Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Evaluasi Gizi Hasil Pertanian

Dosen : Ratnawaty Fadilah, SP.,M.Sc.

TUGAS MANDIRI

“Jenis Tanaman Hasil Modifikasi Genetik”

OLEH :

Nama : Devi Sarvika

Nim : 1727041026

Kelas : Pendidikan Teknologi Pertanian “A”

PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019
“ Jenis Tanaman Hasil Modifikasi Genetik”
1. Tomat ungu

Tomat dikenal tidak bisa tahan lama. Karena mudah membusuk, ibu rumah tangga
tak berani menyimpan tomat dalam jumlah banyak. Namun setelah mengalami
rekayasa genetika, tomat bisa berumur lebih panjang dengan warna yang tidak lagi
merah, melainkan ungu.
Kelebihannya selain lebih tahan lama dari asalnya 21 hari menjadi 48 hari, juga
memiliki kandungan nutrisi lebih baik. Salah satunya karena kandungan anthocyanin
yang terkandung dalam tomat.
Professor, Cathie Martin dari The John Innes Centre Inggris, mengatakan, peneliti
telah berhasil menemukan tomat dengan varietas lebih kaya rasa dan tahan lama dari
hasil rekayasa genetika tersebut.
2. Pluots

Pluots merupakan buah hasil rekayasa genetika dari buah plum dan apricot. Pliots
sering juga disebut buah telur dinosaurus. Pluots terkenal dengan rasanya yang sangat
manis dan juga memiliki tekstur kulit yang lembut. Kelebihan dari pluots, selain
memiliki rasa manis, dan kandungan vitamin c tinggi, serta mengandung lycopene
yang antioksidan, anthocyanins, potassium, dan lutein, juga dikenal sebagai buah yang
tidak memiliki natrium, zat yang bisa meningkatkan kadar kolesterol. Karena itulah
pluots dianggap sebagai buah sehat, tidak memiliki efek negatif bagi siapa saja yang
mengkonsumsinya.
3. Cucamelon

Cucamelon merupakan buah hasil rekayasa yang sungguh luar biasa, karena
melibatkan tiga jenis buah, semangka, mentimun dan jeruk nipis. Ukuran buah seperti
anggur, namun terlihat seperti semangka mini, dan rasanya seperti mentimun dan
jeruk nipis.
Tanaman penghasil cucamelon bisa dikembangkan dengan mudah. Bahkan bisa
ditanam dalam pot dan di luar ruangan. Kelebihan dari cucamelon sangat kebal
terhadap hama, tahan kering. Tanaman buah ini berasal dari Meksiko, dan sudah ada
sejak berabad-abad. Cucamelon bisa dikonsumsi dalam berbagai cara, baik
dikonsumsi langsung, dicampur salad, atau dicampur sebagai bahan koktail.
4. Peacotum

Buah hasil rekayasa ini merupakan perpaduan dari tiga jenis buah, peach, apricot,
dan plum. Sepintas buah yang dinamai peacotum ini jika dilihat dari luar seperti
tomat. Namun jika dibelah buah ini lebih menyerupai plum. Sedangkan tekstur dari
buah ini menyerupai apricot. Peacotum kini menjadi buah yang cukup digemari di
Amerika, karena rasa manisnya dan dikembangkan secara komersial oleh sebuah
perusahaan dan diberi label nectacotum.
Peacotum memiliki kadar terpenoid lebih tinggi yang berguna sebagai antimikroial,
pestisidal dan antifungal, sehingga buah ini memiliki daya tahun lebih lama. Bahkan
kini peacotum tengah dikembangkan lebih jauh lagi, karena antioksidannya sangat
besar. Yang utama cara penanaman dan pengolahannya terbilang mudah dan cepat
menghasilkan.
5. Lematos

Rekayasa genetika terhadap tomat, sehingga memiliki aroma buah lemon dan
bunga mawar ini dinamai lematos. Tomat trensgenik ini mengubah gen basil jeruk,
ocimum basilicum, menjadi enzim pembuat aroma baru, yakni geraniol synthase.
Lematos memiliki warna merah muda yang dipengaruhi setengah lycopen. Sedangkan
tomat konvensional mengandung lycopen seluruhnya.
Untuk mengimbangi kadar rendah dari lycopen, lematos memiliki kadar terpenoid
lebih tinggi yang berguna sebagai antimikroial, pestisidal dan antifungal, sehingga
lematos memiliki daya tahun lebih lama.
Walaupun memiliki kandungan hampir sama dengan buah alami, para peneliti
meminta tetap harus hati-hati mengkonsumsi lematos, karena masih terdapat beberapa
kandungan yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Apalagi para peneliti sebelumnya
melakukan percobaan ini untuk mengetahui apakah, tomat bisa memiliki rasa lemon
atau tidak.
6. Padi emas/Padi Transgenik

Melalui proses rekayasa genetika, para ilmuwan berhasil menemukan padi


berwarna emas sehingga disebut dengan padi emas (golden rice). Keunikan padi emas
bukan hanya terletak pada warnanya, tapi pada kandungan gizi di dalamnya, yakni
mengandung beta karoten yang lebih tinggi dari jenis padi pada umumnya.
Kandungan beta karoten yang diadopsi dari wortel inilah, yang menghasilkan warna
emas pada padi. Rutin mengonsumsi padi emas akan membuat tercukupinya asupan
harian vitamin A bagi tubuh.
7. Kiwi Berries

Kiwi Berries ini memiliki ukuran sebesar anggur dengan kulit yang tidak berbulu
seperti kiwi pada umumnya.
8. Pineberry

Strawberry berwarna putih ini bernama Pineberry, yang merupakan perpaduan


nama antara nenas dan strawberry. Buah ini merupakan hasil perkawinan silang antara
stroberi fragaria dan kelas nenas ananassa sehingga menghasilkan rasa nenas yang
kuat.
9. Jerpaya

Jerpaya adalah jeruk. Buah ini termasuk dalam keluaraga Citrun medica L. Bila
jerpaya dibelah, di dalamnya terdapat bulir-bulir daging buah jeruk yang
terbungkus dalam beberapa kantung kulit tipis, serupa jeruk pada umumnya.
Rasanya asam. Yang membedakan jeruk ini dengan jeruk lainnya adalah kulitnya.
Jeruk ini memiliki kulit berdaging sangat tebal, seperti daging buah pepaya. Itu
sebabnya jeruk ini berukuran besar. Jerpaya berbentuknya bulat agak lonjong
seperti pepaya. Beratnya bisa mencapai 4 kg per butirnya. Bila kulit luar yang tipis
dikupas, dagingnya terlihat putih padat seperti buah pepaya yang masih muda.
10. Pink Peanapple

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau Food and Drug
Administration (FDA) menyakinkan bahwa warna pink yang ada di buah ini
tercipta karena modifikasi genetika dan sangat aman untuk dikonsumsi. Bahkan,
modifikasi genetika tersebut membuat rasa nanas jadi makin enak. Pigmen yang
ada di dalam buah ini adalah pigmen merah muda bernama lycopene, yang sama
seperti pigmen di buah semangka dan tomat; hal tersebut menimbulkan rasa manis
dan bisa mengurangi kemungkinan rasa asam.
11. Black Sapote

Belakangan ini nama buah black sapote atau sawo hitam semakin sering
diperbincangkan di kalangan pencinta tanaman buah. Di lihat dari luar, buah asal
Meksiko ini tampak biasa saja. Memiliki kulit berwarna hijau, berukuran tak terlalu
besar, dan bentuknya tak bulat sempurna. Namun ketika buah ini matang, rasanya
sangat unik. Banyak yang menyebut black sapote memiliki rasa yang sangat mirip
dengan puding cokelat. Tak hanya rasanya, tekstur black sapote yang telah matang
juga sangat mirip dengan puding coklat. Bagian daging buahnya berwarna coklat
tua dan sedikit berair.
12. Grapple

Grapple merupakan hasil rekayasa antara apel dan anggur. Buah ini masih
berbentuk apel, namun memiliki tekstur seperti anggur. Sedangkan rasanya
merupakan campuran dari rasa kedua buah. Setelah mengalami rekayasa genetika,
keunggulan dari grapple tidak hanya memiliki rasa baru, tapi kandungan nutrisi
yang ada di dalamnya juga mengalami peningkatan. Grapple memiliki dosis
vitamin c sangat tinggi, melebihi kandungan yang dimiliki apel dan anggur.
Namun dalam merekayasa genetika, untuk menghasilkan grapple tidak bisa
dilakukan sembarangan. Untuk buah apel merupakan pilihan dengan kualitas yang
cukup baik. Sementara anggur dipilih jenis tertentu, disesuaikan dengan rasa yang
akan dihasilkan. Gen anggur yang dimasukkan pada apel akan sangat berpengaruh
kuat terhadap rasa yang dihasilkan.
13. Semangka Tanpa Biji

Semangka tanpa biji atau seedless memakan semangka jadi sedikit lebih mudah
tanpa harus membuang biji satu persatu dari mulut dan takut tertelan. Semangka
tanpa biji ditumbuhkan dari semangka hasi rekayasa genetik dengan bijinya yang
induksi menggunakan zat kolkisin dan serangkaian persilangan kemudian, hingga
dihasilkanlah semangka tanpa biji dari semangka berkromosom 3n.

Anda mungkin juga menyukai