Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN OBSERVASI MAKANAN HALAL DAN

HARAM

Di Susun Oleh :
Arvia Hermana Putri (18050443008)
Rr Sativa Ghassani H (18050443021)

PROGRAM STUDI D3 TATA BOGA


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
DEFINISI MAKANAN HALAL
Kata makanan berasal dari kata makan dalam bahasa Arab disebut dengan kata at ta’am atau
Al atimah yang artinya makan makanan. Kata halal (bahasa Arab) membolehkan,
memecahkan, membebaskan dan lainnya. Secara terminologi atau istilah kata halal diartikan
sebagai segala sesuatu yang apabila dilakukan tidak mendapat hukuman atau dosa dengan
kata lain apa halal dapat diartikan sebagai perbuatan atau segala sesuatu yang diperbolehkan
dalam syariah agama Islam. Makanan halal diartikan sebagai segala sesuatu makanan yang
dapat dikonsumsi oleh manusia dan diperbolehkan dalam syariat Islam serta makanan
tersebut bukanlah makanan haram yang disebutkan oleh Allah dalam Al Quran.
HASIL PENGAMATAN
Supermarket Lote Mart
Tempat pengamatan kami lakukan di supermarket Lotte Mart yang berada di dalam mall
Marvel City pada hari senin, 11 Maret 2019. Alamatnya Jl Ngagel No. 123, Ngagel,
Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60246. Untuk hasil olahan dari luar negeri di
pisahkan dari produk-produk local dan dibuatkan stan tersendiri dengan nama
“INTERNASIONAL PRODUCT”. Stan tersebut berada dibagian paling belakang dekat
dengan bagian olahan daging segar, olahan susu, bagian pastry bakery, dan bagian food court.

Disana kami menemukan banyak hasil olahan makanan dari luar negeri contohnya buah
kalengan tidak mencantumkan sertifikasi halal dari MUI. Hasil olahan kaleng tersebut hanya
mencantumkan BPOM saja. Namun ada hasil olahan kaleng yang telah mencantumkan
sertifikat halal. Seperti contohnya makanan kaleng yang bersertifikat halal adalah merk
PRONAS dan AYAM BRAND. Untuk makanan kaleng yang tidak ada sertifikat halalnya
adalah merk SW PREMIUM, merk tersebut hanya mencantumkan BPOM saja
Untuk product makanan kaleng yang bersertifikat halal dipisahkan dari stan
“INTERNATIONAL PRODUCT” dan diletakkan pada stan di depannya bersama product
makanan olahan local lainnya.
Selain itu terdapat produk olahan dari babi (pork) yang diletakkan di area
”INTERNATIONAL PRODUCT” dibagian paling pinggir stan dan terdapat tanda pada
olahan babi dengan tulisan “PRODUCT BABI” sehingga masyarakat dapat mengetahui
bahwa produk tersebut bukan olahan daging sapi melainkan babi.

Untuk produk olahan mie yang kebanyakan berasal dari china, jepang dan korea juga
kebanyakan tidak mencantumkan sertifikasi halalnya tetapi hanya mencantumkan ijin dari
BPOM. Contoh product olahan mie yang bersertifikat halal adalah merk SAMYANG dan
product olahan mie yang tidak ada sertifikat halal adalah merk PALDO.
Untuk olahan saus kami menemukan banyak product olahan luar negeri yang hanya
mencantumkan label BPOM saja tidak ada label sertifikat halalnya. Seperti contohnya pasta
saus kedelai (gochujang) khas korea merk SAJO, mereka hanya mencantumkan label BPOM
saja. Dan terdapat minuman sejenis champagne di area INTERNATIONAL PRODUCT yang
hanya mencantumkan label BPOM saja.

Untuk bagian olahan daging segar, terdapat pengolahan daging babi juga, namun tempat
memotong, rak penyimpanan, chiller, dan alatnya pun terpisah oleh pengolahan daging halal
lainnya. Dan jika ada yang ingin membeli daging babi pun akan dipotong didepan
pengunjung/konsumen langsung tidak ada dapur penyimpanan seperti pada olahan daging
halal lainnya. Jika di olahan daging segar yang halal tempatnya lebih luas dan lebih panjang
serta terdapat dapur untuk penyimpanan daging-daging yang belum dipotong.
Pasar
Pada hari sabtu, 09 Maret 2019 kami mengunjungi pasar wonokromo – Surabaya. Setelah
kami menelusuri pasar tersebut, kami hanya menemukan daging sapi, ayam, ikan yang dijual
dan kami tidak menemukan produk non halal yang dijual disana. Tetapi, untuk bahan kue
seperti fermipan, baking soda, baking powder, tepung – tepungan eceran, dan minyak
jelantah banyak ditemukan disana.

Anda mungkin juga menyukai