Anda di halaman 1dari 8

Nama : Parida

NIM : 043024882

Mata Kuliah : Sistem Sosial Budaya Indonesia

Tugas :1

Jawaban Nomor 1

Ada 7 faktor penyebab perubahan sosial budaya di masyarakat yang terbagi dalam jenis internal
dan eksternal. Berikut sejumlah faktor penyebab perubahan sosial budaya dari kategori internal.

a. Perubahan Jumlah Penduduk (Populasi) Bertambah atau berkurangnya penduduk


dalam suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di daerah
tujuan maupun daerah yang ditinggalkan. Contohnya, ketika penduduk Pulau
Jawa pindah ke Pulau Kalimantan. Maka, di Pulau Kalimantan akan terjadi
perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya dalam
bentuk aturan dan norma. Sedangkan di wilayah Pulau Jawa, akan terjadi
pengurangan penduduk yang mempengaruhi pembagian kerja dan stratifikasi
sosial lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Adanya Penemuan atau Inovasi Baru Lahirnya penemuan dan inovasi baru sangat
mempengaruhi perubahan yang terjadi di masyarakat. Contohnya: penemuan
internet membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi.
c. Konflik Sosial Konflik sosial di antara kelompok masyarakat dapat mendorong
terjadinya suatu perubahan sosial. Misalnya, konflik yang terjadi antara warga
lokal dengan warga luar daerah, ini menjadikan warga lokal sulit untuk menerima
kehadiran warga dari daerah lain di wilayahnya. Terjadinya Pemberontakan dan
Revolusi dalam Masyarakat Pemberontakan terjadi karena ketidakpuasan
masyarakat terhadap sistem kekuasaan pemerintah. Hal ini dapat memicu
munculnya gerakan revolusi yang akan membawa perubahan besar dalam
masyarakat.

Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial Budaya Faktor Eksternal ialah faktor-faktor penyebab
perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Faktor-faktor eksternal itu terdiri dari tiga.

a. Perubahan Lingkungan Alam Perubahan lingkungan yang terjadi akibat bencana


alam banjir, gempa bumi, tsunami, puting beliung dan sebagainya. Dalam
kategori ini, termasuk perubahan lingkungan karena alam yang dirusak manusia,
menjadi salah satu faktor penyebab perubahan sosial. Kondisi ini memaksa
manusia untuk mengungsi dan berpindah tempat. Di tempat baru itu, akan terjadi
perubahan sosial baik dari lembaga kemasyarakatan maupun lingkungan sekitar.
b. Peperangan Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan dapat menyebabkan
terjadinya perubahan sosial di wilayah yang mengalami kekalahan. Kebijakan-
kebijakan baru dari suatu pemerintah pemenang perang yang diberlakukan dapat
menjadi sebab perubahan ini terjadi.
c. Pengaruh Budaya Masyarakat Lain Masuknya pengaruh budaya asing ke suatu
daerah lewat proses pertukaran budaya maupun media massa dapat
mempengaruhi budaya asli di wilayah tersebut. pengaruh budaya asing dapat
memicu terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya yang melahirkan perubahan
sosial di masyarakat.

Faktor Pendorong dsn Penghambat Perubahan Sosial Budaya Layaknya yang terjadi dalam
sebuah proses, terdapat beberapa faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial
dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat memicu suatu proses perubahan sosial menjadi
lebih cepat maupun sebaliknya.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya

a. Kontak dengan budaya lain


b. Sikap menghargai karya orang lain
c. Sistem pendidikan yang maju
d. Keinginan untuk maju
e. Penduduk yang heterogen
f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
g. Sistem pelapisan terbuka
h. Orientasi ke masa depan

Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain


b. Masyarakat yang bersikap tradisional
c. Pendidikan yang rendah
d. Adanya kepentingan yang tertanam kuat
e. Ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi
f. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing
g. Hambatan Ideologidi

Perubahan sosial terjadi sebab adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial di


masyarakat, yang saling berbeda. Karena ada perubahan sosial, masyarakat akan menciptakan
pola kehidupan baru yang berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya. Dalam kehidupan
bermasyarakat, perubahan sosial tidak dapat dihindari, serta bakal terus terjadi sepanjang masa.
Hal ini karena manusia merupakan makhluk sosial, berakal budi, dan selalu tidak puas dengan
keadaan yang ada sehingga melakukan perubahan. Dari sudut pandang kajian sosiologi, hakikat
perubahan sosial dipahami sebagai keinginan setiap individu untuk selalu berubah agar keadaan
menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhannya. Selo Seomarjan merumuskan pengertian
perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang dapat mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, hingga pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut. Berdasarkan definisi di atas,
perubahan sosial bisa terjadi pada sistem sosial, struktur dan fungsi masyarakat di dalamnya.
Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat. Menurut Kingsley Davis, pengertian perubahan sosial
adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dia
mencontohkan, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah memicu
perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan, dan seterusnya menyebabkan perubahan-
perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik. Contoh Perubahan Sosial Budaya di
Masyarakat Semua manusia dan kelompok masyarakat pasti akan mengalami perubahan dalam
kehidupan sehari-harinya. Termasuk kelompok masyarakat statis yang mana perubahan di
lingkungannya berjalan lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat dinamis. Perubahan ini
dapat terjadi dalam segala aspek, baik aspek sempit seperti perilaku dan pemikiran individu.
Maupun pada aspek lebih luas layaknya struktur yang mempengaruhi perkembangan dalam
kehidupan bermasyarakat. Perubahan sosial dalam masyarakat juga tidak terlepas dari adanya
perubahan budaya. William F. Ogburn menyatakan, batasan ruang lingkup perubahan sosial
mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik bersifat materiil maupun non-materiil. Namun,
penekanannya pada pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap unsur non-
materiil. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur budaya manusia,
baik berupa artefak, benda, maupun ide/gagasan. Perubahan budaya ini banyak dipengaruhi oleh
modernisasi atau teknologi yang menimbulkan gejala perubahan sosial dalam masyarakat.
Contohnya, perubahan sosial budaya yang terjadi usai hadirnya teknologi smartphone dan
internet. Berbagai aspek kehidupan manusia dipermudah dengan hadirnya teknologi baru
tersebut. Salah satu dampak perubahan yang terlihat akibat munculnya teknologi smartphone dan
internet, adalah di sektor perdagangan. Dahulu ketika hendak membeli barang, transaksi akan
dilakukan di toko tempat barang tersebut dijual. Adapun sekarang, hanya dengan bermodalkan
smartphone dan akses internet masyarakat bisa membeli serta menjual barang secara online tanpa
perlu beranjak dari tempat duduk. Barang yang dipesan juga bisa sampai di rumah dengan jasa
kurir pengiriman. Kesimpulannya, kehadiran teknologi internet dan smartphone menyebabkan
perubahan besar di sektor perdagangan yang salah satunya menghasilkan efisiensi biaya maupun
waktu. Contoh perubahan sosial budaya lainnya terjadi dalam transaksi keuangan. Perubahan di
bidang elektronik sebagai salah satu gejala modernisasi membawa pengaruh dalam kegiatan
pengiriman uang. Dahulu, pengiriman uang dilakukan melalui wesel, sekarang orang bisa
mengirimkan uang melalui ATM, internet banking, atau sms banking. Proses pengiriman uang
saat ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga terjadi efisiensi, setidaknya pada segi
waktu. Faktor Penyebab Perubahan Sosial Internal dan Eksternal Perubahan sosial budaya pada
masyarakat dapat terjadi jika dipicu oleh beberapa faktor tertentu.
Jawaban Nomor 2

Pluralisme adalah paham yang menghargai adanya perbedaan dalam suatu masyarakat dan
memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap menjaga keunikan budayanya
masing-masing. Pluralisme berasal dari kata dasar plural yang berarti jamak atau lebih dari satu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pluralisme adalah keadaan masyarakat
yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya). Sedangkan secara luas,
pluralisme adalah sebagai pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak setiap
kelompok. Selain itu, pluralisme juga memiliki arti masyarakat majemuk yang membaur menjadi
satu kesatuan. Menurut Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia Pengertian pluralisme adalah
cara pandang fisiologis yang tidak menggambarkan semua pada prinsip atau keyakinan pribadi.
Tapi, ketersediaan untuk menerima berbagai macam keragaman yang ada. Ruang lingkup
pluralisme di antaranya politik, budaya dan agama. Menurut Anton M. Moeliono Pengertian
pluralisme adalah sesuatu yang memberi makna jamak atau ganda dari segi kebudayaan yang
berbeda dalam masyarakat. Rasa hormat terhadap nilai kebudayaan lain dan sikap saling
menghargai adalah dasar terciptanya pluralisme. Macam-macam Pluralisme adalah

1. Pluralisme Budaya. Pluralisme budaya adalah kondisi budaya yang majemuk, di


mana istilah ini digunakan untuk menggambarkan penerimaan budaya alternatif.
Maksudnya, orang-orang hidup bersama dengan saling toleransi terhadap budaya
orang lain yang berbeda-beda agar tercapai pluralitas.
2. Pluralisme Agama. Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang memiliki makna
luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama yang berbeda dan digunakan
dalam cara yang berbeda-beda. Pluralisme agama ini mengingatkan bahwa semua
keyakinan itu sama, karena kebenaran setiap agama adalah relatif. Oleh karena itu,
setiap umat beragama tidak boleh mengklaim bahwa keyakinan yang dianutnya
paling benar dan lainnya salah. Selain itu, keberagaman agama dalam masyarakat
ini menjadikan hidup lebih berwarna. Keberagaman ini juga bisa diimbangi dengan
sikap toleransi. Tanpa sikap toleransi, keberagaman agama ini bisa mengakibatkan
perpecahan maupun konflik dalam masyarakat
3. Pluralisme Sosial: Pluralisme sosial adalah sebuah paham yang menerima
keberagaman berupa sikap saling menghormati dalam interaksi sosial yang terjadi
antar individu atau kelompok pada sebuah tatanan sosial. Dalam kehidupan
bersosial, pluralisme akan tercapai bila masyarakat saling hidup berdampingan dan
menunjukkan sikap menghargai maupun menghormati dengan orang lainnya.
4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan: Pluralisme ilmu pengetahuan adalah
keanekaragaman ilmu yang menjadi faktor utama pertumbuhan ilmu pengetahuan.
Banyaknya teori yang bermunculan, tapi belum bisa dibuktikan kebenarannya ini
merupakan bentuk kebebasan berpikir ilmiah sehingga bisa disimpulkan bahwa
ekonomi sosial termasuk bagian dari pluralisme ilmu pengetahuan. Adanya
pluralisme ilmu pengetahuan ini bisa memperlihatkan hak individu dalam
mengambil keputusan atas suatu kebenaran yang bersifat menyeluruh atau universal
bagi setiap individu.
5. Pluralisme Media: Pluralisme media adalah keberagaman teknologi untuk
membantu orang-orang berkomunikasi, baik dalam jarak jauh maupun jarak dekat.
Sebab, media adalah salah satu sarana penyampaian informasi dan diakui
keberadaannya. Ada pula beragam media yang bisa digunakan untuk
menyampaikan pendapat.

Dampak positif pluralism. Pluralisme bisa memberikan dampak positif untuk kehidupan
masyarakat yang tenang dan damai, antara lain:

1. Memahami perbedaan. Perbedaan adalah keadaan merupakan sifat dan karakter


yang telah diciptakan oleh Tuhan supaya manusia saling mengenal, berinteraksi,
saling memahami dan memberi manfaat satu sama lain. Jika seseorang memahami
adanya keberagaman atau pluralisme, maka sikap ini akan menciptakan lingkungan
yang tenang, damai dan saling tolong-menolong karena orang-orang mau
memahami perbedaan yang ada dalam masyarakat.
2. Masyarakat lebih modern. Modern biasanya merujuk pada sesuatu yang terkini,
baru dan semacamnya. Modern bisa merujuk pada zaman maupun gaya yang
sifatnya terbaru. Jika setiap orang memahami adanya keberagaman atau pluralisme,
sikap ini akan membentuk masyarakat yang lebih modern maupun berpikir lebih
maju.
3. Meningkatkan pendapatan Negara. Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat
yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan negara terdiri atas
penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak dan penerimaan hibah.
Adanya pluralisme dan masyarakat yang saling menghargai serta menghormati, hal
ini akan membantu meningkatkan pendapatan negara. Masyarakat yang berbeda-
beda itu mungkin akan memanfaat pluralisme ini sebagai sumber pendapatan atau
semacamnya.
4. Meningkatkan daya tarik turis Daya tarik adalah kualitas yang menyebabkan minat,
keinginan atau tarikan pada seseorang atau sesuatu. Daya tarik bisa dihasilkan dari
rangsangan visual. Pluralisme atau keberagaman budaya, suku dan ras yang ada di
Indonesia justru bisa menjadi daya tarik turis untuk berwisata. Keberagaman ini
juga bisa menjadi ciri khas suatu wilayah yang akan dikenal oleh wisatawan asing.
Pada akhirnya, hal ini bisa membantu meningkatkan pendapatan masyarakat
maupun negara.

Dampak negatif pluralisme

Pluralisme bisa memberikan dampak negatif berupa konflik di tengah kehidupan masyarakat,
antara lain:

1. Menimbulkan persaingan. Persaingan adalah suatu proses sosial ketika ada dua
pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan atau
kemenangan. Persaingan bisa terjadi bila ada beberapa pihak yang menginginkan
sesuatu supaya menjadi pusat perhatian umum. Sebab ada keberagaman suku, ras,
agama dan budaya di Indonesia, hal ini bisa menimbulkan persaingan di tengah
masyarakat. Mereka mungkin berlomba-lomba dan mengklaim budaya maupun
keyakinannya paling benar supaya menjadi panutan maupun pusat perhatian.
Akibatnya, kondisi ini bisa menimbulkan perpecahan atau pertikaian karena
toleransi orang-orang yang kurang terhadap perbedaan ras, suku, budaya dan
agama.
2. Menimbulkan rasa egois. Egois adalah sifat selalu memprioritaskan keinginan dan
kebutuhan sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain. Sebab rasa ingin
menang atau menjadi pusat perhatian umum di tengah keberagaman, hal ini bisa
menimbulkan rasa egois untuk mementingkan diri sendiri.
3. Menimbulkan gesekan sosial. Gesekan sosial bisa dikatakan sebagai pertikaian
yang muncul akibat konflik mengenai pluralisme yang ada, baik pluralisme
agama, budaya, sosial dan lainnya. Orang dengan keyakinan atau kebudayaan
yang berbeda dengan lainnya tidak bisa saling toleransi sehingga sulit untuk
bersatu.
4. Menimbulkan sikap individualism. Individualisme adalah satu filsafat yang
memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan
manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri. Orang yang
individualis akan melanjutkan pencapaian dan kehendak pribadi. Mereka
cenderung menentang intervensi dari masyarakat, negara dan setiap badan atau
kelompok atas pilihan pribadinya. Sebab mereka hanya mementingkan dirinya
sendiri, maka adanya keberagaman atau pluralisme akan membentuk seseorang
yang individualis dan cenderung tidak menerima atau mengakui perbedaan
tersebut.
Jawaban Nomor 3

Indonesia merupakan negara yang memilki kompleksitas dalam etnisitas. Keragaman

tersebut menuntut masyarakat Indonesia untuk saling bertoleransi dan hidup secara

berdampingan, sehingga terwujudah integrasi. Seiring berjalannya waktu, kompleksitas

kelompok etnik ini menimbulkan berbagai bentuk hubungan baik integratif maupun disintegratif.

Berbagai hubungan tersebut akan menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif.

Sebagai masyarakat yang plural, masyarakat Indonesia diharapkan mampu hidup berdampingan

guna mencapai integrasi nasional. Usaha ke arah perbaikan kehidupan fisik dan nonfisik seperti:

perbaikan pemukiman, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, lapangan kerja, akan sangat

bermanfaat untuk mengurangi intensitas konflik faktor-faktor vertikal.

Dengan kata lain, pemerataan pembangunan akan memberikan kesempatan yang lebih

luas untuk saling meningkatkan interaksi sosial dalam berbagai lembaga kehidupan ekonomi

yang pada gilirannya tidak hanya akan menghilangkan sikap negatif/prasangka prejudice, tetapi

juga akan memberi peluang yang lebih besar untuk saling memahami sistem makna simbolik

budaya masing-masing kelompok dalam sebuah komunitas majemuk. Dengan demikian,

pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta peningkatan kualitas kehidupan demokratisasi

akan memperkecil intensitas potensi konflik dan masyarakat majemuk. Dalam keadaan itu pula

usaha-usaha kerjasama akan lebih berfungsi ke arah keserasian sosial.

Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memilki berbagai macam

etnis, agama, dan kebudayaan yang berbeda. Untuk menyatukan masyarakat yang majemuk ini

dibutuhkan beberapa syarat, dan menurut Soekanto (1990:90) adalah yaitu:

1. sikap toleransi diantara kelompok-kelompok etnis yang berada dalam suatu masyarakat.

2. kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.


3. sikap saling menghargai terhadap kebudayaan yang didukung oleh masyarakat lain
dengan mengakui kelebihan dan kekurangan masing-masing

4. sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat, yang antara lain
diwujudkan dalam pemberian kesempatan yang sama bagi golongan minoritas dalam
berbagai bidang kehidupan sosial.

Masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat akan segera terselesaikan jika

masyarakat bisa saling bekerja sama satu sama lain, contohnya dalam kerja sama antara

masyarakat melayu dengan masyarakat Tionghoa, Kerjasama yang terjadi antara tionghoa dan

melayu bermula dari kebutuhan warga pribumi akan ketrampilan yang di miliki warga tionghoa.

Kerjasama di bidang pertambangan, pertanian dan ekonomi, dari kerjasama terjadi asimilasi

perkawinan sehingga terjadi kerjasama yang berkesinambungan sampai sekarang.

Pembauran yang terjadi yang awalnya kerjasama melahirkan penyesuaian tradisi antara

keduanya.masih banyak contoh bentuk kerja sama antar etnik di indonesia, seperti Percampuran

budaya Cina dan Jawa di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, dalam kehidupan sehari-hari di daerah

ini nilai-nilai toleransi antar etnis dan agama sangat kental di kota yang dijuluki “Cina kecil”

atau “Kota Beijing lama kecil”, dan sebutan sebagai “Kota Santri”. Masih banyak contoh kerja

sama antar etnis yang terjadi pada akhir-akhir ini. Menurut kelompok kami rasa saling

menghargai akan timbul jika satu sama lain saling membutuhkan, karena jika kelompok x

memilki kekurangan maka akan di bantu oleh kelompok y yang memilki kelebihan, dan begitu

pula sebaliknya sehingga kerja sama antar etnik lambat laun akan bermunculan, sehingga konflik

antar etnis, akan berkurang, dan juga melalui itegrasi sosial masalah ini juga dapat diselesaikan.

Karena dengan membaurnya suatu kelompok dengan kelompok lain maka akan menimbulkan

rasa kebersamaan yang kuat. Maka penyebab erjadinya konflik akan berkurang.

Anda mungkin juga menyukai