Oleh
Kelompok 6 (THP B)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada saat ini, pola kehidupan masyarakat modern telah banyak berubah dan menuntut
segala sesuatu yang serba praktis tidak terkecuali dengan masalah pengolahan
makanan. Salah satu olahan pangan dari kacang tanah yang dapat diupayakan yaitu
selai kacang tanah. Produk olahan selai kacang tanah (peanut butter) merupakan suatu
emulsi yang bersifat plastis, artinya berbentuk padat maupun setengah padat yang
dapat 2 berubah-ubah wujud namun tidak mengalir serta dapat dioleskan. Produk
olahan selai kacang tanah termasuk salah satu jenis makanan yang berbentuk "pasta”
dengan medium minyak, Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang
tergolong kedalam low fat spreads, yang kandungan airnya lebih besar dibandingkan
minyaknya. Kandungan minyak dalam pasta yaitu kurang dari 40%. Pasta dapat
dikonsumsi sebagai olesan (spread) pada roti atau biskuit dan dapat juga dikonsumsi
langsung (Gaman dan Sherrington, 1992). Jenis pasta kacang yang sudah dikenal di
masyarakat saat ini adalah mentega kacang tanah (peanut butter) yang juga
merupakan produk emulsi,terbuat dari biji kacang tanah yang disangrai kemudian
digiling dengan atau tanpa bahan tambahan. Kelebihan selai kacang tanah dibanding
selai lain adalah rasanya enak dan lezat, tekstur lembut, serta bernilai gizi tinggi.
Selai dapat memberikan cita rasa spesifik dan dapat menambah energi bagi tubuh
karena selai mengandung 55% berat gula dapat dimetabolisme tubuh menjadi ATP
yang menghasilkan energi. Jenis makanan ini sudah banyak beredar di pasaran dan
sederhana dan proses pembuatan selai kacang tidak begitu sulit, namun harus ada
pengendalian formulasi dalam menciptakan produk selai baru agar dapat diterima
konsumen. Proses pembuatan selai kacang tanah meliputi penyiapan bahan baku,
Pengolahan kacang menjadi selai tidak hanya sebagai olesan pada roti, namun
memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai topping pada donat, saos salad bangkok,
permen, es krim, bakpao, pia, dan lain sebagainya sehingga nilai jual dari produk
PEMBAHASAN
Alat yang diperlukan untuk pembuatan selai kacang adalalah kompor, timbangan,
Bahan yang diperlukan adalah kacang tanah kering kupas sebanyak 200 gr, sukrosa
Menurut Tasyirik (2014), pembuatan selai kacang tanah melalui bebarapa tahap
yang bertujuan untuk mengurangi kadar air pada kacang dari 5% menjadi 0,5%.
Pengurangan kadar air ini diikuti dengan keluarnya minyak dari permukaan
pengupasan kulit ari kacang dan mencegah perubahan warna menjadi lebih gelap.
Langkah ketiga yaitu kulit ari di kupas dengan cara menggesek-gesekan kacang
dengan tangan, tahap ini bertujuan untuk menghindari timbulnya rasa pahit pada
selai kacang. Langkah keempat yaitu di giling atau di haluskan tahap ini bertujuan
untuk menghancurkan kacang tanah menjadi bentuk pasta, penghancuran ini juga
berdampak terhadap stabilitas emulsi yang terbentuk, semakin kecil partikel pasta
akan semakin stabil emulsi mentega yang terbentuk. Untuk menjaga stabilitas
(CMC), gula dan garam. Langkah kelima yaitu pensterilan pada botol yang akan
digunakan (dicuci dan direndam 30 menit dalam air campuran klor 5-10 ppm).
Langkah keenam adalah pengemasan, selai diisi sampai 2cm dibawah mulut botol
Na-CMC (Carboxy Methyl Cellulose) adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai
dalam industri pangan, atau digunakan dalam bahan makanan untuk mencegah
terjadinya retrogradasi. Pembuatan CMC adalah dengan cara mereaksikan NaOH
dengan selulosa murni, kemudian ditambahkan Na-kloro asetat (Lund, 1996). Na-
CMC merupakan zat dengan warna putih atau sedikit kekuningan, tidak berbau dan
tidak berasa, berbentuk granula yang halus atau bubuk yang bersifat higroskopis
(Inchem, 2002).
1,4 –D glukopiranosil yaitu dari rantai selulosa. Bentuk konformasi pita tersebut
stabil. Na-CMC yang merupakan derivat dari selulosa memberikan kestabilan pada
Menurut Fardiaz, dkk. (1987) ada 4 sifat fungsional yang penting dari Na- CMC yaitu
diberikan nya pengemulsi adalah untuk mengkristal bagian dari minyak bebas
meningkatkan kompatibilitas
2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Emulsi Pada Pembuatan Selai
Kacang Tanah
Faktor yang mempengaruhi proses terjadinya emulsi pada pembuatan selai antara
lain kosentrasi zat pengemulsi yang digunakan. Pada pembuatan selai ini zat
merupakan turunan dari selulosa murni. Faktor kedua adalah suhu pada proses
untuk menjaga stabilitas dari produk maka ditambahkan emulsifier (CMC), gula dan
garam.
BAB 3
KESIMPULAN