKRI kembali
menghidupkan
peran BPD sebagai
parlemen desa untuk
melakukan
pengawasan
terhadap kebijakan
desa.
7 Dekonsentrasi Pelimpahan Pelimpahan Pelimpahan
wewenang dari wewenang dari wewenang
pemerintah atau pemerintah pusat pemerintahan oleh
kepala wilayah kepada gubernur pemerintah kepada
atau kepala sebagai wakil Gubernur sebagai
instansi vertical pemerintah dan/atau wakil pemerintah
tingkat atasannya perangkat pusat di dan/atau kepada
lepada pejabat- daerah. instansi vertikal
pejabat daerah. wilayah tertentu.
8 Tugas Tugas untuk Penugasan dari Penugasan dari Tugas pembantuan
pembantuan turutserta dalam pemerintah kepada pemerintah kepada dari Pemerintah,
melakukan daerah dan desa dari daerah dan/atau Pemerintah Provinsi
urusanpemerintaha daerah ke desa untuk desa dari dan Pemerintah
n yang ditugaskan melaksanakan tugas pemerintah provinsi Kabupaten/Kota
kepa da tertentu yang disertai kepada kepada Desa dengan
pemerintah daerah pembiayaan, sarana kabupatean/kota dukungan
oleh pemerintah dan prasarana serta dan/atau desa serta pembiayaan, sarana
atau pemrintah sumber daya dari pemerintah dan prasarana, serta
daerah tingkat menusia dengan kabupatean/kota sumber daya
atasnya dengan kewajiban kepada desa untuk manusia.
kewajiban melaporkan melaksanakan tugas Desa berhak
mempertanggungja pelaksanaannya dan tertentu. menolak
wabkan lepada mempertanggungka melaksanakan tugas
yang menugaskan. wabkan kepada yang pembantuan yang
menugaskan. tidak disertai dengan
pembiayaan,
prasarana dan
sarana, serta sumber
daya manusia

9 Otonomi Hak, wewenang Kewenangan daerah Hak, wewenang, Otonomi daerah


daerah dan kewajiban otonom untuk dan kewajiban tidak ada.Namun
daerah untuk mengatur dan daerah otonom yang ada otonomi
mengatur dan mengurus untuk mengatur dan desa telah
mengurus rumah kepentingan mengurus sendiri memberikan ruang
tangganya sendiri masyarakat setempat urusan yang lebih luas
dengan peraturan menurut prakarsa pemerintahan dan kepada Kepala Desa
perundang- sendiri berdasar kepentingan dan seluruh
undangan yang aspirasi masyarakat masyarakat perangkat desa lain
berlaku. sesuai dengan setempat sesuai untuk mengatur
peraturan dengan peraturan masyarakatnya,
perundang- perundang- namun masih
undangan. undangan. memerlukan
penyempurnaan di
beberapa pasal agar
tercapai hakekat dari
otonomi desa yang
sesungguhnya.
10 Daerah Kesatuan Kewenangan daerah Kesatuan Desa ditempatkan
otonom masyarakat hukum otonom untuk masyarakat hukum sebagai satuan
yang mempunyai mengatur dan yang mempunyai pemerintahan
batas wilayah mengurus batas wilayah yang otonom diluar
tertentu yang kepentingan berwenang struktur
berhak, masyarakat setempat mengatur dan pemerintahan
berwenang, dan menurut prakarsa mengurus urusan kabupaten/kota
berkewajiban sendiri berdasar pemerintaha dan
mengatur dan aspirasi masyarakat kepentingan
mengurus rumah sesuai dengan masyarakat
tangganya sendiri peraturan setempat menurut
dalam ikatan perundang- prakarsa sendiri
NKRI, sesuai undangan. berdasarkan
dengan perundang- aspirasi masyarakat
undangan yang dalam NKRI.
beraku.
11 Wilayah Lingkungan kerja Wilayah kerja Tidak ada wilayah kerja
admininstrasi perangkat Gubernur selaku pemerintahan desa.
pemerintah yang wakil pemerintah.
menyelenggarakan
pelaksanaan tugas
pemerintahan
umum di daerah.
12 Kelurahan Suatu wilayah Wilayah kerja lurah Tidak ada Desa dapat diubah
yang ditempati sebagai perangkat atau disesuaikan
oleh sejumlah daerah kabupaten statusnya menjadi
penduduk yang dan/atau daerah kota kelurahan
mempuanyai di bawah kecamatan. berdasarkan
organisasi prakarsa Pemerintah
pemerintahan Desa bersama
terendah langsung BPD dengan
di bawah camat, memperhatikan
yang tidak berhak saran dan pendapat
menyelenggarakan masyarakat
rumah tangga setempat.
sendiri. Perubahan status
desa menjadi
kelurahan
memperhatikan
persyaratan :
a. luas wilayah;
b. jumlah penduduk;
c. prasarana dan
sarana
pemerintahan;
d. potensi ekonomi;
dan
e. kondisi sosial
budaya masyarakat.
Desa yang berubah
menjadi Kelurahan,
Lurah dan
Perangkatnya diisi
dari pegawai negeri
sipil. Mengenai
perubahan status
desa
menjadi kelurahan
diatur dengan
Peraturan Daerah
Kabupaten/Kota
dengan berpedoman
pada Peraturan
Menteri.

13 Pemerintah Kepala daerah dan Kepala daerah Gubernur, Bupati, Pemerintah daerah
daerah dewan perwakilan beserta perangkat atau Walikota, dan adalah Gubernur,
rakyar daerah. daerah otonom yang perangkat daerah Bupati, atau
lain sebagai badan sebagai unsur Walikota
eksekutif daerah penyelenggara dan perangkat
Pemda daerah sebagai unsur
penyelenggara
pemerintahan
daerah.
14 Pemerintahan Tidak ada Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pemerintahan
daerah Pemda otonom oleh urusan daerah adalah
Pemda dan DPRD pemerintahan oleh penyelenggaraan
dan/ atau daerah pemerintah daerah urusan
kota di bawah dan DPRD menurut pemerintahan oleh
kecamatan. asas otonomi dan pemerintah daerah
tugas pembantuan dan DPRD menurut
dengan prinsip asas otonomi dan
otonomi dan tugas tugas pembantuan
pembantuan dengan dengan prinsip
prinsip otonomi otonomi
seluas-luasnya seluas-luasnya
dalam sistem dalam sistem dan
prinsip NKRI prinsip Negara
Kesatuan
Republik Indonesia
sebagaimana
dimaksud dalam
Undang-
Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun
1945;
15 Desa Suatu wilayah Kesatuan wilayah Kesatuan Desa adalah
yang ditempati masyarakat hukum masyarakat hukum kesatuan masyarakat
oelh sejumlah yang memiliki yang memiliki hukum yang
penduduk sebagai kewenangan untuk batas-batas wilayah memiliki batas-batas
kesatuan mengatur menurut yang berwenang wilayah yang
masyarakat asas desentralisasi. untuk mengatur dan berwenang untuk
mengurus mengatur dan
kepentingan mengurus
masyarakat kepentingan
setempat, masyarakat
berdasarkan asal- setempat,
usul dan adat berdasarkan asal-
istiadat setempat usul dan adat
yang diakui dan istiadat setempat
dihormati dalam yang diakui
sistem dan dihormati dalam
Pemerintahan sistem Pemerintahan
NKRI. NKRI.

Jawaban Nomor 2

Kewenangan Pemdes mencakup perencanaan, pengorganisasian atau kelembagaan, penggunaan


sumber-sumber daya, pelaksanaan urusan rumah tangga dan urusan pemerintahan umum, serta
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kewenangan dalam bidang
pemerintahan desa. Kewenangan lokal berskala desa di bidang pemerintahan desa meliputi:
1. Penetapan dan penegasan batas desa;
2. Pengembangan sistem administrasi dan informasi desa;
3. Pengembangan tata ruang dan peta sosial desa;
4. Pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja desa;
5. Pendataan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan sektor non pertanian;
6. Pendataan penduduk menurut jumlah penduduk usia kerja, angkatan kerja, pencari kerja,
dan tingkat partisipasi angkatan kerja;
7. Pendataan penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan
jenis pekerjaan dan status pekerjaan;
8. Pendataan penduduk yang bekerja di luar negeri;
9. Penetapan organisasi pemerintah desa;
10. Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa;
11. Penetapan perangkat desa;
12. Penetapan BUM Desa;
13. Penetapan APB Desa;
14. Penetapan peraturan desa;
15. Penetapan kerja sama antardesa;
16. Pemberian izin penggunaan gedung pertemuan atau balai desa;
17. Pendataan potensi desa;
18. Pemberian izin hak pengelolaan atas tanah desa;
19. Penetapan desa dalam keadaan darurat seperti kejadian bencana, konflik, rawan pangan,
wabah penyakit, gangguan keamanan, dan kejadian luar biasa lainnya dalam skala desa;
20. Pengelolaan arsip desa;
21. Penetapan pos keamanan dan pos kesiapsiagaan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi sosial masyarakat desa.
Selain menjalankan kewenangan tersebut, pemerintah desa juga menjalankan tugas-tugas rutin
pemerintahan di tingkat desa, yaitu pelayanan administrasi masyarakat desa (surat pengantar
KTP, surat keterangan tidak mampu, surat lainnya). Kewenangan tersebut harus dikelola secara
partisipatif, transparan dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Secara umum
pengelolaan pemerintahan desa mencakup beberapa aspek sebagai berikut,
1. Perencanaan pemerintahan desa. Pemerintah desa harus merencanakan berbagai program
dan kegiatan yang berhubungan dengan rumah tangga pemerintahan, pelaksanaan urusan
pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat
melalui penyusunan perencanaan pembangunan desa (RPJM Desa dan RKP Desa).
Setelah memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa, selanjutnya pemerintah desa
menyusun perencanaan anggaran (RAPB Desa).
2. Pengorganisasian kelembagaan pemerintahan desa. Pemerintah desa melakukan
pengorganisasian kelembagaan yang ada di desa, mengatur pola hubungan dengan
pemerintah desa dengan tujuan menjadi mitra dalam pelaksanaan pembangunan desa.
Pelibatan peran-peran kelembagaan masyarakat desa dalam pelaksanaan pembangunan,
pemberdayaan, dan pembinaan masyarakat desa mutlak diperlukan. Peranan
kelembagaan desa (pemerintah desa, badan permusyawaratan desa, dan lembaga
kemasyarakatan desa) dalam rangka penyusunan dan implementasi kebijakan berkaitan
erat dengan pembangunan, pemerintahan, pengembangan kemasyarakatan. Pada era
reformasi hal tersebut semakin menguat dibandingkan era orde baru. Perubahan ini
sejalan tuntutan dan kebutuhan perubahan paradigma pembangunan dari “membangun
desa” ke “desa membangun”.
3. Penggunaan sumber-sumber daya pemerintahan desa (sumber daya aparatur, sumber daya
alam, sumber daya buatan, sumber daya sosial, keuangan, dan peralatan). Dalam konteks
ini, pemerintah desa mengelola sumber-sumber daya yang ada di desa termasuk sumber
daya aparatur pemerintah desa. Pembagian tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah
desa sangat diperlukan untuk menunjang kinerja pemerintahan yang optimal. Selain itu
pengorganisasian sumber daya, aset dan potensi yang ada di desa untuk peningkatan
kesejahte
raan masyarakat.
4. Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
sebagai representasi permusyawaratan masyarakat harus menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai mitra pemerintah desa dalam melaksakan tugas pemerintahan,
pembangunan, pemberdayaan, dan pembinaan masyarakat. Musyawarah Desa sebagai
instrumen pengambilan keputusan bersama di tingkat desa harus dijalankan untuk
menciptakan suasana kehidupan pemerintahan yang demokratis dan partisipatif.

1 Tugas dan Menyelenggarakan - Kewenangan yang1. urusan Urusan


wewenang rumah tangganya ada berdasarkan pemerintahan pemerintahan yang
sendiri.merasakan asal usul desa. yang sudah ada menjadi
penyelenggaraan - Kewenangan oleh berdasarkan hak kewenangan desa
dan penangung peraturan asal-usul desa; mencakup:
jawaban utama perundang- 2. urusan 1. urusan
dibidang undangan yang pemerintahan yang pemerintahan yang
Pemerintahan,pem berlaku belum menjadi kewenangan sudah ada
bangunan dan dilaksanakan oleh kabupaten/kota yang berdasarkan hak
kemasyarakatan Pemerintahan diserahkan asal usul desa;
dalam rangka Daerah dan pengaturannya 2. urusan
penyelenggaraan pemerintah. kepada desa; pemerintahan yang
Pemerintahan - Tugas pembantuan3. tugas pembantuan menjadi
Desa, Urusan dari dari Pemerintah, kewenangan
Pem.Desa pemerintah,pemerin pemerintah provinsi, kabupaten/kota
termasuk tah provinsi atau dan/atau pemerintah yang diserahkan
pembinaan pemerintah kabupaten/kota; pengaturannya
ketentraman dan kabupaten. 4. urusan kepada desa;
ketertiban sesuai pemerintahan 3. tugas pembantuan
perundang- lainnya yang oleh dari Pemerintah,
undangan yang peraturan Pemerintah
berlaku dan perundangperundang Provinsi, dan
menumbuhkan an diserahkan Pemerintah
serta kepada desa. Kabupaten/Kota;
mengembangkan dan urusan
jiwa gotong pemerintahan
royong sebagai lainnya yang oleh
sendi utama peraturan
pelaksanaan perundangundanga
Pemerintahan n diserahkan
Desa. kepada desa.
2 Otonomi Hak, wewenang Kewenangan Hak, wewenang, dan Otonomi daerah
daerah dan kewajiban daerah otonom kewajiban daerah tidak ada.Namun
daerah untuk untuk mengatur dan otonom untuk yang ada otonomi
mengatur dan mengurus mengatur dan desa telah
mengurus rumah kepentingan mengurus sendiri memberikan ruang
tangganya sendiri masyarakat urusan pemerintahan yang lebih luas
dengan peraturan setempat menurut dan kepentingan kepada Kepala
perundang- prakarsa sendiri masyarakat setempat Desa dan seluruh
undangan yang berdasar aspirasi sesuai dengan perangkat desa lain
berlaku. masyarakat sesuai peraturan untuk mengatur
dengan peraturan perundang- masyarakatnya,
perundang- undangan. namun masih
undangan. memerlukan
penyempurnaan di
beberapa pasal agar
tercapai hakekat
dari otonomi desa
yang
sesungguhnya.
3 Daerah otonom Kesatuan Kewenangan Kesatuan Desa ditempatkan
masyarakat hukum daerah otonom masyarakat hukum sebagai satuan
yang mempunyai untuk mengatur dan yang mempunyai pemerintahan
batas wilayah mengurus batas wilayah yang otonom diluar
tertentu yang kepentingan berwenang mengatur struktur
berhak, masyarakat dan mengurus pemerintahan
berwenang, dan setempat menurut urusan pemerintaha kabupaten/kota
berkewajiban prakarsa sendiri dan kepentingan
mengatur dan berdasar aspirasi masyarakat setempat
mengurus rumah masyarakat sesuai menurut prakarsa
tangganya sendiri dengan peraturan sendiri berdasarkan
dalam ikatan perundang- aspirasi masyarakat
NKRI, sesuai undangan. dalam NKRI.
dengan perundang-
undangan yang
beraku.

Jawaban Nomor 3

Anda mungkin juga menyukai