Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Manajemen Mutu dan Regulasi Pangan

Dosen : Dr. Nur Rahmah SP.,M.Si

TUGAS MANDIRI

OLEH :

Nama : Devi Sarvika

Nim : 1727041026

Kelas : Pendidikan Teknologi Pertanian “A”

PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2019
Tugas

Identifikasi 10 produk pangan melalui uji indrawi atau organoleptik yang ada di
lingkungan anda ! Bedakan produk pangan tersebut berdasarkan kebutuhan konsumen dari
aspek :

1. Umur konsumen
2. Selera konsumen
3. Daya beli konsumen

Jawab :

1. Bakso
Setelah mengidentifikasi Bakso sebagai produk pangan melalui uji
organoleptik diperoleh hasil yaitu :
Rasa : bakso memiliki rasa yang agak gurih
Warna : bakso memiliki warna yang agak kecoklatan dengan bentuk bulat kecil
Tekstur: tekstur dari bakso adalah agak kenyal
Aroma : bakso memiliki aroma khas daging
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi bakso adalah konsumen yang berusia 7-40 tahun. Adapun
usia < 7 tahun dan usia >40 tahun mungkin saja ada yang menyukai bakso tapi
tidak begitu banyak.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
menyukai bakso yang original dari pada jenis bakso lain seperti bakso merecon,
bakso keju, ataupun bakso lainnya. Salah satu yang menjadi faktornya adalah
mungkin saja karena yang pertama kali dijual di pasaran adalah bakso original.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
sepakat jika bakso original dijual seharga Rp. 10.000,- per porsi karena pada
umumnya harga demikian lebihpas untuk usia yang saya katakana sebelumnya
dan untuk era saat ini harga Rp. 10.000.- tidak begitu mahal.
2. Keripik pisang original
Setelah mengidentifikasi keripik pisang original sebagai produk pangan melalui uji
organoleptik yaitu :
Rasa : kripik pisang original memiliki rasa yang gurih juga masih dengan rasa khas
pisang
Warna : keripik pisang original memiliki warna kuning yang agak pucat dengan
bentuk keripik yang memanjang tipis
Tekstur: tekstur keripik pisang bisa dikatakan renyah karena tidak lembek dan juga
tidak keras tapi ketika di konsumsi memberi sensasi kriuk kriuk
Aroma : aroma dari keripik pisang original adalah aroma khas pisang
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi keripik pisang original adalah konsumen yang berusia 7-35
tahun. Akan tetapi keripik pisang original ini lebih banyak digemari di usia
remaja dalam artian keripik pisang original ini lebih laku dipasaran ketika
dipasarkan diantara remaja.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
menyukai keripik pisang yang memiliki varian rasa disbanding dengan yang
original. Adapun varian yang banyak digemari itu seperti rasa balado dan rasa
Barbeque.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
sepakat jika keripik pisang original dijual antara harga Rp. 1.000 – Rp. 2.000,-
dengan porsi yang memang seharusnya disbanding dengan dijual dengan
kemasan yang lebih besar dan harga mahal.
3. Indomie
Setelah mengidentifikasi indomie sebagai produk pangan melalui uji organoleptik
diketahui :
Rasa : indomie memiliki rasa tergantung dari variannya, misalkan indomie ayam
bawang yang memiliki rasa ayam bawang, indomie ayam geprek yang memiliki rasa
seperti sambal ayam geprek, dan lain lain sebagainya. Dimana rasa tersebut diperoleh
dari bumbu indomie itu sendiri.
Warna : indomie memiliki warna mie kuning yang pudar
Tekstur: tekstur indomie yang kering itu kasar sedangkan ketika telah dimasak
teksturnya menjadi lembut daan agak kenyal
Aroma : aroma dari indomie sebelum diberi bumbu memiliki aromaa khas mie yakni
berbau tepung tapi setelah dimasak dan diberi bumbu aroma indomie lebih tajam
sesuai dengan bumbunya.
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi Indomie adalah konsumen yang berusia 5 – 40 tahun. Namun
sebaiknya untuk usia anak-anak belum dianjurkan untuk terlalu banyak
mengkonsumsi indomie. Sedangakan yang paling banyak mengkonsumsi indomie
itu memiliki kisaran umur sekitar belasan tahun.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen
memiliki selera indomie yang berbeda-beda. Karena seperti yang kita ketahui,
untuk saat ini Indomie memiliki rasa yang sangat variatif. Dan bahkan
kebanyakan konsumen tidak lagi peduli apakah indomie yang dikonsumsi adalah
mie kuah ataupun mie goring karena yang mereka lihat adalah rasa atau varian
dari indomie tersebut.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
sepakat jika Indomie dijual seharga Rp. 2.500,- per bungkus. Karena pada
umumnya Indomie dijual dipasaran dengan harga demikian.
4. Somay
Setelah mengidentifikasi somay sebagai produk pangan melalui uji organoleptik
diperoleh hasil yaitu :
Warna : somay memiliki warna coklat muda atau coklat yang agak pudar dengan
bentuk yang beragam, biasanya bulat dan kotak
Rasa : somay memiliki rasa khas yang gurih
Tekstur: tekstur dari somay adalah agak kenyal karna biasanya dipengaruhi oleh
tepung kanji yang digunakan
Aroma : aroma dari somay adalah aroma khas yang aroma dagingnya tidak begitu
kuat karena biasanya persentase daging yang diberikan tidak begitu banyak
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi somay adalah konsumen yang berusia 7-30 tahun. Namun,
kini pedagang somay biasanya terdapat dilingkungan sekolah SD bahkan di
beberapa lingkungan Universitas sehingga dapat saya simpulkan bahwa
penggemar somay itu memiliki kisaran usia dari bangku SD sampai bangku
kuliah.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
menyukai somay yang berbentuk bulat dengan rasa somay pada umumnya yang
biasanya dipadukan dengan bumbu kacang, saos dan kecap.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
sepakat jika somay dijual dengan harga Rp. 500,- per biji Karena pada umumnya
harga demikian tidak memberatkan para konsumen dan tidak menghilangkan
daya tariknya untuk membeli somay.
5. Qtela keripik singkong rasa balado
Setelah mengidentifikasi Qtela keripik singkong rasa balado sebagaai produk pangan
melalui uji organoleptik diketahui :
Rasa : Qtela keripik singkong rasa balado memiliki cita rasa khas sinhkong namun
karena adanya bumbu balado sebagai variannya maka Qtela keripik singkong tersebut
berasa balado
Warna : Qtela keripik singkong rasa balado memiliki warna yang agak ke merahan
karwna adanya bumbu balado pada keripik yang mana keripik berbentuk oval dan
tipis
Tekstur: teksur dari Qtela keripik singkong rasa balado adalah renyah sehingga kriuk
kriuk saat dimakan
Aroma : Qtela keripik singkong rasa balado memiliki aroma balado yang menyengat
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi Qtela kripik singkong rasa balado adalah konsumen yang
berusia 7-35 tahun. Namun yang lebih banyak menggemari Qtela keripik
singkong rasa balado adalah di kalangan remaja.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
menyukai Qtela keripik singkong rasa balado dibandingkan dengan rasa lainnya
seperti rasa original, rasa sapi panggang, dan rasa lainnya.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
sepakat jika Qtela keripik singkong dijual dengan harga Rp. 5.000,- karena untuk
saat ini harga nya bisa saya katakan sedikit mahal untuk kalangan tertentu seperti
mahasiswa misalkan sehingga lebih memilih membeli produk lain yang sejenis
dengan Qtela keripik singkong dengan harga yang terjangkau.
6. Sari roti rasa coklat
Setelah mengidentifikasi Sari roti rasa coklat sebagai produk pangan melalui uji
organoleptik diketahui bahwa :
Rasa : sari roti memiliki rasa khas dengan isi selai coklat banyak dan manis dari
coklatnya juga khas
Warna : warna dari sari roti adalah berwarna putih keruh seperti roti tawar pada
umumnya dan berbentuk kotak
Tekstur: sari roti memiliki tekstur yang lembut dan empuk
Aroma : sari roti memiliki aroma khas roti yang begitu kental
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi sari roti adalah konsumen yang berusia 7-40 tahun. Namun
yang lebih menggemari sari roti itu sendiri adalah yang berusia 15 sampai 20an
saja. Lebih ataupun kurang dari umur tersebut menurut saya tidak terlalu
menggemari sari roti.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
menyukai sari roti yang rasa coklat dibandingkan denga rasa keju atau rasa
lainnya. Karena kebanyakan konsumen menyukai rasa coklat ataupun produk
yang bercita rasa coklat.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, harga Rp. 4.500,-
merupakan harga yang sedikit mahal untuk 1 bungkus roti. Namun jika ditinjau
kembali dari segi rasa dan keamanan pangan dari sari roti itu sendiri maka dapat
saya katakana kalu harga demikian sudah pas.
7. Biskuit Roma Kelapa
Setelah mengidentifikasi biskuit roma kelapa sebagai salah satu produk pangan
melalui uji organoleptik diperoleh hasil bahwa :
Rasa : biskuit aroma kelapa memiliki rasa seperti buah kelapa
Warna : warna biskuit roma kelapa agak kecoklatan dengan bentuk bulat
Tekstur: tekstur dari biskuit roma kelapa terlihat keras namun setelah di konaumsi
teksturnya renyah
Aroma : biskuit roma kelapa memiliki aroma seperti buah kelapa
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi biscuit roma kelapa adalah untuk usia 7-40 tahun. Namun
biasanya biscuit roma kelapa tidak begitu digemari oleh anak-anak karena jajanan
pada zaman sekarang banyak yang lebih memberi daya tarik ke anak-anak
disbanding dengan biscuit roma kelapa.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen banyak
yang menyukai biscuit roma kelapa karena rasanya tidak begitu manis untuk
biscuit dan juga rasa kelapanya sangat berasa serta renyah jika dikonsumsi.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, untuk biscuit roma
kelapa sebaiknya dikemas dengan kemasan yang sedikit lebih kecil sehingga
harga nya juga bisa sedikit lebih murah jika dibandingkan dengan kemasan besar
dan harga yang agak besar. Dalam hal ini, kuantitas sangat berpengaruh pada
harga.
8. Silverqueen
Setelah mengidentifikasi Silverqueen sebagai salah satu produk pangan melalui uni
organoleptik diperoleh hasil :
Rasa : Silverqueen memiliki rasa yang manis dan sedikit rasa kacang mede yang
gurih
Warna : silverqueen memiliki warna yaitu coklat pekat dan berbentuk persegi panjang
Tekstur: tekstur dari silverqueen agak keras karena tebal namun jika di konsumsi
teksturnya menjadi mudah lumer atau meleleh
Aroma : adapun aroma dari Silverqueen adalah aroma coklat
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi silverqueen adalah usia 10-30 tahun. Untuk anak-anak saya
rasa tidak begitu dianjurkan untuk mengkonsumsi ini karena terlalu manis dan
bisa menyebabkan kerusakan gigi jika dikonsumsi secara terus menerus. Dan
untuk usia 30an keatas juga tidak banyak meminati silverqueen karena selera di
umur tersebut bisa saya katakan berbeda jika dibandingkan dengan yang berusia
remaja.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen banyak
yang menyukai silverqueen karena memiliki rasa coklat yang enak dikonsumsi
dan juga terdapat kacang meda diantara coklat tersebut. Dan untuk saat ini
silverqueen sudah ada vaian lain, misalkan strawberry coklat.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen banyak
yang beranggapan bahwa saat ini silverqueen dijual dipasaran dengan harga yang
cenderung mahal jika dibandingkan dengan kuantitas nya yang tidak seberapa
namun hal tersebut tidak dibenarkan jika ditinjau dari segi kualitas silverqueen.
9. Krupuk makaroni
Setelah mengidentifikasi Kerupuk Makaroni sebagai produk pangan melalui uji
organoleptik yakni :
Rasa : kerupuk makaroni memiliki rasa yang agak pedas dari bumbu baladonya
Warna : kerupuk makaroni berwarna merah
Tekstur: tekstur dari kerupuk makaroni adalah agak keras
Aroma : aroma dari kerupuk makaroni memiliki aroma yang agak perih ketika dihirup
yang mungkin saja berasal dari bumbunya
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi kerupuk macaroni adalah konsumen yang usianya 10-30an
tahun. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh tekstur kerupuk macaroni yang bisa
dikatakn cenderung keras.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
menyukai kerupuk macaroni dengan rasa balado dibandingkan dengan rasa
original. Banyak yang beranggapan bahwa kerupuk macaroni memang lebih pas
jika bumbu balado yang digunakan ketimbang dengan bumbu lain.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen lebih
sepakat jika kerupuk macaroni dijual dengan harga Rp. 5.000,- per bungkus
dengan kemasan yang sewajarnya dibandingkan dengan harga mahal dan
kemasan besar. Karena terkadang seseorang lebih menyukai berbelanja sedikit
dan berkali kali dibandingkan dengan yang besar dan hanya sekali karena
konsumen cenderung membeli kerupuk yang satu kali makan.
10. Bear brand
Setelah mengidentifikassi bear brand sebagai salah satu produk pangan melalui uji
organoleptik diketahui bahwa :
Rasa : bear brand memiliki rasa yakni rasa susu sapi yang cenderung hambar
Warna : warna dari bear brand adalah putih susu
Tekstur: bear brand memiliki tekstur yang cair (liquid)
Aroma : bear brand memiliki aroma khas susu
Adapun dari berdasarkan kebutuhan konsumen dari aspek :
a. Umur konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen yang
bisa mengkonsumsi bear brand adalah konsumen yang berusia 17-35 tahun.
Namun biasanya bear brand lebih banyak digemari untuk yang berusia diatas
20tahun khususnya yang sering merasa tidak enak badan atau kelelahan.
b. Selera konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, konsumen tidak
begitu banyak yang menyukai bear brand karena banyak yang beranggapan susu
tersebut tidak memiliki rasa padahal pada dasarnya susu tersebut memang
demikian.
c. Daya beli konsumen : setelah melakukan uji organoleptik, harga bear brand
dipasaran mulai dari Rp. 8.000- Rp.10.000,- .menurut beberapa konsumen harga
demikian agak sedikit mahal namun jika dikembalikan dengan manfaatnya
terhadap tubuh, harga demikin bisa diterima dimasyarakat atau di konsumen.

Anda mungkin juga menyukai