PENGOLAHAN SEREALIA
Oleh :
I Gusti Ayu Ekawati
Pemanfaatan Produk-Produk Serealia
• Pola umum penggunaan serealia adalah
sebagai makanan manusia, minuman,
fermentasi, makanan ternak, sebagai bahan
industri dan sebagai benih untuk tanaman
selanjutnya.
• Sebagai makanan manusia produk-produk
serealia dapat diolah menjadi produk
intermediet(setengah jadi) atau produk
jadi.
Produk Pangan Setengah Jadi (intermediat)
Tempering atau
Biji gandum Pembersihan
conditioning
Corrugated rolls
Keuntungannya :
- diinjak kerusakan fisik kecil dan hilang
karena terpelanting sangat kecil
- dipukul kapasitas lebih besar
- ditumbuk kapasitas lebih besar dari
diinjak
- pedal thresner kapasitas lebih besar
Kerugian :
diinjak kapasitas rendah
dipukul beras patah dan loss lebih besar
ditumbuk rendemen rendah beras patah
pedal thresner beras banyak yang patah
2. Penggilingan dan penyosohan
proses pemisahan sekam dan kulit luar
kariopsis dari biji padi lagar diperoleh beras
yang dapat dikonsumsi.
7 Grading
alat yang digunakan ayakan beras
yang memisahkan antara beras kepala,
beras patah dan menir.
Beras Parboiled (Beras Pratanak)
Merupakan gabah yang diberi perlakuan
perdahuluan sebelum digiling
Gabah diolah dengan proses khusus yaitu
yang diendam dalam air panas menggunakan
tekanan uap sebelum penghilangan sekam
dan bekatul atau sebelum digiling
Selama penggilingan kulit ari dari beras tidak
hilang
Tujuannya adalah: untuk memperpanjang
masa simpan dari beras, yaitu dengan cara
mensterilisasi gabah, sehingga telur insekta
dan insekta yang ada pada gabah yang baru
dipanen akan mati dan rusak.
Beras parboiled berasal dari India dan sudah
sejak lama diproduksi di India yang kemudian
berkembang ke Amerika dan Eropa
Manfaat :
• - mempermudah pelepasan sekam
• - mengurangi beras pecah
• - mempertahankan nilai gizi vit. B dan
• mineral melekat pada endosperma.
Kekurangan :
• - waktu pemasakan lebih lama
• - tekstur nasi menjadi lebih keras
• (hilangnya kepulenan)
Proses pembuatan beras parboiled adalah :
•
• Lembaga merupakan bagian biji jagung yang
paling tinggi kandungan lemaknya sehingga harus
dipisahkan karena dapat membuat tepung mudah
tengik.
•
Pembuatan tepung jagung
• Metode pembuatan tepung jagung menggunakan
metode penggilingan kering dan basah.
2. Pengukusan
• Proses pengukusan pertama ini dilakukan
pada suhu 100oC selama ± 10-15 menit.
• Suspensi tepung dan air pada saat
pengukusan mengalami proses gelatinisasi
pati.
• Pada saat gelatinisasi, maka granula pati
tepung akan mengembang karena molekul-
molekul air berpenetrasi masuk ke dalam
granula pati dan terperangkap pada susunan
molekul-molekul amilosa dan amilopektin
3. Pencetakan
Pengembangan granula pati berpengaruh
terhadap massa adonan.
Setelah pengukusan, dihasilkan massa
adonan yang kohesif dan cukup elastis ketika
diuleni.
• Massa adonan yang kohesif dan elastis ini,
mudah dibuat lembaran, mudah dicetak dan
menghasilkan mie dengan tekstur yang halus
dan tidak mudahpatah.
• Pengukusan pertama memang tidak ditujukan
untuk membuat mie matang namun untuk
menghasilkan massa adonan yang dapat dicetak.
4. Pengukusan kedua
Mie hasil pengukusan pertama tidak dapat
langsung dikeringkan karena pada pengukusan
pertama proses gelatinisasi pati belum sempurna
atau mie yang dihasilkan belum matang sehingga
diperlukan pengukusan kedua.
• Sedangkan pengukusan kedua bertujuan untuk
mematangkan adonan.
• Pengukusan kedua dilakukan pada suhu 100oC
selama ± 30 menit atau sampai mie terlihat
tergelatinisasi sempurna
5. Pengeringan
Selanjutnya dilakukan proses
pengeringan dengan menggunakan oven
pada suhu 60-750C selama ± 2- 3 jam.
• Pengeringan dianggap cukup jika mie
mudah dipatahkan.
• Prinsip proses pengeringan ini adalah
menurunkan kadar air sehingga mie yang
dihasilkan memiliki kadar air yang rendah
(kering) dan dapat disimpan lama.
• Kadar air yang dapat dicapai dengan
pengeringan ini adalah sekitar 10 %.
• Kadar air yang dapat dicapai dengan
pengeringan oven untuk mie jagung
sekitar 11 %.
• Tingkat kadar air ini telah memenuhi
kriteria mutu mie instan dalam SNI 01-
3551-1996 yang menyebutkan bahwa
kadar air untuk mie instan dengan proses
pengeringan oven maksimal 14 %
sedangkan dengan proses penggorengan
maksimal 10 %.