Anda di halaman 1dari 3

Permasalahan Kehalalan Samyang

Mie Korea yang memiliki rasa sangat pedas atau yang lebih dikenal
dengan Samyang merupakan mie instan yang diproduksi dari Negara Korea Selatan ini
memiliki rasa yang begitu terkenal pedasnya dan banyak yang ingin mencoba mie samyang
ini. Rasa pedas yang sangat begitu pedas ini membuat para pencoba nya pun terus-terusan
untuk mengonsumsinya. Selain rasa pedas yang khas yang dimiliki mie samyang ini, porsi
yang dua kali lipat dari mie instan biasanya pun menjadi kepuasaan tersendiri bagi
pengonsumsinya. Mie samyang ini memiliki dua rasa yaitu Hot Spicy Chicken dan Chesse.
Rasa mie samyang chesse ini belum banyak beredar dan masih jarang ditemukan. Mie
samyang biasanya dapat ditemukan di Indomaret, Alfa Mart, FoodHall, Sevel Eleven dan
lain-lain.
Mie samyang pun ketika dikirim ke Indonesia diberi label halal, namun masih
terdapat mie samyang yang tidak ada label halalnya. Hal itu pun tidak membuat para
penyukanya tidak membeli dan mengonsumsi mie samyang. Banyaknya orang yang gemar
mengonsumsi mie samyang, membuat para penjualnya pun mengambil untung. Mie samyang
yang berbentuk kemasan maupun cup ini bisa dijual pada kisaran harga Rp15000 hingga
Rp22000. Tak hanya di ambil keuntungan oleh para penjualnya, Mie samyang ini pun
dijadikan sebuah tantangan dimana yang dapat menghambiskan terlebih dahulu dan kuat
dengan rasa pedas yang dimilikinya dialah pemenangnya. Tantangan itu pun mereka
pertunjukan di dalam akun media sosial mereka. Hal ini pun membuat mie samyang terus
menjadi mie instan favorite di lingkungan masyarakat
Pada tahun 2017 terjadi permasalahan kehalalan produk samyang, BPOM
menemukan ada sejumlah mi instan asal Korea yang mengandung unsur babi, yaitu merk
Samyang varian Mie Instan U-Dong dan Mi Instan Rasa Kimchi, merk Nongshim (Mie
Instan Shim Ramyun Black) dan merk Ottogi (Mie Instan Yeul Ramen). Terjadi
kesalahpahaman antara LPPOM MUI dengan BPOM dimana BPOM memberikan sertifikasi
halal pada produk samyang walaupun terdapat mengandung babi. Sertifikasi BPOM dengan
LPPOM MUI memiliki perbedaan kewenangan, BPOM berhak memberikan izin bagi produk
yang halal dan tidak untuk beredar setelah lolos verifikasi sesuai prosedur mereka sendiri,
sedangkan sertifikasi halal itu wewenang LPPOM MUI sepenuhnya.
Pada produk tersebut bertuliskan dwaejigogi yang menandakan produk tersebut
mengandung babi. Biasanya babi digunakan sebagai kaldu atau penyedap pada masakan mie
korea. Selain itu indikasi haram bukannya hanya dari kandungan babi saja, tetapi juga dari
bubuk daging tersebut yang disembelih tidak menyebut nama Allah. Produk samyang yang
mengandung babi ini pun ditarik dari pasaran. Sedangkan produk lainnya yang sudah
terferikasi oleh LPPOM MUI sudah dinyatakan halal dari segala kandungan babi dan
diperbolehkan dikonsumsi oleh umat muslim. Pihak MUI pun sudah mendatangi pabrik
samyang yang berada di Korea Selatan, samyang yang masuk di indonesia ini diimpor oleh
PT Korinus yang sudah mengajukan untuk sertifikasi produk samyangnya. Berdasarkan
ketentuan MUI, MUI akan melakukan audit kehalalan dalam kurun waktu dua tahun. Namun
jika terdapat keluhan dari masyarakat, MUI bisa sewaktu-waktu melakukan audit kehalalan
lebih cepat. Produk-produk dari korea biasanya yang bersih dari kandungan haram sudah
berlabel KMF ( Korea Muslim Federation). Oleh karena itu sebelum mengonsumsi produk
pangan berasal dari Korea dicek terlebih dahulu kehalalannya. Contoh logo KMF sebagai
berikut :

Pada surah an-Nahl(16) :144


“ Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang
terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Pada surah ini Allah memerintah kita untuk tidak memakan daging babi atau segala
macam yang berasal dari babi. Hal ini disebabkan babi merupakan binatang memiliki
mudharat yang banyak, dimana pada babi mengandung cacing pita, lemak babi mengandung
kolesterol paling tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya, dan babi merupakan binatang
yang menjijikan dan penyebab penyakit.
Hadits-hadits yang berkenaan tentang halal, sebagai berikut :
"Yang halal itu sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas; dan di antara keduanya
ada hal-hal yang musyta-bihat (syubhat, samar-samar, tidak jelas halal haramnya),
kebanyakan manusia tidak mengetahui hukumnya. Barang siapa hati-hati dari perkara
syubhat, sungguh ia telah menye-lamatkan agama dan harga dirinya..." (HR. Muslim).
“Allah telah mewajibkan beberapa kewajiban; janganlah kamu abaikan, telah
menetapkan beberapa batasan, jangalah kamu langgar, telah mengharamkan beberapa hal,
janganlah kamu rusak, dan tidak menjelaskan beberapa hal sebagai kasih sayang kepadamu,
bukan karena lupa, maka janganlah kamu tanya-tanya hukumnya” (HR. Daraquthni dan
dinilai sahih oleh Imam Nawawi).

Anda mungkin juga menyukai