Aspek
1. Kesejahteraan Sosial
2. Ikatan Sosial
3. Tata Nilai dan Pendidikan
Sistem Sosial Budaya Indonesia
1. Fungsi
2. Asas
3. Unsur
4. Pola Pikir dan Pola Tindak
5. Struktur
6. Proses
Sumber: setneg.go.id
1. Secara Umum
Sosial budaya atau yang akrab juga disebut kebudayaan secara universal
merupakan suatu tata nilai dalam masyarakat yang berasal dari pola pikir dan
akal budi manusia-manusia yang hidup di dalamnya. Hasilnya berupa
penciptaan akan beragam hal seperti kesenian, kepercayaan, maupun adat
istiadat yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
a. Andreas Eppink
b. Burnett
c. Paul Ernest
Paul Ernest, seorang pakar filosofi matematika, menyinggung akan arti sosial
budaya, yakni individu-individu yang membentuk suatu tatanan masyarakat
dan terlibat dalam kegiatan bersama-sama.
d. Lewis
David Lewis (1982) berpendapat bahwa sosial adalah segala sesuatu yang
dihasilkan, diraih, dan ditetapkan dalam interaksi keseharian antar warga
negara dengan pemerintahannya.
e. Lena Dominelli
Seorang pekerja sosial dan profesor sosial politik bernama Lena Dominelli
menjelaskan bahwa sosial budaya adalah bagian yang kurang dari sebuah
ikatan dan interaksi manusia sehingga memerlukan adanya pemakluman atas
hal-hal lemah di dalamnya.
f. Ki Hajar Dewantara
g. Parsudi Suparlan
i. R. Soekmono
j. Engine Fahri
Menurut Engine Fahri I., kata sosial berarti inti bagaimana seorang individu
berinteraksi dan melakukan hubungan dengan individu yang lain meskipun
masih ada perdebatan tentang bagaimana mereka melakukan hubungan
tersebut, seberapa intim, dan konflik yang terjadi.
Selanjutnya, jika tatanan sosial berubah tentu hasil pikiran dan perilaku
manusia, yaitu budaya akan juga terpengaruh dan mengalami perubahan.
Oleh karena itu, keduanya saling mengalami perubahan.
1. Faktor Penyebab
Perubahan sosial budaya tentu dipicu oleh berbagai hal dan faktor-faktor
seperti globalisasi, salah satu faktor yang paling besar. Globalisasi memang
memiliki manfaat untuk lebih menyatukan masyarakat dunia dan terbuka
akan banyak hal. Namun globalisasi turut mengenalkan budaya-budaya asing
yang tidak semua bisa diterima dan dipilah baik oleh banyak orang. Adanya
pengaruh dari luar membuat terjadinya proses difusi, asimilasi, akulturasi,
dan akomodasi. Selain itu, tingkat pendidikan negara yang lebih tinggi dapat
menyebabkan terjadinya gerakan perubahan sosial karena masyarakatnya
akan terus mengarah untuk lebih maju.
2. Faktor Penghambat
Kalau ada faktor pendorong dan penyebab, ada juga faktor yang menghambat
terjadinya perubahan sosial budaya. Pada dasarnya, masyarakat dan
pemerintahannya dalam suatu negara jika merasa tidak membutuhkan
adanya perubahan maka bisa saja memang tidak melakukannya.
Masyarakat yang terisolasi dan jarang berhubungan antar individu juga
menghambat proses tersebut. Sikap konservatisme, tradisional, adat yang
kuat, dan penolakan atas hal-hal baru menambah lagi faktor penghambatnya.
Terakhir, pendidikan yang kurang berkembang bisa menjadi faktor
penghambat perubahan sosial budaya.
3. Proses Terjadinya
4. Contoh
a. Globalisasi
Degradasi bangsa juga bisa luntur berkat globalisasi karena tingkah laku
masyarakat dapat berubah pesat seperti contoh zaman 1900-an adalah eranya
radio dan televisi sedangkan kini masyarakat aktif menggunakan ponselnya
atau gaya busana dari tahun ke tahun yang berubah menyesuaikan dengan
tren dan mode terkini.
b. Mobilitas Sosial
Sumber: medium.com
Mobilitas sosial adalah pergerakan sosial budaya seseorang, sekelompok
orang, hingga masyarakat. Tidak hanya bergerak secara posisi dan lokasi,
tetapi juga adanya gerakan atau transformasi secara tata kehidupan bersosial.
Contohnya warga desa yang semakin terdorong untuk menjadi kaya melihat
banyaknya kesempatan di kota-kota besar dengan menawarkan gaji yang
tinggi atau warga desa yang semulanya berpegang teguh pada kebersamaan
dan gotong-royong, bisa berubah karena kehadiran sikap materialistis dan
individualis yang dibawa oleh orang-orang kota.
c. Kemajuan Teknologi
Sumber: thebottomline.as.ucsb.edu
Teknologi yang semakin maju tidak dapat dipungkiri lagi dan akan
mendorong terjadinya perubahan perilaku dalam masyarakat. Dahulu orang
berkomunikasi hanya melalui mulut ke mulut dan surat menyurat. Kini
menyebarkan pesan, pendapat, ide, karya, dan pikiran bisa menggunakan
media sosial dengan mudah. Surat tidak lagi menggunakan kertas, tetapi bisa
menggunakan elektronik seperti surel atau email dan aplikasi chat. Kalau
tidak bisa bertemu atau jarak jauh, bisa menelpon suara dan video.
e. Kebijakan Pemerintah
Sumber: indonesiabaik.id
1. Kesejahteraan Sosial
2. Ikatan Sosial
Aspek yang kedua adalah ikatan sosial, yaitu bagaimana masyarakat saling
berhubungan dan berkomunikasi. Kita bisa menelitinya dengan cara
menelaah media sosialnya, aplikasi berbalas pesannya, preferensi komunikasi
tatap muka atau melalui daring, dan lain-lain.
Sudut pandang yang terakhir adalah melalui tata nilai dan pendidikan
masyarakat. Rendahnya pendidikan dapat memicu perubahan sosial yang
buruk terutama dalam penggunaan teknologi karena tidak bisa meliterasi diri
dan menyaring mana informasi yang baik dan kredibel mana yang tidak.
1. Fungsi
Fungsi atau tujuan utama adanya sistem sosial budaya di Indonesia adalah
untuk pembangunan nasional. Sistem sosial budaya Indonesia bermula dari
keluarga hingga ke tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara. Adanya
sebuah sistem sosial budaya di keluarga adalah untuk menjadi tempat
tumbuh kembangnya individu secara alami. Sistem pertama yang akan
berlaku setelah lahirnya seorang individu adalah keluarganya sendiri.
Asas yang dianut dalam sistem sosial budaya Indonesia antara lain:
3. Unsur
5. Struktur
6. Proses
Proses makan pada manusia sering kali dikaitkan dengan aspek sosial budaya.
Urusan makan pada manusia tidaklah sesedarhana memasukkan makanan ke
mulut, seperti yang dilakukan hewan dan makhluk hidup lain. Aspek sosial
budaya makan adalah fungsi makanan dalam masyarakat yang berkembang
sesuai dengan keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan, dan pendidikan
masyarakat.
1. Fungsi Kenikmatan
Salah satu tujuan manusia makan adalah untuk memperoleh kenikmatan.
Kesukaan akan makanan bereda dari satu bangsa dengan bangsa lain dan dari
satu daerah/suku dengan daerah/suku lain. Misalnya, makanan di Negara
tropis biasanya lebih berbumbu dibanding dengan negara yang memiliki
empat musim. Secara umum makanan yang disukai adalah makanan yang
memenuhi selera atau cita rasa, yaitu dalam hal rupa, warna, bau, rasa, suhu,
dan tekstur.
6. Simbol Kekuasaan
Melalui makan juga, seseorang atau sekelompok masyarakat dapat
menunjukkan kekuasaannya terhadap orang atau sekelompok masyarakat
lain. Misalnya, majikan makan makanan yang berbeda dengan makanan yang
dimakan pembantunya.
Di atas merupakan makanan dalam sisi budaya. Hal tersebut di atas biasanya
tidak terlalu di perhatikan oleh semua orang dan lebih banyak orang yang
tidak ingin memperhatikann
II. KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOANTRO GIZI:
Makanan
1. Makanan dan kegiatan makan banyak memiliki makna nonbiologis.
2. Makanan adalah media untuk mengekspresikan persahabatan,
melancarkan hubungan sosial, dan menyatakan perhatian.
3. Makanan dapat pula berfungsi sebagai simbol status atau perbedaan
sosial.
4. Ritual & perayaan juga berpusat pada makanan; bahkan jenis makanan yg
disajikan sering kali melambangkan peristiwa yg dirayakan, spt ketupat
Lebaran atau puding Natal.
5. The rites of the passages, spt upacara slametan di kalangan orang Jawa,
selalu disertai distribusi & konsumsi makanan
Cohen
1. Cohen (1968), mengajukan hipotesis: upacara daur hidup yg penting tsb
menandai perubahan-perubahan dalam berbagai hub & tanggungjwb
sosio ekonomi.
2. Oleh karena makanan umumnya digunakan u/ memberi makna thd
hubungan sosial, mk perubahan dlm hub2 sosial itu ditandai sec simbolik
dgn kegiatan pertukaran & konsumsi makanan
3. Makanan dlm masyarakat sederhana didistribusi kan menurut aturan
rumit, yg mencerminkan nilai-nilai sosial & struktur-struktur sosial.
Empat Pola umum dari identifikasi makanan adanya :
1. Pertukaran dan pembagian makanan secara teratur
2. Saling membantu dan membagi makanan di saat perlu
3. Keengganan membantu dlm hal makanan di antara unit-unit sosial
4. Tidak mengenal pembagian makanan
Sumber :
Kompasiana.com 2018
Selasar.com 2021
KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOANTRO GIZI: FUNGSI SOSIAL PANGAN. Oleh:
Suyatno docplayer.info